Permasalahan yang ada di sekolah pada umumnya adalah model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Siswa hanya menerima materi yang disampaikan guru begitu saja. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah karena proses belajar yang membosankan. Model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video memberi kesempatan kepada siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah secara bersama. Selain itu, pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran chasis dan pemindah daya. Pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan ide, siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan dalam kelompoknya. Ketika siswa melakukan kegiatan diskusi dengan kelompoknya, maka dengan sendirinya akan mendorong potensi siswa untuk melakukan kegiatan yang mengasah kemampuan tentang materi yang diberikan kepada siswa ke tingkat berpikir yang lebih tinggi sehingga pada akhirnya akan berpengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa yang meningkat. Untuk mempermudah keterangan dari pemikiran pada kerangka pikir penelitian, maka digambarkan dengan model skema di bawah ini
Gambar 2.31. Kerangka Pikir Penelitian
D. Hipotesis
Berdasarkan dari kerangka berfikir di atas maka disusun suatu hipotesis
yaitu “ Model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video efektif
untuk meningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar memelihara sistem
rem. ”
Teknik pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video: 1. Penayangan video
2. Belajar dalam tim (mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut)
3. Evaluasi
Hasil belajar siswa
Pembelajaran model PBM berbantuan media video diharapkan mampu meningkatkan rata-rata hasil belajar
33
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif.
1. Desain Eksperimen
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain eksperimen dengan pola
pre test – post test group design, yaitu adanya pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan dengan jalan menggunakan satu kelas yang mengikuti mata pelajaran pemeliharaan sasis dan
pemindah tenaga kendaraan ringandengan pemberian pembelajaran menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media video pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran dengan model
pembelajaran langsung berbantuan media gambar. Pemberian perlakuan
menggunakan dilakukan setelah pre test dan sebelum post test.
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Group Pre Test Perlakuan Post Test
Eksperimen E1 X1 E2
Kontrol K1 X2 K2
Keterangan:
E1 : Simbol tes awal untuk kelompok eksperimen yang berupa tes
tertulis
K1 : Simbol tes awal untuk kelompok kontrol yang berupa tes tertulis
X1 : Perlakuan berupa pembelajaran dengan model pembelajaran
tertulis
K2 : Simbol tes akhir kelompok kontrol yang berupa tes tertulis
Berdasarkan desain penelitian di atas tersusunlah alur rancangan dalam penelitian ini. Alur rancangan penelitian dapat ditunjukkan dalam gambar sebagi berikut :
Gambar 3.1. Alur Rancangan Penelitian
Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (Kompetensi Dasar Memelihara Sistem Rem)
Eksperimen Kontrol Pretest Pretest Perlakuan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Gambar
Perlakuan Menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Berbantuan Media Video
Posttest Posttest
Analisa
RPP yang dibuat berdasarkan silabus yang ada di sekolah tersebut. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit per pertemuan.
b. Pembuatan soal
Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
c. Uji coba instrumen
Uji coba dilakukan untuk mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda soal, validitas dan reliabilitas soal. Soal akan diujicobakan pada kelas XI TKR 2 SMK Wisudha Karya Kudus.
d. Tes sebelum perlakuan (pre test)
Pre test diberikan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan. Pre test
dikenakan pada siswa sebagai subjek penelitian, yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
e. Pemberian perlakuan
Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah memberikan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan
media video pada mata pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan. Perlakuan diberikan kepada siswa kelas XI TKR 1 sebagai kelas eksperimen dan melaksanakan pembelajaran tanpa model pembelajaran
berbasis masalah berbantuan media video siswa kelas XI TKR 3 pada kelas
siswa setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalahberbantuan media video.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Arikunto (2013:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR di SMK Wisudha Karya dengan jumlah 115 siswa pada tahun pelajaran 2014/2015.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu (Sudjana, 2005:161). Sampel dalam peneletian ini adalah bagian dari siswa kelas XI TKR di SMK Wisudha Karya Kudus. Sampel yang digunakan adalah peserta didik kelas XI TKR 1 dengan jumlah 40 siswa sebagai kelas
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalahberbantuan
media video, sebagai kelas kontrol adalah kelas XI TKR 3 dengan jumlah 37
siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media gambar. Teknik sampling yang dilakukan adalah sampel random, yaitu sampel yang diambil dengan cara mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama (Arikunto, 2013:177).
penelitian (Arikunto, 2013:161). Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi suatu kejadian. Variabel bebas yang dimaksud adalah penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah berbantuan media video pada mata pelajaran pemeliharaan sasis dan
pemindah tenaga kendaraan ringan di kelompok eksperimen dan model
pembelajaran langsungberbantuan media gambardi kelompok kontrol.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel sebagai akibat dari variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran
pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan pada peserta didik
kelas XI TKR di SMK Wisudha Karya.