• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen Analysis and Discussion by the Management

Dalam dokumen Laporan Tahunan | Panin Sekuritas (Halaman 34-36)

miliar atau naik 10,71% dibandingkan akhir tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.411,33 miliar. Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk mengalami kenaikan 22,65% dari Rp 633,51 miliar pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 777,00 miliar pada akhir tahun 2011. Sementara Jumlah Pendapatan Usaha pada tahun 2011 sebesar Rp 349,49 miliar atau turun 3,76% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 363,14 miliar. Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk pada tahun 2011 sebesar Rp 201,09 miliar atau turun 16,05% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 239,53 miliar.

Pendapatan Usaha Perseroan diperoleh dari kegiatan Transaksi Efek, Pembiayaan Nasabah, Corporate Finance, Asset Management dan investasi pada Aset Keuangan.

Transaksi Efek

Aktivitas transaksi efek oleh Perseroan meliputi efek ekuitas (saham, right dan waran) serta efek pendapatan tetap (obligasi pemerintah dan korporasi). Pada tahun 2011, pendapatan transaksi efek Perseroan terutama berasal dari transaksi saham. Nilai transaksi saham yang dilaksanakan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sebesar Rp 27,66 triliun, atau naik 5,70% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 26,17 triliun. Peningkatan aktivitas tersebut berdampak terhadap pendapatan usaha Perseroan, dimana Komisi dari Transaksi Perantara Pedagang Efek pada tahun 2011 sebesar Rp 48,05 miliar, atau naik 5,90% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 45,37 miliar. Aktivitas Transaksi Efek memberikan kontribusi sebesar 13,75% terhadap Jumlah Pendapatan Usaha tahun 2011. Kenaikan aktivitas transaksi efek ini terjadi dalam kondisi pasar modal yang bergejolak. Nasabah cenderung untuk bertransaksi secara jangka pendek guna mengurangi resiko penurunan nilai efek sambil mengamati perkembangan makro ekonomi dan pasar modal. Kenaikan transaksi didukung oleh peningkatan pelayanan kepada nasabah, yaitu dengan adanya penambahan kantor cabang baru serta pertumbuhan perdagangan saham melalui internet (online trading). Sejak diluncurkan pada tahun 2008, penggunaan fasilitas online trading terus mengalami peningkatan, baik dari sisi jumlah nasabah maupun nilai transaksi. Guna meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi saham, Perseroan telah mengembangkan online trading system yang dapat diakses melalui website (www.post.co.id), aplikasi computer (POST-PRO) maupun smartphone (POST on Blackberry). Pada tahun 2011, fasilitas online trading telah memberikan konstribusi sekitar 25% dari total nilai transaksi efek ekuitas oleh Perseroan.

Rp 777.00 billion at the end of 2011. Meanwhile Total Revenues in 2011 amounted to Rp 349.49 billion, down 3.76% over the previous year which amounted to Rp 363.14 billion. Total Comprehensive Income Attributable to Equity Holders of the Parent Company in 2011 amounted to Rp 201.09 billion, down 16.05% over the previous year which amounted to Rp 239.53 billion.

The Company’s Revenues are derived from Securities Transactions, Customer Financing, Corporate Finance, Asset Management and Investment in Financial Assets. Securities Trading

Securities Trading activities by the Company include equity trading (stocks, rights and warrants) as well as fixed income trading (government and corporate bonds). In 2011, the Company’s revenue from securities trading mostly came from stock trading. Value of stock transactions conducted by the Company in Indonesia Stock Exchange in 2011 amounted to Rp 27.66 trillion or a 5.70% increase compared to previous year’s Rp 26.17 trillion. The increase of those activities have affected the Company’s Revenues, whereas the Brokerage Commissions in 2011 reached Rp 48.05 billion, a 5.90% increase compared to previous year which was Rp 45.37 billion. Securities Transaction contributed 13.75% of Total Revenues obtained in 2011.

The increase in transaction activity occured in a volatile capital market conditions. Clients tended to trade in the short term to reduce the risk while observing the development of macroeconomic and capital market. The increase in transactions was supported by improved service to clients, with the addition of new branches as well as growth in online trading. Since its launch in 2008, the use of online trading facilities continued to increase, both in terms of client numbers and transaction value. To improve client ease and convenience in transacting shares, the Company has developed an online trading system that can be accessed via the website (www.post.co.id), desktop application (POST-PRO) or smartphone (POST on Blackberry). In 2011, online trading facilities have contributed about 25% of the total equity transaction value by the Company.

