• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2021 M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2021 M"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU REMAJA MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL (

Studi Kasus Pada Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Rayhan Ramadhan NIM. 11150510000132

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442 H/2021 M

(2)

i

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rayhan Ramadhan NIM : 11150510000132

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH TAYANGAN YOUTUBE LENTERA ISLAM EPISODE ADAB SHARE DI MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL.

(Studi Kasus Pada Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat) adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

PEMBIMBING

Jakarta, 12 April 2021

Rayhan Ramadhan NIM. 11150510000132

(3)

ii

PENGARUH TAYANGAN YOUTUBE LENTERA ISLAM EPISODE ADAB SHARE DI MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

(

Studi Kasus Pada Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Rayhan Ramadhan NIM. 11150510000132

Dosen Pembimbing,

Dr. Ibnu Qoyim, M.S.

NIP. 195411241984031002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442 H/2020 M

(4)
(5)

iii

PEDOMAN TRANSLITERASI A. Pandanan Aksara

Huruf Arab

Huruf

Latin Keterangan

Tidak dilambangkan

B Be

T Te

Ts Te dan es

J Je

H H dengan garis bawah

Kh Ka dan ha

D De

Dz De dan zet

R Er

Z Zet

S Es

Sy Es dan ye

S Es dengan garis di bawah

D De dengan garis di bawah

(6)

iv

T Te dengan garis di bawah

Z Zet dengan garis di bawah

Koma terbalik di atas hadap kanan

Gh Ge dan ha

F Ef

Q Ki

K Ka

L El

M Em

N En

W We

H Ha

` Apostrof

Y Ye

B. Vokal

1. Vokal Tunggal Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal Latin

Keterangan

ﹷ A Fathah

ﹻ I Kasrah

(7)

v

ﹹ U Dammah

2. Vokal Rangkap Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal Latin

Keterangan

ﹷ Ai a dan i

ﹷ Au a dan u

3. Vokal Panjang Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal Latin

Keterangan

ﺍﺴ Â a dengan topi di

atas

ﻲﺴ Î i dengan topi di

atas

ﻭﺴ Û u dengan topi di

atas

(8)

vi ABSTRAK Rayhan Ramadhan

11150510000132

Pengaruh Tayangan YouTube Lentera Islam Episode Adab Share di Media Sosial terhadap Perilaku Remaja Menggunakan Media sosial. (Studi Kasus pada Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat).

Di zaman sekarang ini, kita telah sangat dibiasakan dengan dunia digital. Memudahkan kita mencari dan memperoleh informasi apapun diberbagai penjuru dunia. Dengan perkembangan zaman yang cepat dan dibarengi oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih. Adanya perkembangan teknologi tersebut membuat bertambahnya pengguna internet di Indonesia, salah satunya adalah youtube. sudah banyak channel youtube yang kontennya sangat baik bahkan sudah banyak channel youtube yang menyebarkan tentang syariat Islam. salah satunya adalah channel youtube lentera islam. Di dalam channel lentera islam sudah banyak sekali video-video yang membahas tentang dakwah- dakwah Islam di masa modern sekarang ini. Salah satu konten channel ini berjudul Adab share di media sosial, ustadz oleh Dr. Firanda Andirja, LC., MA.

Berdasarkan pernyataan diatas,timbul pertanyaan peneliti.

Apakah terdapat pengaruh tayangan youtube Lentera Islam episode Adab Share di Media Sosial Terhadap Perilaku Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat menggunakan? Dan Seberapa besar pengaruh tayangan youtube Lentera Islam episode Adab Share di Media Sosial Terhadap Perilaku Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat menggunakan?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teori Stimulus Organisme Respon. Menurut stimulus organisme respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan reaksi komunikan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh Channel YouTube Lentera Islam (X) terhadap perilaku Remaja tentang Adab Share Sosial Media (Y) setelah dilakukan penelitian ternyata hasilnya dapat dibuktikan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak ini dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05

Kata Kunci: Channel YouTube, Adab Share Sosial Media, Perilaku, Remaja, SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

(9)

vii

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas rahmat yang diberikan oleh Allah dengannya kita masih diberi kesehatan dan rezeki yang melimpah. Shalawat dan salam semoga selalu Allah curahkan kepada junjunganku pembawa berkah rahmatan lil alamin Nabi besar Muhamad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan. Namun berkat adanya masukan, bimbingan, arahan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesakan guna mendapatkan gelar Strata Satu (S1) dan mendapat gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucap syukur dan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA, sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Suparto, M.Ed., Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag. selaku

(10)

viii

Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Cecep Sastrawijaya, M.A. sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

3. Dr. Armawati, M.Si sebagai Ketua Jurusan dan Dr. H. Edi Amin, S.Ag., M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Drs. Wahidin Saputra M.Ag. sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan kepada penulis tentang kegiatan akademik.

5. Ibnu Qoyim,M.A.,sebagai Dosen Pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan arahan,dan bersabar serta memberikan pendapat sehingga penulisvdapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada segenap dosen dan staff pengajar di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang baru kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

7. Kepada pemimpin dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas keramahannya, buku dan bahan bacaan lainnya.

8. Kepala Sekolah, Guru-guru, serta staff SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, yang telah memberi izin penulis melakukan penelitian dan bersedia membantu memberikan informasi dan data kepada penulis.

9. Teruntuk orang tua penulis, Mama Ella dan Ayah Maryadi yang tidak pernah berhenti memberikan do’a dan dukungan secara moril dan materil untuk penulisan penelitian ini. Adik

(11)

ix

Nardira, serta seluruh keluarga besar dari Baba H. Mamat Nawi dan keluarga besar Ust. H. Muhammad Arsan yang membantu berjalannya skripsi ini. Sehingga penulis tetap semangat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10. Sahabat VCR, UCU, MOTOR CUSTOM BGT serta pajali dan motor tercinta Winarsih yang bersama dalam melakakukan aktifitas. dan serta teman-teman sekalian yang selalu ada di setiap suka dan duka, selalu menghibur serta terima kasih atas do’a dan dukungan yang tiada henti.

11. Terima Kasih kepada WARKOP BANG YADI menjadi tempat berkeluh kesah dan memberikan solusi di setiap masalah.

12. Zulham Ade Sofyan, Atha Zhafira, dan M.Aulia Ilsya selaku saudara terbaik yang telah memberikan arahan, masukan, serta bantuan selama penulisan skripsi ini hingga selesai.

13. Teman-teman KPI 2015, dan khusus KPI C terima kasih banyak atas semua pengalamannya.

14. HMJ 2015 dan MUSIKOLOGI terima kasih atas pengalaman berharga dalam berorganiasi selama di pekuliahan. KKN- Gempar 77 terima kasih atas pengalaman bersosialisasi dan menjadi teman selama satu bulan penuh di Desa Pondok Kelor, Kab. Tangerang.

