• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M"

Copied!
212
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI PROGRAM BEASISWA KADER SURAU YAYASAN BAITUL MAAL (YBM) BRI DALAM MEMBENTUK MUSLIM INTELEK PADA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh Fatimah Hilwah NIM 11150510000105

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

(2)

ii

(3)

iii

BRI DALAM MEMBENTUK MUSLIM INTELEK PADA MAHASISWA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh Fatimah Hilwah NIM 11150510000105

Pembimbing

Drs. Jumroni, M.Si.

NIP 196305151992031006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

(4)

(5)

v

Fatimah Hilwah, 11150510000105, STRATEGI KOMUNIKASI PROGRAM BEASISWA KADER SURAU YAYASAN BAITUL MAAL (YBM) BRI DALAM MEMBENTUK MUSLIM INTELEK PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB), Dosen Pembimbing Drs. Jumroni, M.Si.

Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI merupakan sebuah program bantuan pemberian dana sekaligus pembinaan dalam membentuk generasi muslim intelek bagi pemuda yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi, diantara mahasiswa penerima program adalah mahasiswa IPB. Guna terlaksana kegiatan pembinaan program beasiswa dalam mencapai tujuan membentuk karakter muslim intelek, program beasiswa Kader Surau YBM BRI memiliki dan menggunakan strategi komunikasi pembinaan.

Berdasarkan konteks tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan strategi komunikasi program beasiswa Kader Surau YBM BRI membentuk muslim intelek pada mahasiswa IPB?, bagaimanakah membentukan muslim yang intelek pada mahasiswa? bagaimanakah strategi komunikasi program beasiswa Kader Surau YBM BRI ?

Metodologi pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode analisis deskriptif melalui konsep teori yang mengacu pada teori Hafied Cangara yang mengatakan bahwa strategi komunikasi meliputi lima tahap yaitu: penelitian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. Perolehan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara depth interview, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ialah menampilkan pelaksanaan strategi komunikasi yang dilakukan program beasiswa Kader Surau YBM BRI melalui lima tahapan. Pertama penelitian dimana program beasiswa kader surau meninjau kemiskinan sebagai permasalahan yang terjadi dimasyarakat, kedua perencanaan terhadap permasalahan yang telah ditemukan melalui unsur-unsur komunikasi dan perumusan empat aspek pembinaan yaitu, religius, intelektual, sosial-leadership, dan entrepreneurship, ketiga pelaksanaan dari perencanaan yang telah disusun dalam bentuk rangkaian kegiatan pembinaan harian, bulanan, dan tahunan, terakhir evaluasi berbentuk internal dan eksternal serta tahap pelaporan melalui format laporan bulanan terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan.

(6)

Kata kunci: Strategi Komunikasi, Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI, Muslim Intelek, Kader Surau IPB

(7)

vii

Fatimah Hilwah, 11150510000105, COMMUNICATION STRATEGY OF KADER SURAU SCHOLARSHIP PROGRAM OF BAITUL MAAL FOUNDATION BRI IN FORMING INTELLECT MOSLEM ON STUDENTS OF BOGOR AGRICULTURAL INSTITUTE UNIVERSITY, Advisor Drs.

Jumroni, M.Si.

Kader Surau scholarship program of Baitul Maal Foundation BRI is a funding assistance program as well as guidance in forming a generation of intellectual Moslems for young generation who want to continue their college level education, among the recipients of the program are IPB students. In order to carry out the scholarship program development activities in achieving the goal of forming an intellectual Muslim character, Kader Surau scholarship program of Baitul Maal Foundation BRI has and uses a coaching communication strategy.

Based on this context, the formulation of the problem in this research is how is the implementation of communication strategy of the Kader Surau scholarship program of Baitul Maal Foundation BRI in forming intellectual Moslems on IPB students?, how is the formation of an intellectual moslem student? how is the communication strategy of Kader Surau scholarship program of Baitul Maal Foundation BRI?.

The methodology approach used in this study is qualitative with a descriptive analysis method through the concept of theory that refers to the theory of Hafied Cangara who said that the communication strategy includes five stages: research, planning, implementation, evaluation, and reporting. Data is collected through field observations, depth interviews, and documentation.

The results of the study are showing the implementation of the communication strategy carried out by the Kader Surau scholarship program through five stages. First, research where the Kader Surau Scholarship Program is referring that poverty as a problem that occurs in the society, secondly the planning of problems that have been discovered through the elements of communication and the formulation of four aspects of coaching namely, religious, intellectual, social- leadership, and entrepreneurship, thirdly the implementation of planning has been arranged in the form of a series of daily, monthly and yearly coaching activities, last stage are internal and external evaluation as well as a reporting stage through a monthly report format for the implementation of the activities that have been carried out.

(8)

Keywords: Communication Strategy, Kader Surau scholarship program of Baitul Maal Foundation BRI, Moslem Intellect, Kader Surau of IPB

(9)

ix

ِمْيِحَّرلا ِنَمْحَّرلا ِالله ِمْسِب

يس ىلع يلص مهللا ملسو هبحصو لآ ىلعو دمحم اند

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT Tuhan alam semesta berkat rahmatnya hingga saat ini tetap berpegang teguh dalam agamanya dan senantiasa dianugerahkan nikmat iman, sehat, umur, taufik, dan hidayah yang tiada tara untuk disyukuri. Tiada daya dan upaya melainkan atas ridho-NYA peneliti dapat mengemban amanah sebagai seorang mahasiswi akhir melalui tugas akhir ini. Tak lupa solawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurahkan kepada semuli-mulianya manusia sejagat raya, junjangan dan panutan bagi seluruh umat, Al-Mustofa Rasulillah

beserta keluarga, sahabat, dan keturunan ahlul bait-Nya.

Sepanjang penggarapan karya ilmiah skripsi ini, peneliti menyadari bahwasannya tidak semata hanya sebagai penggugur amanah bagi mahasiswi tingkat akhir untuk mengantongi gelar sarjana, melainkan banyak proses pembelajaran yang didapatkan dalam proses penyusunannya dan mungkin tidak didapatkan di bangku kelas perkuliahan.

Penyusunan skripsi tentunya tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan harapan, berbagai kendala dan problema dihadapi oleh peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun berkat arahan bimbingan, dukungan, motivasi, dan do‟a dari berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu peneliti

(10)

ingin memberikan apresiasi dan terima kasih yang teramat sangat kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.

sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D. selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag. selaku Wakil Dekan I bidang akademik, Dr. Sihabbudin Noor, M.Ag. selaku Wakil Dekan II bidang administrasi, dan Dr. Cecep Castrawijaya, MA. Selaku wakil Dekan III bidang kemahasiswaan.

3. Dr. Armawati Arbi, M.Si dan Dr. H. Edi Amin, MA. selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Wahidin Saputra, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti selama menjadi mahasiswi.

5. Drs. Jumroni, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu bersabar membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan sempurna, semoga beliau senantiasa diberikan keberkahan dunia akhirat.

6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu dan pembelajaran moril selama lima tahun terakhir bagi peneliti sehingga dapat menyelesaikan studi Strata 1 nya. Semoga ilmu yang didapatkan membawa berkah dan bermnafaat dunia akhirat bagi peneliti.

(11)

xi

Jufri yang tidak pernah lelah mencurahkan doa, tenaga, perhatian yang terbaik untuk peneliti hingga detik ini, dan menjadi alasan utama peneliti untuk selalu berjuang dalam kondisi apapun.

8. Segenap keluarga besar Yayasan Baitul Maal BRI beserta jajaran staff yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian ini, khususnya departemen program pendidikan beasiswa Kader Surau Pak rizal, Pak Irfan, Mba Iim serta keluarga besar sekaligus adik-adik terbaik Kader Surau Institut Pertanian Bogor Batch 2, 3, dan 4 yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak pembelajaran moril yang peneliti dapatkan.

