• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data Secara Inferensial

Dalam dokumen PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN (Halaman 94-200)

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

2. Analisis Data Secara Inferensial

dirumuskan

e. Menyusun laporan hasil penelitian

f. Merevisi laporan setelah melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing

H. Teknik Analisis Data

Pengolahan data tes dilakukan dengan menganalisis hasil posttest kemampuan komunikasi matematis siswa. Sebelum menganalisis hasil posttest, hasil posttest tersebut harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan.

Adapun persyaratan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Analisis Data Secara Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statisitik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi).74 Jadi, peneliti hanya menggunakan statistik deskriptif untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data sampel, sedangkan untuk membuat kesimpulan yang berlaku bagi populasi digunakan statistik inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.

2. Analisis Data Secara Inferensial

74 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:

Alfabeta, 2015) hal. 208

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Statistik ini akan cocok digunakan bila teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara random. 28 Sebelum melakukan statistik inferensial harus dilakukan uji asumsi terlebih dahulu. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji prasyarat 1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Jika sampel berdistribusi normal maka populasi juga berdistribusi normal, sehingga kesimpulan berdasarkan teori berlaku. Statistika yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah uji chi-kuadrat sebagai berikut:75

∑( )

Keterangan:

= Nilai normalitas hitung

= Frekuensi yang diperoleh dari data penelitian

= Frekuensi harapan

Menentukan dengan dan taraf signifikan kaidah keputusannya, jika:

75Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 107

berarti berdistribusi normal

berarti data berdistribusi tidak normal

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan suatu uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Statistika yang digunakan dalam uji homogenitas ini adalah uji F, yaitu:76

Harga selanjutnya dibandingkan dengan harga

dengan pembilang (untuk varians terbesar) dan penyebut (untuk varians terkecil). Adapun kaidah keputusannya, jika:

berarti data homogen

berarti data tidak homogen 3) Uji Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, teknik yang digunakan dalam menganalisis data untuk menguji hipotesis 1, 2, dan 3 pada penelitian ini menggunakan uji Anova Dua Jalan (Two-Way Anova). Anova dua jalan digunakan untuk menguji hipotesis yang membandingkan perbedaan rata-rata sampel yang

76 Riduwan, Op.Cit., hlm. 186

independen dengan melibatkan dua faktor atau lebih, dan untuk melihat pengaruh/interaksi antara dua faktor yang terdiri dari dua atau lebih kategori terhadap suatu variabel lain.77

Uji statistik anova dua jalan memilki ketentuan distribusi data harus normal dan variansi homogen. Adapun rumus perhitungan untuk mencari adalah sebagai berikut:78

(Rata-rata Kuadrat) faktor A diperoleh dengan rumus:

=

(Rata-rata Kuadrat) faktor B diperoleh dengan rumus:

=

(Rata-rata Kuadrat) faktor diperoleh dengan rumus:

=

(derajat kebebasan) diperoleh dengan mengurangkan N (number of cases, jumlah responden) dengan ( ).

(Jumlah Kuadrat) faktor A diperoleh dengan rumus:

77 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.Cit., hlm.308

78Hartono,Op.Cit., hlm. 249-251

(Jumlah Kuadrat) faktor B diperoleh dengan rumus:

(Jumlah Kuadrat) faktor A dan B secara bersama terhadap keseluruhan perlakuan efek diperoleh dengan rumus:

Adapaun diperoleh dengan rumus:

=

Sedangkan diperoleh dengan cara mengurangkan dengan ( ). Sementara diperoleh dengan rumus:

dan (Jumlah Kuadrat antara) diperoleh dengan rumus:

Keterangan:

G = Jumlah skor keseluruhan

N = Banyaknya sampel keseluruhan

A = Jumlah skor masing-masing baris pada faktor A B = Jumlah skor masing-masing kolom pada faktor B p = Banyaknya kelompok pada faktor A

q = Banyaknya kelompok pada faktor B n = Banyaknya sampel masing-masing Derajat kebebasan masing-masing JK adalah:

atau atau ( )( ) Kemudian menyimpulkan hasil perhitungan untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan. Kesimpulan perhitungan uji ANOVA dua jalan dapat dilihat pada tabel III.17 berikut:

TABEL III.17

KESIMPULAN UJI ANOVA DUA JALAN Sumber Variansi Kriteria

Pengujian Kesimpulan

Antar A (Model Pembelajaran)

Fh Ft

Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan siswa yang megikuti pembelajaran konvensional.