Akhirnya hanya rasa syukur, ucapan terima kasih, dan permohonan maaf yang dapat penulis sampaikan jika selama ini banyak terjadi kesalahan serta kekhilafan yang pernah penulis lakukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis

(12)

x

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan semua pihak tanpa terkecuali serta mendapatkan keberkahan dan ridha dari Allah Subhanahu Wata’ala. Aamiin.

Billahittaufik Walhidayah

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta,

Rayhan Ramadhan NIM. 11150510000132

(13)

xi DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... i

PEDOMAN TRANSLITERASI ... iii

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identififkasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 7

1. Tujuan Penelitian ... 7

2. Manfaat Penelitian ... 7

F. Kajian Terdahulu ... 7

G. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 12

A. Teori S-O-R ... 12

B. Adab Perilaku ... 14

1. Adab dengan Teman Sebaya ... 17

2. Adab dengan Orang Tua ... 19

3. Adab dengan Guru atau Orang yang Lebih Tua ... 21

4. Adab dengan Orang yang Lebih Muda ... 22

(14)

xii

C. New Media ... 24

D. Media Sosial ... 27

E. YouTube ... 33

F. Remaja ... 35

G. Dakwah ... 36

1. Pengertian Dakwah ... 36

2. Tujuan Dakwah ... 38

3. Unsur-Unsur Dakwah ... 39

H. Hipotesis ... 41

I. Kerangka Berfikir ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

A. Paradigma Penelitian ... 43

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 44

C. Metode Penelitian ... 44

D. Objek Penelitian ... 46

E. Pendekatan Penelitian ... 47

F. Populasi dan Sampel ... 48

1. Populasi ... 48

2. Sampel ... 49

G. Teknik Pengumpulan Data ... 51

1. Observasi ... 52

2. Kuesioner (Angket) ... 52

3. Dokumentasi ... 52

H. Teknik Pengolahan Data ... 53

1. Editing ... 53

2. Coding ... 54

3. Tabulating ... 54

(15)

xiii

4. Interpreting ... 55

I. Variabel Penelitian ... 55

1. Variabel Bebas (Independent Variable) ... 56

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) ... 57

J. Definisi Operasional ... 60

K. Sumber Data ... 61

L. Instrumen Penelitian ... 62

M. Uji Instrumen ... 67

1. Uji Validitas ... 67

2. Uji Reliabilitas ... 69

N. Uji Analisa Data ... 70

1. Regresi Linier Sederhana ... 70

2. Uji Hipotesis (Uji F/ANOVA) ... 71

3. Koefisien Determinasi ... 71

4. Uji Koefisien Korelasi ... 72

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 76

A. Channel YouTube Lentera Islam ... 76

B. SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 76

1. Latar Belakang dan Sejarah Singkat Berdirinya SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 76

2. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ... 78

BAB V TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80

A. Temuan Hasil Penelitian ... 80

1. Deskripsi Data Responden Penelitian ... 80

2. Uji Instrumen ... 81

B. Hasil Analisis Data ... 86

1. Uji Regresi Linear Sederhana ... 86

(16)

xiv

2. Uji Anova (UJI F) ... 87

3. Uji Koefisien Determinasi ... 88

4. Uji Koefisien Korelasi ... 88

BAB VI PENUTUP ... 90

A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93

LAMPIRAN ... 97

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Kajian Terdahulu……….... 8

Gambar 2. 1 Teori S-O-R ... 12

Gambar 2. 2 Variabel ... 42

Gambar 2. 3 Kerangka Berpikir ... 42

Gambar 4. 1 Channel YouTube Lentera Islam ... 76

(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tabel Operasional Varibel Penelitian ... 60

Tabel 3. 2 Skala Pengukuran ... 64

Tabel 3. 3 Blue Print Channel YouTube Lentera Islam (Sebelum Validitas) ... 65

Tabel 3. 4 Blue Print Adab Share Media Sosial (Sebelum Validitas) ... 66

Tabel 3. 5 Blue Print Channel Lentera Islam (Setelah Validitas) X ... 67

Tabel 3. 6 Blue Print Perilaku Remaja Adab Share Media Sosial (Setelah Validitas) ... 67

Tabel 3. 7 Interpretasi Dan Nilai Dari Cronbach ... 69

Tabel 3. 8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 73

Tabel 5. 1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80

Tabel 5. 2 Hasil Uji Instrumen Variabel X (Sebelum Validitas) 82 Tabel 5. 3 Hasil Uji Instrumen Variabel Y ... 83

Tabel 5. 4 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 84

Tabel 5. 5 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 85

Tabel 5. 6 Uji Reliabilitas ... 85

Tabel 5. 7 Uji Regresi Linear Sederhana ... 86

Tabel 5. 8 Uji Anova (Uji F) ... 87

Tabel 5. 9 Uji Koefisien Determinasi ... 88

Tabel 5. 10 Uji Koefisien Korelasi ... 89

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dewasa ini, masyarakat dibiasakan dengan dunia digital. Digitalisasi memudahkan kita mencari dan memperoleh informasi apapun yang diperlukan. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia..

Adanya perkembangan teknologi tersebut membuat bertambahnya pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan hasil survei penetrasi pengguna internet 2018 oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia naik 10% dari tahun 2017. Saat ini pengguna internet mencapai 171,17 juta jiwa dari total populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 264,16 juta orang, artinya 64,8% penduduk Indonesia menggunakan internet. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pengguna internet hanya mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,7%.1

Teknologi saat ini melahirkan berbagai macam media baru seperti media sosial. Media Sosial adalah media online

1 Diakses dari https://apjii.or.id/survei2018 pada tanggal 4 September 2019 pukul 02.42.

(20)

2

(daring) yang dimanfaatkan sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial, para penggunanya dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan berbagai kegiatan lainnya.

Dengan kecerdasan bermedia, individu mampu mengelola pesan di media demi membekali diri menghadapi kenyataan hidup sehari-hari. Pada dasarnya kita menghadapi dua realitas dalam hidup kita, yakni realitas dalam dunia nyata dan realitas di media.2

YouTube merupakan sebuah website yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berbagi video yang mereka miliki, atau sebatas menikmati berbagai video klip yang diunggah oleh beberapa pihak. YouTube dapat di peroleh dengan mudah dan sudah menjadi hal yang tidak asing bagi pengguna media sosial. Contoh beberapa video yang ada di YouTube, seperti misalnya video klip musik dari musisi tertentu, film pendek, film televisi, trailer film, video edukasi, video blog milik para vlogger, video tutorial berbagai macam aktivitas, dan masih banyak lagi.

Kemudahan dalam mendapatkan informasi di zaman sekarang membawa dampak positif dan negatif, salah satu contoh positifnya kita dapat mendapatkan sebuah informasi dengan cepat dan mudah. Namun dibalik kemudahan itu semua terdapat sisi negatif yaitu penyebaran berita tanpa mengetahui

2 Diakses dari

https://jendelakomunikasi.wordpress.com/info/artikel/cerdas-dari-media-dan- cerdas-bermedia pada 2 September 2019 pukul 18.58.

