BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini apabila ditinjau dari jenis penelitian adalah: 1. Ditinjau dari tujuan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis melalui validasi teori pada keadaan tertentu. Hasil pengujian data digunakan sebagai dasar untuk kesimpulan penelitian, yaitu mendukung atau menolak hipotesis yang dikembangkan dari telaah hipotesis.
2. Ditinjau dari permasalahan penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian event study di mana variabel-variabel yang akan diteliti sudah jelas.
3. Ditinjau dari jenis data yang diteliti
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian arsip (archival research) dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
3.2 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi penulisan yaitu:
1. Penelitian ini dilakukan hanya untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI di Bursa Efek Indonesia periode 2009.
2. Sampel penelitian hanya terbatas pada 25 perusahan yang sahamnya termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI pada tanggal 8 Juni 2009.
3. Pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI dengan melihat reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang diukur menggunakan
Market Model yang digunakan oleh Brown dan Warner (1985) dalam
Kurniawati (2006), dan volume perdagangan saham yang diukur dengan menggunakan Trading Volume Activity.
4. Pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI diamati hanya disekitar tanggal peluncuran Indeks SRI-KEHATI dengan menggunakan windows period
adalah t-2 sampai dengan t2.
3.3 Identifikasi Variabel
Variabel penelitian merupakan titik perhatian dalam penelitian dan pada dasarnya berfungsi untuk membatasi lingkup study dalam sebuah penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Abnormal Return, dan Volume Perdagangan Saham (Trading Volume Activity).
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini merupakan event study dengan windows period lima hari perdagangan yaitu pengujian berdasarkan pengukuran return dan akumulasi volume perdagangan dua hari sebelum tanggal peluncuran Indeks SRI-KEHATI (t-2), pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI (t0) dan dua hari setelah tanggal peluncuran Indeks SRI-KEHATI (t2). Pemilihan windows period lima hari ini disesuaikan dengan kondisi pasar modal di Indonesia yang tergolong pasar tipis (thin market) yang disebabkan negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dan regulasi lainnya yaitu wajibnya mempublikasikan suatu event
paling lambat adalah dua hari sejak event date. Selain regulasi-regulasi tersebut, pemilihan windows period lima hari ini adalah untuk menghindari Confounded
effect. Jika menggunakan windows period lebih dari lima hari maka ada unsur- unsur lain seperti pengumuman ataupun corporate action lainnya yang mempengaruhi hasil penelitian ini, sebaliknya jika menggunakan windows period
kurang dari kurang lima hari maka ada kemungkinan belum ada pengaruhnya.
a. Abnormal Return
Abnormal Return adalah selisih antara return sesungguhnya (actual return) dikurangi return yang diharapkan (expected return). Abnormal return
digunakan untuk melihat harga saham pada event window untuk masing- masing hari disekitar tanggal peristiwa. Model pengujian yang digunakan dalam pengujian ini adalah Market Model yang digunakan oleh Brown dan
Warner (1985) dalam Kurniawati (2006), yakni model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square).
