• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Akhir

No Kelas 2 hitung2 tabel Kriteria 1. Eksperimen 4,1043 7,81 Normal 2. Kontrol 6,5628 Normal

hasil belajar kelompok eksperimen berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji normalitas data kelompok kontrol diperoleh nilai

2

hitung = 6,5628. Dengan taraf nyata = 5% dan dk = 3. diperoleh 2

tabel = 7,81. Dengan

demikian 2

hitung < 2

tabel (6,5628<7,81), ini berarti nilai hasil belajar kelompok eksperimen berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Homogenitas

Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Data Akhir

No Kelas Fhitung F tabel Kriteria

1. Eksperimen

1,4134 1,72 Normal

2. Kontrol Normal

Dari tabel di atas, maka didapatkan hasil perhitungan untuk kelompok eksperimen varians = 34,41 dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians =

48,63. Dari perbandingannya diperoleh Fhitung = 1,4134. Dari tabel distribusi F

dengan taraf nyata 5% dan dk pembilang =36 serta dk penyebut = 39, diperoleh F

tabel = 1,72. Dengan demikian Fhitung < Ftabel,maka H0 diterima yang berarti kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan atau homogen.

c. Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata

Tabel 4.7. Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Data Akhir

No Kelas thitung ttabel Kriteria

1. Eksperimen

11,796 1,67 Berbeda

Signifikan

post test kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol.

d. Uji Gain

Setelah diketahui hasil pre test antara kelas kontrol dan eksperimen, maka

tahap selanjutnya adalah meghitung presentase hasil belajar peningkatan sebelum dan sesudah penelitian pada kelas kontrol dan eksperimen.

Tabel 4.8. Hasil Uji Gain

Gain Kriteria Eksprimen `Kontrol

n % n %

-1,00 < g < 0,00 terjadi penurunan 0 0 2 5,4

g = 0,00 tidak terjadi peningkatan 0 0 3 8,1

0,00 < g < 0,30 Rendah 1 2,5 19 51,4

0,30 < g < 0,70 Sedang 25 62,5 13 35,1

0,70 < g < 1,00 Tinggi 14 35 0 0

Jumlah 40 100 37 100

Hasil perhitungan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen diperoleh angka sebesar 2,5% untuk krieteria rendah, 62,5% untuk kriteria sedang dan 35% untuk kriteria tinggi. Sedangkan hasil peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol diperoleh angka sebesar 3,4% untuk kriteria terjadi penurunan, 8,1% untuk kriteria tidak terjadi peningkatan, 51,4% untuk kriteria rendah dan 35,1% untuk kriteria sedang. Angka tersebut merupakan peningkatan presentase peningkatan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan.

Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar pada tiap kelas, maka dihitung rata-rata peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. Pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata peningkatan hasil belajar sebesar 0,62 dengan kriteria peningkatan sedang, sedangkan pada kelas kontrol rata-rata hasil peningkatan hasil belajar sebesar 0,20 dengan kriteria peningkatan rendah.

C. Pembahasan

Permasalahan yang ada di sekolah pada umumnya adalah model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Siswa hanya menerima materi yang disampaikan guru begitu saja. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah karena proses belajar yang membosankan. Model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video memberi kesempatan kepada siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah secara bersama. Selain itu, pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran chasis dan pemindah daya. Pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan ide, siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan dalam kelompoknya. Ketika siswa

siswa yang meningkat.

Berdasarkan analisis data awal diperoleh bahwa data berdistribusi normal, Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari keadaan yang homogen atau sama. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media gambar.

Pembelajaran pada kelas eksperimen diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video. Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video, materi pelajaran yang bersifat permasalahan akan menjadi jelas, serta dapat membantu siswa mempermudah menyerap materi pelajaran. Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video mempunyai kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan pembelajaran model lainnya, karena pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video mengharuskan siswa secara mencari informasi lebih luas tentang pemecahan masalah dari materi yang disampaikan, sehingga model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video mempunyai kelebihan

Pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol adalah pembelajaran model pembelajaran langsung berbantuan media gambar. Pembelajaran dengan model ini awalnya memang membuat siswa lebih tenang karena guru mengendalikan siswa secara penuh. Siswa hanya duduk dan memperhatikan guru yang menerangkan materi pelajaran dan contoh soal beserta tanya jawab. Kegiatan hanya berpusat pada guru saja sebagai pemberi informasi atau materi pembelajaran sehingga siswa cenderung pasif dan kurang terlibat dalam pembelajaran. Guru lebih banyak menuntun siswa, menerangkan materi sehingga pengetahuan yang didapat cepat hilang. Hal ini menyebabkan siswa mengalami kejenuhan yang berakibat kurangnya minat belajar. Hal semacam ini justru mengakibatkan guru kurang memahami pemahaman siswa, karena siswa yang sudah jelas atau belum hanya diam saja, siswa yang belum jelas kadang tidak berani atau malu untuk bertanya pada guru.