(21)

kebeneran dari berita tersebut dengan mengubah kebenaran berita yang berdampak kepada isi dari berita tersebut. Oleh sebab itu sebagai pengguna media sosial harus lebih teliti dalam menerima suatu pesan informasi apakah berita itu sesuai dengan fakta atau hanya opini beberapa golongan saja.

Salah satu konten channel ini berjudul Adab share di media sosial, ustadz oleh Dr. Firanda Andirja, LC., MA. Di dalam videonya dijelaskan bahwa umat islam harus lebih teliti dalam mengirim atau menerima pesan di media sosial. Karena di luar sana bany ak sekali berita yang kebenerannya belum tentu sesuai dengan fakta. Maksud dari video ini menjelaskan kepada penonton supaya lebih teliti dalam memilih berita dan mencari kebenarannya suatu berita sebelum membagikan kepada orang lain.

Allah Ta’ala pun memerintahkan kepada kita untuk memeriksa suatu berita terlebih dahulu karena belum tentu semua berita itu benar dan valid. Allah Ta’ala berfirman,

ا ًۢ م ْوَق ۟اوُبي ِصُت نَأ ۟ا َٰٓوُنَّيَبَتَف ٍإَبَنِب ًۢ قِساَف ْمُكَءَٰٓاَج نِإ ۟ا َٰٓوُنَماَء َنيِذَّلٱ اَهُّيَأَٰٓ َي َنيِمِد َن ْمُتْلَعَف اَم ىَلَع ۟اوُحِبْصُتَف ٍةَل َهَجِب

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujuraat [49]: 6)

(22)

4

Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk memeriksa suatu berita dengan teliti, yaitu mencari bukti-bukti kebenaran berita tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan menelusuri sumber berita, atau bertanya kepada orang yang lebih mengetahui hal itu.

Ayat diatas sangatlah jelas memerintahkan untuk teliti dalam menerima suatu pesan. Saat ini kita berada di zaman yang serba mudah dalam segala hal seperti men- share suatu link berita,entah berita dari status facebook teman, entah berita online, dan sejenisnya, lebih-lebih jika berita tersebut berkaitan dengan kehormatan saudara muslim atau berita yang menyangkut kepentingan masyarakat secara luas. Betapa sering kita jumpai, suatu berita yang dengan cepat menjadi viral di media sosial, di-share oleh ribuan netizen, namun belakangan diketahui bahwa berita tersebut tidak benar. Sayangnya, klarifikasi atas berita yang salah tersebut justru sepi dari pemberitaan.3

Hal seperti itu sering kali terjadi karena tidak teliti dalam menerima suatu pesan atau berita yang tidak di ketahui kebenarannya. Karena dengan mudahnya berita atau pesan yang di terima oleh pengguna media sosial di zaman sekarang ini dan lebih banyak yang anak-anak muda atau milenial yang menggunakan media sosial maka penulis mengambil objek siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, penelitian ini di

3 Diakses dari https://muslim.or.id/31810-petunjuk-syariat-dalam- menerima-dan-menyebar-share-berita pada 05 september 2019.

(23)

lakukan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat karena siswa- siswinya sudah di berikan pelajaran tentang agama Islam yang mebentuk prilaku siswa menjadi baik dan terpuji. Karena di umur tersebut remaja sangat sering mengakses media sosial dan ada didalam pemikiran yang masih belum stabil dan mudah di pengaruhi oleh informasi-informasi yang belum tentu kebenarannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis maka penulis berusaha menuangkannya dalam penulisan skripsi dengan judul: Pengaruh Tayangan YouTube Lentera Islam Episode Adab Share di Media Sosial terhadap Perilaku Remaja Menggunakan Media sosial. (Studi Kasus pada Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat).

B. Identififkasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifiksikan beberapa masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:

1. Banyaknya berita hoax menurut Data Kemenkominfo 2019, menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsu, internet telah salah dimanfaatkan oknum tertentu untuk keuntungan pribadi dan kelompoknya dengan cara menyebarkan konten-konten negatif yang menimbulkan keresahan dan saling mencurigai di masyarakat.

2. Perkembangan teknologi di zaman sekarang.

(24)

6

3. Banyaknya remaja yang menggunakan media sosial.

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi penulisan ini hanya pada siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Pengaruh yang diukur dalam penulisan ini adalah tingkat kesadaran remaja SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tidak dibedakan dengan gender.

Dalam video di YouTube adab share di media sosial Ustadz Dr. Firanda Andirda., Ma., Lc.

Karena siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat masih belum mengetahui adab atau cara yang baik dalam menyebarkan atau mengirim berita dari media sosial dengan baik dan benar supaya tidak memberikan dampak yang negatif bagi yang menerima berita.

D. Rumusan Masalah

Untuk mengetahui permasalahan yang diteliti, maka penulis merumuskan masalah yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh tayangan YouTube Lentera Islam episode Adab Share di Media Sosial Terhadap Perilaku Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat menggunakan media sosial?

2. Seberapa besar pengaruh tayangan YouTube Lentera Islam episode Adab Share di Media Sosial Terhadap Perilaku Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat menggunakan media sosial?

(25)

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan penjabaran latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui apakah terdapat pengaruh tayangan YouTube Lentera Islam Episode Adab Share di Media Sosial Terhadap Perilaku Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat menggunakan media sosial?

b. Mengetahui seberapa besar pengaruh tayangan YouTube Lentera Islam episode Adab Share di Media Sosial Terhadap Perilaku Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat menggunakan media sosial?

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sebagai tambahan referensi dalam perkembangan kajian media, khususnya mengenai kajian Islam dalam jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, serta dapat memberikan referensi bagi penelitian serupa di masa mendatang.

F. Kajian Terdahulu

Gambar 1. 2 Kajian Terdahulu

Nama Judul Hasil

Persamaan dan Perbedaan

Keterkaitan dengan Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi

(26)

8

Mei

Kartikasari

Pengaruh Konten YouTube

“Tutorial Makeup Back to School”

terhadap Perbedaan Perilaku Imitasi Siswi Madrasah Aliyah Negeri Se-Jakarta Barat

Penelitian ini menggunakan paragdima positivisme, dengan pendekatan kuantitatif.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komporatif.

Bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara kelompok sampel.

Teknik sample yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah

Persamaan penelitian ini menggunakan Teknik sampling, Perbedaan penelitian yang penulis

lakukan dengan kedua penelitian di atas adalah dalam objek dan subjek penelitian yang ditetapkan.

Kaitannya skripsi ini dengan Ilmu Dakwah yaitu mengenai siswi madrasah aliyah yang menerima dan memfilter informasi yang diterima di media sosial.

