• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS

4.2 Analisis Data

Untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI maka diperlukan beberapa tahap analisis. Oleh

 

karena itu, dalam sub bab ini akan dilakukan analisis data terhadap variabel- variabel penelitian yang dilakukan secara deskriptif dan statistik untuk menguji hipotesis yang diajukan serta dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian.

4.2.1 Analisis Deskriptif 4.2.1.1 Beta

Analisis awal dalam penelitian ini adalah mendeskriptifkan besaran Beta (β) atau risiko sistematis dari suatu portofolio saham secara relatif terhadap risiko pasar. Sebagai pengukur risiko yang sistematis dan relatif terhadap pasar, maka beta masih mengandung bias, terlebih bagi pasar modal yang perdagangannya tidak sinkron atau pasar modal yang sedang berkembang. Dengan dasar kondisi pasar modal Indonesia dan data sampel yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini akan dilakukan koreksi untuk memperoleh beta yang mendekati nilai sebenarnya. Metode yang akan digunakan untuk koreksi beta adalah metode Fowler & Rorke (1983) dengan periode dua lag dan dua lead. Tabel berikut ini menyajikan rata-rata beta saham selama periode pengamatan sebelum dan sesudah koreksi:

Tabel 4.2

RATA-RATA BETA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH KOREKSI Hari Sebelum Koreksi Sesudah Koreksi

t-2 0,83672 1,003

t-1 0,83316 0,916

t0 0,83152 0,832

t1 0,82616 0,908

t2 0,82320 0,986

Secara keseluruhan tabel 4.2 menunjukkan adanya kenaikan yang cukup tinggi bagi beta setelah di koreksi. Kenaikan nilai beta ini merupakan perubahan nilai rata-rata saham yang lebih baik daripada sebelum koreksi, dan nilai beta menjadi semakin mendekati angka satu (nilai pasar), sebab semakin mendekati angka satu berarti semakin sensitif suatu sekuritas terhadap pasarnya. Perlunya kesensitifan sekuritas dalam sebuah pasar modal dikarekan arti dari nilai sensitivitas suatu sekuritas menunjukkan aktif tidaknya perdagangan suatu sekuritas di sebuah pasar modal. Dengan nilai beta yang sudah lebih baik ini, perhitungan yang akan menggunakan nilai-nilai beta koreksi ini hasilnya akan lebih tepat dan aktual.

4.2.1.2 Normalitas Data 1. Abnormal Return (AR)

H0 : Data abnormal return berdistribusi normal H1 : Data abnormal return tidak berdistribusi normal

Tabel 4.3

HASIL ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV UNTUK ABNORMAL RETURN

Hari Nilai K-S Sign. (2-tailed)

t-2 1,192 0,117

t-1 0,465 0,982

t0 0,952 0,325

t1 0,529 0,943

t2 0,887 0,411

 

Nilai K-S untuk ARt-2 adalah 1,192 dengan probabilitas signifikansi 0,117, nilai K-S untuk ARt-1 adalah 0,465 dengan probabilitas signifikansi 0,982, nilai K-S untuk ARt0 adalah 0,952 dengan probabilitas signifikansi 0,325, nilai K-S untuk ARt1 adalah 0,529 dengan probabilitas signifikansi 0,943 dan nilai K- S untuk ARt2 adalah 0,887 dengan probabilitas signifikansi 0,411.

Tabel 4.4

HASIL ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV UNTUK CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN

Hari Nilai K-S Sign. (2-tailed)

t-2 1,192 0,117

t-1 1,089 0,187

t0 0,910 0,379

t1 0,814 0,522

t2 0,665 0,769

Sumber: Lampiran 10, diolah

Nilai K-S untuk CARt-2 adalah 1,192 dengan probabilitas signifikansi 0,117, nilai K-S untuk CARt-1 adalah 1,089 dengan probabilitas signifikansi 0,187, nilai K-S untuk CARt0 adalah 0,910 dengan probabilitas signifikansi 0,379, nilai K-S untuk CARt1 adalah 0,814 dengan probabilitas signifikansi 0,522 dan nilai K-S untuk CARt2 adalah 0,665 dengan probabilitas signifikansi 0,769.

