• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Karakteristik Responden (Analisis Presentase)

1. Karakteristik responden berdasarkan Program Studi

Tabel V.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi

No Program Studi Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Manajemen 80 80 %

2 Akuntansi 20 20 %

Jumlah 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel V.8 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit berasal dari program studi akuntansi sebanyak 20 orang (20%) dan jumlah responden yang paling banyak berasal dari program studi manajemen sebanyak 80 orang (80%).

2. Karakteristik responden berdasarkan tahun angkatan

Tabel V.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Angkatan

No Tahun Angkatan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 2000 1 1 % 2 2002 7 7 % 3 2003 9 9 % 4 2004 39 39 % 5 2005 30 30 % 6 2006 14 14 % Jumlah 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel V.9 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit berasal dari tahun angkatan 2000 sebanyak 1 orang (1%) dan jumlah responden yang paling banyak berasal dari tahun angkatan 2004 sebanyak 39 orang (39%).

3. Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel V.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)

1 18-21 tahun 25 25 %

2 22–25 tahun 69 69 %

3 >25 tahun 6 6 %

Jumlah 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel V.10 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit adalah responden yang berumur 18-21 tahun tahun sebanyak 25 orang (25%) dan jumlah responden yang paling banyak adalah responden yang berumur lebih dari 25 tahun sebanyak 6 orang (6%).

4. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan

Tabel V.11

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan No Penghasilan per Bulan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 < Rp. 200.000 7 7 % 2 Rp. 200.001 – Rp 400.000 20 20 % 3 Rp. 400.001 – Rp 600.000 39 39 % 4 Rp. 600.001 – Rp 800.000 16 16 % 5 Rp. 800.001 – Rp 100.000 11 11 % 5 > Rp. 1.000.000 7 7 % Jumlah 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel V.11 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit adalah responden yang berpenghasilan kurang dari Rp. 200.000 sebanyak 7 orang (7%) yang jumlahnya sama dengan responden yang berpenghasilan lebih dari Rp. 1.000.000 sebanyak 7 orang juga (7%), dan responden yang paling banyak adalah responden yang berpenghasilan Rp. 400.001 – Rp 600.000 sebanyak 39 orang (39%).

5. Karakteristik responden berdasarkan status tempat tinggal

Tabel V.12

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal No Status Tempat Tinggal Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sewa / kontrak 11 11 %

2 Kost 51 51 %

3 Rumah orang tua 34 34 %

4 Rumah saudara 4 4 %

Jumlah 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel V.12 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit adalah responden yang memiliki status tempat tinggal di rumah saudara sebanyak 4 orang (4%) dan responden yang paling banyak adalah responden yang memiliki status tempat tinggal di kost sebanyak 51 orang (51%).

6. Karakteristik responden berdasarkan lama konsumsi

Tabel V.13

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Konsumsi

No Lama Konsumsi Jumlah (orang) Persentase (%)

1 < 3 bulan 9 9 % 2 3 – 6 bulan 10 10 % 3 6 – 12 bulan 8 8 % 4 12 – 24 bulan 19 19 % 5 > 24 bulan 44 44 % Jumlah 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel V.13 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit adalah responden yang sudah mengkonsumsi rokok Djarum Super selama < 3 bulan sebanyak 9 orang (9%) dan responden yang paling banyak adalah responden yang sudah berlangganan lebih dari 24 bulan sebanyak 44 orang (44%).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas menggunakan program SPSS 15 maka didapatkan output sebagai berikut :

Tabel V.14

Ouput Uji Multikolinieritas

Coefficient Correlations a 1.000 -.066 -.430 -.598 -.066 1.000 -.172 -.299 -.430 -.172 1.000 .155 -.598 -.299 .155 1.000 .038 -.002 -.011 -.014 -.002 .033 -.004 -.007 -.011 -.004 .017 .003 -.014 -.007 .003 .015 liking habitual commitment satisfaction liking habitual commitment satisfaction Correlations Covariances Model 1

liking habitual commitment satisfaction

Dependent Variable: loyalitas a.

Tabel V.15

Output Uji Multikolinieritas

Coefficients(a) Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) .131 .896 satisfaction .203 .839 habitual 2.125 .036 commitment 3.973 .000 liking 1.847 .068 a Dependent Variable: loyalitas

Berdasarkan tabel di atas di dapat nilai tolerance (α), VIF (Variance Inflation Factor), dan koefisien korelasi (r) masing-masing variabel. Suatu variabel dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2) lebih besar dari 0,60 (r > 0,60) dan dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60). Pendapat lain yaitu menurut Santoso dalam Priyanto (2008:39), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas yaitu ada hubungan linear antara variabel independen.

Analisis output pengujian multikolinieritas sebagai berikut :

1) Menggunakan besaran koefisien korelasi (r) antar variabel bebas. Hasil output pada tabel V.14 menunjukkan koefisien korelasi (r) antar variabel bebas bernilai jauh di bawah 0,60. Hal ini berarti antar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas (tidak ada hubungan linear antara variabel independen).

2) Menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor).

