• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

4.2 Analisis Data

Analisis dari hasil penelitian ini disajikan berdasarkan (a) proses pembentukan kata bahasa Dayak Linoh dan (b) persamaan bentuk afiks bahasa Dayak Linoh dengan bahasa Indonesia dan (c) perbedaan bentuk afiks bahasa Dayak Linoh dengan bahasa Indonesia. Berikut adalah pemaparan analisis data dalam penelitian ini.

4.2.1 Analisis Prefiks

Prefiks (awalan) adalah imbuhan yang dilekatkan di depan dasar (mungkin kata dasar, mungkin pula kata jadian). Kategori ini dianalisis berdasarkan proses pembentukan kata dalam bahasa Dayak Linoh. Wujud prefiks dalam bahasa Dayak Linoh didapatkan dari hasil karangan, lagu, dan rekaman yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Dayak Linoh serta makna dan fungsi yang terdapat dalam prefiks tersebut. Berikut adalah analisis data prefiks:

Data prefiks dalam bahasa Indonesia

1) Kalau kita merasa dingin dan hangat.

Merasa → me- + rasa (K.1/01) 2) Rumah bisa dipakai berteduh.

Berteduh → ber- + teduh (K.1/01)

3) Masalah hidup yang sering datang dan terkadang masalah itu seperti pembunuh bayaran.

Pembunuh → pem- + bunuh (K.1/04)

4) Lusianus Rinata Pratama anak rantau yang berusaha mengambil (impian) di tanah rantau.

Berusaha → ber- + usaha (K.3/04) Mengambil → meng- + ambil (K.3/04) Data prefiks dalam bahasa Dayak Linoh

1) Antik kita ngisa colap dan angat.

Ngisa → ng- + isa (K.1/01)

2) Langkau panai dipakai betoduh.

Betoduh → be- + toduh (K.1/01)

3) Masalah idup yang nguntik datang dan tekadang masalah iyak uba pemunuh bayaran.

Tekadang → te- + kadang (K.1/04)

Pemunuh → pe- + munuh (K.1/04)

4) Lusianus Rinata Pratama anak rantau yangbeusaha ngamik (impian) di tanah rantau.

Beusaha → be- + usaha (K.3/04)

Ngamik → ng- + amik (K.3/04)

Pada data prefiks di atas kata ngisa, betoduh, tekadang, pemunuh, beusaha dan ngamik adalah kata berimbuhan dengan kata dasarnya isa, toduh, kadang, munuh, usaha dan amik yang mendapat prefiks ng-, be-, te-, pe-, dan –ng yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja yang memiliki makna melakukan, mengerjakan, mengalami dan perbuatan (dengan kata lain, dapat dikatakan makna

‘agentif’), yang memiliki persamaan dengan prefiks me-, ber-, ter- pe- dan meng- dalam bahasa Indonesia.

Analisis kontrastif berdasarkan data prefiks be-, n-/ng-, te-, dan ke- dalam bahasa Dayak Linoh tidak memiiliki variasi bantuk seperti prefiks ber-, me- meng- ter- dan ke- dalam bahasa Indonesia tetapi meliliki persamaan dari variasi bentuk dalam bahasa indonesia prefiks dalam bahasa Bahasa Dayak Linoh dan bahasa Indonesia sama-sama berfungsi sebagai pembentuk kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan kata nominal, fungsi ini sejalan dengan fungsi prefiks ber-, me-, ter-me-, dan ke-me-, dalam bahasa Indonesia yang dikemukakan oleh Ramlan 2009 yaitu sebagai pembentuk kata sifat, kata bilangan,kata nominal, dan kata kerja.

