• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

1. Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson

Product Moment. Dalam uji validitas ini, kriteria suatu nilai dikatakan

valid jika nilai tersebut lebih besar dari rtabel. Untuk mengetahui nilai rtabel

Program aplikasi yang digunakan dalam uji validitas ini adalah SPSS 16.0. Pada uji validitas ini, diketahui bahwa n adalah 148, dan α = 5%, maka rtabel(5%, 148-2) = 0,1614. Setiap item pertanyaan dapat dikatakan valid jika lebih besar dari 0,1614. Hasil uji validitas data pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel V.9

Tabel Validitas Komunikasi

Variabel Item rhitung rtabel Keterangan

Komunikasi K1 0,450 0,1614 Valid K2 0,492 0,1614 Valid K3 0,432 0,1614 Valid K4 0,428 0,1614 Valid K5 0,521 0,1614 Valid K6 0,445 0,1614 Valid K7 0,411 0,1614 Valid K8 0,395 0,1614 Valid K9 0,333 0,1614 Valid K10 0,429 0,1614 Valid

K11 0,420 0,1614 Valid K12 0,348 0,1614 Valid K13 0,335 0,1614 Valid K14 0,478 0,1614 Valid K15 0,373 0,1614 Valid K16 0,461 0,1614 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016 Berdasarkan Tabel V.9 Tabel Validitas Komunikasi, seluruh item pertanyaan mengenai komunikasi dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel 0,1614.

Tabel V.10

Tabel Validitas Gaya Kepemimpinan

Variabel Item rhitung rtabel Keterangan

Gaya Kepemimpinan GK1 0,464 0,1614 Valid GK2 0,261 0,1614 Valid GK3 0,566 0,1614 Valid GK4 0,279 0,1614 Valid GK5 0,447 0,1614 Valid

GK6 0,370 0,1614 Valid

GK7 0,388 0,1614 Valid

GK8 0,566 0,1614 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan Tabel V.10 Tabel Validitas Gaya Kepemimpinan, seluruh item pertanyaan mengenai gaya kepemimpinan dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel 0,1614.

Tabel V.11

Tabel Validitas Kinerja Karyawan

Variabel Item rhitung rtabel Keterangan

Kinerja Karyawan KK1 0,626 0,1614 Valid KK2 0,627 0,1614 Valid KK3 0,605 0,1614 Valid KK4 0,706 0,1614 Valid KK5 0,496 0,1614 Valid KK6 0,626 0,1614 Valid

KK7 0,627 0,1614 Valid

KK8 0,605 0,1614 Valid

KK9 0,706 0,1614 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan Tabel V.11 Tabel Validitas Kinerja Karyawan, seluruh item pertanyaan mengenai kinerja karyawan dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel 0,1614. Oleh karena itu, dari hasil analisis data dari tabel-tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dinyatakan valid karena semua item memiliki nilai yang lebih dari 0,1614. Dengan demikian, seluruh item pertanyaan dapat diikutkan kembali dalam analisis selanjutnya.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan Croncbach’s

Alpha dengan bantuan program aplikasi SPSS. Suatu variabel dikatakan

reliabel jika nilai Croncbach’s Alpha > 0,60. Program aplikasi yang digunakan dalam uji reliabilitas ini adalah SPSS 16.0. Hasil uji reliabilitas data pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel V.12

Tabel Uji Reliabilitas Komunikasi Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.818 16

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan Tabel V.12 Tabel Uji Reliabilitas Komunikasi, dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel komunikasi dapat dikatakan reliabel karena nilai dari Croncbach’s Alpha dari variabel komunikasi yaitu 0,818 > 0,60.

Tabel V.13

Tabel Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.725 8

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan Tabel V.13 Tabel Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan, dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel gaya kepemimpinan dapat dikatakan reliabel karena nilai dari Croncbach’s Alpha dari variabel gaya kepemimpinan yaitu 0,725 > 0,60.

