• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Uji Asumsi Klasik untuk Nilai Agunan

6.4 Hasil Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of Fit nya. Goodness of Fit dalam penelitian ini meliputi uji F, uji t dan uji koefisien determinasi (Adjusted R Square) yang secara terperinci masing - masing uji tersebut diuraikan pada bagian berikut.

1. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengambil kesimpulan mengenai nilai signifikansi atas pengaruh variabel – variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus mencari nilai F adalah sebagai berikut:

df (1) = k – 1,

k = 7-1 = 6 (pembilang); f(2) = n – k,

k = 93-7 = 86 (penyebut),

maka nilai F tabel penelitian adalah: 2,21. Nilai F hitung dari model regresi untuk variabel terikat nilai agunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan (Y) dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12

Uji F untuk Regresi Nilai agunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 156729592067413000,000 6 26121598677902200,000 1760,853 .000b

2 Residual 1275778035527410,000 86 14834628320086,200

Total 158005370102940000,000 92 a. Dependent Variable: Nilai Agunan

b. Predictors: (Constant), Bentuk Tanah, Luas Bangunan, Status Legalitas, LebarJ alan, Luas Lahan, Jarak Tanah ke CBD

Sumber Penelitian : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 5.12 terlihat bahwa nilai Fhitung dari model regresi atas nilai agunan (Y) = 1.760,853 > Ftabel (α 0,05) = 2,21 berarti sesuai kriteria penilaian hipotesis pada uji F yaitu Ho ditolak jika : Fhitung > Ftabel atau minimal satu dari βi ≠ 0, artinya model layak dan dapat dilakukan pengujian lebih lanjut.

Pada kolom 6 tabel 5.23, terlihat nilai Sig. adalah sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa nilai Sig. yang lebih kecil dari 0,05 ini sejalan dengan perbandingan antara hasil Fhitung dengan Ftabel yang dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan mampu menjelaskan perubahan pada variabel atau model dinyatakan layak. 2. Uji t

Uji t dilakukan untuk menentukan signifikansi pengaruh masing-masing variabel yang ada dalam model. Nilai statistik t bias dilihat dari tabel koefisien regresi untuk nilai agunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan (Tabel 5.11). Kriteria pengujian hipotesis secara parsial (individual) adalah: 3. H0 : ß 1= 0 H0 : ß 2= 0 H0 : ß 3 = 0 H0 : ß 4 = 0 H0: ß 5 = 0 H0 : ß 6 = 0, artinya variabel luas tanah, luas bangunan, lebar jalan di depan tanah, jarak tanah ke CBD, status legalitas tanah, dan bentuk tanah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai agunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan.

4. H0 : ß 1≠ 0 H0 : ß 2≠0 H0 : ß 3≠ 0 H0 4 ≠ 0 H0 5≠ 0 H0 6 ≠ 0,

artinya variabel luas tanah, luas bangunan, lebar jalan di depan tanah, jarak tanah ke CBD, status legalitas tanah, dan bentuk tanah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai agunan pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah Karya Medan.

Pada penelitian ini, nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikansi alpha 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah:

Ho ditolak jika : thitung >ttabel atau - thitung ≤ -ttabel

Mencari ttabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Df = n – k – 1,

= 93 – 7 – 1, = 85

Maka, berdasarkan rumus mencari nilai ttabel diketahui bahwa nilai ttabel adalah sebesar 1,98827. Kemudian nilai ttabel dibandingkan dengan nilai statistik tbias dilihat dari tabel koefisien regresi untuk nilai agunan (Tabel 5.11).

Selain dengan cara melihat hasil nilai hitung diatas, pengujian juga dapat dilakukan dengan melihat nilai Sig. dari variabel independen, dimana apabila nilai Sig. tersebut lebih kecil dari nilai α, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

independen tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya.

Secara parsial hasil pengujian uji t untuk masing – masing variabel penelitian diuraikan sebagai berikut :

a) Constanta (intercept)

Nilai thitung untuk constanta sebesar 4,785 > ttabel 1,98827dengan Sig. = 0,000

< α = 0,05. Sehingga dikatakan constanta berpengaruh signifikan terhadap nilai agunan. Tetapi pada analisis regresi nilai intercept tidak dianalisis karena yang lebih penting dianalisis adalah variabel bebas nya.

b) Variabel luas tanah (X1)

Nilai thitung dari variabel luas tanah adalah sebesar 65,478 > ttabel = 1,98827, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel luas tanah sebesar 0,000 > 0,05. Hasil uji parsial variabel luas tanah ini menunjukkan hipotesis H0

ditolak, thitung > ttabel atau –thitung ≤ -ttabel, artinya variabel luas tanah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai agunan.

c) Variabel luas bangunan (X2)

Nilai thitung dari variabel luas bangunan sebesar 50,177 > ttabel = 1,98827, hal

tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel luas bangunan sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial variabel luas bangunan ini menunjukkan bahwa

hipotesis H0 ditolak, thitung > ttabel atau –thitung ≤ -ttabel, artinya variabel luas bangunan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai agunan.

d) Variabel lebar jalan di depan tanah (X3)

Nilai thitung dari variabel lebar jalan di depan tanah sebesar 8,607 > ttabel = 1,98827, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel lebar jalan di depan tanah sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial variabel lebar jalan di depan tanah ini menunjukkan hipotesis H0 ditolak, thitung > ttabel atau –thitung ≤ -ttabel, artinya variabel lebar jalan di depan tanah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai agunan.

e) Variabel jarak tanah ke CBD (X4)

Nilai thitung dari variabel jarak tanah ke CBD sebesar -2,164 < ttabel = -1,98827, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel jarak tanah ke CBD sebesar 0,033 < 0,05. Hasil uji parsial variabel jarak tanah ke CBD ini menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak, thitung > ttabel atau –thitung≤ -ttabel, artinya variabel jarak tanah ke CBD secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai agunan.

f) Variabel dummy status legalitas (D1)

Nilai thitung dari variabel dummy status legalitas tanah sebesar 2,406 > ttabel = 1,98827, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel dummy status

legalitas tanah sebesar 0,018 < 0,05. Hasil uji parsial variabel dummy status legalitas tanah ini menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak, thitung > ttabel atau –

thitung ≤ -ttabel, artinya variabel dummy status legalitas tanah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai agunan.

g) Variabel dummy bentuk tanah (D2)

Nilai thitung dari variabel dummy bentuk tanah sebesar 4,092 > ttabel = 1,98827, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel dummy status bentuk tanah sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial variabel dummy bentuk tanah ini menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak, thitung > ttabel atau –thitung ≤ -ttabel, artinya variabel dummy bentuk tanah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai agunan.

Dokumen terkait