• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif memiliki arti yang sulit didefinisikan, karena menyangkut berbagai macam aktivitas dan proses. Salah satu bentuk analisis adalah kegiatan menyimpulkan data mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan (Kuncoro, 2013:198).

Deskiptif data penelitian menunjukkan rekapitulasi tanggapan-tanggapan responden terhadap pernyataan kuesioner yang terdiri dari item-item pernyataan dengan skala sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berikut adalah acuan mengenai nilai dan kategori untuk melihat hasil dari tanggapan responden.

Variabel Nilai Cronbach’s Alpha

Kesimpulan Keinovatifan Konsumen 0,833 Reliabel Perilaku Pencarian Variasi 0,708 Reliabel Kecenderungan Konsumen

untuk Dipengaruhi Orang Lain

0,757 Reliabel Kepercayaan Merek 0,872 Reliabel Loyalitas Merek 0,776 Reliabel

Tabel V. 11

Analisis Data Penilaian Responden

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019 a. Keinovatifan Konsumen

Tabel V. 12

Analisis Data Keinovatifan Konsumen

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019

Berdasarkan tabel V.12 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel keinovatifan konsumen memiliki nilai rata-rata sebesar 3,06, standar deviasi sebesar 0,81,dan berada pada kategori cukup, yang menunjukkan bahwa responden memiliki cukup keinovatifan sebagai konsumen.

b. Perilaku Pencarian Variasi

Tabel V. 13

Analisis Data Perilaku Pencarian Konsumen

Pernyataan Rata-rata Kategori Rata-rata Variabel Standar Deviasi

1 3,94 Tinggi

3,85 (Tinggi) 0,51

2 3,87 Tinggi

3 3,81 Tinggi

4 3,77 Tinggi

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019 Skala Kelas Interval Kategori

1 1,00 – 1,79 Sangat rendah 2 1,80 – 2,59 Rendah 3 2,60 – 3,39 Cukup 4 3,40 – 4,19 Tinggi 5 4,20 – 5,00 Sangat tinggi

Pernyataan Rata-rata Kategori Rata-rata Variabel Standar Deviasi 1 3,56 Tinggi

3,06 (Cukup) 0,81 2 2,50 Rendah

3 3,10 Cukup

Berdasarkan tabel V.13 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel perilaku pencarian variasi memiliki nilai rata-rata sebesar 3,85, standar deviasi sebesar 0,51, dan berada pada kategori tinggi, yang menunjukkan bahwa responden memiliki keinginan yang tinggi terhadap sebuah variasi.

c. Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain Tabel V. 14

Analisis Data Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain Pernyataan Rata-rata Kategori Rata-rata Variabel Standar Deviasi

1 4,17 Tinggi 3,87 (Tinggi) 0,53 2 3,32 Cukup 3 3,49 Tinggi 4 3,90 Tinggi 5 4,20 Tinggi 6 4,14 Tinggi

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019

Berdasarkan tabel V.14 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel kecenderungan konsumen untuk dipengaruhi orang lain memiliki nilai rata-rata sebesar 3,87, standar deviasi sebesar 0,53, dan berada pada kategori tinggi, yang menunjukkan bahwa responden memiliki pengaruh yang tinggi untuk dipengaruhi orang lain sebagai konsumen ketika ingin membeli suatu produk. d. Kepercayaan Merek

Tabel V. 15

Analisis DataKepercayaan Merek

Pernyataan Rata-rata Kategori Rata-rata Variabel Standar Deviasi

1 4,12 Tinggi 3,97 (Tinggi) 0,51 2 4,04 Tinggi 3 3,91 Tinggi 4 3,84 Tinggi 5 3,94 Tinggi

Berdasarkan tabel V.15 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel Kepercayaan Merek memiliki nilai rata-rata sebesar 3,97, standar deviasi sebesar 0,51, dan berada pada kategori tinggi, yang menunjukkan bahwa responden memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap merek Go-food.

e. Loyalitas Merek

Tabel V. 16

Analisis Data Loyalitas Merek

Pernyataan Rata-rata Kategori Rata-rata Variabel Standar Deviasi

1 3,40 Tinggi

3,31 (Cukup) 0,64

2 2,70 Cukup

3 3,20 Cukup

4 3,93 Cukup

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019

Berdasarkan tabel V.16 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel loyalitas merek memiliki nilai rata-rata sebesar 3,31, standar deviasi sebesar 0,64, dan berada pada kategori cukup, yang menunjukkan bahwa responden memiliki cukup loyalitas terhadap merek Go-food.

