• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsentrasi Jurnalistik Jurusan KOmunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Imu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1436 H/2015 M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsentrasi Jurnalistik Jurusan KOmunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Imu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1436 H/2015 M"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

v

Analisis Semiotik Foto Berita Headline Pemilukada Banten 2011 di Koran

Tangsel Pos

Pemilukada adalah pemilu untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Foto jurnalistik atau foto berita adalah fakta objektif karena kamera foto tidak dapat berbohong dalam membuat gambar. Headline dalam skripsi ini berarti berita utama. Ciri-cirinya adalah menggunakan huruf lebih besar dibandingkan dengan judul berita lainnya dalam satu halaman tersebut. Ukuran huruf yang dipakai pada umumnya 36-60 poin pada layout luar negeri umumnya menggunakan 90 poin.

Bagaimana Koran Tangsel Pos mengemas foto berita yang juga menjadi sebuah foto headline? Makna apa yang terkandung dari foto

headline koran Tangsel Pos?

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun subjek penelitian adalah foto Pemilukada Banten 2011 yang menjadi

headline koran Tangsel Pos pada bulan Oktober 2011. Sedangkan objek penelitian ini ialah foto-foto yang diambil dengan menggunakan purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.

Penelitian ini menggunakan analisis semiotik Roland Barthes yang mengacu terhadap dua tanda (denotasi dan konotasi) untuk memahami makna yang terkandung di dalam foto-foto yang menjadi headline pada koran Tangsel Pos edisi Oktober 2011.

Koran Harian Tangsel Pos salah satu media lokal yang terbit setiap harinya. Dalam penerbitannya koran Tangsel Pos hampir selalu menyertakan foto berita berdasarkan permasalahan atau peristiwa yang diangkat. Foto berita pada koran Tangsel Pos yang menjadi headline Tangsel Pos memiliki kebijakan tersendiri serta harus relevansi dengan headline yang ditulis.

Dari tiga foto sampel yang dianalisis, dilihat dari tahapan denotasinya, semua foto headline dilihat secara jelas oleh mata tanpa penafsiran terlebih dulu. Pada tahapan konotasi kepopularitasan menjadi modal yang sangat penting demi kemenangan. foto Atut sering menjadi

(6)

vi

Puji syukur peneliti panjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, dan juga nikmat yang begitu banyak sehingga dengan ridho dan pertolonganya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam senantiasa terlimpah kepada nabi Muhammad SAW dan seluruh keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A. Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Bapak Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D. Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Jumroni. M.Si, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan. Bapak Dr. H. Sunandar, M.A.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Bapak Kholis Ridho, M.Si. serta Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik Ibu Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang telah banyak meluangkan waktunya untuk sekedar berkonsultasi dan meminta bantuan dalam hal perkuliahan.

(7)

vii

5. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

6. Tangsel Pos khususnya kepada Mas Irawan, yang di sela kesibukannya menyempatkan diri untuk menjadi narasumber dalam penelitian ini, begitu juga dengan Bpk Khomsurizal, Mba Irma yang telah banyak membantu peneliti dan semua staf Tangsel Pos yang tidak bisa peneliti sebutkan keseluruhan.

7. Kedua orangtua tercinta dan terkasih Bpk. Effendi Wibowo dan Ibu Siti Humaidah atas do’a, kasih sayangnya serta perjuanganya yang tiada henti memotivasi peneliti dan membuat peneliti menjadi seperti sekarang ini. Tiada henti do’a ini selalu peneliti panjatkan untuk kalian, semoga kalian selalu dalam perlindungan Allah swt dan Ridhanya. Peneliti mencintai kalian selamanya hinggan akhir hayat. 8. Kepada Suamiku Suhendra Setiawan dan calon permataku yang

kedua terima kasih atas do’a, kasih sayangnya, serta kesabaranya yang telah kalian berikan hingga membuat peneliti dapat berdiri tegak dan kuat hingga saat ini. Peneliti selalu sayang dan berdoa untuk kebaikan kalian sampai peneliti menutup mata dalam kebahagiaan. 9. Saudara kandung, (Muharis Wibowo, Rahmahani Wibowo dan

(8)

viii yang memisahkan.

11. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2008 yang udah sangat peduli dan selalu kasih semangat serta mendukung dan mendo’akan peneliti. Peneliti sangat bangga telah menjadi bagian dari sejarah jurnalistik di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Akhirnya peneliti hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan rasa syukur kepada semua pihak yang telah banyak membantu peneliti baik secara langsung maupun tidak. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Peneliti menyadari skripsi ini masih belum mencapai kesempurnaan dan meminta maaf, namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin dengan baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Jakarta, 19 Desember 2014

(9)

ix

B. Pengertian Fotografi dan Foto Berita ……… 18

C. Hubungan Tangsel Pos dengan Pemberitaan Pemilukada Banten 2011 ……….. 27

D. Pengertian Headline ……….. 29

E. Pengertian Semiotik ……….. 35

BAB III GAMBARAN UMUM A. Sejarah dan Perkembangan Tangsel Pos ………... 46

B. Penyebaran koran ………….……….. 49

C. Redaksi ………... 52

D. Penghargaan ……….. 55

E. Latar Belakang Redaktur ……….. 56

F. Sampel Data ………. 58

(10)

x

DAFTAR PUSTAKA …..…………… 87

(11)

xi

Gambar 2. Penyebaran Koran Perwilayah ……… 49

Gambar 3. Jenis Pekerjaan …….………..…………..………… 50

Gambar 4. Usia Profil Pembaca .……… 50

Gambar 5. Jenis Kelamin ……….. 50

Gambar 6. Jenjang Pendidikan ………. 51

Gambar 7. Penghasilan Pembaca Perbulan ……...………... 51

Gambar 8. Analisis Data 1……….. 61

Gambar 9. Analisis Data 2……….. 70

(12)

xii Lampuran 1. Transkip Wawancara

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang selanjutnya disebut pemilukada adalah pemilu untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.1

Pemberitaan Pemilukada Banten 2011 yang menjadi perhatian semua wilayah Banten seperti Tangsel, kota Tangerang, kab. Tangerang, Pandeglang, Cilegon, Serang dan kota terkait lainnya, menyebabkan redaksi Tangsel Pos membuat halaman eksklusif terkait pemberitaan Pilkada Banten. Itu sebabnya pemberitaan ini dijadikan headline, selain informasi beritanya yang menarik perhatian masyarakat secara luas juga memiliki daya jual.

Berkaitan dengan foto headline, perlu dibahas terlebih dulu mengenai apa itu fotografi. Fotografi yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" yang berarti Cahaya dan "Grafo" yang berarti melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya.2 Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan

1

Hafiz Anshary AZ, M.A., Ketua KPU, dkk., Buku Panduan KPPS Pemilukada(Jakarta Australian Electoral Commission , 2010), h. 2-3.

2

M. Mudaris, Jurnalistik Foto, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 1996), h.7

(14)

merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.

Fotografi memiliki beberapa cabang berdasarkan obyek fotografinya dan karyanya. Cabang fotografi berdasarkan obyeknya diantaranya: fotografi bentang alam (nature), fotografi satwa dan flora, fotografi dokumentasi, fotografi jurnalistik. Sedangkan cabang fotografi berdasarkan karyanya terbagi menjadi lima cabang besar, yaitu : Amatir, Profesional, Komersial, Seni, dan Polaroid Land Camera.3

Secara garis besar, menurut Guru Besar Universitas Missouri, AS, Cliff Edom, foto jurnalistik adalah paduan antara gambar foto dan kata yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi. Foto jurnalistik merupakan salah satu media penyampai berita melalui bentuk visual yang juga sebagai kombinasi dari kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi.4

Jadi, selain fotonya, foto jurnalistik juga harus didukung dengan kata-kata yang terangkum dalam kalimat yang disebut dengan teks foto atau caption foto, dengan tujuan untuk menjelaskan gambar dan mengungkapkan pesan atau berita yang akan disampaikan ke publik. Jika tanpa teks foto maka sebuah foto hanyalah gambar yang bisa dilihat tanpa bisa diketahui apa

(15)

Dalam sebuah penyajian berita, foto jurnalistik menjadi sangat penting. Semua media, baik media cetak ataupun online selalu melengkapi berita yang disajikan dengan menampilkan sebuah foto yang tentunya berkaitan dengan beritanya.

Foto-foto yang disajikan di media merupakan visualisasi dari suatu peristiwa. Foto-foto tersebut memiliki makna yang secara tidak langsung telah bercerita dalam suatu kejadian yang akan dijadikan sebuah berita. Oleh karena itu, foto yang dihasilkan harus foto yang baik dan mengandung unsur berita. Suatu foto yang baik diibaratkan dengan seribu kata.

