Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.164 3.774 2.693 .009 kinerja .607 .100 .613 6.052 .000
a. Dependent Variable: stress
Dari output SPSS table 4 di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 10,164+ 0,607X+ e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a = 10,164, artinya bahwa pada saat stres kerja nilainya adalah 0, maka
kinerja polisi wanita adalah 10,164.
b
1= 0,607, Koefisien bernilai positif, maka terjadi hubungan positif
antara stres kerja dengan kinerja pegawai, semakin tinggi stres kerja maka
semakin tinggi juga kinerja polisi wanita.
Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas, sedangkan nilai yang
mendekati satu artinya bahwa variabel independen menjelaskan hampir semua yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011). Berikut adalah
perhitungan yang diperoleh:
Tabel 5 Hasil Koefisien Determinasi (R
2)
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .613a .375 .365 2.778
Dari hasil tabel 5 diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,375
atau 37,5%. Hal ini artinya bahwa kinerja polisi wanita dapat dijelaskan oleh faktor stres kerja sebesar 37,5%, sedangkan sisanya yaitu 62,5% dijelaskan oleh faktor yang lain diluar model penelitian ini.
Uji t
Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (X) secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Y), mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing- masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji, serta uji t digunakan untuk membandingkan signifikansi thitung dengan ttabel.. Untuk
menentukan t tabel dapat dilihat di tabel t dengan derajat df= n- k (63- 3) sehingga didapat hasil sebesar 2,00.
Hasil dari uji t untuk stres kerja terhadap kinerja menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 dan t hitung sebesar menunjukkan nilai sebesar 6,052. Ini artinya bahwa nilai signifikan lebih kecil dibandingkan dengan nilai probabilitas (0,000<0,05) dan t hitung sebesar 6,694 lebih besar dari t tabel (6,052>2,00), dengan arah yang positif maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya bahwa stressor kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja polisi wanita di Polresta Surakarta.
Pembahasan
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa strssor kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja polisi wanita di Polresta Surakarta. Hasil ini memperkuat apa yang disampaikan Moorhead dan griffin (2013; 182) yang menyatakan terdapat tingkat stress optimal yang menghasilkan motivasi, energi, dan kinerja tinggi. Temuan ini sejalan dengan Handoko (2012) yang menyatakan bahwa akibat dari stres kerja dapat berupa membantu atau juga merusak prestasi kerja. Bila tidak ada stres secara otomatis tantangan yang dihadapi karyawan tidak ada sehingga mengakibatkan kinerja menurun, tetapi ketika semakin meningkatnya stres maka kinerja juga terpacu sehingga mengalami peningkatan, akan tetapi ketika stres yang sudah terlalu tinggi atau mencapai puncak maka kinerja akan mulai menurun karena karyawan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan sehingga stres dapat mengganggu pekerjaan. Hal ini juga sejalan dengan Luthan (2006) yang menyatakan bahwa stres kerja tidak secara otomatis bersifat buruk bagi karyawan perseorangan atau kinerja organisasi mereka. Menurut Howard dkk (dalam Magdalena 2009) menyatakan bahwa pekerjaan sebagai polisi merupakan pekerjaan yang dapat dikatakan sebagai pekerjaan stressful, karena tugas dari seorang polisi tidak memiliki kontrol atas penugasan yang diberikan kepadanya dan sulitnya menghadapi pelaku kejahatan yang dihadapi. Hal ini diperkuat dengan penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Lutfiyah (2011) mengenai analisis faktor yang mempengaruhi stres kerja pada polisi lalu lintas yang menunjukkan bahwa beban kerja, pengembangan karir dan sub divisi adalah faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja pada polisi lalu lintas dengan korelasi yang positif. Diperkuat pula penelitian dari Jane Y. Roboth (2015) mengenai analisis work family, stres kerja dan kinerja wanita berperan ganda pada Yayasan Compassion East Indonesia, yang menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja wanita berperan ganda di Yayasan Compassion East Indonesia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja tidak berarti negatif. Hal ini dapat kita lihat pada polisi wanita di Polresta Surakarta. Dengan tugas, peran dan tanggung jawab yang harus
dipenuhi oleh seorang polisi wanita, terkadang setiap individu mengalami stres kerja karena beban yang terlalu berat. Stres kerja dapat berasal dari individu, lingkungan ataupun organisasi. Akan tetapi stres kerja yang dialami oleh polisi wanita disini justru bersifat positif yaitu menimbulkan dorongan untuk menampilkan perfoma kinerja yang baik.