Keseluruhan nilai probabilitas signifikansi AR maupun CAR adalah jauh di atas α=0,05 hal ini berarti hipotesis nol diterima atau variabel Abnormal Return

2. Trading Volume Activity (TVA)

H0 : Data trading volume activity berdistribusi normal H1 : Data trading volume activity tidak berdistribusi normal

Tabel 4.5

HASIL ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV UNTUK TRADING VOLUME ACTIVITY

Hari Nilai K-S Sign. (2-tailed)

t-2 2,557 0,000

t-1 2,396 0,000

t0 2,113 0,000

t1 2,420 0,000

t2 2,343 0,000

Sumber: Lampiran 17, diolah

Nilai K-S untuk TVAt-2 adalah 2,557 dengan probabilitas signifikansi 0,000, nilai K-S untuk TVAt-1 adalah 2,396 dengan probabilitas signifikansi 0,000, nilai K-S untuk TVAt0 adalah 2,113 dengan probabilitas signifikansi 0,000, nilai K-S untuk TVAt1 adalah 2,420 dengan probabilitas signifikansi 0,000 dan nilai K-S untuk TVAt2 adalah 2,343 dengan probabilitas signifikansi 0,000.

Keseluruhan nilai probabilitas signifikansi TVA adalah jauh di bawah α=0,05 hal ini berarti hipotesis nol ditolak atau variabel Trading Volume Activity

tidakterdistribusi secara normal. Oleh karena itu, data TVA harus ditransformasi agar menjadi normal. Data TVA harus diubah menjadi akar kuadrat dengan fungsi SQRT sebagai numeric expression pada saat transformasi, hingga kemudian muncul variabel baru pada editor seperti yang terlampir pada lampiran 16. Data

 

Smirnov untuk melihat apakah data telah berdistribusi normal, dan hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.6

HASIL ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV UNTUK TRADING VOLUME ACTIVITY

Hari Nilai K-S Sign. (2-tailed)

t-2 1,877 0,002

t-1 1,850 0,002

t0 1,469 0,027

t1 1,790 0,003

t2 1,650 0,009

Sumber: Lampiran 17, diolah

Nilai K-S untuk SQTVA_Min2 adalah 1,877 dengan probabilitas signifikansi 0,002, nilai K-S untuk SQTVA_Min1 adalah 1,850 dengan probabilitas signifikansi 0,002, nilai K-S untuk SQTVA_0 adalah 1,469 dengan probabilitas signifikansi 0,027, nilai K-S untuk SQTVA_1 adalah 1,790 dengan probabilitas signifikansi 0,003 dan nilai K-S untuk SQTVA_2 adalah 1,650 dengan probabilitas signifikansi 0,009.

Ternyata meskipun telah ditransformasi, keseluruhan nilai probabilitas signifikansi TVA masih jauh di bawah α=0,05 hal ini berarti hipotesis nol diterima atau variabel Trading Volume Activity tidak terdistribusi secara normal. Secara prinsip statistik, bahwa yang terutama adalah bahwa uji asumsi klasik telah dilaksanakan dan tidak dilanggar.