Sedangkan kaitannya dengan Ilmu Komunikasi pada skripsi ini yaitu adanya feedback yang ditimbulkan setelah menonton tayangan di media sosial yaitu youtube.

(27)

sample 100 orang

Atha Zhafira

Penelitian yang berjudul Pengaruh Program Mamah dan Aa Beraksi episode nistanya zina dan

penyimpangan seksual

terhadap tingkat kesadaran akan bahaya zina di SMAN 87 DKI Jakarta,

Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa

program Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar telah menyadarkan bahwa perbuatan zina adalah perbuatan terlarang.

Persamaan penelitan ini adalah

menggunakan teori S.O.R Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan kedua penelitian di atas adalah dalam objek dan subjek penelitian yang ditetapkan.

.

Kaitannya skripsi ini dengan Ilmu Dakwah yaitu berkaitan dengan ajaran Islam mengenai prilaku dan kesadaran yang dihadapi remaja muslim dimasa modern Kaitannya dengan Ilmu Komunikasi pada skripsi ini yaitu agar remaja lebih sadar terhadap media sosial yang

menayangkan konten yang

(28)

10

baik menurut ajaran islam.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memperoleh pemahaman mengenai penelitian ini. Sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI

Bab ini menjelaskan secara rinci definisi media massa, pengertian program, teori S-O-R, teori kesadaran.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan metodologi penelitian seperti populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan uji instrumen.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi tentang gambaran umum dari

(29)

channel YouTube Lentera Islam, dan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

BAB VI TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini berisi temuan dan pembahasan. Berisi hasil analisis dan penelitian yang disertai dengan perspektif dari penulis.

BAB VI PENUTUP

Penulis berusaha menarik sebuah kesimpulan dari temuan dan analisis penelitian yang didapat serta memberikan saran sebagai masukan dari penulis. Penulis juga mencantumkan daftar pustaka yang dipakai sebagai rujukan.

(30)

12 BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Teori S-O-R

Teori S-O-R adalah kepanjangan dari Stimulus- Organisme-Respon ini berasal dari psikologi. Objek material dari Psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. Menurut stimulus organisme respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan reaksi komunikan.

Teori ini mempunyai 3 elemen utama, yaitu: “Pesan (Stimulus, S), Penerima (Organisme, O), Efek (Respon, R)”.1

1 Nawiroh Vera, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Renata Pratama Media, 2010), Hlm. 105.

Stimulus

Organisme:

Perhatian Pengertian Penerimaan

Respon (Perubahan Sikap) Gambar 2. 1 Teori S-O-R

(31)

Keterangan:

Model diatas mempunyai elemen-elemen sebagai berikut:

1. Stimulus (S) = isi pernyataan = rangsangan

2. Organisme (O) = penerimaan = penerimaan atau komunikan = manusia

3. Respon (R) = efek = reaksi

Mengutip pendapat Carl Hovland, Jains dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan akan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

Stimulus respon ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Sehubungan dengan teori S-O-R (Stimulus- Organism-Response) yang digunakan dalam penelitiana ini, asumsi dasar teori ini adalah respon sesungghunya juga dimodifikasi oleh organisme yang bersifat aktif mengolah stimulus yang datang. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, program Channel Yotube Lentera Islam adalah stimulus (S)

(32)

14

yang mendapat respon (R) dari organisme, yaitu Siswa/Siswi SMA Muhammadiyah 8 Ciputat (O) yang aktif mengolah pesan dari stiumulus sehingga menyebabkan respon (pengaruh) yang kuat terhadap kesadaran remaja.

B. Adab Perilaku

Menurut Gabriel Tarde (1903), perilaku imitasi adalah seluruh kehidupan sosia itu sebenarnya berdasarkan pada faktor imitasi saja. Walaupun pendapat ini berat sebelah, namun peranan perilaku dalam interaksi sosial itu tidak kecil.

Tarde juga berpendapat bahwa semua orang memiliki kekuatan untuk menyaingi, menyamai.

Menurut al-Attas, secara etimologi (bahasa); adab berasal dari bahasa Arab yaitu addaba-yu’addibu-ta’dib yang telah diterjemahkan oleh al-Attas sebagai ‘mendidik’ atau

‘pendidikan’.2 Dalam kamus Al-Munjid dan Al Kautsar, adab dikaitkan dengan akhlak yang memilki arti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.3

Menurut al-Attas, akar kata adab tersebut berdasarkan dalam sebuah hadis Rasulullah saw yang secara jelas mengunakan istilah adab untuk menerangkan tentang didikan Allah SWT yang merupakan sebaik-baik didikan yang

2 Al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam. Terj. dari Bahasa Inggris oleh Haidar Bagis (Bandung: Mizan, 1996), h. 60.

3 Dalam kamus Al-Munjid dan Al Kautsar, adab dikaitkan dengan akhlak yang memilki arti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.2

(33)

telah diterima oleh Rasulullah saw. Hadis tersebut adalah:

“Addabani Rabbi pa Ahsana Ta’dibi” : Aku telah di didik oleh Tuhanku maka pendidikanku itu adalah yang terbaik. Adapun secara istilah (terminologi), al-Attas mendefinisi adab sebagai suatu pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanam kedalam manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga hal ini membimbing kearah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan keperiadaan. 4

Pentingnya adab bagi manusia kata al-Attas, adab adalah suatu konsep kunci yang pada hakikatnya merupakan inti dalam proses pendidikan Islam. Adab adalah sebuah metode dalam struktur konsepnya membimbing beberapa unsur-unsur dalam diri manusia, seperti pengetahuan (‘ilm), amal (‘amal), pengajaran (ta’lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah).5 Menurut al-Attas, terserapnya adab dalam diri akan melahirkan manusia beradab. Seterusnya akan melahirkan kepemimpinan yang adil dalam menempatkan segala sesuatu pada tempat yang benar, selanjutnya ia akan senantiasa berusaha memperbaik setiap aspek dirinya, masyarakatnya,

4 Al-Attas, Konsep Pendidikan, h. 61-62.

5 Al-Attas, Konsep Pendidikan h. 52-53, 74-75 dan 83.

(34)

16

negaranya ke tahap yang lebih baik sesuai dengan tuntunan dari Allah SWT.6

Menurut Santrock, karakteristik remaja meliputi pertumbuhan fisik yang pesat, kesadaran diri yang tinggi, dan selalu tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru. Remaja bukan menjadi masa berakhirnya kepribadian terbentuk, tetapi merupakan salah satu tahap utama dalam pembentukan kepribadian seseorang. Remaja banyak meluangkan waktunya bersama teman-teman sebaya, selain itu remaja juga mulai banyak menerima informasi dari media massa yang sudah mulai dikenal dan dekat dengan mereka, oleh karena itu, remaja menjadi individu yang terbuka terhadap hal-hal baru.