Setelah kelas eksperimen dan kontrol mendapat perlakuan yang

berbeda, kemudian kedua kelas diberikan post test pada akhir penelitian, hasil

dari test tersebut dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis (uji kesamaan rata-rata). Dari uji normalitas dan homogenitas tersebut, menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.

Dari hasil perhitungan uji kesamaan rata-rata dengan uji pihak diperoleh thitung = 11,796, sedangkan ttabel = 1,67, karena thitung berada pada daerah

test pada kelas eksperimen sebesar 83,58, sedangkan hasil post test pada kelas

kontrol sebesar 66,31. Hal ini menunjukkan bahwa hasil post test pada kelas

eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.

Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar pada tiap kelas, maka dihitung besar peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. Pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata hasil peningkatan hasil belajar sebesar 0,62 dengan kriteria peningkatan sedang, sedangkan pada kelas kontrol rata-rata peningkatan hasil belajar sebesar 0,20 dengan kriteria rendah.

Penelitian menujukkan bahwa ada peningkatan yang lebih besar pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontol. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video siswa lebih banyak berinteraksi dibandingkan menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media gambar. Siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga belajar dari manapun karena siswa diharuskan mencari informasi untuk pemecahan suatu masalah. Dengan demikian siswa akan lebih termotivasi belajar dan menjadi lebih paham pada suatu materi. Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran yang dilaksanakan kurang dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran. Hal ini dapat berakibat kemampuan ataupun hasil belajar siswa menjadi kurang meningkat.

tinggi daripada hasil post test pada kelas kontrol model pembelajaran langsung berbantuan media gambar. Jadi menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video lebih efektif jika dibandngkan model pembelajaran langsung berbantuan media gambar.

60

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar kompetensi dasar memelihara sistem rem meningkat setelah mempergunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK

Wisudha Karya Kudus. Hal ini terlihat dari hasil post test yang dicapai kelas

eksperimen memiliki rata-rata yang lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Perbedaan yang signifikan pada hasil thitung = 11,796 > ttabel = 1,67 yang

menunjukkan adanya peningkatan. Dengan Uji gain menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 0,62 (sedang), sedangkan peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol sebesar 0,20 (rendah). Hal ini dapat memberikan bukti bahwa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video efektif digunakan karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam kompetensi dasar memelihara sistem rem.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian ini. Peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media

video efektif digunakan karena telah meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar memelihara sistem rem, maka guru mata pelajaran

didapatkan hasil belajar yang lebih baik.

2. Model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video ini masih

bisa dikembangkan. Model pembelajaran ini perlu dikembangkan yaitu dengan menambahkan variasi media yang lain supaya dapat digunakan dengan lebih baik lagi.

3. Kepada peneliti lain diharapkan melakukan penelitian lanjutan serupa

tentang pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video pada materi yang lain.

62

Anderson, Ronald H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk

Pembelajaran. Jakara: PT RajaGrafindo Persada

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach - Belajar untuk Mengajar Edisi

Ketujuh Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian - Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Boentarto. 1995. Cara Pemeriksaan Penyetelan dan Perawatan Chasis Mobil.

Yogyakarta: Andi Offset

Budiharyanto, Teguh. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) Pada Standar Kompetensi Sistem AC di Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik SMK Taman Karya Madya

Pertambangan Kebumen. Jurnal Pendidikan Teknik

Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo.5/2: 229-236

Daryanto. 2005 a. Teknik Servis Mobil. Jakarta: PT Rineka Cipta

Daryanto. 2005 b. Teori dan Perbaikan Rem Mobil. Bandung: CV Yrama Widya

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: PT Gava Media

Ditbinsuslat Ditjen PAUDNI. 2013. Otomotif – Mobil Perbaikan Rem Mobil.

https://www.youtube.com/watch?v=KjTBJoR6_7Q (diakses tanggal 2 April 2015)

Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran

Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir Edisi Keenam.