D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2007:110). Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan grafik normal p-plot, jika titik-titik yang dihasilkan menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis maka data berdistribusi normal dan One-Sampel Kolmogorov-Smirnov

(k-s) dengan nilai probabilitas (taraf signifikan) 0.05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel V.17 dan gambar V.1 berikut ini :

Tabel V. 17 Hasil Uji Normalitas

Gambar V. 1

Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,51709685 Most Extreme Differences Absolute ,080

Positive ,080

Negative -,053

Test Statistic ,080

Asymp. Sig. (2-tailed) ,119c

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel V.17, dapat simpulkan bahwa hasil pengujian One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test, data berdistribusi normal karena menghasilkan Asymptotic Significance ≥ 0,05 yaitu 0,119. Begitu juga dengan hasil uji normalitas dengan metode p-plot pada gambar V.1, di mana titik-titik yang dihasilkan menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat grafik scatterplot. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika tidak terdapat pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil, seperti uji glejser. Berikut hasil uji heteroskedasitas menggunakan uji glejser.

Tabel V. 18

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019

Berdasarkan tabel V.18, hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai RES2. Hal ini terlihat dari variabel keinovatifan konsumen nilai sig sebesar 0,574, perilaku pencarian variasi nilai sig sebesar 0,390, kecenderungan konsumen untuk dipengaruhi orang lain nilai sig sebesar 0,715, dan kepercayaan merek nilai sig sebesar 0,374 dimana signifikansinya di atas 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Berikut hasil uji multikolinearitas dengan sebagai berikut.

Model

t Sig.

1 (Constant) .283 .778

Keinovatifan Konsumen -.564 .574 Perilaku Pencarian Variasi .863 .390 Kecenderungan

Konsumen untuk

Dipengaruhi Orang Lain

-.366 .715

Tabel V. 19

Hasil Uji Multikolinearitas dengan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

Sumber: Data Primer, diolah tahun 2019

Berdasarkan tabel V.20, hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel keinovatifan konsumen (0,867), perilaku pencarian variasi (0,891), kecenderungan konsumen untuk dipengaruhi orang lain (0,774), dan kepercayaan merek (0,814) yang memiliki nilai tolerance < 0,10, yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satupun variabel keinovatifan konsumen (1,154), perilaku pencarian variasi (1,122), kecenderungan konsumen untuk dipengaruhi orang lain (1,291), dan kepercayaan merek (1,229) yang memiliki nilai VIF > 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ini.

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

Keinovatifan Konsumen .867 1.154 Perilaku Pencarian Variasi .891 1.122 Kecenderungan Konsumen

untuk DIpengaruhi Orang Lain

.774 1.291

Kepercayaan Merek .814 1.229 a. Dependent Variable: Loyalitas Merek

E. Pengujian Hipotesis 1. Uji F

Tujuan dari uji F adalah untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen secara bersamaan. Hasil dari uji F dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel V. 20

Hasil Uji F Pengaruh X1, X2, X3, dan M pada Y

Berdasarkan tabel V.21 di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,000 dan kurang dari 0,05 dan nilai Fhitung sebesar 8,515, berdasarkan tabel F dengan taraf signifikan (α) 5% diketahui Ftabel

dengan df1 = k-1 = 5-1 = 4 dan df2 n-k = 100-5= 95 maka Ftabel (df1)(df2) = 2,31, hasil perhitungan menunjukkan Fhitung > Ftabel. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Keinovatifan Konsumen (X1), Perilaku Pencarian Variasi (X2), Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain (X3), dan Kepercayaan Merek (M) secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel Loyalitas Merek (Y).

Model F Sig.

