• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

3. Pendekatan Open Ended

a. Pengertian pendekatan Open Ended

Istilah pendekataan secara harfiah dalam kamus besar Indonesia diartikan sebagai "proses, perbuatan, cara mendekati". Menurut sanjaya pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran29. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.30 pendekatan adalah suatu cara yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran dilihat dari sudut pandang bagaimana proses pengajaran atau materi pengajaran umum atau khusus dikelola.31

Dari pengertian pendekatan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Pendekatan adalah suatu jalan, cara, atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran dilihat dari sudut begaimana proses pengajaran atau materi pengajaran itu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman.

Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended adalah pembelajaran yang dimulai dengan memberikan soal yang memiliki banyak jawaban yang benar (problem terbuka atau incomplete) kepada siswa. Shimada berpendapat bahwa pendekatan Open Ended adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan antara pemahaman, kemampuan atau cara berpikir siswa yang telah dipelajari sebelumnya. Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman menemukan, mengenali dan dan memecahkan masalah dengan beberapa

29

Dewi, op. cit., h. 38

30

Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,. (Jakarta: Kencana, 2008) h. 127

31

Gusni Satriawati, Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open Ended pada Pokok Bahasan Dalil Phytagoras Di Kelas II SMP dalam Pendekatan Ваrи dalam Pembelajaran Sains dan Matematika Dasar, (Jakarta: IISEP, 2007) hal. 158

cara berbeda.32 Pendekatan Open Ended merupakan salah satu pendekatan yang membatu siswa melakukan penyelesaian masalah secara kreatif dan menghargai keragaman berfikir yang mungkin timbul selama mengerjakan soal.33

Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open Ended, dimulai dengan pertanyaan dalam bentuk Open Ended (soal yang memiliki banyak jawaban) yang diarahkan untuk menggiraing tumbuhnya pemahaman atas masalah yang diajukan. Bedger menyatakan bahwa pertanyaan Open Ended bukanlah bentuk pertanyaan dengan banyak pilihan tanpa option. Juga bukan pertanyaan yang hanya memiliki satu jawaban yang benar. Namun lebih mengarah pada pertanyaan dimana siswa memiliki peluang untuk berpikir lebih leluasa, komprehensif tanpa harus kehilangan konteksnya. Keleluasaan berpikir yang ditawarkan kepada siswa jelas membutuhkan kepekaan guru untuk menginterpretasikan sekaligus mampu menggunakan banyak kritera dalam merespon jawaban siswa.

Dasar keterbukaan dari pertanyaan Open Ended dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe, yaitu : Process in open (proses terbuka) yaitu tipe soal yang diberikan mempunyai banyak cara penyelesaian yang benar, end products are open (hasil akhir yang terbuka) yaitu tipe soal yang diberikan mempunyai jawaban yang banyak, ways to developare open (cara pengembangan lanjutannya terbuka) yaitu ketika siswa telah selesai menyelesaikan masalah awal mereka dapat menyelesaikan masalah barudengan mengubah kondisi dari masalah yang pertama.34

Katsuro mengemukakan bahwa ada tiga perbedaan jawaban dalam pendekatan Open Ended, yaitu:

a. Siswa mengerti perbedaan jawaban-jawaban. Siswa mengetahui alasan-alasan dari perbedaan yang timbul dalam jawaban-jawaban siswa. 32Ibid ., h. 159 33Ibid., h. 155 34Ibid., h. 160

b. Siswa mengerti hubungan antara perbedaan jawaban-jawaban.

c. Siswa berkembang pengetahuan matematikanya dan berpikir berdasarkan perbedaan jawaban-jawaban.

Dengan demikian untuk menyelesaikan pertanyaan Open Ended, siswa dituntut untuk mengembangkan metode atau strategi dalam memperoleh jawaban yang benar. Sehingga siswa tidak hanya diminta untuk menjawab soal dengan benar, tetapi menjelaskan bagaimana proses menemukan jawaban yang benar.

b. Aspek-Aspek Pendekatan Open Ended

Perlu digaris bawahi bahwa kegiatan matematika dan kegiatan siswa bisadisebut terbuka jika memenuhi ketiga aspek berikut:35

1. Kegiatan siswa harus terbuka

Yang dimaksud kegiatan harus terbuka ialah kegiatan pembelajaran harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan segala sesuatu secara bebas sesuai kehendak mereka.

