• Tidak ada hasil yang ditemukan

WWONGAN INDIVIDUAL KONSULTAN WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITY PROJECT TAHUN ANGGARAN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WWONGAN INDIVIDUAL KONSULTAN WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITY PROJECT TAHUN ANGGARAN 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITY PROJECT

(WASPOLA)~ DIBIAYAI OLEH GRANTTF~095502 TAHUN ANGGARAN 2014

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, dibutuhkan scgera beberapa tenaga ahli sebagai berikut .

I. Tenaga Ahli Advokasi (1 orang) kode : TADV Kualitikasi :

a. Pendidikan minimal S I berbagai bidang;

b. Memiliki pengalaman paling tidak 5 (lima) tahun di bidang advokasi dan kampanye publik ; c. Memiliki pengaiaman dan kemampuan menyusun strategi advokasi dan kampanye publik;

d. Memiliki pengalaman dalam melaksanakan kegiatan kehumasan, media relations dan kampanye publik; e. Memiliki pemahaman dan pengalaman beketja di sektor air minum dan sanitasi;

f. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim serta menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan dan para stakeholder.

2. Tenaga AhU Penguatan Kapasitas (I orang) kode: TAPK Kualifikasi :

a. Pendidikan minimal SI berbagai jurusan dengan pengalaman ketja 7 tahun atau S2 berbagai jurusan dengan pengalaman kerja 5 tabun dalam bidang yang relevan;

b. Memiliki pemahaman atas prinsip andragogi atau public policy; c. Memiliki pengalaman di bidang penguatan kapasitas atau public policy;

3. Tenaga AbU Management Information System (I orang) kode : TMIS Kualifikasi :

a. Pendidikan minimal S I Teknik InformatikalIlmu Komputer pengalaman ketja minimum 5 tahun;

b. Memiliki pengalaman ketja dalam pengembangan sistem informasi untuk program atau kcgiatan pemerintah; c. Menguasai hahasa pemrograman Phyton dan atau PHP;

d. Mampu mangambil peran sebagai analis bagi kebutuhan user;

e. Mampu beketja dalam tekanan. mandiri dan bisa beketjasama dalam tim. 4. Tenaga AhU Perencana Bisnis (I orang) kode: TAPB

Kualifikasi :

a. Pendidikan minimal S I pada berbagai bidang dengan pengalaman ketja 7 tahun; atau S2 berbagai bidang dengan pengalaman kerja 5 tahun dalam bidang yang relevan;

b. BeIpengalaman dalam penyusunan business plan dan perencanaan stratcgis sehingga mampu menyusun dan mengembangkan business plan untuk layanan NAWAS IS;

c. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik secara tertulis maupun lisan, serta terlatih untuk mengambil keputusan. d. Pengalaman kelja untuk program atau proyek pemerintah bidang air minum dan sanitasi menjadi nilai tambah. 5. Tenaga AhU Komunikasi & Kampanye Publik (I orang) kode : TAKKP

Kualifikasi :

a. Pendidikan minimal SI Komunikasi atau Al Teknik terkait dengan perencanaan pcmbangunan; b. Memiliki pengalaman setidaknya 5 tabun dibidang media atau komunikasi;

c. Memiliki pemahaman dan pengalaman bekerja di sektor air minum dan samtasi;

d. Memiliki pemahaman dan pengalaman beketja pada proyek pemerintah termasuk koordinasi Iintas kementerianllembaga; e. Memiliki pengalaman dalam penyusunan produklmedia komunikasi seta kampanye publik;

f. Dapat beketja mandiri dan bisa beketja sama dalam tim; g. Memiliki kemampuan komunikasi bahasa Inggris yang memadai 6. Tenaga Pengadaan (I orang) kode : TP

Kualifikasi :

a. Pendidikan minimal S I berbagai jurusan;

b. Memiliki 3 tahun pengalaman dalam manajemen administrasi di kegiatan pemerintah Indonesia;

c. Mengerti dan dapa! menyiapkan proses pengadaan barang dan jasa berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia dan World Bank; d. Memiliki pengalaman ketja untuk program atau proyek pemerintah dibidang air minum dan sanitasi;

e. Mampu beketja secara individual maupun dalam tim;

f. Lebih disukai peroah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa.

Bagi yang benninat dapat mengirimkan Surat Lamaran beserta Cumculum Vitae (CV) paling lambat 25 Juni 2014, ditujukan kepada : Panitla Pengadaan Baran!! dan Jasa~PHLN (Bappenas)

Gedung Madlun Lantai Basement,

Ruan!! Sekretarlat Pengadaan Baran!! dan Jasa PHLN Jalan Taman Suropati No 2, Jakarta Pusat 10310, Indonesia

Phone: (021) 31936207 ext. 3551 Fax: 31931392 e-mail: pengadaanphln@bappenas.!!o.id

(2)

Kerangka Acuan Kerja

Tenaga Ahli Advokasi (Advocacy Expert)

Water and Sanitatian Policy And Actian Planning Facility Praject (WASPOLA)

Grant TF 095502 Tahun Anggaran 2014

Tenaga Ahli Advokasi (waktu 6 bulan)

a. Kedudukan

Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ahli yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Advokasi.

b. Oeskripsi Kedudukan/Jabatan

Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi lintas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WASPOLA Facility adalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPL Nasional yang disebut NAWASI5

(National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi

Nasional (PIN).