Banyaknya informasi yang diterima membuat remaja melakukan pemrosesan informasi secara lebih mendalam.7

Menurut Hurlock, masa remaja mempunyai karakteristik tertentu meliputi perubahan remaja yang akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan memengaruhi perkembangan selanjutnya, remaja mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya, remaja menjadi yang dewasa, dan mandiri.

Remaja juga mencari identitas diri mereka untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa pengaruh mereka di masyarakat. Remaja

6 Al-Attas, Risalah Untuk Kaum Muslim (Kuala Lumpur: ISTAC, 2001), h. 54.

7 Santrock, John W, Remaja, (Jakarta: Erlangga, 2007), 20-21.

(35)

pun cenderung berperilaku yang kurang baik, labil, dan memandang kehidupan dari sebagaimana yang diinginkan, dan pada masa remaja akhir menjadi masa ambang dewasa yang berarti remaja kesulitan meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan di dalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa.8

1. Adab dengan Teman Sebaya

Teman sebaya dalam kamus besar bahasa Indonesia teman sebaya diartikan sebagai kawan, sahabat atau orang yang usia hampir sama. Dengan demikian yang dimaksud dengan bergaul sesama teman sebaya adalah pertemanan seorang individu dengan individu lainnya (anak-anak, usia remaja atau dewasa) yang tingkat usianya hampir sejajar.

Teman sebaya dalam pandangan seorang remaja misalnya merupakan kelompok baru yang memiliki cirri khas, norma dan kebiasaan tersendiri yang sangat berbeda dengan lingkungan keluarganya. Kelompok teman sebaya ini akan menjadi lingkungan sosial pertama dimana seorang remaja akan belajar untuk hidup bersama dengan orang lain yang bukan merupakan anggota keluarganya. Di sinilah seorang remaja dituntut untuk memiliki kemampuan baru dalam menyesuaikan diri dan dapat

8 Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 2003), 2007-211.

(36)

18

dijadikan dasar dalam melakukan interaksi sosial dalam cakupan yang lebih besar.9

Teman sebaya dimungkinkan dapat berasal dari berbagai kalangan berbeda agama, tradisi dan kebudayaan dengan perbedaan Sikap saling menghormati inilah yang harus dimiliki oleh orang yang bergaul Sikap saling menghormati berarti menempatkan hak dan kewajiban secara seimbang. Sikap saling menghormati juga dapat dilakukan pada perintah untuk bersikap toleransi terhadap teman sebaya yang tidak seagama.

Tolong-menolong merupakan bagian dari ajaran Islam yang dianjurkan. Tolong-menolong yang dimaksud adalah tentu saja tolong-menolong dalam hal kebajikan.

Oleh karena itu ketika seorang teman memiliki hajat ataupun kegiatan yang membutuhkan pertolongan, maka diusahakan untuk menolongnya. Dari sini kelak akan timbul keharmonisan dalam berteman.

Cinta berarti perasaan kasih sayang yang besar.

Sementara kasih sayang terdiri dari dua kata, kasih dan sayang. Kasih sebenarnya berasal dari rasa belas kasih seperti Allah Swt mengasihi manusia karena kelemahan dan memang perlu diberi belas kasih. Rasa kasih biasanya menjadi awal munculnya rasa sayang. Sementara rasa

9 Desmita. Psikologi Perkembangan. (Bandung: PT. Remaja Rosadakarya. 2008)

(37)

sayang merupakan perasaan ingin saling menjaga dan membuat bahagia siapapun yang disayangi.

Kasih sayang antara teman atau anggota masyarakat sangat penting. Kasih sayang akan melahirkan kekuatan yang besar. Kasih sayang akan menciptakan masyarakat yang rukun, solid dan kompak dan akan melahirkan kepekaan sosial yang kuat, bahkan seseorang yang menyayangi temannya dengan tulus akan melahirkan persaudaraan yang hakiki.

Bergaul dengan teman sebaya terkadang tidak selalu berjalan mulus. Mungkin saja terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti terjadi salah pengertian atau bahkan ada teman yang membatasi diri terhadap kita atau bahkan sering membuat ulah dan masalah. Menghadapi persoalan seperti ini , hendaklah kita harus bijak. Ketika ada teman yang berselisih atau bertengkar ataupun melakukan perbuatan yang tidak baik terhadap teman- teman yang lain maka kita wajib menasehatinya.10

2. Adab dengan Orang Tua

Islam telah menganjurkan pemeluknya untuk menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi sosok yang lebih muda. Dalam kamus bahasa Indonesia orang yang lebih tua yaitu orang yang dipandang tua atau

10 Kemenag RI, Akidah Ahlak Madrasah Aliyah Kelas XII Kurikulum 2013 Cetakan Ke-1. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, (Jakarta:

Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016), 75-78.

(38)

20

berpengalaman seperti orang tua, para pemimpin dan para penasihat.

Orang tua merupakan orang yang telah bersusah payah menjaga, memelihara, dan mendidik kita, lantaran itu tidak patut dan wajib kita menjaga diri jangan sampai terunjuk satu perangai yang kurang baik atau terlanjur satu perkataan yang kurang manis terhadap ibu bapak,11 dalam Firman Allah SWT sebagai berikut:

ا ناَس ۡحِا ِنۡيَدِلا َوۡلاِب َو ُهاَّيِا ۡۤ َّلَِّا ا ۡۤۡوُدُبۡعَت َّلََّا َكُّب َر ى ضَق َو اَّمِا ؕ

َّنَغُل ۡبـَي َكَدۡنِع َرَبِكۡلا ۡۤاَمُهُدَحَا ۡوَا

اَمُه لِك َلَف ْلُقَت

ۡۤاَمُهَّل َلَّ َّو ٍ فُا

اَمُه ۡرَهۡنَت ْلُق َو

اَمُهَّل لَّ ۡوَق ا مۡي ِرَك

Artinya: dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik- baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua- duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. (QS. Al-Isra : 23).

Sebagai seorang anak yang saleh, apabila orang tua sedang memberi nasehat, maka hendaknya didengarkan dengan sebaikbaiknya, lekas dan cepatlah datang, jika

11 Al-Ghazali, Ihya ’Ulumuddin Jilid III, (Indonesia: Toha Putra), 52.

(39)

mereka memanggil dengan penuh kesopanan dan rendah hati dihadapan keduanya.12

Al-Ghazali mengatakan hendaknya anak haruslah dididik untuk selalu taat kepada orang tua, gurunya serta yang bertanggung jawab siapa saja yang lebih tua dari padanya, dan agar ia senantiasa bersikap sopan dan tidak bercanda atau bersendau gurau dihadapan mereka.13

3. Adab dengan Guru atau Orang yang Lebih Tua

Dalam hal ini al-Ghazali mengibaratkan seorang murid bagaikan tanah kering yang disirami hujan lebat.