4.2.1.3 Variabel Penelitian

Analisis deskriptif lanjutan lainnya pada penelitian ini memberikan gambaran atau deskripsi variabel-variabel penelitian selama periode pengamatan yang dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi. Analisis ini dirinci sebagai berikut:

1. Abnormal Return (AR)

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif terhadap Average Abnormal Return untuk mengetahui bagaimana Abnormal Return saham selama

event window (dua hari sebelum peluncuran Indeks SRI-KEHATI, pada saat

peluncuran Indeks SRI-KEHATI dan dua hari setelah peluncuran Indeks SRI- KEHATI). Abnormal Return positif berarti return yang diharapkan lebih kecil daripada return yang diterima investor, sedangkan Abnormal Return negatif berarti return yang diharapkan lebih besar daripada return yang diterima investor. Berikut ini adalah nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviasi dari abnormal return dengan perhitungan expected return menggunakan market model yang diuji secara statistik:

Tabel 4.7

STATISTIK DESKRIPTIF ABNORMAL RETURN

Hari Minimum Maksimum Mean Std. Deviation

t-2 -0,059 0,236 0,00466 0,056883

t-1 -0,086 0,044 - 0,01607 0,031640

t0 -0,214 0,061 0,00335 0,051496 t1 -0,039 0,109 0,00927 0,035067 t2 -0,060 0,091 -0,00222 0,030291

 

Dan untuk lebih mempermudah pengamatan pergerakkan Average Abnormal Return, maka berikut ini adalah grafik Average Abnormal Return

selama event window :

Gambar 4.2

PERGERAKKAN AVERAGEABNORMAL RETURN

Sumber: Tabel 4.7

Dalam tabel 4.7 dan didukung oleh gambar 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan (event window), besarnya Average Abnormal Return

(AAR) pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI pergerakannya cukup berfluktuasi, yaitu ada yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan. Pergerakan yang tidak lazim terjadi pada t-2 dan t-1, di mana nilai AAR bernilai positif terjadi pada pengamatan t-2 namun secara dramatis turun tajam di hari berikutnya t-1. Oleh karena itu, deskriptifisasi analisa AAR lebih diseksamakan sejak hari peluncuran Indeks SRI-KEHATI atau t0. Pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI yaitu pada saat t0 Average Abnormal Return bernilai positif yang cukup tinggi dari nilai sebelumnya yaitu pada t-1

yang bernilai negatif. Dan setelah kenaikkan AAR dari t-1 ke t0, AAR terus bergerak naik dan dapat dari lima hari pengamatan tersebut nilai AAR tertinggi terjadi pada t1, tetapi pada hari berikutnya yaitu t2, terjadi penurunan yang cukup tajam hingga mencapai nilai -0,00222. Dan meskipun nilai AAR pada saat t0 adalah positif sebesar 0,00335 dan nilai AAR positif tertinggi terjadi pada saat t1 sebesar 0,00927, namun kepositifan ini tidak didukung penuh oleh nilai standar deviasi atau nilai simpangan baku pada masing-masing periode pengamatan tersebut, sebab nilai simpangan baku tertinggi selama periode pengamatan justru terjadi pada saat AAR positif. Besar nilai simpangan baku t0 adalah 0,051496 dan t1 adalah 0,035067. Hal ini menunjukkan bahwa informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direspon secara negatif oleh pasar.

Cummulative Abnormal Return (CAR)

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif terhadap

Cummulative Average Abnormal Return (CAAR) untuk mengetahui bagaimana

Cummulative Abnormal Return saham selama event window (dua hari sebelum peluncuran Indeks SRI-KEHATI, pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI dan dua hari setelah peluncuran Indeks SRI-KEHATI). Cummulative Abnormal Return adalah hasil penjumlahan abnormal return sekarang dengan abnormal return hari sebelumnya selama suatu periode pengamatan peristiwa. Berikut ini adalah dekriptifisasi secara statistik terhadap nilai maksimum, minimum, mean

dan standar deviasi cummulative abnormal return:

  Tabel 4.8

STATISTIK DESKRIPTIF CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN

Hari Minimum Maksimum Mean Std. Deviation

t-2 -0,059 0,236 0,00466 0,056883 t-1 -0,130 0,277 -0,01141 0,072982 t0 -0,166 0,285 -0,01476 0,082592 t1 -0,094 0,272 -0,00549 0,081792 t2 -0,098 0,270 -0,00771 0,077663 Sumber: Lampiran 12, data diolah

