• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil

Dalam dokumen PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PEN (Halaman 44-55)

Dalam proses pembelajaran perlu memperlihatkan unsur-unsur

keberhasilan pembelajaran antaralain, penggunaan pendekatan pembelajaran

karena aspek tersebut sangat strategis dalam menempu upaya peningkatan hasil

belajar siswa. Model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran

mengaktifkan siswa sangat efektif terhadap konsep sistem pencernaan manusia

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 9

Tulehu.

Data hasil penilaian dari hasil belajar dilakukan terhadap pengetahuan,

afektifitas belajar dan penilaian psikomotor, masing-masing hasil penelitian dapat

di uraikan sebagai berikut :

1. Data Hasil Penilaian Kognitif

Untuk mengetahui pemahaman siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu

terhadap hasil belajar aktif konsep sistem pencernaan pada manusia harus

dilakukan pengukuran melalui Pre tes untuk mengukur pemahaman awal

siswa dan pos tes setelah dilakukan proses belajar mengajar dengan

menggunakan media gambar alat pencernaan pada manusia. Data hasil

Tabel 4.1. Hasil Analisis Pre Tes dan Pos Tes Kelas V SD Negeri 9 tulehu.

Interval Skor

Pre Tes Pos Tes

Kriteria Kualifikasi F % F % 90 - 100 - - 8 40% Sangat Baik 75 - 89 - - 8 40% Baik 60 - 74 4 20% 3 15% Cukup 40 - 59 16 80% 1 5% Buruk 0 - 39 - - - - -Jumlah 20 100% 20 100%

Tabel 4.1 diatas dapat menjelaskan bahwa data hasil analisis pre tes dan

post tes menunjukan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu sebelum

pendekatan pembelajaran cara aktif siswa dalam pembelajaran IPA dengan

konsep sistem pencernaan pada manusia belum ada meningkatkan hasil belajar

yang baik, karena masih banyak siswa yang belum memahami dan mengerti

pembelajaran yang diajarkan guru, terlihat ada 16 siswa yang dinyatakan tidak

tuntas dengan kualifikasi buruk atau dengan presentase 80%, nilai tersebut

belum memenuhi standar KKM 60. Sedangkan 3 siswa lainya dinyatakan

tuntas dengan kulifikasi cukup atau dengan presentase 20%, nilai tersebut

telah memenuhi standar KKM 60.

Data hasil penelitian post tes menunjukan bahwa setelah guru selaku

peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran aktif siswa dalam proses

pembelajaran IPA konsep sistem pencernaan pada manusia telah ada

deengan kualifikasi sangat baik atau dengan presentase 40%, 8 siswa lainya

juga dinyatakan tuntas dengan presentase 40%, 3 siswa lainya juga dinyatakan

tuntas dengan kualifikasi cukup dengan presentase 15%, nilai tersebut telah

memenuhi standar KKM 60. Sedangkan terdapat 1 siswa yang hasil belajar

IPA konsep sistem pencernaan pada manusia dinyatakan tidak tuntas dengan

kualifikasi buruk atau dengan presentase 5%, nilai ini belum memenuhu

standar KKM 60.

2. Data Penilaian Afektifitas Belajar Siswa

Penilaian afektifitas belajar siswa yang dilaksanakan pada siswa

kelas V SD Negeri 9 Tulehu selama proses belajar mengajar IPA berlangsung

yaitu dengan konsep sistem pencernaan pada manusia. Penilaian dilakukan

terhdap sikap dan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran IPA

berlangsung, dimana guru harus memberikan motivasi dan bisa membimbing

siswa yang mengalami penurunan atau kesulitan belajar. Penilaian Efektifitas

siswa dalam proses pembelajaran IPA konsep sistem pencernaan pada

manusia sangat berkaitan dengan keaktifan siswa yaitu aktif dalam

berkomunikasi, aktif dalam menerima pendapat, aktif dalam bertanya dan

lain-lainya, penilaian ini dilakukan guru dengan menggunakan lembaran

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Afektif Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 9 Tulehu Interval Skor Penilaian Afektif Kriteria Kualifikasi F % 90 - 100 2 10% Sangat Baik 75 - 89 5 25% Baik 60 - 74 12 60% Cukup 40 - 59 1 5% Buruk 0 - 39 - - -Jumlah 20 100%

Berdasarkan data pada table 4.2 diatas, dijelaskan bahwa hasil penilaian

Efektivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu dengan menggunakan

konsep sistem pencernaan pada manusia terdapat 2 siswa dari 20 orang siswa

yang memiliki hasil belajar dinyatakan tuntas dengan presentase 10 %

memiliki interval skor dengan kriteria kualifikasi sangat baik atau memenuhu

standar KKM 60. 5 siswa memiliki hasil belajar afektif dengan presentase

25 % atau interval skor kriteria kualifikasi baik. 12 siswa memiliki interval

skor kriteria kualifikasi cukup dengan presentase 60%. 1 siswa memiliki

interval skor kriteria kualifikasi buruk dengan persentase 5%.

