• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

e. Dewan komisaris

Dewan komisaris dalam penelitian ini diukur dengan jumlah

anggota dewan komisaris yang ada di dalam perusahaan. Pencatatan

dewan komisaris terhitung per tanggal 1 Januari 2010 hingga 31

Desember 2012. Contohnya pada PT. Kimia Farma (KAEF) pada tahun

2010 memiliki 3 anggota dewan komisaris.

C.Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 perusahaan.

Data yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen

mekanisme GCG yang terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusioanal, komite audit, komisaris independen dan dewan komisaris

dengan variabel dependen nilai perusahaan.

Berikut akan dijelaskan mengenai analisis statistik deskriptif yaitu

deskripsi data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model

1. Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka berikut pada

tabel 4.2 ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam

penelitian ini, meliputi sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai

maksimum, nilai minimum serta standar deviasi (σ) untuk masing-masing variabel. Adapun hasil analisisnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Nilai Perusahaan 54 -1,15 40,09 3,5881 8,37059 Kepemilikan Manajerial 54 ,00 ,43 ,0473 ,08709 Kepemilikan Institusional 54 ,22 ,94 ,6644 ,18284 Komite Audit 54 3 4 3,20 ,407 Komisaris Independen 54 ,00 ,67 ,4824 ,15874 Dewan Komisaris 54 2 7 2,87 1,065 log_size 54 25,08 31,71 28,1813 1,42123 leverage 54 ,0668 ,8574 ,444220 ,2210050 Valid N (listwise) 54

Tabel statistik 4.2 di atas menunjukkan statistik deskriptif

masing-masing variabel penelitian dengan jumlah sampel (N) data yang valid yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah 54 perusahaan yang diambil dari

Laporan Tahunan perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode

2010-2012.

Pada variabel nilai perusahaan (PBV) memiliki rentang nilai dari

-1,15 hingga 40,09, rata-rata PBV adalah 3,58 dan deviasi standarnya

2010-2012, perusahaan manufaktur mempunyai kemampuan dalam menilai pasar

saham atas nilai buku saham yang beredar. Dengan demikian semakin tinggi

nilai perusahaan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik,

karena nilai perusahaan mencerminkan kinerja yang dihasilkan sehingga

dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.

Variabel kepemilikan manajerial berkisar antara 0% sampai

dengan 0,43% dengan rata-rata 0,04 dan standar deviasi 0,08. Hal tersebut

menunjukkan bwa rata-rata saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak

manajemen adalah sebesar 4%. Sedangkan variabel kepemilikan

institusional antara 0,22% sampai dengan 0,94% dengan rata-rata 0,66 dan

standar deviasi 0,18. Disini tampak bahwa rata-rata perusahaan manufaktur

menginvestasikan sahamnya pada pihak institusi sebesar 0,64%.

Variabel ukuran komite audit berkisar antara 3 sampai dengan 4

dengan rata-rata sebanyak 3,20 dan standar deviasi sebesar 0,407. Dengan

rata-rata 3,20 menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusahaan sampel

penelitian rata-rata mempunyai 3 anggota komite audit. Hal tersebut sesuai

dengan Surat Edaran dari Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. SE – 008/BEJ/12-2001 tanggal 7 Desember serta Pedoman Pembukuan Komite

Audit menurut BAPEPAM perihal keanggotaan komite audit, yang

menyebutkan bahwa jumlah anggota komie audit sekurang-kurangnya 3

(tiga) orang, termasuk ketua komite audit.

Variabel proporsi dewan komisaris independen menunjukkan

0,48 dan standar deviasi 0,158. Hal ini berarti rata-rata perusahaan

mempunyai komisaris independen sebanyak 0,48% dari jumlah komisaris

seluruhnya dan hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel

mempunyai komposisi proporsi dewan komisaris independen diatas

ketentuan BAPEPAM yaitu 0,3%. Sedangkan variabel dewan komisaris

antara 2 sampai dengan 7 orang dengan rata-rata 2,87 dan standar deviasi

1,06.

Variabel ukuran perusahaan (Size) dalam hal ini menggunakan

nilai total asset yang ditransformasikan dalam bentuk logaritma natural.

Nilai minimum yang dimiliki oleh variabel ukuran perusahaan adalah

sebesar 25,08 dan nilai maximum sebesar 32,84. Sedangkan nilai rata-rata

total asset yang dimiliki perusahaan dalam bentuk transformasi logaritma

natural adalah sebesar 28,3014 dengan strandar deviasi sebesar 1,66124.

sedangkan variabel leverage 0,06 sampai dengan 0,85 dengan rata-rata

sebesar 0,44 dan standar deviasi 0,22.

2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal.Terdapat 2 (dua) cara untuk mendeteksi apakah distribusi data

normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam

merupakan cara yang termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan grafik histogram yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati mormal.

Gambar 4.1 Grafik Histrogram

Dari gambar 4.1 terlihat pola distribusi mendekati normal.

b) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas di dalam

model regresi dapa tdilihat dari nilai tolerance atau nilai VIF.

Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10. Tidak terjadi multikolinearitas bila tolerance ≥0,10 atau VIF ≤ 10.

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Kepemilikan Manajerial ,513 1,949 Kepemilikan Institusional ,489 2,043 Komite Audit ,775 1,290 Komisaris Independen ,865 1,156 Dewan Komisaris ,538 1,858 log_size ,536 1,867 leverage ,761 1,315

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa pada variabel

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit,

komisaris independen dan dewan komisaris mempunyai nilai Variance

Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10. Hal ini berarti tidak ada

multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam model

regresi linier terdapat korelasi antar anggota sampel. Asumsi ini diuji

dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 ,687a

a. Predictors: (Constant), leverage, Komisaris Independen, Dewan Komisaris, Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, log_size, Kepemilikan Institusional b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, nilai Durbin Watson adalah 0,687.