Dan untuk lebih mempermudah pengamatan pergerakkan Cummulative Average Abnormal Return, maka berikut ini adalah grafik Cummulative Average Abnormal Return selama event window :

Gambar 4.3

PERGERAKKAN CUMMULATIVE AVERAGEABNORMAL RETURN

Sumber: Tabel 4.8

Dalam tabel 4.8 dan didukung oleh gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan (event window), besarnya Cummulative Average

KEHATI pergerakannya cukup berfluktuasi, yaitu ada yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan. Namun fluktuatifasi ini tidak seperti yang diharapkan di awal penelitian ini. Secara keseluruhan, nilai CAAR positif hanya terjadi pada t-2 sedangkan nilai CAAR negatif terjadi selama empat hari pengamatan yaitu t-1, t0, t1 dan t2. Pada hari pertama pengamatan yaitu t-2 nilai CAAR memang positif sebesar 0,00466, namun setelah itu terjadi penurunan tajam di t-1 hingga CAAR harus berada di nilai negatif sebesar -0,01141. Penurunan nilai CAAR tidak terhenti di t-1 tetapi semakin turun di t0 tepat di hari peluncuran Indeks SRI-KEHATI yaitu bernilai -0,01476. Ada sedikit harapan di t1 karena terjadi kenaikkan nilai yang tinggi dibandingkan dengan nilai CAAR terendah di hari sebelumnya, namun pergerakkan ke atas ini tidak mampu membawa CAAR ke posisi aman di nilai positif sebab nilai CAAR di t1 terhenti di nilai -0,00549. Dan kembali harus turun ke nilai -0,00771 pada hari terakhir pengamatan yaitu t2. Hal ini menunjukkan bahwa informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direspon secara negatif oleh pasar.

2. Trading Volume Activity (TVA)

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif terhadap rata-rata

Trading Volume Activity untuk mengetahui bagaimana Trading Volume Activity

yang merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat dan mengetahui adanya pergerakkan dan kegiatan atau aktivitas perdagangan saham selama event window (dua hari sebelum peluncuran Indeks SRI-KEHATI, pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI dan dua hari setelah peluncuran Indeks SRI-KEHATI).

 

Berikut ini adalah nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviasi dari trading volume activity yang diuji secara statistik:

Tabel 4.9

STATISTIK DESKRIPTIF TRADING VOLUME ACTIVITY

Hari Minimum Maksimum Mean Std. Deviation

t-2 0,000 0,601 0,02646 0,119829 t-1 0,000 0,647 0,03160 0,128633 t0 0,000 0,237 0,01281 0,046933 t1 0,000 0,590 0,02677 0,117489 t2 0,000 0,660 0,03222 0,131205 Sumber: Lampiran 18, data diolah

Dan untuk lebih mempermudah pengamatan pergerakkan rata-rata Trading

Volume Activity, maka berikut ini adalah grafik rata-rata Trading Volume Activity:

Gambar 4.4

PERGERAKKAN RATA-RATA TRADING VOLUME ACTIVITY

Dalam tabel 4.9 dan didukung oleh gambar 4.4 di atas, dapat dilihat

Trading Volume Activity atau kegiatan perdagangan saham pada perusahaan- perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI di sekitar tanggal peluncuran indeks tersebut, mengalami fluktuasi. Nilai rata-rata Trading Volume Activity terendah terjadi tepat pada hari peluncuran Indeks SRI-KEHATI atau t0. Pada saat t-2 nilai rata-rata TVA adalah sebesar 0,02646, kemudian bergerak naik ke nilai 0,03160 pada t-1, hingga terus turun mencapai nilai terendah rata-rata TVA tepat pada t0 dengan nilai 0,01281, hari berikutnya yaitu t1 sukses bergerak naik hingga nilai rata-rata TVA berada di angka 0,02677, tapi harus turun lagi di hari terakhir pengamatan atau t2 dengan nilai 0,03222. Dari pergerakkan grafik tersebut sekilas tampak bahwa nilai rata-rata TVA pada t-2 dan t1 hampir berada di posisi yang sejajar, demikian pula dengan nilai rata-rata TVA pada t-1 dan t2.