3. Data Penilaian Psikomotor Siswa

Penilaian psikomotor yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 9

Tulehu selama proses belajar mengajar IPA berlangsung yaitu dengan konsep

Penilaian dilakukan dalam bentuk peragaan atau menampilkan

gambar-gambar sitem pencernaan yang memerlukan keterampilan atau

psikomotor siswa dalam berbagi kegiatan pembelajaran berlangsung.

Keterampilan atau psikomotor siswa merupakan suatu kegiatan yang

berkaitan dengan penguasaan pemahaman konsep sistem pencernaan pada

manusia. Hasil penilaian psikomotor siswa dilakukan selama siswa

melakukan proses aktifitas pembelajaran. Hasil penilaian psikomotor dapat

disajikan pada table 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Psikomotor Siswa Kelas V SD Negeri 9 Tulehu

Interval Penilaian Psikomotor Kriteria Kualifikasi F % 90 - 100 3 15% Sangat Baik 75 - 89 9 45% Baik 60 - 74 6 30% Cukup 40 - 59 1 5% Buruk 0 - 39 1 5% Sangat Buruk Jumlah 20 100%

Berdasarkan data table 4.3 diatas, dijelaskan bahwa hasil penilaian

psikomotor siswa kelasV SD Negeri 9 Tulehu dengan menggunakan

konsep sistem pencernaan pada manusia dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran cara aktif siswa terdapat 3 siswa yang memiliki

interval skor kriteria kualifikasi sangat baik dengan presentase 15%, 9

siswa yang memiliki interval skor kriteria kualifikasi baik dengan

presentase 45% atau memenuhi standar KKM 60. 6 siswa lainya memiliki

standar KKM 60. 1 siswa memiliki interval skor kualifikasi buruk dengan

presentase 5% atau belum memenuhi standar KKM 60, dan 1 siswa

memiliki interval skor kualifikasi sangat buruk dengan presentase 5% atau

belum memenuhi standar KKM 60.

4. Nilai Hasil Belajar

Berdasarkan skor nilai yang dicapai oleh masing-masing siswa terhadap

pengetahuan efektifitas, dan psikomotor maka dapat di hitung dengan

menggunakan rumus.

Berdasarkan rumus diatas maka dilakukan pengelompokan sesuai

frekuensi skor interval dan kriteria kualifikasi. Hasil penelitian dapat di

sajikan pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4. Hasil Analisis Skor Penilaian Kognitif, Afektif, dan

Psikomotor Pada Siswa Kelas V SD Negeri 9 Tulehu

Interval

Nilai Hasil Belajar

Kriteria Kualifikasi F % 90 - 100 - - -75 - 89 12 60% Baik 60 - 74 6 30% Cukup 40 - 59 2 10% Buruk 0 - 39 - - -Jumlah 20 100% Skor perolehan

Persentase tingkat penguasaan = X 100 % Skor total

Berdasarkan data pada tabel 4.4 diatas menunjukan bahwa hasil

penilaian pembelajaran siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu setelah

dilakukan penilaian terhadap pengetahuan tentang sistem pecernaan pada

manusia dan efektifitas belajar serta keterampilan siswa yang diperlihatkan

selama proses belajar mengajar berlangsung memperlihatkan hasil belajar

sesuai dengan kriteria kualifikasi. Terlihat 12 siswa atau 60% memiliki

nilai dengan kualifikasi baik dan 6 siswa atau 30% memiliki nilai dengan

kualifikasi cukup, serta 2 siswa atau 10% memiliki nilai dengan kualifikasi

buruk.

4.2. Pembahasan

Mata pelajaran IPA yang disampaikan dalam kelas V SD Negeri 9 Tulehu

selama proses pembelajaran berlangsung kurang melibatkan siswa. Guru selaku

peneliti lebih banyak bercerama di depan kelas dan terkesan siswa menghafal apa

yang disampaikan oleh guru. Akan tetapi jika guru menggunakan konsep sistem

pencernaan pada manusia dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA

berceramah siswa akan memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Meskipun

dengan berceramah siswa akan memahami apa yang disampaikan oleh guru. Hal

ini disebabkan materi sistem pencernaan pada manusia sangat cocok dengan

pembelajaran IPA, serta guru sudah bisa melibatkan siswa untuk mempelajari

mata pelajaaran IPA konsep sistem pencernaan pada manusia. Hal ini terbukti dari

hasil penilaian terhadap pengetahuan siswa melalui pre tes dan post tes

menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil belajar konsep sitem pencernaan

pembelajaran terhadap penguasaan materi pembelajaran oleh siswa terutama pada

saat latihan maupun ujian semester mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

soal. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pemahaman materi pelajaran kurang

memadai. Setelah menggunakan pendekatan pembelajara aktif siswa dengan

konsep sitem pencernaan manusia ternyata selain membantu juga meringankan

guru dalam merangkum isi pokok materi yang diajarkan dan juga mempermudah

siswa dalam menguasai dan meahami materi yang diajarkan.