2. Kegiatan matematika merupakan ragam berpikir

Kegiatan matematika adalah kegiatan yang didalamnya terjadi proses pengabstraksian dalam pengalaman nyata dalam kegiatan sehari-hari ke dalam dunia matematika atau sebaliknya. Pada dasarnya kegiatan matematika akan mengundang proses manipulasi dan manifestasi dalam dunia matematika.

Suatu pendekatan Open Ended dalam pembelajaran harus dibuat sedapat mungkin sebagai petunjuk dan pelengkap dari problem. Pada saat yang bersamaan kegiatan matematika yang lebih berharaga dan

“kaya” dapat terselenggara melalui problem tadi. Dalam menggunakan problem, kegiatan matematika dapat dipandang sebagai operasi konkrit benda yang dapat ditemukan melalui sifat-sifat inhern. Analogi dan inferensi terkandung dalam situasi lain misalnya dari jumlah benda yang lebih besar.

35

3. Kegiatan siswa dan kegiaan matematika merupakan satu kesatuan Kegiatan siswa dan kegiatan matematika dikatakan terbuka secara simultan dalam pembelajaran, jika kebutuhan dan berpikir matematika siswa terperhatika guru melalui kegiatan-kegiatan matematika yang bemanfaat untuk menjawab permasalahan yang lainnya. Dengan kata lain, ketika siswa melakukan kegiatan matematika untuk memecahkan permasalahan yang diberikan, dengan sendirinya akan mendorong potensi mereka untuk melakukan kegiatan matematika pada tingkatan berpikir yang lebih tinggi.

c. Menyusun Rencana Pembelajaran Pendekatan Open Ended

Langkah penting lain yang harus dikembangkan guru dalam pembelajaran melalui pendekatan Open Ended adalah menyusun rencana pembelajaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran sebelum problem tersebut disampaikan pada siswa36, yakni : 1) Apakah masalah tersebut kaya dengan konsep-konsep matematika dan

bernilai?

Masalah harus mendorong siswa untuk berfikir dari erbagai sudut pandang. Selain itu, masalah juga harus kaya dengan konsep-konsep matematika yang sesuai dengan siswa berkemampuan rendah sampai tinggi untuk menggunakan strategi sesuai dengan kemampuannya. 2) Apakah level matematika dari masalah itu cocok dengan siswa?

Pada saat menyelesaikan masalah, siswa harus menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Jika soal tersebut diprediksi diluar jangakaun siswa, maka guru harus mengubahnya. 3) Apakah masalah itu mengundang pengembangan konsep matematika

lebih lanjut?

Masalah harus terkait dengan konsep-konsep matematika lebih tinggi sehingga memacu siswa berpikir tingkat tinggi.

36Ibid

Sawada (Shimada dan Becker) menyarankan langkah-langkah dalam menyusun rencana pembelajaran dengan pendekatan Open Ended. Dalam pendekatan Open Ended, guru memberikan keadaan suatu masalah yang mana penyelesaian atau jawabannya tidak hanya satu cara. Langkah-langkah ini sekaligus merupakan kriteria evaluasi implementasi proses belajar mengajar dengan metode ini. Adapun langkah-langkah tersebut

adalah”37

1. Menyusun daftar respon yang diharapkan dari siswa.

Siswa diharapkan merespon masalah yang diberikan dengan berbagai cara. Namun, mengingat kemampuan siswa dalam mengemukakan gagasan dan pikirannya masih terbatas, maka guru perlu menuliskan daftar antisipasi respon siswa terhadap masalah. Hal ini diperlukan sebagai upaya mengarahkan dan membantu siswa memecahkan masalah sesuai dengan cara dan kemampuannya.