Tabel V.14

Tabel Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.879 9

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan Tabel V.14 Tabel Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan, dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel kinerja karyawan dapat dikatakan reliabel karena nilai dari Croncbach’s Alpha dari variabel kinerja karyawan yaitu 0,879 > 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua variabel pada penelitian ini yaitu komunikasi, gaya kepemimpinan, dan kinerja karyawan dinyatakan reliabel.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas

Metode yang digunakan untuk uji normalitas adalah dengan

Kolmogorov-Smirnov, suatu data normal jika nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) > 0,05. Selain itu, normal atau tidaknya suatu data, dapat juga terlihat pada grafik Normal P-P Plot. Suatu data dapat dikatakan normal jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Program aplikasi yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah SPSS 16.0. Berikut ini adalah hasil dari uji normalitas:

Gambar V.1 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan grafik Normal P-P Plot pada Gambar V.1 Hasil Uji Normalitas, penyebaran data (titik) berada disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Tabel V. 15

Tabel Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 148 Nor mal Para mete rsa Mean .0000000 Std. Deviation .66164265 Most Extr eme Diffe renc es Absolute .064 Positive .064 Negative -.040 Kolmogorov-Smirnov Z .775

Asymp. Sig. (2-tailed) .586

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan Tabel V.15 Tabel Hasil Uji Normalitas, jika dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,586 > 0,05, artinya data tersebut berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Metode yang digunakan pada uji heteroskedastisitas adalah dengan uji Scatterplot. Jika titik-titik pada grafik Scatterplot menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol ataupun di bagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y, maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau disebut homokedastisitas. Program aplikasi yang digunakan dalam uji heteroskedastisitas ini adalah SPSS 16.0. Berikut ini adalah hasil dari uji heterokedastisitas:

Gambar V.2 Grafik Scatterplot

Jika dilihat dari Gambar V.2 Grafik Scatterplot, titik-titik yang menyebar secara acak, maka dapat dikatakan bahwa pada uji ini tidak terjadi heteroskedastisistas.

4. Hasil Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis jalur (Path Analysis). Program aplikasi yang digunakan dalam pengujian ini adalah SPSS 16.0. Model analisis jalur yang digunakan adalah model gabungan antara model regresi berganda dengan model mediasi, yaitu komunikasi (X) mempengaruhi kinerja karyawan (Z) secara langsung, dan secara tidak langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Z) melalui gaya kepemimpinan (Y) sebagai intervening variable, dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Membuat diagram jalur pengaruh antara komunikasi (X) terhadap gaya kepemimpinan (Y) dan dampaknya terhadap kinerja karyawan (Z).

Gambar V.3

Struktur Pengaruh X, Y, dan Z Persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut: 1) Persamaan Sub-Struktural 1

Y = ρyxX + ρyε1

Keterangan:

Y = gaya kepemimpinan

ρyx = koefisien jalur X terhadap Y (ρ = X = komunikasi

ε1 = error pertama/variabel pengganggu dari gaya kepemimpinan

ρy = koefisien jalur bagi variabel lain yang mempengaruhi gaya kepemimpinan di luar penelitian

Komunikasi (X) Gaya Kepemimpinan (Y) Kinerja Karyawan (Z) ρyx ρy ρzy ρzx ρz ε2 ε1

2) Persamaan sub-struktural 2 Z = ρzxX + ρzyY + ρzε2

Keterangan:

Z = kinerja karyawan Y = gaya kepemimpinan

ρzx = koefisien jalur X terhadap Z (ρ = ρzy = koefisien jalur Y terhadap Z (ρ = X = komunikasi

ε2 = error kedua/variabel pengganggu dari kinerja karyawan ρz = koefisien jalur bagi variabel lain yang mempengaruhi

kinerja karyawan di luar penelitian b. Menghitung persamaan Sub-struktural 1

Persamaan sub-struktural 1: Y = ρyxX + ρyε1

Berikut ini adalah bagan sub-struktural 1:

Gambar V.4 Bagan Sub-struktural 1

Langkah-langkah dalam menghitung persamaan sub-struktural 1 adalah sebagai berikut:

Komunikasi (X) ρyx

Gaya Kepemimpinan (Y)