NAWA515 merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPL di Indonesia dilakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual.

NAWASIS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pad a sektor air minum dan sanitasi. Untuk itu dibutuhkan Tenaga Ahli Advokasi (Advocacy Expert) yang memahami prinsip­ prinsip strategi komunikasi dan sektor air minum dan sanitasi serta mampu bekerja sarna dengan tenaga fasilitator dalam Uji implementasi Layanan NAWA51S di daerah.

c.

Tanggung Jawab

Tenaga Ahli Advokasi akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam pelaksanaan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Pokja AMPL Nasional.

d. Output

1. Tersusunnya analisis kebutuhan advokasi pengelolaan AMPL berbasis data 2. Tersusunnya rencana advokasi pengelolaan sektor AMPL

3. Terlaksananya kegiatan advokasi berbasis data di beberapa daerah terpilih yang merupakan daerah uji implementasi layanan NAWASIS

e. Kualifikasi

1. Pendidikan minimal 51 berbagai bidang;

2. Memiliki pengalaman paling tidak 5 (lima) tahun di bidang advokasi dan kampanye publik; 3. Memiliki pengalaman dan kemampuan menyusun strategi advokasi dan kampanye publik;

(3)

kampanye publik;

S. Memiliki pemahaman dan pengalaman bekerja di sektor air minum dan sanitasi;

6. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim serta menjalin kemitraan

dengan para pemangku kepentingan dan para

stakeholder.

f. Deskripsi Pekerjaan

1. Melakukan pemetaan dan analisis kebutuhan advokasi pengelolaan AMPl berbasis data

2. Mengembangkan konsep dan strategi advokasi yang akan dilakukan dalam NAWASIS

3. Mengelola seluruh tahapan yang terkait dengan komponen advokasi layanan NAWASIS;

g. Masa Kerja

(4)

Kerangka Acuan Kerja

Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas (Capacity Building Expert)

Water and Sanitation Policy And Action Planning Facility Project (WASPOLA) Grant TF 095502

Tahun Anggaran 2014 Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas (waktu 6 bulan)

a. Kedudukan

Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ahli yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas.

b. Deskripsi Kedudukan/Jabatan

Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi lintas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WASPOLA Facilityadalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPL Nasional yang disebut NAWASIS (National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN).

NAWASIS merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPL di Indonesia dilakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual.

NAWASIS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pada sektor air minum dan sanitasi. Untuk itu dibutuhkan Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas (Capacity Building Expert) yang memahami prinsip-prinsip penguatan kapasitas dan andragogi serta memiliki kemampuan untuk mengimplementasikannya pada sektor air minum dan sanitasi. Selain itu Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas diharap mampu bekerja sama dengan tenaga fasilitator dalam Uji implementasi Layanan NAWASIS di daerah.

c. Tanggung Jawab

Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam pelaksanaan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan 8appenas selaku Ketua 1 Pokja AMPL Nasional.

d. Output

1. Tersusunnya analisis yang memuat kerangka kebutuhan peningkatan kapasitas terkait monitoring-evaluation-review kebijakan publik untuk sektor AMPL bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sektor AMPL

2. Tersusunnya rencana dan rekomendasi penguatan kapasitas di lokasi uji implementasi layanan NAWASIS

(5)

1. Pendidikan minimal 51 berbagai jurusan dengan pengalaman kerja 7 tahun atau 52 berbagai jurusan dengan pengalaman kerja 5 tahun dalam bidang yang relevan;

2. Memiliki pemahaman atas prinsip andragogi atau public policy;

3. Memiliki pengalaman di bidang penguatan kapasitas atau public policy;

f. Deskripsi Pekerjaan

1. Menyusun analisis kerangka kebutuhan penguatan kapasitas terkait monitoring-eva/uation­

review kebijakan publik untuk sektor AMPL bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sektor AMPL

2. Menyusun perencanaan, pelaksanaan, serta monev terkait dengan berbagai upaya penguatan kapasitas untuk layanan NAWASIS;

g.

Masa

Kerja

Masa kerja Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas selama 6 (enam) bulan berdasarkan sistem time

(6)

Kerangka Acuan Kerja

Tenaga Ahli Perencana Bisnis (Business Plan Specialist)

Water and Sanitatian Policy And Action Planning Facility Project (WASPOLA) Grant TF 095502

Tahun 2014

Tenaga Ahli Perencana Bisnis (waktu 6 a. Kedudukan

Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ah!i yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Perencana Bisnis.

b. Deskripsi Kedudukan/Jabatan

Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi !intas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WA5POlA Facility adalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPl Nasional yang disebut NAWA515

(National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN).

NAWASI5 merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPl di Indonesia dilakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual.

