• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis dan Pembahasan Siswa Kelompok Tinggi

Tabel 4.5 Analisis Per-butir Soal Kelompok Tinggi

No Hasil analisis

Siswa 1 soal: Siswa 2 soal: Siswa 3 soal:

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

1

Mencari dan

memahami masalah (menuliskan

diketahui & ditanya secara lengkap) 2 Menyusun stategi pemecahan yang baik (menuliskan

rencana penyelesaian masalah) 3 Mengeksplorasi solusi (menyelesaikan masalah dengan benar) 4 Memikirkan dan mendefinisikan kembali problem dan solusi dari waktu ke waktu (melakukan evaluasi) - - - - - - 5 Level metakognitif R R R S R S R S R R R S R S R S R R 6 Kesimpulan level

metakognitif Reflective Use Reflective Use Reflective Use

Keterangan : ( √ ) = Ya

( - ) = Tidak

( 0 ) = Tidak mengerjakan soal ( R ) = Reflective Use

( S ) = Strategic Use ( A ) = Aware Use ( T ) = Tacit Use

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa siswa kelompok tinggi berada pada level metakognitif Reflective Use dan Strategic Use. Pada beberapa soal subjek kelompok tinggi berada pada level metakognitif Strategic Use dan pada beberapa soal lainnya berada pada level metakognitif Reflective Use. Siswa kelompok tinggi mampu menuliskan data-data yang diketahui dan ditanyakan di dalam soal. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelompok tinggi mampu memahami masalahnya dengan benar. Selain itu juga, siswa kelompok tinggi mampu merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah dan menyelesaikan masalahnya dengan benar serta pada beberapa soal siswa kelompok tinggi juga melakukan evaluasi selama proses pemecahan masalah, dan hasil akhirnya.

Dalam penelitian ini, siswa kelompok tinggi atau siswa yang memiliki hasil belajar yang tinggi di dalam kelas memiliki hasil yang bagus juga atau dikategorikan tinggi ketika dilakukan tes level metakognitif dalam menyelesaikan masalah pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Al-Zoubi (2013) & Nurmaliah (2009) bahwa siswa yang memiliki hasil belajar yang tinggi memiliki level metakognitif yang tinggi juga. Tetapi, dalam penelitian ini ada dua siswa yang memiliki hasil tes yang dikategorikan sedang seperti yang tercantum dalam Lampiran 8. Hal ini dapat terjadi karena dalam menyelesaikan masalah siswa tersebut melewatkan langkah-langkah tertentu sehingga mengurangi skor atau nilai yang diperoleh sehingga hasil tes level metakognitifnya hanya masuk dalam kategori sedang. Akan tetapi, meskipun memiliki kategori yang berbeda, semua siswa kelompok tinggi berada pada level metakognitif yang sama yaitu Strategic Use dan Reflective Use. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sophiningtyas dan Sugiarto (2013), peserta didik pada kelompok tinggi berada pada level metakognitif Reflective Use. Dalam penelitian yang lain, penelitian yang dilakukan oleh Mahromah dan Manoy (2013) bahwa siswa yang memiliki kemampuan tinggi tergolong pada tingkat metakognitif Strategic Use.

Pada beberapa soal, siswa kelompok tinggi berada pada level metakognitif Reflective Use. Sementara itu, pada beberapa soal yang lain berada pada level metakognitif Strategic Use. Ketika berada di level metakognitif Reflective Use siswa kelompok tinggi mampu merefleksikan pemikirannya kembali tidak hanya mampu mengetahui dan memahami masalah, merencanakan strategi penyelesaian masalah dengan baik tetapi juga mampu mengambil keputusan secara sadar dalam memecahkan masalah dan mempertimbangkan perolehan hasilnya. Ketika berada di level metakognitif Strategic Use siswa kelompok tinggi mampu memahami masalah karena dapat mengungkapkan dengan jelas,

mampu mengetahui cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah serta tidak melakukan evaluasi terhadap hasil pemikirannya.

Berikut disajikan data hasil tes tulis perwakilan siswa kelompok tinggi (siswa 1) pada soal no 1 dengan soal: “Dalam 4 liter air pada 250C dapat larut sebanyak-banyaknya 13,28 gram Ag2CrO4. Tentukan kelarutan Ag2CrO4. (Ar O =16; Cr = 52; Ag = 108)”. Pada soal ini, siswa kelompok tinggi (siswa 1) berada pada level metakognitif Reflective Use.

Gambar 4.1 Hasil Tes Tulis Perwakilan Siswa Kelompok Tinggi Soal 1

Berdasarkan hasil tes tulis siswa 1 pada soal no 1 terlihat adanya penulisan Diket dan Dit. Makna Diket merupakan diketahui dan Dit adalah ditanya. Jadi dengan menuliskan diket (diketahui) dan dit (ditanya), siswa 1 telah menuliskan data-data untuk menyelesaikan masalah, yaitu volume air, suhu, massa Ag2CrO4, dan Mr Ag2CrO4. Siswa 1 juga menuliskan data yang ditanya, yaitu kelarutan atau dituliskan dengan lambang S. Hal ini menunjukkan bahwa siswa 1 sudah dapat mencari dan memahami masalah dengan benar dalam aktivitas metakognitifnya.