ρy

1) Pengaruh secara parsial (individual)

Besarnya pengaruh secara parsial (sendiri-sendiri atau individual) antara komunikasi (X) dengan gaya kepemimpinan (Y), perhatikan Tabel V.16 Tabel Coefficients Sub-struktural 1 berikut ini:

Tabel V.16

Tabel Coefficients Sub-struktural 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .865 .367 2.354 .020 X .702 .095 .564 7.424 .000 a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016 a) Uji T

Hipotesis

H01 : Komunikasi (X) tidak mempengaruhi gaya kepemimpinan (Y) secara positif

Ha1 : Komunikasi (X) mempengaruhi gaya kepemimpinan (Y) secara positif

Dasar pengambilan keputusan adalah jika thitung > ttabel, maka H01 ditolak (Ha1 diterima). Nilai ttabel dilihat pada taraf signifikan 0,05 di mana df = jumlah sampel – jumlah variabel = 148 – 2 = 146 adalah 1,65. Nilai thitung diperoleh pada Tabel V.16 Tabel Coefficients Sub-struktural 1, diketahui bahwa besarnya thitung komunikasi (X) terhadap gaya kepemimpinan (Y) adalah 7,424, artinya, thitung > ttabel (7,424 > 1,65). Begitu pula jika digunakan dengan pendekatan Sig., dengan dasar pengambilan keputusan bahwa jika sig. ˂ 0,05, maka H01

ditolak (Ha1 diterima).

Berdasarkan Tabel V.16 Tabel Coefficients Sub-struktural 1, nilai Sig. dari variabel komunikasi (X) terhadap gaya kepemimpinan (Y) lebih kecil daripada 0,05 (0,000 ˂ 0,05). Dengan demikian, H01 ditolak dan Ha1 diterima yang memberikan kesimpulan bahwa komunikasi (X) mempengaruhi gaya kepemimpinan (Y) secara positif. Artinya semakin efektif komunikasi maka gaya kepemimpinan parsitipatif semakin terlihat.

2) Pengaruh secara gabungan (simultan) dengan variabel yang dikontrol yang mempengaruhi gaya kepemimpinan (Y) (ρy).

Pengaruh komunikasi (X) dan gaya kepemimpinan (Y) secara simultan terhadap kinerja karyawan (Z). Adanya dengan variabel yang dikontrol yang mempengaruhi gaya kepemimpinan (Y), dapat dilihat dari hasil perhitungan dalam Tabel V.16 Tabel Model Summary Sub-struktural 1 berikut, khususnya nilai R Square:

Tabel V.17

Tabel Model Summary Sub-struktural 1 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .524a .274 .269 .58400

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Langkah selanjutnya untuk mengetahui besarnya ρyε1 adalah sebagai berikut: a) Menghitung KD Rumus: KD = R2 x 100% KD = 0,274 x 100% KD = 27,4%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh komunikasi (X) terhadap gaya kepemimpinan (Y) adalah 27,4%. Sementara, sisanya sebesar 72,6% (100 –27,4%.) dipengaruhi oleh faktor lain.

b) Menghitung (ρyε1) ρyε1 =

ρyε1 =

ρyε1 =

ρyε1 = 0,85

c) Persamaan sub-struktural 1 serta bagan sub-struktural 1 dengan hasil koefisiennya, misalnya:

Y = 0,564 + 0,85ε1 Keterangan:

ρyx = 0,564; diperoleh dari Beta (Standardized Coefficients) seperti yang tercantum pada Tabel V.16 Tabel Coefficients Sub-struktural 1.

ρy = 0,85; diperoleh dari hasil perhitungan koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian (ρyε1).

