• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

C. Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan program perhitungan komputer untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas data yang diperoleh selama penelitian. Paket program yang digunakan yaitu SPSS 16. Data yang dibutuhkan sebanyak 36 responden yang kemudian layak untuk diukur kevalidan datanya yang selanjutnya dapat dianalisis lebih lanjut.

1. Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment pearson. Dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Berikut ini akan dijelaskan mengenai validitas

pengaruh persepsi gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan, yang diperoleh dari perhitungan menggunakan program SPSS.16 .

Tabel V.7

Rangkuman tes validitas pengaruh persepsi gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan

Variabel Butir r hitung r tabel Keterangan Persepsi gaya kepemimpinan 1 0.664 0.3291 Valid

2 0.803 0.3291 Valid 3 0.517 0.3291 Valid 4 0.603 0.3291 Valid 5 0.689 0.3291 Valid 6 0.551 0.3291 Valid 7 0.784 0.3291 Valid 8 0.493 0.3291 Valid 9 0.689 0.3291 Valid 10 0.391 0.3291 Valid 11 0.620 0.3291 Valid 12 0.699 0.3291 Valid Semangat kerja karyawan 1 0.553 0.3291 Valid 2 0.844 0.3291 Valid 3 0.768 0.3291 Valid

4 0.753 0.3291 Valid 5 0.768 0.3291 Valid 6 0.659 0.3291 Valid 7 0.553 0.3291 Valid 8 0.844 0.3291 Valid Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan Tabel V.7 dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai rhitung > rtable sehingga seluruh butir pertanyaan dikatakan valid.

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha ≥ 0,6. Hasil uji reliabilitas disajikan pada Tabel V.8 dibawah ini.

TABEL V.8

Rangkuman hasil uji reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan Gaya kepemimpinan 0.852 Reliabel Semangat kerja karyawan 0.821 Reliabel Sumber Data Primer 2016

Dari Tabel V.8 diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai alpha ≥0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut dinyatakan reliabel.

3. Teknik Analisis Regresi Sederhana a. Persamaan Regresi

Tabel V.9

Hasil Regeresi Linier Sederhana

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.166 .930 2.328 .026 Gaya kepemimpinan .420 .229 .300 1.833 .076 Dependent Variable: Semangat kerja

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana pada Tabel V.9 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 2.166 + 0.420X1 1) Konstanta (a)

Pada persamaan di atas diperoleh nilai konstanta sebesar 2.166 atau dinilai positif, yang berarti bahwa jika skor pada variabel Gaya kepemimpinan sama dengan nol maka akan diperoleh nilai semangat kerja karyawan sebesar 2.166.

2) Koefisien Regresi Gaya kepemimpinan (b1)

Gaya kepemimpinan pada persamaan di atas diperoleh sebesar 0.420 yang berarti positif searah dan jika skor pada variabel Gaya kepemimpinan meningkat maka semangat kerja karyawan akan meningkat dan sebaliknya apabila skor variabel Gaya

kepemimpinan menurun maka semangat kerja karyawan akan menurun juga.

b. Uji t

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = 0, artinya suatu Gaya Kepemimpinan tidak

berpengaruh terhadap Semangat kerja.

Ha :b1≠ 0, artinya Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Semangat kerja

2) Menetukan taraf signifikansi 0,05 3) Menentukan t hitung dan t tabel

Diketahui t hitung sebesar 1.833 diperoleh dari uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel V.9. t tabel pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau 36-1-1 = 34 (k adalah jumlah variabel independen) didapat t tabel dengan menggunakan program Ms Excel. Pada cell kosong ketik FINV (0,025;36) kemudian enter, jadi besarnya t tabel adalah 2.0322. 4) Pengambilan keputusan

t hitung ≤ t tabel atau – t hitung ≥ -t tabel jadi 𝐻0 diterima. t hitung > t tabel atau – t hitung < -t tabel jadi 𝐻0 ditolak.

Dapat diketahui bahwa t hitung (1.833) < t tabel (2.0322) jadi hipotesis nol ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan (X2) tidak berpengaruh terhadap Semangat kerja.