1

Regression 8.515 .000b Residual

Total

a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y) b. Predictors: (Constant), Kepercayaan Merek (M), Keinovatifan Konsumen (X1), Perilaku Pencarian Variasi (X2), Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3)

Tabel V .1

Tabel V.2

Hasil Analisis Regresi Pengaruh Keinovatifan Konsumen, Perilaku Pencarian Variasi, dan Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi

Orang lain pada Loyalitas Merek

Tabel V .3

Tabel V .4

Tabel V.5

Hasil Analisis Regresi Pengaruh Keinovatifan Konsumen, Perilaku Pencarian Variasi, dan Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi

Orang lain pada Loyalitas Merek

Tabel V .6 2. Uji t

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Hasil dari uji t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel V. 21

Hasil Uji t Pengaruh Pengaruh X1, X2, dan X3 pada Y

Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung yang diperoleh pada tabel di atas dengan ttabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n-k = 100-5= 95. Dengan ketentuan tersebut maka diperoleh ttabel sebesar 1,985. Kesimpulan dalam pengujian thitung adalah sebagai berikut.

a. Keinovatifan Konsumen pada Loyalitas Merek

Hasil uji regresi pengaruh Keinovatifan Konsumen pada Loyalitas Merek dapat dilihat pada tabel V.22 menujukkan bahwa

thitung -0,738 < ttabel 1,985 dengan nilai sig 0,462 > 0,05, yang bearti

Model Unstandardized Coefficients t Sig. B 1 (Constant) 13.433 4.304 .000 Keinovatifan Konsumen (X1) -.063 -.738 .462 Perilaku Pencarian Variasi (X2) -.094 -.705 .483 Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3) .087 1.037 .302

a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y) Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019

H01 diterima atau h11 ditolak. Variabel Keinovatifan Konsumen tidak berpengaruh pada Loyalitas Merek.

b. Pengaruh Perilaku Pencarian Variasi pada Loyalitas Merek

Pada Variabel Pengaruh Perilaku Pencarian Variasi pada Loyalitas Merek, hasil uji regresi dapat dilihat pada tabel V.22 yang menujukkan bahwa thitung -0,705 < ttabel 1,985 dengan nilai sig 0,483 > 0,05, yang bearti H02 ditolak atau h12 diterima. Variabel Perilaku Pencarian Variasi tidak berpengaruh pada Loyalitas Merek.

c. Pengaruh Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain pada Loyalitas Merek

Pada tabel V.22, hasil uji regresi pengaruh Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain pada Loyalitas Merek menujukkan bahwa thitung 1,037 > ttabel 1,985 dengan nilai sig 0,302 < 0,05, yang bearti H03 diterima atau h13 ditolak. Variabel Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain tidak berpengaruh pada Loyalitas Merek.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil dari uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel V. 22

Hasil Uji Koefisein Determinasi Pengaruh X1, X2, X3, dan M pada Y

Berdasarkan tabel V.23 di atas, dapat dilihat bahwa Adjusted R Square adalah 0,233. Hal ini bearti 23,3% variabel loyalitas merek dapat dijelaskan oleh variabel keinovatifan konsumen, perilaku pencarian variasi, kecenderungan konsumen untuk dipengaruhi orang lain, dan kepercayaan merek. Sedangkan sisanya (100% - 23,3% = 76,7%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar variabel yang digunakan.

4. Uji Regresi Mediasi

Uji regresi mediasi dengan menggunakan metode Causal Step digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang mempengaruhi hubungan kausal antara variabel bebas terhadap variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel mediasi. Berikut disajikan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Causal Step.