Pada Gambar 4.1 juga terdapat tulisan jwb yang berarti jawab, pada bagian ini siswa 1 menuliskan strategi penyelesaian masalah berupa

mencari mol Ag2CrO4 terlebih dahulu kemudian mencari kelarutan Ag2CrO4. Mol Ag2CrO4 yang dihasilkan benar dan jawaban kelarutan Ag2CrO4 juga benar. Proses mendapatkan mol dan kelarutan Ag2CrO4 tersebut juga benar. Berdasarkan hasil analisis diatas siswa 1 melakukan proses solusi dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas pemantauan dalam aktivitas metakognitif yang meliputi menuliskan prosedur penyelesaian masalah dengan sesuai, prosedur yang digunakan benar, dan hasil yang diperoleh juga benar.

Pada Gambar 4.1, siswa 1 menuliskan kata Jadi diakhir jawabannya. Penulisan kata Jadi ini menunjukkan bahwa siswa 1 melakukan proses evaluasi dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas evaluasi pada aktivitas metakognitifnya.

Berdasarkan data tertulis diperoleh bahwa siswa 1 dapat memahami masalah dengan benar, merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah dan menyelesaikan masalah dengan benar, dan melakukan evaluasi selama proses pemecahan masalah, serta hasil akhirnya. Hasil analisis dan kesesuaian dengan indikator pada Tabel 3.2 menjelaskan bahwa siswa 1 berada pada level metakognitif Reflective Use.

Pada soal yang lain, siswa kelompok tinggi (siswa 1) memiliki level metakognitif yang berbeda, seperti pada soal no 6. Pada soal ini siswa 1 berada pada level metakognitif Strategic Use. Pada Gambar 4.2 terdapat hasil tes tulis perwakilan siswa kelompok tinggi (siswa 1) pada soal no 6

dengan soal “Bagaimana pengaruh ion senama Cl dari kelarutan AgCl yang dilarutkan dalam larutan NaCl 0,1 M, jika diketahui Ksp AgCl = 1 X 10-10”.

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa 1 pada soal no 6 terlihat adanya penulisan Dik dan Dit. Jadi dengan menuliskan dik (diketahui) dan dit (ditanya), siswa 1 telah menuliskan data-data untuk menyelesaikan masalah, yaitu Ksp AgCl dan konsentrasi NaCl. Siswa 1 juga menuliskan data yang ditanya yaitu pengaruh ion senama Cl dari kelarutan AgCl dalam larutan NaCl. Hal ini menunjukkan bahwa siswa 1 sudah dapat mencari dan memahami masalah dengan benar dalam aktivitas metakognitifnya.

Pada Gambar 4.2 juga terdapat tulisan jwb yang berarti jawab, pada bagian ini siswa 1 menuliskan strategi penyelesaian masalah berupa mencari kelarutan AgCl terlebih dahulu baru kemudian memberikan kesimpulan bagaimana pengaruh ion senama Cl dari kelarutan AgCl yang dilarutkan dalam larutan NaCl. Kelarutan dan kesimpulan yang diambil benar. Akan tetapi, strategi penyelesaian masalah yang digunakan oleh siswa 1 kurang tepat, seharusnya siswa 1 mencari kelarutan AgCl dalam air terlebih dahulu baru kemudian mencari kelarutan AgCl dalam larutan NaCl, setelah itu dibandingkan nilai kelarutannya dan diambil berupa kesimpulan bagaimana pengaruh ion senama Cl tersebut terhadap kelarutannya. Dalam hal ini siswa 1 sudah memahami konsepnya secara matang bahwa ion senama itu akan memperkecil kelarutannya sehingga siswa 1 tidak mencari kelarutan AgCl dalam air terlebih dahulu. Berdasarkan hasil analisis diatas siswa 1 melakukan proses solusi dalam menyelesaikan masalah akan tetapi kurang melakukan aktivitas pemantauan dalam aktivitas metakognitif. Siswa 1 menuliskan prosedur penyelesaian masalah, prosedur yang digunakan kurang tepat akan tetapi hasil yang diperoleh benar.

Pada Gambar 4.2 juga terdapat penulisan kata Jadi diakhir jawabannya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa 1 melakukan proses evaluasi dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas evaluasi pada aktivitas metakognitifnya akan tetapi proses evaluasi yang dilakukan kurang teliti.

Berdasarkan data tertulis diperoleh bahwa siswa 1 dapat mencari dan memahami masalah dengan benar, merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah dan menyelesaikan masalah dengan benar, kurang melakukan evaluasi selama proses pemecahan masalah, dan hasil akhirnya. Berdasarkan hasil analisis dan kesesuaian dengan indikator pada tabel 3.2 siswa 1 berada pada level metakognitif Strategic Use.

Berdasarkan hasil tes tulis perwakilan siswa kelompok tinggi di atas, terlihat bahwa siswa kelompok tinggi dapat berada pada level metakognitif Strategic Use dan Reflective Use. Karena level metakognitif yang dominan pada kelompok tinggi adalah Reflective Use, maka siswa kelompok tinggi berada pada level metakognitif Reflective Use. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sophiningtyas dan Sugiarto (2013), peserta didik pada kelompok tinggi berada pada level metakognitif Reflective Use. Siswa kelompok tinggi berada pada level metakognitif Reflective Use karena siswa kelompok tinggi mampu merefleksikan pemikirannya kembali tidak hanya mampu memahami masalah dan merencanakan strategi penyelesaian masalah dengan baik, tetapi juga mampu mengambil keputusan secara sadar dalam memecahkan masalah dan mempertimbangkan perolehan hasilnya. (Safitri & Saleh, 2015)

Dokumen terkait