Dalam proses pembelajaran perlu memperlihatkan unsur-unsur
keberhasilan pembelajaran antaralain, penggunaan pendekatan pembelajaran
karena aspek tersebut sangat strategis dalam menempu upaya peningkatan hasil
belajar siswa. Model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran
mengaktifkan siswa sangat efektif terhadap konsep sistem pencernaan manusia
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 9
Tulehu.
Data hasil penilaian dari hasil belajar dilakukan terhadap pengetahuan,
afektifitas belajar dan penilaian psikomotor, masing-masing hasil penelitian dapat
di uraikan sebagai berikut :
1. Data Hasil Penilaian Kognitif
Untuk mengetahui pemahaman siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu
terhadap hasil belajar aktif konsep sistem pencernaan pada manusia harus
dilakukan pengukuran melalui Pre tes untuk mengukur pemahaman awal
siswa dan pos tes setelah dilakukan proses belajar mengajar dengan
menggunakan media gambar alat pencernaan pada manusia. Data hasil
Tabel 4.1. Hasil Analisis Pre Tes dan Pos Tes Kelas V SD Negeri 9 tulehu.
Interval Skor
Pre Tes Pos Tes
Kriteria Kualifikasi F % F % 90 - 100 - - 8 40% Sangat Baik 75 - 89 - - 8 40% Baik 60 - 74 4 20% 3 15% Cukup 40 - 59 16 80% 1 5% Buruk 0 - 39 - - - - -Jumlah 20 100% 20 100%
Tabel 4.1 diatas dapat menjelaskan bahwa data hasil analisis pre tes dan
post tes menunjukan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu sebelum
pendekatan pembelajaran cara aktif siswa dalam pembelajaran IPA dengan
konsep sistem pencernaan pada manusia belum ada meningkatkan hasil belajar
yang baik, karena masih banyak siswa yang belum memahami dan mengerti
pembelajaran yang diajarkan guru, terlihat ada 16 siswa yang dinyatakan tidak
tuntas dengan kualifikasi buruk atau dengan presentase 80%, nilai tersebut
belum memenuhi standar KKM 60. Sedangkan 3 siswa lainya dinyatakan
tuntas dengan kulifikasi cukup atau dengan presentase 20%, nilai tersebut
telah memenuhi standar KKM 60.
Data hasil penelitian post tes menunjukan bahwa setelah guru selaku
peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran aktif siswa dalam proses
pembelajaran IPA konsep sistem pencernaan pada manusia telah ada
deengan kualifikasi sangat baik atau dengan presentase 40%, 8 siswa lainya
juga dinyatakan tuntas dengan presentase 40%, 3 siswa lainya juga dinyatakan
tuntas dengan kualifikasi cukup dengan presentase 15%, nilai tersebut telah
memenuhi standar KKM 60. Sedangkan terdapat 1 siswa yang hasil belajar
IPA konsep sistem pencernaan pada manusia dinyatakan tidak tuntas dengan
kualifikasi buruk atau dengan presentase 5%, nilai ini belum memenuhu
standar KKM 60.
2. Data Penilaian Afektifitas Belajar Siswa
Penilaian afektifitas belajar siswa yang dilaksanakan pada siswa
kelas V SD Negeri 9 Tulehu selama proses belajar mengajar IPA berlangsung
yaitu dengan konsep sistem pencernaan pada manusia. Penilaian dilakukan
terhdap sikap dan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran IPA
berlangsung, dimana guru harus memberikan motivasi dan bisa membimbing
siswa yang mengalami penurunan atau kesulitan belajar. Penilaian Efektifitas
siswa dalam proses pembelajaran IPA konsep sistem pencernaan pada
manusia sangat berkaitan dengan keaktifan siswa yaitu aktif dalam
berkomunikasi, aktif dalam menerima pendapat, aktif dalam bertanya dan
lain-lainya, penilaian ini dilakukan guru dengan menggunakan lembaran
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Afektif Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 9 Tulehu Interval Skor Penilaian Afektif Kriteria Kualifikasi F % 90 - 100 2 10% Sangat Baik 75 - 89 5 25% Baik 60 - 74 12 60% Cukup 40 - 59 1 5% Buruk 0 - 39 - - -Jumlah 20 100%
Berdasarkan data pada table 4.2 diatas, dijelaskan bahwa hasil penilaian
Efektivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu dengan menggunakan
konsep sistem pencernaan pada manusia terdapat 2 siswa dari 20 orang siswa
yang memiliki hasil belajar dinyatakan tuntas dengan presentase 10 %
memiliki interval skor dengan kriteria kualifikasi sangat baik atau memenuhu
standar KKM 60. 5 siswa memiliki hasil belajar afektif dengan presentase
25 % atau interval skor kriteria kualifikasi baik. 12 siswa memiliki interval
skor kriteria kualifikasi cukup dengan presentase 60%. 1 siswa memiliki
interval skor kriteria kualifikasi buruk dengan persentase 5%.