Berikut ini adalah bagan sub-struktural 1 dengan hasil koefisien:

Gambar V.5

Bagan Sub-struktural 1 dengan hasil koefisien

Selanjutnya, untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh komunikasi (X) dan gaya kepemimpinan (Y) secara simultan adanya dengan variabel yang dikontrol yang mempengaruhi kinerja karyawan (Z), dapat dilihat pada Tabel V.19 Tabel ANOVA Sub-struktural 1 berikut ini:

Tabel V.18

Tabel ANOVA Sub-struktural 1 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 18.799 1 18.799 55.118 .000a

Residual 49.795 146 .341

Total 68.593 147

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016 Komunikasi (X) 0,564 Gaya Kepemimpinan (Y) 0 0,85 1

Hipotesis:

H0: Komunikasi (X) dan gaya kepemimpinan (Y) secara simultan tidak mempengaruhi kinerja karyawan (Z)

Ha : Komunikasi (X) dan gaya kepemimpinan (Y) secara simultan mempengaruhi kinerja karyawan (Z)

Berdasarkan Tabel V.18 Tabel ANOVA Sub-struktural 1, menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,000. Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi signifikan. Kesimpulannya adalah komunikasi (X) dan gaya kepemimpinan (Y) secara simultan mempengaruhi kinerja karyawan (Z).

c. Menghitung Persamaan Sub-struktural 2. Z = ρzxX + ρzyY + ρzε2

Pada bagian ini, analisis dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Pertama, melihat pengaruh secara parsial (individual)

Uji/pengaruh secara individu ditunjukkan oleh Tabel V.19 Tabel Coefficients Sub-struktural 2 berikut:

Tabel V.19

Tabel Coefficients Sub-struktural 2

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.553 .427 -1.294 .198 KOMUNIKASI .516 .127 .297 4.077 .000 GAYA_KEPE MIMPINAN .597 .094 .460 6.326 .000

a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian secara individual dari komunikasi (X), gaya kepemimpinan (Y), dan kinerja karyawan (Z) adalah sebagai berikut:

a) Pengujian secara individual antara komunikasi (X) dan kinerja karyawan (Z).

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: (1) Uji t

Hipotesis

H02 : Komunikasi (X) tidak mempengaruhi kinerja karyawan (Z) secara positif

Ha2 : Komunikasi (X) mempengaruhi kinerja karyawan (Z) secara positif

Dasar pengambilan keputusan adalah jika thitung >

ttabel, maka H02 ditolak (Ha2 diterima). Nilai ttabel dilihat pada taraf signifikan 0,05 di mana df = jumlah sampel – jumlah variabel = 148 – 2 = 146 adalah 1,65. Nilai thitung diperoleh pada Tabel V.20 Tabel Coefficients Sub-struktural 2, diketahui bahwa besarnya thitung variabel kompensasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z) adalah 4,077, artinya, thitung > ttabel (4,077 > 1,65). Begitu pula jika digunakan dengan pendekatan Sig., dengan dasar pengambilan keputusan bahwa jika nilai Sig. < 0,05, maka H02 ditolak (Ha2 diterima).

Berdasarkan Tabel V.20 Tabel Coefficients Sub-struktural 2, nilai Sig. dari komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z) lebih kecil daripada 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian, H02 ditolak dan Ha2 diterima yang memberikan kesimpulan bahwa komunikasi (X) mempengaruhi kinerja karyawan (Z) secara positif.

b) Pengujian secara individual antara variabel Y dan variabel Z. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

(1) Uji t

Hipotesis :

H03 : Gaya kepemimpinan (Y) tidak mempengaruhi Kinerja Karyawan (Z) secara positif.

Ha3 : Gaya kepemimpinan (Y) mempengaruhi Kinerja Karyawan (Z) secara positif.

Dasar pengambilan keputusan adalah jika thitung >

ttabel, maka H03 ditolak (Ha3 diterima). Nilai ttabel dilihat pada taraf signifikan 0,05 di mana df = jumlah sampel – jumlah variabel = 148 – 2 = 146 adalah 1,65. Nilai thitung

diperoleh pada Tabel V.19 Tabel Coefficients Sub-struktural 2, diketahui bahwa besarnya thitung Gaya Kepemimpinan (Y) mempengaruhi Kinerja Karyawan (Z) adalah 6,326, artinya, thitung > ttabel (6,326 > 1,65). Begitu pula jika digunakan dengan pendekatan Sig. dengan dasar pengambilan keputusan bahwa jika nilai Sig. < 0,05, maka H03 ditolak (Ha3 diterima).