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .514a .264 .233 2.244

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan Merek (M), Keinovatifan Konsumen (X1), Perilaku Pencarian Variasi (X2), Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3)

Tabel V. 23

Hasil Analisis Regresi Pengaruh X1, X2, dan X3 pada Y

Berdasarkan tabel V.24 diperoleh model regresi dimana dapat dilihat pada persamaan Y = α + cX1 + cX2 + cX3 + ε. Hasil analisis regresi pengaruh Keinovatifan Konsumen (X1) pada Loyalitas Merek (Y) menunjukkan bahwa thitung = -0,738 dengan nilai sig 0,462 > 0,05. Angka tersebut mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Keinovatifan Konsumen (X1) pada Loyalitas Merek (Y). hasil analisis regresi pengaruh Perilaku Pencarian Variasi (X2) pada Loyalitas Merek menunjukkan bahwa thitung = -0,705 dengan nilai sig 0,483 > 0,05. Angka tersebut mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Perilaku Pencarian Variasi (X2) pada Loyalitas Merek (Y).

Dan hasil analisis regresi pengaruh Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3) pada Loyalitas Merek (Y) menunjukkan

Model Unstandardized Coefficients t Sig. B 1 (Constant) 13.433 4.304 .000 Keinovatifan Konsumen (X1) -.063 -.738 .462 Perilaku Pencarian Variasi (X2) -.094 -.705 .483 Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3) .087 1.037 .302

a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y) Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019

bahwa thitung = 1,037 dengan nilai sig 0,302 > 0,05. Angka tersebut mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3) pada Loyalitas Merek (Y).

Tabel V. 24

Hasil Analisis Regresi Pengaruh X1, X2, dan X3 pada M

Model Unstandardized Coefficients t Sig. B 1 (Constant) 13.911 4.889 .000 Keinovatifan Konsumen (X1) .004 .048 .962 Perilaku Pencarian Variasi (X2) -.107 -.878 .382 Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3) .325 4.267 .000

Dependent Variable: Kepercayaan Merek (M)

Sumber : Data Primer, diolah tahun 2019

Berdasarkan tabel V.25 diperoleh model regresi dimana dapat dilihat pada persamaan M = α + aX1 + aX2 + aX3 + ε. Hasil analisis regresi pengaruh Keinovatifan Konsumen (X1) pada Loyalitas Merek (Y) menunjukkan bahwa thitung = 0,48 dengan nilai sig 0,962 > 0,05. Angka tersebut mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Keinovatifan Konsumen (X1) pada Kepercayaan Merek (M). Hasil analisis regresi pengaruh Perilaku Pencarian Variasi (X2) pada Loyalitas Merek menunjukkan bahwa thitung = -0,878 dengan nilai sig 0,382 > 0,05. Angka

tersebut mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Perilaku Pencarian Variasi (X2) pada Kepercayaan Merek (M)

Pada analisis regresi pengaruh Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3) pada Kepercayaan Merek (M) menunjukkan bahwa thitung = 4,267 dengan nilai sig 0,00 > 0,05. Angka tersebut mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh signifikan Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3) pada Kepercayaan Merek (M).

Tabel V. 25

Hasil Regresi Mediasi Pengaruh M pada Y

Berdasarkan tabel V.26 diperoleh model regresi dimana dapat dilihat pada persamaan Y = α + bM + ε. Hasil uji regresi pengaruh Kepercayaan Merek (M) pada Loyalitas Merek (Y) menunjukkan bahwa thitung = 5,71 dengan nilai sig 0,00 < 0,05. Angka tersebut mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh signifikan Kepercayaan Merek (M) pada Loyalitas Merek (Y). Model Unstandardized Coefficients t Sig. B 1 (Constant) 3.241 1.838 .069 Kepercayaan Merek (M) .503 5.712 .000 a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y)

Tabel V. 26

Hasil Analisis Regresi Pengaruh X1, X2, dan X3 pada YDimediasi

M

Berdasarkan tabel V.27 diperoleh model regresi dimana dapat dilihat pada persamaan Y = α + cX1 + cX2 + cX3 + bM + ε. Hasil analisis regresi pengaruh Keinovatifan Konsumen (X1) menunjukkan bahwa nilai sig sebesar 0,46 menjadi 0,38, Perilaku Pencarian Variasi (X2) nilai sig sebesar 0,48 menjadi 0,75, dan Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain (X3) nilai sig sebesar 0,30 menjadi 0,28 pada Loyalitas Merek (Y) setelah memasukkan variabel Kepercayaan Merek (M) sebagai variabel permediasi.