Maka meresaplah keseluruhan bahagiannya dan meratalah keseluruhannya air hujan itu. Seorang pelajar hendaklah mentaati apa yang menjadi keputusan gurunya dalam menentukan kurikulum, jangan mengikuti pendapat dan kehendaknya sendiri, karena guru lebih tahu tingkatan- tingkatan pengetahuan yang harus diberikan kepadamu.14

Izin seorang pelajar terhadap gurunya dalam bertanya sesuatu sangat penting karena di mana seorang guru jelas lebih tahu letak penyampaian ilmu yang harus diselesaikan lebih jelasnya menjaga kesopanan.

Sebagaimana ungkapan al-Ghazali sebagai berikut:

Tinggalkan bertanya sebelum waktunya! guru lebih tahu tentang keahlianmu dan kapan sesuatu ilmu harus diajarkan

12 Al-Ghazali, Ihya ’Ulumuddin Jilid III, 55.

13 Al-Ghazali, Ihya ’Ulumuddin Jilid III, 56.

14 Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin I, (Indonesia: Toha Putra), 67.

(40)

22

kepadamu. Sebelum waktu itu datang dalam tingkatan mana pun juga, maka belumlah datang waktunya untuk bertanya.15

Hal di atas jelaslah bahwa seorang pelajar harus sopan dan tidak boleh melontarkan pertanyaan atau perkataan yang belum minta izin terhadap gurunya atau tiba-tiba berbicara dan bertanya

4. Adab dengan Orang yang Lebih Muda

Kalangan muda khususnya remaja dan pemuda adalah masa panca roba. Masa muda mempunyai posisi yang sangat penting. Para pemuda dituntut untuk memberikan sumbangsihnya dalam membangun kemajuan. Bersamaan dengan itu, masa muda juga merupakan masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun jiwa, yang tak jarang menyebabkan hidupnya terguncang. Oleh karena itu perlu mendapat nasehat dari orang yang lebih tua.

Nasehat yang diberikan oleh orang yang lebih tua tentunya harus bijak. Sebenarnya yang diinginkan oleh para pemuda khususnya remaja adalah kebebasan. Oleh karena itu para remaja sekarang banyak menghabiskan waktunya untuk bermain game, handphone, bbm, twiter, Whatsapp atau untuk sekedar berkumpul tanpa arah dan

15 Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin I, (Indonesia: Toha Putra), 51.

(41)

tujuan. Mereka lebih menyukai berkumpul dengan teman sebayanya karena mereka berpikir bahwa orang tua mereka tidak mengetalmi gejolak jiwa mereka. Mereka berasumsi bahwa teman sebaya yang justru lebih mengetahui dan memahami apa yang menjadi kemauannya.16

Orang yang lebih tua harus mencintai saudaranya yang lebih muda karena Allah akan memandang bahwa dirinya merupakan bagian integral dari suatu masyarakat yang harus membangun suatu tatanan untuk kebahagiaan bersama. Apapun yang dirasakan oleh saudaranya, baik kebahagiaan maupun kesengsaraan akan dianggap sebagai kebahagiaan dan kesengsaraannya juga.17

Orang yang lebih muda usianya membutuhkan perhatian orang yang lebih tua. Oleh karena itu hendaknya orang yang lebih tua menampakkan perhatian yang lebih besar kepada mereka yang muda. seorang anak atau pemuda bisa berprilaku nakal, karena mau mendapat perhatian orang dewasa. Mereka membutuhkan diri untuk diperhatikan, di antara caranya adalah dengan mencari informasi latar belakang mengapa mereka berperilaku demikian dan menunjukkan sikap secara langsung berupa kasih sayang dengan bergaul. Rasulullah SAW bersabda,

16 Kemenag RI, Akidah Ahlak Madrasah Aliyah Kelas XII Kurikulum 2013 Cetakan Ke-1. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, (Jakarta:

Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016), 92-94.

17 Kemenag RI, Akidah Ahlak Madrasah Aliyah Kelas XII Kurikulum 2013 Cetakan Ke-1. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 94-95.

(42)

24

Perhatian dan kasih sayang ini dapat dilakukan dengan komunikasi yang baik. Karena pada hakekatnya anak-anak, remaja dan pemuda ingin dihargai, didengar dan diperhatikan keluhan-keluhan mereka.18

C. New Media

New Media atau media baru merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara publik.19Media baru dan media lama sangatlah berbeda.

Perbedaan tersebut dapat dilihat melalui pendekatan interaksi sosial dan integritas media sosial baru dan media lama.

Pendekatan interaksi sosial membedakan media dengan seberapa mirip media tersebut dengan model interaksi tatap muka. Media baru lebih memiliki interaksi didalamnya komunikator dengan komunikannya lebih bebas berkomunikasi dan berinteraksi.20 Pengelompokan media baru terbagi menjadi empat kategori:21

1. Media komunikasi interpersonal yang terdiri dari telepon, handphone, email.

2. Media bermain interaktif seperti computer, videogame, dan permainan dalam internet.

18 Kemenag RI, Akidah Ahlak Madrasah Aliyah Kelas XII Kurikulum 2013 Cetakan Ke-1. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 96.

19Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), 43

20Littlejohn & Foss, Teori Komunikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), 413

21Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, 127

(43)

3. Media pencari pengawasan yang berupa portal/search engine.

4. Media partisipasi kolektif seperti penggunaan internet untuk berbagi dan pertukaran pengawasan, pendapat, pengalaman dan menjalin melalui computer dimana penggunanya tidak semata-mata untuk alat namun juga dapat menimbulkan efek dan emosional

Media baru sendiri memiliki ciri utama, yakni adanya saling keterhubungan aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada dimana-mana.22 Menurut Rasmussen dalam buku McQuail berpendapat bahwa media baru memliki efek berbeda terhadap integrasi sosial dalam jaringan masyarakat modern. Peran terbesarnya adalah media baru dapat menjembatani jurang lebar antara dunia publik dan privat.23

Media baru membuat khalayak tidak hanya ditempatkan sebagai objek yang menjadi sasaran dari suatu pesan. Khalayak dan perubahan teknologi media serta pemaknaan terhadap medium telah memperbaharui pesan khalayak untuk menjadi lebih interaktif.

22Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, 150

23Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, 154

(44)

26

Karakteristik New Media Ciri-ciri media baru yang membedakan dengan media massa lainnya adalah sebagai berikut:24

1. Kemampuan untuk mengatasi kurangnya waktu dan ruang, meskipun terbatas dengan ukuran layar, waktu unduh, kapasitas server, dan lain-lain

2. Fleksibilitas: media baru dapat menyajikan berbagai bentuk informasi yang berupa, kata, gambar, audio, video, dan grafis.

3. Immediacy: media baru dapat menyampaikan informasi dengan segera, seiring peristiwa berlangsung. Mencakup berbagai aspek berita pada waktu bersamaan.

