BAB III METODE PENELITIAN
H. Teknik Analisis Data
2. Analisis Data Secara Inferensial
dirumuskan
e. Menyusun laporan hasil penelitian
f. Merevisi laporan setelah melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing
H. Teknik Analisis Data
Pengolahan data tes dilakukan dengan menganalisis hasil posttest kemampuan komunikasi matematis siswa. Sebelum menganalisis hasil posttest, hasil posttest tersebut harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan.
Adapun persyaratan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Analisis Data Secara Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statisitik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi).74 Jadi, peneliti hanya menggunakan statistik deskriptif untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data sampel, sedangkan untuk membuat kesimpulan yang berlaku bagi populasi digunakan statistik inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.
2. Analisis Data Secara Inferensial
74 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2015) hal. 208
Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Statistik ini akan cocok digunakan bila teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara random. 28 Sebelum melakukan statistik inferensial harus dilakukan uji asumsi terlebih dahulu. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji prasyarat 1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Jika sampel berdistribusi normal maka populasi juga berdistribusi normal, sehingga kesimpulan berdasarkan teori berlaku. Statistika yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah uji chi-kuadrat sebagai berikut:75
∑( )
Keterangan:
= Nilai normalitas hitung
= Frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
= Frekuensi harapan
Menentukan dengan dan taraf signifikan kaidah keputusannya, jika:
75Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 107
berarti berdistribusi normal
berarti data berdistribusi tidak normal
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan suatu uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Statistika yang digunakan dalam uji homogenitas ini adalah uji F, yaitu:76
Harga selanjutnya dibandingkan dengan harga
dengan pembilang (untuk varians terbesar) dan penyebut (untuk varians terkecil). Adapun kaidah keputusannya, jika:
berarti data homogen
berarti data tidak homogen 3) Uji Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, teknik yang digunakan dalam menganalisis data untuk menguji hipotesis 1, 2, dan 3 pada penelitian ini menggunakan uji Anova Dua Jalan (Two-Way Anova). Anova dua jalan digunakan untuk menguji hipotesis yang membandingkan perbedaan rata-rata sampel yang
76 Riduwan, Op.Cit., hlm. 186
independen dengan melibatkan dua faktor atau lebih, dan untuk melihat pengaruh/interaksi antara dua faktor yang terdiri dari dua atau lebih kategori terhadap suatu variabel lain.77
Uji statistik anova dua jalan memilki ketentuan distribusi data harus normal dan variansi homogen. Adapun rumus perhitungan untuk mencari adalah sebagai berikut:78
(Rata-rata Kuadrat) faktor A diperoleh dengan rumus:
=
(Rata-rata Kuadrat) faktor B diperoleh dengan rumus:
=
(Rata-rata Kuadrat) faktor diperoleh dengan rumus:
=
(derajat kebebasan) diperoleh dengan mengurangkan N (number of cases, jumlah responden) dengan ( ).
(Jumlah Kuadrat) faktor A diperoleh dengan rumus:
77 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.Cit., hlm.308
78Hartono,Op.Cit., hlm. 249-251
∑
(Jumlah Kuadrat) faktor B diperoleh dengan rumus:
∑
(Jumlah Kuadrat) faktor A dan B secara bersama terhadap keseluruhan perlakuan efek diperoleh dengan rumus:
Adapaun diperoleh dengan rumus:
=
Sedangkan diperoleh dengan cara mengurangkan dengan ( ). Sementara diperoleh dengan rumus:
∑
dan (Jumlah Kuadrat antara) diperoleh dengan rumus:
Keterangan:
G = Jumlah skor keseluruhan
N = Banyaknya sampel keseluruhan
A = Jumlah skor masing-masing baris pada faktor A B = Jumlah skor masing-masing kolom pada faktor B p = Banyaknya kelompok pada faktor A
q = Banyaknya kelompok pada faktor B n = Banyaknya sampel masing-masing Derajat kebebasan masing-masing JK adalah:
atau atau ( )( ) Kemudian menyimpulkan hasil perhitungan untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan. Kesimpulan perhitungan uji ANOVA dua jalan dapat dilihat pada tabel III.17 berikut:
TABEL III.17
KESIMPULAN UJI ANOVA DUA JALAN Sumber Variansi Kriteria
Pengujian Kesimpulan
Antar A (Model Pembelajaran)
Fh Ft
Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan siswa yang megikuti pembelajaran konvensional.
Fh Ft
Tidak terdapat perbedaan
kemampuan komunikasi
matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan siswa yang megikuti pembelajaran konvensional.
Antar B (Self Efficacy)
Fh Ft
Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, dan rendah.
