• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

B. Analisis Data Foto 2

1. MAKNA DENOTASI

Makna denotasi dalam foto 2:

a. Tampak tiga Cagub Banten sedang melaksanakan pencoblosan di masing-masing TPS.

b. Cagub Banten No urut 1 terlihat sedang memasukkan kertas suaranya ke dalam kotak suara. Dengan dikelilingi beberapa fotogrfer dan pemburu berita.

c. Terlihat Cagub Banten no urut 2 Wahidin dan istri melakukan pencoblosan di TPS dekat kediamanya sambil menunjukkan kertas suara. Ikut serta pula anak Wahidin.

d. Cagub no urut 3 bersama istri juga melakukan pencoblosan di TPS, tampak Jazuli akan memasukkan kertas suaranya ke dalam kotak suara disusul dengan istrinya yang tepat berda di belakangnya.

2. TAHAP KONOTASI

a. Trick Effect (manipulasi foto)

Foto telah melewati proses pengeditan berupa cropping untuk membuang bagian yang tidak perlu dan agar dapat lebih focus kepada kegiatan pencoblosan para Cagub Banten tersebut. Terlihat adanya proses balancing color agar warna menjadi leboh kontras.

b. Pose

Pose pada sampel kedua ini yaitu, dimulai dari foto Cagub Atut yang menunjukkan ekspresi wajahnya dengan tersenyum yang bisa diartikan bahwa beliaupun ikut mencoblos dan mau menyempatkan diri datang langsung ke TPS serta beupaya meyakinkan bahwa beliau telah melakukan pencoblosan dengan memasukkan kertas suara ke dalam kotak suara.

Cagub no urut 2 juga menunjukkan ekspresi yang tidak jauh beda dengan cagub Atut, mereka juga sangat berpartisipasi dalam kegiatan pencoblosan serta menunjukkan kertas suara mereka sebagai bukti mereka telah melakukanya. Begitupun dengan Jazuli serta istri dengan ekspresi yang terlihat santai Jazuli memasukkan kertas suara ke dalam kotak suara.

c. Object

Kelihatanya si fotografer sengaja meletakkan foto-foto para Cagub ini selalu sesuai dengan no urut mereka masing-masing. Tetapi yang terlihat agak berbeda adalah foto Atut yang lebih eksklusif dengan dikelilingi para wartawan dan pemburu berita lebih memiliki perhatian tersendiri dibanding dengan foto lainnya.

d. Photogenia (Teknik foto)

Foto ini diambil dengan menggunakan bukaan rana Sepertinya fotografer menggunakan available light, cahaya matahari masuk melalui jendela ruangan. Sedangkan angle yang digunakan adalah eye level dengan mata si fotografer dan objek.

e. Aesheticism (komposisi)

Komposisi foto terlihat sempurna, tepat sasaran dalam menyampaikan pesan dalam foto tersebut. Fotografer men-zoom

objek-objek foto tersebut. Dengan perlengkapan disekeliling seperti kotak suara, surat pemilih dan tempat pengambilan foto semakin mengkuatkan komposisi foto sedikit bantuan cropping melalui photoshop menyempurnakan foto tersebut.

f. Syntax

Pada foto ini caption foto berfungsi sebagai penjelas tambahan, bukan lagi sebagai relay (percepatan). Karena tanpa membaca captionnyapun penikmat foto sudah dapat mengetahui bahwa para cagub Banten sedang melakukan pencoblosan di TPS.

Konotasi dari analisis kedua ini yaitu, kemenangan Atut-Rano dipengaruhi beberapa factor diantaranya kepopularitasan Atut dan kepercayaan masyarakat Banten terhadap kinerja Atut dianggap oleh mereka baik. Sehingga menunjang keunggulan kandidat no urut 1 ini. Kelihatanya si fotografer sengaja meletakkan foto-foto para Cagub ini selalu sesuai dengan no urut mereka masing-masing. Tetapi yang terlihat agak berbeda adalah foto Atut yang lebih menarik perhatian dengan dikelilingi para wartawan dan pemburu berita, dibanding dengan foto cagub dan cawagub lainnya. Media yang selalu focus menampilkan foto-foto Atut membuat mata para pembaca lebih terfokus kepadanya.

3. MITOS

Ketika penyelengaraan pencoblosan, ketiga cagub ikut andil dalam kegiatan tersebut. Terlihat semua pasangan cagub sangat antusias dan bersemangat dengan mengikutsertakan anak beserta istrinya. Mereka mencoblos di TPS dekat kediaman masing-masing. Untuk membuktikan bahwa mereka memilih secara sah dan benar, masing-masing cagub menunjukan surat suara yang telah dicoblos ke hadapan umum. Dengan menunjukkan hal tersebut kepada masyarakat setidaknya mereka akanmendapatkan perhatian dari masyarakat bahwa mereka tidak golput dan memiliki hak pilih seperti yang lainnya.