4.2.2 Analisis Sufiks

Sufiks (akhiran) adalah proses pembentukkan kata yang dilakukan dengan cara menambahkan atau menempelkan afiks di akhir bentuk dasarnya, maka afiks tersebut disebut sufiks atau akhiran. Kategori ini dianalisis berdasarkan proses pembentukan kata dalam bahasa Dayak Linoh. Wujud sufiks dalam bahasa Dayak Linoh berupa transkip dari hasil karangan, lagu, dan rekaman yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Dayak Linoh serta makna dan fungsi yang terdapat dalam sufiks tersebut. Berikut adalah analisis data sufiks:

Data sufiks dalam bahasa Indonesia

1) Dikitnya kesadaran anak muda untuk mewariskan tradisi nenek moyang. Dikitnya → dikit + -nya (K.2/03)

Semuanya → semua + -nya (K.3/05) 3) Cantiknya wanita itu bau juga kentutnya.

Cantiknya → cantik + -nya (R.1/02) 4) Bawa sinilah saya minta.

Sinilah → sini + -lah (R.1/02) 5) Gimanalah mata sudah mengantuk

Gimanalah → gimana + -lah (R.1/05) Data prefiks dalam bahasa Dayak Linoh

1) Sikit’e kesadaran bala biak mudak pakai mewariskan tradisi inik umuh.

Sikit’e → sikit + -e (K.2/03)

2) Pengalaman yang aku ulih, dongan kobant panitia kodak’e.

Kodak’e → kodak + -e (K.3/05)

3) Bagak’ebetinak yak bau gam kontut’e.

Bagak’e → bagak + -e (R.1/02)

4) Baik kotok’om aku mintak.

Kotok’om → kotok + -om (R.1/02)

5) Keti’am kau matang ngantuk.

Kati’am → keti + -am (R.1/05)

Pada data sufiks di atas kata sikit’e, kodak’e, bagak’e, kotok’om dan keti’am adalah kata berimbuhan dengan kata dasarnya sikit, kodak, bagak, kotok dan keti yang mendapat imbuhan sufiks –e, -om dan -am, yang berfungsi sebagai pembentuk kata sifat yang menunjukan diri sendiri serta memiliki makna sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan, tindakan (menyuruh) dan tanya

(melakukan) yang memiliki persamaan dengan sufiks –nya dan -lah dalam bahasa Indonesia. Sufiks –nya dan –om/am dalam bahasa Dayaka Linoh dipakai dalam ragam cakapan non formal, atau dipakai dalam komunikasi sehari-hari.

Analisis kontrastif berdasarkan data sufiks –e,–am/-om dalam bahasa Dayak Linoh tidak memiliki variasi bentuk, ini sejalan dengan bentuk akhiran -lah dalam bahasa Indonesia yang dipakai dalam ragam cakapan tidak formal dan tidak mengalami perubahan bentuk ketika dilekatkan pada dasar tetapi akhiran –e, -om, –am memiliki persamaan fungsi dan makna dengan akhiran –lah dalam bahasa Indonesia yaitu berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dan memiliki

makna ‘tindakan’, ‘perbuatan’ yang dilakukan oleh pelaku yang menduduki

fungsi subjek.

4.2.3 Analisis Konfiks

Konfiks (imbuhan terbelah) adalah imbuhan yang dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir dasar. Kategori ini dianalisis berdasarkan proses pembentukan kata dalam bahasa Dayak Linoh. Wujud konfiks dalam bahasa Dayak Linoh berupa transkip dari hasil karangan, lagu, dan rekaman yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Dayak Linoh serta makna dan fungsi yang terdapat dalam konfiks tersebut. Berikut adalah analisis data konfiks

Data sufiks dalam bahasa Indonesia

1) Seperti halnya kalau jiwa kita sedang risau sebaiknya berlari ke tempat keluarga.

2) Beragam penyebabnya mulai dari pengaruh teknologi, pembangunan sampai sedikitnya kesadaran anak muda untuk mewariskan tradisi nenek moyang.

Penyebabnya → peny-….-nya + sebab (K.2/03) 3) Perjuangan mengambil mimpi di tanah rantau

Perjuangan → per-….-an + juang (K.1/02) 4) Saya mengharapkan kalian sehat selalu.

Mengharapkan → meng-….-kan + harap (L.3/01)

5) Apa cantiknya, secantik-cantiknya wanita itu bau juga kentutnya. Secantik-cantiknya → se-….-nya + cantik (R.1/04)

6) Hp itu dipermainkan dulu supaya adik kamu melihatnya biar dia bisa. Melihatnya → me-….-nya + lihat (R.3/03)

Data sufiks dalam bahasa Dayak Linoh

1) Uba hal’e antik jiwa kita agik risau pemait’e bedari ke ontin keluarga.

Pemait’e → pe-….-e + bait (K.1/02)

2) Beragam penyobab’e dari mulai pengaruh teknologi, pembangunan

sampai sikit’e kesadaran bala biak mudak pakai mewariskan tradisi

inik umuh.

Penyobab’e → peny-….-e + sobab (K.2/03)

3) Pejuangan ngamik mimpi di tanah rantau.

Pejuangan → pe-….-an + juang (K.1/02) 4) Aku ngarapkan ikit’n sehat selalu.

5) Apai bagak’e, sebagak-bagak’ebetinak yak bau gam kontut’e

Sebagak-bagak’e → se-….-e + bagak (R.1/04)

6) Hp yak bah dipeguraukan lok sak adin kau nglolak’e, sak iye panai.

Nglolak’e → ng-….-e + kelolak (R.3/03)

Pada data konfiks di atas kata pemait’e, penyobab’e, pejungan, ngarapkan, sebagak-bagak’e dan nglolak’e adalah kata berimbuhan dengan kata dasarnya bait, sobab, juang, arap, bagak dan kelolak yang mendapat imbuhan konfiks pe-....-e, peny-….-e, pe-….-an, ng-….-kan, se-….-e, dan ng-….-e yang berfungsi sebagai pembentuk kata keterangan, kata benda, kata sifat dan kata kerja yang memiliki makna paling, tindakan, tingkatan yang paling tinggi yang dapat dicapai.

Analisis kontrastif berdasarkan data konfiks pe-....-e, peny-….-e, pe-….-an, ng-….-kan, se-….-e, dan ng-….-e dalam bahasa Dayak Linoh memiliki persamaan dari variasi bentuk konfiks se-….-nya, peny-….-nya, per-….-an, meng-….-kan, se-….-nya dan me-….-nya dengan bahasa Indonesia serta memiliki persamaan dari segi fungsi dan makna antara konfiks bahasa Dayak Linoh dengan konfiks dalam bahasa Indonesia

4.2.4 Analisis Simulfiks

Simulfiks (Imbuhan Gabung) adalah dua imbuhan atau lebih yang ditambahkan pada kata dasar tidak sekaligus, tetapi secara bertahap. Bentuk simulfiks (imbuhan gabung). Kategori ini dianalisis berdasarkan proses pembentukan kata dalam bahasa Dayak Linoh. Wujud simulfiks dalam bahasa Dayak Linoh berupa transkip

dari hasil karangan, lagu, dan rekaman yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Dayak Linoh serta makna dan fungsi yang terdapat dalam simulfiks tersebut. Berikut adalah analisis data simulfiks

Data simulfiks dalam bahasa Indonesia

1) Hp itu dipermainkan dulu supaya adik kamu melihatnya biar dia bisa. Dipermainkan → di + per-…-kan + main (L.3/03)

Data simulfiks dalam bahasa Dayak Linoh

1) Hp yak bah dipeguraukan lok sak adin kau nglolak’e, sak iye panai. Dipeguraukan → di + pe-…-kan + gurau (L.3/03)

Pada data simulfiks diatas kata dipeguraukan adalah kata berimbuhan dengan kata dasarnya gurau, serta mendapat simulfiks dipe-...-kan, yang berfungsi sebagai pembentuk kerja yang memiliki makna tindakan atau melakukan.

Analisis kontrastif berdasarkan data simulfiks dipe-,...-kan dalam bahasa Dayak Linoh tidak memiliki variasi bentuk tetapi memiliki persamaan bentuk dengan simulfiks diper-,...-kan dalam bahasa Indonesia. simulfiks dipe-...-kan, dalam bahasa Dayak Linoh, diper-….-kan dalam bahasa Indonesia juga memiliki fungsi dan makna yang saya yaitu sebagai pembentuk kerja yang memiliki makna tindakan atau melakukan.

Dokumen terkait