PERILAKU SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP NILA
4. Analisis dan Pembahasan 1 Hasil Pengujian
Hasil uji kualitas data menunjukkan seluruh data valid (r-hitung > r-tabel (0,3338)) dan reliabel (Cronbach ‘s Alpha > 0,6). Selain itu, dalam uji asumsi klasik menunjukkan bahwa
data terdistribusi normal (uji
Kolmogorof-Smirnov menghasilkan probabilitas > 0,05), dan tidak terdapat gejala multikolinieritas (nilai
tolerance angka > 0,10 dan nilai VIF menunjukkan < 10). Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat dilihat tingkat signifikansi > α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas. Akan tetapi pada variabel pengendalian intern α 0,05 > 0,001, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terbebas dari
heteroskedastisitas. Berdasarkan nilai sig 0,002 dalam uji F, menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dependen, berarti model fix digunakan untuk uji t statistik yang menguji variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Hubungan kapasitas sumber daya manusia dan nilai informasi ditunjukkan dari tabel berikut:
Tabel 1. Uji t: Hubungan Kapasitas Sumber Daya manusia dengan Nilai Informasi
Coefficients
aModel
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
51,084
10,920
4,678 ,000
SDM
,531
,281
,337 1,892 ,069
a. Dependent Variable: NilaiInformasi
Untuk variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia nilai thitung adalah 1,892 dan nilai sig adalah 0,069. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel yaitu 1,892 > 1,672 atau nilai signifikansi 0,069 < α 0,05. Nilai koefisien β dari variabel kapasitas sumber daya manusia bernilai positif yaitu 0,531. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini membuktikan bahwa kualitas sumber daya manusia berhubungan signifikan dan positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, sehingga hipotesis pertama dari penelitian ini diterima.
Tabel 2. Uji t: Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Nilai Informasi
Coefficients
aModel
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
53,984
12,317
4,383 ,000
TI
,521
,362
,263 1,440 ,161
a. Dependent Variable: NilaiInformasi
Untuk variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi nilai thitung adalah 1,440 dan nilai sig adalah 0,161. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ttabel > thitung yaitu 1,672 > 1,440 atau nilai signifikansi 0,161< α 0,05. Nilai koefisien β dari variabel pemanfaatan teknologi informasi bernilai positif yaitu 0,521. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, sehingga hipotesis kedua dari penelitian ini tidak diterima.
Tabel 3. Uji t: Hubungan Pengendalian Internal dengan Nilai Informasi
Coefficients
aModel
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
23,533
10,726
2,194 ,037
PENGENDALIINTERN
,943
,210
,648 4,501 ,000
Untuk variabel Pengendalian Intern Akuntansi nilai thitung adalah 4,501 dan nilai sig adalah 0,000. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel yaitu 4,501 > 1,672 atau nilai signifikansi α 0,05 <0,000. Nilai koefisien β dari variabel pengendalian intern akuntansi bernilai positif yaitu 0,943. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini membuktikan bahwa pengendalian intern akuntansi tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, sehingga hipotesis ketiga dari penelitian ini tidak diterima.
Tabel 4. Uji t: Hubungan Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Internal dengan Nilai Informasi
Coefficients
aModel
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
21,192
13,049
1,624 ,116
SDM
,138
,279
,088 ,495 ,625
TI
-,016
,345
-,008 -,048 ,962
PENGENDALIINTERN
,895
,243
,615 3,681 ,001
a. Dependent Variable: NilaiInformasi
Pengujian hipotesis 4 dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel. Hipotesis diterima jika thitung > ttabel atau nilai sig < α 0,05. Nilai ttabel pada α 0,05 adalah 1,672. Untuk variabel Pengendalian Intern Akuntansi nilai thitung adalah 1,624 dan nilai sig adalah 0,116. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ttabel > thitung yaitu 1,672 > 1,624 atau nilai signifikansi α 0,05 < 0,116. Nilai koefisien β dari variabel pengendalian intern akuntansi bernilai positif yaitu 21,192. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini membuktikan bahwa kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian internal memiliki hubungan signifikan dan positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, sehingga hipotesis keempat dari penelitian ini diterima.
4.2.Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas sumber daya manusia dan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah mempunyai hubungan positif, semakin baik kapasitas sumber daya manusia, semakin baik pula nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi mempunyai hubungan yang tidak signifikan dan positif terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, serta pengendalian internal mempunyai hubungan yang tidak signifikan dan positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.