9. Teman-teman seperjuangan di bangku perkuliahan Intinya Grup, Nurul Hilyatul Aulia, Yaumil Syiam Fikri, Laila Baroah, Alfiah Khoiri Asyir, terima kasih teramat sangat untuk selalu ada dalam suka-duka proses perkuliahan dan selalu menjadi tempat kembali bagi peneliti untuk mendapatkan semangat kembali. Semoga kesuksesan dan kebahagian selalu bersama kalian dimanapun berada.

10. Keluarga besar organisasi LO DNK TV dan LSO Sketsa, khususnya teman-teman angkatan 6, serta KPI C 2015 yang telah memberikan pembelajaran berharga dalam pendewasaan diri bagi peneliti. Terima kasih dan sukses selalu.

11. Rekan-rekan sepermagangan di BRI Microfinance Center Cintya Larassati, Rossana Tiarasari, Mas Jejen Hayatul Fauzi,

(12)

dan Mas Ade yang selalu ikhlas memberikan semangat, saran, dan dukungan kepada peneliti dalam proses penyusunan proposal hingga rampung menjadi skripsi ini. Tak lupa turut berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Cut Indriani SE, MM yang telah memberikan rekomendasi subjek bagi peneliti sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini, semoga ibu Cut mendapat keberkahan selalu.

12. Seluruh pihak yang telah membantu berkontribusi baik dalam bentuk dukungan moril maupun materil selama perjuangan dikampus dan proses penyusunan skripsi ini, sekali lagi mohon maaf tidak peneliti sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat peneliti. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan yang tak terkira.

Peneliti pun menyadari bahwasannya penulisan karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peneliti berharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan bagi penulisan karya ilmiah selanjutnya. Peneliti juga memohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat beberapa hal yang tidak berkenan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan civitas akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan dapat menyumbangkan khazanah keilmuan dalam dakwah dan komunikasi.

Jakarta, 7 April 2020 Fatimah Hilwah

(13)

xiii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI...xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL...xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 10

C. Batasan Masalah ... 11

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 12

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ... 13

G. Metodologi Penelitian ... 19

H. Sistematika Penulisan ... 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 26

A. Strategi Komunikasi ... 26

1. Pengertian Strategi Komunikasi ... 26

2. Fungsi Strategi Komunikasi ... 28

3. Tujuan Strategi Komunikasi ... 28

4. Tahapan Strategi Komunikasi (Konsep Teori Hafied Cangara) ... 29

B. Beasiswa ... 31

C. Konsep Muslim Intelektual ... 32

D. Dakwah Halaqah, Fardiyah, dan Dzatiyah ... 35

E. Kerangka Berfikir ... 38

BAB III GAMBARAN UMUM ... 39

(14)

A. Yayasan Baitul Maal BRI ... 39

B. Program Beasiswa Kader Surau ... 44

C. Mahasiswa IPB Penerima Program Beasiswa Kader Surau ... 54

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ... 59

A. Strategi Komunikasi Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI ... 59

1. Penelitian ... 61

2. Perencanaan ... 62

3. Implementasi ... 70

4. Evaluasi ... 96

5. Pelaporan ... 101

B. Pembentukan Intelektual Mahasiswa Muslim Oleh Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI ... 102

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 107

A. Analisis Implementasi Strategi Komunikasi Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI dalam Membentuk Muslim Intelek pada Mahasiswa IPB... 107

B. Analisis Pembentukan Intelektualitas Mahasiswa Muslim Oleh Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI ... 108

C. Tabel Temuan Strategi Komunikasi Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI Ditinjau dari Pendekatan Dakwah Halaqah, Fardiyah, Dzatiyah ... 110

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 113

A. Kesimpulan ... 113

B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 117

LAMPIRAN... 124

(15)

xv

Gambar 3. 1 Logo Yayasan Baitul Maal BRI ... 40 Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Yayasan Baitul Maal BRI 2020 ... 41 Gambar 3. 3 Logo Program Beasiswa Kader Surau ... 45 Gambar 3. 4 Sejumlah PTN di Indonesia yang merupaka mitra dari

Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI ... 47 Gambar 3. 5 Struktur Organisasi Program Beasiswa Kader Surau YBM

BRI 2020 ... 48 Gambar 3. 6 Alur Tahapan Pelaksanaan Program Beasiswa Kader

Surau YBM BRI ... 50 Gambar 3. 7 Alur rekrutmen calon Kader Surau ... 51 Gambar 3. 8 Tahapan pembinaan bagi anggota Kader Surau ... 52 Gambar 3. 9 Anggota Kader Surau IPB angkatan 2 (dua) bersama

mudarris dan pelaksana harian YBM BRI Kanwil ... 55 Gambar 3. 10 Anggota Kader Surau IPB putra angkatan 3 (tiga)

bersama mudarrisah ... 56 Gambar 3. 11 Anggota Kader Surau IPB putri angkatan 3 (tiga)

bersama mudarrisah ... 57 Gambar 3. 12 Anggota Kader Surau IPB angkatan 4 (empat) bersama

mudarris ... 58 Gambar 4. 1 Kajian kitab fiqih wanita oleh kader surau IPB Putri 3 di asrama ... 72 Gambar 4. 2 Pelaksanaan kegiatan tahfidz Al-Qur‟an oleh kader surau

IPB 4 ... 73 Gambar 4. 3 Pelaksanaan kegiatan pembinaan tilawah Al-Qur‟an oleh

Kader surau IPB 3 ... 74 Gambar 4. 4 Pembinaan Tahsin kepada kader surau IPB 3 oleh salah

(16)

satu Ustadz sebagai pembimbing di rumahnya... 77 Gambar 4. 5 Kegiatan TPA dan TPQ oleh kader surau IPB dengan

anak-anak dilingkungan sekitar asrama ... 78 Gambar 4. 6 Kegiatan Rumah Belajar kepada pelajar tingkat SMP oleh

Kader Surau IPB 2 di asrama ... 79 Gambar 4. 7 Kegiatan pembelajaran Toefl secara bersama-sama oleh

kader surau IPB 3 di asrama ... 81 Gambar 4. 8 Pembukaan dan pelaksanaan taman baca oleh kader surau

IPB Putri angkatan 3 di asrama... 82 Gambar 4. 9 Pelaksanaan kegiatan I‟tikaf oleh kader surau IPB 2 di

salah satu Masjid sekitar lingkungan asrama bersama mudarris ... 83 Gambar 4. 10 Pelaksanaan kegiatan bedah buku oleh Kader Surau IPB

Putri angkatan 3 di asrama ... 84 Gambar 4. 11 Kegiatan Kajian Islam oleh salah seorang ustadz di

asrama kader surau IPB 4 ... 84 Gambar 4. 12 Pelaksanaan kegiatan diskusi ilmiah oleh kader surau

IPB 3 di asrama ... 85 Gambar 4. 13 Kegiatan kunjungan tokoh ke asrama masing-masing

kader surau IPB ... 86 Gambar 4. 14 Survei perkembangan kegiatan pemberdayan petani

organik oleh kader surau IPB 2 dan mudarris ke

lapangan ... 87 Gambar 4. 15 Kegiatan pendampingan pemberdayaan petani oleh kader

surau IPB 2 dengan nama kegiatan Sejahtera Farm ... 88 Gambar 4. 16 Pelaksanaan kegiatan sarasehan nasional kader surau