4.2.2 Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah dalam suatu penelitian, yang mana hipotesis tersebut didasarkan pada kajian teori yang diyakini oleh penelitinya. Hipotesis penelitian tersebut diuji dengan alat-alat uji hitung sesuai dengan tujuan penelitian. Pengujian dilakukan dengan harapan memperoleh hasil H0 ditolak. Berikut ini akan disajikan beberapa pengujian hipotesis dalam penelitian ini.

  1. Pengujian Hipotesis 1

H0: µ = 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya

abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

H1: µ ≠0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direaksi

oleh pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return

yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

Pengujian hipotesis 1 merupakan pengujian statistik terhadap abnormal

return yang bertujuan untuk mengetahui terbukti atau tidak terbuktinya efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI. Terbukti atau tidak terbuktinya efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat ini ditunjukkan dengan ada tidaknya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran Indeks SRI-KEHATI. Jika abnormal return yang signifikan adalah tidak sama dengan nol, yaitu positif, berarti good news. Dan jika abnormal return yang signifikan adalah sama dengan nol, yaitu negatif, berarti bad news. Penelitian ini menguji statistik abnormal return dengan menggunakan one sample t-test yang tersedia dalam program SPSS. Hasil pengujian terhadap Abnormal Return untuk perusahan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI pada saat peluncuran, ditampilkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.10

HASIL UJI ONE SAMPLE T-TEST ABNORMAL RETURN PADA

α

= 5%

Hari AAR (2-tailed) Sign. Hasil

t-2 0,00466 0,686 Tidak signifikan

t-1 -0,01607 0,018 Signifikan

t0 0,00335 0,748 Tidak signifikan

t1 0,00927 0,199 Tidak signifikan

t2 -0,00222 0,718 Tidak signifikan

Sumber: Lampiran 11, diolah

Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa pada hari pertama pengamatan atau t-2 nilai AAR adalah positif sebesar 0,00466 dengan siginifikansi sebesar 0,686, pada t-1 nilai AAR negatif sebesar 0,01607 dengan signifikansi sebesar 0,018, pada periode peluncuran Indeks SRI-KEHATI yaitu t0 nilai AAR melonjak hingga positif sebesar 0,00335 dengan signifikansi sebesar 0,748, nilai AAR terus naik di hari berikutnya atau t1 yaitu positif sebesar 0,00927 dengan signifikansi sebesar 0,199, dan pada periode akhir pengamatan atau t2 nilai AAR kembali merosot dengan nilai negatif 0,00222 dengan signifikansi sebesar 0,718. Mengacu pada keseluruhan probabilitas siginifikansi AAR selama periode pengamatan, selama empat hari pengamatan yaitu t-2, t0, t1 dan t2 nilai signifikansi keempatnya jauh di atas α=0,05 sehingga dinyatakan tidak signifikan. Sedangkan untuk t1, nilai siginfikansinya adalah di bawah α=0,05 dengan nilai AAR yang negatif, sehingga dinyatakan signifikan negatif.

 

Untuk melengkapi pengujian hipotesis terhadap Abnormal Return, maka berikut ini disajikan hasil pengujian Cummulative Abnormal Return untuk perusahan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI pada saat peluncuran:

