• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6. Analisis Deskriptif

Analisis ini menggunakan penjelasan dan uraian yang diperoleh dari gambaran umum penelitian untuk data berskala interval /rasio. Analisis deskriptif memberi penjelasan tentang nilai rata-rata, standard deviation, nilai maksimal, nilai minimal, namun untuk data berskala ordinal tidak dapat diberi nilai rata-rata. 6.1 Penjelasan tentang variabel-variabel penelitian

Penjelasan tentang variabel-variabel penelitian nilai agunan berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan adalah: 1. Nilai Agunan (Y)

Berikut ini merupakan table deskripsi variabel terikat dari penelitian ini, yaitu variabel nilai agunan (Rp./unit) pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan. Rata-rata nilai agunan pada sampel penelitian ini adalah Rp. 227.571.794,02,-/unit dan standar deviation adalah sebesar 77.486.500. Sementara itu, nilai agunan terendah pada seluruh sampel penelitian adalah sebesar Rp. 149.173.500,-/unit dan tertinggi adalah sebesar Rp. 386.606.000,-/unit. Deskripsi nilai agunan (Y) pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1

Deskripsi Variabel Terikat Nilai Agunan (Y) No Variabel Terikat Jumlah Sampel Standard Deviation Rata-Rata Nilai agunan (Rp./unit) Nilai agunan Terendah (Rp./unit) Nilai agunan Tertinggi (Rp./unit) 1 Nilai Agunan 93 47.486.500 227.571.794,02 149.173.500 386.606.000 Sumber : Data Olahan Penelitian (2014)

Nilai agunan dari keseluruhan sampel penelitian (PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan) dibagi ke dalam 5 kelompok nilai agunan dengan interval 47.486.500. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Pengelompokan Nilai agunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan

Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2014)

Gambar 5.1 menunjukkan bahwa kelompok nilai agunan dengan interval Rp. 196.660.100,-/unit – Rp. 244.146.500,-/unit sebagai kelompok dengan sampel terbesar yang berjumlah 45 bidang tanah dan kelompok dengan jumlah sampel

terkecil berada pada nilai agunan dengan interval Rp. 339.119.600,-/unit – Rp. 386.606.000/unitdengan jumlah sampelnya sebesar 1 bidang tanah.

45

19

1 5

2. Luas Tanah (X1)

Luas tanah yang diukur adalah luas bidang tanah yang menjadi sampel penelitian, dalam hal ini adalah tanah yang diagunkan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan, menggunakan satuan meter persegi (m2). Rata-rata luas bidang tanah adalah 141,58 m2 dan standard deviation adalah sebesar 40,026. Bidang tanah (objek penelitian) yang paling luas adalah sebesar 280 m2 dan luas tanah yang paling kecil adalah sebesar 90 m2. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Tabel 5.2

Deskripsi Variabel Luas Tanah (X1) No Variabel Bebas Jumlah Sampel Standard Deviation Rata-rata Luas Tanah (m2) Luas Tanah Terbesar (m2) Luas Tanah Terkecil (m2) 1 Luas Tanah 93 40,026 141,58 280 90

Sumber : Data Olahan Penelitian (2014)

Luas tanah pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 5 kelompok bagian luas tanahdengan interval 38. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Pengelompokan Luas Tanah (X1) Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2014)

1 9

18 18

Gambar 5.2 menunjukkan bahwa kelompok luas tanah dengan interval 90 m2

– 128 m2 sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar 47 bidang tanah dan kelompok dengan jumlah sampel terkecil adalah luas tanah dengan interval 243 m2 – 280 m2 dimana jumlah sampelnya sebesar 1 bidang tanah.

.3. Luas Bangunan (X2)

Adalah luas bidang bangunan yang menjadi agunan kredit pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan dan diukur dengan satuan meter persegi (m2). Rata-rata luas bangunan (objek penelitian) adalah 73,43 dan standard deviation adalah sebesar 17,288. Ukuran maksimal luas bangunan dari seluruh sampel penelitian adalah sebesar 108 m2 dan minimal luas bangunan adalah sebesar 45 m2 . Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Deskripsi Variabel Luas Bangunan (X2) No Variabel Bebas Jumlah

Sampel Standard Deviation Rata-rata Luas Bangunan m2) Maksimum (m 2 ) Minimum (m2) 1 Luas Bangunan 93 17,288 73,43 108 45

Sumber : Data Olahan Penelitian (2014)

Luas bangunan pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 5 kelompok dengan interval 12,6. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.3.

21 27 12 18 15 Luas Bangunan (m2)

Gambar 5.3 Pengelompokan Aktivitas Ekonomi (X4) Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2014)

Gambar 5.3 menunjukkan bahwa kelompok luas bangunan dengan interval 71,2 m2 – 82,8 m2 sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar 27 bidang tanah dan kelompok dengan jumlah sampel terkecil dengan interval 96,4 m2 – 108 m2 dimana jumlah sampelnya adalah sebesar 12 bidang tanah.

4. Lebar Jalan di Depan Tanah (X3)

Lebar Jalan di Depan Tanah adalah lebar daripada jalan yang dapat dilalui oleh mobil dan posisinya tepat didepan tanah pada masing-masing sampel penelitian ini dan menggunakan satuan meter (m). Rata-rata lebar jalan di depan tanah (objek penelitian) adalah 5,45 m dan standard deviation adalah sebesar 2,566. Maksimal lebar jalan di depan tanah adalah sebesar 12 m dan minimal sebesar 3 m. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.4.