Dari ketiga cagub, terlihat Atutlah yang paling banyak dikerumuni oleh para wartawan. Seolah-olah dimanapun dia berada citranya tidak pernah mati, baik dikalangan masyarakat Banten maupun para pemburu berita sehingga peluang Atut untuk menjadi pemenang diantara kandidat yang lain lebih besar. Ini terbukti dari hasil quick count 3 lembaga survei, Konsultan Citra Indonesia (KCI) no urut 1 meraih 50,36% suara, Jaringan Suara Indonesia (JSI) no urut 1 pun unggul 50,26% disusul oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dari 98% suara masuk nomor urut 1 unggul dengan pencapaian suara sebanyak 50,3%.52

Menurut direktur KCI, M. Barkah Pattimahu, Kemenangan pasangan Atut – Rano didukung oleh beberapa factor diantaranya, kepopularitasan mereka yang merupakan modal utama, ditunjang lagi dengan siapa Atut berjoin yaitu Rano Karno yang notabenya adalah seorang artis terkenal, kepercayaan masyarakat Banten khususnya di pedesaan yang menilai kinerja Atut baik menambah poin untuknya serta peran media yang selalu memberikan pencitraan positif baik dari sisi pribadi Atut maupun kegiatan yang dilakukanya. 53

Pesan kampanye yang disampaikan melalui media, baik cetak maupun elektronik begitu sangat berperan sebagai penunjang keberhasilan satu kandidat dalam pemilu. Media dikuasai dengan tujuan untuk menyampaikan

52 Koran Tnagsel Pos, 23 Oktober 2011

53

pesan kampanye tanpa ada isi pesan yang lain yang bertentangan dengan tujuan kampanye. Tetapi hal ini harus sejalan antara tujuan kampanye suatu partai dengan pesan yang disampaikan oleh media, jika tidak justru akan menjadi penghambat.

Mitos yang terkandung adalah, latar belakang seorang kandidat yang telah diketahui oleh masyarakat luas akan menunjang kemenangannya dalam suatu pemilu. Kepopularitasan yang dimiliki serta pencitraan positif yang sering dilakukan media terhadap kandidat tersebut menjadi factor selanjutnya yang memberikan kemenangan kepada mereka. Kejadian ini terbukti pada pasangan Atut – Rano yang unggul dalam pemilukada Banten 2011. Atut sendiri adalah perempuan pertama menjabat gubernur Indonesia dia juga termasuk Anggota Badan Koordinasi Pembentukan Provinsi Banten, pernah juga menjabat sebagai Anggota Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia (Gapensi) kabupaten Serang54, kiprahnya dibidang politik, organisasi maupun usaha sudah banyak digelutinya, membuat sosoknya menjadi dikenal oleh banyak masyarakat, factor keturunan juga memberikan pengaruh, masyarakat tau bahwa Atut adalah anak kandung dari jawara Banten Prof. TB. Chasan Sohib yang paling disegani dan ditakuti oleh masyarakat Banten Selain dikenal sebagai jawara, ayah dari Atut juga adalah seorang paling kaya raya, sedangkan Rano yang terkenal sebagai public figur lebih dikenal oleh

54

masyarakat melalui filmnya yang berjudul Si Doel Anak Sekolahan menjadi poin tambahan baginya.

Kepopularitasan menjadi modal yang sangat besar dalam meningkatkan citra dari kandidat itu sendiri maupun citra parpolnya. Factor keturunanpun menjadi factor penunjang kemenangan seorang kandidat dalam suatu pemilu. Hal yang dilakukan oleh para kandidat ini termasuk kedalam kampanye politik, sehingga kepopularitasan bisa jadi sangat berpengaruh dalam kemenangan suatu pemilu. Menurut dosen Komunikasi Politik FDK UIN JKT Gun Gun Heriyanto, pengertian kampanye politik adalah kampanye yang berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk memperoleh kekuasaan politik.

Peristiwa ini juga merupakan sesuatu yang juga sudah biasa terjadi dalam pemilu. Contoh lain adalah mantan presiden megawati yang menang karena faktor keturunan, beliau adalah anak kandung dari mantan presiden RI yaitu, Soekarno Hatta sama halnya dengan Atut yang menang karena ada faktor keturunan dari jawara Banten yaitu, Prof. TB. Chasan Sohib.

Tetapi masyarakat jangan hanya terpaku pada kepopularitasan seseorang saja, tetapi harus melihat isi kemampuan dan integritas seorang pemimpin. Harus mempertimbangkan kemampuan atau visi misi yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Semoga masyarakat Indonesia sudah cerdas dan pintar dalam memilih atau menentukan pilihannya dalam sebuah pemilu.

Gambar 13.

Dokumen terkait