• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

Berikut diuraikan analisis data yang dilakukan oleh peneliti. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola pengembangan paragraf apa saja yang digunakan untuk mengembangkan karangan-karangan tersebut. Selain pola pengembangan paragraf, peneliti juga melakukan analisis unsur-unsur paragraf dalam karangan yang dibuat guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Hasil analisis dikelompokkan berdasarkan unsur-unsur paragraf dan pola pengembangan paragraf.

4.2.1 Unsur-unsur Paragraf pada Karangan Guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

Unsur-unsur paragraf yang terdapat pada karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yaitu paragraf dengan tiga unsur, paragraf dengan dua unsur, dan paragraf hanya satu unsur. Paragraf dengan tiga unsur merupakan paragraf yang lengkap. Apabila dirinci, data yang berupa paragraf dengan tiga unsur dapat dirinci atas: (1) kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi, (2) kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Paragraf dengan dua unsur terbagi menjadi lengkap dan tidak lengkap. Paragraf dengan dua unsur yang lengkap yaitu memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Apabila dirinci, data yang berupa paragraf dengan dua unsur yang tidak lengkap dapat dirinci atas: (1) kalimat penjelas dan transisi, (2) kalimat utama dan transisi. Paragraf yang hanya satu unsur merupakan paragraf yang hanya memiliki satu unsur, yaitu kalimat-kalimat penjelas. Berikut ini

peneliti akan menganalisis unsur-unsur paragraf dalam karangan yang dibuat guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

4.2.1.1 Paragraf yang memiliki tiga unsur

Peneliti menemukan banyak paragraf yang memiliki tiga unsur yaitu transisi, kalimat utama, dan kalimat penjelas. Selain itu, ada satu paragraf yang memiliki tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Berikut ini adalah contoh (13), (14), (15), (16) yang diidentifikasi memiliki tiga unsur.

(13)1) Selain menjaga kebersihan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal juga sangat penting untuk dilakukan. 2) Membersihkan seisi rumah dan lingkungan sekitar akan membuat lingkungan menjadi bersih dan tidak menjadi sarang bagi penyakit untuk tumbuh dan berkembang. 3) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan kita seperti, mengubur barang-barang bekas, menguras bak mandi dan menutup semua sumber air sehingga nyamuk tidak bisa berkembang baik di sana. (4-c)

(14)1) Suatu hari terjadi musim hujan yang berkepanjangan. 2) Akibat ulah Baim, maka di kampungnya mengalami Banjir Bandang. 3) Keadaan ini berlangsung cukup parah sehingga ketinggian Banjir hampir melewati atap rumahnya. (5-b)

(15)1) Akibat dari kejadian tersebut, banyak hal buruk yang menimpanya. 2) Diantaranya adalah seluruh harta bendanya rusak akibat banjir, kegiatan lainnya lumpuh total. 3) Belum lagi penyakit yang dideritanya akibat dari pasca banjir. 4) Baim harus terbaring lemas di rumah sakit karena terkena penyakit diare dan demam berdarah. (5-c)

Paragraf (13) terdiri dari tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Selain menjaga kebersihan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal juga

sangat penting untuk dilakukan. Paragraf ini juga terdiri dari dua kalimat penjelas yang berada pada kalimat 2) dan 3), yaitu 2) Membersihkan seisi rumah dan lingkungan sekitar akan membuat lingkungan menjadi bersih dan tidak menjadi sarang bagi penyakit untuk tumbuh dan berkembang. 3) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan kita seperti, mengubur barang-barang bekas, menguras bak mandi dan menutup semua sumber air sehingga nyamuk tidak bisa berkembang baik di sana. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi di kalimat 1), yaitu Selain menjaga kebersihan tubuh.

Paragraf (14) terdiri dari tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2) yaitu 2) Akibat ulah Baim, maka di kampungnya mengalami Banjir Bandang. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat penjelas, yaitu 3) Keadaan ini berlangsung cukup parah sehingga ketinggian Banjir hampir melewati atap rumahnya. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi berupa kalimat, yaitu 1) Suatu hari terjadi musim hujan yang berkepanjangan.