NAWA51S diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pada sektor air minum dan sanitasi. Pasca tahun 2014, NAWA51S diharapkan dapat menjalankan fungsinya secara berkelanjutan melalui implementasi rencana bisnis yang komprehensif. Untuk itu peran Tenaga Ahli Perencana Bisnis diharapkan dapat berkontribusi dalam menyusun business plan serta mendetailkannya dalam kerangka logis dan detail kebutuhan layanan NAWASIS.

c. Tanggung Jawab

Tenaga Ahli Perencana Bisnis (akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam pelaksanaan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Pokja AMPl Nasional.

d. Output

Tersedianya dokumen Rencana Bisnis NAWASI5 2015-2019. e. Kualifikasi

1. Pendidikan minimal 51 pada berbagai bidang dengan pengalaman kerja 7 tahun; atau 52 berbagai bidang dengan pengalaman kerja 5 tahun dalam bidang yang relevan;

2. Berpengalaman dalam penyusunan business plan dan perencanaan strategis sehingga mampu menyusun dan mengembangkan business plan untuk layanan NAWASI5;

3. MemiJiki kemampuan komunikasi yang baik secara tertulis maupun lisan, serta terlatih untuk mengambil keputusan.

(7)

menjadi nitai tambah

f. Deskripsi Pekerjaan

Menyusun dan mengembangkan Rencana Bisnis (Business Plan) dan Kerangka logis (Logical

Framework) NAWASIS 2015-2019, termasuk mengidentifikasi secara detail kebutuhan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan yang tercakup dalam Rencana Bisnis (Business Plan) NAWASIS 2015-2019

g. Masa Kerja

(8)

Kerangka Acuan Kerja

Tenaga Ahli Management In/ormation System - MIS

Water and Sanitation Policy And Action Planning Facility Project (WASPOLA)

Grant TF 095502 Tahun Anggaran 2014

Tenaga Ahli Management In/ormation System -- MIS (waktu 6 bulan)

a. Kedudukan

Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ahli yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Management Information System.

b. Deskripsi Kedudukan/Jabatan

Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi lintas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WASPOLA Facility adalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPL Nasional yang disebut NAWASIS

(National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi

Nasional (PIN).

NAWASIS merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPL di Indonesia diJakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual.

NAWASIS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pada sektor air minum dan sanitasi. Keberadaan NAWASIS sebagai Sistem Informasi direncanakan dapat mengintegrasikan Sistem Informasi untuk Program dan Kegiatan lain pada sektor air minum dan sanitasi. Untuk itu dibutuhkan Tenaga Ahli Management In/ormation System (MIS) yang mampu berkontribusi dalam Pengembangan Sistem Informasi pada NAWASIS sehingga dapat menjalankan peran dan fungsi sesuai ekspektasi Pokja AMPL Nasional.

c. Tanggung Jawab

Tenaga Ahli Management In/armation System akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam melaksanakan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Pokja AMPL Nasional.

d. Output

1. Terkembangkannya sistem informasi NAWASIS, termasuk modul-modul aplikasi prioritas sebagai instrumen pendukung pemangku kepentingan utama di sektor AMPL terkait pengambilan kebijakan;

2. Tersedianya dokumentasi teknis terkait perancangan, pemrograman, dan ujicoba sistem informasi NAWASIS termasuk modul-modul aplikasi prioritas;

(9)

1. Pendidikan minimal S1 Teknik Informatika/llmu Komputer pengalaman kerja minimum 5 tahun;

2. Memiliki pengalaman kerja dalam pengembangan sistem informasi untuk program atau kegiatan pemerintah;

3. Menguasai bahasa pemrograman Phyton dan atau PHP;

4. Mampu mangambil peran sebagai analis bagi kebutuhan user;

5. Mampu bekerja dalam tekanan, mandiri dan bisa bekerjasama dalam tim.

f. Oeskripsi Pekerjaan

1. Mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan pengembangan, perancangan/desain dan pemrograman sistem informasi NAWASIS;

2. Mengelola Uji coba modul-modul aplikasi data dan informasi yang dianggap prioritas dalam Sistem Informasi NAWASIS.

g. Masa Kerja

Masa kerja Tenaga Ahli Management Information System selama 6 (enam) bulan berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

keuangan bidang Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas untuk.. menjalankan roda pemerintahan, berdasarkan analisis

Islam Negeri (UIN) Maliki Malang, baik kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler, diarahkan pada pemberdayaan potensi dan kegemaran mahasiswa untuk mencapai

Skripsi ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh ujian Akhir Program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah

Saat ini telah kegiatan responsif gender bidang Cipta Karya meliputi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Neighborhood Upgrading and

Lodika Handayani, Irwan Fahri Rangkuti, Kristina Nadeak Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

Teknik analisis yang digunakan adalah SEM diagram yang akan mempermudah untuk melihat pengaruh kompensasi, gaya kepemimpinan, dan komitmen organisasi terhadap kinerja

Penggunaan jasa teknologi informasi Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) dalam proses pengecekan nama perseroan terbatas tersebut hanya bisa dilakukan oleh seorang Notaris