IPB2 ... 89 Gambar 4. 17 Pelaksanaan kegiatan Tasyakuran Anggota Baru Kader

(17)

xvii

IPB ... 92

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Tinjauan pustaka ... 18 Tabel 1. 2 Daftar Informan Penelitian ... 19 Tabel 3. 1 Daftar penerima program beasiswa Kader Surau IPB

angkatan 2 ... 55 Tabel 3. 2 Daftar penerima program beasiswa Kader Surau Putra IPB

angkatan 3 ... 56 Tabel 3. 3 Daftar penerima program beasiswa Kader Surau Putri IPB

angkatan 3 ... 57 Tabel 3. 4 Daftar penerima program beasiswa Kader Surau IPB

angkatan 4 ... 58 Tabel 5. 1 Temuan Level Dakwah dan Level Komunikasi

Penelitian ... 112

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Generasi muda merupakan aktor dan bibit-bibit unggul bagi setiap negara. Ditangan mereka lah perjuangan bangsa diteruskan pada masanya nanti. Idealnya, pemuda ialah sosok inspirator dan motor penggerak bangsa melalui gagasan cerdas dan keberaniannya. Generasi kaum muda memiliki peranan penting sebagai pendobrak kemajuan dan kejumudan masyarakat. Mereka adalah agen perubahan, besar atau tidaknya suatu bangsa ditentukan oleh peran pemuda dalam pembangunan dan peradaban.

Berbicara tentang pemuda, tentu tidak terlepas dari mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda yang mengecap bangku perguruan tinggi. Menurut data terakhir statistika perguruan tinggi 2018, terdapat sebanyak 21 juta lebih jumlah mahasiswa terdaftar yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.1

Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu dari sepuluh perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi QS World University Ranking 2020.2 Menurut hasil lembaga pemeringkatan resmi QS World Ranking terhadap 1.620 perguruan tinggi yang memenuhi syarat, Institut Pertanian Bogor menduduki peringkat ke empat universitas

1 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2018, https://pddikti.ristekdikti.go.id/asset/data/publikasi /Statistik%20 Pendidikan%20Tinggi%20Indonesia%202018.pdf diakses pada 8 Januari pukul 08.00 WIB.

2 Dwi Hadya Jayani, Inilah Universitas Terbaik di Indonesia, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/25/inilah-universitas-terbaik-di- indonesia-versi-qs-world-university-ranking diakses pada 7 Januari pukul 21.12 WIB.

1

(20)

terbaik di Indonesia, peringkat 130 untuk Asia University Rangking (AUR), dan berada pada posisi 601-650 ranking tingkat dunia.3 Pada 2019, Institut Pertanian Bogor tercatat memiliki mahasiswa aktif berkuliah sebanyak 28.015 orang.4

Melihat jumlah mahasiswa yang tidak sedikit tersebut, merupakan sebuah potensi apabila diiringi dengan kualitas yang memumpuni, sehingga diperlukan pengelolaan secara sistematis agar menjadi generasi emas bagi negara dimasa mendatang.

Islam juga menaruh perhatian besar terhadap generasi muda.

Sebagai umat Islam, dalam membentuk kaum pemuda hendaknya berpijak pada nilai-nilai keislaman, tidak membiarkan mereka berada dalam tradisi dan keadaan yang bukan Islami dalam jangka waktu yang lama.5 Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-„Imran ayat 110 :

Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang

3 Yulia Dwi Indriani, IPB University dalam QS World University Ranking naik 100 tingkat, https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/06/19/ipb-university- dalam -qs-world-university-ranking-naik-100-tingkat diakses pada 7 Januari pukul 21.12 WIB.

4 IPB University, Jumlah Mahasiswa IPB University 2011-2019 https://infog rafis.ipb.ac.id/index.php/jumlah-mahasiswa-ipb-university-2011-2019/ diakses pada 7 Januari pukul 21.20 WIB.

5 Abul A‟la Maududi. Pemuda Islam di Persimpangan Jalan (Solo: CV Pustaka Mantiq, 1994), h. 15.

(21)

beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik..”

(Q.S Ali 'Imran [3]: 110).6

Berdasarkan ayat Al-Qur‟an diatas, bahwasanya pemuda Islam memegang peranan teramat penting, karena mereka adalah sebagai bagian dari umat terbaik pilihan Allah selama mereka menyeru kepada kebaikan, mencegah dan melawan segala bentuk kemungkaran dengan landasan iman kepada Allah.

Sebagai salah satu negara dengan mayoritas berpenduduk muslim, tentunya nilai-nilai keislaman tidak lepas dari segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, terutama mahasiswa/i muslim yang merupakan cikal bakal dari generasi penerus. Melihat banyaknya kuantitas muslim dari kalangan mahasiswa/i, memegang peranan penting estafet bangsa untuk terus maju dan unggul, tentunya dengan berpegang teguh pada ajaran syariat islam. Namun, hal tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa/i muslim diera globalisasi. Adanya kemajuan digitalisasi teknologi dan keberlimpahan informasi, dominan memunculkan dampak negatif. Hal tersebut nampak pada moral dan perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Secara sadar maupun tidak, banyak dari mereka lebih senang mengadopsi budaya barat dibandingkan dengan budaya bangsa sendiri.

Seperti cara berpakaian mahasiswa/i saat ini yang identik terbuka, melunturnya nilai dan etika kesopanan, sifat hedonisme yang telah mendarah daging, serta pergaulan bebas yang merusak perilaku dan pola pikir. Hal tersebut amat berbanding terbalik dengan bangsa Indonesia yang kaya akan nilai-nilai keluhuran adab dan ketinggian moral.

6 https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-110 diakses pada 10 Oktober pukul 24.00 WIB.

(22)

Tidak hanya sampai disitu, kondisi tersebut kian diperparah dengan faham sekuler yang dihembuskan oleh globalisasi itu sendiri, yaitu menolak campur tangan agama dalam urusan-urusan dunia dan menyuarakan pemisahan agama dari kehidupan dunia.7 Padahal menurut Hasan Al-Banna, ajaran-ajaran Islam dan hukum-hukumnya bersifat universal mencakup semua urusan manusia baik di dunia maupun diakhirat, tidak hanya terbatas pada urusan rohani atau ibadah.8 Upaya penyebaran faham ini biasanya dilakukan secara tak tersirat sehingga banyak orang yang tidak menyadari dan mudah terkecoh, seperti survey “Keberagamaan Mahasiswa” yang dilakukan oleh lembaga riset Setara Institute. Halili selaku Direktur riset Setara Institute mengatakan bahwa IPB dan ITB merupakan perguruan tinggi yang mendapat paparan paling tinggi dari gerakan Islam eksklusif transnasional berkedok organisasi lembaga muslim di lingkungan kampus.9 Salah satu hasil kesimpulan sekaligus rekomendasi yang diajukan oleh setara yaitu menghimbau pemerintah pusat untuk mengintervensi sekolah dalam mencegah paham keagamaan yang ekslusif sebelum berinkubasi di perguruan tinggi.

Apabila dipahami secara kritis dan seksama, rekomendasi yang diajukan oleh setara tersebut mengantarkan pada kebijakan politik perguruan tinggi yang menjauhkan dari ketaatan dan kepatuhan

7 Muhammad Syakir Syarif, Bahaya Sekularisme (Solo : At-Tibyan, 2007) h.

29.

8 Ismail Al-Kilany, Sekularisme : Upaya Memisahkan Agama dari Negara (Jakarta: Pustaka Alkautsar,) h. 196.

9 Candra Yuri Nuralam, Kelompok Islam Ekslusif Cari Mangsa Mahasiswa Baru https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/RkjzVV3kkelompok-isla m-eksklusif-cari-mangsa-mahasiswa-baru diakses pada 3 Februari pukul 19.00 WIB.