Paragraf (15) terdiri dari tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Akibat dari kejadian tersebut, banyak hal buruk yang menimpanya. Paragraf ini juga terdiri dari tiga kalimat penjelas yang berada pada kalimat 2), 3), dan 4) yaitu 2) Diantaranya adalah seluruh harta bendanya rusak akibat banjir, kegiatan lainnya lumpuh total. 3) Belum lagi penyakit yang dideritanya akibat dari pasca banjir. 4) Baim harus terbaring lemas di rumah sakit karena terkena penyakit diare dan demam berdarah.

Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi di kalimat 1), yaitu Akibat. Penemuan peneliti tentang paragraf dengan tiga unsur juga terdapat di paragraf 7-b, 8-b, 8-c, 12-c, 14-b, 14-12-c, 17-b, 17-12-c, 18-12-c, dan 20-c.

(16)1) Aku mempunyai seorang teman yang bernama Baim. 2) Baim memiliki kebiasaan buruk yang dilakukannya. 3) Seringkali Baim membuang sampah di sembarangan tempat. 4) Ketika membuang sampah Baim hanya membuang sampah di selokan depan rumahnya. 5) Kebiasaan buruk ini sudah diperingati. (5-a)

Paragraf (16) terdiri dari tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Aku mempunyai seorang teman yang bernama Baim. Paragraf ini juga terdiri dari tiga kalimat penjelas yang berada pada kalimat 2), 3), dan 4), yaitu 2) Baim memiliki kebiasaan buruk yang dilakukannya. 3) Seringkali Baim membuang sampah di sembarangan tempat. 4) Ketika membuang sampah Baim hanya membuang sampah di selokan depan rumahnya. Selain itu, paragraf ini memiliki satu kalimat penegas, yaitu 5) Kebiasaan buruk ini sudah diperingati.

4.2.1.2 Paragraf memiliki dua unsur

Peneliti menemukan paragraf yang hanya terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas. Berikut ini adalah contoh (17), (18), (19), (20), (21), (22), (23), (24), dan (25) yang diidentifikasi memiliki dua unsur.

a. Berikut contoh paragraf yang lengkap

(17)1) Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota bagaimana tidak? 2) Seperti masih banyak sampah

yang berserakan di lingkungan terlebih di sungai terlihat jelas terdapat banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencermaran simbah.(1-a)

(18)1) Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. 2) Jangan membuang sampah sembarang, seperti kekali atau sungai, atau kedalam parit. (3-a)

(19)1) Apabila kita membuang sampah kedalam sungai atau kali akan membuat polusi, sehingga ikan-ikan akan mati, dan terjadi pendangkalan terhadap kali tersebut. 2) Demikian juga apabila sampah dibuang kedalam parit, akan menyebabkan banjir, sebab pada saat musim hujan tiba saluran-saluran air akan tersumbat dan terjadilah banjir. (3-b) Paragraf (17) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota bagaimana tidak? Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat penjelas, yaitu 2) Seperti masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan terlebih di sungai terlihat jelas terdapat banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencermaran simbah. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini lengkap karena memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Paragraf (18) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat penjelas, yaitu 2) Jangan membuang sampah sembarang, seperti kekali atau sungai, atau

kedalam parit. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini lengkap karena memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas.

Paragraf (19) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Apabila kita membuang sampah kedalam sungai atau kali akan membuat polusi, sehingga ikan-ikan akan mati, dan terjadi pendangkalan terhadap kali tersebut. Paragraf ini juga terdiri dari satu kalimat penjelas, yaitu 2) Demikian juga apabila sampah dibuang kedalam parit, akan menyebabkan banjir, sebab pada saat musim hujan tiba saluran-saluran air akan tersumbat dan terjadilah banjir. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini lengkap karena memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Penemuan peneliti tentang paragraf dengan dua unsur juga terdapat di paragraf 3-c, 4-a, a, 6-b, 6-c, 7-a, 10-a, 12-a, 12-6-b, 12-d, 13-6-b, 13-c, 14-a, 14-d, 15-a, 16-a, 17-a, 18-a, 18-6-b, 19-a, 19-e, 19-f, 20-a, dan 20-c.

