• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis dan Pembahasan

2. Analisis dan Pembahasan Siswa Kelompok Sedang

Tabel 4.6 Analisis Per-butir Soal Kelompok Sedang

No Hasil analisis

Siswa 10 soal: Siswa 11 soal: Siswa 15 soal:

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

1

Mencari dan

memahami masalah (menuliskan

diketahui & ditanya secara lengkap) 0 2 Menyusun stategi pemecahan yang baik (menuliskan rencana 0

penyelesaian masalah) 3 Mengeksplorasi solusi (menyelesaikan masalah dengan benar) - - - 0 4 Memikirkan dan mendefinisikan kembali problem dan solusi dari waktu ke waktu (melakukan evaluasi) - - - - - - - - - - - - 0 5 Level metakognitif S S S A R S R S S A S S R S R A R - 6 Kesimpulan level

metakognitif Strategic Use Strategic Use Strategic Use

Keterangan : ( √ ) = Ya

( - ) = Tidak

( 0 ) = Tidak mengerjakan soal ( R ) = Reflective Use

( S ) = Strategic Use ( A ) = Aware Use ( T ) = Tacit Use

Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa siswa kelompok sedang memiliki level metakognitif Strategic Use. Pada beberapa soal siswa kelompok sedang berada di level metakognitif Reflective Use dan beberapa soal lainnya berada di level metakognitif Strategic Use dan Aware Use. Akan tetapi, level metakognif yang dominan pada kelompok sedang adalah Strategic Use, sehingga level metakognitifnya Strategic Use.

Ketika berada di level metakognitif Reflective Use, siswa kelompok kemampuan sedang mampu merefleksikan pemikirannya kembali, tidak hanya mampu mengetahui, memahami masalah, dan merencanakan strategi penyelesaian masalah dengan baik, tetapi juga mampu mengambil keputusan secara sadar dalam memecahkan masalah dan mempertimbangkan perolehan hasilnya. Ketika berada di level

metakognitif Strategic Use, siswa kelompok sedang mampu memahami masalah dengan benar, mampu menuliskan strategi penyelesaian masalah dan menyelesaikan masalah dengan benar, menguasai konsep kimia yang berkaitan dengan masalah yang diberikan, mampu menyadari kesalahan konsep (rumus) dan cara menghitung namun tidak dapat memperbaikinya dan tidak melakukan evaluasi terhadap hasil pemikirannya.

Ketika berada di level metakognitif Aware Use, siswa kelompok sedang mampu memahami masalah dengan baik dan menguasai konsep kimia yang mendasari masalah tersebut. Akan tetapi, siswa kelompok sedang mengalami kesulitan dan kebingungan ketika menentukan rumus dan cara menghitung yang akan digunakan sehingga tidak dapat melanjutkan apa yang akan dikerjakannya. Menurut Mahromah dan Manoy (2013) “Siswa dengan tingkat metakognisi Aware Use mempunyai aktivitas-aktivitas metakognisi, seperti siswa mampu memahami masalah karena dapat mengungkapkan dengan jelas, mampu menyadari kesalahan konsep (rumus) dan cara menghitung namun tidak dapat memperbaikinya, dan tidak melakukan evaluasi terhadap hasil

pemikirannya”.

Berikut disajikan beberapa hasil tes tulis perwakilan siswa kelompok sedang masing-masing level. Seperti pada Gambar 4.3 terdapat hasil tes tulis perwakilan siswa kelompok sedang (siswa 15) pada soal no 3

dengan soal “Apakah terbentuk endapan Ca(OH)2 jika 10 mL larutan CaCl2 0,2 M dicampur dengan 10 mL larutan NaOH 0,02 M (Ksp Ca(OH)2 = 8 x 10-6)”.

Gambar 4.3 Hasil Tes Tulis Perwakilan Siswa Kelompok Sedang Soal 3

Berdasarkan hasil tes tulis siswa 15 pada soal no 3 terlihat bahwa siswa 15 mampu mencari dan memahami masalah dengan benar. Siswa 15 menuliskan data-data yang diketahui dan ditanyakan dari soal untuk menyelesaikan masalah.

Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa siswa 15 berusaha untuk mencari jawabannya dengan cara mencari mol masing-masing zat terlebih dahulu, mencari konsentrasi dari masing-masing unsur penyusunnya, kemudian mencari Qsp dari Ca(OH)2. Setelah itu, diambil berupa kesimpulan apakah terbentuk endapan atau tidak dengan cara membandingkan dengan nilai Ksp. Mol dari masing-masing zat, konsentrasi dari masing-masing unsur penusunnya, Qsp yang dihasilkan,

dan kesimpulan yang diambil benar. Cara serta persamaan reaksi yang dituliskan juga benar. Berdasarkan hasil analisis di atas siswa 15 melakukan proses solusi dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas pemantauan dalam aktivitas metakognitif yang meliputi menuliskan prosedur penyelesaian masalah dengan sesuai, prosedur yang digunakan benar dan hasil yang diperoleh juga benar.

Pada Gambar 4.3 juga terdapat penulisan kata Jadi di akhir jawabannya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa 15 melakukan proses evaluasi dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas evaluasi pada aktivitas metakognitifnya.

Berdasarkan data tertulis diperoleh bahwa siswa 15 dapat mencari dan memahami masalah dengan benar, merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah dan menyelesaikan masalah dengan benar, melakukan evaluasi selama proses pemecahan masalah, serta hasil akhirnya. Berdasarkan hasil analisis dan kesesuaian dengan indikator pada Tabel 3.2 siswa 15 berada pada level metakognitif Reflective Use.

Pada soal yang lain, siswa 15 berada pada level metakognitif Strategic Use. Seperti pada soal no 2 dengan soal “Sebanyak 100 mL larutan jenuh magnesium flourida (MgF2) pada 180C diuapkan dan diperoleh 7,6 mg MgF2 padat. Berapakah Ksp MgF2 pada 180C? (Ar Mg = 24; F = 19). Pada Gambar 4.4 terdapat hasil tes tulis siswa 15 pada soal no 2.

Gambar 4.4 Hasil Tes Tulis Perwakilan Siswa Kelompok Sedang Soal 2

Berdasarkan hasil tes tulis siswa 15 pada soal no 2 terlihat bahwa siswa 15 sudah dapat mencari dan memahami masalah dengan benar dalam aktivitas metakognitifnya. Hal ini dapat kita lihat dari adanya penulisan Dik dan Dit. Siswa 15 telah menuliskan data-data untuk

menyelesaikan masalah yaitu volume MgF2, massa MgF2, dan Mr MgF2. Siswa 15 juga menuliskan data yang ditanya, yaitu hasil kali kelarutan MgF2 atau dituliskan dengan lambang Ksp.

Pada Gambar 4.4 juga terdapat tulisan jwb yang berarti jawab, pada bagian ini siswa 15 menuliskan strategi penyelesaian masalah berupa mencari rumus Ksp MgF2 terlebih dahulu kemudian mencari mol MgF2, kelarutan MgF2, baru kemudian mencari Ksp MgF2. Rumus Ksp MgF2 yang dihasilkan benar, jawaban mol MgF2 yang dihasilkan kurang tepat, kelarutan MgF2 yang dihasilkan dan Ksp MgF2 yang dihasilkan juga kurang tepat. Proses mendapatkan rumus Ksp benar, proses mendapatkan mol, kelarutan dan Ksp MgF2 tersebut juga benar akan tetapi ketika melakukan perhitungan jawaban yang dihasilkan kurang tepat. Berdasarkan hasil analisis di atas siswa 15 melakukan proses solusi dalam menyelesaikan masalah tetapi kurang melakukan aktivitas pemantauan dalam aktivitas metakognitif yang meliputi menuliskan prosedur penyelesaian masalah dengan sesuai, prosedur yang digunakan benar akan tetapi hasil yang diperoleh kurang tepat.

Pada Gambar 4.4 siswa 15 menuliskan kata Jadi diakhir jawabannya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa 15 melakukan proses evaluasi dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas evaluasi pada aktivitas metakognitifnya. Akan tetapi dalam proses evaluasinya, siswa 15 kurang teliti sehingga salah dalam mengambil kesimpulan.