Hasil output pada tabel V.15 menunjukkan nilai VIF < 5 yaitu. Hal ini berarti dapat diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinieritas (tidak ada hubungan linear antara variabel independen).

b. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan program SPSS 15 maka didapatkan output sebagai berikut :

Regression Standardized Predicted Value

3 2 1 0 -1 -2 -3 Regressi on Studenti z ed Resi dual 3 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot

Dependent Variable: loyalitas

Gambar V.1

Output Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan analisis hasil output uji heteroskedastisitas menggunakan SPSS, dari gambar scatterplot didapat titik-titik menyebar diatas titik origin (angka 0) pada sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, jadi kesimpulannya variabel independen (bebas) tidak terjadi heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan program SPSS 15 maka didapatkan output sebagai berikut :

Regression Standardized Residual

3 2 1 0 -1 -2 -3 Fre q u e nc y 20 15 10 5 0 Histogram

Dependent Variable: loyalitas

Mean =-4.32E-16 Std. Dev. =0.98

N =100

Gambar V.2 Output Uji Normalitas

Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Ex pecte d Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: loyalitas

Gambar V.3 Output Uji Normalitas

Berdasarkan pengujian uji normalitas menggunakan cara grafik histogram dan Normal Probability Plots didapatkan hasil berupa output

pada gambar V.2 dan gambar V.3. Berdasarkan hasil grafik histogram,

didapatkan garis kurva normal, berarti data yang diteliti yaitu data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) berdistribusi normal dan dari hasil

normal probability plots juga menunjukkan berdistribusi normal karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal.

d. Uji Autokorelasi

Tabel V.16 Output Uji Autokorelasi

Model Summaryb .637a .406 .381 2.70800 2.108 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfaction a.

Dependent Variable: loyalitas b.

Dari hasil output diatas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2,108. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) =100, seta k = 4 (jumlah variabel independen).diperoleh nilai dL sebesar 1,462 dan nilai dU sebesar 1,625 , sedangkan nilai 4-dL sebesar 2,538 dan nilai 4-dU sebesar 2,375. Karena nilai DW (2,108) berada pada daerah antara dU dan (4-dU), berarti tidak terjadi pelanggaran asumsi autokorelasi, atau tidak terjadi hubungan serian dalam variabel pengganggu.

1,625 2,538 1,462 2,375 DW= 2,108

Gambar V.4

Daerah penerimaan pada Uji Durbin-Watson

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk menjawab masalah kedua dalam penelitian ini yaitu mengenai pengaruh satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand

secara simultan terhadap loyalitas merek digunakan analisis regresi linier

berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh satisfaction,

habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara simultan terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pengujian regresi berganda dilakukan dengan menggunakan program

SPSS (Statistical Program for Society Science) 15, dari hasil pengujian

tersebut didapatkan persamaan regresi yaitu :

Y = 0,263 + 0,025X

1

+ 0,389X

2

+ 0,523X

3

+ 0,360X

4

+ e

di mana, Y = Loyalitas merek a = konstanta =

0,263

b1 = koefisien regresi X1 =

0,025

b2 = koefisien regresi X2 =

0,389

b3 = koefisien regresi X3 =

0,523

b4 = koefisien regresi X4 =

0,360

X1 = Satisfaction X2 = Habitual behavior X3 = Commitment

4. Uji Signifikan Parsial atau Individual (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2, X3, X4) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel independen (Y'). Hasil pengolahan analisis regresi linier

sederhana dapat diketahui apakah satisfaction, habitual behavior,

commitment, dan liking of the brand berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas merek (Y'), dengan melihat langkah-langkah sebagai berikut :

Tabel V.17 Hasil Analisis Uji t

Coefficientsa .263 2.013 .131 .896 .025 .123 .023 .203 .839 .389 .183 .196 2.125 .036 .523 .132 .370 3.973 .000 .360 .195 .222 1.847 .068 (Constant) satisfaction habitual commitment liking Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: loyalitas a.

1. Pengaruh satisfaction (X1) terhadap loyalitas merek (Y’)

a) Menyusun hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh satisfaction terhadap loyalitas merek.

b) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 =

95 pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 0,203 <

ttabel = 1,9853, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel

satisfaction tidak berpengaruh terhadap loyalitas merek.

2. Pengaruh habitual behavior (X2) terhadap loyalitas merek (Y’)

a) Menyusun hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh habitual behavior terhadap loyalitas

merek.

Ha : Ada pengaruh habitual behavior terhadap loyalitas merek.

b) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 =

95 pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 2,125 >

ttabel = 1,9853, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

habitual behavior berpengaruh terhadap loyalitas merek. c) Koefisien regresi

Koefisien regresi variabel habitual behavior sebesar 0,389, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel

habitual behavior mengalami kenaikan 1%, maka nilai loyalitas merek akan mengalami kenaikan sebesar 0,389.

3. Pengaruh commitment (X3) terhadap loyalitas merek (Y’)

a) Menyusun hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh commitment terhadap loyalitas merek.

