• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

B. Analisis data

a. Aktivitas pembelajaran siswa

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber. Berdasarkan hasil analisis pemberian tindakan menggunakan pendekatan Open Ended mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa serta mampu mengubah strategi pembelajaran yang selama ini digunakan.Selain itu strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada setiap pertemuan selama proses pembelajaran menggunakan Open Ended, dimana aspek aktivitas yang diamati adalah: memperhatikan penjelasan guru, mengidentifikasi suatu permasalahan, mempresentasikan hasil identifikasinya, mengajukan pertanyaan, memecahkan masalah, menanggapi pertanyaan guru, menentukan solusi permasalahan. Pada siklus I hasil pengamatan yang dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan Open Ended menunjukkan rata-rata 46,4 %, dengan prosentase tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prosentase aktivitas siswa masih kurang dari prosentase rata-rata aktivitas siswa yang telah ditentukan.

Berbeda pada pelaksanaan tindakan siklus II proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan, dimana rata-rata aktivitas siswa menjadai 77,84%. Dari keseluruhan aspek aktivitas siswa yang diamati terlihat perbedaan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II.Berikut analisis untuk data peningkatan aktivitas pembelajaran siswa dari hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus I dan siklus II:

Tabel 4.13

Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa pada Siklus I dan Siklus II

NO Aspek yang dinilai Siklus I Siklus II

Total Ket Total Ket 1. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan guru

11 Baik

17 Sangat baik 2. Siswa mengidentiikasi suatu

permasalahan

10 Baik

15 Sangat baik 3. Siswa mempresentasikan hasil

identifikasinya

10 Baik

16 Sangat baik 4. Siswa mengajukan pertanyaan

kepada guru

7 Cukup

baik 16 Sangat baik 5. Siswa memecahkan masalah 8 Cukup

baik 15

Sangat baik 6. Siswa menanggapi pertanyaan guru 8 Cukup

baik 15 Sangat baik 7. Siswa menentukan solusi

permasalahan 10 Baik 15 Sangat baik JUMLAH 62 109 Rata prosentase 46,4 77, 86 Kriteria pencapaian 70 %

Adapun rata-rata aktivitas belajar siklus I dan II disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Grafik 4.6

Hasil perbandingan aktivitas kegiatan pembelajaran Siswa pada siklus I dan siklus II

0 10 20 30 40 50 60 70 80 I II I II

Berdasarkan tabel 4.13 dan grafik 4.6 diatasmenunjukan peningkatanrata-rata presentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 46,4%. Sedangkan setelah tindakan siklus II diperoleh rata-rata presentase aktivitas siswa sebesar 77,86 %. Perbedaan aktivitas siswa terlihat pada tiap aspek yang diamati pada siklus II yang menunjukan peningkatan penilaian skor total aktivitas siswa dari kategori cukup baik menjadi kategori baik maupun kategori baik menjadi kategori sangat baik.

b. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Analisis data untuk kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada siklus II menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.Berikut ini disajikan data hasil statistik deskriptif peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan pendekatan Open Ended antara siklus I dan siklus II, terlihat adanya perbedaan. Untuk lebih memperjelas perbedaan kemampuan berpikir kritis matematus siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14

Statistik Deskriptif Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Statistik Siklus I Siklus II

Mean 60,86 65,5 Median 60,50 67,94 Modus 44,64 71,7 X max 85,00 90,00 X min 40,00 25,00 Varians 186,15 221,38 Simpangan Baku (S) 13,64 14,88

Adapun rata-rata kemampuan berpikir kritis pada siklus I dan II disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Grafik 4.7

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Tabel 4.14 dan grafik 4.6 menunjukan perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada siklus I dan siklus II, yaitu dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata di siklus I sebesar 60,86. Sedangkan setelah tindakan siklus II diperoleh skor rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa sebesar 65,5. Peningkatan hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa juga terlihat pada perolehan nilai tertinggi pada siklus I adalah 85,00 sedangkan pada siklus II nilai tertinggi diperoleh dengan skor maksimal yaitu 90,00.

Ditinjau dari tiap indikator kemampuan berpikir kritis matematis deskripsi data disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.15

Perbandingan Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Tes Siklus I dan Tes Siklus II

Indikator

Tes siklus I Tes siklus II Skor ideal Mean SD Persenta se (%) Skor ideal Mean SD Persenta se (%) Memfokuskan pertanyaan 8 5,54 1,55 69 4 3,05 1,55 76 Mengidentifikasi asumsi 4 1,00 0,22 25 8 4,77 1,07 58 Menentukan tindakan 8 5,27 1,86 65 8 5,32 1,65 66 58 59 60 61 62 63 64 65 66 siklus I siklus II siklus I siklus II

Tabel 4.15 menunjukan bahwa terdapat 3 indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diukur yaitu memfokuskan pertanyaan, mengidentifikasi asumsi, menentukan tindakan. Setiap indikator memiliki skor yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan setiap indikator diwakili oleh soal yang jumlahnya berbeda. Terlihat bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan.Peningkatan kemampuan berpikir kritis tersebut terlihat dalam indikator memfokuskan pertanyaan pada siklus I dengan presentase sebesar 69 % menjadi 76 %. Sedangkan indikator mengidentifikasi masalaha pada siklus I sebesar 25 % menjadi 58% pada siklus II, dan indikator menentukan tindakan pada siklus I sebesar 65 % menjadi 66 % pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam memberikan alternatif jawaban yang berbeda-beda maupun bervariasi dan mengerjakan dengan langkah-langkah terperinci meningkat. Oleh karena itu pendekatan Open Ended efektif dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

c. Analisis jurnal harian

Pada setiap akhit pertemuan, peneliti memberikan jurnal harian dengan tujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Jurnal yang diberikan kepada siswa berisi 2 pertanyaan mengenai penggunaaan pendekatan Open Ended yang telah dilaksanakan. Tanggapan siswa yang diberikan beragam, ada siswa yang memberikan respon positif (misalnya: seru, menyenangkan), ada siswa yang memberikan komentar negatif (membosankan, susah dll) dan ada juga siswa yang memberikan respon netral (misalnya biasa saja). Berikut ini hasil jurnal harian selama siklus I dan siklus II yang dsajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :

Tabel 4.16

Rata-rata prosentase tanggapan siswa

Jenis komentar Rata-rata prosentase siklus (%)

Siklus I Siklus II

Positif 46,6 71,60

Negatif 38,6 21,59

Netral 14,8 6,81

Adapun rata-rata prosentase tanggapan siswa pada siklus I dan II disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Grafik 4.8

Hasil perbandingan tanggapan siswa pada siklus I dan siklus II Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata prosentase tanggapan positif dari siklus I ke siklus II, dimana pada siklus I rata-rata prosentase tanggapan positif hanya 46,6 % meningkat menjadi 71,60 % pada siklus II. Sedangkan rata-rata prosentase tanggapan negatif pada siklus I sebesar 38,6 % menurun menjadi 21,59 % pada siklus II. Begitupun tanggapan netral, pada siklus I sebesar 14,8 % menurun menjadi 6,81 % pada siklus II.

Hal ini menunjukkan bahawa siswa memberikan tanggapan postif terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan Open Ended.

positif negatif netral positif negatif netral

siklus I siklus II 46.60% 38.90% 14.80% 71.60% 21.59% 6.81%

Dokumen terkait