Fungsi foto dalam sebuah surat kabar khususnya pada headline, selain sebagai alat komunikasi pendukung berita juga membuat berita lebih mudah dimengerti dan dipahami. Menarik perhatian pembaca agar membaca berita tersebut, karena biasanya daya tarik yang juga menentukan pembaca untuk membaca berita adalah melihat fotonya terlebih dahulu sebelum membaca beritanya.

(16)

Kekerasan”. Dan foto yang disajikan hanya menampilkan suatu barisan pendemo yang berjalan secara tertib. 5

Concise Oxford English Dictionary mendefinisikan suatu berita sebagai perbandingan informasi, pelukisan atau ikhtisar ataupun reproduksi suatu tempat kejadian atu pidato atau kasus hukum yang khusus dipublikasikan dalam surat kabar. 6Membedakan antara fakta atau sebuah peristiwa yang mengandung berita, ternyata tidak mudah. Feeling seorang wartawan harus teliti dalam setiap menangkap fakta atau peristiwa yang terjadi.

Headline merupakan bagian yang berisi kalimat pembuka yang singkat namun bisa menceritakan banyak hal dan membuat orang penasaran untuk membaca kelanjutan informasinya. Sebuah headline idealnya harus jelas, mudah dipahami, membuat penasaran dan memenuhi keinginan pembacanya.

Headline memegang 90% pengaruh seseorang akan meneruskan membaca atau tidak. Jika meleset dalam menentukan headline maka telah kehilangan 90% kesempatan berita tersebut dibaca. 7

Koran Tangerang Selatan Pos (Tangsel Pos) adalah Koran pertama dan terbesar di Tangerang Selatan. Tangsel pos didirikan pada 1 Desember 2008

5

Hyderabad, Allied Publishers Private Limited, Sebuah Pedoman Untuk Pewartakantor Berita. Subanto Taif (jakarta: PT. Sinar Hudaya), hal 42.

6

Ibid

7

(17)

oleh H. Margiono, pelaku bisnis surat kabar yang berhasil membesarkan Rakyat Merdeka di bawah naungan Jawa Post Group menjadi koran terbesar di Indonesia. Kelahiran Tangsel Pos juga bertepatan dengan dimekarkankanya kota baru, yaitu kota Tangerang Selatan (Tangsel) dari yang sebelumnya bernama Tangerang.8

Dalam penempatan foto berita, koran Tangsel Pos memiliki pertimbangan tertentu pada penyajiannya dalam bentuk foto berita. Prinsip KoranTangsel Pos didasari oleh semangat untuk memajukan kota baru tersebut agar terus berkembang menjadi kota modern, sesuai dengan cita-cita awal masyarakat Tangsel saat membentuk kota ini. Kehadiran Tangsel Pos diharapkan bisa memberi informasi yang lengkap, akurat, dan memberikan warna beda kepada masyarakat Tangsel.

Berkaitan dengan peranan pers sebagai mata dan telinga idealnya dapat terus menjalankan fungsinya secara maksimal. Adalah fungsi pokok pers seperti dikemukakan Harold D. Laswell adalah sebagai pengawas sosial (social surveillance) 9begitupun dengan Tangsel Pos. Usaha penyebaran informasi dan interpretasi objektif mengenai berbagai peristiwa dengan tujuan kontrol sosial agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan masyarakat, dan biasanya media lokal dengan sengaja mengemas dengan sengaja pemberitaan daerahnya tersendiri atau bahkan hampir semua halamannya menampung

8

Tangsel pos.com 9

(18)

informasi pemberitaan mengenai pemerintahan politik di wilayahnya.Berdasarkan permasalahntersebut, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul“ ANALISIS SEMIOTIK FOTO BERITA HEADLINE PEMILUKADA BANTEN 2011 DI KORAN TANGSEL

POS”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak melebar, maka yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada makna-makna yang terkandung di dalam tiga foto berita headline Pemilukada Banten di Koran Harian Tangsel Pos edisi bulan Oktober 2011. Di edisi bulan Oktober 2011 ini hanya memuat beberapa foto saja yang dijadikan headline yang langsung berkaitan dengan pemilukada Banten 2011, hal ini berdasarkan atas kriteria foto headline yang dijadikan sampel penelitian yaitu foto sampel tersebut merupakan foto yang dijadikan sebagai headline utama, foto sampel merupakan foto headline

tentang Pemilukada Banten 2011, foto sampel juga termasuk foto jurnalistik yang berarti foto berita.

Berdasarkan pembatasan masalah yang tertulis di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah :

(19)

2. Apa makna konotasi pada foto berita headline Pemilukada Banten 2011di koran Tangsel Pos.?

3. Mitos apa yang terdapat pada foto berita headline Pemilukada Banten 2011 di koran Tangsel Pos?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah memberi pengetahuan mengenai makna dalam sebuah foto dan untuk mengatasi salah membaca pesan dari foto berita.

Tujuan khusus dari penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisa beberapa permasalahan. Sebagai berikut:

1. Makna denotasi yang terkandung pada foto berita headline Pemilukada Banten 2011di koran Tangsel Pos

2. Makna konotasi yang terkandung pada foto berita headline Pemilukada Banten 2011di koran Tangsel Pos

3. Mitos yang terkandung pada foto berita headline Pemilukada Banten 2011di koran Tangsel Pos

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah

(20)

berita kepada mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik. Selain itu juga memberikan gambaran bagaimana cara membaca dan menerapkan ilmu semiotika dalam membaca makna dalam sebuah foto berita agar lebih kritis dalam memaknai foto berita di media massa.

2. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran langkah-langkah yang perlu diperhatikan sebelum membuat sebuah foto, khususnya foto berita serta langkah dalam membaca arti yang ada di dalam foto berita dengan menggunakan semiotik.

E. Metodologi Penelitian

Metode penelitian ini adalah paradigma interpretative, dimana pemaknaan hanya terjadi pada konsep mental pada tiap-tiap individu, sebab penelitian ini bersifat subjektif. Penelitian kualitatif biasanya digunalan dalam ilmu pengetahuan sosial yang berhubungan dan berinterkasi langsung dengan manusia dan dalam proses pemaknaan tidak lepas dari unsur subjektifitas. Pendekatan subjektif mengasumsikan bahwa10 pengetahuan tidak mempunyai sifat objektif dan tetap, tetapi bersifat enterpretatif.

Penelitian ini mendasarkan diri kepada hal-hal yang bersifat diskursif, seperti transkip dokumen, catatan lapangan, hasil wawancara, dokumen-dokumen tertulis dan data nondiskrusif. Pijakan analisis dan penarikan

10

(21)

kesimpulan dalam penelitian komunikasi kualitatif adalah kategori-kategori subsstansif dari makna-makna atau lebih tepatnya adalah interpretasi-interpretasi terhadap gejala yang diteliti 11

1. Subjek, Objek dan Tempat Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah koran Tangsel Pos sedangkan objek penelitian ini ialah foto berita headline pada koran Tangsel Pos sejak tanggal 7, 23 dan 25 Oktober 2011. Tempat pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di kantor redaksi Koran Tangsel Pos yang berada di Jalan raya Serpong-Tangerang blok no. 23. komplek Tol Bolevard BSD, Serpong, Tangerang Selatan.

2. Sampel

Dalam penarikan sampel, peneliti menggunakan teknik pengambiln sampel purposive sampling, yaitu tekhnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68). Menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya.Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi.

Sampel sumber data yang dipilih oleh peneliti ialah tiga foto Headline

Pemilukada Banten 2011 di Koran Tangsel Pos Oktober tanggal 7,23 dan 25.

11

(22)

3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Karl Weick mendefinisikan observasi sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian perilaku. 12 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan dengan melihat langsung serta mencermati setiap tanda-tanda pada objek penelitian yakni tiga foto

headline Pemilukada Banten 2011 di Koran Tangsel Pos sejak tanggal 7, 23 dan 25 Oktober.

b. Dokumentasi

Dokumen adalah resepresentasi dari arsip. Dokumen adalah rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan. 13 Dokumentasi adalah peneliti mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai bentuk data tertulis (buku, majalah, atau jurnal) yang terdapat di perpustakaan, internet atau instansi lain yang dapat dijadikan analisis dalam penelitian ini. Dokumen-dokumen yang ada kemudian dipelajari untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini. Peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian berupa tiga foto headline Pemilukada Banten 2011 di Koran Tangsel Pos.

c. Wawancara

12

Jalaluddin Rakhmat, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rodaskarya, 2005), h.83

13

(23)

Wawancara (interview) merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek.14 Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada Khomsurizal selaku redaktur Tangsel Pos, Irma selaku wartawan Tangsel Pos dan Irawan selaku fotografer Tangsel Pos.

4. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis semiotik, yaitu dengan semiotik Roland Barthers yang mengacu terhadap dua tanda, yaitu konotasi dan denotasi yang berguna untuk memahami makna yang terkandung di dalam foto-foto yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

F. Tinjauan Kepustakaan

Foto berita merupakan salah satu pokok penting dari sebuah berita.Penelitian dengan subjek foto berita pernah diteliti oleh Septian Ernawan, mahasiswa IISIP Jakarta, pada tahun 2004.Judul penelitianya ialah

Penyajian Foto Headline Surat Kabar Republika Edisi Juli-Desember 2007

Dilihat Dari Nilai Berita, Syarat Foto dan Syarat Caption.

Selain itu, skripsi lain yang juga meneliti foto berita menggunakan semiotika Roland Barthes disusun oleh Fatimah Thamrin, mahasiswa Fakultas Dakwah dan komunikasi Jakarta pada tahun 2008, dengan judul Makna Foto

14

(24)

Berita Ibadah Haji (Analisis Semiotika Karya Zarqoni Maksum Pada Galeri

Foto Antara.co.id) dan skripsi yang disusun oleh Angga Rizal Nurhuda, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jakarta pada tahun 2009. Judul penelitiannya ialah Analisis Semiotika Foto Berita Headline Koran Tempo.

Ketiga skripsi di atas memiliki objek yang sama, yaitu sama-sama menggunakan foto. Tetapi perbedaanya ialah, skripsi pertama menggunakan objek foto lebih melihat kepada nilai berita dan syarat-syaratnya. Skripsi kedua lebih kepada makna fotonya dan skripsi terakhir lebih kepada analisis semiotika foto berita headlinenya. Masing-masing menggunakan tekhnik analisis semiotika model Roland Barthers.

(25)

G. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini peneliti akan menjabarkan latar belakang, pembatasan juga perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Teori

Menjabarkan isi penelitian yang didapatkan dari hasil studi pustaka dan wawancara serta teori yang digunakan dalam penelitian ini.Yaitu, pengertian pemilukada, pengertian fotografi, pengertian headline,pengertian semiotik serta bagaimana membaca makna yang terdapat dalam foto menggunakan analisis semiotik, terutama menggunakan analisis semiotik Roland Barthers.

BAB III : Gambaran Umum

Membahas profil Koran harian Tangsel Pos yang sekarang merupakan Koran nomor 1 di Tangerang Selatan.Sejarah berdirinya Koran Tangsel Pos, visi misi yang dimiliki Koran Tangsel Pos serta beberapa prestasi yang telah didapatkan, beserta sampel data yaitu foto berita headline Pemilukada di Koran Tangsel Pospada tanggal 7, 23 dan 25 edisi Oktober 2011.

BAB IV : Analisis Data

(26)

BAB V :Penutup

(27)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pemilukada

Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang selanjutnya disebut pemilukada adalah pemilu untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.15

Pemilukada meliputi :

1. Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang menjadi penelitian skripsi ini, yaitu mengenai Foto Headline Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2011 edisi Oktober . Di mana para calon kandidat tersebut adalah no urut 1. RT Atut Chosiyah, SE – H. RanoKarno, 2. Drs. H. Wahidin Halim, M. SI – Hj. Irna Narulita, SE,.MM dan 3.H. Jazuli Juwaini, MA –Drs. H. Makmun Muzakki R.

2. Pemilu Bupati dan Wakil Bupati; 3. Pemilu Walikota dan Wakil Walikota;

15

(28)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah penyelenggara pemilihan umum di tingkat nasional, KPU Provinsi penyelenggara pemilihan umum di tingkat provinsi, KPU Kabupaten/Kota penyelenggara pemilihan umum di tingkat kabupaten / kota dan semuanya itu merupakan lembaga yang bersifat nasional, tetap dan mandiri, sebagaimana dimaksud dalam UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.

1. PPK dan PPS

Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara merupakan pelaksana pemilukada di tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan.PPK dan PPS penyelenggara yang bersifat sementara.

2. KPPS

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang juga bersifat sementara.

Penyelenggaraan Pemilukada langsung di Indonesia dimulai pada tahun Juni 2005 merupakan kelanjutan dari proyek demokratis. Semangatnya adalah koreksi terhadap sistem demokrasi tidak langsung (perwakilan), di mana kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh DPRD, menjadi demokrasi yang berakar langsung pada pilihan rakyat (pemilih).Oleh karena itu, keputusan politik untuk menyelenggarakanpilkada langsung adalah langkah strategis dalam rangka memperluas, memperdalam dan meningkatkan kualitas demokrasi.16

16

(29)

B. Pengertian Fotografi dan Foto Berita

Kata fotografi berasal dari bahasa Yunani, dari kata phos artinya cahaya dan graph yang berarti menulis atau menggambar. Jadi, secara harfiah, fotografi berarti menggambar dengan bantuan cahaya.17Foto merupakan pesan yang dibentuk oleh sumber emisi, saluran transmisi dan titik resepsi.Struktur sebuah foto bukanlah sebuah struktur yang terisolasi, karena selalu berada dalam komunikasi dengan struktur lain, yakni teks tertulis, judul, keterangan, artikel, yang selalu mengiringi foto.Dengan demikian pesan keseluruhannya dibentuk oleh kooperasi dua struktur yang berbeda.18

Foto kadang disebut sebagai pengganti mata manusia.Namun, foto butuh “pendekatan” tertentu agar betul-betul bisa menggantikan mata manusia karena foto punya sangat banyak kekurangan.Memahami sense of scale atau pemberian dimensi pada benda terpotret merupakan hal yang sangat penting, terutama pada fotografi jurnalistik.19

Selembar foto adalah sepotong rekaman visual.Pemandangan yang ada betul-betul dipotong oleh lensa dan alat cetak foto.Namun, karena hanya sepotong itu, sebuah foto justru mendapatkan kekuatannya.20

17

Ibid. h.7. 18

Seno Gumira Ajidarma, Kisah Mata, Fotografi, (Yogyakarta : Galang Press, 2002), h. 27

19Arbain Rambey, ”Klinik Foto

grafi Memahami Sense of Scele,” , 05, 2011, h. 36

20

(30)

Fotografi ialah menggambar dengan sinar, menggambar di sini tidak sekedar memindahkan sebuah bentuk yang sebenarnya ke film atau ke kertas foto, seperti yang kita lihat.Tetapi kita merekam sebuah moment, situasi, bentuk untuk diabadikan dalam film dan kemudian dipindahkan ke kertas foto dan juga kertas media cetak.21fotografi ialah bahasa visual dan bahasa Internasional, yang dapat dimengerti oleh hampir semua bangsa di dunia.

Fotografi pada umumnya dipandang sebagai suatu proses teknologi yang memungkinkan kita membekukan waktu, gerak atau peristiwa yang terdapat dalam kenyataan tri-matra. Dengan bantuan bahan peka cahaya (film dan kertas) mengubahnya menjadi kenyataan dwi-matra, baik secara

monochrome (hitam-putih) ataupun berwarna ( di kertas atau bahan transparan). Dengan demikian, sebuah foto pada dasarnya adalah wujud satu

moment dari satu atau serangkaian gerak.22

Foto berita ialah foto yang dibuat oleh seorang wartawan foto, dengan menggunakan kamera foto, berupa gambar. Disusun berdasarkan kaidah-kaidah foto serta kaidah-kaidah-kaidah-kaidah jurnalistik. Foto berita adalah fakta objektif karena kamera foto tidak dapat berbohong dalam membuat gambar.23Secara umum foto jurnalistik atau disebut juga dengan foto berita merupakan penggabungan antara medium visual dan medium verbal yang artinya foto dilengkapi dengan tulisan yang mengantar dari isi foto itu sendiri.