(23)

beragama, karena ketakutan mereka akan semakin banyaknya mahasiswa yang meyakini kewajiban penerapan syariat Islam.10

Inilah salah satu dari sekian banyak upaya bentuk penyebaran faham sekularisme yang tidak banyak disadari orang terutama bagi mahasiswa/i muslim awam dan beriman lemah. Sehingga mudah bagi mereka terkelabui dan akan menjadi alergi terhadap aturan syariat Islam yang seharusnya berjalan beriringan dalam kehidupan. Hal tersebut tentunya bertentangan nilai-nilai Islam yang seharusnya dijadikan pedoman dan solusi problematika dalam kehidupan sehari- hari. Penerapan islam secara kaffah merupakan kewajiban bagi tiap muslim dan berhukum dengan hukum Allah merupakan salah satu konsekuensi keimanan seorang hamba.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, mahasiswa/i harus berusaha menjadi tameng bagi dirinya sendiri agar tidak mudah terjerumus kepada hal-hal yang hakikatnya salah. Sebagai kaum terdidik, mahasiswa/i muslim harus menyadari bahwasannya mereka mengemban amanah yang besar untuk berpegang teguh kepada aqidah dan syariat demi memajukan kesejateraan bangsa. Disamping itu, peran mahasiswa sebagai insan intelek pun menuntut mereka agar senantiasa menuntut berbagai ilmu pengetahuan yang nantinya menjadi bekal dalam mengambil peran di tengah masyarakat. Melalui identitas

“kemusliman” nya mereka menyadari bahwasannya ilmu yang mereka pelajari sebagai bentuk ibadah kepada Rabbnya, dan diterapkan melalui berbagai dinamisasi positif terhadap lingkungan sosial disekitarnya.

10 Westi Annita Sari, Upaya Mengokohkan Sekularisme di Kampus, https://

www.mediaoposisi.com/2019/07/upaya-mengokohkan-sekulerisme-di-kampus.html diakses pada 3 Februari pukul 20.00 WIB.

(24)

Mahasiswa muslim intelek harus mampu membuka diri mereka, dan melihat perkembangan yang ada di lapisan masyarakat. Tidak hanya itu, mereka diharapkan mampu menjadi pelopor dan membawa perubahan positif yang selaras dengan syariat Islam yang kaffah karena merupakan bagian konsekuensi dari dua kalimat syahadat sebagai seorang muslim.

Namun, potensi-potensi yang tertanam pada diri mahasiswa/i tersebut tidak serta merta dapat terbangun begitu saja dalam individu masing-masing. Maka diperlukan peran inisiatif bersama oleh berbagai pihak dalam membangun dan mendorong karakter muslim intelek pada mahasiswa/i ini. Mulai dari peranan orang tua, tenaga pendidik, bahkan instansi atau lembaga yang memiliki misi untuk mendorong pembentukan karakter muslim intelek, baik dari segi pengajaran maupun pembinaan. Seperti yang dilakukan oleh salah satu lembaga amil zakat milik PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Yayasan Baitul Mal Zakat (YBM) BRI merupakan lembaga amil zakat (LAZ) yang mengelola dan menyalurkan dana zakat profesi para pegawai BRI yang telah mencapai nisab nya akan dipotong sebesar 2,5

% dari gajinya. Mendapatkan legalitas untuk mengelola dana ZIS dari Kementrian Agama RI setelah dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional dengan nomor SK 445 pada tanggal 6 November 2002.11 Memiliki slogan “Mengakar Ke Dalam, Menebar Manfaat Ke Luar”, YBM BRI memaksimalkan penyaluran dana zakat melalui serangkaian program dalam rangka pendayagunaan zakat yang tepat dan terukur, yaitu 4 program pokok dibidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan syiar, serta 3 program terintegrasi. Salah satu program

11 YBM BRI, Sejarah YBM BRI, https://ybmbri.org/sejarah/ diakses pada tanggal 14 Oktober 2019 pukul 23.15 WIB.

(25)

yang menjadi unggulan dalam pelaksanaanya adalah program beasiswa Kader Surau di Bidang Pendidikan.

Program beasiswa Kader Surau merupakan beasiswa penuh bagi mahasiswa/i tingkat strata 1 tidak mampu yang berprestasi dari seluruh Indonesia. Berdiri pada tahun 2011 sebagai wujud komitmen dalam pembangunan, pembentukan, dan pembinaan karakter pemuda islam.

Pada tahun 2015 dikembangkan dengan aspek pembinaan dan berasrama.12 Fasilitas yang didapatkan meliputi biaya pendidikan, bantuan biaya hidup (uang saku), asrama dan pembinaan sejak masuk kampus hingga menamatkan kuliah.

Hingga saat ini, Beasiswa Kader Surau telah menjalin mitra dengan 21 PTN yang tersebar di Indonesia dan telah merekrut anggota sebanyak 4 batch di tahun 2019 dengan jumlah seluruh anggota yang telah mencapai 600 orang.13 Anggota penerima manfaat nantinya diwajibkan untuk menyelenggarakan kegiatan sosial yang memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitar asrama mereka yang disebut dengan RLU (Rumah Layanan Umat).

Berdasarkan pengamatan awal peneliti, program beasiswa berasrama ini bersifat cukup mengikat melalui berbagai bentuk kegiatan pembinaan selama 3 tahun dan menjadi kewajiban bagi setiap anggota untuk melaksanakannya, seperti program pembinaan bulanan, pekanan, khusus, dan sarasehan nasional. Ada beberapa target yang harus dipenuhi oleh anggota kader surau setiap tahunnya, baik dibidang

12 Bidang Kemahasiswaan Universitas Jember, Profil Program Beasiswa Kader Surau, 2018 http://kemahasiswaan.unej.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/beas iswa-kader-surau161.pdf diakses pada 15 Oktober 2019 Pukul 11.15 WIB.

13 Wawancara dengan PIC Pogram Beasiswa Kader Surau pada 10 Oktober 2019 Pukul 15.30 WIB di Kantor Pusat YBM BRI.

(26)

akademik, leadership, spiritual, maupun sosial. Karena akan ada penilaian monitoring dan evaluasi bagi setiap individu yang dilakukan oleh mudaris (pembina asrama). Hal tersebut dilakukan sejalan dengan visi dari program Kader Surau untuk membentuk generasi intelektual muslim yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkarakter, berdaya saing, dan mengaplikasikan nilai-nilai Al-Qur‟an dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.14

Namun, nampaknya tidak semua pelaksanaan program beasiswa Kader Surau berjalan dengan optimal dan efektif seperti yang terjadi pada Kader Surau di Universitas Indonesia. PIC program beasiswa Kader Surau menuturkan:

“Kalau di UI itu memang ada hal yang mungkin secara administratif dan teknis itu kurang pas, sehingga banyak Kader Suraunya itu kita langsung cut off, begitu. Kemudian jadi ga ideal dan situasi pendamping programnya juga ternyata ada kesibukan studi, sehingga dinamikanya agak tinggi, kalau dipaksain takut dapet hasilnya malah gabagus, makanya ke IPB aja deh yang lebih stabil, semuanya lengkap.”15

Penuturan tersebut mengidentifikasikan bahwasannya strategi komunikasi program beasiswa Kader Surau pada salah satu mitra perguruan tinggi belum bisa diterapkan secara baik.

Ketika suatu program ingin mencapai tujuannya, diperlukan yang namanya strategi komunikasi. Strategi komunikasi merupakan paduan dari strategi komunikasi (communication planning) dan manajemen (management communication) untuk mencapai suatu tujuan.16 Perlu

14 YBM BRI, Beasiswa Kader Surau, https://ybmbri.org/beasiswa-kader- surau/ diakses pada tanggal 15 Oktober 2019 Pukul 11.30 WIB.