6. Kesimpulan dan Saran
Stressor kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja polisi wanita di Polresta Surakarta, artinya bahwa semakin meningkatnya stres kerja maka akan diimbangi pula dengan kinerja yang meningkat. Ini menunjukkan bahwa polisi wanita perlu diberi beban dan target untuk dapat memacu kinerja mereka.
Pimpinan kepolisian, diharapkan lebih memperhatikan stress kerja walaupun pada penelitian ini stress kerja berpengaruh positif tetapi perlu perhatian juga kalau polwan mempunyai stress kerja yang terus menerus maka pada akhirnya akan berdampak negatif yang akibatnya menurunkan kinerja karyawati polwan di Polres Surakarta. Sehingga perlu menciptakan kondisi kerja dimana polwan di polres Surakarta dapat nyaman melakukan tugasnya
.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. 2005. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Amelberga Vita. 2014. “Tantangan dan Keunikan Polisi Wanita.”
http://fisip.uajy.ac.id/2014/09/30/tantangan-dan-keunikan-polisi-wanita/ diakses tgl 1 Oktober 2015.
Bernardin, John. 1993. Human Resource Management: An Expperimental Approach. New York: Prentice-Hall. Davis, K dan Newstrom. 1995. Perilaku dalam Organisasi. Erlangga: Jakarta.
Frone, M R; Russell, M; Cooper, M L. 1992. “Antecedents and Outcomes of WorkFamily Conflict : Testing a Model of The Work-Family Interface”, Journal of Applied Psychology, Vol.77, No.1, pp 65-78. Gaffar, Hulaifah. 2012. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk Kantor Wilayah X Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Gamankz, Onco. 2012. “Peran Polwan Dalam Membangun Polri Yang Profesional.” http://satbrimobda-
ntb.blogspot.co.id/2012/05/peran-polwan-dalam-membangun-polri-yang.html diakses tgl 27
September 2015.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson, dkk. 1987. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid 1, Alih Bahasa Djarkasih. Erlangga: Jakarta.
Gibson, James L., John M. Ivancevich., James H. Donnelly Jr. 2000. Organizations: Behaviour, Structure and Process. McGraw-Hill Companies Inc: Boston.
Gitoyo, Yohanes. 2012. “Mengenal Sejarah Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia”. http://www.http://pustaka digital indonesia. blogspot. com/2012/09/ mengenal-sejarah-polisi-wanita-polwan.html diaskes tgl 1 Oktober 2015.
Greenhaus, J. H & Beutell, N. J. 1985. Source of Conflict Between Work and Family Roles, The Academy of Management Review, Vol 10 No 1 (76)-(88).
Greenhaus, Jeffrey H. 2002. “Work-Family Conflict”,Journal of The Academy of Management Review, 45: 1-9. Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. BPFE- Yogyakarta. Irwanto, dkk. 1991. Psikologi Umum. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Lilly, J.D & Duffy, J.A. 2006. “A gender-sensitive study of McClelland’s needs, stress , and turnover intent with work-family conflict”, Women in Management Review, 21 (8), 662- 680.
Lutfiyah. 2011. Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja Pada Polisi Lalu Lintas. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Luthans, Fred. 2006. Organizational Behavior. Ninth edition. New York: McGraw Hill.
Magdalena, Helena. 2009. Hubungan Antara Stres dan Kepuasan Kerja Pada Polisi Wanita. Jakarta: Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia.