Berdasarkan Masalah Pada Kompetensi Dasar Menguji Baterai

Kelistrikan Otomotif Kelas XII di SMK PGRI 1 Lamongan. JPTM. 2/3:

51-57

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran - Isu-Isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. 2014. Manajemen Kelas Classroom

Management - Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi. Bandung: Alfabeta

Rifa’i, Achmad dan Chatarina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:

UNNES PRESS

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran - Mengembangkan Profesionalisme

Guru Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Agung Haryono, Harjito. 2014. Media

Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran - Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media

Santoso, Tri Jarot. 2013. Strategi Pembelajaran Akuntansi. Semarang: Yayasan

Studi Bahasa Jawa

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metoda Statistika Edisi 6. Bandung: Tarsito.

Sugeng, M. 2013. Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

Jilid 1. Jakarta: Kemdikbud

Sundayana, H. Rostina. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung:

Alfabeta

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning - Teori & Aplikasi Paikem.

1 AAN SAPUTRA U-1

2 ABDUL CHOIRUN NAJIB U-2

3 ADE MUHAMAD KHAMDAN U-3

4 AGUS BUDIARSO U-4

5 AJI SUJIWO U-5

6 ANANG VIJAI CHUMARUDIN U-6

7 ANGGA SYAIFUL BAROKAH U-7

8 ARIE DWI SETYAWAN U-8

9 BAYU FAJAR PRAWIRO U-9

10 BOBY ARDIANTO W U-10

11 EDY KURNIAWAN U-11

12 ERICO DANANG RIAGUSTIN U-12

13 FAISOL U-13

14 FERY ERVIANTO U-14

15 HANANTYO ARYANA WIDARMAWAN U-15

16 IKHLASUL AMAL U-16

17 ILHAM FAHRIZAL U-17

18 IVANDA CHANDRA PRASETYA U-18

19 M. IFAN FADILLAH U-19

20 MAGA BANGKIT FESTIAWAN U-20

21 MOH SYAIFUDIN U-21

22 MOKHAMAD ILHAM U-22

23 MUHAMMAD FARUQ ABDURRAHMAN U-23

24 MUHAMMAD KHANIF U-24

25 MUHAMMAD MISBAHUL ULUM U-25

26 MUHAMMAD NUR EFENDI U-26

27 MUHAMMAD RICHY ANDRIYAN U-27

28 MUHAMMAD SYARONI U-28

29 MUHAMMAD YUVI ARDIANTO U-29

30 NOOR YASIN U-30

31 RIFKI SYIFA'UL UMAM U-31

32 RIKO HUSEIN WIBOWO U-32

33 RISKY HERLAMBANG U-33

34 RIZKI DARMAWAN U-34

35 SYAHRUL LUTHFI RAMDANI U-35

36 TIMBUL SAPUTRO U-36

37 ULIN NUHA U-37

2 AHMAD FIRDAOS K-2 3 AHMAD ZAINUDDIN SAPUTRA K-3

4 ALVIN SAPUTRA K-4

5 ANDI INDRIYANTO K-5

6 ANGGER FITORO CAHYO NUGROHO K-6

7 ARIQ KHAIRULLAH K-7

8 ARVIAN RESTU ADJIE K-8

9 BAGUS HERMAWAN K-9

10 BIMO KUSUMO BEKTI K-10

11 DANANG YOGA BACHTIAR K-11

12 DAVID ANDRIYAN JULIAVIANTO K-12

13 EKA ADI SOFIYAN K-13

14 IRVAN ADITYA K-14

15 IVAN FADILA OCTAVIAN MULYANTO K-15

16 JEFRI RAV PRAHASTYAN K-16

17 KHOERUL NOFA CANDRA PERMANA K-17 18 KRIESTYAN PRATAMA PUTRA K-18

19 KRISNA LUKMAN SEDAYU K-19

20 MARCHO FEBI SETIAWAN K-20

21 MOCHAMMAD FANI FIRMANSAH K-21

22 MOCHAMMAD INDRAWAN K-22

23 MOH FIKRIMA K-23

24 MUHAMMAD AMIRUL FAWA'ID K-24 25 MUHAMMAD ANGGI NUGROHO K-25 26 MUHAMMAD FAHRUL RIZKA ZAKARIA K-26

27 MUHAMMAD FIKRI LABIB K-27

28 MUHAMMAD RIZAL RAHMAN K-28

29 NUR CHAFID BAHTIAR K-29

30 NURUL BURHAN K-30

31 RESYA TRISNA S K-31

32 REZA WIDYANTO K-32

33 ROSYADA AINUN CAHYANTO K-33

34 SAIFUL AINUR ROKHIM K-34

35 SURYA AJI ARIOTOMO K-35

36 TRI ANDI IRAWAN K-36

Dokumen terkait