4. Hypertextuality: media baru dapat menghubungkan satu format informasi dengan format dan sumber informasi lainnya melalui hyperlink.

5. Interaktivitas: media baru memiliki sistem komunikasi manusia mesin.

6. Multimediality: tidak seperti media tradisional, media baru dapat berisi berbagai jenis media pada platform tunggal.

Kita bisa menonton televisi dan mendengarkan radio, dan membaca surat kabar pada halaman web.

7. Biaya lebih murah: dibandingkan dengan media lain, produksi halaman web memerlukan biaya yang murah dan ramah lingkungan.

24 Nawiroh Vera, Komunikasi Massa, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2016), hal 90.

(45)

8. Perpanjangan akses: kita bisa mendapatkan akses ke sumber-sumber web atau media baru di manapun kita berada.

D. Media Sosial

Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, membentuk ikatan sosial secara virtual.25

Media sosial memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki media lain. Menurut Castells et al, dalam buku khusus yang dimiliki media sosial, salah satunya adalah media sosial itu berawal dari pemahaman bagaimana media digunakan sebagai sarana sosial di dunia virtual. Tetapi bukan berarti tidak ada karakter umum atau makro, hanya pembahasan karakteristik media sosial dipandang perlu untuk melihat perbedaan dengan media yang lain.26

Media sosial telah membawa perubahan dalam proses komunikasi, yang sebelumnya hanya dapat dilakukan melalui komunikasi tatap muka, komunikasi kelompok dan komunikasi massa, kini menjadi berubah dengan kehadiran internet.27 Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini

25Rulli Nasrullah, Media Sosial: Persprektif Komunikasi Budaya dan Sosio Teknologi, 11

26Rulli Nasrullah, Media Sosial: Persprektif Komunikasi Budaya dan Sosio Teknologi, 15

27Nurudin, “Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses Komunikasi”, Jurnal Komunikator, Vol.5, 2010, 83

(46)

28

untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara- negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri.

Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.

Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.

Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook, twitter, dan youtube memiliki sejumlah manfaat bagi

(47)

perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.

Pesatnya perkembangan teknologi sekarang membuat banyak aplikasi aplikasi sosial media baru yang bermunculan di dunia maya. Kini dengan mengandalakan smartphone yang berhubungan dengan internet, kita sudah bisa mengakses beberapa situs sosial media seperti, facebook, twitter, line, we chat, kakao talk dan itu semua bisa kita akses dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan koneksi internet dan itu membuat arus informasi semakin besar dan pesat. Perkembangan sosial media yang pesat ini tidak hanya terjadi pada negara negara maju saja, di negara berkembang seperti tanah air kita ini Indonesia, banyak user atau pengguna sosial media dan perkembangan yang pesat ini bisa menjadi pengganti peran media massa konvensiaonal dalam menyebarkan berita atau informasi. Selain itu, Indonesia menempati urutan ke5 di dunia dalam penggunaan akun twitter. Selain untuk membagi informasi, sosial media maupun internet juga dapat dijadikan sebagai sutau kegiatan bisnis, seperti membuka toko online. Facebook dan Twitter menurut saya merupakan sosial media yang banyak digunakan sebagai toko online, mereka membuat akun baru dan memberi nama akun mereka menjadi kategori barang dagangan mereka yang akan mereka dagangkan.

Membuat komunitas bisa juga dilakukan melalu sosial media, komunitas komunitas seperti fans boyband, girlband, fans pecinta olahraga sepak bola, fans sebuah grup

(48)

30

band dan masih banyak komunitas komunitas yang bisa kita buat. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.

Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara terbuka karena satu dan lain hal, maka tidak jika kita menggunakan media sosial. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apapun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama akan suatu hal.

Adapun karakteristik media sosial antara lain:28 1. Jaringan (network)

Karakter media sosial adalah membentuk jaringan di antara penggunanya. Media sosial memberikan tempat bagi pengguna untuk terhubung secara mekanisme

28 Rulli Nasrullah, Media Sosial: Persprektif Komunikasi Budaya dan Sosio Teknologi, 16-33

(49)

teknologi yang dimediasi oleh perangkat teknologi seperti computer, telepon genggam atau tablet dalam jaringan internet.

Di media sosial, informasi menjadi komoditas yang dikonsumsi oleh pengguna. Komoditas tersebut pada dasarnya merupakan komoditas yang diproduksi dan didistribusikan antar pengguna itu sendiri. Dari kegiatan konsumsi inilah pengguna dan pengguna lain membentuk sebuah jaringan yang pada akhirnya secara sadar atau tidak bermuara pada institusi masyarakat berjejaring (network society).

2. Informasi

Di media sosial, informasi menjadi komoditas yang dikonsumsi oleh pengguna. Komoditas tersebut pada dasarnya merupakan komoditas yang diproduksi dan didistribusikan antar pengguna itu sendiri. Dari kegiatan konsumsi inilah pengguna lain membentuk sebuah jaringan yang pada akhirnya secara sadar atau tidak bermuara pada institusi masyarakat berjejaring (network society).

3. Arsip

Media sosial bisa dianggap sebagai ruang perpustakaan virtual. Kehadiran media sosial memberikan akses yang luar biasa terhadap penyimpanan. Informasi yang tersimpan dapat diakses dengan mudah kapan pun dan melalui perangkat apapun. Pengguna tidak lagi terhenti pada memproduksi dan mengonsumsi informasi, tetapi

(50)

32

juga informasi itu telah menjadi bagian dari dokumen yang tersimpan.

4. Interaksi

Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar pengguna. Jaringan ini tidak sekedar memperluas pengaruh pertemanan atau pengikut (followers) di internet semata, tetapi juga harus dibangun dengan interaksi antar pengguna tersebut. Secara sederhana interaksi terjadi di media sosial minimal berbentuk saling mengomentari atau memberikan tanda “like”.

Di media sosial, interaksi yang ada memang menggambarkan bahkan mirip dengan realitas, akan tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi dan terkadang berbeda sama sekali. Misalnya, di media sosial identitas menjadi cair dan berubah-ubah. Perangkat di media sosial memungkinkan siapapun untuk menjadi siapa saja, bahkan bisa menjadi pengguna yang berbeda sekali dengan realitasnya, seperti pertukaran identitas jenis kelamin, pengaruh perkawinan, sampai foto profil.

5. Simulasi Sosial

Untuk memahami makna simulasi, ditelusuri dari karya Jean Baudrillard “Simulation and Simulacra” dalam buku media sosial. Baudrillard mengungkapkan gagasan simulasi bahwa kesadaran akan yang real di benak khalayak semakin berkurang dan tergantikan dengan realitas semu. Kondisi ini disebabkan oleh imaji yang disajikan media secara terus menerus. Khalayak seolah-

(51)

olah berada diantara realitas dan ilusi sebab tanda yang ada di media sepertinya telah putus di realitas.