15 Wawancara dengan PIC Pogram Beasiswa Kader Surau pada 6 Februari 2020 Pukul 10.00 WIB di Kantor Pusat YBM BRI.

16 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29.

(27)

adanya komponen-komponen yang terlibat demi keberhasilan strategi komunikasi. Menurut Arni, dalam buku berjudul Komunikasi Organisasi, strategi komunikasi meliputi seluruh rencana dan taktik atau cara yang akan dipergunakan untuk melancarkan komunikasi dengan menampilkan pengirim, pesan, dan penerimanya pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.17

Strategi komunikasi dalam suatu pelaksanaan program menjadi hal yang vital, begitupun halnya dalam eksekusi pelaksanaan program kader surau, membutuhkan strategi komunikasi yang matang dalam menjalankan kegiatannya. Sebab dengan adanya strategi komunikasi yang efektif, dapat menjamin tercapainya tujuan-tujuan program tersebut. Berkaca pada problematika yang terjadi pada kaum pemuda muslim khususnya dikalangan mahasiswa, program beasiswa Kader Surau menjalankan strateginya dalam membentuk muslim intelek yang disusun sesuai dengan kapabilitas dan relevansi mahasiswa/i sederajat.

Namun apakah karakter “muslim intelek” pada mahasiswa/i telah terbentuk sepenuhnya, terkhusus pada anggota Kader Surau yang tersebar di perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor? dan sejauh mana strategi komunikasi yang telah dilakukan?, mengingat karakter tersebut perlu dibentuk dan diwujudkan dalam individu mahasiswa/i.

Alasan peneliti memilih program beasiswa Kader Surau sebagai objek penelitian ialah berbeda dengan konsep penyelenggaraan beasiswa pada umumnya oleh LAZ di Indonesia. Program ini memiliki ke-khasan tersendiri dalam bidang sosial-kemasyarakatan yang mana tidak dimiliki oleh LAZ lain yang turut menyelenggarakan program beasiswa. Selain dituntut untuk mencapai nilai akademik yang baik,

17 Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi (Jakarta : Bumi Aksara, 2004), h. 65.

(28)

mereka memiliki tanggung jawab sosial dengan menjadikan program asrama tersebut sebagai sarana dalam memberikan manfaat kepada umat, sehingga anggota kader surau tidak berjarak dengan masyarakat, melainkan mereka adalah bagian dari masyarakat.

Berdasarkan penjabaran diatas, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian lebih mendalam terkait “Strategi Komunikasi Program Beasiswa Kader Surau Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI dalam Membentuk Muslim Intelek Pada Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB).”

B. Identifikasi Masalah

Program beasiswa Kader Surau hadir dalam bentuk pemberian beasiswa bagi kaum generasi muda yang kurang mampu dari segi perekonomian, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, serta mengembangkan potensi-potensi yang ada pada generasi muda tersebut melalui penanaman nilai-nilai dan pembinaan dengan menumbuhkan nasionalismenya, penguatan karakter keislamannya, dan mengeratkan hubungan sosial-kemasyarakatannya. Melalui kompetensi tersebut, diharapkan dapat menyokong eksistensi agamanya dan menjadi individu yang berdaya bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Melihat ikhtiar yang dilakukan oleh Kader Surau ini, masih terbilang jarang pengimplementasiannya di Indonesia. Berikut identifikasi masalah melalui hasil pengamatan dan analisis peneliti :

a. Konsep pendayagunaan dana zakat yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat di Indonesia melalui pemberian beasiswa ber-asrama sekaligus pembinaan berbasis sosial-islam bagi mahasiswa tingkat strata 1, masih jarang dan dapat dihitung jari.

Mayoritas program beasiswa hanya dilakukan secara reguler

(29)

dalam bentuk pemberian dana langsung, tanpa adanya pemberdayaan berkelanjutan dan terukur hasil akhirnya.

b. Fenomena degredasi moral dan intelektual generasi muda semakin nyata, seiring derasnya arus globalisasi dan adanya isu penggiringan faham sekularistik di lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB).

c. Strategi komunikasi program beasiswa Kader Surau pada salah satu mitra perguruan tinggi belum bisa diterapkan secara baik.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini meliputi:

1. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh departemen program beasiswa Kader Surau YBM BRI dalam membentuk membentuk muslim intelek pada mahasiswa/i IPB.

2. Subjek pada penelitian ini adalah instansi selaku penyelenggara program melalui PIC dari program beasiswa Kader Surau, mudarris (pendamping) selaku praktisi lapangan, mahasiswa dan mahasiswi IPB merupakan penerima beasiswa Kader Surau yang sedang menjalani program pembinaan hingga saat ini yaitu angkatan 2, 3, dan 4.

3. Tempat pelaksanaan penelitian berlangsung di kantor pusat YBM BRI dan asrama Kader Surau IPB di Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2020.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah strategi komunikasi program beasiswa Kader Surau YBM BRI ?

(30)

2. Bagaimanakah pelaksanaan strategi komunikasi program beasiswa Kader Surau YBM BRI membentuk muslim intelek pada mahasiswa IPB ?

3. Bagaimanakah program beasiswa Kader Surau YBM BRI membentukan muslim yang intelek pada mahasiswa?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

a. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi komunikasi dalam membentuk muslim yang intelek.

b. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi komunikasi pada program beasiswa Kader Surau YBM BRI dalam membentuk muslim yang intelek di kalangan mahasiswa IPB.

2. Manfaat

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan turut berkontribusi menyumbang keilmuan ilmiah dalam pengembangan ilmu komunikasi, khususnya dibidang strategi komunikasi dalam membentuk muslim intelek. Selain itu menambah karya koleksi ilmiah untuk memperkaya khasanah pengetahuan serta sebagai bahan acuan informasi dan dokumentasi ilmiah bagi para peneliti.

b. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan sekaligus evaluasi bagi program beasiswa Kader Surau milik Yayasan Baitul Maal BRI dalam melakukan penyempurnaan dan perbaikan pada program serta kegiatan yang ada untuk membentuk muslim intelek melalui

(31)

implementasi dari strategi komunikasi yang efektif dan efisien, serta menjadi bahan referensi bagi Lembaga Amil Zakat lainnya dalam pendayagunaan dana zakat yang tepat guna dan terukur.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sumber Penelitian Pembedahan

1. Aprilia Lianjani – 2018

Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Tanggerang Selatan dalam Mensosialisasikan Program Smart City

Skripsi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta

Hasil:

Pemerintah Kota Tanggerang Selatan melakukan sosialisasi dengan lima tahapan yaitu tahapan penelitian dengan meninjau kembali program yang masih bisa dan sudah tidak bisa berjalan, tahap perencanaan melalui perencanaan strategi dengan unsur-unsur komunikasi, tahap pelaksanaan dengan menjalankan strategi yang sudah direncanakan, tahap evaluasi dan pelaporan, serta dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial yaitu instagram, twitter, website, dan media massa yaitu surat kabar publik dan spanduk.

Kritik:

Penelitian yang dilakukan tidak

berdasarkan adanya

(32)

permasalahan yang benar-benar terjadi pada subjek maupun objek peneLitian, sehingga bisa dikatakan kurang sempurna untuk dijadikan karya tulis ilmiah. Berkaca dari penelitian ini, penulis melakukan pengembangan semaksimal mungkin pada karya skripsi penulis dengan observasi lebih dalam atas permasalahan yang benar-benar ada pada subjek dan objek penelitian penulis yang dipaparkan pada latar belakang masalah dan fokus sub judul identifikasi masalah.

