BAB IV ANALISA PENELITIAN,
ANALISIS PENELITIAN
C. Analisis Data
1 Dibawah 20
tahun 11 28%
2 21-30 tahun 50 72%
Jumlah 61 100%
Sumber data: diolah dari data primer, 2015
Dari data di atas dapat diketahui bahwa karyawan PT. BPRS Sukowati Sragen yang berkaitan dengan usia responden bahwa umur 21-30 tahun lebih banyak. Jumlah karyawan dengan usia dibawah 20 tahun sebanyak 11 orang dan yang berusia 21-30 tahun sebanyak 21 orang.
C.Analisis Data
1. Uji Reabilitas dan Uji Validitas a. Uji Reabilitas
Dalam pengujian reliabilitas suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu (Bawono, 2006: 63). Uji ini dilakukan terhadap seluruh item atau pertanyaan pada penelitian ini akan menggunakan rumus koefisien cronbach alpha. Nilai cronbach alpha kritis pada penelitian ini menggunakan nilai 0,60 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel bila nilai cronbach alpha ≥ 0,60. Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
Tabel 4.5 Uji Reabilitas
Variabel Alpha Keterangan
X1 ,673 Reliabel
X2 ,822 Reliabel
Y ,659 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan data di atas, nilai keseluruhan dari Cronbach’s Alpha > 0,6 dengan begitu dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang digunakan penelitian menurut kriteria Nunaly dalam Anton Bawono (2006 : 68) dinyatakan reliable.
b. Uji Validitas
Suatu angket dikatakan valid, jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut. Berikut hasil pengujian validitas:
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Item Correted item
total Correlation r table Keterangan Gaya Kepemimpinan Bt 1 .573 0,108 Valid Bt 2 .253 Valid Bt 3 .525 Valid Bt 4 .572 Valid
Religiusitas Bt 5 .473 0,108 Valid Bt 6 .807 Valid Bt 7 .523 Valid Bt 8 .807 Valid Kinerja Bt 9 .472 0,108 Valid Bt 10 .660 Valid Bt 11 .374 Valid Bt 12 .301 Valid
Sumber: Data primer yang diolah,2015 2. Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 4.7
Uji Regresi Linier Berganda
Tabel Coefficients ini menunjukkan t test, nilai ini untuk menguji apakah variabel independen (Gaya kepemimpinan dan religiusitas) secara individu mempengaruhi variabel dependen (kinerja pegawa). Di tabel Coefficients, pada bagian Unstandardized Coefficients. Dapat dibuat model persamaan fungsi sebagai berikut:
Y = 5,402+ 0.269 X1 + 0,375 X2 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. 95,0% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower
Bound Upper Bound 1 (Constant) 5,402 2,524 2,140 ,037 ,350 10,453 JML_X1 ,269 ,118 ,263 2,283 ,026 ,033 ,504 JML_X2 ,375 ,103 ,420 3,649 ,001 ,169 ,580
a. Dependent Variable: JML_Y
a) Konstan: 5,402
Ketika gaya kepemimpinan dan religiusitas konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y (Kinerja Pegawai) akan mengalami penurunan sebesar 5,402, dengan asumsi ceteris paribus.
b) Gaya Kepemimpinan: 0,269
Jika gaya kepemimpinan mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan religiusitas konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y (Kinerja Pegawai) akan mengalami peningkatan sebesar 0,269, dengan asumsi ceteris paribus.
c) Religiusitas: 0,375
Apabila religiusitas mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan gaya kepemimpinan konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y (Kinerja Pegawai) akan mengalami peningkatan sebesar 0,375, dengan asumsi ceteris paribus.
3. Uji Statistik
Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang dianalisa. Nilai ketepatan atau keartualan ini dapat diukur dari good ness of fit nya. Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung dan nilai koefisien determinasinya (Anton Bawono,2006: 88).
a. Uji t Tabel.4.8 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) 5,402 2,524 2,140 ,037 JML_X1 ,269 ,118 ,263 2,283 ,026 JML_X2 ,375 ,103 ,420 3,649 ,001
a.Dependent Variable: JML_Y
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa signifikansi variabel X1 memiliki nilai sebesar 0,026 dan varariabel X2 0,001. Sedangkan nilai Betta X1 memiliki nilai 0,269 dan X2 memiliki nilai 0,375. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai betta positif. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai X1 dan X2 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
b. Uji F
Tabel 4.9 Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 66,748 2 33,374 8,896 ,000b
Residual 217,580 58 3,751
Total 284,328 60
a. Dependent Variable: JML_Y
b. Predictors: (Constant), JML_X2, JML_X1
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Tabel ini menunjukkan nilai F test, nilai ini untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dari 0,05. Jadi variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan
c. Uji Determinasi
Tabel 4.10 Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,485a ,235 ,208 1,93685
a. Predictors: (Constant), JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Nilai Koefisien adjusted R2(Adj R2) sebesar: 0,208, ini menandakan bahwa variabel X dalam model mempengaruhi variabel Y sebesar 20,8% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model.