Tabel 5.4

Deskripsi Lebar Jalan di Depan Tanah (X3) No. Variabel Bebas Jumlah

Sampel Standard Deviation Rata-rata lebar jalan di depan tanah (m) Maksimum (m) Minimum (m) 1 Lebar Jalan di Depan Tanah 93 2,566 5,45 12 3

Sumber : Data Olahan Penelitian (2014)

Lebar jalan di depan tanah (objek penelitian) pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 5 kelompok dengan interval 1,8. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.4, dimana kelompok lebar jalan di depan tanah dengan interval 3 m –

4,8 m sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar 47 bidang tanah dan kelompok dengan jumlah sampel terkecil berada pada lebar jalan di

depan tanah dengan interval 8,5 m – 10,2 mdimana jumlah sampelnya sebesar 1 bidang tanah.

Gambar 5.4 Pengelompokan Lebar Jalan di Depan Tanah (X3) Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2014) 5. Jarak Tanah ke CBD (X4)

Jarak yang diukur adalah jarak masing – masing sampel penelitian ini ke CBD sebagai titik 0, menggunakan satuan meter (m), yang diukur mengikuti panjang jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Rata-rata jarak tanah (objek penelitian) ke CBD adalah 125,86 m dan standard deviation adalah sebesar 89,661. Maksimal jarak tanah ke CBD adalah sebesar 350 m dan minimal sebesar 24 m. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5 Deskripsi Variabel Jarak Tanah ke CBD (X4) No Variabel Bebas Jumlah Sampel Standard Deviation Rata-rata jarak tanah ke CBD (m) Maksimal (m) Minimal (m) 1 Jarak Tanah ke CBD 93 89,661 125,86 350 24

Sumber : Data Olahan Penelitian (2014) 47

12

8 25

Jarak tanah ke CBD pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 5 kelompok bagian jarak tanah ke CBD dengan interval 65,2. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.5.

Gambar 5.5 Pengelompokan Jarak Tanah ke CBD (X4) Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2014)

Gambar 5.5 menunjukkan bahwa kelompok jarak tanah ke CBD dengan interval 24 m – 89,2 m sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar 45 bidang tanah dan kelompok dengan jumlah sampel terkecil berada pada jarak tanah ke CBD dengan interval 219,7 m – 284,8 m dimana jumlah sampelnya sebesar 5 bidang tanah.

6. Status legalitas tanah (D1)

Status legalitas tanah merupakan gambaran atas hak kepemilikan dari masing-masing objek penelitian ini. Jenis hak atas tanah yang dijumpai pada penelitian ini adalah Sertifikat Hak Milik (SHM), Sertifikat Hak Guna Bangunan, SK Camat, Surat Keterangan Tanah Lainnya. Selanjutnya pada penelitian ini jenis alas hak tanah ini dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang SHM

13 45

19

5

dan SHGB serta kelompok lainnya, yaitu selain dari SHM dan SHGB yang berupa SK. Camat, Surat Pelepasan Hak, dan lainnya. Deskripsi tentang status legalitas tanah pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Deskripsi Variabel Legalitas Tanah (D1) No Variabel Bebas Jumlah

Sampel SHM dan SHGB Tidak SHM dan SHGB 1 Legalitas Tanah 93 78 15

Sumber : Data Olahan Penelitian

Berdasarkan Tabel 5.7 diketahui bahwa tanah yang memiliki status kepemilikan SHM dan SHGB sebanyak 78 bidang tanah dan bidang tanah yang status legalitasnya adalah bukan sertifikat SHM dan SHGB sebanyak 15 bidang tanah dari keseluruhan sampel, yaitu sebanyak 93 bidang tanah. Persentase dari status kepemilikan atas tanah dari keseluruhan sampel penelitian adalah 84% untuk status tanah berupa SHM dan SHGB dan 16% untuk status tanah yang tidak berupa SHM dan SHGB. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6 Persentase Legalitas Tanah (D1) Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2014) 7. Kondisi Jalan (D2)

Bentuk tanah merupakan kondisi fisik bidang tanah yang diteliti. Bentuk tanah pada penelitian ini di kelompokkan menjadi 2 bagian yaitu proporsional dan tidak proporsional. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Deskripsi Variabel Bentuk Tanah (D2)

No Variabel Bebas Jumlah Sampel Proporsional Tidak Proporsional

1 Bentuk Tanah 93 76 17

Sumber : Data Olahan Penelitian (2014)

Berdasarkan Tabel 5.7 diketahui bahwa bentuk tanah sampel penelitian yang memiliki memiliki bentuk proporsional adalah sebanyak 76 sampel dan tidak proporsional adalah sebanyak 17 sampel dari keseluruhan sampel penelitian ini yaitu sebanyak 93 sampel. Persentase bentuk tanah dari sampel penelitian ini adalah 82% untuk bentuk tanah yang proporsional dan 18% untuk bentuk tanah yang tidak proporsional. Hal terebut dapat dilihat pada Gambar 5.7.

Gambar 5.7 Persentase Bentuk Tanah (D2) Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2014)

Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini yaitu analisis variabel yang mempengaruhi nilai agunan berupa tanah dan bangunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan

Dokumen terkait