Fh Ft

Tidak terdapat perbedaan

kemampuan komunikasi

matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan siswa yang megikuti pembelajaran konvensional.

Antar B (Self Efficacy)

Fh Ft

Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, dan rendah.

Fh Ft

Tidak terdapat perbedaan

kemampuan komunikasi

matematis pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, dan rendah..

Antar (Model Pembelajaran*

Self Efficacy)

Fh Ft

Terdapat interaksi model pembelajaran dan self efficacy matematis terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Fh Ft

Tidak terdapat interaksi model pembelajaran dan self efficacy matematis terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Hasil pengujian memperoleh temuan bahwa:

1. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional di SMP Negeri 1 Siak Hulu.

Analisis data dengan menggunakan uji tes t menunjukkan nilai

yang berarti diterima dan ditolak.

2. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Analasis data dengan menggunakan annova dua arah menunjukkan ( ) ( ) yang berarti diterima dan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan rata-rata hasil kemampuan komunikasi matematis siswa untuk tiap kategori self efficacy menunjukan hasil yang berbeda.

3. Tidak terdapat interaksi penerapan model pembelajaran dengan self effiacy terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat menjawab rumusan masalah dari judul yang diangkat oleh peneliti yaitu Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarakan Self Efficacy Siswa SMP Negeri 1 Siak Hulu.

116

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran :

1. Hendaknya jika ingin melakukan penelitian pendidikan dengan model Learning Cycle 7E, peneliti menyarankan menyediakan banyak pertanyaan yang dapat merangsang/memancing kemampuan kognitifnya.

2. Hendaknya jika ingin melakukan penelitian tentang model Learning Cycle 7E, peneliti menyarankan untuk menyiapkan LKK yang dapat membantu langkah dari Learning Cycle 7E. Karena langkah langkah dari Learning Cycle 7E terlaksana jika siswa disediakan LKK dan guru bertugas mengontrol dan memancing siswa untuk melaksanakan langkah dari Learning Cycle 7E.

3. Peneliti menyarankan untuk memberikan LKK kepada setiap siswa. Agar siswa benar-benar sadar tentang materi apa yang sedang dipelajari dan bagian mana yang belum dipahami. Karena hal ini yang menjadi tujuan dari model pembelajaran Learning Cycle 7E.

4. Penelitian ini hanya diterapkan pada materi Teorema Pythagoras diharapkan untuk penelitian serupa dapat dilakukan pada materi matematika yang lain.

5. Penelitian ini dilakukan pada jenjang SMP, oleh karena itu peneliti menyarankan agar dilakukan pada jenjang SMA atau sederajat.

6. Penelitian ini hanya difokuskan pada kemampuan komunikasi matematis siswa, peneliti menyarankan untuk peneliti yang lain agar dapat meneliti

terhadap kemampuan lain dari siswa, seperti kemampuan koneksi masalah, penalaran, komunikasi dan sebagainya.

7. Penelitian ini memiliki 1 variabel terikat bersifat kognitif dan dan 1 variabel moderat, peneliti menyarankan untuk peneliti yan lain agar dapat meneliti 2 varibel terikat yang bersifat konitif.