Berdasarkan kriteria penilaian angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti

tidak ada autokorelasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

ini tidak terdapat autokorelasi.

d) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas betujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

kepengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Untuk menentukan

heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang

berbentuk harus menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun

di bawah angka 0 pada sumbu Y, jika kondisi ini terpenuhi maka tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi

Gambar 4.2 Grafik Scatterplot

Dari grafik scatterplot pada Gambar 4.2, terlihat titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka

0 pada sumbu Y, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model

regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Hasil Uji Hipotesis

Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan metode analisis

regresi berganda (multiple regression), uji t dan uji F.

a. Hasil Uji Pengaruh Simultan (F test)

Uji pengaruh simultan (Uji F) dilakukan untuk mengetahui apakah

semua variabel GCG secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi

variabel nilai perusahaan. Hasil pengujian pengaruh simultan dapat

Tabel 4.6 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1309,863 7 187,123 3,581 ,004a

Residual 2403,676 46 52,254

Total 3713,539 53

a. Predictors: (Constant), leverage, Komisaris Independen, Dewan Komisaris, Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, log_size, Kepemilikan Institusional b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Dari hasil pengujian hipotesis terlihat bahwa nilai F hitung sebesar

3,581 dengan tingkat signifikansi 0,004. Oleh karena nilai signifikansi

kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat

digunakan untuk menguji hipotesis. Dengan kata lain bahwa secara

simultan ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, komite audit, komisaris independen dan dewan komisaris

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

b. Uji Koefisien Determinasi ( )

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,594a ,353 ,254 7,22868

a. Predictors: (Constant), leverage, Komisaris Independen, Dewan Komisaris, Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, log_size, Kepemilikan Institusional

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai adjusted sebesar

0,254 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh GCG bisa

menjelaskan sebesar 25,4% terhadap nilai perusahaan, sedangkan sisanya

74,6% dijelaskan oleh faktor lain diluar model persamaan regresi.

c. Uji Regresi Berganda

Tabel 4.8 Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -80,599 27,066 -2,978 ,005 Kepemilikan Manajerial 25,976 15,918 ,270 1,632 ,110 Kepemilikan Institusional 19,728 7,763 ,431 2,541 ,014 Komite Audit -1,106 2,775 -,054 -,399 ,692 Komisaris Independen -15,677 6,725 -,297 -2,331 ,024 Dewan Komisaris -,730 1,271 -,093 -,574 ,569 log_size 3,115 ,955 ,529 3,263 ,002 Leverage -10,682 5,151 -,282 -2,074 ,044

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Berdasarkan data tabel 4.8 berikut hasil dan penjelasannya:

1) Hasil pengujian variabel kepemilikan manajerial (KM) memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,110. Tingkat signifikansi tersebut lebih

besar dari level of significance yang telah ditentukan, yaitu 5% (0,05).

Namun, nilai β pada Unstandardized Coefficients bernilai positif (β = 25,976). Berdasarkan sifatnya, memang hasil hubungan yang positif

berdasarkan signifikansinya, kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, hipotesis

yang diajukan penelitian ini dimana kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan atau tidak dapat

ditolak.

2) Hasil pengujian variabel kepemilikan institusional (KI) memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,014. Tingkat signifikansi tersebut lebih

kecil dari level of significance yang telah ditentukan, yaitu 5% (0,05).

Selain itu, β pada Unstandardized Coefficients bernilai positif (β = 19,728). Dengan demikian, hipotesis yang diajukan penelitian ini

dimana kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan atau ditolak.

3) Hasil pengujian variabel komite audit (KA) memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,692. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar

dari level of significance yang telah ditentukan, yaitu 5% (0,05).

Selain itu nilai β pada Unstandardized Coefficients bernilai negatif (β = -1,106). Dengan demikian, hipotesis yang diajukan penelitian ini

dimana komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

atau tidak dapat ditolak.

4) Hasil pengujian variabel komisaris independen (KI) memiliki tingkat

signifikansi 0,024. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari level

of significance yang telah ditentukan, yaitu 5% (0,05). Selain itu nilai

Dengan demikian, hipotesis yang diajukan penelitian ini dimana

komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

atau tidak dapat ditolak.

5) Hasil pengujian variabel dewan komisaris (DK) memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,569. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar

dari level of significance yang telah ditentukan, yaitu 5% (0,05).

Selain itu nilai β pada Unstandardized Coefficients bernilai negatif (β = -0,730). Dengan demikian, hipotesis yang diajukan penelitian ini

dimana dewan komisaris berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan atau H05tidak dapat ditolak.

6) Hasil pengujian ukuran perusahaan (Size) memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,002. Tingkat signifikansi lebih kecil dari level

of significance yang telah ditentukan, yaitu 5% (0,05). Selain itu nilai

β pada Unstandardized Coefficients bernilai positif (β = 3,115). Dengan demikian ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol yang

diajukan dalam penelitian ini berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

7) Hasil pengujian leverage memiliki tingat signifikansi sebesar 0,044.

Tingkat signifikansilebih kecil dari dari level of significance yang

telah ditentukan, yaitu 5% (0,05). Namun, nilai β pada Unstandardized Coefficients bernilai negatif (β = -10,682). Dengan demikian leverage sebagai variabel kontrol yang diajukan dalam

Dokumen terkait