Hasil analisis regresi tersebut menunjukkan bahwa nilai sig setelah memasukkan variabel Kepercayaan Merek (M), variabel Keinovatifan Konsumen (X1), Perilaku Pencarian Variasi (X2), dan Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain (X3) yang awalnya tidak

Model Unstandardized Coefficients t Sig. B 1 (Constant) 5.996 1.959 .053 Keinovatifan Konsumen (X1) -.065 -.868 .388 Perilaku Pencarian Variasi (X2) -.037 -.314 .754 Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain (X3) -.087 -1.089 .279 Kepercayaan Merek (M) .535 5.440 .000 a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y)

signifikan tetap tidak menjadi tidak signifikan. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa variabel Kepercayaan Merek (M) tidak dapat menjadi variabel permediasi karena saat melakukan analisis regresi, syarat yang dibutuhkan untuk menjadi variabel permediasi tidak terpenuhi, mulai dari variabel Keinovatifan Konsumen (X1), Perilaku Pencarian Variasi (X2), dan Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain (X3) pada Loyalitas Merek (Y) menghasilkan pengaruh yang tidak signifikan, kemudian pengaruh variabel Keinovatifan Konsumen (X1), Perilaku Pencarian Variasi (X2) menghasilkan pengaruh yang tidak signifikan pada Kepercayaan Merek (M), kecuali variabel Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain (X3) menghasilkan pengaruh signifikan pada Kepercayaan Merek (M). Oleh karena itu, metode Causal Step (Baron dan Kenny) dan Uji sobel tidak bisa dilakukan.

F. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Keinovatifan Konsumen tidak berpengaruh pada Loyalitas Merek. Tidak adanya pengaruh Keinovatifan Konsumen pada Loyalitas Merek dikarenakan Go-Food belum menciptakan fitur-fitur baru yang dapat menarik perhatian konsumen dan juga terdapat indikasi bahwa konsumen Go-Food sudah mengenal fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi Go-Food sehingga Keinovatifan Konsumen tidak menunjukkan pengaruh pada Loyalitas Merek Go-Food. Hasil

penelitian selanjutnya menunjukkan Perilaku Pencarian Variasi tidak berpengaruh pada Loyalitas Merek. Tidak adanya pengaruh Perilaku Pencarian Variasi pada Loyalitas Merek dikarenakan pesaing utama Go-Food yaitu Grab-Food memiliki fitur yang tidak jauh berbeda dengan Go-Grab-Food sehingga konsumen merasa tidak adanya perbedaan ataupun variasi dari kedua aplikasi tersebut, sehingga ini yang menyebabkan Perilaku Pencarian Variasi tidak menghasilkan pengaruh pada Loyalitas Merek Go-Food.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain tidak berpengaruh pada Loyalitas Merek. Tidak adanya pengaruh Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain pada Loyalitas Merek dikarenakan ada indikasi bahwa lingkungan tempat tinggal maupun pergaulan responden memiliki masyarakat yang rata-rata menggunakan layanan Go-Food juga, sehingga pengaruh Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain pada Loyalitas Merek menjadi tidak memiliki pengaruh akibat masyarakat di sana yang banyak menggunakan Go-Food membuat masyarakat lingkungan tempat tinggal responden menyarankan untuk menggunakan Go-Food oleh karena itu, Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain pada Loyalitas Merek menjadi tidak memiliki pengaruh.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Kepercayaan Merek sebagai variabel mediasi tidak berpengaruh pada Keinovatifan Konsumen, Perilaku Pencarian Variasi, Kecenderungan

Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain, dan Loyalitas Merek. Sebenarnya, dalam analisis regresi, Kepercayaan Merek memiliki pengaruh pada Loyalitas Merek menunjukkan bahwa Kepercayaan Merek masih memiliki pengaruh pada Loyalitas, dan Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang Lain memiliki pengaruh pada Kepercayaan Merek meskipun tidak berpengaruh negatif karena alasan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Karena ada beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi variabel permediasi yang tidak terpenuhi (Baron dan Kenny, 1986) sehingga variabel Kepercayaan Merek tidak memiliki pengaruh untuk menjadi variabel permediasi pada variabel Keinovatifan Konsumen, Perilaku Pencarian Variasi, Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain, dan Loyalitas Merek.