21

Baharun, Wawasan Jurnalistik Global, (Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 199), h.74

22Angga Rizal Nurhuda, “ Analisis Semiotika Foto berita Headline Koran Tempo,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam negeri Jakarta, 2009), h. 14

23

(31)

Ada banyak segi penting dalam foto berita atau foto jurnalistik , yaitu obyektivitas, kejujuran, dan keaslian foto. Ternyata obyektivitif, jujur, dan asli hanyalah hal-hal yang tidak mutlak dan mudah “dibelok-belokkan”, tergantung dari cara memandang seseorang. Pemikiran jurnalistik dalam dunia foto jurnalistik, di mana, bagaimana, dan kapan kita memotret adalah inti terciptanya sebuah foto. Seorang jurnalis foto harus sudah mempunyai gambaran seperti apa foto yang dibuat sebelum dia berangkat memotret untuk adegan-adegan yang bisa dibayangkan, seperti acara-acara resmi kepresidenan. Sang fotografer harus sudah punya gambaran kira-kira dia akan memotret di posisi mana, dan pada keadaan apa. 24

Foto berita dijelaskan oleh berbagai teks, ada yang berupa caption, headline ataupun artikel atau bisa jadi gabungan antara ketiganya. Adapun arti dari captin ialah mengulangi saja denotasi, oleh karena itu kurang menghasilkan efek konotatif bila dibandingkan dengan teks dalam headline

atau artikel.

Seorang fotografer harus memiliki imajinasi agar fotonya bisa menggambarkan realitas dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya. Dengan demikian, dia harus mengambil foto dari beberapa sudut untuk mencari berbagai kemungkinan terbaik. Di lapangan, dengan waktu singkat, pemikiran

24Arbain Rambey, ”Klinik Fotografi Subyektivitas dalam Foto Jurnalistik,” ,

(32)

mungkin tidak bisa terlalu dalam. Sesampai di kantor, dia bisa lebih leluasa memilih dari sejumlah foto yang sudah diambilnya.

Foto berita atau foto jurnalistik adalah dunia informasi. Kebohongan tentu tidak diinginkan terjadi, namun, “bumbu” selalu diperlukan dalam dunia apa pun agar sesuatu menjadi lebih “enak”. Sudut pemotretan yang baik akan menghasilkan foto yang lebih “berbunyi”. Dalam foto jurnalistik, sudut dan

cara memotret akan membedakan foto satu dengan lainnya Kebohongan atau kejujuran hanyalah maslah persepsi.25

. ”Fotografer dalam memotret seringkali memperhatikan pose, objek yang dipilihnya logo, tekhnik, dan juga sejumlah manipulasi demi tercapainya apa yang hendak ditulisnya. Hal ini seringkali ditemukan dalam sejumlah media cetak. (St, Sunard, 2004: 157.158) “ Foto jurnalistik memiliki beberapa jenis yang dibentuk oleh badan Foto Jurnalistk Dunia (World Press Foundation), yaitu

1. Spot Photo

Foto yang dibuat dari peristiwa yang tidak terjadwal.Misalnya foto kebakaran, kecelakaan dan sebagainya.Foto jenis ini harus segera disiarkan karena merupakan sesuatu yang up to date.

2. General News Photo

Adalah foto yang diabadikan dari peristiwa yang terjadwal, rutin dan biasa. Temanya bisa bermacam-macam, yaitu: politik, ekonomi dan humor.

25

(33)

3. People in The News Photo

Adalah foto tentang orang atau masyarakat dalam suatu berita, yang ditampilkan adalah pribadi atau sosok orang yang menjadi berita itu.

4. Daily Life Photo

Adalah foto yang tentang kehidupan sehari-hari manusia dipandang dari segi kemanusiawiaanya (humor interest).

5. Portrait

Adalah foto yang menampilkan wajah seseorang secara close up.

ditampilkan karena adanya kekhasan pada wajah yang dimiliki atau mempunyai kekhasan yang lain.

6. Sport photo

Foto yang dibuat dari peristiwa olahraga.

7. Science and Technology Photo

Foto yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang ada kaitannya dengan ilmu pengethuan dan tekhnologi.

8. Art and Culture photo

Adalah foto yang dibuat dari peristiwa seni dan budaya.

(34)

Adalah foto tentang kehidupan social masyarakat serta lingkungan hidupnya.26

Penulis sebuah berita akan lebih baik dan lengkap apabila didampingi oleh sebuah foto yang dapat bercerita tentang situasi tersebut. bila sebuah berita yang baik dan hangat, tetap akan terasa kurang, apabila tidak dilengkapi dengan foto sebagai bukti liputan peristiwa yang terjadi. Sebuah berita bisa dibuat dengan mengumpulkan bahan peristiwa tersebut berlalu, tetapi tidak demikian dengan foto, kita tidak akan dapat membuat foto peristiwa yang baik apabila tidak ada pada saat peristiwa tersebut terjadi, dan menyaksikannya langsung.

Bahkan sebuah foto bisa dianggap membenarkan atau menjadi data yang dapat menguatkan isi berita tersebut.karena dia hadir sebagai bukti nyata dari peristiwa tersebut. Sebuah berita, misalnya mungkin sulit akan menggugah hati orang yang membacanya, apabila tidak dilengkapi dengan foto, tetapi sebuah foto dapat dicerna atau dimengerti meskipun tanpa berita atau teks sekalipun. Sebuah foto yang baik dapat menciptakan sebauh berita yang baik, tetapi sebuah berita yang sebenarnya menarik, menjadi kurang menarik karena dbutuhkan banyak kata untuk menyampaikannya, sedangkan media cetak tentu mempunyai batas tertentu.

Peran foto headline sangat penting karena, selain merupakan foto terkuat dan foto utama di edisi sebuah surat kabar, foto headline berperan juga

26

(35)

sebagai “hiasan” utama halaman depan. Dengan kata lain, foto headline harus menarik secara visual bagi siapapun. Foto headline adalah selera subyektif sebuah surat kabar atau selera subyektif redaktur yang sedang bekerja saat sebuah koran dibuat. 27

Terkadang terdapat dua atau lebih media yang memasang foto yang temanya sama, bahkan sering pula sama persis, seperti pada contoh media Kompas dan Indopos pernah memasang foto yang persis sama, bahkan cara memotongnyapun hampir sama. Saat itu secretariat presiden mengirimkan foto sebuah kegiatan presiden SBY mengunjungi sebuah panti pendidikan bagi orang cacat fisik ke semua koran. Saat itu hanya Kompas dan Indopos yang kebetulan sama-sama menganggap foto tersebut layak untuk dijadikan sebuah foto headline.kejadian lain adalah saat Kompas dan Media Indonesia sama-sama memuat foto headline tentang antrean minyak tanah. Juga saat terjadi Bom Kuningan di Jakarta tahun 2004, hampir semua koran memuat foto headline tentang peristiwa itu. Ada beberapa yang bahkan memuat foto persis sama, yaitu bentuk awan cendawan dari bom yang meledak persis di Kedubes Australia saat itu. 28

Saat sebuah koran disiapkan, hal pertama yang dipikirkan adalah

headline tulisannya. Biasanya, setelah headline tulisan disetujui rapat redaksi, foto headline diusahakan melengkapi headline tulisan itu. Artinya, foto

27

ibid h. 40

28

(36)

headline harus satu kesatuan dengan headline tulisannya.Namun, adakalanya

headline tulisan tidak punya foto yang memadai.Misalnya, headline tulisan adalah “Rupiah Menguat terhadap Dollar”, tentu tidak mudah mendapatkan

foto yang sesuai. Manakala headline tulisan tidak mempunyai foto yang satu “napas” biasanya sang redaktur foto memikirkan kemungkinan foto lain. Kemungkinan- kemungkinan itu adalah:

1. Foto yang berhubungan dengan headline tulisan kedua. Selain headline,

dalam halaman pertama sebuah surat kabar biasanya ada berita yang disebut headline kedua.

2. Foto yang merupakan foto terpenting dari halaman dalam atau disebut foto

headline dalam. Bisa jadi ini adalah foto headline untuk halaman kebudayaan atau foto headline halaman ekonomi. Untuk pilihan ini, pada teks foto akan disebutkan bahwa beritanya ada di halaman ekonomi. Untuk pilihan ini, pada teks foto akan disebutkan bahwa beritanya ada di halaman mana.