Next Section :

Pembiayaan Nasabah

Kegiatan Pembiayaan Nasabah meliputi Fasilitas Pembiayaan Marjin dan Beli Efek Dengan Janji Jual Kembali. Fasilitas Pembiayaan Marjin merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk melakukan transaksi efek di bursa efek. Dengan adanya fasilitas ini, nasabah dapat melakukan transaksi efek yang lebih besar dari nilai deposit yang dimilikinya, karena sebagian transaksi tersebut dibiayai oleh Perseroan, sehingga nasabah dapat meningkatkan peluang untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga efek. Pemberian fasilitas ini mengikuti ketentuan yang berlaku di pasar modal, antara lain jumlah minimum deposit yang harus disetor oleh nasabah serta pemilihan saham-saham yang dapat ditransaksikan menggunakan pembiayaan marjin (marginable stocks).

Penggunaaan fasilitas pembiayaan marjin berdasarkan rata-rata pada akhir empat kwartal di tahun 2011 adalah sebesar Rp 83,05 miliar, mengalami penurunan sebesar 26,41% dibandingkan rata-rata pada akhir empat kwartal di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 112,85 miliar. Penurunan ini terjadi karena adanya gejolak di pasar modal sehingga nasabah cenderung untuk bertransaksi secara jangka pendek dengan menggunakan dananya sendiri.

Perseroan telah memiliki fasilitas Pembiayaan Marjin sejak tahun 1997. Sampai dengan saat ini, Perseroan tidak pernah mengalami piutang marjin yang tidak dapat ditagih (zero bad debts). Hal ini dikarenakan Perseroan selalu bertindak hati – hati dan konsisten dalam mengawasi piutang margin, serta didukung dengan jaminan yang memadai dan likuid. Sistem back office yang telah terintegrasi secara real time dengan front office juga telah membantu dalam melakukan pemantauan marjin trading, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Menghadapi fluktuasi harga efek yang terjadi pada tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan sejumlah langkah antisipatif guna mencegah terjadinya piutang marjin yang tidak dapat ditagih, antara lain lebih selektif dalam memilih efek-efek yang layak untuk dijadikan jaminan piutang berdasarkan Daftar Efek Marjin yang diterbitkan oleh Bursa Efek, membatasi pemberian piutang marjin pada tingkat yang lebih aman, serta meningkatkan pengawasan rasio piutang terhadap jaminan nasabah secara real time basis.

Customer Financing

Customer Financing activities include Margin Financing Facility and Reverse Repo. Margin Financing Facility is a financing facility given to clients for stock trading in the stock exchange. Given the facility, clients may trade larger than their deposit because the Company finances their trading, therefore clients may increase their opportunity to gain profit if the equity price increases. The facility is given according to market regulation, including minimum deposit and the selection of stocks that are able to be traded using margin financing (marginable stocks).

The average usage of the Margin Financing Facility at the end of four quarters in 2011 was Rp 83.05 billion, a 26.41% decrease compared to the average at the end of four quarters in previous year which was Rp 112.85 billion. The decrease was due to volatility in capital markets, so that clients tended to trade in the short term by using their own funds.

The Company has provided Margin Financing facility since 1997. Up to this date the Company has never experienced a non-collectible margin receivable (zero bad debts). This is possible because the Company is always prudent and consistent in monitoring margin receivables and because the receivables are backed by sufficient liquid collateral. The integrated back office and front office systems assist in monitoring Margin Financing activities and enable quick and accurate decision making. To deal with volatile market condition in 2011, the Company has taken measure to minimize uncollectable debt, including being more selective in receiving equities as collaterals based on List of Marginable Stocks issued by stock exchange, limit margin financing exposure at secure level, and monitor client’s debt to collateral on real-time basis.

Aktivitas Perdagangan Saham oleh Perseroan di BEI

Dalam dokumen Laporan Tahunan | Panin Sekuritas (Halaman 34-36)