• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan antara lain frekuensi tendensi sentral (mean, median, modus), disperse (deviasi standar, variance), dan pengukur-pengukur bentuk seperti measures of sharpe. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif ini adalah Bond Rating, Return On Asset (ROA), Debt to

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Bond Rating, ROA, CR, DER, Growth, Size, Produktivity

Bond

Rating ROA DER CR Size Growth Produktivity

Mean 14,50 0,08 0,89 0,54 19,22 0,20 0,09

Maximum 17,00 0,18 1,97 1,00 30,24 0,85 0,24

Minimum 12,00 0,02 0,25 0,27 15,09 -0,00 0,00

Std. Deviasi 1,56 0,04 0,47 0,18 9,12 0,15 0,06

Observatio 45 45 45 45 45 45 45

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 data pengamatan yang diambil dari laporan keuangan publikasi tahunan perusahaan Manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Berikut interpretasi dari statistik deskriptif pada Tabel 4.1 tersebut : a. Variabel Bond Rating memiliki nilai minimum sebesar 12,00 yang diperoleh dari

Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Pada tahun 2011-2015, hal ini dikarenakan peringkat obligasi dari Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Mengalami penurunan peringkat setiap tahunnya dibandingkan 8 perusahaan lainnya yang menjadi sampel pada penelitian ini dengan peringkat A-. sedangkan nilai maksimum Bond Rating sebesar 17,00 yang diperoleh dari Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2011-2015, hal ini dikarenakan peringkat obligasi dari Indofood Sukses Makmur Tbk.Mengalami peningkatan peringkat setiap tahunnya dibandingkan 8 perusahaan lainnya yang menjadi sampel pada penelitian ini dengan peringkat A+. Diketahui rata-rata (mean) nilai Bond Rating sebesar 14,50 dan standar deviasinya sebesar 1,56 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

b. Variabel Return On Asset (ROA) memiliki nilai minimum sebesar 0,02 yang diperoleh dari Astra Otoparts Tbk. Pada tahun 2015, hal ini dikarenakan laba bersih

dari Astra Otoparts Tbk. Mengalami penurunan sebesar 322.701 dan total aktivanya sebesar 14,339,110. Sedangkan nilai maksimum ROA sebesar 0,188 yang diperoleh dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2012, hal ini dikarenakan laba bersih dari Kalbe Farma Tbk. Mengalami peningkatan sebesar 1,775,098,847,932dan total aktivanya sebesar 9,417,957,180,958. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan Kalbe Farma Tbk. Lebih mampu dalam menggunakan aset perusahaannya dalam memperoleh laba dibandingkan Astra Otoparts Tbk. Diketahui rata-rata (mean) nilai ROA sebesar 0,08 dan standar deviasinya sebesar 0,04 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

c. Variabel Debt Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum sebesar 0,25 yang diperoleh dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2015, hal ini dikarenakan total hutang dari Kalbe Farma Tbk. sebesar 2,758,131,396,170 dan total ekuitasnya sebesar 10,938,285,985,269. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih banyak menggunakan ekuitas dibandingan hutang dalam kegiatan usahanya. Sedangkan nilai maksimum DER sebesar 1,97 yang diperoleh dari Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Pada tahun 2014, hal ini dikarenakan total hutang dari Japfa Comfeed Indonesia Tbk. sebesar 10,440,441 dan total ekuitasnya sebesar 5,289,994. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan ekuitas dalam kegiatan usahanya. Diketahui rata-rata (mean) nilai DER sebesar 0,89 dan standar deviasinya sebesar 0,47 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

d. Variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai minimum sebesar 0,27 yang diperoleh dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2015, hal ini dikarenakan hutang lancarnya dari Kalbe Farma Tbk. Sebesar 2,365,880,490,863 dan aktiva lancarnya sebesar 8,748,491,608,702. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut banyak menggunakan aktiva lancarnya dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan nilai maksimum CR sebesar 1,00 yang diperoleh dari Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Pada tahun 2014, hal ini dikarenakan hutang lancarnya dari Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Sebesar 4,916,448 dan aktiva lancarnya sebesar 8,709,315. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut banyak menggunakan aktiva lancarnya dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Diketahui rata-rata (mean) nilai CR sebesar 0,54 dan standar deviasinya sebesar 0,18 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

e. Variabel Size memiliki nilai minimum sebesar 15,09 yang diperoleh dari Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Pada tahun 2011, hal ini dikarenakan total aktiva dari Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Sebesar 3,590,309. Sedangkan nilai maksimum Size sebesar 30,24 yang diperoleh dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2015, hal ini dikarenakan total aktiva dari Kalbe Farma Tbk. Sebesar 13,696,417,381,439. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan Kalbe Farma Tbk. Memiliki prospek yang lebih baik dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Diketahui rata-rata (mean) nilai Size sebesar 19,22 dan standar deviasinya sebesar 9,12 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

f. Variabel Growth memiliki nilai minimum sebesar -0,003 yang diperoleh dari Astra Otoparts Tbk. Pada tahun 2015, hal ini dikarenakan total aktiva dari Astra Otoparts Tbk. Sebesar 14,339,110. Sedangkan nilai maksimum Growth sebesar 0,85 yang diperoleh dari Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Pada tahun 2011, hal ini dikarenakan total aktiva dari Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Sebesar 3,590,309. Diketahui rata-rata (mean) nilai Growth sebesar 0,20 dan standar deviasinya sebesar 0,15 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

g. Variabel Produktivity memiliki nilai minimum sebesar 0,00 yang diperoleh dari Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2014, hal ini dikarenakan pendapatan dari Indofood Sukses Makmur Tbk. Mengalami penurunan sebesar 29,687 dan total aktivanya sebesar 85,938,885. Sedangkan nilai maksimum Produktivity sebesar 0,24 yang diperoleh dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2012, hal ini dikarenakan pendapatan dari Kalbe Farma Tbk. sebesar 2,308,017,092,492dan total aktivanya sebesar 9,417,957,180,958. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan Kalbe Farma Tbk. Lebih efektif dalam menggunakan sumber dana perusahaannya dibandingkan Indofood Sukses Makmur Tbk. Diketahui rata-rata (mean) nilai Produktivity sebesar 0,09 dan standar deviasinya sebesar 0,06 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa standar deviasi setiap variabel mengalami fluktuasi yang mencerminkan adanya keberagaman data didalam penelitian ini. Apabila standar deviasi lebih besar daripada rata-rata maka tingkat penyebaran data terhadap rata-rata tinggi karena data menyebar jauh dari rata-rata, begitu pun sebaliknya apabila standar

deviasi lebih kecil dari rata-rata, maka tingkat penyebaran data terhadap rata-rata rendah.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Dokumen terkait