Berdasarkan data tertulis diperoleh bahwa siswa 15 dapat mencari dan memahami masalah dengan benar, merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah dengan hasil yang kurang tepat, kurang melakukan evaluasi selama proses pemecahan masalah dan hasil akhirnya. Berdasarkan hasil analisis dan kesesuaian dengan indikator pada Tabel 3.2 siswa 15 berada pada level metakognitif Strategic Use.

Pada soal yang lain, siswa 15 berada pada level metakognitif Aware Use. Seperti pada soal no 4 dengan soal “Diketahui tetapan hasil kali

kelarutan Mg(OH)2 = 2 x 10-12. Tentukan: a. Kelarutan Mg(OH)2 dalam air murni; b. Kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH = 12; c. Bagaimana pengaruh pH terhadap kelarutannya?”. Pada Gambar 4.5

disajikan hasil tes tulis siswa 15 pada soal no 4.

Gambar 4.5 Hasil Tes Tulis Perwakilan Siswa Kelompok Sedang Soal 4

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa 15 pada soal no 4 terlihat adanya penulisan Dik dan Dit. Makna Dik merupakan diketahui dan Dit adalah ditanya. Jadi siswa kelompok sedang telah menuliskan data untuk menyelesaikan masalah, yaitu Ksp Mg(OH)2. Siswa 15 juga menuliskan data yang ditanya yaitu kelarutan kelarutan Mg(OH)2 dalam air, kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH 12 dan pengaruh pH terhadap kelarutan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa 15 sudah dapat mencari dan memahami masalah dengan benar dalam aktivitas metakognitifnya.

Pada Gambar 4.5 juga terdapat tulisan jawab, pada bagian ini siswa 15 tidak menuliskan strategi penyelesaian masalahnya, akan tetapi siswa 15 berusaha untuk langsung menjawabnya dengan mencari rumus Ksp terlebih dahulu baru kemudian mencari kelarutan Mg(OH)2 dalam air. Rumus serta kelarutan yang dihasilkan benar, cara serta persamaan reaksi

yang digunakan juga benar akan tetapi siswa 15 tidak dapat menjawab masalahnya sampai selesai. Siswa 15 tidak mampu menjawab pertanyaan kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH 12, dan melihat bagaimana pengaruh pH tersebut terhadap kelarutannya. Berdasarkan hasil analisis di atas siswa 15 kurang melakukan proses solusi dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas pemantauan dalam aktivitas metakognitif yang meliputi tidak menuliskan prosedur penyelesaian masalah dengan sesuai dan tidak mampu menyelesaikan masalah sampai tuntas.

Pada Gambar 4.5 juga terlihat bahwa siswa 15 tidak menyelesaikan masalahnya sampai tuntas dan tidak memberikan kesimpulan diakhir jawabannya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa 15 tidak melakukan proses evaluasi dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas evaluasi pada aktivitas metakognitifnya.

Berdasarkan data tertulis diperoleh bahwa siswa 15 dapat mencari dan memahami masalah dengan benar, tidak merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah dan tidak dapat menyelesaikan masalah dengan benar, dan tidak melakukan evaluasi selama proses pemecahan masalah dan hasil akhirnya. Berdasarkan hasil analisis dan kesesuaian dengan indikator pada Tabel 3.2 siswa 15 berada pada level metakognitif Aware Use.

Hasil tes tulis perwakilan siswa kelompok sedang (siswa 15) di atas menunjukkan bahwa pada beberapa soal siswa kelompok sedang berada pada level metakognitif Reflective Use dan pada beberapa soal yang lain berada pada level metakognitif Strategic Use dan Aware Use. Karena level metakognitif yang dominan pada kelompok sedang adalah Strategic Use, maka level metakognitif siswa kelompok sedang adalah Strategic Use. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sophiningtyas dan Sugiarto (2013), peserta didik dengan skor sedang berada di level metakognitif Strategic Use. Siswa kelompok sedang berada pada level metakognitif Strategic Use karena siswa kelompok

sedang menggunakan dan menyadari strategi yang tepat dalam menyelesaikan masalah, tidak hanya mampu memahami masalah.

Dokumen terkait