Persamaan:

Penggunaan konsep teori strategi komunikasi oleh Hafied Cangara dan menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif

Perbedaan:

Subjek dan objek yang digunakan oleh peneliti. Subjek pada penelitian ini berfokus pada

(33)

Program Smart City sedangkan objeknya strategi komunikasi oleh Pemerintah Kota Tanggerang Selatan

2. Adil Asasyahid Muhammad – 2018

Strategi Komunikasi Guru Dalam Pembentukan Karakter Islami Murid Paud Smart Raudhoh Jakarta Pusat

Skripsi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta

Hasil:

Guru melaksanakan program- program kegiatan yang telah dirancang, dan program kegiatan berjalan dengan baik serta dapat dipahami pesannya oleh para murid. Terdapat faktor penghambat pembentukan karakter Islami pada murid yaitu orang tua yang belum membiasakan suasana Islami di dalam rumah.

Kritik:

Penulis melihat kekurangan dalam penelitian ini, yaitu hasil dari penelitian yang terjabarkan pada halaman abstrak, tidak kohoren dengan hasil yang dijabarkan pada bab kesimpulan, sedangkan halaman abstrak merupakan inti dari keseluruhan isi suatu kaya tulis ilmiah, namun hasil penelitian dijabarkan pada

(34)

abstrak hanya secara general saja. Oleh karena itu penulis akan melakukan pengembangan terhadap skripsi penulis dengan menjabarkan hasil dari penelitian secara padat dan jelas sesuai dengan penjabaran yang terdapat dalam bab kesimpulan.

Persamaan:

mirip dengan yang dilakukan peneliti terkait pembentukan karakter menggunakan strategi komunikasi, dan jenis metodologi yang sama yaitu analisis deskriptif

Perbedaan:

Terletak pada subjek, objek, dan teori yang digunakan peneliti.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah perspektif manajemen strategi milik R.

David Fred dengan subjek murid Paud Smart Raudhoh Jakarta Pusat dan objek strategi komunikasi yang digunakan oleh guru.

(35)

3. Yanwar Pribadi – 2015 Partisipasi Aktif Intelektual

Muda Muslim Dalam

Membangun Masyarakat

Lembaran Masyarakat: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume 1 No. 1, jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Ushuluddin,

IAIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten

Hasil:

Generasi muda intelektual muslim memegang peranan penting dalam mewujudkan

pembangunan yang

memberdayakan masyarakat dan mewujudkan semua cita-cita masyarakat. Intelektual muda muslim yang dimaksud adalah intelektual muda muslim yang diharapkan lahir dari mahasiswa jurusan PMI yang mampu berperan aktif dalam membangun masyarakat.

Kritik:

Melihat kerangka penulisan pada isi jurnal ini, penulis melihat banyaknya perbedaan dari sistematika penulisan jurnal yang seharusnya, seperti tidak adanya penjabaran kerangka konsep secara singkat dan metode yang digunakan. Dapat penulis katakan bahwasannya jurnal ini belum sepenuhnya dapat disebut sebagai jurnal karya ilmiah yang baik dan benar, namun lebih

(36)

kepada artikel. Berkaca pada kekurangan jurnal tersebut,

penulis berusaha

menyempurnakan kerangka penyusunan skripsi penulis sesuai dengan pedoman sistematika penulisan karya ilmiah UIN Jakarta.

Persamaan:

Karya jurnal ini memiliki fokus objek perhatian yang sama terhadap pembentukan karakter intelektual pada generasi muda muslim

Perbedaan:

Terletak pada fokus subjek penelitian yaitu mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Tabel 1. 1 Tinjauan pustaka

(37)

G. Metodologi Penelitian

1. Subjek dan Objek Penelitian

Pada penelitian ini, subjek yang digunakan meliputi lembaga tempat peneliti memperoleh informasi dan data melalui staff pelaksana program beasiswa Kader Surau Yayasan Baitul Maal BRI, yaitu PIC (Person In Charge), mudarris (pembimbing) asrama Kader Surau, mahasiswa/i institut Pertanian Bogor (IPB) selaku anggota penerima beasiswa Kader Surau di tahun pertama, kedua, dan ketiga, serta sejumlah stake holder yang berkaitan dengan adanya pelaksanaan program tersebut. Berikut sejumlah informan yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu:

No Nama Jabatan

1 Irfanul Arifin PIC (Person In Charge) program beasiswa Kader Surau YBM BRI

2 Alias Zulkipli Mudarris Kader Surau IPB angkatan 2 dan 4

3 Rizal Eko Kurniawan Mudarris Kader Surau IPB Putra angkatan 3

4 Fajriyah Nidaa‟ul H Mudarrisah Kader Surau IPB Putri angkatan 3

5 Nana Supriatna Lurah Asrama Kader Surau IPB angkatan 2

6 Nasrudin Lurah Asrama Kader Surau IPB

Putra Angkatan 3

7 Defika Lurah Asrama Kader Surau IPB

Putri Angkatan 3

8 Fadmiar Nibras Assilmi Lurah Asrama Kader Surau IPB angkatan 4

Tabel 1. 2 Daftar Informan Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi yang dilakukan oleh program beasiswa Kader Surau Yayasan Baitul

(38)

Maal BRI itu sendiri dalam membentuk muslim intelek pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB).

2. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Pada Penelitian ini, penulis menggunakan paradigma post- positivistik dan pendekatan penelitian kualitatif dimana paradigma post-positivistik berpendapat bahwa peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat jarak (distance) dengan kenyataan yang ada. Hubungan peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif. Oleh karena itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu penggunaan bermacam- macam metode, sumber data dan data.18

Sedangkan melalui pendekatan kualitatif penelitian bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya, sebab dalam kualitatif yang ditekankan adalah soal kedalaman (kualitas) bukan banyaknya (kuantitas) data.19 Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata dan ucapan dari perilaku orang yang diteliti.20

3. Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian analisis deskriptif.

Desain penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan sifat atau karakteristik dari suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi

18 Muh. Tahir, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan (Makassar:

Universitas Muhammadiyah Makassar, 2011), h. 57-58.

19 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2007), h. 58.

20 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2007), h.

88.

(39)

saat ini.21 Melalui metode analisis deskriptif, penulis berusaha menjabarkan dan menjelaskan berbagai hal yang ditemui dilapangan terkait bentuk pelaksanaan strategi komunikasi yang dilakukan oleh program beasiswa Kader Surau YBM BRI melalui keabsahan data yang diperoleh, dengan pengamatan secara langsung (observasi), wawancara, serta data-data dokumentasi yang terkait. Kemudian dianalisis secara deksriptif untuk mendapatkan hasil dan menjawab tujuan dari penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan data

Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti antara lain :

a. Observasi

Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan terkait proses dan implementasi dari strategi komunikasi pada program beasiswa Kader Surau YBM BRI dalam membentuk muslim intelek pada pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu kantor pusat Yayasan Baitul Maal BRI yang berlokasi di Gedung Olahraga BRI lantai 2, Jl. Jenderal Sudirman Kav.44-46, Bendungan Hilir-Jakarta Pusat, serta asrama kader surau putra dan putri Institut Pertanian Bogor (IPB) Batch 3 di Jl. Babakan Lio, Balungbangjaya-Bogor, dan Batch 4 di Jl. Cihideung Ilir, Ciampea-Bogor.

b. Wawancara

Penulis melakukan sejumlah wawancara kepada informan dan narasumber yang berhubungan dengan penelitian terhadap praktik program beasiswa Kader Surau YBM BRI, yaitu PIC

21 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, tesis, disertasi dan karya ilmiah (Jakarta : Kencana, 2011), h. 111.