DAFTAR PUSTAKA

Adilah, D. N & Budiharti, R. (2015). Model Learning Cycle 7E dalam Pembelajaran IPA Terpadu, Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) ke-6, Vol. 6 No. 1

Afgani,J.(2011). Analisis Kurikulum Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka Alwisol.(2004). Psikologi Kepribadian, Malang:UMM Press

Amir, Z & Risnawati. (2015). Psikologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Aswaja Presindo

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI

Bansu, A.(2009). Komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi, Banda Aceh:Pena,

Cai , J, Lane, S.& Jakabesin, M.M. (1996). The Role of Open-Ended Task and Holistic Scoring Rubrics : Assesing Student Mathematical Reasioning and Communication.

In P.C Elliott and M.J. Kenney (Eds)/ 1996 Yearbook Communication in Mathematical , K-12 and Beyond. USA : NCTM

Desmawati, dkk. (2015) Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kemampuan Komunikasi Matematik Pada Siswa SMPN 2 Padang Panjang, Jurnal Psyche 165, Vol. 8 No. 2 Fatmawati. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bentuk Aljabar di SMP Al-Kahiraat 1 Palu, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3 No. 2

Hartono. (2010). Analisis Item Instrumen. Pekanbaru: Zanafa Publishing _______. (2018). Metodologi Penelitian, Pekanbaru: Zanafa Publishing

Hendriana, H & Kadarisma G.(2019) Self-Efficacy dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP, Jurnal Nasional Pendidikan Matematika, Vol. 3 No. 1

Hendriana, H & Soemarmo, U. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung:

Refika Aditama

Hima, L. R. (2015) Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematik, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol. 4 No. 2

Lestari, K. E & Yudhanegara, M.R (2017). Penelitian Pendidikan Matematika,. Bandung:

Refika Aditama

Lestari, N. N. S. (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan motivasi Belajar terhadapt Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa Kelas VIII SMP. Singaraja

Lutfianannisak & Sholihah, U.(2018) Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Komposisi Fungsi Ditinjau dari Kemampuan Matematika, Jurnal Tadris Matematika, Vol. 1 No. 1

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Bandung: CV Pustaka Setia

Mahmudi, A.(2009). Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika, Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Haluoleo, Vol. 8

Majid,A. (2012). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung, PT.

Remaja Rosdakarya

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta

Muhibbinsyah. (2011). Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyono & Sugiman. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas X, Journal of Mathematics Education.

Naim, N. (2011). Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Narbuk, C & Achmadi,A. (2013). Metodologi Penelitian, Jakarta: PT bumi Aksara OECD (2018),PISA Results in Focus tahun 2009,2012,2015

Purwanto, N. (2012) Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian, Bandung: Alfabeta

________. (2013). Skala Pengukuran Varibael-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sari, L, Subroto T, Ikhsan N, K. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Dalam kemampuan Representasi Matematis Siswa, Jurnal Euclid, Vol. 1 No. 2 Sitresna, T. (2017). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self-Confidance

Siswa Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle 7E, Jurnal Mosharafa,Vol. 6 No. 3

Sudijono, A. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, N.S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sumarmo,U. (2013). Kumpulan Makalah: Berfikir dan Disposisi Matematika serta

Pembelajarannya. Bandung :UPI

Suyitno, J. H & Khuaedi. (2017 ) Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarkan Self-Efficacy Siswa pada model Pembelajaran Mea, Jurnal UJMER Vol. 6 No. 2 Trianto. (2009). Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Yogyakarta: Bumi

Aksara

______. (2010). Model Pembelajaran Terpadu., Jakarta: Bumi Aksara,

Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operaional. Jakarta: Bumi Aksara.

Zein, M & Darto. (2017). Evaluasi Pembelajaran Matematika,.Ponorogo: Wade Group

SILABUS

Nama sekolah : SMP Negeri 1 Siak Hulu Mata pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan) / Genap

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Materi Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar 3.6 Menjelaskan dan

membuktikan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras

3.6.1 Mengingat kembali rumus luas persegi dan segitiga siku-siku untuk syarat awal mempelajari teorema pythagoras 3.6.2 Menghitung

luas persegi

Teorema Pythagoras 1. Luas Persegi

dan luas segitiga 2. Pembuktian

Teorema pythagoras 3. Menghitung

panjang sisi

Elicit

 Memberi motivasi dan memberi pertanyaan awal untuk mendorong keinginan siswa untuk belajar.