3. Data Penilaian Psikomotor Siswa
Penilaian psikomotor yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 9
Tulehu selama proses belajar mengajar IPA berlangsung yaitu dengan konsep
Penilaian dilakukan dalam bentuk peragaan atau menampilkan
gambar-gambar sitem pencernaan yang memerlukan keterampilan atau
psikomotor siswa dalam berbagi kegiatan pembelajaran berlangsung.
Keterampilan atau psikomotor siswa merupakan suatu kegiatan yang
berkaitan dengan penguasaan pemahaman konsep sistem pencernaan pada
manusia. Hasil penilaian psikomotor siswa dilakukan selama siswa
melakukan proses aktifitas pembelajaran. Hasil penilaian psikomotor dapat
disajikan pada table 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Psikomotor Siswa Kelas V SD Negeri 9 Tulehu
Interval Penilaian Psikomotor Kriteria Kualifikasi F % 90 - 100 3 15% Sangat Baik 75 - 89 9 45% Baik 60 - 74 6 30% Cukup 40 - 59 1 5% Buruk 0 - 39 1 5% Sangat Buruk Jumlah 20 100%
Berdasarkan data table 4.3 diatas, dijelaskan bahwa hasil penilaian
psikomotor siswa kelasV SD Negeri 9 Tulehu dengan menggunakan
konsep sistem pencernaan pada manusia dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran cara aktif siswa terdapat 3 siswa yang memiliki
interval skor kriteria kualifikasi sangat baik dengan presentase 15%, 9
siswa yang memiliki interval skor kriteria kualifikasi baik dengan
presentase 45% atau memenuhi standar KKM 60. 6 siswa lainya memiliki
standar KKM 60. 1 siswa memiliki interval skor kualifikasi buruk dengan
presentase 5% atau belum memenuhi standar KKM 60, dan 1 siswa
memiliki interval skor kualifikasi sangat buruk dengan presentase 5% atau
belum memenuhi standar KKM 60.
4. Nilai Hasil Belajar
Berdasarkan skor nilai yang dicapai oleh masing-masing siswa terhadap
pengetahuan efektifitas, dan psikomotor maka dapat di hitung dengan
menggunakan rumus.
Berdasarkan rumus diatas maka dilakukan pengelompokan sesuai
frekuensi skor interval dan kriteria kualifikasi. Hasil penelitian dapat di
sajikan pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4. Hasil Analisis Skor Penilaian Kognitif, Afektif, dan
Psikomotor Pada Siswa Kelas V SD Negeri 9 Tulehu
Interval
Nilai Hasil Belajar
Kriteria Kualifikasi F % 90 - 100 - - -75 - 89 12 60% Baik 60 - 74 6 30% Cukup 40 - 59 2 10% Buruk 0 - 39 - - -Jumlah 20 100% Skor perolehan
Persentase tingkat penguasaan = X 100 % Skor total
Berdasarkan data pada tabel 4.4 diatas menunjukan bahwa hasil
penilaian pembelajaran siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu setelah
dilakukan penilaian terhadap pengetahuan tentang sistem pecernaan pada
manusia dan efektifitas belajar serta keterampilan siswa yang diperlihatkan
selama proses belajar mengajar berlangsung memperlihatkan hasil belajar
sesuai dengan kriteria kualifikasi. Terlihat 12 siswa atau 60% memiliki
nilai dengan kualifikasi baik dan 6 siswa atau 30% memiliki nilai dengan
kualifikasi cukup, serta 2 siswa atau 10% memiliki nilai dengan kualifikasi
buruk.
4.2. Pembahasan
Mata pelajaran IPA yang disampaikan dalam kelas V SD Negeri 9 Tulehu
selama proses pembelajaran berlangsung kurang melibatkan siswa. Guru selaku
peneliti lebih banyak bercerama di depan kelas dan terkesan siswa menghafal apa
yang disampaikan oleh guru. Akan tetapi jika guru menggunakan konsep sistem
pencernaan pada manusia dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA
berceramah siswa akan memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Meskipun
dengan berceramah siswa akan memahami apa yang disampaikan oleh guru. Hal
ini disebabkan materi sistem pencernaan pada manusia sangat cocok dengan
pembelajaran IPA, serta guru sudah bisa melibatkan siswa untuk mempelajari
mata pelajaaran IPA konsep sistem pencernaan pada manusia. Hal ini terbukti dari
hasil penilaian terhadap pengetahuan siswa melalui pre tes dan post tes
menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil belajar konsep sitem pencernaan
pembelajaran terhadap penguasaan materi pembelajaran oleh siswa terutama pada
saat latihan maupun ujian semester mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pemahaman materi pelajaran kurang
memadai. Setelah menggunakan pendekatan pembelajara aktif siswa dengan
konsep sitem pencernaan manusia ternyata selain membantu juga meringankan
guru dalam merangkum isi pokok materi yang diajarkan dan juga mempermudah
siswa dalam menguasai dan meahami materi yang diajarkan.