94

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis regresi dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis tentang “Pengaruh Keinovatifan Konsumen, Perilaku Pencarian Variasi, Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain pada Loyalitas Merek melalui Kepercayaan Merek sebagai variabel Pemediasi”, maka dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut.

1. Keinovatifan Konsumen tidak berpengaruh pada Loyalitas Merek. 2. Perilaku Pencarian Variasi tidak berpengaruh pada Loyalitas Merek. 3. Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain tidak

berpengaruh pada Loyalitas Merek.

4. Kepercayaan Merek sebagai variabel pemediasi tidak berpengaruh pada Keinovatifan Konsumen, Perilaku Pencarian Variasi, Kecenderungan Konsumen untuk Dipengaruhi Orang lain dan Loyalitas Merek.

B. Saran

1. Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa item pernyataan pada variabel keinovatifan konsumen tentang “Saya akan membeli suatu produk yang baru diluncurkan di pasaran, walaupun belum

diketahui keunggulan yang ditawarkan oleh produk tersebut” memiliki skor rata-rata terendah yaitu 2,50 dibandingkan skor rata-rata item lainnya dan termasuk dalam kategori cukup, yang artinya bahwa konsumen masih ragu-ragu untuk langsung membeli suatu produk baru yang baru diluncurkan tanpa mengetahui tentang produk tersebut. Konsumen masih memiliki sikap kehati-hatian untuk mengurangi risiko pembelian yang tidak bermanfaat. Hal ini yang menunjukkan keinovatifan konsumen pada penelitian ini yang tidak terlalu tinggi yang hanya sebesar 3,06 dan masuk dalam kategori cukup. Kemudian, pada penelitian ini juga ditemukan pernyataan pada variabel kepercayaan merek sebesar 3,97 dan masuk dalam kategori tinggi, dimana pada item pernyataan pada variabel kepercayaan merek tentang “Go-Food adalah merek yang dapat diandalkan”. Memiliki skor rata-rata yang tinggi yaitu 4,12, artinya konsumen Go-Food sudah mengakui dan percaya bahwa Go-Food adalah merek yang bisa diandalkan dalam layanan pemesanan makanan. Oleh karena itu, saran saya kepada perusahaan adalah tetap mempertahankan kinerja mereka selama ini karena Go-Food memiliki kekuatan dimana merek mereka adalah merek yang dapat diandalkan, yang artinya ada kepercayaan konsumen terhadap merek Go-Food, meskipun perilaku konsumen sekarang yang tidak terlalu inovatif terhadap produk-produk baru yang bermunculan, sehingga yang bisa dilakukan oleh Go-Food adalah memaksimal layanan mereka sebaik

mungkin sehingga konsumen Go-Food tetap merasa puas dan percaya terhadap merek Go-Food yang memungkinkan konsumen akan menjadi loyal terhadap Go-Food karena kepercayaan mereka terhadap merek Go-Food.

2. Penelitian Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini menunjukkan semua variabel tidak memiliki pengaruh pada loyalitas merek dan variabel kepercayaan merek tidak berhasil menjadi variabel permediasi, sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat mengganti variabel tersebut dengan variabel lain seperti citra merek, pembelian ulang ataupun kepuasan pelanggan. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan variabel yang sama tetapi dengan objek penelitian yang berbeda dari yang digunakan sekarang. Penulis menyadari adanya keterbatasan pada penelitian ini, dimana variabel yang diuji pada penelitian ini perlu diganti dengan variabel yang lebih baik lagi untuk dilakukan penelitian sejenis agar didapat hasil yang lebih baik lagi. Dalam pengumpulan data responden juga harus dilakukan secara offline dan tidak bergantung pada pengumpulan data secara online serta perlu ditambahkan juga jumlah responden dari sebelumnya yang hanya sebanyak 100 responden, hal ini dilakukan agar data responden dapat lebih banyak dan merata sehingga hasil penelitian akan menjadi lebih baik.

97

Dokumen terkait