(37)

Foto headline ibarat rias wajah. Dia harus dipilih sebaik mungkin sabab menyangkut penampilan kita di depan umum. Foto headline yang lemah membuat lemah surat kabar itu secara keseluruhan. 29

C. Pengertian Headline

Dalam alur sebuah penulisan berita, tentunya terdapat sebuah panduan yang menuntun seorang jurnalis dalam menulis berita yang baik dan benar. Pada acuan teori jurnalistik, terdapat sebuah pola penulisan yang kerap kali disebut Piramida Terbalik .Pola ini memiliki tiga tujuan antara lain:

1. Untuk menarik perhatian pembaca

2. Memudahkan bagi pembaca mengetahui isi sebuah berita.

3. Tidak mengurangi isi berita bila tejadi pemotongan karena kolom yang tersedia tidak cukup memuat keseluruhan berita.

Gambar 1: Struktur Berita Piramida Terbalik

29

ibid

Judul Berita (Headline)

Waktu &tempat(Date line)

Teras Berita (Lead)

Tubuh berita(Body)

Elaboration

(38)

Sumber :Edy Chandra S.sn, “Susunan Anatomi Sebuah Berita”, Perancangan media Publikasi

(November 2008): h. 1

Menurut Grand M, Hyde dalam karya bukunya Journalistic Writing,

beliau mengatakan bahwa judul sebuah berita dalam surat kabar dapat dikatakan dengan sebutan headline. Sedangkan di majalah dipakai istilah

heading atau titles.30

Terdapat 2 (dua) pengertian headline, yaitu headline yang berarti judul berita atau headline yang mempunyai arti berita utama.Ciri-cirinya adalah menggunakan huruf lebih besar dibandingkan dengan judul berita lainnya dalam satu halaman tersebut.Ukuran huruf yang dipakai pada umumnya 36-60 poinsedangkan pada layout luar negeri umumnya menggunakan 90 poin. 31

Onong Uchjana Efendy mengatakan,” Berita utama adalah berita surat kabar, majalah, radio, atau televisi, yang dinilai penting untuk suatu masa penyiaran.32

Menurut A.M. Hoeta Soehoet pengertian berita utama adalah:

30Edy Chandra S.sn, “Susunan Anatomi Sebuah Berita”, Perancangan media Publikasi

(November 2008): h. 1

31

ibid 32

Onong Uchjana Efendy, Dimensi-dimensi komunikasi, (Bandung: Mandar Maju, 1981), h. 160

(39)

Headline dengan pengertian berita utama adalah berita yang menurut penilaian redaksi surat kabar merupakan berita penting dari semua berita yang disajikan surat kabar pada hari itu. Karena itu, untuk headline diberikan tempat utama yang mudah dibaca, yaitu

halaman satu atau halaman pertama dan bagian atas yang paling kiri, headline

biasanya terdiri dari tiga, empat atau lima kolom. 33

Membuat sebuah headline bukan pekerjaan yang sekedar mengandalkan akal sehat, pikiran kritis, kreatifitas, atau intuisi. Secara teknishedlinedituntut untuk mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca, meskipun hanya dibaca sekilas. Pada prinsipnya, perancangan headline

idealnya berpihak pada karakteristik dan kebutuhan target audiens. Apapun isi dan bentuk beritanya, headline harus mampu mengemban fungsinya secara optimal. Sebuah headline yang bagus akan mampu menghentikan mataaudience.

Headline, atau judul dengan huruf besar-besar yang mengawali berita, adalah salah satu yang menarik mata pembaca. Headline yang buruk dan tidak menarik akan menyebabkan pembaca enggan membaca berita dan langsung melompat membaca ramalan bintang. Headline yang ditulis dengan baik akan menarik perhatian pembaca dan membuat mereka mau membaca seluruh beritanya.

33

(40)

Meski headline berisi kata paling sedikit dan pendek dibandingkan dengan tulisan lain, namun dalam menulisnya membutuhkan lebih banyak pemikiran dan kreativitas dalam menulis headline. Biasanya headline ditulis menjelang dateline, penulis berusaha semaksimal mungkin untuk bisa membuat headline yang bagus. Jika beritanya ditulis penulis lain, maka sebaiknya si penulis headline membaca terlebih dahulu semua isi beritanya agar memahami inti dari berita tersebut. Tulis ulang dengan singkat, ataupun bisa juga dengan menggunakan sinonim atau merekonstruksi ulang kalimat itu, sampai headline benar-benar pas dan sesuai dengan beritanya.

Fungsi headline, Headline berfungsi untuk menghentikan audience.

Salah satu cara untuk menghentikannya adalah dengan melalui pesan yang menantang. Teknik ini akan semakin memiliki pengaruh jika mengundang

audience untuk berpartisipasi dalam mengembangkan pesan, atau dipaksa untuk membaca dan menemukan jawabanya. Untuk itu, pesan yang agak tidak sesuai dengan yang diyakini audience merupakan penarik perhatian yang paling berharga.

Fungsi lain dari headline yang bagus adalah untuk mengenalkan ide yang hendak dijual.

(41)

biasanya langsung ke sasaran. Headline teller sering didesain dengan menggunakan satu atau dua jenis huruf standar.

Headline teaser menimbulkan perhatian dengan cara membangkitkan rasa ingin tahu dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu atau dengan menghibur pembaca. Permainan kata “Try-athlete” mungkin membangkitkan rasa ingin tahu pembaca.Tetapi untuk memastikan agar pembaca mau membaca berita, headline ini harus diiringi dengan headline teller sebagai

headline sekunder.Dalam kasus ini, teller bertajuk “Mahasiswa tingkat dua berharap memenangkan lomba triathlon setelah lima kali mencoba” akan

membantu menjelaskan isi berita. Headline teaserbiasanya terkait dengan berita feature atau berita yang bukan berita utama. Di banyak majalah, koran dan yearbook, desainer menggunakan kreatifitasnya untuk mendesain

headline teaser.Jenis hurufnya sering mencerminkan isi berita.34

Menurut kepentingan berita kita mengenal empat jenis headline,

masing-masing :

1. Banner headline, berita yang sangat terpenting, jenis huruf headline lebih besar dan tebal dibanding lainnya, serta menduduki lebih dari empat kolom.

34

(42)

2. Spread Headline ,berita kurang penting, headline tampak lebih kecil dibanding banner headline dan besar dan tebal hurufnya lebih kecil dibanding banner headline.

3. Secondary Headline, berita yang kurang penting, headline tampak lebih kecil dari spread headline baik ukuran maupun ketebalan hurufnya serta tempat yang diperlukan hanya dua kolom.

4. Subordinated Headline, berita yang terkadang dibutuhkan untuk menutup tempat kosong pada halaman yang yang tersisa, tempatnya cukup satu kolom saja dengan ukuran dan ketebaln huruf lebih rendah dibanding jenis lainnya. 35

D. Pengertian semiotik

Semiotik adalah ilmu yang secara sistematis mempeljari tanda-tanda, lambang-lambang, sistem-sistemnya dan prosesnya.36 Tanda- tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini. Semiotik atau dalam istilah Barthes pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity memaknai hal-hal (things). Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan

35

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, produk &kode etik, (Bandung: Nuansa, 2004), h. 116.

36

(43)

mengomunikasikan (communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, tetapi juga mengkonstitusi system terstruktur dari tanda.37

Sebagai makhluk yang hidup di dalam masyarakat dan selalu melakukan interaksi dengan masyarakat lainnya tentu membutuhkan suatu alat komunikasi agar bisa saling memahami tentang suatu hal. Apa yang perlu dipahami? Banyak hal salah satunya adalah tanda. Agar tanda itu bisa dipahami secara benar dan sama membutuhkan konsep yang sama agar tidak terjadi salah pengertian. Namun pada kenyataannya tanda itu tidak selamanya bisa dipahami secara benar dan sama di antara masyarakat. Setiap orang memiliki interpretasi makna tersendiri dan tentu saja dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya.

Ilmu yang membahas tentang tanda disebut semiotik ( the study of signs).38 Masyarakat selalu bertanya apa yang dimaksud dengan tanda? Banyak tanda dalam kehidupan sehari -hari kita seperti tanda-tanda lalu lintas, tanda-tanda adanya suatu peristiwa atau tanda -tanda lainnya.Semiotik meliputi studi seluruh tanda -tanda tersebut sehingga masyarakat berasumsi bahwa semiotik hanya meliputi tanda-tanda visual (visual sign). Di samping itu sebenarnya masih banyak hal lain yang dapat kita jelaskan seperti tanda yang dapat berupa gambaran, lukisan dan foto sehingga tanda juga termasuk

(44)

dalam seni dan fotografi. Atau tanda juga bisa mengacu pada kata-kata, bunyi-bunyi dan bahasa tubuh (body language).

“Semiotika adlah cabang ilmu yang semula berkembang dalam bidang bahasa, kemudian berkembang juga dalam bidang seni rupa. Semiotika adalah ilmu tentang tanda (sign) dan symbol dalam kehidupan manusi.Erat kaitannya dengan masalah karya seni, seniman dan publik seni. Charles Sanders Pierce, ahli filsafat dan tokoh terkemuka dalam semiotika modern Amerika menegaskan bahwa kita hanya dapat berpikir dengan sarana tanda. Manusia hanya dapat berkounikasi dengan sarana tanda.”