Fh Ft
Tidak terdapat perbedaan
kemampuan komunikasi
matematis pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, dan rendah..
Antar (Model Pembelajaran*
Self Efficacy)
Fh Ft
Terdapat interaksi model pembelajaran dan self efficacy matematis terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.
Fh Ft
Tidak terdapat interaksi model pembelajaran dan self efficacy matematis terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Hasil pengujian memperoleh temuan bahwa:
1. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional di SMP Negeri 1 Siak Hulu.
Analisis data dengan menggunakan uji tes t menunjukkan nilai
yang berarti diterima dan ditolak.
2. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Analasis data dengan menggunakan annova dua arah menunjukkan ( ) ( ) yang berarti diterima dan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan rata-rata hasil kemampuan komunikasi matematis siswa untuk tiap kategori self efficacy menunjukan hasil yang berbeda.
3. Tidak terdapat interaksi penerapan model pembelajaran dengan self effiacy terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat menjawab rumusan masalah dari judul yang diangkat oleh peneliti yaitu Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarakan Self Efficacy Siswa SMP Negeri 1 Siak Hulu.
116
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran :
1. Hendaknya jika ingin melakukan penelitian pendidikan dengan model Learning Cycle 7E, peneliti menyarankan menyediakan banyak pertanyaan yang dapat merangsang/memancing kemampuan kognitifnya.
2. Hendaknya jika ingin melakukan penelitian tentang model Learning Cycle 7E, peneliti menyarankan untuk menyiapkan LKK yang dapat membantu langkah dari Learning Cycle 7E. Karena langkah langkah dari Learning Cycle 7E terlaksana jika siswa disediakan LKK dan guru bertugas mengontrol dan memancing siswa untuk melaksanakan langkah dari Learning Cycle 7E.
3. Peneliti menyarankan untuk memberikan LKK kepada setiap siswa. Agar siswa benar-benar sadar tentang materi apa yang sedang dipelajari dan bagian mana yang belum dipahami. Karena hal ini yang menjadi tujuan dari model pembelajaran Learning Cycle 7E.
4. Penelitian ini hanya diterapkan pada materi Teorema Pythagoras diharapkan untuk penelitian serupa dapat dilakukan pada materi matematika yang lain.
5. Penelitian ini dilakukan pada jenjang SMP, oleh karena itu peneliti menyarankan agar dilakukan pada jenjang SMA atau sederajat.
6. Penelitian ini hanya difokuskan pada kemampuan komunikasi matematis siswa, peneliti menyarankan untuk peneliti yang lain agar dapat meneliti
terhadap kemampuan lain dari siswa, seperti kemampuan koneksi masalah, penalaran, komunikasi dan sebagainya.
7. Penelitian ini memiliki 1 variabel terikat bersifat kognitif dan dan 1 variabel moderat, peneliti menyarankan untuk peneliti yan lain agar dapat meneliti 2 varibel terikat yang bersifat konitif.
DAFTAR PUSTAKA
Adilah, D. N & Budiharti, R. (2015). Model Learning Cycle 7E dalam Pembelajaran IPA Terpadu, Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) ke-6, Vol. 6 No. 1
Afgani,J.(2011). Analisis Kurikulum Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka Alwisol.(2004). Psikologi Kepribadian, Malang:UMM Press
Amir, Z & Risnawati. (2015). Psikologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Aswaja Presindo
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI
Bansu, A.(2009). Komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi, Banda Aceh:Pena,
Cai , J, Lane, S.& Jakabesin, M.M. (1996). The Role of Open-Ended Task and Holistic Scoring Rubrics : Assesing Student Mathematical Reasioning and Communication.
In P.C Elliott and M.J. Kenney (Eds)/ 1996 Yearbook Communication in Mathematical , K-12 and Beyond. USA : NCTM
Desmawati, dkk. (2015) Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kemampuan Komunikasi Matematik Pada Siswa SMPN 2 Padang Panjang, Jurnal Psyche 165, Vol. 8 No. 2 Fatmawati. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bentuk Aljabar di SMP Al-Kahiraat 1 Palu, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3 No. 2
Hartono. (2010). Analisis Item Instrumen. Pekanbaru: Zanafa Publishing _______. (2018). Metodologi Penelitian, Pekanbaru: Zanafa Publishing
Hendriana, H & Kadarisma G.(2019) Self-Efficacy dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP, Jurnal Nasional Pendidikan Matematika, Vol. 3 No. 1
Hendriana, H & Soemarmo, U. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung:
Refika Aditama
Hima, L. R. (2015) Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematik, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol. 4 No. 2
Lestari, K. E & Yudhanegara, M.R (2017). Penelitian Pendidikan Matematika,. Bandung:
Refika Aditama
Lestari, N. N. S. (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan motivasi Belajar terhadapt Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa Kelas VIII SMP. Singaraja
Lutfianannisak & Sholihah, U.(2018) Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Komposisi Fungsi Ditinjau dari Kemampuan Matematika, Jurnal Tadris Matematika, Vol. 1 No. 1
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Bandung: CV Pustaka Setia
Mahmudi, A.(2009). Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika, Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Haluoleo, Vol. 8
Majid,A. (2012). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta
Muhibbinsyah. (2011). Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyono & Sugiman. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas X, Journal of Mathematics Education.