Ha : Ada pengaruh commitment terhadap loyalitas merek.

b) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 =

95 pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 3,973 >

ttabel = 1,9853, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

commitment berpengaruh terhadap loyalitas merek. c) Koefisien regresi

Koefisien regresi variabel commitment sebesar 0,523, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel

commitment mengalami kenaikan 1%, maka nilai loyalitas merek akan mengalami kenaikan sebesar 0,523.

4. Pengaruh liking of the brand (X4) terhadap loyalitas merek (Y’)

a) Menyusun hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh liking of the brand terhadap loyalitas

merek.

b) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 =

95 pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 1,847 <

ttabel = 1,9853, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel

liking of the brand tidak berpengaruh terhadap loyalitas merek

Hasil analisis data masalah kedua menunjukkan bahwa variabel dependen yaitu habitual behavior dan commitment berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas merek, sedangkan variabel dependen satisfaction

dan liking of the brand tidak berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas merek.

5. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan atau bersama-sama antara keempat variabel bebas (satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand) terhadap variabel terikat (loyalitas merek). Pengujian secara simultan

menggunakan distribusi F yaitu mambandingkan antara Fhitung (F rasio)

dengan Ftabel (Sunyoto, 2007:19-21). Langkah-langkah pengujian secara

a. Merumuskan Hipotesis

Ho : b1,b2,b3,b4 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh satisfaction,

habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara simultan (bersama-sama) terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Ha : b1,b2,b3,b4 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara simultan (bersama-sama) terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Menentukan tingkat signifikansi atau level of significance (α) Level of significance (α) yang digunakan adalah 5%.

c. Menentukan Fhitung

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 15 diperoleh Fhitung sebesar 16,205.

d. Menentukan Ftabel

Penentuan Ftabel menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df1

(jumlah variabel–1) yaitu 5 – 1 = 4 dan df2 (n-k-1) yaitu 100 – 4 – 1 = 95. Berdasarkan perhitungan menggunakan program Microsoft Excel (=finv(0,05,4,95)) didapatkan Ftabel =2,468.

e. Kriteria pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak bila F hitung ≤ F tabel Ho ditolak dan Ha diterima bila F hitung > F tabel

f. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS dan Microsoft Excel maka didapat Fhitung > Ftabel yaitu 16,205 > 2,468.

Tabel V.18 Output Uji F ANOVAb 475.341 4 118.835 16.205 .000a 696.659 95 7.333 1172.000 99 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfaction a.

Dependent Variable: loyalitas b.

g. Ketentuan

Berikut ini adalah gambar daerah hasil analisis uji F :

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho α = 0.05 2,468 Gambar V.5

h. Kesimpulan

Berdasarkan Fhitung > Ftabel yaitu 16,205 > 2,468 maka kesimpulan yang

didapat adalah Ho ditolak berarti terdapat pengaruh terdapat pengaruh

satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand

secara simultan (bersama-sama) terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Analisis Korelasi Ganda (R)

Tabel V.19 Output R Model Summaryb .637a .406 .381 2.70800 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfaction

a.

Dependent Variable: loyalitas b.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,637. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara satisfaction,

habitual behavior, commitment, dan liking of the brand terhadap loyalitas merek.

7. Analisis Determinasi (R2)

Tabel V.20

Output R2 (Koefisien Determinasi)

Model Summary b .637a .406 .381 2.70800 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment,

satisfaction a.

Dependent Variable: loyalitas b.

Besarnya koefisien determinasi satisfaction, habitual behavior,

commitment, dan liking of the brand terhadap loyalitas merek dapat dilihat dari koefisien determinan (R2). Berdasarkan analisis dapat diperoleh R2

sebesar 0,381 atau 38,1%, maka besarnya loyalitas merek dipengaruhi secara simultan oleh satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand sebesar 38,1% dan sisanya 61,9 % dipengaruhi variabel lain.

8. Nilai Mean Variabel

Tabel V.21

Nilai Mean Seluruh Variabel

Variabel Nilai Mean

Satisfaction 3,852

Habitual behavior 3,673333

Commitment 2,693333

Liking of the brand 3,28

Loyalitas Merek 3,2

Sumber : Data Primer Diolah

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 satisfaction habitual behavior

commitment liking of the brand

loyalitas merek

Gambar V.6

Dari hasil olah data kuisioner yang telah disebarkan maka diperoleh hasil nilai dari tiap-tiap variabel sebesar:

a) Satifaction sebesar 3,852

b) Habitual behavior sebesar 3,673333 c) Commitment sebesar 2,693333 d) Liking of the brand sebesar 3,28 e) Loyalitas merek sebesar 3,2

Menurut hasil perhitungan di atas nilai terendah adalah Commitment

sebesar 2,693333 dan yang tertinggi adalah Satifaction sebesar 3,852, yang

artinya tingkat Commitment dalam diri konsumen masih harus banyak

ditingkatkan sedangkan untuk tingkat Satifaction pada konsumen sudah tinggi akan tetapi lebih baik lagi jika masih bisa ditingkatkan.

Dokumen terkait