Sedangkan Widagdo, dosen semiotika dari ITB mengatakan, “manusia yang tidak mampu mengenal tanda tak akan bertahan hidup”. 39

“Barthes menggunakan istilah “order of signification “ untuk denotasi, sedangkan konotasi adalah second order of signification. Tatanan yang pertama mencakup penanda dan petanda yang berbentuk tanda. Tanda inilah yang disebut makna denotasi. Kemudian dari tanda tersebut muncul pemaknaan lain, sebuah konsep mental lain yang melekat pada tanda (penanda). Pemakaian baru inilah kemudian menjadi konotasi.”40

Barthes membedakan dua macam itu dengan tujuan untuk mencari batasan antara pesan denotative dan konotatif. Untuk menciptakan sebuah semiotika konotasi gambar, kedua pesan ini harus dibedakan terlebih dahulu karena sistem konotasi sebagai semiotik tingkat dua dibangun di atas sistem denotatif. Dalam gambar atau foto, pesan denotasi adalah pesan yang disampaikan secara keseluruhan dan pesan konotasi adalah pesan yang dihasilkan oleh unsur-unsur gambar dalam foto. 41Sebelum menganalisa makna pesan denotatif dan konotatif kita perlu mengetahui batasannya serta mengetahui unsur-unsur pendukung didalamnya.

39

Agus Priyatno, ”Memahami Gambar,”14, 1998, h.4

40

Ibid, h. 57.

41

(45)

Foto berita menurut Barthes ialah meliputi pesan tanpa kode dan juga sekaligus pesan kode. Pesan konotasi bisa kita ketahui pada saat tahap proses produksi foto. Konotasi juga mucul karena para pembaca membaca berita tersebut menggunakan kodenya masing-masing.

Dalam The Photographic Message, Barthes mengajukan tiga tahapan dalam membaca foto yang bersifat konseptual, yaitu: perseptif, konotasi, kognitif dan etis-ideologis.

”Tahap perseptif adalah tahap pengumpulan dan upaya verbalisasi gambar yang bersifat imajinatif. Kedua, tahap konotasi kognitif adalah tahap pengumpulan dan upaya menghubungkan unsur-unsur historis daro denotasi ke dalam imajinasi paradigmatic. Dengan demikian pengetahuan cultural sangat menentukan dan ketiga, tahap etis-ideologis adalah tahap pengumpulan berbagai penanda yang siap dikalimatkan sehingga motifnya dapat ditentukan. “(ST. Sunardi 2002: 185)

Barthes juga menjelaskan mengenai enam prosedur atau kemungkinan untuk mempengaruhi gambar sebagai analogon (denotasi).Kreenam langkah tersebut dapat dipandang sebagai kegiatan “menulis’ karena apda hakikatnya lewat prosedur tersebut seorang fotografer dapat menentukan barbagai unsure tanda, hubungan, dan lain-lain yang menjadi pertimbangan utama ketika orang membaca bahasa gambar tersebut.Pengetahuan ini penting untuk melihat perkembangan prosedur mempengaruhi gamabar sebagai analogon (denotasi ). Keenam prosedur ini dikategorikan menjadi dua, yaitu:

(46)

a. Trick Effect, merupakan intervensi “ without warning in the plane of denotation” artinya memanipulasi gambar sampai tingkat yang berlebihan untuk menyampaikan maksud pembuat berita. Manipulasi dimaksudkan untuk membuat foto menjadi lebih baik tanpa mengubah isi atau makan foto.

b. Pose, ialah gaya, posisi, ekspresi, dan sikap objek foto. Dalam mengambil foto berita seseorang, seorang wartawan foto akan memilih objek yang sedang diambil.

c. Pemilihan objek, objek ini ibarat perbendaharaan kata yang siap dimasukkan ke dalam sebuah kalimat. Objek ini merupakan point of interest (POI) titik perhatian pada sebuah gambar/foto.

2. Rekayasa yang masuk dalam wilayah “estetis”, terdiri dari:

a. Photogenia, adalahteknik pemotretan dalam pengambilan gambar. Misalnya: lighting (pencahayaan), exposure (ketajaman foto), bluring

(keburaman), panning (efek kecepatan), moving (efek gerak), freeze (efek beku), angle (sudut pandang pengambilan objek dan sebagainya.

(47)

c. sintaksis, yaitu rangkaian cerita dari isi foto/gambar yang biasanya berada pada caption dalam foto berita dan dapat membatasi serta menimbulkan makna konotasi. 42syntax juga bisa menyusun tanda-tanda menjadi satu kalimat. Satu makna tertentu. Syntak tidak harus dibangun lebih dari satu foto. Dalam satu fotopun dapat dibangun syntax. Pembentukan syntax seperti ini biasanya dibantu dengan caption. Caption foto merupakan satu-satunya bagian foto yang menceritakan dengan jelas kepada kita saat melihat foto, di dalamnya tersusun dengan jelas 5W + 1H.

”Menurut Barthers, mitos adalah sebuah kisah (a story) yang melaluinya sebuah budaya menjelaskan dan memahami beberapa aspek realitas. Mitos sebagai pelayanan terhadap kepentingan ideologi kaum borjuis. Claude Levistrauss, seorang antropolog strukturalis, menyebutkan bahwa satuan paling dasar pada mitos adalah mytheme seperti halnya signeme. Mytheme ini tidak bisa dilihat secara terpisah dari bagian lainnya pada satu mitos (Birowo, 2004: 57-58 dan 60) .”

Mitos memiliki empat ciri, yaitu:

1. Distorsife, hubungan antara Form dan Concept bersifat distrosif dan deformatif. Concept mendistorsi Form sehingga makan pada sistem tingkat pertama bukan lagi merupakan makna yang menunjuk pada fakta yang sebenarnya.

2. Intensional, mitos tidak ada begitu saja. Mitos sengaja diciptakan, dikonstruksikan oleh budaya masyarakatnya dengan maksud tertentu.

42

(48)

3. Statement of fact, mitos menaturalisasikan pesan sehingga kita menerimanya sebagai sebuah kebenaran yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Sesuatu yang terletak secara alami dalam nalar awam.

4. Motivasional, menutut Barthers, bentuk mitos mengandung motivasi. Mitos diciptakan dengan melakukan seleksi terhadap berbagai kemungkinan konsep yang akan digunakan berdasarkan semiotic ttingkat pertamanya. 43

Ketika mempertimbangkan sebuah berita atau laporan, akan menjadi jelas bahwa tanda linguistik, visual dan jenis tanda lain mengenai bagaimana berita itu direpresentasikan seperti tata letak/lay out, rubrikasi, dan sebagainya tidaklah sederhana mendenotasikan sesuatu hal, tetapi juga menciptakan tingkat konotasi yang dilampirkan pada tanda. Barthes menyebutkan bahwa tanda denotasi dan konotasi proses menuju mitos. 44

Jadi dalam penelitian semiotic tentang foto berita headline Pemilukada Banten 2011 di Koran Tangsel Pos ini, penulis menggunakan analisis semiotic untuk menjadi titik berdiri penelitian dengan mengacu kepada makna denotasi dan konotasi yang mengacu kepada enam prosedur yang dikemukan oleh Roland Barthes, sehingga penulis dapat mengetahui makna denotasi dan konotasi yang ada di dalam foto-foto yang diteliti.

43Karolus Naga, se iotika: Il u u tuk berdusta.”

44

(49)

BAB III

PROFIL KORAN

TANGSEL POS

A. Sejarah Serta Perkembangan Koran Tangsel Pos

Tangsel Pos lahir 1 Desember 2008, tidak lama setelah lahirnya kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 26 November 2008 dari kabupaten Tangerang. Surat kabar harian ini didirikan oleh H. Margiono, pelaku bisnis media massa yang berhasil membesarkan Rakyat Merdeka sebagai koran politik nomor satu (The Political News Leader) di Indonesia di bawah naungan Jawa Post. Kelahiran tangsel Pos didasari oleh semangat untuk memajukan kota baru berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Melalui Tangsel Pos diharapkan kota dengan motto Cerdas, Modern, Religius it uterus berkembang menjadi kota teladan di berbagai bidang bagi kota-kota lain sesuai dengan cita-cita awal masyarakat Tangsel saat membentuk kota ini.Tangsel Pos hadir dalam upaya memberikan informasi yang lengkap, akurat, dan memberikan warna berbeda kepada masyarakat Tangsel.

(50)

pemilik modal untuk menginvestasikan budgetnya di kota Tangsel. Adalah BSD City, Alam Sutera, Summarecon Serpong dan Bintari Jaya, yang kini menjadi basis kota modern di kota Tangsel. Di dalamnya semua fasilitas tersedia lengkap, mulai dari sekolah bertaraf internasional, rumah sakit bertaraf internasional, trade center, mall, hotel berbintang, restoran dan jasa lainnya.