Mata pelajaran IPA merupakan bahan ajar yang disampaikan kepada siswa
kelas V SD Negeri 9 Tulehu dalam mempelajari konsep sistem pencernaan
manusia dengan kemampuan daya pikir siswa. Pada mata pelajaran IPA yang
disampaikan, dimana guru belum memberikan intruksi bagaiamana siswa
melakukan aktivitas baik secara individu maupun kelompok.
Mata pelajaran IPA yang disampaikan oleh guru dengan penggunaan
konsep sitem pencernaan manusia dengar memperlihatkan gambar –gambar yang berkaitan dengsn organ pernapasan manusia. Kelenjar pencernaan makanan, yaitu
bagian dari alat pencernaan makanan yang menghasilakan ezim atau cairan yang
berguna membantu dalam proses pencernaan makanan secara kimiawi. Beberapa
kelaenjar pencernaan diataranya: Kelenjar luda, penghasil cairan luda, enzim
ptyalin, dinding lambung, kelenjar empedu, kelenjar pangkreas dan dinding usus
halus penghasil getah usus.
Didalam mulut, makanan di haluskan oleh gigi dan kelenjar ludah. Dari
mulut, makanan menuju lambung melalui kerongkongan. Makanan yang masuk
gerakan berupa menekan-nekan dan meremas-remas. Sampai di lambung
makanan diremas, di aduk, dan bercampur dengan getah lambung. Makanan yang
keluar dari lambung telah berupa bubur. Karena itu, makan menjadi mudah
diserap oleh usus. Di usus dua belas jari, makanan masih dicerna. Getah
pangkreas dan garam empedu membantu pencernaan di usus dua belas jari.
Setelah itu, makanan disalurkan ke usus halus. Di usus halus, makanan berupa
sari-sari makanan. Sari makanan di serap melalui jonjot-jonjot usus halus.
Kemudian sari makan itu masuk kedalam darah dan di edarkan keseluruh tubuh.
Hasil analisis pre tes menujukan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 9
Tulehu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran cara aktif siswa pada
materi sitem pencernaan manusia belum meningkatkan hasilo belajar yang baik,
karena masih banyak siswa yang belum memahami dan mengerti pembelajaran
yang diajarkan oleh guru, terlihat dari analisis nilai pre tes terdapat 4 siswa dan
dinyatakan tuntas dengan interval skor kriteria kualifikasi cukup atau dengan
presentase 20%, dan 16 siswa lainya dinyatakan tidak tuntas dengan interval skor
kriteria kualifikasi buruk atau presentase 80%. Sedangkan pada analisis post tes
menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran cara aktif siswa pada materi sitem pencernaan manusia sudah
mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada nilai hail akahir terdapat 8 siswa
memiliki interval skor kriteria kualifikasi sangat baik dengan presentase 40%, 8
siswa lainya memiliki interval skor kriteria kualifikasi baik dengan presentase
40%, 3 sisw memiliki interval skor kriteria kualifiukasi cukup dengan presentase
Sedangkan 1 siswa memiliki interval skor kriteria kualifikasi buruk, nilai tersebut
belum memenuhi standar KKM 60.
Hasil analisis afektif hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran cara aktif siswa materi sitem
pencernaan manusia terlihat pada analisis afektifitas hasil belajar terdapat 2 siswa
yang hasil belajar afektifitasnya mencapai interval skor kriteria kualifikasi sangat
baik atau persentase 10%, 5 siswa yang hasil belajar afektifitasnya mencapai
interval skor kriteria kualifiaksi baik atau persentase 25%, 12 siswa memiliki
hasil belajar afektifitasnya mencapai interval skor kriteria kualifikasi cukup atau
persentase 60%, dan 1 siswa memiliki hasil belajar afektifitasnya mencapai
interval skor kriteria kualifikasi buruk.
Hasil analisis nilai keterampilan atau psikomotor siswa kelas V SD Negeri
9 Tulehu dengan menggunakan proses pembelajaran IPA konsep sitem
pencernaan manusia terlihat pada analais nilai psikomotor hasil belajar terhadap 3
siswa memiliki hasil belajar psikomotor mencapai interval skor kriteria kualifikasi
sanagt baik atau persentase 15%, 9 siswa memiliki hasil belajar psikomotor
mencapai interval skor kriteria kualifikasi baik atau persentase 45%, 6 siswa
memiliki hasil belajar psikomotor mencapai interval skor kriteri kualifikasi cukup
atau persentase 30%, 1 siswa memiliki hasil belajar psikomotor mencapai interval
skor kriteri kualifikasi buruk atau persentase 5%.
Hasil analisis menunjukan bahwa hasil penilaian pembelajarn siswa kelas
V SD Negerim 9 Tulehu setelah dilakukan penilaian terhadap pengetahuan sistem
perlihatkan selama proses belajar mengajar berlangsung memperlihatkan hasil
belajar sesuai dengan kriteria kualifkasi, hal ini dikarenakan siswa sudah bisa
memahami apa yang disampaikan oleh guru dan telihat dari keaktifan siswa dalam
BAB V