Martin, Luis L., Eddleston, Kimberly., and Veiga, John F.2002. “Moderators of the Relationship Between Work-Family Conflict and Career Satisfaction”, Academy of Management Journal, Vol 45, No 2, pp 399-409.
Moorhead dan griffin 2013, Perilaku Organisasi, Salemba Empat Edisi 9, Jakarta
Nasrudin, A.M. dan S. Kumaresan. 2005.“Organisational Stressor”, Singapore Management Review, 27 (2): pp. 63-79.
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor.
Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi, Jilid Dua. Prenhallindo: Jakarta.
Robbins, Stephen P. 2006 . Perilaku Organisasi. PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Kreitner R. dan Kinicki A., 2014, Perilaku Organisasi, Salemba empat edisi 9, Jakarta
Roboth, Jane Y. 2015. “Work Family Conflict, Stres Kerja dan Kineja Wanita Beran Ganda Pada Yayasan Compassion East Indonesia”, Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, Vol.3, No.1, hal 33- 46.
Rosita, Sry. 2012 . “Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Dosen Wanita di Fakultas Ekonomi Universitas Jambi”, dalam Jurnal Manajemen Bisnis Volume 2 Nomor 02 Oktober.
S, Chritine W., Megawati, Oktorina., Indah, Mula. 2010. Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan Keluarga Sebagai Intervening Variabel (Studi pada Dual Career Couple di Jabotabek) dalam Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 12, No 2, hal 121-132.
Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sari, Ratna Kartika., Nasir, Aziz., Amri. 2014. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh dalam Jurnal Manajemen, Vol 3, No 2, pp 29- 34. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Siagian, P. Sondang. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Stoner, G., Albright, T., & Ramachandran, V. 1990. Transparency and coherence in human motion perception. Nature, 344, 153- 155.
Sugiyono. 1997. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Statitiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan ke-17. Bandung: Alfabeta.
Suroso A.I. dan Siahaann R., 2006. Pengaruh stres dalam pekerjaan terhadap kinerja karyawan: studi kasus di perusahaan Agribisnis PT NIC, Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol. 3 No.1 Maret, 19-30
Susanto. 2009. “Analisis Pengaruh Konflik Kerja-keluarga terhadap Kepuasan Kerja Pengusaha Wanita di Kota Semarang”, Jurnal Aset, Vol 12, No.1, Februari hal 75-85.
Sutanto. 2004. Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Bintara POLRI di Lapangan. Jakarta: Mabes Polri (tidak diterbitkan).
Triaryati, Nyoman. 2003. ”Pengaruh Adaptasi Kebijakan Mengenai Work Family Issue Terhadap Absen dan Turnover”. Vol 5, No.1.
Winardi. 1996. Perilaku Konsumen. Bandung.
Winardi. 2007. Manajemen Konflik: Konflik Perubahan & Pengembangan. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Wisnu Bimantoro dan Chimajah Noor, 2012, Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt Tonga
Tiur Putra, Widya, Tahun 29 Nomor 321 Juli - Agustus 2012
Wulandari. 2012. Hubungan Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Karyawan Wanita Dipusat Administrasi Universitas Indonesia. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok.
Yavas, U & Babakus, E. 2008. “Attitudinal And Behavioral Consequences of Work- Family Conflict And Family-Work Conflict: Does Gender Matter?”, International Journal of Service Industry Management. Vol 19, No.1.
Yuliana, Evy Siska & Reny, Yuniasanti. 2013. Hubungan Antara Konflik Pekerjaan- Keluarga Dengan Kepuasan Kerja Pada Polisi Wanita Di Polres Kulon Progo dalam Jurnal Sosio Humaniora, Vol 4, No 5
.
Zainuddinn Abdullah, Darwanis, Basri Zein, 2012, Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Auditor Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Auditor Intern Di Pemerintah Provinsi Aceh, Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Volume 2, No. 1, November