b. Berikut contoh paragraf yang tidak lengkap

(20)1) Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor, sumber penyakit dapat tumbuh dengan cepat bahkan dasyat berkembangnya sumber penyakit pun terdapat pada pemupukan sampah, limbah pabrik, hingga ada pada air yang tergenang. 2) Air yang tergenang kenapa dapat merangsang serangga nyamuk untuk dapat berkembang biak dengan cepat. (1-c)

(21)1) Demikian cara hidup bersih dan bermanfaat yang bisa kita dapatkan. 2) Oleh karena itu, marilah kita semua menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan agar kita menjadi sehat dan terhindar dari penyakit yang mengancam. (4-d)

(22)1) Namun sekarang kurang lebih lima tahun terakhir ini telah datang orang-orang tidak kami kenal sebelumnya untuk mengambil dan merusak semua kekayan alam yang kami miliki tanah, hutan, emas, batu bara, batu koral, pasir, dan kayu. 2) Kayu yang kami miliki di ambil dengan cara membuka perusahaan yang berujung pada pembabatan dan penggrusakan terhadap hutan secara besar-besaran namun ujungnya selalu masyarakat pedesaan yang disalahkan dan ini lah buktinya yang kira rasakan sekarang kabut asap yang tebal menutupi alam, jagat raya ini dengan kejam seperti kejamnya para pengusaha kaya. 3) Tidak hanya itu banjirpun sering datang melanda sehingga segala macam penyakit pun datang tiba-tiba ha..ha..ha..ha dengan kejam merengut jiwa-jiwa tak berdosa. (11-c)

Paragraf (20) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat penjelas dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1) Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor, sumber penyakit dapat tumbuh dengan cepat bahkan dasyat berkembangnya sumber penyakit pun terdapat pada pemupukan sampah, limbah pabrik, hingga ada pada air yang tergenang. 2) Air yang tergenang kenapa dapat merangsang serangga nyamuk untuk dapat berkembang biak dengan cepat. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi di kalimat 1), yaitu Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor. Paragraf ini mempunyai kalimat penjelas, tetapi tidak memiliki kalimat utama. Oleh sebab itu, paragraf ini tidak koheren dengan kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan tetapi memiliki transisi.

Paragraf (21) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat penjelas dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1) Demikian cara hidup bersih dan bermanfaat yang bisa kita dapatkan. 2) Oleh karena itu, marilah kita semua menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan agar

kita menjadi sehat dan terhindar dari penyakit yang mengancam. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi di kalimat 1), yaitu Demikian. Paragraf ini mempunyai kalimat penjelas, tetapi tidak memiliki kalimat utama. Oleh sebab itu, paragraf ini tidak koheren dengan kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan tetapi memiliki transisi.

Paragraf (22) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat penjelas dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari tiga kalimat, yaitu 1) Namun sekarang kurang lebih lima tahun terakhir ini telah datang orang-orang tidak kami kenal sebelumnya untuk mengambil dan merusak semua kekayan alam yang kami miliki tanah, hutan, emas, batu bara, batu koral, pasir, dan kayu. 2) Kayu yang kami miliki di ambil dengan cara membuka perusahaan yang berujung pada pembabatan dan penggrusakan terhadap hutan secara besar-besaran namun ujungnya selalu masyarakat pedesaan yang disalahkan dan ini lah buktinya yang kira rasakan sekarang kabut asap yang tebal menutupi alam, jagat raya ini dengan kejam seperti kejamnya para pengusaha kaya. 3) Tidak hanya itu banjirpun sering datang melanda sehingga segala macam penyakit pun datang tiba-tiba ha..ha..ha..ha dengan kejam merengut jiwa-jiwa tak berdosa. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi di kalimat 1), yaitu Namun. Paragraf ini mempunyai kalimat penjelas, tetapi tidak memiliki kalimat utama. Oleh sebab itu, paragraf ini tidak koheren dengan kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan tetapi memiliki transisi. Penemuan peneliti tentang paragraf dengan dua unsur juga terdapat di paragraf 1-b dan 12-e.

