• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN

C. Pembelajaran PAI

1. Pengertian Pembelajaran PAI

“Istilah pembelajaran ialah upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.”40 Kata pembelajaran adalah terjemahan dari instruktion yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran Psikologi Kognitif-Wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan.

Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media, seperti gambar, audio, dan sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peran guru dalam mengelola

38

Dalyono, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1997 ), cet. 1, h. 55-56

39

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasiomal, ( Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996 ), cet ke-2, hlm 59-60

40

Ahmad Zayadi dan Abdul Majid, Tadzkirah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berdasarkan Pendekatan Kontekstual, ( Jakarta: Raja Grafindo, 2005 ), cet. 1, h. 8

proses pembelajaran, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam mengajar belajar.

Terdapat beberapa karakteristik penting dari istilah pembelajaran: • Pembelajaran berarti membelajarkan siswa

• Proses pembelajaran berlangsung di mana saja • Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan

Dengan demikian, dalam istilah mengajar menempatkan guru sebagai pemeran utama, memberikan informasi, sedangkan pada pembelajaran guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa.41

Sedangkan untuk pengertian pendidikan agama Islam secara formal ialah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya, kitab suci Alquran dan hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama dalam masyarakat hingga terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa.

Dari pengertian pembelajaran dan pendidikan agama Islam, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran agama Islam ialah suatu kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa sesuai dengan tuntunan agama. Hal ini jelas bahwa kedudukan pendidikan agama Islam sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah umum merupakan upaya penyampaian ilmu pengetahuan agama Islam tidak hanya untuk dipahami dan dihayati, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kemampuan siswa dalam melaksanakan wudhu, shalat, puasa, dan ibadah-ibadah lain.42

Adapun pengertian pendidikan agama Islam menurut para ahli, antara lain:

Zakiah Darajat, pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk

membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, lalu menghayati tujuan, yang akhirnya mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

Tayar Yusuf, mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar

generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan

41

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana, 2005), cet. 1, h. 78-79

42

Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa,

keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT.

1. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah mempunyai dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini dkk. Dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu:

a). dasar yuridis/hukum

Dasar pelaksanaan pendidikan agama Islam berasal dari perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu:

a. dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara pancasila, sila pertama b. dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD’45 dalam bab XI pasal

29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: 1. Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya.

c. dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No II/ MPR/ 1988 dan Tap MPR No. II/ MPR 1993 Tentang Garis-garis besar Haluan Negara

b) dasar agama.

Dasar yang bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepadanya. Dalam AL-qur’an banyak ayat yang menunjukkan perintah tersebut, antara lain: a. Q.S. Al-Nahl: 125

“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik…….”

b. Q.S. Al-Imran: 104:

“dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, meyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar……”

c. Al-hadist: “sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun hanya sedikit”.

c) dasar psikologis

Psikologis ialah dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermaysrakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tentram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup.

2. Fungsi Pendidikan Agama Islam

a. Pengembangan, pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan

b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup di dunia dan akhirat

c. Penyesuaian mental, untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik fisik maupun social dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam

d. Perbaikan, untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan kelemahan anak didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan

e. Pencegahan, untuk menangkal hal-hal negativ dari lingkungannya yang dapat membahayakan dirinya

f. Pengajaran, mengenai ilmu pengetahuan dan keagamaan secara umum dan nyata

g. Penyaluran, untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam, agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

pendidikan agama islam bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, dan pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.43

Dokumen terkait