(40)

(Person In Charge) atau penanggung jawab pelaksanaan program beasiswa kader surau, mudarris (pembina) asrama Kader Surau putra dan putri Institut Pertanian Bogor (IPB) Batch 2, 3, dan 4 serta mahasiswa/i penerima program beasiswa Kader Surau YBM BRI Batch 2, 3, dan 4 sehinggga dapat memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan.

c. Dokumentasi

Penulis mencari data dokumentasi lembaga YBM BRI melalui situs website resminya yaitu ybmbri.org terkait strategi komunikasi yang mendukung pengolahan data penelitian, selain itu peneliti juga mengamati pelaksanaan program beasiswa Kader Surau dari website tersebut serta sosial media berupa akun instagram YBM BRI dan Kader Surau Institut Pertanian Bogor (IPB).

5. Teknik analisis data

Dalam melakukan analisis data penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu :

a. Reduksi Data

Penulis melakukan reduksi data dengan memilah-milih, memfokuskan, membuang, dan menyusun data yang telah didapatkan, sehingga penulis dapat menggambarkan dan memverifikasi kesimpulan akhir dari penelitian ini.

b. Model Data (Display Data)

Pada tahap selanjutnya penulis memaparkan data-data yang telah tersedia agar penulis mendapatkan informasi yang terkandung dari hasil pemaparan data tersebut sehingga mempermudah menggambarkan dan menarik kesimpulan-

(41)

kesimpulan pendahuluan, yang kemudian diperinci dalam tahap analisis data selanjutnya.

c. Penarikan Kesimpulan

Penulis menjabarkan keseluruhan dari hasil analisis data sebelumnya dengan menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif sehingga menjawab pertanyaan yang menjadi permasalahan penelitian.

6. Keabsahan Data

Memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan/kebenaran temuan. Penulis di lapangan, melakukan pendalaman observasi, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, melacak kesesuaian hasil, menjelaskan berbagai pengecekan, melakukan konfirmasi kepada sumbernya (confirmability). Supaya tidak dianggap mengarang/fiktif.

H. Sistematika Penulisan

Bagian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara singkat susunan penulisan skripsi secara sistematis sesuai dengan Keputusan Rektor UIN Jakarta nomor 507 tahun 2017 terkait pedoman penulisan karya ilmiah, yaitu :

1. Bagian awal terdiri dari: halaman judul, halaman pengesahan pembimbing, abstrak dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar tabel.

2. Bagian Tengah terdiri dari enam BAB, yaitu:

BAB I Pendahuluan

Bab ini merupakan pembukaan yang menjabarkan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,

(42)

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II Kajian Teori dan Konsep

Bab ini berisi pemaparan teori secara komprehensif dan penjelasan konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian, antara lain strategi, komunikasi, strategi komunikasi, muslim, intelektual, dan muslim intelek.

BAB III Gambaran Umum

Bab ini berisi uraian terkait subjek penelitian yaitu Program Beasiswa Kader Surau milik YBM BRI secara terperinci dalam bentuk profil program, struktur hierarki program, dan berbagai gambaran umum lainnya dari Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI khususnya bentuk aktivitas yang dijalankan program tersebut.

BAB IV Temuan Penelitian

Bab ini berisi penjabaran data yang telah diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan oleh penulis, baik secara langsung di kantor pusat YBM BRI dan lingkup sekitar asrama Kader Surau Institut Pertanian Bogor maupun secara tidak langsung melalui observasi situs website resmi YBM BRI dan akun instagram Kader Surau IPB.

BAB V Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan pembahasan penelitian dengan menganalisis jawaban dari rumusan masalah melalui sejumlah data yang telah diperoleh di lapangan dan dikaitkan pada teori dan konsep yang berkesinambungan dengan latar belakang di awal, terutama terkait

(43)

strategi komunikasi program beasiswa Kader Surau YBM BRI dalam membentuk muslim intelek pada mahasiswa/i IPB.

BAB VI Penutup

Bab ini merupakan penutup yang memaparkan kesimpulan hasil penelitian dan menjadi jawaban dari rumusan masalah, serta saran positif untuk subjek penelitian dan akademik kampus.

3. Bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka dan lampiran penelitian.

(44)

26

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi Komunikasi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani Klasik yaitu, “stratos”

yang artinya tentara dan “agein” yang artinya memimpin.1 menurut Hamel dan Prahalad menjadi suatu metode atau rencana yang dipilih untuk membawa masa depan yang diinginkan, seperti pencapaian tujuan, atau solusi untuk masalah.2

Secara etimologi, komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu, Communicare memberitahukan, Communis milik bersama, Communis Opinion pendapat umum, Communico membuat sama, Communicatio sama makna.3 Sedangkan secara terminologi, menurut Harold Laswell komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat atau hasil apa” (who? Says what? In which channel? to whom? with what effect?).4

Definisi dari strategi komunikasi menurut Onong Uchjana dalam bukunya berjudul dinamika komunikasi adalah perpaduan antara perencanaan komunikasi (planning communication) dengan manajemen (management communication) untuk mencapai suatu

1 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2013), h. 61.

2 Gary Hamel, dan CK Prahalad, Management (New Delhi: Tata McGraw Hill, 1995), h. 16.

3 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Depok: Rajawali Press, 2019), h. 21-22.

4 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Depok: Rajawali Press, 2019), h. 23.

(45)

tujuan, namun bukan berarti sebatas berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.5 Hal ini sejalan dengan definisi menurut Arni dalam bukunya komunikasi organisasi yaitu seluruh yang terkait dengan taktik dan cara yang akan dipergunakan untuk melancarkan komunikasi dengan memperlihatkan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.6

Pakar perencanaan komunikasi Middleton (1980) memberikan definisi strategi komunikasi sebagai kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi, mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal. Strategi komunikasi ini sering diberikan persamaan dengan kebijaksanaan komunikasi, padahal strategi komunikasi merupakan kiat atau taktik yang bisa dilakukan dalam melaksanakan perencanaan komunikasi.7 Strategi komunikasi dilakukan untuk menciptakan komunikasi yang konsisten dan komunikasi yang dilakukan berdasarkan pada satu pilihan atau keputusan beberapa opsi komunikasi.8 Strategi komunikasi perlu disusun secara luwes dan dinamis, sehingga taktik operasional komunikasi dapat segera disesuaikan dengan faktor- faktor yang berpengaruh.

5 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29.

6 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.

65-66.

7 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 61-63.

8 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), h. 240.

(46)

2. Fungsi Strategi Komunikasi

Hakikat strategi komunikasi sebagai suatu perencanaan dan manajemen komunikasi, baik secara makro (planned multimedia strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy) memiliki fungsi ganda antara lain :

a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.

b. Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap) akibat kemudahan memperoleh dan mengoperasionalkan media massa yang begitu ampuh yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.9

3. Tujuan Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi memiliki tiga tujuan utama yang dikemukakan oleh R. Wayne, Brend D. Petterson, dan M. Dallas Burnet dalam buku berjudul Thecniques For Effective Communication dan dikutip oleh Onong Uchjana yaitu:

a. To Rescue Understanding, memastikan komunikan paham terhadap pesan yang didapat.

b. To Establish Acceptance, apabila komunikan sudah dimengerti, pemahaman terhadap pesan harus dibina.

c. To Motivate Action, setelah penerimaan itu dibina, maka kegiatan ini harus dimotivasikan.10

9 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Ro sdakarya, 2004), h. 28.

10 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung:

PT Citra Aditya Bakti, 2003), h. 32.

(47)

4. Tahapan Strategi Komunikasi (Konsep Teori Hafied Cangara)

Pelaksanaan strategi komunikasi pada teknis lapangan terdiri dari beberapa tahapan seperti yang dikemukakan oleh Hafied Cangara dalam bentuk konsep teori dan digunakan dalam penelitian ini. Terdiri atas lima tahapan meliputi penelitian (research), perencanaan (plan), pelaksanaan (execute), evaluasi (measure), dan pelaporan (report).