Berdasarkan Tabel V.19 Tabel Coefficients Sub-struktural 2, nilai Sig. dari Gaya Kepemimpinan (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) lebih kecil daripada 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian, H02 ditolak dan Ha2

diterima yang memberikan kesimpulan bahwa Gaya Kepemimpinan (Y) mempengaruhi Kinerja Karyawan (Z) secara positif.

2) Pengaruh secara gabungan (simultan)

Pengaruh variabel X dan variabel Y secara simultan terhadap variabel Z, dapat dilihat dari hasil perhitungan dalam Tabel V.20 Tabel Model Summary Sub-struktural 2 berikut, khususnya nilai R Square:

Tabel V.20

Tabel Model Summary Sub-struktural 2 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .665a .443 .435 .66619

a. Predictors: (Constant), GAYA_KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI

b. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Langkah selanjutnya untuk mengetahui besarnya ρzε1 adalah sebagai berikut:

a) Menghitung KD Rumus:

KD = R2 x 100% KD = 0.443 x 100%

KD = 44,3%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh komunikasi (X) dan gaya kepemimpinan (Y) terhadap kinerja karyawan (Z) secara simultan adalah 44,3%. Sementara, sisanya sebesar 55,7% (100 – 44,3%) dipengaruhi oleh faktor lain.

b) Menghitung (ρyε1) ρzε1 =

ρzε2 =

ρzε2 = 0,75

c) Persamaan sub-struktural 2 serta bagan struktur pengaruh X, Y, dan Z dengan hasil koefisiennya.

Z = 0,297 X + 0,460 Y + 0,75 ε2 Keterangan:

ρzx = 0,297; diperoleh dari Beta (koefisien) jalur variabel X terhadap variabel Z seperti yang tercantum pada Tabel V.19 Tabel Coefficients Sub-struktural 2;

ρzy = 0,460; diperoleh dari Beta (koefisien) jalur variabel Y terhadap variabel Z seperti yang tercantum pada Tabel V.19 Tabel Coefficients Sub-struktural 2;

ρz = 0,85; diperoleh dari perhitungan koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian selain variabel X, variabel Y dan variabel Z.

Berikut ini adalah bagan stuktur pengaruh X, Y, dan Z dengan hasil koefisien.

Gambar V.6

Struktur Pengaruh X, Y, dan Z dengan hasil koefisien

Selanjutnya, untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel X dan variabel Y terhadap variabel Z secara simultan, dapat dilihat pada Tabel V.21 Tabel ANOVA Sub-strultural 2 berikut ini: Komunikasi (X) Gaya Kepemimpinan (Y) Kinerja Karyawan (Z) 0,564 0,85 0,460 0,297 0,75 ε2 ε1

Tabel V.21

Tabel ANOVA Sub-struktural 2

S u m b e r :

Hasil Pengolahan Data Primer, 2016 Hipotesis:

H0: Komunikasi (X) dan gaya kepemimpinan (Y) tidak mempengaruhi kinerja karyawan (Z) secara simultan Ha :Komunikasi (X) dan gaya kepemimpinan (Y) mempengaruhi

kinerja karyawan (Z) secara simultan

Berdasarkan Tabel V.21 Tabel ANOVA Sub-strultural 2, menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi signifikan. Kesimpulannya adalah komunikasi (X) dan gaya

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 51.127 2 25.563 57.600 .000a Residual 64.352 145 .444 Total 115.479 147 a. Predictors: (Constant), GAYA_KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI b. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

kepemimpinan (Y) mempengaruhi kinerja karyawan (Z) secara simultan.

Tabel V.22 berikut memberikan rangkuman pengaruh variabel komunikasi (X) dan gaya kepemimpinan (Y) terhadap kinerja karyawan (Z) berdasarkan SPSS.

