B. Analisis dan Pembahasan
3. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari jawaban seluruh responden terhadap masing-masing indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Harga (X1)
Variabel X1 pada penelitian ini menggunakan 4 butir pernyataan yang disebarkan kepada 100 responden dan mempersentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap harga dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga (X1)
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1
Harga yang diberikan GOJEK terjangkau
0 2 0 59 39
2
Saya membandingkan harga produk GOJEK dengan produk yang sama
dari perusahaan lain
0 1 7 59 33
3
Harga yang diberikan GOJEK sesuai dengan kualitas produk yang saya
harapkan
0 1 7 56 36
4
Harga yang diberikan GOJEK sesuai dengan manfaat yang saya terima
0 0 9 54 37
RATA-RATA 0 1 5,75 57 36,25
Sumber: Diolah dari data primer, 2020
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa pada variabel harga mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 57%. Dan dari 4 butir peryataan yang mendapatkan respon paling positif adalah peryataan nomor 1 dan 2, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 59% pada pernyataan nomor 1 dan 2.
b. Promosi (X2)
Variabel X2 pada penelitian ini menggunakan 6 butir pernyataan yang disebarkan kepada 100 responden dan mempersentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap promosi dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Jawab Responden Mengenai Promosi
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1
Informasi mengenai GoRide dapat dengan mudah saya dapatkan dari
berbagai media
0 0 1 58 41
2
Pemberian potongan harga oleh GOJEK mempengaruhi saya dalam
memilih layanan GoRide
0 0 1 56 43
3 Saya pernah diundang oleh GOJEK untuk event-event tertentu yang
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
mereka adakan
4
Situs GOJEK membantu saya dalam memberikan informasi
0 0 1 48 51
5
Berita-berita yang berhubungan dengan GoRide membantu saya untuk
mendapat informasi tentang layanan GoRide
0 0 3 50 47
6
Promosi jasa yang dilakukan GOJEK via telemarketing mempengaruhi saya
dalam memilih layanan GoRide
0 0 3 52 45
RATA-RATA 0 0 2,33 52 45,67
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada variabel promosi mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 52%. Dan dari 6 butir peryataan yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan nomor 1. hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 58% pada pernyataan nomor 1.
c. Kualitas Pelayanan (X3)
Variabel X3 pada penelitian ini menggunakan 11 butir
pernyataan yang disebarkan kepada 100 responden dan
mempersentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap kualitas pelayanan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kualitas Pelayanan
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1
Keadaan fisik (kondisi sepeda motor) driver gojek dalam keadaan baik
0 0 5 52 43
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
3
Driver GO-JEK merespon dengan cepat ketika saya melakukan order
0 3 7 47 43
4
Kemampuan mengemudi driver GO-JEK dapat diandalkan
0 0 6 48 46
5
Driver GO-JEK mampu memberikan pelayanan dengan maksimal
0 0 10 50 40
6
Driver GO-JEK mampu memberikan pelayanan dengan tepat dan cepat
0 2 8 51 39
7
Driver GO-JEK bersedia membantu ketika saya membutuhkan bantuan
0 2 4 49 45
8
Driver GO-JEK memiliki
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
pengetahuan dan kemampuan yang baik dalam menjalankan tugasnya
9 Driver GO-JEK bersikap sopan 0 2 9 52 37
10
Driver GO-JEK mampu berkomunikasi dengan baik
0 2 7 54 37
11
Driver GO-JEK tanggap dalam merespon permintaan saya
0 0 8 54 38
RATA-RATA 0 1,73 7,45 49,64 41,18
Sumber: Diolah dari data primer, 2020
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pada variabel kualitas pelayanan mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 49,64%. Dan dari 11 butir peryataan yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan nomor 10 dan 11. hal ini dapat dilihat dengan
mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 54% pada pernyataan nomor 10 dan 11.
d. Kepuasan Konsumen (X4)
Variabel X4 pada penelitian ini menggunakan 5 butir pernyataan yang disebarkan kepada 100 responden dan mempersentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap kepuasan konsumen dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Konsumen
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1
Saya merasa puas atas pelayanan yang diberikan GO-JEK
0 0 6 47 47
2
Pelayanan yang diberikan driver GO-JEK sesuai/melebihi harapan saya
0 5 5 41 49
3
Saya senang dan percaya dalam menggunakan layanan GO-JEK
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
4
Kualitas layanan yang saya dapatkan sesuai dengan harga yang ditetapkan
GO-JEK
0 0 10 41 49
5
Layanan GoRide mudah dipesan dan biaya dapat diprediksi
0 0 11 46 43
RATA-RATA 0 1,2 7,6 44 47,2
Sumber: Diolah dari data primer, 2020
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada variabel kepuasan konsumen mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 44%. Dari 5 butir pernyataan yang paling mendapatkan respon positif adalah pernyataan nomor 2 dan 4, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab “sangat setuju” sebesar 49% pada peryataan nomor 2 dan 4.