Melalui kelima tahapan tersebut menjadi bagian dari perencanaan dan langkah untuk menjalankan strategi komunikasi yang digunakan oleh individu atau kelompok tertentu demi mencapai tujuannya. Berikut susunan dan penjabaram dari lima tahapannya :

1. Penelitian (research)

Tahapan penelitian disini bermaksud untuk mengetahui masalah yang dihadapi suatu lembaga. Masalah bisa dalam bentuk wabah penyakit yang menyerang anggota masyarakat, kerugian perusahaan, ketidakpercayaan terhadap organisasi dan lain sebagainya.

2. Perencanaan (plan)

Tahapan ini berbentuk suatu tindakan yang akan diambil setelah hasil penelitian (diagnose) diperoleh. Perencanaan yang dimaksud adalah perencanaan komunikasi. Dengan demikian, diperlukan strategi tentang pemilihan atau penentuan sumber (komunikator), pesan, media, sasaran (segmen), dan efek yang diharapkan.

(48)

3. Pelaksanaan (execute)

Pada tahapan ini tindakan telah diambil dalam rangka implementasi perencanaan komunikasi yang telah dibuat.

Pelaksanaan dapat dilakukan dalam bentuk tayangan di televisi, wawancara di radio, pemasangan iklan di surat kabar, pembagian stiker kepada target sasaran, pemasangan baliho atau spanduk di jalanan, dan pemberangkatan tim penyuluhan untuk bertatap muka dengan komunitas di lokasi yang menjadi taget sasaran.

4. Evaluasi (measure)

Tahapan selanjutnya dilakukan untuk mengetahui hasil akhir kegiatan yang telah dilaksanakan. Seperti apakah daya exposure media yang digunakan dapat mencapai target sasaran, apakah pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima, dan tindakan apa yang telah dilakukan khalayak setelah menerima dan mengerti informasi yang disampaikan.

5. Pelaporan (report)

Tahapan ini menjadi penutup dan tindakan terakhir dari kegiatan perencanaan komunikasi yang telah dilaksanakan.

Laporan sebaiknya dibuat secara tertulis kepada pimpinan kegiatan (proyek) untuk dijadikan bahan pertimbangan. Jika dalam laporan itu diperoleh hasil positif dan berhasil, maka bisa dijadikan sebagai bahan landasan untuk program selanjutnya (multi-years). Tapi jika dalam laporan itu ditemukan hal-hal yang kurang sempurna, maka temuan tersebut bisa dijadikan

(49)

sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi atau memodifikasi program yang akan dilakukan.11

B. Beasiswa

Definisi beasiswa adalah segala kesempatan untuk menimba ilmu pengetahuan di kelas maupun di luar kelas, baik pada jenjang formal dan bergelar maupun informal atas bantuan dana dari institusi ataupun perseorangan.12 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia beasiswa adalah uang bantuan yang diberikan oleh pemerintah, swasta, lembaga sosial, kepada pelajar dan mahasiswa yang kurang mampu maupun prestasi untuk membiayai sekolah.13

Ada berbagai macam bentuk beasiswa berdasarkan cakupan pembiyaan diantaranya beasiswa penuh (full scholarship) dimana seluruh pembiyaan akan menjadi tanggungan dari sponsor dan beasiswa sebagian (partial scholarship) dimana pembiayaan yang diberikan hanya mencakup biaya kuliah, sementara untuk biaya hidup dan lainnya berasal dari kantong sendiri.14 Adapun sumber penyedia beasiswa dapat berupa organisasi swasta, pemerintahan, lembaga donor internasional, negara maju, komunitas sosial dan keagamaan, serta masih banyak lagi jenis lainnya.15

11 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 76-77.

12 Abellia Anggi Wardani, Meraih Mimpi dengan Beasiswa (Yogyakarta:

Stiletto Book, 2016), h. 5.

13 Maryanisngsih, dkk, “Metode Logika Fuzzy Tsukamoto Dalam Sistem Pengambilan Keputusan Penerimaan Beasiswa” Jurnal vol. 9 no. 1 (2013): 145.

14 Abdul Gafur, dkk, Cara Mudah Mendapatkan Beasiswa (Depok: Penebar Plus,2008), h. 22.

15 Erny Murniasih, Winning a Scholarship (Jakarta: Gagas Media,2008), h.

10.

(50)

C. Konsep Muslim Intelektual

Muslim yang bentuk jamaknya muslimun atau muslimin, adalah orang yang ber-Islam yaitu orang yang sumerah sadrah kepada ketentuan Allah dengan sepenuh pengabdian.16

Seorang muslim merupakan seorang yang unik dan luar biasa dalam sikap, perilaku, dan hubungan-hubungan (yang dijalin) nya, serta (dalam) berhubungan dengan orang lain dari semua tingkat (sosial).

Pribadi seorang muslim hakikatnya berimbang dan sangat terpadu.

Selain menaruh perhatian terhadap kebutuhan fisik dan penampilan lahiriah, mereka pun tidak menjauhkan diri mereka dari pemeliharaan karakter batiniah, bahkan menaruh perhatian atas apa yang akan meningkatkan perkembangan intelektual dan metode berpikir, sehingga mereka akan memahami alam dan esensi segala sesuatu.17

Setiap muslim harus menyakini bahwa Islam bukanlah agama konsep yang hanya dinikmati sebagai pemanis mulut dan penghias ramuan, bahan pidato, melainkan sebagai aktual yang memberikan pelita hidup bagi manusia, Islam memberikan jalan praktis untuk menjadikan setiap muslim memiliki martabat ilahiah yang mampu memanifestasikan dirinya sebagai subjek yang harus keluar sebagai pemenang. Al-Qur‟an dengan jelas dan tandas menyeru setiap pribadi muslim agar wajib bekerja dan berupaya meraih prestasi yang terbaik dalam hidupnya.18 Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surah At- Taubah ayat 105:

16 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam : Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), h. 69.

17 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam : Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), h. 69.

18 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h. 31-32.

Gambar

Gambar 3. 1 Logo Yayasan Baitul Maal BRI ....................................... 40 Gambar 3
Tabel 1. 1 Tinjauan pustaka .................................................................
Tabel 1. 1 Tinjauan pustaka
Tabel 1. 2 Daftar Informan Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

pemeriksaan terhadap bahan yang digunakan dalam campuran sebagai data pendukung yang meliputi hasil pemeriksaan sifat-sifat fisis agregat, hasil pemeriksaan

Tidak berhenti sampai disini saja, dalam meningkatkan kualifikasi guru pemerintah juga memberikan bebebrapa pilhan terkait model-model peningkatan kualifikasi guru, diantaranya

biaya-biaya yang terjadi untuk memproduksi gula telah dilakukan dengan tepat oleh PG.Kebon Agung berdasarkan pada standar akuntansi yang berlaku umum, yang

Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 55 responden yang berisikan 30 butir pertanyaan mengenai Pengaruh Channel Youtube Lentera Islam

Dimana hasil dari pemberdayaan dana ZIS melalui program-program ini dapat mencetak generasi sukses mulia, atau lebih kepada investasi Sumber Daya Manusia (SDM)

• Sewaktu memesan part pengganti untuk selang bahan bakar, selang pemakaian umum dan selang vinyl yang standar, pakailah nomor part bo- rongan yang dicantumkan pada parts

Melihat fenomena yang terjadi di Yayasan itu sendiri dan merujuk pada penelitian sebelumnya yang hasilnya ada yang berpengaruh dan tidak menjadi menarik untuk

Setelah MO/Pensyarah Hematologi yang bertugas mendapat maklumat berkenaan dengan pesakit dan ujian-ujian yang diminta adalah indicated, TEMUJANJI tarikh dan masa