• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data Penelitian

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang kemudian diolah dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 8,44931702

Most Extreme Differences

Absolute ,106

Positive ,106

Negative -,059

Kolmogorov-Smirnov Z ,758

Asymp. Sig. (2-tailed) ,614

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai signifikasi dari uji normalitas kolmogorov-smirnov sebesar 0,614 dengan alpha 0,05 karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka dapat dikatakan data tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Berikut hasil uji homogenitas yang di dapat dari data hasil penelitian yang kamudian dioleh dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.7 Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

KUALITAS HIDUP

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,956 13 23 ,011

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,011 dengan alpha 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka kelompok populasi data tidak memiliki kesamaan atau homogen.

3. Uji Koefisien Korelasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows release, maka diperoleh hasil koefisien korelasi dan di dapatkan hasil sebagai berikut:

a. Korelasi antara variabel Kerekatan Emosional (X1) dan variabel Y memiliki nilai 0,395 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan yang rendah. Berdasarkan uji signifikan hasilnya menunjukan nilai 0,002 yang berarti hubungan kedua variabel adalah signifikan atau terdapat hubungan antara variabel kerekatan emosional dengan kualitas hidup lanjut usia.

Tabel 5.8 Hasil Koefisien Korelasi

Correlations Kualitas hidup (X1) Kerekatan emosional (X2) Integrasi sosial (X3) Pengakuan (X4) Hubungan yang dapat diandalkan (X5) Saran (X6) Kemungkin an membantu Pearson Correlatio n Kualitas hidup 1,000 ,395 ,446 ,434 ,494 ,074 ,238 Kerekatan emosional ,395 1,000 ,347 ,422 ,086 ,204 ,133 Integrasi sosial ,446 ,347 1,000 ,384 ,266 ,328 ,141 Pengakuan ,434 ,422 ,384 1,000 ,521 -,132 ,390

Hubungan yang dapat diandalkan ,494 ,086 ,266 ,521 1,000 -,176 ,175

Saran ,074 ,204 ,328 -,132 -,176 1,000 ,000 Kemungkinan membantu ,238 ,133 ,141 ,390 ,175 ,000 1,000 Sig. (1-tailed) Kualitas hidup . ,002 ,001 ,001 ,000 ,302 ,046 Kerekatan emosional ,002 . ,006 ,001 ,275 ,076 ,176 Integrasi sosial ,001 ,006 . ,003 ,030 ,009 ,161 Pengakuan ,001 ,001 ,003 . ,000 ,179 ,002

Hubungan yang dapat diandalkan ,000 ,275 ,030 ,000 . ,108 ,110

Saran ,302 ,076 ,009 ,179 ,108 . ,500 Kemungkinan membantu ,046 ,176 ,161 ,002 ,110 ,500 . N Kualitas hidup 51 51 51 51 51 51 51 Kerekatan emosional 51 51 51 51 51 51 51 Integrasi sosial 51 51 51 51 51 51 51 Pengakuan 51 51 51 51 51 51 51

Hubungan yang dapat diandalkan 51 51 51 51 51 51 51

Saran 51 51 51 51 51 51 51

b. Korelasi antara variabel integrasi sosial (X2) dan variabel Y memiliki nilai 0,446 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan sedang. Berdasarkan uji signifikan hasilnya menunjukan nilai 0,001 yang berarti hubungan kedua variabel adalah signifikan atau terdapat hubungan antara variabel integrasi sosial dengan kualitas hidup lanjut usia.

c. Korelasi antara variabel pengakuan (X3) dan variabel Y memiliki nilai 0,434 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan sedang. Berdasarkan uji signifikan hasilnya menunjukan nilai 0,001 yang berarti hubungan kedua variabel adalah signifikan atau terdapat hubungan antara variabel pengakuan dengan kualitas hidup lanjut usia.

d. Korelasi antara variabel hubungan yang dapat diandalkan (X4) dan variabel Y memiliki nilai 0,494 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan sedang. Berdasarkan uji signifikan hasilnya menunjukan nilai 0,000 yang berarti hubungan kedua variabel adalah signifikan atau terdapat hubungan antara variabel hubungan yang dapat diandalkan dengan kualitas hidup lanjut usia.

e. Korelasi antara variabel saran (X5) dan variabel Y memiliki nilai 0,074 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan yang sangat rendah. Berdasarkan uji signifikan hasilnya menunjukan nilai 0,302 yang berarti hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan atau tidak terdapat hubungan antara variabel saran dengan kualitas hidup.

f. Korelasi antara variabel kemungkinan membantu (X6) dan variabel Y memiliki nilai 0,238 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan rendah. Berdasarkan uji signifikan hasilnya menunjukan nilai 0,046 yang berarti

hubungan kedua variabel adalah signifikan atau terdapat hubungan antara variabel kemungkinan membantu dengan kualitas hidup.

4. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,654a ,428 ,350 8,617 1,782

Tabel 19, menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi R² (R Square) sebesar 0,428. Itu berarti, variable X1 (Kerekatan Emosional), X2 (Integrasi Sosial), X3 (pengakuan), X4 (hubungan yang dapat diandalkan), X5 (saran), dan X6 (kemungkinan membantu) mempengaruhi variabel Y (Kualitas Hidup) sebesar 42,8%. Sedangkan sisanya sebesar 57,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel penelitian.

5. Uji F-Test

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 6.10 Hasil Uji F-Test

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2443,268 6 407,211 5,485 ,000b

Residual 3266,771 44 74,245

Total 5710,039 50

a. Dependent Variable: KUALITAS HIDUP

b. Predictors: (Constant), Kemungkinan Membantu, Saran , Kerekatan Emosional, Hubungan Yang Dapat Diandalkan, Integrasi Sosial, Pengakuan

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai signifikansi untuk uji F adalah sebesar 0,000. Itu artinya, nilai signifikannya lebih kecil dari nilai alpha 0,05, maka terdapat pengaruh variabel X (dukungan sosial) terhadap variabel Y (kualitas hidup lanjut usia).

6. Uji Regresi Berganda

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 6.1 Hasil Uji Koefisien Regresi Berganda dan Uji T-test

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 26,116 12,991 2,010 ,051 Kerekatan Emosional 1,292 ,639 ,272 2,023 ,049 Integrasi Sosial ,840 ,498 ,234 1,687 ,099 Pengakuan -,063 ,530 -,020 -,119 ,906

Hubungan Yang Dapat

Diandalkan 1,785 ,614 ,402 2,909 ,006

Saran ,092 1,174 ,010 ,078 ,938

a. Dependent Variable: KUALITAS HIDUP

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disusun dan disimpulkan hasil persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 26,116 + 1,292X1 + 0,840X2 - 0,063X3 + 1,785 X4 + 0,092X5 + 0,757X6

a. Variabel Kerekatan emosional (X1) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 1,292. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar 1,292. b. Variabel Integrasi sosial (X2) mempunyai nilai koefisien regresi

sebesar 0,840. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar 0,840. c. Variabel Pengakuan (X3) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

-0,063. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada penurunan kualitas hidup lanjut usia sebesar -0,063.

d. Variabel hubungan yang dapat diandalkan (X4) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 1,785. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar 1,785.

e. Variabel Saran (X5) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,092. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada penambahan kualitas hidup lanjut usia sebesar 0,092.

f. Variabel kemungkinan membantu (X6) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,757. Dengan demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan kualitas hidup lanjut usia sebesar 0,757.

7. Uji T-Test

Berdasarkan hasil uji T-test dilihat dari tabel 6.1 dapat dijelaskan bahwa nilai masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variabel kerekatan emosional (X1) sebesar 0,049 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka Hₒ ditolak. Hal itu berarti, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1 terhadap variabel Y.

b. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variabel integrasi sosial (X2) sebesar 0,099 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka Hₒ

diterima. Hal itu berarti, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X2 terhadap variabel Y.

c. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variabel pengakuan (X3) sebesar 0,906 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka Hₒ

diterima. Hal itu berarti, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X3 terhadap variabel Y.

d. Nilai Signifikansi pada Uji t untuk variable hubungan yang dapat diandalkan (X4) sebesar 0,006 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka Hₒ ditolak. Hal itu berarti, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X4 terhadap variabel Y

e. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variable saran (X5) sebesar 0,938 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih dari besar nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka Hₒ

diterima. Hal itu berarti, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X5 terhadap variabel Y

f. Nilai Signifikansi pada uji t untuk variable kemungkinan membantu (X6) sebesar 0,397 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi tersebut lebih dari besar nilai alpha. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka Hₒ diterima. Hal itu berarti, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X6 terhadap variabel Y

H

:

= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan

sosial terhadap kualitas hidup lanjut usai.

H

:

0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial

terhadap kualitas hidup lanjut usia.

Maka dapat disimpulkan dari hipotesis tersebut bahwa, terdapat pengaruh secara signifikan pada variabel kerekatan emosional (X1) dan variabel hubungan yang dapat diandalkan (X4) terhadap variabel kualitas hidup lanjut usia (Y) dengan nilai signifikansi sebesar 0,049 dan 0,006.

Sedangkan tidak terdapat pengaruh signifikan pada variabel integrasi sosial (X2), pengakuan (X3), Saran (X5) dan kemungkinan membantu (X6),

terhadap variabel kualitas hidup lanjut usia (Y) dengan signifikansi masing-masing sebesar 0,099, 0,906, 0,938 , dan 0,397.

Dokumen terkait