Kota Tangsel teridiri dari tujuh kecamatan, yakni Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang dan Setu. Seluruh kawasan di tujuh kecamatan it uterus berkembang pesat menjadi kawasan pemukiman modern serta jasa dna perdagangan. Ciputat dan Pamulang merupakan dua kawasan yang perekonomiannya makin mengeliat. Property baru do berbagai kelas terus dibangun untuk memenuhi kebutuhan hunian warga, baik dari Tangsel, wilayah Tangerang maupun Jakarta dan sekitarnya.45

a. Visi dan Misi

Visi: Menjadi koran nomor satu dan terbesar di kota Tangerang Selatan. Misi:

1. Koran referensi terdepn masyrakat kota Tangerang Selatan

2. Memupuk rasa tanggung jawab dan memiliki Tangsel aPos di hati warga Tangsel

3. Menjadi wadah komunitas warga sekaligus koran panduan mereka

45

(51)

4. Sarana promosi yang baik dan tepat bagi semua produsen46

b. Data Teknis

Penerbit : PT. Serpong Media Utama Bahasa : Indonesia 100%

Tebit : setiap hari, kecuali Minggu dan libur nasional Jumlah Hal : 16 halaman (2 couple)

Ukuran : 6 kolom x 540 mm

Alamat : Griya pena, Ruko Golden Road Blok C32/12

ITC BSD City, Jl. Raya Serpong Kota Tangerang Selatan Telepon : 021-5315 1050/ 5315 0542

Fax : 021-538 3852

Percetakan : PT Temprina Media Grafika

Rekening : BCA 4970485398 a/n PT Serpong Media Utama

Permata Bank 0701353129 a/n PT Serpong Media Utama

46

(52)

B. PENYEBARAN KORAN

Gambar 2. Penyebaran Koran Perwilayah

Penyebaran Koran Tangsel Pos disekitar wilayah Tangerang Selatan mencakup 55% , lebih besar dibanding penyebaranya di wilayah Tangerang yang mencakup 25%, sedangkan penyebaran di kabupaten Tangerang hanya mencakup 20% dan di Banten penyebaran paling sedikit hanya sebesar 0,5%.

Tangerang Selatan 55%

Tangerang 25% Kabupaten

Tangerang 20% Banten

(53)

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%

PNS BUMN Pegawai swasta Ibu Rumah tangga

Pelajar / mahasiswa

Gambar 3. Jenis Pekerjaan

15% 16%

27% 30%

12%

16 - 20 Thn 20 - 29 Thn 30 - 39 Thn 40 - 49 Thn 50 Thn

Gambar 4. Usia Profil Pembaca

65% 35%

Gambar 5. Jenis Kelamin

Laki - laki

(54)
(55)

C. REDAKSI

Sudah tiga tahun Tangsel Pos hadir di tengah pembaca. Kurun waktu ini tidaklah sebentar dengan sekelumit perjuangan panjang agar tetap survive dan accepatable. Tangsel Pos sejak pertama kali terbit hingga saa ini telah mengalami berbagai perubahan, baik content dan perwajahan serta formasi gugus tugas dala newsroom yang ada. Tangsel Pos memantapkan diri sebagai koran yang terkonsentrasi di wilayah basisnya yakni kota Tangsel dan wilayah penyangganya Tangerang raya (Kabupaten dan Kota).

Dengan mengusung Tagline “ Koran Nomor 1 di Tangerang Selatan”,

media massa ini tumbuh berkembang seiring kemajuan kota Tangsel dan menjadi referensi terdepan bagi masyarakat modern. Redaksi berkomitmen sebagai pembuat produk untuk memastikan koran berkualitas tinggi serta focus dalam peningkatan keterbacaan. Tangsel Pos sebagai bacaan keluarga metropolis berbasis koran umum serta public Interest.

Tangsel Pos memiliki benchmark lebih jelas dengan mencakup content

(56)

dalam lokalitas dan proximity pembaca di kota Tanggsel sebaagi basis utama dan Tangerang Raya sebagai trigger in the struggle. 47

a. Rubrikasi Tangsel Pos

Probis & Activity Informasi seputar bisnis dari berbagai

Inspiro Membahas sukses

karir wanita tangguh

(57)

dengan berita-berita terbaik

Kota Tangerang Informasi umum dari

wilayah kota

Sambungan … Sambungan berita

hal.9

Hot Sport Informasi olahraga

local, nasional dan internasional

16

Sumber :Redaksi Tangsel Pos, “Media Kit Koran Tangsel Pos”, 2011, h. 3-4

b. Event Organizer

(58)

Tentu saja ada beberapa kelebihan bekerjasama dengan tim event Tangsel Pos , Pendekatan ke masyarakat lebih mudah, all in one partrnership, jaringan dan jangkauan lebih luas dan harga bisa dirundingkan.48

Event yang sudah digelar diantaranya:

1. JF Sulfur Goes to School 2010 2. Yamaha afety riding 2010

3. Indosat pelatihan Jurnalistik 2010 4. The first Tangsel Auto Expo 2011

5. Senam dan jalan sehat 2011 (10.000 peserta se Tangerang)

6. Tangsel Pos Award 2011 untuk gubernur provinsi Banten, Bupati tangerang dan tokoh masyarkat kota Tangsel H. Zarkasih Nur (Mantan Menteri Koperasi dan UKM). 49

D. PENGHARGAAN

Tangsel Pos mendapatkan penghargaan LKC Award 2011 dari LKC Dompet Dhuafa pada November 2011.Tangsel Pos dinilai sebagai media yang salah satu kontennya konsen dengan berita-berita social dan kemasyArakatan. Media lain yang mendapatkan LKC Award 2011 adalah harian Republika, TV

48

Ibid

49

(59)

One, Trans TV dan Radio Mercy FM. Penghargaan dilaksanakan di Pondok Indah Jakarta. 50

E. LATAR BELAKANG REDAKTUR

1) H. Margiono (Pembina)

Karirnya dimulai dari seorang reporter di Jawa Pos Surabaya.Tokoh Pers ini namanya terus meroket dan sukses memimpin lebih dari 150 penerbitan Jawa Pos Group. Pria yang kini menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat ini juga sukses mengembangkan Koran Rakyat Merdeka sebagai Koran politik pertama dan terbesar di Indonesia (the political nw=ews leader). Di bawah Rakyat Merdeka kemudian berkembang media cetak, percetakan, dan online, yaitu Lampu Hijau, Non Stop, Banten Pos, Tangsel Pos, Satelit News (Radar Tangerang), Tabloid Loker, Majalah Syariah, RMBook, dan RM online.

2) Budi Rahman Hakim (Komisaris)

Kehidupan wartawan sudah digelutinya sejak masih dibangku kuliah. Lulus ia langsung menjadi wartawan di Rakyat Merdeka hingga Redaktur Utama Rakyat Merdeka. Sukses mengembangkan redaksi, kini ia lebih intens berkecimpung di ranah bisnisnya serta terlibat

50

(60)

mengembangkan media dan unit usaha lain di bawah naungan Rakyat Merdeka Group.

3) Hari Prastowo (Direktur)

Namanya identik dengan keberhasilan pemasaran bisnis media.Ia memiliki kaya pengalaman memimpin berbagai penerbitan pers mulai dari surat kabar sampai majalah. Dalam decade terakhir ia sukses mengembangkan Koran local di wilayah Tangerang Banten.

4) Atho Al Rahman (General Manager)

Hobi menulis sudah dutekuninya sejak masih di bangku kuliah.Yakin dengan kebiasaanya itu lalu masuk menjadi wartawan di Rakyat Merdeka. Selama lima tahun lebiah ia ikut mengembangkan harian Indo Pos (Jawa Pos Group), kemudian dipercaya mengembangkan Koran Tangsel Pos menjadi Koran Nomor 1 di Tangerang Pos.

5) Khomsurizal (Pemimpin Redaksi)

Pengalaman keredaksian sudah dilakoninya sejak lama.Karirnya dimulai dari reporter, lalu editor dan hingga kini menjadi pemimpin redaksi.angsel Pos selalu inovatif dan edukatif untuk memenuhi selera pembaca.51

51

(61)

F. SAMPEL DATA

Sebagai media lokal, harian Tangsel Pos mempunyai tugas untuk memberikan informasi seputar pemberitaan politik daerah kepada masyarakat khususnya yang berdomisili di kota Tangerang Selatan. Harian lokal Tangsel Pos mempunyai kewajiban memberikan berita yang berkaitan dengan masalah pemerintah politik di Tangsel sebagai kota baru dengan pemerintahan yang baru, contohnya adalah pemberitaan mengenai Pemilukada Banten 2011.