Tahapan pengukuran Abnormal return sebagai berikut: 1. Menghitung return saham harian individual:
1 1) ( − − − = it it it P P P Rit ...(1) Keterangan:
Rit = Actual return saham sekuritas i pada periode peristiwa t
Pit = Harga saham i pada periode t
Pit – 1 = Harga saham i pada periode t-1
2. Menghitung return pasar harian:
1 1) ( − − − = t t t IHSG IHSG IHSG Rmt ...(2) Keterangan:
Rmt = Return pasar pada periode t
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t
IHSGt – 1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t-1
Pit = Harga saham i pada periode t
Metode koreksi Beta Fowler dan Rorke (1983) dengan periode dua lead
dan dua lag dalam Kurniawati (2006):
3. Mengestimasi alpha dan beta dengan mengoperasikan persamaan regresi berganda seperti berikut:
4. Setelah melalui persamaan tersebut, maka dioperasikan persamaan regresi berganda untuk mendapatkan korelasi serial return indeks pasar dengan return indeks pasar periode sebelumnya sebagai berikut:
Rmt = αi +ρ1 Rmt-1 + ρ2 Rmt-2 + εit ...(4)
5. Hitung nilai bobot (W) yang digunakan. Nilai bobot ini ditetapkan berdasarkan nilai korelasi data, digunakan untuk pemberian standar nilai yang berimbang karena faktor rentang lead atau lag yang ditetapkan. Pemberian bobot ini dengan menggunakan rumus:
2 1 2 1 . 2 . 2 1 . 2 1 1
ρ
ρ
ρ
ρ
+ + + + = W ...(5) 2 1 2 1 . 2 . 2 1 1 2ρ
ρ
ρ
ρ
+ + + + = W ...(6)6. Besarnya beta koreksi sekuritas ke-i yang merupakan penjumlahan koefisien regresi berganda dengan bobot, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
βi = W2. βi-2 + W1. βi-1 + βi0 + W1. βi1 + W2. βi2 ...(7)
Keterangan:
Rit = Actual return saham sekuritas i pada periode peristiwa t
Rmt = Return pasar pada periode t
αi = Alpha, merupakan konstanta return dari saham i
βi-2...2= Beta yang dihitung berdasarkan persamaan regresi berganda:
Rit = αi +β-2 Rmt-2 + β-1 Rmt-1 + β0 Rmt + β1 Rmt+1 + β2 Rmt+2 + εit ρ = Koefisien serial return
εit = Kesalahan residu saham i pada periode t
W = Nilai bobot
βi = Beta sekuritas ke-i yang telah dikoreksi
Setelah mendapatkan nilai alpha dan beta koreksi melalui tahapan di atas, maka pengukuran Abnormal Return dapat dilanjutkan:
7. Menghitung expected return:
E (Rit) = αi + βi Rmt...(8)
Keterangan:
E (Rit) = Expected Return dari sekuritas i
αi = Alpha, merupakan konstanta return dari saham i βi = Beta sekuritas ke-i yang telah dikoreksi
Rmt = Return pasar pada periode t
8. Mengukur abnormal return dengan persamaan:
ARit = Rit - E (Rit)...(9)
Keterangan:
ARit = Abnormal return dari saham i pada periode t
Rit = Actual return saham sekuritas i pada periode peristiwa t
E (Rit) = Expected Return dari sekuritas i
9. Menghitung average abnormal return dengan persamaan:
∑
= ARit
k
Keterangan:
AARt = Average abnormal return dari saham pada periode t
ARit = Abnormal return dari saham i pada periode t
k = Jumlah sekuritas
10. Menghitung CAAR selama event period:
CARit k CAARt t t
∑
= − = = 2 2 1 ...(11) Keterangan:CAARt = Cumulative average abnormal return dari saham pada
periode t
AARt = Average abnormal return dari saham pada periode t
k = Jumlah sekuritas
b. Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham diukur berdasarkan volume perdagangan saham harian menggunakan Trading Volume Activity (TVA) selama event period t-2 sampai dengan t2.
1. Menghitung TVA selama event period:
...(12)
2. Menghitung rata-rata TVA selama event period:
n TVAit TVAit X n i
∑
= = 1 ...(13)Keterangan:
TVAit = Aktivitas volume perdagangan saham pada periode t
X TVAit = Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham pada
periode t
n = Jumlah sampel
3.5 Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang sahamnya termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu 25 perusahaan yang telah diseleksi dan memenuhi seluruh kriteria dan syarat-syarat yang ditentukan oleh Yayasan KEHATI dan Bursa Efek Indonesia.
3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Data-data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain:
a. Daftar 25 perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI.
b. Data harga saham untuk menghitung return perusahaan dan return pasar diperoleh dari www.finance.yahoo.com
c. Data jumlah lembar saham yang diperdagangkan yang diperoleh dari www.finance.yahoo.com, dan jumlah lembar saham yang beredar diperoleh
dalam Laporan Kuartal Dua Tahun 2009 yang tersedia di situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Metode pengumpulan data yang digunakan berdasarkan teknik dokumenter yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari laporan-laporan, catatan, dan arsip-arsip yang ada di beberapa sumber seperti Bursa Efek Indonesia, Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya, internet, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan data yang dibutuhkan.