Nilai koefisien dan t hitung adalah positif sehingga Gaya Kepemimpinan (X2) tidak berpengaruh terhadap semangat kerja.

Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi dapat dilihat pada tabel V.9, dari tabel dapat diketahui signifikansi adalah 0,076. Pengambilan keputusan signifikansi >0,05 jadi 𝐻0

diterima, sedangkan signifikansi ≤0,05 jadi 𝐻0 ditolak. Dapat

diketahui bahwa signifikansi 0,076 lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima, jadi dapat disimpulkan Gaya Kepemimpinan (X2) tidak berpengaruh terhadap semangat kerja.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis diskriptif dan regresi sederhana penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa:

1. Analisis diskriptif karakteristik responden

Berdasarkan analisis diskriptif mengenai karakteristik responden dapat diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki lebih mendominasi sebanyak 19 orang, sedangkan dari segi umur rata-rata responden berumur antara 17-32 tahun dan berdasarkan lama bekerja diketahui bahwa mayoritas responden memiliki masa kerjaa <1 tahun.

2. Analisis diskripsi variabel penelitian a. Gaya kepemimpinan

Nilai rata-rata variabel Gaya kepemimpinan sebesar 4.0394, angka ini diperoleh dai hasil pengujian dalam rumus spss.16 yang ada pada tabel V.6. Bila dilihat dari tiap indikator dari variable tersebut maka rata-rata terendah ada pada indikator Gaya kepemimpinan pada item ke sembilan (Apabila terjadi permasalahan dalam perusahaan, pemimpin berusaha memecahkan sendiri persoalan dalam perusahaan tampa melibatkan karyawan) dengan nilai sebesar 3.6944.

Variabel gaya kepemimpinan memiliki dua belas item pertanyan dimana pertanyan pertama sampai dengan pertanyaan ke tiga menjelaskan tentang bagaimana seorang pemimpin mengambil keputusan, kemudian di butir pertanyaan ke empat sampai dengan butir pertanyaan ke enam berisi tentang cara pemimpin memperlakukan karyawan, sedangkan butir pertanyaan nomor tujuh sampai dengan butir pertanyaan butir sembilan membahas mengenai cara pemimpin menghadapi masalah, dan yang terakhir pertanyaan dari butir sepuluh hingga butir ke dua belas berisi tentang hubungan menejer dengan karyawannya.

b. Semangat kerja

Nilai rata-rata variabel Semangat kerja karyawan sebesar 3.8611 yang diperoleh dari hasil pengujian didalam rumus SPSS.16 yang ada pada tabel V.6. Bila dilihat dari tiap item dari variable tersebut maka

rata-rata terendah ada pada item ke 3 (Saya selalu taat dan patuh pada peraturan yang berlaku didalam perusahaan) dengan nilai sebesar 3.6944.

Pada variabel semangat kerja ini meimiliki enam butir pertanyaan dimana butir pertanyaan pertama sampai dengan butir pertanyaan ke tiga berisi tentang kedisiplinan kerja karyawan, sedangkan butir pertanyaan ke empat sampai dengan butir pertanyaan ke lima berisi tentang ketelitan kerja dan butir pertanyaan terakhir berisi tentang kegairahan kerja karyawan. berdasarkan keterangan setiap butir pertanyaan yang ada dalam kuisioner, maka dapat diketahui bahwa karyawan Restoran Pasta dan Turkey Koki Joni telah memiliki semangat kerja yang tinggi, terlepas bagaimanapun gaya kepemimpinan yang dipraktikkan oleh manajer.

3. Analisis Regresi Sederhana

Diketahui bahwa secara parsial persepsi pada gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi semangat kerja karyawan Di Restoran Pasta dan Turki Koki Joni.

Dari hasil pengolahan data dapat diketahui signifikansi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja adalah 0,076 yang terdapat pada tabel V.9 tentang hasil regresi linier sederhana. Pengambilan keputusan signifikansi > 0,05 jadi 𝐻0 diterima, sedangkan signifikansi ≤ 0,05 jadi

0,05 maka hipotesis nol ditolak, jadi dapat disimpulkan Gaya Kepemimpinan (X2) tidak berpengaruh terhadap Semangat kerja.

76

BAB VI

Dokumen terkait