e. Loyalitas Pelanggan (Y)
Variabel Y pada penelitian ini menggunakan 5 butir pernyataan yang disebarkan kepada 100 responden dan mempersentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap pembelian impulsif dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Loyalitas Pelanggan
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1
Saya menggunakan layanan GoRide
lebih dari dua kali 0 0 8 51 41
2
Saya menggunakan layanan GoRide
hampir setiap hari 0 3 14 53 30
3
Saya juga menggunakan produk
layanan lain dari GOJEK 0 0 10 66 24
4
Saya merekomendasikan ke teman-teman dan keluarga untuk menggunakan layanan GoRide
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
5
Saya tidak mudah tertarik menggunakan layanan ojek online
lain selain GoRide
0 2 15 46 37
RATA-RATA 0 1,4 12 52,6 34
Sumber: Diolah dari data primer, 2020
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa pada variabel loyalitas pelanggan mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 52,6%. Dari 5 butir peryataan yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan nomor 3, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 66% pada peryataan nomor 3 4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013:154). Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas data dengan analisis grafik
menggunakan pengelolahan SPSS versi 25.0 menghasilkan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.15
Kurva Normal P-Plot Uji Normalitas Data
Sumber: Output data SPSS yang telah diolah, 2020
Pada gambar kurva p-plot di atas terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Berarti dari kurva ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas.
Selain uji grafik, peneliti juga melengkapi pengujian normalitas dengan uji statistik untuk menegaskan hasil uji normalitas grafik di atas
Tabel 4.16
Uji Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.82910994
Most Extreme Differences
Absolute .070
Positive .055
Negative -.070
Kolmogorov-Smirnov Z .699
Asymp. Sig. (2-tailed) .713
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Output data SPSS yang telah diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, nilai sig. > 0,05 yaitu sebesar 0,713. Yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modelregresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedestisitasdan jika berbeda disebut heteroskedestisitas (Ghozali, 2013:134). Uji heterokedestisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah, yaitu secara grafik dan secara statistik, berdasarkan hasil
pengolahan data maka hasil uji scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2
Uji Heterokedesitas Scatterplot
Sumber: Output data SPSS yang telah diolah, 2020
Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Selain itu, untuk menegaskan hasil uji heteroskedastisitas, peneliti juga melakukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser. Jika nilai signifikansi di bawah 5% atau 0,05 maka terdapat
gejala heteroskedastisitas. Sedangkan, Jika nilai signifikansi di atas 5% atau 0,05 maka tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji glejser dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.15
Uji Heterokedesitas Glenjer
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.470 1.645 .894 .374 HARGA .010 .066 .016 .150 .881 PROMOSI .074 .056 .147 1.317 .191 KUALITAS PELAYANAN -.017 .026 -.073 -.629 .531 KEPUASAN KONSUMEN -.063 .048 -.146 -1.313 .192
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Output data SPSS yang telah diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas, tidak ada variabel bebas yang memiliki signifikansi di bawah 0,05. Variabel harga (X1) memiliki signifikansi 0,881, promosi (X2) memiliki signifikansi 0,191, kualitas pelayanan (X3) memiliki signifikansi 0,531, dan variabel kepuasan konsumen (X4) memiliki signifikansi 0,192. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ada masalah heterokedastisitas atau bebas dari heterokedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka model regresi bebas dari multikolonieritas. (Ghozali, 2013:105).
Tabel 4.16 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.376 2.800 .849 .398 HARGA .272 .113 .221 2.414 .018 .846 1.182 PROMOSI .228 .096 .223 2.383 .019 .810 1.234 KUALITAS PELAYANAN .091 .045 .196 2.017 .046 .751 1.332 KEPUASAN KONSUMEN .162 .081 .186 1.991 .049 .816 1.225
a. Dependent Variable: LOYALITAS PELANGGAN
Sumber: Output data SPSS yang telah diolah, 2020
Berdasarkan hasil tabel 4.16 di atas, uji hasil Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF < 10 dan tolerance > 0,1 yaitu variabel harga (X1) memiliki nilai tolerance 0,846 dan nilai VIF 1,182, variabel promosi (X2) yang memiliki nilai tolerance 0,810 dan nilai VIF 1,234, variabel kualitas pelayanan (X3) memiliki nilai tolerance 0,751 dan nilai VIF 1,332 dan kepuasan konsumen (X4) memiliki nilai tolerance 0,816 dan nilai VIF 1,225. Maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat multikolonieritas antara variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.