Engagement

 Mengaitkan dan memberikan

Sikap:

 Observasi/

pengamatan selama KBM tentang:

-kerjasama -ketelitian -rasa ingin

12 JP (12 × 40 menit)

1. As’ari,Abdu rrahman,dkk .(2016) Matematika jilid II untuk SMP Kelas VIII.Edisi Revisi

luas segitiga siku-siku

3.6.3 Menemukan Teorema Pythagoras 3.6.4 Menghitung

panjang sisi segitiga siku-siku

3.6.5 Menunjukkan kebalikan teorema pytagoras 3.6.6 Menentukan

jenis segitiga 3.6.7 Menyatakan

apakah tiga bilangan yang diberikan merupakan Tripel Pythagoras 3.6.8 Menetukan

siku-siku 4. Jenis

segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras 5. Penggunaan

teorema pythagoras untuk menentukan jarak dua titik

6. Penggunaan teorema pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang 7. Penerapan

Teorema

dalam kehidupan sehari-hari

Eksploration

Mengintruksikan

siswa untuk

membentuk

kelompok dan

mendorong setiap siswa agar dapat berperan aktif dalam

kelompoknya.

Membagikan LKK dan diharapkan agar semua siswa

aktif dalam

berdiskusi.

Guru mengawasi jalannya diskusi Eksplaination

 Guru mendorong perwakilan siswa dari

masing-Pengetahuan:

 Penugasan kelompok

 Tes tertulis Keterampilan:

Melihat keterampilan siswa dalam menjelaskan dan mendemonstrasi kan pengetahuan dan

pemahamannya melalui kegiata diskusi atau tanya jawab di kelas

:

Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan .2017.

2. Matematika Kelas VIII Semester 2 Untuk SMP/MTS.

Jakarta:Kem entrian Pendidikan dan

Kebudayaan

pytagoras 3.6.9 Menghitung

teorema

pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang.

kehidupan sehari-hari 8. Perbandinga

n sisi-sisi segitiga siku-siku khusus

persentasi hasil diskusinya

Elaboration

 Guru bersama dengan siswa membuat suatu kesimpulan terhadap hasil diskusi agar memiliki

pemahaman yang sama.

 Guru

memberikan penguatan konsep yang telah dipelajari dengan memberikan 1 soal tes kepada siswa sebelum

itu, guru

memberikan 4.6 Menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan teorema

Pythagoras dan tripel Pythagoras

4.6.1 Memecahkan masalah cerita yang berkaitan dengan teorema Pythagoras

kepada siswa untuk menguji kesimpulan yang telah disepakati.

Evaluation

 Memberi penilaian hasil diskusi dan sesuai pemahaman siswa.

Extend

 Guru

membimbing siswa untuk menyimpulkan menghubungan materi yang baru saja dipelajari dengan materi yang telah pernah dipelajari

sebelumnya atau

yang akan

dipelajari

menghubungkan dengan

kehidupan sehari-hari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-1) KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 1 Siak Hulu Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II

Materi : Menghitung luas persegi dengan segitiga siku-siku dan menemukan teorema pythagoras

Alokasi : 3 40 menit (3 JP) Pertemuan : Pertama

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alamsekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6 Menjelaskan dan membuktikan

kebenaran Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras

3.6.1 Mengingat kembali rumus luas persegi dan segitiga siku-siku untuk syarat awal mempelajari teorema pythagoras

3.6.2 Menghitung luas persegi menggunakan luas segitiga siku-siku

3.6.3 Menemukan Teorema Pythagoras

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengingat kembali rumus luas persegi dan luas segitiga siku-siku 2. Siswa dapat melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran Teorema