Tabel V.22

Tabel Rangkuman Pengaruh Komunikasi (X) dan Gaya Kepemimpinan (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z)

Variabel Koefisien Jalur

Pengaruh

Langsung Tidak Langsung Total

X terhadap Y 0,564 0,564 - 0,564

X terhadap Z 0,297 0,297 0,564 x 0,460 = 0,259 0,556

Y terhadap Z 0,460 0,460 - 0,460

ε1 0,85 0,85 - 0,85

ε2 0,75 0,75 - 0,75

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016 Hipotesis:

H04 : Gaya kepemimpinan (Y) tidak memediasi pengaruh positif antara komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z). Ha4 : Gaya kepemimpinan (Y) memediasi pengaruh positif

Dasar pengambilan keputusan:

a) Jika pengaruh langsung komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z) lebih kecil daripada pengaruh tidak langsung komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui gaya kepemimpinan (Y), maka H04 diterima (Ha4 ditolak);

b) Jika pengaruh langsung komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z) lebih besar daripada pengaruh tidak langsung komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui gaya kepemimpinan (Y), maka H04 diterima (Ha4 ditolak);

Dari Tabel V.22 Tabel Rangkuman Pengaruh Komunikasi (X) dan Gaya Kepemimpinan (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z), dapat diketahui bahwa nilai pengaruh langsung dari komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z) lebih besar daripada nilai pengaruh tidak langsung dari komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui gaya kepemimpinan (Y), maka H04 diterima (Ha4 ditolak). Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan tanpa dimediasi dari gaya kepemimpinan.

D. Pembahasan

Penelitian ini berfokus pada pengujian apakah gaya kepemimpinan (Y) menjadi intervening variable pengaruh antara komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z) atau bisa juga dikatakan bahwa gaya kepemimpinan (Y) memediasi pengaruh antara komunikasi (X) terhadap kinerja karyawan (Z). Berikut ini akan dibahas secara lebih jelas hasil penelitian yang telah penulis dapatkan:

1. Komunikasi mempengaruhi Gaya Kepemimpinan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis menunjukkan bahwa komunikasi mempengaruhi gaya kepemimpinan secara positif, yang artinya bahwa semakin efektif komunikasi ke atas dan komunikasi horizontal maka gaya kepemimpinan parsitipatif semakin terlihat pula dilihat dari kesempatan penyampaian ide, kesempatan untuk bertanya tentang tugas, hubungan atasan dan bawahan, kerja sama yang serasi antara atasan dan bawahan, motivasi kepada bawahan, dan pendekatan persuasif oleh atasan. Komunikasi yang efektif pada suatu perusahaan diduga dapat mempermudah pemimpin atau atasan untuk menyampaikan informasi kepada bawahan. Komunikasi yang efektif juga membuat bawahan mau bertanya tentang tugas tanpa rasa takut. Komunikasi yang efektif membuat hubungan antara atasan dan bawahan menjadi semakin baik, tidak ada rasa canggung namun tetap menjaga rasa hormat. Adanya komunikasi yang efektif juga membuat atasan bisa melakukan pendekatan persuasif kepada bawahan untuk memotivasi pekerjaan

mereka. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah penulis lakukan adalah teori dari Ivancevich et al. (2006:211), melalui kemampuan komunikasi, pemimpin kharismatik visioner mengaitkan kebutuhan dan target dari pengikutnya dengan target atau tugas organisasi. Mengaitkan para pengikutnya dengan arah, misi, dan tujuan organisasi akan lebih mudah jika mereka merasa puas atau tidak.

2. Komunikasi mempengaruhi Kinerja Karyawan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis menunjukkan bahwa komunikasi mempengaruhi kinerja karyawan secara positif, yang artinya bahwa semakin efektif komunikasi ke atas dan komunikasi horizontal maka kinerja karyawan yang dapat dinilai dari kuantitas hasil kerja, kualitas hasil kerja, pelaksanaan tugas, dan tanggung jawab dari karyawan tetap nonmanajerial di CV Andi Offset, Yogyakarta akan semakin meningkat.

Komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidak adanya komunikasi dalam suatu organisasi dapat menjadi macet dan berantakan. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah penulis lakukan adalah teori dari Marwansyah (2010:330-331) penyuluhan adalah sebuah bentuk komunikasi yang digunakan untuk menjaga agar karyawan memiliki perilaku konstruktif. Melalui penyuluhan, seorang

manajer berusaha agar karyawan mampu bekerja sesuai dengan standar kinerja karyawan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Triana Dewi Pakpahan dengan judul “Pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadap Kinerja Bisnis pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap kinerja bisnis pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan. Salah satu hasil penelitian menunjukkan komunikasi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja bisnis PT. BRI (Persero) Tbk, cabang Iskandar Muda Medan. 3. Gaya Kepemimpinan mempengaruhi Kinerja Karyawan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan, yang artinya semakin gaya kepemimpinan terlihat di perusahaan dimana bawahan diberi kesempatan untuk menyampaikan ide dan bertanya tentang tugasnya, hubungan antara atasan dan bawahan terjalin dengan baik, adanya kerja sama yang serasi antara atasan dan bawahan, bawahan diberi motivasi oleh atasan, dan atasan melakukan pendekatan persuasif kepada bawahan, maka kinerja karyawan yang dapat dinilai dari kuantitas hasil kerja, kualitas hasil kerja, pelaksanaan tugas, dan tanggung jawab dari karyawan tetap nonmanajerial di CV Andi Offset, Yogyakarta akan semakin meningkat.

Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Kepemimpinan ini akan timbul apabila ada orang yang dipengaruhi, orang yang mengakhiri, dan pengarahan akan tercapainya suatu tujuan. Sehingga dapat dikatakan seorang disebut pemimpin apabila orang tersebut dapat mengakhiri orang lain untuk mencapai tujuan meskipun tidak ada ikatan yang formal dengan suatu organisasi.

Peranan pemimpin dalam kehidupan berorganisasi sangat dibutuhkan karena tiada organisasi tanpa pimpinan, jika boleh diibaratkan organisasi itu tubuh tanpa kepala. Dalam kenyataannya seorang pemimpin harus dapat memberikan semangat dan motivasi kepada karyawannya dalam menyelesaikan pekerjaannya. Agar para karyawan termotivasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja mereka. Dengan demikian para karyawannya akan berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga dapat memberikan keuntungan perusahaan.

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin pada dasarnya dapat mempengaruhi perilaku bawahan agar mampu melaksanakan tugas atau kegiatan dengan sebaik-baiknya. Karyawan atau bawahan akan mampu mencapai produktifitas kerja secara maksimal jika memiliki motivasi yang berasal dari dirinya sendiri maupun yang berasal dari lingkungan kerja. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka seorang pemimpin

dituntun memiliki kemampuan mempengaruhi dan memberikan motivasi kepada karyawannya agar bisa bekerja secara maksimal.

Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah penulis lakukan adalah teori dari Ivancevich et al. (2006:195) analisis ulang dari data yang sama menunjukkan bahwa kepemimpinan memberikan perbedaan terhadap kinerja lebih besar dibandingkan dengan variabel lain yang diteliti.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eko Santoso (2011) dengan judul skripsi “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” Studi Kasus pada Bank Central Asia, Kudus. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

Bank Central Asia Kudus, 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi

terhadap kinerja karyawan Bank Central Asia Kudus, 3) Untuk mengethaui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Bank

Central Asia Kudus, 4) Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan Bank Central Asia Kudus, 5) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, motivasi, kompensasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Bank Central Asia Kudus. Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemipinan terhadap kinerja karyawan.

4. Gaya kepemimpinan tidak memediasi pengaruh antara komunikasi dan kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak memediasi pengaruh antara komunikasi dan kinerja karyawan, yang artinya bahwa pengaruh langsung antara komunikasi terhadap kinerja karyawan lebih kuat/tinggi daripada pengaruh tidak langsung antara komunikasi terhadap kinerja karyawan melalui gaya kepemimpinan. Adanya komunikasi yang efektif di dalam perusahaan akan meningkatkan kinerja karyawan tetap CV Andi Offset tanpa melalui gaya

Dokumen terkait