Naim, N. (2011). Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Narbuk, C & Achmadi,A. (2013). Metodologi Penelitian, Jakarta: PT bumi Aksara OECD (2018),PISA Results in Focus tahun 2009,2012,2015
Purwanto, N. (2012) Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian, Bandung: Alfabeta
________. (2013). Skala Pengukuran Varibael-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sari, L, Subroto T, Ikhsan N, K. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Dalam kemampuan Representasi Matematis Siswa, Jurnal Euclid, Vol. 1 No. 2 Sitresna, T. (2017). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self-Confidance
Siswa Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle 7E, Jurnal Mosharafa,Vol. 6 No. 3
Sudijono, A. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, N.S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sumarmo,U. (2013). Kumpulan Makalah: Berfikir dan Disposisi Matematika serta
Pembelajarannya. Bandung :UPI
Suyitno, J. H & Khuaedi. (2017 ) Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarkan Self-Efficacy Siswa pada model Pembelajaran Mea, Jurnal UJMER Vol. 6 No. 2 Trianto. (2009). Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Yogyakarta: Bumi
Aksara
______. (2010). Model Pembelajaran Terpadu., Jakarta: Bumi Aksara,
Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operaional. Jakarta: Bumi Aksara.
Zein, M & Darto. (2017). Evaluasi Pembelajaran Matematika,.Ponorogo: Wade Group
SILABUS
Nama sekolah : SMP Negeri 1 Siak Hulu Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan) / Genap
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Materi Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar 3.6 Menjelaskan dan
membuktikan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
3.6.1 Mengingat kembali rumus luas persegi dan segitiga siku-siku untuk syarat awal mempelajari teorema pythagoras 3.6.2 Menghitung
luas persegi
Teorema Pythagoras 1. Luas Persegi
dan luas segitiga 2. Pembuktian
Teorema pythagoras 3. Menghitung
panjang sisi
Elicit
Memberi motivasi dan memberi pertanyaan awal untuk mendorong keinginan siswa untuk belajar.
Engagement
Mengaitkan dan memberikan
Sikap:
Observasi/
pengamatan selama KBM tentang:
-kerjasama -ketelitian -rasa ingin
12 JP (12 × 40 menit)
1. As’ari,Abdu rrahman,dkk .(2016) Matematika jilid II untuk SMP Kelas VIII.Edisi Revisi
luas segitiga siku-siku
3.6.3 Menemukan Teorema Pythagoras 3.6.4 Menghitung
panjang sisi segitiga siku-siku
3.6.5 Menunjukkan kebalikan teorema pytagoras 3.6.6 Menentukan
jenis segitiga 3.6.7 Menyatakan
apakah tiga bilangan yang diberikan merupakan Tripel Pythagoras 3.6.8 Menetukan
siku-siku 4. Jenis
segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras 5. Penggunaan
teorema pythagoras untuk menentukan jarak dua titik
6. Penggunaan teorema pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang 7. Penerapan
Teorema
dalam kehidupan sehari-hari
Eksploration
Mengintruksikan
siswa untuk
membentuk
kelompok dan
mendorong setiap siswa agar dapat berperan aktif dalam
kelompoknya.
Membagikan LKK dan diharapkan agar semua siswa
aktif dalam
berdiskusi.
Guru mengawasi jalannya diskusi Eksplaination
Guru mendorong perwakilan siswa dari
masing-Pengetahuan:
Penugasan kelompok
Tes tertulis Keterampilan:
Melihat keterampilan siswa dalam menjelaskan dan mendemonstrasi kan pengetahuan dan
pemahamannya melalui kegiata diskusi atau tanya jawab di kelas
:
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan .2017.