Pythagoras

3. Siswa dapat menyajikan hasil pembelajaran teorema pythagoras dan tripel pythagoras

4. Siswa dapat mencari panjang atau jarak pada segitiga siku-siku dengan menggunakan teorema pythagoras

5. Siswa dapat menghitung panjang diagonal/luas bangun datar atau bangun ruang menggunakan teorema pythagoras

6. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan teorema pythagoras 7. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku yang sudutnya yaitu

1. Faktual:

a. Luas persegi dan segitiga siku siku b. Tripel pytahgoras

c. Segitiga segitiga khusus d. Penerapan Teorema Pythagoras 2. Konseptual:

a. Menghitung luas persegi menggunakan luas segitiga siku-siku b. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku

c. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras d. Menentukan jarak dua titik dengan menggunakan teorema pythagoras e. Menentukan panjang diagonal dari bangun datar dan bangun ruang

menggunakan teorema pythagoras

f. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus 3. Prinsip:

a. Segitiga siku-siku b. Hipotenusa c. Tripel Pythagoras 4. Prosedural:

a. Mencari luas persegi dan segitiga b. Pembuktian teorema pythagoras

c. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku

d. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras e. Menetukan jarak dua titik dalam teorema pythagoras

f. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar dan bangun ruang menggunakan teorema pythagoras

g. Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku khusus

h. Menerapkan Teorema pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan nyata

E. Metode / Model Pembelajaran Model : Learning Cycle 7E

Metode : Diskusi, penugasan dan presentasi

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran.

2. Guru memeriksa kesiapan siswa baik fisik maupun psikisnya dengan menanyakan kabar dari siswa dilanjutkan mengabsen kehadiran.

3. Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator, materi pokok, dan tujuan pembelajaran terkait materi teorema Phytagoras.

15 Menit

Inti Tahap 1: Elicit

1. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk memperhatikan pelajaran.

misalnya dengan memberikan contoh-contoh penerapan teorema Phytagoras dalam kehidupan sehari-hari.

Tahap 2: Engagement

1. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menarik minat belajar siswa yang berkaitan dengan materi.

2. Guru menyajikan suatu masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Permasalahan yang akan di sajikan adalah menentukan panjang kawat yang di perlukan untuk menyangga tiang bendera dari suatu halaman sekolah.

Tahap 3: Eksploration

1. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri 5-6 orang perkelompok

2. Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan kegiatan diskusi dalam kelompoknya masing-masing

3. Guru membagikan kertas origami untuk melakukan percobaan kecil-kecilan untuk menemukan teorema Phytagoras

90 Menit

dapat berperan aktif dalam kelompoknya serta membagikan LKK 1 untuk setiap kelompok.

5. Guru mengawasi dan membimbing siswa dalam bekerjasama dalam kelompoknya.

6. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan terbimbing secara lisan kepada siswa ketika berada dalam kelompok

Fase 4: Eksplaination

7. Guru mendorong perwakilan siswa dari masing-masing kelompok melakukan persentasi hasil diskusinya.

8. Guru meminta kepada kelompok yang lainnya untuk memperhatikan kelompok yang tampil dan menyesuaikan dengan hasil diskusinya, jika tidak dipersilahkan untuk menyanggah.

Fase 5: Elaboration

9. Guru bersama dengan siswa membuat suatu kesimpulan terhadap hasil diskusi agar memiliki pemahaman yang sama tentang pembuktian teorema Phytagoras

10. Guru memberikan penguatan konsep yang telah dipelajari dengan memberikan 1 soal tes kepada siswa.

Fase 6: Evaluation

11. Guru melakukan penilaian terhadap pemahaman siswa.

Penutup Fase 7 : Extend

12. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan menghubungan materi yang baru saja dipelajari dengan materi yang telah pernah dipelajari sebelumnya atau yang akan dipelajari berikutnya atau mencoba menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

13. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari yaitu

15 menit

menemukan teorema pythagoras.

14. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

G. Media/Alat dan Sumber belajar

Media/Alat : Papan tulis, spidol, dan alat tulis.

Bahan Pembelajaran : Lembar Kegiatan-1

Sumber Belajar : Adinawan, M Cholik, 2016. Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

H. Penilaian Proses 1. Teknik Penilaian

a. Pengetahuan : Aspek Pengetahuan 2. Bentuk Instrumen

a. Pengetahuan : Tes Tertulis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-2) KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 1 Siak Hulu Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II

Materi : Jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras

Alokasi : 2 40 menit (2 JP) Pertemuan : Kedua

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alamsekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6 Menjelaskan dan membuktikan

kebenaran Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras

3.6.4 Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku

3.6.5 Menunjukkan kebalikan Teorema Pythagoras

3.6.6 Menentukan jenis segitiga

3.6.7 Menyatakan apakah tiga bilangan yang diberikan merupakan Tripel Pythagoras

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengingat kembali rumus luas persegi dan luas segitiga siku-siku 2. Siswa dapat melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran Teorema

Pythagoras

3. Siswa dapat menyajikan hasil pembelajaran teorema pythagoras dan tripel pythagoras

4. Siswa dapat mencari panjang atau jarak pada segitiga siku-siku dengan menggunakan teorema pythagoras

5. Siswa dapat menghitung panjang diagonal/luas bangun datar atau bangun ruang menggunakan teorema pythagoras

6. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan teorema pythagoras 7. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku yang sudutnya yaitu

1. Faktual:

a. Luas persegi dan segitiga siku siku b. Tripel pytahgoras

c. Segitiga segitiga khusus d. Penerapan Teorema Pythagoras 2. Konseptual:

a. Menghitung luas persegi menggunakan luas segitiga siku-siku b. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku

c. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras d. Menentukan jarak dua titik dengan menggunakan teorema pythagoras e. Menentukan panjang diagonal dari bangun datar dan bangun ruang

menggunakan teorema pythagoras

f. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus 3. Prinsip:

a. Segitiga siku-siku b. Hipotenusa c. Tripel Pythagoras 4. Prosedural:

a. Mencari luas persegi dan segitiga b. Pembuktian teorema pythagoras

c. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku

d. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras e. Menetukan jarak dua titik dalam teorema pythagoras

f. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar dan bangun ruang menggunakan teorema pythagoras

g. Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku khusus

h. Menerapkan Teorema pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan nyata

E. Metode / Model Pembelajaran Model : Learning Cycle 7E

Metode : Diskusi, penugasan dan presentasi

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran.

2. Guru memeriksa kesiapan siswa baik fisik maupun psikisnya dengan menanyakan kabar dari siswa dilanjutkan mengabsen kehadiran.

3. Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator, materi pokok, dan tujuan pembelajaran terkait materi teorema Phytagoras.

15 Menit

Inti Tahap 1: Elicit

1. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk memperhatikan pelajaran.

misalnya dengan memberikan contoh-contoh penerapan teorema Phytagoras dalam kehidupan sehari-hari.

Tahap 2: Engagement

1. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menarik minat belajar siswa yang berkaitan dengan materi.

2. Guru menyajikan suatu masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang dipelajari.

Tahap 3: Eksploration

1. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri 5-6 orang perkelompok

2. Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan kegiatan diskusi dalam kelompoknya masing-masing

3. Guru mendorong setiap siswa agar dapat berperan aktif dalam kelompoknya serta membagikan LKK 1 untuk setiap kelompok.

4. Guru mengawasi dan membimbing siswa dalam bekerjasama dalam kelompoknya.

5. Guru memberikan

pertanyaan-50 Menit

Dalam dokumen PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN (Halaman 94-200)

Dokumen terkait