Tabel 4.11

HASIL UJI ONE SAMPLE T-TEST

CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN PADA

α

= 5% Hari CAAR (2-tailed) Sign. Hasil

t-2 0,00466 0,686 Tidak signifikan

t-1 -0,01141 0,442 Tidak signifikan

t0 -0,01476 0,380 Tidak signifikan

t1 -0,00549 0,740 Tidak signifikan

t2 -0,00771 0,624 Tidak signifikan

Sumber: Lampiran 12, diolah

Dalam tabel 4.11, diketahui bahwa pada hari pertama pengamatan atau t-2 nilai CAAR adalah positif sebesar 0,00466 dengan siginifikansi sebesar 0,686, pada t-1 nilai CAAR menjadi negatif sebesar 0,01141 dengan signifikansi sebesar 0,442, pada periode peluncuran Indeks SRI-KEHATI yaitu t0 nilai CAAR semakin turun hingga tetap negatif sebesar 0,01476 dengan signifikansi sebesar 0,380, nilai CAAR sedikit naik di hari berikutnya atau t1 namun masih tetap negatif sebesar 0,00549 dengan signifikansi sebesar 0,740, dan pada periode akhir pengamatan atau t2 nilai CAAR harus turun lagi di nilai negatif 0,00771 dengan signifikansi sebesar 0,624. Mengacu pada keseluruhan probabilitas siginifikansi

CAAR selama periode pengamatan, selama lima hari pengamatan tersebut nilai signifikansi kelimanya jauh di atas α=0,05 sehingga dinyatakan tidak signifikan.

Melihat keseluruhan hasil pengujian statistik terhadap Abnormal Return

baik dalam AAR maupun CAAR, bahwa hanya pada AAR t1 yang signifikan negatif dan keseluruhan hasil lainnya disekitar tanggal peluncuran adalah tidak signifikan. Oleh karena itu, dengan mengacu pada hipotesis penelitian yang telah dibuat sebelumnya dan berdasarkan kesimpulan hasil pengujian statistik ini, menyatakan hasil bahwa H0 diterima, yang artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya

abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

2. Pengujian Hipotesis 2

H0: µ = 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya volume perdagangan yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

H2: µ ≠ 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direaksi

oleh pasar yang ditunjukkan dengan adanya volume perdaganganyang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

Pengujian hipotesis 2 merupakan pengujian statistik terhadap trading volume activity yang bertujuan untuk mengetahui terbukti atau tidak terbuktinya efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran

 

Indeks SRI-KEHATI. Terbukti atau tidak terbuktinya efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat ini ditunjukkan dengan ada tidaknya trading

volume activity (volume perdagangan) yang signifikan di sekitar tanggal

peluncuran Indeks SRI-KEHATI. Jika trading volume activity yang signifikan adalah tidak sama dengan nol, yaitu positif, berarti good news. Dan jika trading volume activity yang signifikan adalah sama dengan nol, yaitu negatif, berarti bad news. Penelitian ini menguji statistik trading volume activity dengan menggunakan one sample t-test yang tersedia dalam program SPSS. Hasil pengujian terhadap Trading Volume Activity untuk perusahan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI pada saat peluncuran, ditampilkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.12

HASIL UJI ONE SAMPLE T-TEST TRADING VOLUME ACTIVITY PADA

α

= 5%

Hari ATVA Sign.

(2-tailed) Hasil t-2 0,02646 0,280 Tidak signifikan t-1 0,03160 0,231 Tidak signifikan t0 0,01281 0,185 Tidak signifikan t1 0,02677 0,266 Tidak signifikan t2 0,03222 0,231 Tidak signifikan

Sumber: Lampiran 18, diolah

Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa pada hari pertama pengamatan atau t-2 nilai ATVA adalah sebesar 0,02646 dengan siginifikansi sebesar 0,280, pada t-1 ada sedikit kenaikkan ATVA menjadi sebesar 0,03160 dengan

signifikansi sebesar 0,231, sedangkan pada periode peluncuran Indeks SRI- KEHATI yaitu t0 nilai ATVA malah turun hingga tinggal sebesar 0,01281 dengan signifikansi sebesar 0,185, nilai ATVA melonjak naik di hari berikutnya atau t1 hingga sebesar 0,02677 dengan signifikansi sebesar 0,266, dan pada periode akhir pengamatan atau t2 nilai TVA terus mengalami kenaikkan hingga mencapai angka sebesar 0,03222 dengan signifikansi sebesar 0,231. Dari t-2 ke t-1 terjadi kenaikkan ATVA yang cukup baik, kemudian merosot di t0, lalu kembali naik di t1 dan semaikin tinggi hingga nilai ATVA tertinggi ada di pengamatan t2. Simpulnya bahwa penurunan ATVA hanya terjadi di t0.