2. Matematika Kelas VIII Semester 2 Untuk SMP/MTS.
Jakarta:Kem entrian Pendidikan dan
Kebudayaan
pytagoras 3.6.9 Menghitung
teorema
pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang.
kehidupan sehari-hari 8. Perbandinga
n sisi-sisi segitiga siku-siku khusus
persentasi hasil diskusinya
Elaboration
Guru bersama dengan siswa membuat suatu kesimpulan terhadap hasil diskusi agar memiliki
pemahaman yang sama.
Guru
memberikan penguatan konsep yang telah dipelajari dengan memberikan 1 soal tes kepada siswa sebelum
itu, guru
memberikan 4.6 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan teorema
Pythagoras dan tripel Pythagoras
4.6.1 Memecahkan masalah cerita yang berkaitan dengan teorema Pythagoras
kepada siswa untuk menguji kesimpulan yang telah disepakati.
Evaluation
Memberi penilaian hasil diskusi dan sesuai pemahaman siswa.
Extend
Guru
membimbing siswa untuk menyimpulkan menghubungan materi yang baru saja dipelajari dengan materi yang telah pernah dipelajari
sebelumnya atau
yang akan
dipelajari
menghubungkan dengan
kehidupan sehari-hari
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-1) KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 1 Siak Hulu Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Materi : Menghitung luas persegi dengan segitiga siku-siku dan menemukan teorema pythagoras
Alokasi : 3 40 menit (3 JP) Pertemuan : Pertama
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alamsekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 :Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6 Menjelaskan dan membuktikan
kebenaran Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras
3.6.1 Mengingat kembali rumus luas persegi dan segitiga siku-siku untuk syarat awal mempelajari teorema pythagoras
3.6.2 Menghitung luas persegi menggunakan luas segitiga siku-siku
3.6.3 Menemukan Teorema Pythagoras
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengingat kembali rumus luas persegi dan luas segitiga siku-siku 2. Siswa dapat melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran Teorema
Pythagoras
3. Siswa dapat menyajikan hasil pembelajaran teorema pythagoras dan tripel pythagoras
4. Siswa dapat mencari panjang atau jarak pada segitiga siku-siku dengan menggunakan teorema pythagoras
5. Siswa dapat menghitung panjang diagonal/luas bangun datar atau bangun ruang menggunakan teorema pythagoras
6. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan teorema pythagoras 7. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku yang sudutnya yaitu
1. Faktual:
a. Luas persegi dan segitiga siku siku b. Tripel pytahgoras
c. Segitiga segitiga khusus d. Penerapan Teorema Pythagoras 2. Konseptual:
a. Menghitung luas persegi menggunakan luas segitiga siku-siku b. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku
c. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras d. Menentukan jarak dua titik dengan menggunakan teorema pythagoras e. Menentukan panjang diagonal dari bangun datar dan bangun ruang
menggunakan teorema pythagoras
f. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus 3. Prinsip:
a. Segitiga siku-siku b. Hipotenusa c. Tripel Pythagoras 4. Prosedural:
a. Mencari luas persegi dan segitiga b. Pembuktian teorema pythagoras
c. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku
d. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras e. Menetukan jarak dua titik dalam teorema pythagoras
f. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar dan bangun ruang menggunakan teorema pythagoras
g. Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku khusus
h. Menerapkan Teorema pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan nyata
E. Metode / Model Pembelajaran Model : Learning Cycle 7E
Metode : Diskusi, penugasan dan presentasi
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran.
2. Guru memeriksa kesiapan siswa baik fisik maupun psikisnya dengan menanyakan kabar dari siswa dilanjutkan mengabsen kehadiran.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator, materi pokok, dan tujuan pembelajaran terkait materi teorema Phytagoras.
15 Menit
Inti Tahap 1: Elicit
1. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk memperhatikan pelajaran.
misalnya dengan memberikan contoh-contoh penerapan teorema Phytagoras dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap 2: Engagement
1. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menarik minat belajar siswa yang berkaitan dengan materi.
2. Guru menyajikan suatu masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Permasalahan yang akan di sajikan adalah menentukan panjang kawat yang di perlukan untuk menyangga tiang bendera dari suatu halaman sekolah.
Tahap 3: Eksploration
1. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri 5-6 orang perkelompok
2. Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan kegiatan diskusi dalam kelompoknya masing-masing
3. Guru membagikan kertas origami untuk melakukan percobaan kecil-kecilan untuk menemukan teorema Phytagoras
90 Menit
dapat berperan aktif dalam kelompoknya serta membagikan LKK 1 untuk setiap kelompok.