Mata pelajaran IPA merupakan bahan ajar yang disampaikan kepada siswa

kelas V SD Negeri 9 Tulehu dalam mempelajari konsep sistem pencernaan

manusia dengan kemampuan daya pikir siswa. Pada mata pelajaran IPA yang

disampaikan, dimana guru belum memberikan intruksi bagaiamana siswa

melakukan aktivitas baik secara individu maupun kelompok.

Mata pelajaran IPA yang disampaikan oleh guru dengan penggunaan

konsep sitem pencernaan manusia dengar memperlihatkan gambar –gambar yang berkaitan dengsn organ pernapasan manusia. Kelenjar pencernaan makanan, yaitu

bagian dari alat pencernaan makanan yang menghasilakan ezim atau cairan yang

berguna membantu dalam proses pencernaan makanan secara kimiawi. Beberapa

kelaenjar pencernaan diataranya: Kelenjar luda, penghasil cairan luda, enzim

ptyalin, dinding lambung, kelenjar empedu, kelenjar pangkreas dan dinding usus

halus penghasil getah usus.

Didalam mulut, makanan di haluskan oleh gigi dan kelenjar ludah. Dari

mulut, makanan menuju lambung melalui kerongkongan. Makanan yang masuk

gerakan berupa menekan-nekan dan meremas-remas. Sampai di lambung

makanan diremas, di aduk, dan bercampur dengan getah lambung. Makanan yang

keluar dari lambung telah berupa bubur. Karena itu, makan menjadi mudah

diserap oleh usus. Di usus dua belas jari, makanan masih dicerna. Getah

pangkreas dan garam empedu membantu pencernaan di usus dua belas jari.

Setelah itu, makanan disalurkan ke usus halus. Di usus halus, makanan berupa

sari-sari makanan. Sari makanan di serap melalui jonjot-jonjot usus halus.

Kemudian sari makan itu masuk kedalam darah dan di edarkan keseluruh tubuh.

Hasil analisis pre tes menujukan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 9

Tulehu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran cara aktif siswa pada

materi sitem pencernaan manusia belum meningkatkan hasilo belajar yang baik,

karena masih banyak siswa yang belum memahami dan mengerti pembelajaran

yang diajarkan oleh guru, terlihat dari analisis nilai pre tes terdapat 4 siswa dan

dinyatakan tuntas dengan interval skor kriteria kualifikasi cukup atau dengan

presentase 20%, dan 16 siswa lainya dinyatakan tidak tuntas dengan interval skor

kriteria kualifikasi buruk atau presentase 80%. Sedangkan pada analisis post tes

menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran cara aktif siswa pada materi sitem pencernaan manusia sudah

mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada nilai hail akahir terdapat 8 siswa

memiliki interval skor kriteria kualifikasi sangat baik dengan presentase 40%, 8

siswa lainya memiliki interval skor kriteria kualifikasi baik dengan presentase

40%, 3 sisw memiliki interval skor kriteria kualifiukasi cukup dengan presentase

Sedangkan 1 siswa memiliki interval skor kriteria kualifikasi buruk, nilai tersebut

belum memenuhi standar KKM 60.

Hasil analisis afektif hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 9 Tulehu

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran cara aktif siswa materi sitem

pencernaan manusia terlihat pada analisis afektifitas hasil belajar terdapat 2 siswa

yang hasil belajar afektifitasnya mencapai interval skor kriteria kualifikasi sangat

baik atau persentase 10%, 5 siswa yang hasil belajar afektifitasnya mencapai

interval skor kriteria kualifiaksi baik atau persentase 25%, 12 siswa memiliki

hasil belajar afektifitasnya mencapai interval skor kriteria kualifikasi cukup atau

persentase 60%, dan 1 siswa memiliki hasil belajar afektifitasnya mencapai

interval skor kriteria kualifikasi buruk.

Hasil analisis nilai keterampilan atau psikomotor siswa kelas V SD Negeri

9 Tulehu dengan menggunakan proses pembelajaran IPA konsep sitem

pencernaan manusia terlihat pada analais nilai psikomotor hasil belajar terhadap 3

siswa memiliki hasil belajar psikomotor mencapai interval skor kriteria kualifikasi

sanagt baik atau persentase 15%, 9 siswa memiliki hasil belajar psikomotor

mencapai interval skor kriteria kualifikasi baik atau persentase 45%, 6 siswa

memiliki hasil belajar psikomotor mencapai interval skor kriteri kualifikasi cukup

atau persentase 30%, 1 siswa memiliki hasil belajar psikomotor mencapai interval

skor kriteri kualifikasi buruk atau persentase 5%.

Hasil analisis menunjukan bahwa hasil penilaian pembelajarn siswa kelas

V SD Negerim 9 Tulehu setelah dilakukan penilaian terhadap pengetahuan sistem

perlihatkan selama proses belajar mengajar berlangsung memperlihatkan hasil

belajar sesuai dengan kriteria kualifkasi, hal ini dikarenakan siswa sudah bisa

memahami apa yang disampaikan oleh guru dan telihat dari keaktifan siswa dalam

BAB V

Dalam dokumen PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PEN (Halaman 44-55)

Dokumen terkait