Kenaikan-kenaikan nilai ATVA ini ternyata tidak sejalan dengan nilai signifikansinya, sebab selama lima hari pengamatan tersebut tidak ada satu pun ATVA yang signifikan, melainkan semua probabilitas signifikansinya adalah jauh di atas α=0,05 sehingga dinyatakan tidak signifikan. Dan dengan mengacu pada hipotesis penelitian yang telah dibuat sebelumnya, dan berdasarkan kesimpulan hasil pengujian statistik ini, menyatakan hasil bahwa H0 diterima, yang artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya trading volume activity (volume perdagangan) yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

4.2.3 Pembahasan

1. Pembahasan Abnormal Return

Berdasarkan hasil analisis deskriptif untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI selama periode

 

pengamatan yang dimulai sejak dua hari sebelum peluncuran Indeks SRI- KEHATI, pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI dan dua hari setelah peluncuran Indeks SRI-KEHATI, diperoleh informasi bahwa perusahaan- perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI cenderung memiliki AR positif yang dapat dilihat dari nilai AAR pada hari t0 dan t1, namun kepositifan ini tidak didukung oleh nilai simpangan baku yang dimiliki oleh masing-masing AAR tersebut sebab nilai simpangan baku tertinggi selama periode pengamatan justru terjadi pada kedua hari tersebut. Demikian pun dengan hasil analisis deskriptif terhadap CAR yang menginformasikan bahwa perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI cenderung memiliki CAR negatif yang dapat dilihat dari nilai CAAR pada hari t-1 sampai dengan t2.

Selain dari kedua hasil analisis deskriptif, untuk semakin melengkapi dan membuktikan hasil dari hipotesis penelitian yang telah disusun maka pengujian hipotesis terhadap AR dan CAR pun telah dilakukan. Hasil dari pengujian AR selama periode pengamatan t-2 sampai dengan t2, yaitu hanya satu dari lima hari pengamatan terhadap AAR yang direaksi signifikan yaitu pada t-1, dan dengan signifikansi yang negatif dan diperlengkapi searah oleh CAR yang selama seluruh periode pengamatan menunjukkan hasil CAAR yang tidak ada satu pun yang signifikan, membawa pada kesimpulan bahwa hasil pengujian ini secara jelas menjawab bahwa informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya abnormal return yang signifikan disekitar tanggal peluncuran.

2. Pembahasan Trading Volume Activity

Selain pengujian terhadap Abnormal Return, tahapan analisis untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI selama periode pengamatan yang dimulai sejak dua hari sebelum peluncuran Indeks SRI-KEHATI, pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI dan dua hari setelah peluncuran Indeks SRI-KEHATI juga dilakukan terhadap variabel Trading Volume Activity. Hasil dari analisis deskriptif maupun pengujian hipotesis yang dilakukan terhadap TVA memperlihatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan analisis terhadap AR dan CAR, yaitu tidak ada satupun ATVA yang signifikan selama seluruh periode pengamatan. Hasil pengujian ini secara jelas menjawab bahwa informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya trading volume activity yang signifikan disekitar tanggal peluncuran.

Hasil yang searah antara AR dan TVA dapat dipastikan oleh karena keterkaitan satu sama lain diantaranya. Apabila sebuah informasi adalah informatif di pasar modal dan mempengaruhi harga saham di pasar, kemudian berlanjut menjadi bentuk pengaruh kepada investor yang tercermin dalam volume

Dokumen terkait