Hubungan kualitas sumber daya manusia terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, sama dengan teori yang dinyatakan oleh Wiley (2002) dalam Azhar (2007) mendefinisikan bahwa sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan organisasi tersebut. Dalam menghasilkan nilai informasi pelaporan keuangan yang bernilai keterandalan dan ketepatwaktuan adalah dengan adanya sumber daya manusia yang terampil dan mempunyai keahlian di bidang akuntansi. Keahlian ini dapat dicapai dengan adanya kemauan untuk terus belajar dan mengasah kemampuan dibidang akuntansi.
Hubungan pemanfaatan teknologi informasi dengan nilai informasi dalam penelitian ini tidak konsisten dengan Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah yang merupakan
pengganti Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 2001 yang menyatakan bahwa pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan daerah dan menyalurkan informasi keuangan daerah kepada pelayanan publik salah satunya adalah dengan menghasilkan laporan keuangan yang berbasis teknologi informasi. Dari hasil penelitian ini SKPD yang ada di Kabupaten Semarang masih menggunakan cara manual untuk mengolah data akuntansi dan belum memaksimalkan manfaat teknologi informasi.
Demikian juga untuk hubungan pengendalian internal dengan nilai informasi dalam penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wilkinson et al. ,(2000) dalam indriasari (2008), sub komponen dari aktivitas pengendalian yang berhubungan dengan pelaporan keuangan adalah (a) perancangan yang memadai dan penggunaan dokumen-dokumen dan catatan-catatan bernomor, (b) pemisahan tugas, (c) otorisasi yang memadai atas transaksi-transaksi, (d) pemeriksaan independen atas kinerja, dan (e) penilaian yang tepat atas jumlah yang dicatat. Komponen kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem informasi dari kesalahan- kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja. Dengan adanya komponen kontrol dapat menunjang informasi dan menghasilkan informasi yang bernilai. Sehingga dapat di simpulkan bahwa kriteria nilai informasi keterandalan dan ketepatwaktuan tidak dapat dipisahkan dari aspek atau lingkungan pengendalian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian intern belum bisa mengkontrol kinerja disetiap tugasnya karena masih ada yang ada di SKPD yang ada di Kabupaten Semarang yang masih double jobs atau mempunyai tugas rangkap sehingga masih belum bisa menempatkan posisi pekerjaan sesuai tugas dan keahlian masing-masing.
Berdasarkan hasil analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis keempat (H4) disimpulkan bahwa kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian internal mempunyai hubungan yang signifikan dan positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan PP No. 24 Tahun 2005, keterandalan pelaporan keuangan merupakan informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan sehingga kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengaruh pengendalian internal memiliki hubungan terhadap kualitas nilai informasi pelaporan keungan pemerintah daerah.
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai hubungan kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian internal terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah kapasitas sumber daya manusia memiliki hubungan yang signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik kualitas sumber daya manusia maka semakin andal dan tepat waktu pelaporan keuangan pemerintah daerah.
Pemanfaatan teknologi informasi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pemanfaatan teknologi informasi karena masih menggunakan sistem secara manual. Jika pemanfaatan teknologi informasi lebih ditingkatkan maka nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah akan semakin baik dan sumber yang dihasilkan sangat valid.
Pengendalian intern akuntansi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini menunjukan bahwa adanya perangkapan atau tugas ganda dan tidak ada penempatan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Jika pengendalian internal ditempatkan sesuai dengan tugas dan maka nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah akan semakin baik.
Secara bersama-sama, kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian internal memiliki hubungan yang signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi maka semakin baik pula kualitas nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.
Daftar Pustaka
Arfianti, Dita. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi NilaiInformasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik. 2006. Standar Akuntansi Pemerintahan: Telaah kritis PP Nomor 24 Tahun 2004. BPFE, Yogyakarta
Harifan, Handriko. 2009. Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah, Padang.
Skripsi Program S1, Universitas Negeri Padang.
Indriasari, Desi. 2008. “Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah”. Pontianak :
jurnal SNA.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Peraturan Menteri Keuangan No. 171/PMK.05/2007 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2001 Tentang Informasi Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan tangguangjawab Keuangan Negara.
Republik Indonesia, Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara. Republik Indonesia, Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Keuangan Negara.