2. Menetapkan tujuan yang hendak dicapai

Guru harus benar-benar memahami peran masalah yang akan diberikan kepada siswa dalam keseluruhan pembelajaran. Apakah masalah yang akan diberikan kepada siswa diperlakukan sebagai pengenalan konsep baru atau sebagai rangkuman dari kegiatan belajar siswa. Berdasarkan berberapa hasil penelitian masalah Open Ended efektif digunakan untuk pengenalan konsep baru atau dalam merangkum kegiatan belajar.

3. Bila perlu menggunakan alat-alat bantu atau media untuk membantu kelancaran metode penyampaian soal.

4. Mengkemas soal dalam bentuk semenarik mungkin

Mengingat pemecahan masalah Open Ended memerlukan waktu untuk berpikir, maka konteks permasalahan yang disampaikan harus dikenal baik oleh siswa dan harus menarik perhatian serta membangkitkan semangat intelektual.

37

5. Mengalokasikan waktu secukupnya.

Guru harus memperhitungkan waktu yang dibutuhkan siswa untuk memahami masalah, mendiskusikan kemungkinan pemecahannya, dan merangkum apa yang telah dipelajari. Oleh karena itu guru dapat membagi waktu dalam dua periode. Periode pertama, siswa bekerja secara individual atau kelompok dalam memecahkan masalah dan membuat rangkuman dari hasil pemecahan masalah. Periode kedua, digunakan untuk diskusi kelas mengenai strategi dan pemecahan serta penyimpulan dari guru.

d. Keunggulan dan kelemahan pendekatan Open Ended

Dalam pendekatan Open Ended guru memberikan permasalahan kepada siswa yang solusinya atau jawabannya tidak perlu ditentukan hanya satu jalan/ cara. Oleh karena itu ada beberapa keunggulan pendekatan Open Ended antara lain:

1. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya.

2. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan matematik secara komprehensif.

3. Siswa dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.

4. Siswa secara instrinsik termotivasi untuk memberika bukti atau penjelasan.

5. Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.38

Selain keunggulan, pendekatan Open Ended memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:

1. Menyiapkan masalah matematikayang bermakna bukanlah pekerjaan yang mudah.

38Ibid.,

2. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon peemasalahan yang diberikan.

3. Siswa yang memiliki kemampuan tinggi bisa merasa ragu dengan jawaban mereka.

4. Memungkinkan ada beberapa siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.39

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, guru harus memiliki perencanaan yang baik dan memahami pemecahan masalah dengan pendekatan Open Ended.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan sebagai bahan penguat pada penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Lely Lailatus Syarifah yang berjudul

“Pengaruh Pendekatan Open Ended terhadap kemampuan berpikir kritis

matematik siswa” yang dilakukan pada tahun 2012 di SMPN 3 Tangerang Selatan pada materi himpunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Open Ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, hal ini ditunjukkan dengan analisis data menggunakan uji-t, data hasil perhitungan perbedaan rata-rata kedua kelas diperoleh nilai t hitung sebesar 4,02, sedangkan t tabel dengan taraf signifikan 5 % dan derajat kebebasan (dk)= 78 adalah 1,66. Sehingga hipotesis alternatif (H1) diterima.

2. Penelitian yang dilakukan Elih Sholihat yang berjudul “ pendekatan Open Ended terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar

matematika” yang dilakukan pada tahun 2009 di MTsN Model Babakan Sirna Leuwisadeng Bogor pada materi segi empat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Open Ended dapat meningkatkan

39

kemampuan berpikir kreatif siswa, hal ini dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas ekperimen, dimana nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 52,2 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen 69,83.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Suryani yang berjudul “ pengaruh metode

Problem solving (Pemecahan Masalah) terhadap ketrampilan berpikir kritis siswa pada konsep listrik dinamis” yang dilakukan pada tahun 2009 di SMA Hang Tuah 1 Jakarta, Kebayoran Lama – Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pretest dan nilai rata-rata posttest, dimana nilai rata-rata pretest sebesar 35,97 dan nilai rata-rata posttest sebesar 58,83.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang relevan yang telah dipaparkan diatas, maka pendekatan Open Ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa di kelas IV SD I AlSyukro.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Dokumen terkait