5. Guru mengawasi dan membimbing siswa dalam bekerjasama dalam kelompoknya.
6. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan terbimbing secara lisan kepada siswa ketika berada dalam kelompok
Fase 4: Eksplaination
7. Guru mendorong perwakilan siswa dari masing-masing kelompok melakukan persentasi hasil diskusinya.
8. Guru meminta kepada kelompok yang lainnya untuk memperhatikan kelompok yang tampil dan menyesuaikan dengan hasil diskusinya, jika tidak dipersilahkan untuk menyanggah.
Fase 5: Elaboration
9. Guru bersama dengan siswa membuat suatu kesimpulan terhadap hasil diskusi agar memiliki pemahaman yang sama tentang pembuktian teorema Phytagoras
10. Guru memberikan penguatan konsep yang telah dipelajari dengan memberikan 1 soal tes kepada siswa.
Fase 6: Evaluation
11. Guru melakukan penilaian terhadap pemahaman siswa.
Penutup Fase 7 : Extend
12. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan menghubungan materi yang baru saja dipelajari dengan materi yang telah pernah dipelajari sebelumnya atau yang akan dipelajari berikutnya atau mencoba menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
13. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari yaitu
15 menit
menemukan teorema pythagoras.
14. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.
G. Media/Alat dan Sumber belajar
Media/Alat : Papan tulis, spidol, dan alat tulis.
Bahan Pembelajaran : Lembar Kegiatan-1
Sumber Belajar : Adinawan, M Cholik, 2016. Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
H. Penilaian Proses 1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Aspek Pengetahuan 2. Bentuk Instrumen
a. Pengetahuan : Tes Tertulis
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-2) KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 1 Siak Hulu Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Materi : Jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras
Alokasi : 2 40 menit (2 JP) Pertemuan : Kedua
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alamsekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 :Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6 Menjelaskan dan membuktikan
kebenaran Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras
3.6.4 Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku
3.6.5 Menunjukkan kebalikan Teorema Pythagoras
3.6.6 Menentukan jenis segitiga
3.6.7 Menyatakan apakah tiga bilangan yang diberikan merupakan Tripel Pythagoras
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengingat kembali rumus luas persegi dan luas segitiga siku-siku 2. Siswa dapat melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran Teorema
Pythagoras
3. Siswa dapat menyajikan hasil pembelajaran teorema pythagoras dan tripel pythagoras
4. Siswa dapat mencari panjang atau jarak pada segitiga siku-siku dengan menggunakan teorema pythagoras
5. Siswa dapat menghitung panjang diagonal/luas bangun datar atau bangun ruang menggunakan teorema pythagoras
6. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan teorema pythagoras 7. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku yang sudutnya yaitu
1. Faktual:
a. Luas persegi dan segitiga siku siku b. Tripel pytahgoras
c. Segitiga segitiga khusus d. Penerapan Teorema Pythagoras 2. Konseptual:
a. Menghitung luas persegi menggunakan luas segitiga siku-siku b. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku
c. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras d. Menentukan jarak dua titik dengan menggunakan teorema pythagoras e. Menentukan panjang diagonal dari bangun datar dan bangun ruang
menggunakan teorema pythagoras
f. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus 3. Prinsip:
a. Segitiga siku-siku b. Hipotenusa c. Tripel Pythagoras 4. Prosedural:
a. Mencari luas persegi dan segitiga b. Pembuktian teorema pythagoras
c. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku
d. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras e. Menetukan jarak dua titik dalam teorema pythagoras
f. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar dan bangun ruang menggunakan teorema pythagoras
g. Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku khusus
h. Menerapkan Teorema pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan nyata
E. Metode / Model Pembelajaran Model : Learning Cycle 7E
Metode : Diskusi, penugasan dan presentasi
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran.
2. Guru memeriksa kesiapan siswa baik fisik maupun psikisnya dengan menanyakan kabar dari siswa dilanjutkan mengabsen kehadiran.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator, materi pokok, dan tujuan pembelajaran terkait materi teorema Phytagoras.
15 Menit
Inti Tahap 1: Elicit
1. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk memperhatikan pelajaran.
misalnya dengan memberikan contoh-contoh penerapan teorema Phytagoras dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap 2: Engagement
1. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menarik minat belajar siswa yang berkaitan dengan materi.
2. Guru menyajikan suatu masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang dipelajari.
Tahap 3: Eksploration
1. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri 5-6 orang perkelompok
2. Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan kegiatan diskusi dalam kelompoknya masing-masing
3. Guru mendorong setiap siswa agar dapat berperan aktif dalam kelompoknya serta membagikan LKK 1 untuk setiap kelompok.
4. Guru mengawasi dan membimbing siswa dalam bekerjasama dalam kelompoknya.
5. Guru memberikan
pertanyaan-50 Menit