6. Konten oleh Pengguna

Karakteristik media sosial lainnya adalah konten oleh pengguna atau lebih popular disebut dengan user generated content (UGC). Term ini menunjukan bahwa di media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi pengguna atau pemilik akun.

7. Penyebaran (Share/Sharing)

Menurut Blanker dalam buku media sosial menjelaskan bahwa media sosial sebagai medium tidak hanya menghasilkan konten yang dibangun dan dikonsumsi oleh penggunanya, tetapi juga didistribusikan sekaligus dikembangkan oleh penggunanya.

E. YouTube

Pada saat ini, saluran media sangat banyak di gandrungi oleh setiap individu. Banyaknya saluran media yang ditawarkan membuat bingung para khalayak untuk menggunakannya secara efektif. Seperti halnya, internet yang sering kita jumpai di setiap hari. Kebanyakan masyarakat menggunakan internetuntuk memenuhi kebutuhan dan kepuasaannya. Selanjutnya , saat ini tekhnologi media baru memberi peluang bagi selera dan mengkreasi isi media, seperti Blog, hallaman Facebook, portal dan catatan harian video YouTube.

Ciri media baru adalah saling terhubung, interaktivitas, akses terhadap masyarakat masyarakat sebagai

(52)

34

penerima dan pengirim suatu pesan, kegunaan sebagai karakter yang terbuka dan sifatnya di mana saja. Tekhnnologi dari New Media akan selalu memanfaatkan keunggulan dari digitalisasi, kemampuan untuk memanipulasi dan memalui jaringan yang padat serta kompersibel dan interaktif. Contoh dari new media adalah segela sesuatu yang terhubung dengan internet, seperti dalam penelitian ini media yang digunakan adalah YouTube.

YouTube ini dijadikan oleh para penceramah sebagai salah satu media mereka dalam berdakwah atau menyiarkan agama Islam.

YouTube sendiri memiliki banyak konten yang dapat dinikmati para penggunanya. Konten-konten kreatif di YouTube juga berasal dari para pengguna YouTube yang mengunggah videonya ke YouTube. Baik lembaga, kelompok, atau individu. Adapun konten-konten di YouTube seperti konten film, musik, olahraga, kuliner, kesehatan, dan juga tentang beragama seperti Lentera Islam. Selain itu, YouTube juga memiliki beberapa manfaat, yaitu :

1. Mencari Penghasilan Melalui Google Adsense

Jika video-video yang kita unggah melalui akun pribadi memeliki cukup banyak penonton, daftarkan saja akun YouTube ke Google Adsense yang akan membayar anda setiap kali ada yang orang yang mengklik iklan sebelum video ditayangkan (terkadang di tengah-tengah video). Walau begitu, ada syarat tertentu agar video bisa dimonetisasi, yaitu sebuah akun harus memiliki video yang sudah tayang sebanyak minimal 10.000 views. Angka yang

(53)

tidak sedikit besar jika video yang anda memiliki cukup kreatif dan menghibur.

2. Mempromosikan Perusahaan/Profil Individu

Di era informasi ini, kurang afdol rasanya jika sebuah perusahaan tidak memiliki video profilnya sendiri.

Seseorang juga dituntut untuk lebih kreatif mempromosikan dirinya melalui video CV. YouTube dapat menjadi wadah yang menampung profil sebagai macam perusahaan dan individu agar memiliki citra baik bagi siapa saja yang menontonnya sekaligus hal ini untuk keperluan internet marketing.

3. Menonton Tayangan Berita yang Terlewat

Hampir semua stasiun televisi kini juga membuat akun official tersendiri untuk mendokumentasikan berbagai acara yang telah ditayangkan, termasuk berita.

Jadi tidak ada lagi istilah ketinggalan berita karena tayangan sudah lewat, karena seua yang tertinggal bisa dikejar melalui video-video yang ada dalam YouTube.

F. Remaja

Kata remaja mempunyai banyak arti yang berbeda- beda. Ada yang mengartikan remaja sebagai sekelompok orang yang sedang beranjak dewasa, ada juga yang mengartikan remaja sebagai anak-anak yang penuh dengan gejolak dan masalah, ada pula yang mengartikan remaja sebagai sekelompok anak-anak yang penuh dengan semangat dan kreatifitas.

(54)

36

Dari beberapa pengertian di atas, secara psikologi remaja dalam bahasa aslinya disebut dengan adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere y ang berarti tumbuh untuk mencapai kematangan atau dalam perkembangan menjadi dewasa.29 Masa remaja, menurut Mappiare berlangsung antara umur 12-21 tahun bagi wanita dan 13-22 tahun bagi pria.30 Rentan waktu usia remaja biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan dan 18-22 tahun adalah masa remaja akhir.31

G. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologis, kata dakwah berasal dari bahasa Arab da’wah yang merupakan bentuk masdar dari kata yad’u (fi’il mudhari’) dan da’a (fi’il madli) yang artinya adalah memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summer), menyeru (to propo), mendorong (to urge) dan memohon (to pray).

Selain kata “dakwah”, Al-Qur‟an juga menyebutkan kata yang memiliki pengertian yang hampir sama dengan “dakwah”, yakni kata

29 Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Hlm. 9.

30 Andi Mappiare, Psikologi Remaja, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), Hlm. 27.

31 Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 2008), Hlm. 190.

Referensi

Dokumen terkait

biaya-biaya yang terjadi untuk memproduksi gula telah dilakukan dengan tepat oleh PG.Kebon Agung berdasarkan pada standar akuntansi yang berlaku umum, yang

Dokumentasi merupakan kejadian yang sudah berlalu dengan adanya bukti. Dokumentasi bisa berbentuk gambar, tulisan, karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen

Dalam penulisan karya ilmiah ini, peneliti memiliki tujuan untuk menguji hubungan antara kebijakan kantong plastik sekali pakai terhadap kepatuhan masyarakat dalam

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan mengenai “Evaluasi Program CSR Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Perumda Tirta Pakuan Bogor terhadap

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS PROGRAM TERAPI MENTAL SPIRITUAL DALAM UPAYA PEMULIHAN KLIEN PENYALAHGUNA NAPZA DI BALAI REHABILITASI

Kalo ke adik-adik sebenarnya dari awal biasaya pengenalan dulu ya bagaimana program kader suraunya, kemudian peran ama nilainya sih, peran sama nilainya ngga yang

Dimana hasil dari pemberdayaan dana ZIS melalui program-program ini dapat mencetak generasi sukses mulia, atau lebih kepada investasi Sumber Daya Manusia (SDM)

• Sewaktu memesan part pengganti untuk selang bahan bakar, selang pemakaian umum dan selang vinyl yang standar, pakailah nomor part bo- rongan yang dicantumkan pada parts