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara variabel independen dalam suatu model regresi. Pada penelitian ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya multikolinieritas menggunakan metode auxilary regresi yang bertujuan untuk mendapatkan nilai r2, kemudian dibandingkan dengan R2 dari persamaan utama. Adapun hasil uji statistik Multikolinearitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
R2 utama sebesar 0,235 yang ditujukan oleh gambar dibawah ini:
Tabel 4.11 Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,485a ,235 ,208 1,93685
a.Predictors: (Constant), JML_X2, JML_X1 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
r2 sebesar 0,02 dengan demikian maka variabel X2 lolos multokolinieritas karena lebih rendah dari R2 utama
Tabel 4.12 Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,047a ,002 -,015 2,14337
a. Predictors: (Constant), JML_X2
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
r2 sebesar 0,02 dengan demikian maka variabel X1 lolos multikolinieritas karena lebih rendah dari R2 utama.
Tabel 4.13 Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,047a ,002 -,015 2,45485
a. Predictors: (Constant), JML_X1
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa R2 hasil regresi utama lebih besar dari pada r2 hasil regresi parsial antar
b. Uji Heteroskendastisitas
Uji heteroskendastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan varians. Pada penelitian ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya Heteroskendastisitas menggunakan model White test. Adapun hasil uji statistik Heteroskendastisitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14
Uji Heteroskendastisitas
Sumber: Data primer yang diolah,2015
Dari tabel diatas dengan mengetahui R Square sebesar 0,235 maka kita dapat mengetahui besarnya hitung, yaitu 0,235*61 = 14,34 sedangkan besarnya adalah 75,5141. Karena hitung < tabel, maka gejala penyakit heteroskendastisitas dalam model persamaan tidak ada.
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006:174). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada pengujian ini peneliti menggunakan analisa grafik dengan cara
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,485a ,235 ,208 1,93685
a. Predictors: (Constant), JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal dan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis normal.
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Sumber: Data primer yang diolah,2015
Dari grafik Normal Plot diatas dapat kita lihat perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
5. Uji Hipotesis
pegawai. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari kedua variabel tersebut terhadap kinerja pegawai, dapat diuji sebagai berikut:
a. Gaya kepemimpinan(X1)
Dari hasil estimasi variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai signifikan 0,026, yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Jika dilihat dari koefisien regresi Betta 0,263 atau 26,3% dan nilai Betta positif maka telah terjadi perubahan kinerja pegawai pada BPRS Sukowati Sragen sebesar 26,3% yang disebabkan oleh variabel gaya kepemimpinan dan berpengaruh secara positif. Dengan demikian berarti hipotesis gaya kepemimpinan diterima.
b. Pengujian Hipotesis Religiusitas(X2)
Dari hasil estimasi variabel Religiusitas diperoleh nilai signifikan 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Religiusitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Jika dilihat dari koefisien regresi Beta 0,375 atau 37,5% dan nilai Betta positif maka telah terjadi perubahan sebesar 37,5% yang disebabkan oleh faktor Religiusitas dan berpengaruh secara positif . Dengan demikian berarti hipotesis diterima.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, setelah melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan terakhir interprestai hasil analisis mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan religiusitas terhadap kinerja pegawai, dengan menggunakn data yang terdistribusi normal dan tidak terdapat multikolinearitas, maka dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil estimasi variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai signifikan 0,026, yang lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai Betta 0,269 dan berpengaruh secara positif .Hal ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
2. Dari hasil estimasi variabel religiusitas diperoleh nilai signifikan 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai Betta 0,375 dan berpengaruh secara positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel religiusitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. 3. Dari keterangan nomer 1 dan 2 menunjukan bahwa gaya kepemimpinan
dan religiusitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
4. Jika gaya kepemimpinan mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan religiusitas konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y (Kinerja Pegawai) akan mengalami peningkatan sebesar 0,269, dengan asumsi ceteris paribus. Sedangkan Apabila religiusitas mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan gaya kepemimpinan konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y (Kinerja Pegawai) akan mengalami peningkatan sebesar 0,375, dengan asumsi ceteris paribus. Disini dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan adalah variabel religiusitas(X2). B. Saran
1. Bagi pihak BPRS Sukowati Sragen, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui peningkatan kualitas pada gaya kepemimpinan dengan cara lebih mengayomi pegawai, menjalin kerjasama yang baik dengan pegawai dan lain-lain. Sedangkan evaluasi untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui peningkatan kualitas pada religiusitas dengan cara selalu melakukan melaksanakan rutinitas seperti menjalankan doa bersama dan diskusi Islami untuk menambah wawasan beragama . 2. Bagi peneliti, penelitian ini masih kurang dan terbatas pada gaya
kepemimpinan dan religtiusitas. Sehingga masih banyak yang perlu dikaji dan diharapkan bisa dikembangkan bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penelitian yang sejenis. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan meningkatkan kinerja karyawan.