(23) 1) Sampah tidak berguna atau tidak berfungsi ditaman didalam tanah, supaya tidak mencemari lingkungan. 2) Lingkungan yang tercemar menyebabkan timbulnya berbagai penyakit salah satu akibat, membuang sampah sembarangan berakibat parit/Got meluap sehingga terjadi penumpukan sampah disungai, sungaipun menjadi dangkal sehingga waktu musim hujan air sungai tidak bisa tertampung dengan semana mestinya. (10-b)

(24) 1) Akibat semua itu banjir melanda perkampungan dan rumahpun menjadi bulan-bulan air tergenang. 2) Semuanya ini menyebabkan penyakit salah satunya diare dll. (10-c)

(25)1) ada pun dampak yang sering terjadi, setelah kurang perhatian kita tentang kebersihan lingkungan adalah timbulnya berbagai macam jenis penyakit seperti diare, gatal-gatal, demam, dan berbagai macam penyakit lainnya. 2) Maka hendaklah kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta sampah yang dapat di daur ulang dapat kita gunakan untuk keperluan dan penghasilan hidup. (16-c)

Paragraf (23) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2), yaitu 2) Lingkungan yang tercemar menyebabkan timbulnya berbagai penyakit salah satu akibat, membuang sampah sembarangan berakibat parit/Got meluap sehingga terjadi penumpukan sampah disungai, sungaipun menjadi dangkal sehingga waktu musim hujan air sungai tidak bisa tertampung dengan semana mestinya. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi berupa kalimat, yaitu 1) Sampah tidak berguna atau tidak berfungsi ditaman didalam tanah, supaya tidak mencemari lingkungan. Paragraf ini mempunyai kalimat utama, tetapi tidak memiliki kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan tetapi memiliki transisi.

Paragraf (24) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2), yaitu 2) Semuanya ini menyebabkan penyakit salah satunya diare dll. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi berupa kalimat, yaitu 1) Akibat semua itu banjir melanda perkampungan dan rumahpun menjadi bulan-bulan air tergenang. Paragraf ini mempunyai kalimat utama, tetapi tidak memiliki kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan tetapi memiliki transisi.

Paragraf (25) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2), yaitu 2) Maka hendaklah kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta sampah yang dapat di daur ulang dapat kita gunakan untuk keperluan dan penghasilan hidup. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi berupa kalimat, yaitu 1) ada pun dampak yang sering terjadi, setelah kurang perhatian kita tentang kebersihan lingkungan adalah timbulnya berbagai macam jenis penyakit seperti diare, gatal-gatal, demam, dan berbagai macam penyakit lainnya. Paragraf ini mempunyai kalimat utama, tetapi tidak memiliki kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan tetapi memiliki transisi.

4.2.1.3 Paragraf memiliki satu unsur

Peneliti menemukan beberapa paragraf yang terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat-kalimat penjelas. Biasanya paragraf ini merupakan lanjutan penjelasan dari

paragraf sebelumnya. Berikut ini adalah contoh (26), (27), (28) yang diidentifikasi memiliki satu unsur.

(26)1) Yang pertama adalah menjaga kebersihan diri sendiri. 2) Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi 2 kali sehari, memotong kuku dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih. 3) Sehingga jika kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat dan tidak akan mudah terserang oleh penyakit. (4-b)

(27)1) Semakin sering manusia membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya maka semakin banyak sampah yang akan menumpuk dan pada akhirnya siklus air tersumbat. 2) Jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus maka seluruh komponen hidup yang ada didalam air akan mati akibat air yang sudah tercemar. (7-c)

(28)1) Hal terburuk yang terjadi akibat tersumbatnya air karena sampah ialah ketika hujan turun maka akan menyebabkan terjadinya banjir. 2) Tentu saja dengan adanya banjir sangat berdampak buruk bagi manusia, misalnya rumah terendam banjir, lingkungan menjadi kotor serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia. (7-d)

Paragraf (26) terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Pada paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari tiga kalimat yaitu 1) Yang pertama adalah menjaga kebersihan diri sendiri. 2) Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi 2 kali sehari, memotong kuku dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih. 3) Sehingga jika kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat dan tidak akan mudah terserang oleh penyakit.

Paragraf (27) terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Pada paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1) Semakin sering manusia membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya maka semakin banyak sampah yang akan menumpuk dan pada akhirnya siklus air tersumbat. 2) Jika hal tersebut

dibiarkan terus-menerus maka seluruh komponen hidup yang ada didalam air akan mati akibat air yang sudah tercemar.

Paragraf (28) terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Pada paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1) Hal terburuk yang terjadi akibat tersumbatnya air karena sampah ialah ketika hujan turun maka akan menyebabkan terjadinya banjir. 2) Tentu saja dengan adanya banjir sangat berdampak buruk bagi manusia, misalnya rumah terendam banjir, lingkungan menjadi kotor serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Penemuan peneliti tentang paragraf dengan satu unsur juga terdapat 7-e, 11-b, 19-b, dan 19-j.

4.2.2 Pola pengembangan Paragraf pada Karangan Guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

Pola pengembangan paragraf yang terdapat pada karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yaitu pola umum khusus, khusus umum, sebab akibat, akibat sebab, kronologi, definisi luas, contoh, pertentangan, dan perbandingan. Apabila dirinci, data yang berupa pola pengembangan paragraf dapat dirinci atas: (1) pola umum-khusus memaparkan gagasan utama yang bersifat umum ke bagian-bagian yang lebih khusus, (2) pola khusus-umum memaparkan gagasan utama yang bersifat khusus ke bagian-bagian yang lebih umum, (3) pola sebab-akibat memaparkan bahwa pola sebab berfungsi sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangnya, (4) pola akibat-sebab memaparkan bahwa pola

akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya, (5) pola kronologi (waktu) menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan, (6) pola definisi luas memberikan penjelasan terhadap sesuatu, mengemukakan hal yang berupa definisi formal atau definisi dengan contoh dan keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari satu kata, (7) pola contoh digunakan untuk memberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca agar mudah menerimanya, (8) pola pertentangan dan perbandingan dengan membandingkan atau mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. Dalam hal ini, persamaan atau perbedaan menjadi fokus tulisan. Berikut ini peneliti akan menganalisis pola pengembangan paragraf dalam karangan yang dibuat guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

4.2.2.1 Pola Pengembangan Paragraf Umum-Khusus

Pola pengembangan paragraf umum-khusus adalah pola pengembangan yang digunakan oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Pola ini hampir digunakan di setiap paragraf yang dibuat oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Berikut ini adalah contoh (29), (30), (31) yang diidentifikasi memiliki pola umum- khusus.

(29)1) Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota bagaimana tidak? 2) Seperti masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan terlebih di sungai terlihat jelas terdapat banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencermaran simbah.(1-a)

(30)1) Bukan hanya itu lingkungan kotor pun terdapat di pemukiman padat, padat pabrik, padat pariwisata, hingga kontrakan sekali bagaimana tidak? 2) Seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan membiasakan hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan rumah rutin dan membiasakan anak hidup dengan kebersihan, bukan dengan membiarkannya dengan bermain di lingkungan yang penuh dengan kotoran. (1-b)

(31)1) Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang berserakan dimana-mana. 2) Kebersihan sangatlah penting untuk dilakukan karena dengan kebersihanlah yang akan menjaga kita dari ancaman-ancaman penyakit yang datang. 3) Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kebersihan. (4-a)

Paragraf (29) yaitu paragraf yang menggunakan pola pengembangan umum-khusus. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa

Dokumen terkait