Media local Tangsel Pos memberikan pelayanan informasinya kepada khalayak umum, khususnya masyarakat wilayah Tangerang Selatan tanpa harus menghilangkan fungsi-fungsinya sebagai media. Di Koran Tangsel Pos informasi berita dibagi dalam dua bagian yaitu, Tangerang Pos dan Tangsel Pos, fokusnya tetap di Tangselnamun tetap mengakomodir wilayah-wilayah luar yang berdekatan dengan Tangsel sebagai koran keduaatau untuk memperkuat pemberitaan dan jaringan luar. Oleh karenanya Tangsel Pos membentuk koran ke dua Tangerang pos yang meliputi wilayah Tangerang, kabupaten dan kota. Berita – berita disini juga tidak terlalu lebar tapi masuk ke wilayah yang paling kecil.Hal ini merupakan strategi Koran Tangsel Pos.

Pemberitaann Pemilukada Banten 2011 termasuk berita politik yang ada di Tangsel Pos, kebijakan redaksi yang menjadikan berita ini sebagai

(62)

wilayah seperti Tangsel, kota Tangerang, kab. Tangerang, Pandeglang, Cilegon, Serang dan kota terkait lainnya yang menjadi wilayah Banten.

Foto – foto yang diteliti dalam penelitian ini ada tiga foto yang dijadikan headline. Foto general news photo yang berlatar belakang politik ini sebenarnya tidak hanya terdapat tiga foto tetapi banyak, namun karena penelitian ini hanya berfokus pada jenis foto general news photo berlatar belakang politik tentang Pemilukada Banten 2011 edisi terbit tanggal 7, 23 dan 25 Oktober 2011 dan foto yang merupakan headline utama, maka hanya tiga foto yang dijadikan headline yang terpilih sebagai sampel penelitian. Data foto diambil langsung dari kantor redaksi Tangsel Pos dan merupakan karya fotografer Tangsel Pos. lokasi pengambilan foto dilakukan di wilayah Tangerang Selatan, Serpong dan wilayah sekitar Provinsi Banten.

(63)

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

(64)

Gambar 11.

(65)

A. Analisis Data foto 1

1. MAKNA DENOTASI

Makna denotasi dalam foto 1:

a. Tampak tiga Cagub dan Cawagub sedang melakukan kampanye. Semua Cagub dan Cawagub sama-sama menggunakan mobil serta didampingi pengawal dan tim sukses masing-masing.

b. Tampak kiri cagub Atut menggunakan jilbab dan pakaian putih sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah depan. Kepalanya agak sedikit menunduk diiringi senyum, di samping kirinya Rano Karno yang menggunakan seragam koko berwarna putih yang dipadu dengan sarung berwarna merah. Tepat di belakang mobilnya terlihat seorang laki-laki paruh baya berbaju merah, mobil berwarna hitam disertai tim sukses Atut berseragam merah terlihat menyapa para pendukung Cagub no urut 1 ini. c. Tampak kiri bawah cagub dan cawagub no urut 2 menggunakan baju yang

berwarna sama putih dengan Irna yang juga menggunakan jilbab, berada di atas mobil bersama rombongan kampanyenya menggunakan baju berwarna hitam, diiringi beberapa pengawal polisi serta disaksikan beberapa orang yang kemungkinan adalah para pendukung Wahidin-Irna. d. Tampak kanan bawah cagub dan cawagub no urut 3 Jazuli-Mazukki

(66)

berpeci hitam, berada di atas mobil diiringi beberapa pengawal berseragam hitam.

2. MAKNA KONOTASI

a. Trick Effect

Trick effect merupakan manipulasi gambar secara artificial, dengan maksud membuat foto menjadi lebih aik lagi tanpa mengubah isi foto yang sebenarnya.

Dalam foto sampel ini, terlihat indikasi pemotongan sebagian gambar atau cropping yang dilakukan untuk membuang gambar yang dirasa tidak perlu atau mengganggu komposisi visual dari foto sample ini.

Selain itu, terlihat ada sentuhan editing dengan menggunakan aplikasi pengolahan data foto atau gambar yang menggunakan sebuah aplikasi pengolahan data foto atau gambar, seperti Photoshop dan aplikasi sejenisnya dengan tujuan mengatur kontras warna ataupun tata letak foto yang lebih baik tanpa merubah foto yang sebenarnya.

b. Pose

(67)

Cawagub yang memperlihatkan ekspresi yang tenang, ramah dan seolah seperti bijaksana sambil berusaha meyakinkan masyarakat disekelilingnya bahwa mereka patut untuk dipilih menjadi pemimpin. Khusus pada ekspresi dan sikap tubuh Atut, ia berusaha menampilkan jari telunjuknya seolah-olah mengartikan pilihlah angka satu (bahwa no urut Pilgubnya berada pada no urut 1). Kendaraanyapun sengaja menggunakan oplet Film Si Doel Anak Sekolah yang hampir semua masyarakat betawi mengenal Rano sebagai bintang film yang memiliki karismatik dan terkenal dibanding pasangan lainnya. Trik ini menambah poin plus bagi pasangan no 1 agar masyarakat lebih memilih mereka dibanding lainnya.

Posisi fotografer pada saat pengambilan gambar berada tepat di depan objek foto dengan meletakkan posisi kamera eye level (sejajar lurus) dengan objek gambar Atut sedangkan posisi kamera agak high level (tinggi) saat pengambilan gambar Cagub – Cawagub lainnya.

c. Object

Objek merupakan benda-bendat atau sesautu yang dikomposisikan sedemikian rupa sehingga dapat diasosiasikan dengan ide-ide tertentu dan merupakan point of interest atau pusat perhatian dalam foto.

(68)

ada satu upaya agar mata para pembaca langsung tertuju pada foto Atut - Rano yang lebih memiliki point of interest dibanding foto lainnya.

d. Photogenia (Tekhnik Foto)

Adalah seni memotret agar foto yang dihasilkan telah menggunakan beberpa teknik-teknik memotret, seperti teknik lighting (pencahayaan), exsposure (ketajaman foto), bluring (keburaman), angle (sudut pandang pengambilan foto) atau cara pengambilan foto, panning (efek kecepatan),

moving (efek gerak), freeze (efek beku), dan sebagainya.

Di sampel foto ini, fotografer tidak memerlukan artificial light atau cahaya tambahan dari lampu flash, cukup menggunakan available light atau cahaya alami dari matahari. Foto juga berada dalam keadaan normal, speed

(pengatur cepat lambatnya cahaya terekam) dengan diafragma (rana atau lubang dalam lensa tempat banyak sedikitnya cahaya yang masuk) dalam keadaan seimbang. Foto ini tidak terlihat under exsposure (gelap) dan over exsposure (terlalu terang) maka dapat dikatakan bahwa pencahayaan foto ini normal.

Foto focus pada objek Atut, sedangkan sisi samping dan belakang tidak terlalu focus dan dibiarkan apa adanya. Angle pemotretan eye level,

Gambar

Gambar 1. Struktur Berita Piramida terbalik ……………………..   29
gambaran bagaimana cara membaca dan menerapkan ilmu semiotika dalam
gambaran seperti apa foto yang dibuat sebelum dia berangkat memotret untuk
Gambar 1: Struktur Berita Piramida Terbalik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 55 responden yang berisikan 30 butir pertanyaan mengenai Pengaruh Channel Youtube Lentera Islam

Kenaikan pada indeks terima dipengaruhi oleh naiknya indeks terima sub kelompok penangkapan sebesar 0,91 persen, sedangkan kenaikan pada indeks bayar dipengaruhi

Tidak berhenti sampai disini saja, dalam meningkatkan kualifikasi guru pemerintah juga memberikan bebebrapa pilhan terkait model-model peningkatan kualifikasi guru, diantaranya

Kalo ke adik-adik sebenarnya dari awal biasaya pengenalan dulu ya bagaimana program kader suraunya, kemudian peran ama nilainya sih, peran sama nilainya ngga yang

Dimana hasil dari pemberdayaan dana ZIS melalui program-program ini dapat mencetak generasi sukses mulia, atau lebih kepada investasi Sumber Daya Manusia (SDM)

• Sewaktu memesan part pengganti untuk selang bahan bakar, selang pemakaian umum dan selang vinyl yang standar, pakailah nomor part bo- rongan yang dicantumkan pada parts

biaya-biaya yang terjadi untuk memproduksi gula telah dilakukan dengan tepat oleh PG.Kebon Agung berdasarkan pada standar akuntansi yang berlaku umum, yang

signifikan pada penerapan strategi pembelajaran kontekstual terhadap kecerdasan interpersonal siswa kelas V SD. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual