• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 50-0)

BAB III METODE PENELITIAN

F. Analisis Data

Aplikasi program R-3.2.2 digunakan untuk melakukan uji statistika dengan membandingkan data sifat fisik dan stabilitas fisik. Pada tingkat kepercayaan 95% maka dilihat apakah nilai p-value menunjukkan distrubusi data normal atau tidak normal. Data yang terdistribusi normal diolah dengan uji T sedangkan untuk data yang tidak normal diolah dengan Wilcoxon untuk mendapatkan p-value. Jika nilai p-value kurang dari 0,05 dapat disimpulkan terdapat perbedaan setelah sampel mengalami accelerated testing.

33 BAB IV

PEMBAHASAN HASIL

A. Formulasi Nanokrim KAD

Pada penelitian ini, dibuat formulasi nanokrim kojic acid dipalmitate (KAD) dengan fase minyak virgin coconut oil (VCO) dan kombinasi surfaktan antara Tween 80 dan Span 80. Metode pembuatan yang digunakan adalah metode emulsifikasi energi tinggi dengan pengadukan kecepatan tinggi mengunakan mixer. Metode ini diacu dari metode hasil penelitian Abdulkarim et al. (2010) dengan menggunakan alat berupa propeller dengan prinsip yang sama yaitu pengadukan kecepatan tinggi.

B. Evaluasi Sifat Fisik Sediaan Nanokrim KAD

Sediaan nanokrim KAD yang baik yaitu memiliki kriteria ukuran droplet kurang dari 500 nm, tidak mengalami pemisahan fase, memiliki pH sesuai dengan pH kulit yaitu antara 4,5 – 7, serta mempunyai viskositas antara 7,5 – 45 Pa.s.

Karakterisasi sediaan nanokrim KAD tersaji dalam tabel IV.

Tabel IV. Karakterisasi sediaan nanokrim KAD

Spesifikasi Hasil

Bentuk Krim

Warna Putih kekuningan

Bau Minyak kelapa

Pemisahan fase Tidak terjadi

pH 6,395 ± 0,298

Daya lekat 0,49±0,02 detik

1. Pemeriksaan organoleptis dan pH

Gambar 11. Nanokrim KAD

Ketiga replikasi nanokrim masing-masing dilakukan evaluasi awal terhadap organoleptisnya. Uji organoleptis meliputi warna, bau dan pemisahan fase. Nanokrim KAD yang dihasilkan berwarna putih kekuningan.

Warna tersebut terbentuk dari perpaduan kojic acid dipalmitate yang berwarna putih dan Tween 80-Span 80 yang berwarna kuning. Bau khas kojic acid dipalmitate tidak tercium karena tertutup oleh bau dari virgin coconut oil dalam sediaan. Ketiga replikasi formula tidak mengalami pemisahan fase.

Secara umum, pH ketiga formula cenderung bersifat netral yaitu dengan pH rata-rata 6,395 ± 0,298 yang menunjukkan bahwa pH sediaan sesuai dengan persyaratan pH untuk sediaan kulit yaitu 4,5-7. Hal ini akan menurunkan resiko terjadinya iritasi saat pengaplikasian sediaan pada kulit.

2. Pemeriksaan homogenitas

Sediaan dikatakan homogen apabila susunan partikelnya terdistribusi merata. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, hasil menunjukkan bahwa dari ketiga replikasi sediaan nanokrim yang dibuat memiliki homogenitas

yang baik dan menunjukkan pendistribusian partikel yang merata. Hasil pengamatan homogenitas ditunjukkan pada gambar 12.

Gambar 12. Hasil uji homogenitas nanokrim KAD

3. Pemeriksaan tipe nanokrim

Tipe nanokrim diperiksa dengan mendispersikan sampel nanokrim pada fase minyak dan fase air yang digunakan. Fase di mana sampel dapat terdispersi homogen menunjukkan tipe emulsi tersebut. Berdasarkan hasil yang dilakukan, diketahui sediaan nanokrim KAD memiliki tipe minyak dalam air. Sampel dapat terdispersi dalam fase air dengan baik, sedangkan tidak terlarut (membentuk droplet) pada fase minyak (gambar 13).

Gambar 13. Kelarutan sediaan nanokrim KAD (a) dalam air (b) dalam minyak

Tipe sediaan juga dapat diketahui dari nilai HLB sistem yang digunakan. Apabila nilai HLB campuran lebih dari 8 menunjukkan tipe minyak dalam air dan apabila kurang dari 8 menunjukkan tipe air dalam

a b

minyak. Nilai HLB campuraan sediaan nanokrim KAD yaitu 12,86 sehingga diklasifikasikan dalam tipe minyak dalam air. Perhitungan nilai HLB tertera pada lampiran 2.

4. Pemeriksaan ukuran droplet

Gambar 14. Distribusi droplet nanokrim KAD

Pemeriksaan ukuran droplet dari sediaan nanokrim KAD dengan menggunakan mixer menghasilkan ukuran sebesar 80,78 nm. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nanokrim KAD yang dibuat menggunakan mixer termasuk dalam kategori sediaan nanokrim. Namun simpangan baku yang diperoleh masih cukup besar yaitu 79,99 nm. Hal ini disebabkan karena pengecilan ukuran droplet dengan menggunakan emulsifikasi energi tinggi akan menyebabkan ukuran yang terbentuk tidak seragam dan memiliki puncak yang banyak (Affandi, Julianto, and Majeed, 2011). Untuk mendapat ukuran droplet yang seragam maka diperlukan energi yang lebih tinggi serta pembuatan nanokrim dilakukan dengan beberapa siklus di mana sistem nanokrim yang terbentuk pertama kali di hitung sebagai siklus pertama.

5. Pengukuran viskositas

Viskositas adalah tahanan untuk mengalir. Viskositas, elastisitas, dan rheologi adalah karakteristik yang penting dalam produk sediaan semisolid.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, sediaan nanokrim KAD memiliki viskositas sebesar 22,345±6,546 Pa.s dengan rheologi yang bersifat pseudoplastis.

Gambar 15. Kurva rheologi sediaan nanokrim KAD

Sediaan dengan sifat aliran pseudoplastis menunjukkan semakin besar gaya atau shearing stress yang diberikan mengakibatkan penurunan viskositas sediaan (Martin et al., 2008). Rheologi yang ideal untuk sediaan nanokrim yaitu pseudoplastis karena saat dioleskan pada wajah maka viskositas sediaan akan menurun yang berakibat daya sebar akan meningkat sehingga memudahkan saat pemakaian sediaan.

0

Rheogram lengkung pada gambar 15 disebabkan karena kerja (aksi) shearing terhadap molekul-molekul bahan yang berantai panjang seperti Tween 80. Dengan meningkatnya shearing stress, molekul-molekul yang secara normal tidak beraturan mulai menyusun sumbu yang panjang dalam arah aliran. Akibatnya, tahanan dalam dari bahan tersebut akan berkurang dan mengakibatkan rate of shear yang lebih besar pada tiap shearing stress berikutnya. Selain itu, beberapa dari pelarut yang berikatan dengan molekul dapat terlepas, sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi efektif dan penurunan ukuran molekul-molekul yang terdispers (Martin et al., 2008).

6. Pemeriksaan daya sebar

Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan sediaan menyebar pada permukaan kulit ketika diaplikasikan. Daya sebar berhubungan dengan viskositas sediaan. Sampel dengan viskositas kecil akan mempunyai daya sebar yang besar. Hasil uji daya sebar sediaan nanokrim yaitu 2,51 ± 0,05 cm. Untuk krim dengan daya sebar < 5 cm termasuk tipe krim semistiff.

7. Pemeriksaan daya lekat

Kemampuan atau daya lekat nanokrim dilihat dengan menghitung waktu yang diperlukan untuk memisahkan kedua gelas objek uji. Daya lekat ini berhubungan dengan konsistensi sampel uji. Konsistensi sampel semakin kental maka waktu yang diperlukan untuk memisahkan kedua gelas objek

akan semakin lama. Sebaliknya, semakin encer konsistensi sampel maka waktu yang diperlukan untuk memisah akan semakin cepat (Susanti, 2012).

Daya lekat sediaan nanokrim KAD yaitu 0,49±0,02 detik.

C. Stabilitas Fisik Sediaan Nanokrim KAD

Pengamatan stabilitas dilakukan dengan accelerated testing yaitu penyimpanan di climatic chamber pada suhu 40±2 °C dengan RH 75±5 % selama satu bulan. Sediaan dikatakan stabil apabila tidak terdapat perubahan sifat fisik sediaan antara sebelum dan sesudah pengujian. Parameter sediaan yang stabil secara umum yaitu tidak mengalami pemisahan, tidak terbentuk endapan atau gumpalan, serta tidak mengalami perubahan warna dan bau (Faizatun, Kartiningsih, and Liliyana, 2008).

Sediaan yang stabil setelah melewati accelerated testing dapat dinyatakan stabil selama dua tahun pada masa simpannya (Kumar et al., 2011).

Tabel V. Stabilitas sediaan nanokrim KAD setelah accelerated testing Karakteristik Sebelum Sesudah p-value Keterangan

Bentuk Krim Krim - -

pH 6,395±0,298 5,948±0,0130 0,1199 Tidak berbeda signifikan

Homogenitas Homogen Tidak homogen - -

Tipe krim M/A M/A - -

Ukuran 80,78±79,99 nm 305,90±308,53 nm - -

Viskositas 22,345±6,546 Pa.s 9,876±4,223 Pa.s 0,177 Tidak berbeda signifikan

Rheologi Pseudoplastis Pseudoplastis - -

Daya sebar 2,51±0,05 cm 2,53±0,02 cm 0,8219 Tidak berbeda signifikan Daya lekat 0,49±0,02 s 0,40±0,07 s 0,1786 Tidak berbeda

signifikan

1. Stabilitas organoleptis dan pH sediaan nanokrim KAD

Gambar 16. Stabilitas sediaan nanokrim KAD setelah accelerated testing

Dari hasil pengamatan fisik pada ketiga replikasi sediaan nanokrim KAD terlihat bahwa ketiga nanokrim stabil secara fisik pada penyimpanan suhu tinggi (40°±2°C). Penampilan fisik ketiga replikasi tidak menunjukkan adanya perubahan dan tidak terjadi pemisahan fase. Hal ini memperlihatkan bahwa konsentrasi kombinasi surfaktan yang digunakan cukup untuk membuat nanokrim yang stabil.

pH sediaan nanokrim KAD setelah mengalami accelerated testing selama satu bulan secara umum mengalami perubahan namun perubahan pH yang terjadi masih dalam rentang pH kulit. Hasil pengujian secara statistika menunjukkan bahwa pH yang dihasilkan oleh sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing tidak berbeda signifikan dengan p-value sebesar 0,1199 yang berarti pengujian accelerated testing tidak mempengaruhi stabilitas pH sediaan nanokrim KAD.

2. Stabilitas homogenitas sediaan nanokrim KAD

Homogenitas merupakan parameter yang penting untuk sebuah sediaan.

Distribusi partikel yang tidak merata menunjukkan sediaan tidak homogen.

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, diketahui bahwa ketiga replikasi sediaan nanokrim KAD setelah mengalami accelerated testing tidak homogen yang ditandai dengan distribusi partikel hanya pada bagian tertentu.

Persebaran partikel KAD dalam sediaan dapat dilihat pada gambar 17.

Gambar 17. Hasil uji homogenitas nanokrim KAD setelah accelerated testing.

3. Stabilitas tipe emulsi sediaan nanokrim KAD

Tipe nanokrim diuji kembali dengan melarutkan sampel nanokrim pada fase minyak dan fase air yang digunakan. Berdasarkan hasil uji, diketahui sediaan nanokrim KAD memiliki tipe minyak dalam air. Sampel dapat terdistribusi sempurna dalam air, namun tidak terdispersi pada VCO. Hal ini menandakan tidak terjadi perubahan tipe emulsi setelah melewati accelerated testing.

4. Stabilitas ukuran droplet sediaan nanokrim KAD

Ukuran droplet merupakan parameter penting dalam sediaan nanokrim.

Setelah mengalami accelerated testing, ukuran droplet yang terbentuk

semakin besar. Hal ini dapat terjadi karena ketidakstabilan akibat adanya efek Oswald ripening di mana droplet kecil dengan energi bebas yang besar akan cenderung untuk saling bertabrakan dan menyatu (Abdulkarim et al, 2010).

Ukuran droplet yang tidak seragam dalam sediaan akan menyebabkan kemungkinan terjadinya Ostwald ripening semakin besar didukung dengan dispersi droplet ke dalam medium dispers yang semakin mudah maka peristiwa ini lebih cepat terjadi (Tadros, 2005). Untuk mencegah terjadinya Ostwald ripening maka hal yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan viskositas pada sediaan sehingga akan menurunkan tekanan Laplace atau menyeragamkan ukuran droplet yang terbentuk dengan meningkatkan energi dan menambahkan jumlah siklus pada proses pembuatannya.

Namun ukuran droplet yang terbentuk setelah mengalami accelerated testing masih masuk dalam klasifikasi ukuran droplet untuk sediaan nanokrim yaitu 20-500 nm sehingga dapat dikatakan sediaan nanokrim KAD masih stabil setelah melewati accelerated testing.

5. Stabilitas viskositas sediaan nanokrim KAD

Setelah pengujian accelerated testing selama satu bulan terlihat bahwa viskositas sediaan nanokrim KAD mengalami penurunan. Pembesaran ukuran droplet akan menurunkan interaksi antar globul sehingga viskositas menurun (Fletcher, 2012). Penurunan viskositas dapat terjadi karena droplet yang bergerak bebas akan saling bertabrakan dan cenderung untuk menyatu

akibatnya tahanan di dalam sistem akan berkurang sehingga terjadi penurunan viskositas (Abdulkarim et al, 2010).

Penurunan viskositas kemudian diuji secara statistika dan hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa viskositas yang dihasilkan oleh sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing tidak berbeda signifikan dengan p-value sebesar 0,177 yang berarti pengujian accelerated testing tidak mempengaruhi stabilitas viskositas sediaan nanokrim KAD.

Gambar 18. Kurva rheologi sediaan nanokrim KAD setelah melewati accelerated testing

Sifat aliran sediaan nanokrim KAD tidak mengalami perubahan yaitu masih menunjukkan sifat aliran pseudoplastis setelah mengalami accelerated testing.

6. Stabilitas daya sebar sediaan nanokrim KAD

Daya sebar dipengaruhi oleh viskositas. Terjadinya penurunan viskositas akan menyebabkan daya sebar sediaan semakin meningkat.

Terjadinya kenaikan daya sebar setelah accelerated kemudian diuji secara statistik dengan menggunakan T-test dan diperoleh p-value 0,8219 yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara daya sebar sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing.

7. Stabilitas daya lekat sediaan nanokrim KAD

Daya lekat yang menurun disebabkan karena viskositas sediaan yang menurun. Semakin kecil viskositas sediaan nanokrim KAD maka waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan kaca objek akan semakin cepat.

Hasil uji normalitas data menggunakan shapiro test diketahui menghasilkan nilai p-value > 0,05 (α=5%) maka parameter normalitas terpenuhi sehingga dilanjutkan uji T-test dan dihasilkan nilai p-value sebesar 0,1786, yang berarti tidak terdapat perbedaan signifikan antara daya lekat nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing.

45 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sediaan nanokrim KAD dapat dihasilkan dengan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 dengan perbandingan 8:2 sebesar 38% menggunakan mixer serta kombinasi surfaktan tersebut dapat menjaga stabilitas fisik nanokrim KAD setelah melewati accelerated testing pada suhu 40±2 °C, RH 75±5 % selama satu bulan.

B. Saran

1. Dilakukan optimasi jumlah siklus untuk pembuatan nanokrim dengan emulsifikasi energi tinggi agar dihasilkan ukuran droplet yang seragam.

2. Perlu dilakukan uji aktivitas untuk mengetahui seberapa besar daya antioksidan dari kojic acid dipalmitate yang terkandung dalam sediaan nanokrim KAD.

3. Perlu dilakukan uji penetrasi nanokrim kojic acid dipalmitate melewati kulit.

46

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, M. F., Abdullah, G. Z., Chitneni, M., Mahdani, E. S., Yam, M. F., Faisal, A., et al., 2010, Formulation and Characterization of Palm Oil Esters Based Nano-cream for Topical Delivery of Piroxicam, International Journal of Drug Delivery, 2, 333-339.

ACCSQ-PPWG, 2005, Asean Guideline on Stability Study of Drug Products, 9th Edition, Philippines.

Affandi, M. M. M., Julianto, T., and Majeed, A., 2011, Development and Stability Evaluation of Astaxanthin Nanoemulsion, Asian J Pharm Clin Res, 4 (1), 142-148.

Al-Edresi, S. and Baie, S., 2009, Formulation and Stability of Whitening VCO In Water Nano-cream. Internation Journal of Pharmaceutics, 73 (2009), 174-178.

Al-Edresi, S. and Baie, S., 2010, In-vitro and In-vivo Evaluation of a Photo-protectective Kojic Dipalmitate Loaded Into Nano-creams, Asian Journal of Pharmaceutical Sciences, 5 (6), 251-265.

Ali, S. M. and Yosipovitch, G., 2013, Skin pH: From Basic Science to Basic Skin Care, Acta Derm Venereol, 93 (1), 261.

Allen, L. V., Popovich, N. G., and Ansel, H. C., 2011, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems, 9th Edition, Lippincott Williams & Wilkins, USA, pp. 383, 394.

American Pharmaceutical Association, 1994, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 2end Edition, The Pharmaceutical Press, London, pp.2114-2117.

Aulton, M. E., 2002, Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, Second Edition, Churchill Livingstone, London, pp. 49-50.

Balaguer, Salvador, and Chisvert, 2008, A Rapid and Reliable Size-exclusion Chromatographic Method for Determination of Kojic Dipalmitate In Skin-whitening Products, Talanta, 75 (2008), 407-411.

Depkes RI., 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, p.6.

Dizaj, S. M., 2013, Preparation and Study of Vitamin A Palmitate Microemulsion Drug Delivery System and Investigation of Co-surfactant Effect, Journal of Nanostructure in Chemistry, 3 (59), 2-6.

Faizatun, Kartiningsih, and Liliyana., 2008, Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Bunga Chamomile dengan Hidroksi Propil Metil Selulosa sebagai Pengental, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 6 (1), 18-19.

Fletcher, J., 2012, Making the connection-particle Size, Size distribution and Rheology, www.chemeurope.com/en/whitepapers/61207/making-the-connection-particlesize-size-distribution-and-rheology.html, di akses tanggal 1 November 2015.

Firoz, A., Afzal, M., and Imran, K., 2012, Preparation and Evaluation of Antifungal Micro-Emulsion / Gel using reduce Dose of Silver, Supported by Ciprofloxacin, Indian Patent Journal, 2 (3), 75.

Gadhave, A.D., 2002, Nanoemulsions: Formation, Stabilityand Applications, IJRSAT, 2 (3), 38-43.

Goncalez, M. L., Marcussi, D. G., Calixto, G. M. F., Correa, M. A., and Chorilli, M., 2015, Structural Characterization and In Vitro Antioxidant Activity of Kojic Dipalmitate Loaded W/O/W Multiple Emulsions Intended for Skin Disorders, Biomed Research International, 2015, 1-8.

Gupta, P.K., Pandit, J.K., Kumar, A., Swaroop, P., and Gupta S., 2010, Pharmaceutical Nanotechnology Novel Nano-cream on High Energy Emulsification preparation , Evaluation, and Application, T. Ph. Res, 3, 117-138.

Hindritiani, Dhianawaty, Sujatno, Sutedja, E., and Setiawan, 2013, Penurunan Aktivitas Tirosinase dan Jumlah Melanin oleh Fraksi Etil Asetat Buah Malaka (Phyllantus emblica) pada Mouse Melanoma B16 Cell-Line, MKB, 45 (2), 118-124.

Junquiera, L. C., Carneiro, J., and Kelly, R.O., 2003, Basic Histology, 10th edition, Washington, Lange, pp. 316-319.

Kelmann, R.G., Kuminek, G., Teixeira, H.F., and Koester, L.S., 2007, Carbamazepine Parenteral Nanoemulsion Prepared by Spontaneous Emulsification Prosess. International Journal of Pharmaceutics, 342, 231-239.

Koroleva, M. Y. and Yurtove, E. V., 2012, Nanoemulsions: The Properties, Methods of Preparation and Promising Applications, Russ. Chem. Rev., Vol.

81 (1), pp. 21-43.

Kumar, K. K., Sasikanth, K., Sabareesh, M., and Dorarabu, N., 2011, Formulation and Evaluation of Diacerein Cream, Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 4 (2), 1-6.

Lawrence, M.J. and Rees, G.D., 2000, Microemulsion-based Media as Novel Drug Delivery Systems, Adv. Drug Delivery Rev., 45 (1), 89-121.

Maestro, A., Sole, I., Gonzalez, C., Solans, C., and Gutierrez, J.M., 2008, Influence of The Phase Behavior on The Properties of Ionic Nanoemulsions Prepared by The Phase Inversion Composition Method, Journal og Colloid Interface Science, 327 (2008), 433-439.

Mahdi, E. S., Noor, A. M., Sakeena, M. H., Abdullah, G. Z., Abdulkarim, M. F., Sattar, M. A. et al., 2011, Formulation and In Vitro Release Evaluation of Newly Synthesized Palm Kernel Oil Esters-Based Nanoemulsion Delivery System for 30% Ethanolic Dried Extract Derived From Local Phyllanthus urinaria for Skin Antiaging, International Journal of Nanomedicine, 6, 2499-2512.

Marina, A. M., Man, Y. B. C., and Amin, I., 2009, Virgin Coconut Oil : Emerging Functional Food Oil, Trend in Food Science and Technology, 20 (2009), 481-487.

Marina, A. M., Man, Y. B. C., Nazimah, S. A. H., and Amin, I., 2009, Chemical Properties of Virgin Coconut Oil, J Am Oil Chem Soc, 86 (2009), 301-307.

Martin, A., Swarbrick, J., and Cammarata, A., 2008, Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetika, Edisi 3, Jilid 2, Universitas Indonesia Press, Jakarta, pp. 91, 724-725.

Mohamad, R., Mahamed, M. S., Suhaili, N., Salleh, M. M., and Ariff, A. B., 2010, Kojic acid : Applications and Development of Fermentation Process for Production, Biotecnology and Molecular Bilogy Review, 5 (2), 24-37.

Niwa, Y. and Akamatsu, H., 1991, Kojic Acid Scavenges Free Radical While Potentiating Leukocyte Functions Including Free Radical Generation, Indlammation, 15, 303-315.

Parchuri, D. B., Kumar, GS. S., Goli, D., and Karki, R., 2013, Formulation and Evaluation of Nanoparticulate Drug Delivery System of Acyclovir for Topical Drug Delivery, World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science, 2 (6), 5602-5617.

Park, H.Y. and Yaar. M., 2012, Biology of melanocytes, edisis 8, New York : McGraw-Hill, pp. 781-795.

Pathnan, M., Zikriya, A., and Quazi, A., 2012, Microemulsion: As Excellent Drug Delivery System, IJPRS, 1 (3), 199-210.

Porras, M., Soran, C., Gonzales, C., Martinez, A., Guinart, A., Gutierrez, J.M., et al., 2004, Studies Of Formation of W/O Nano-Emulsions, Colloid Surf A, 249, 115-118.

Radomska, A.S. and Wojciechowska, J., 2005, Microemulsion as Protential Ocular Drugs Delivery Systems: Phase Diagram and Physical Properties Depending on Ingredient, Acta Pol. Pharm, 62 (1), 465-471.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition, Pharmaceutical Press, London, pp. 675-678, 766-770.

Schmidt, W. and Roessling, G., 2006, Novel Manufacturing Process of Hollow Polymer Microspheres, Chemical Engineering Science, 61 (15), 4973-4981.

Sinko, P.J., 2011, Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, Edisi 5, diterjemahkan oleh Joshita Djajadisastra dan Amalia Hadinata, EGC, Jakarta.

Sinko, P. J. and Singh, Y., 2011, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences: Physical Chemical and Biopharmaceutical Principles in the Pharmaceutical Sciences, 6th Edition, Lippincott Williams

& Wilkins, USA, pp. 469-473.

Sole, I., Maestro, A., Gonzales, C., Solans, C., and Gutierrez, J.M., 2006, Optimization of Nano-emulsion Prepartation by Low-Energy Methods in an Ionic Surfactan System, Langmuir, 22, 8326-8332.

Sole, I., Pey, C.M., Maestro, A., Gonzalez, C., Porras, M., Solans, C. et al., 2010, Nano-emulsions Prepared by The Phase Inversion Composition Method : Preparation Variables and Scale Up, Journal of Colloid and Interface Science, 344 (2010), 417 – 423.

Spec-Chem, 2013, Kojic Acid Dipalmitate, Spec-Chem Ind., https://www.in-cosmetics.com/__novadocuments/2888 diakses tanggal 19 Mei 2015.

Swarbrick, J., 2007, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, 3rd Edition, Informa Healthcare USA, 1, 1561-1564.

Tadros, T.F., 2005, Applied Surfactant: Principles and Aplications, Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KgaA, Weinheim, pp. 115-155.

Timoti and Hana., 2005, Aplikasi Teknologi Membran Pada Pembuatan Virgin Cocout Oil (VCO), PT Nawapanca Adhi Cipta.

Yadav, N. P., Rai, V. K., Mishra, N., Sinha, P., Bawankule, D. U., Pal, A., et al., 2014, A Novel Approach for Development and Characterization of Effective Mosquito Repellent Cream Formulation Containing Citronella Oil, BioMed Research International, 2014, 11.

Yulianti, N. L., Lestari, C. D., Aksarina, D. P., Simorangkir, F. R., Kusuma, A., and Banaimun, A. S., 2009, Viskositas dan Rheologi I, www.scribd.com/doc/49672770/Viskosita-dan-Rheologi-oggix, di akses tanggal 29 Desember 2015.

Villers, M. M., Aramwit, P., and Kwon, G. S., 2009, Nanotechnology in Drug Delivery, Springer, New York, pp.464-465.

Voight, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, UGM Press, Yogyakarta, hal. 88, 1142-1144.

Volker, A., 2009, Dynamic Light Scattering : Measuring the Particle Size Distribution,http://www.Isinstruments.ch/technology/dynamic_light_scatte ring_dlls/, diakses tanggal 17 Mei 2015.

Wooster, T.J., Golding, M., and Sanguansari, P., 2008, Impact of Oil Type on Nano-cream on Formulation and Ostwald Ripening Stability, Food Science Australia (CSIRO), 24, 12758-12765.

50

LAMPIRAN

Lampiran 1. Sertifikat analisis kojic acid dipalmitate dari PT. Cortico Mulia Sejahtera

Lampiran 2. Perhitungan HLB nanokrim KAD

Lampiran 3. Data pengamatan organoleptis sediaan nanokrim KAD Formula Pengamatan Sebelum

accelerated testing Lampiran 4. Data pengukuran pH sediaan nanokrim KAD Sebelum mengalami accelerated testing

Lampiran 5. Data pengukuran ukuran droplet sediaan nanokrim KAD Sebelum mengalami accelerated testing

Diameter Frekuensi AxB C2 A2 A2 x B 10,34 582 6017,88 36214879,69 106,9156 62224,8792 11,68 4552 53167,36 2826768169 136,4224 620994,765

13,2 7295 96294 9272534436 174,24 1271080,8

14,91 7668 114329,9 13071321461 222,3081 1704658,51 16,84 6397 107725,5 11604779041 283,5856 1814097,08 19,03 4594 87423,82 7642924303 362,1409 1663675,29 21,5 3085 66327,5 4399337256 462,25 1426041,25 24,29 2242 54458,18 2965693369 590,0041 1322789,19 27,45 2060 56547 3197563209 753,5025 1552215,15 31,01 2313 71726,13 5144637725 961,6201 2224227,29 35,03 2725 95456,75 9111991121 1227,101 3343849,95 39,58 3078 121827,2 14841876406 1566,576 4821922,16 44,72 3266 146055,5 21332214922 1999,878 6531602,85 50,53 3285 165991,1 27553028680 2553,281 8387527,76 57,09 3202 182802,2 33416637013 3259,268 10436176,5 64,5 3104 200208 40083243264 4160,25 12913416 72,87 3063 223200,8 49818601585 5310,037 16264643 82,33 3114 256375,6 65728458530 6778,229 21107404,8 93,02 3251 302408 91450610560 8652,72 28129994 105,1 3438 361333,8 1,30562E+11 11046,01 37976182,4 118,74 3621 429957,5 1,84863E+11 14099,19 51053158,3 134,16 3743 502160,9 2,52166E+11 17998,91 67369903,7 151,57 3760 569903,2 3,2479E+11 22973,46 86380228 171,25 3642 623692,5 3,88992E+11 29326,56 106807341 193,48 3382 654349,4 4,28173E+11 37434,51 126603514 218,6 2986 652739,6 4,26069E+11 47785,96 142688877 246,98 2478 612016,4 3,74564E+11 60999,12 151155820 279,04 1893 528222,7 2,79019E+11 77863,32 147395268 315,27 1276 402284,5 1,61833E+11 99395,17 126828241 356,2 687 244709,4 59882690448 126878,4 87165488,3 402,44 219 88134,36 7767665413 161958 35468791,8 3422,75 100001 8077847 3,43218E+12 747318,9 1292491354 Rata-rata 80,77765962

Perhitungan rerata dan simpangan baku ukuran droplet sediaan nanokrim KAD sebelum accelerated testing.

Setelah mengalami accelerated testing

Diameter Frekuensi AxB C2 A2 A2 x B 16,84 3622 60994,48 3720326590 283,5856 1027147,043 19,03 10224 194562,72 37854652014 362,1409 3702528,562 21,5 10437 224395,5 50353340420 462,25 4824503,25 24,29 4246 103135,34 10636898357 590,0041 2505157,409 72,87 856 62376,72 3890855198 5310,0369 4545391,586 82,33 8765 721622,45 5,20739E+11 6778,2289 59411176,31 93,02 12747 1185725,94 1,40595E+12 8652,7204 110296226,9 105,1 8510 894401 7,99953E+11 11046,01 94001545,1 118,74 357 42390,18 1796927360 14099,1876 5033409,973 513,71 2843 1460477,53 2,13299E+12 263897,9641 750261911,9 580,41 9199 5339191,59 2,8507E+13 336875,7681 3098920191 655,76 12543 8225197,68 6,76539E+13 430021,1776 5393755631 740,89 10662 7899369,18 6,24E+13 548917,9921 5852563632 837,07 4989 4176142,23 1,74402E+13 700686,1849 3495723376 3881,56 100000 30589982,54 1,80969E+14 2327983,251 18876571828

rata-rata 305,8998254

Perhitungan rerata dan simpangan baku ukuran droplet sediaan nanokrim KAD sebelum accelerated testing.

Lampiran 6. Data pengukuran viskositas dan rheologi sediaan nanokrim KAD

Sebelum mengalami accelerated testing

Replikasi Rpm Shear stress Shear rate Viskositas

I 50,0 1610,149 55,554 28,98349

II 50,0 883,086 55,554 15,89599

III 50,0 1230,754 55,554 22,15419

Rata-rata 22,345±6,546

Setelah mengalami accelerated testing

Replikasi Rpm Shear stress Shear rate Viskositas

I 50,0 278,569 55,554 5,01438

II 50,0 701,819 55,554 12,63310

III 50,0 665,488 55,554 11,97912

Rata-rata 9,876±4,223

Lampiran 7. Data pengukuran daya sebar sediaan nanokrim KAD Sebelum mengalami accelerated testing

Setelah mengalami accelerated testing

Lampiran 8. Data pengukuran daya lekat sediaan nanokrim KAD Sebelum mengalami accelerated testing

Rpm Replikasi I Replikasi

II

Lampiran 9. Data perhitungan statistika uji normalitas sediaan nanokrim KAD

Keterangan :

Uji normalitas data awal formula nanokrim KAD untuk parameter pH, viskositas, daya lekat, dan daya sebar menunjukkan bahwa data terdistribusi normal yaitu p-value > 0,05.

Keterangan :

Uji normalitas data akhir formula nanokrim KAD setelah mengalami accelerated testing untuk parameter pH, viskositas, daya lekat, dan daya sebar menunjukkan bahwa data terdistribusi normal yaitu p-value > 0,05.

Lampiran 10. Data perhitungan statistika uji T berpasangan sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing

Keterangan :

Uji T berpasangan untuk data normal antara pH, viskositas, daya lekat, dan daya sebar untuk sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan yaitu dengan p-value > 0,05.

Lampiran 11. Dokumentasi

Replikasi I nanokrim KAD Replikasi II nanokrim KAD sebelum accelerated testing sebelum accelerated testing

Replikasi III nanokrim KAD pH nanokrim RI sebelum accelerated testing sebelum accelerated testing

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 50-0)

Dokumen terkait