• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif Data Penelitian

a. Hasil Observasi Aktivitas Proses Pembelajaran 1) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil analisis observasi aktivitas guru yang dilakukan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan video pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa menunjukkan bahwa beberapa indikator pengamatan telah dilakukan guru dengan baik pada pertemuan pertama (pre-test) sebelum diterapkannya video pembelajaran dengan presentasi keberhasilan 62,22%. Sedangkan pada pertemuan kedua (post-test) setelah diterapkannya video pembelajaran pada proses

pembelajaran terjadi peningkatan dengan presentasi keberhasilan yaitu 88,88%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi dan Presentase Aktivitas Guru Selama Penelitian Berlangsung

No Aspek yang Diamati

Frekuensi

I (Pre-test) II (Post-test) 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Guru melakukan apresepsi.  

2 Guru memberikan motivasi

kepada sisiwa  

3

Guru menyampaikan

kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

 

4 Guru menyampaikan topik

pembelajaran  

7 Guru mengarahkan siswa

dalam mengerjakan tugas   

8 Evaluasi  

9 Refleksi  

Jumlah 26 32

Skor Maksimal 36 36

Presentasi Keberhasilan 62,22% 88,88%

Kategori Cukup Baik

Sumber: Data Primer 2021, diolah dari lampiran Berdasarkan kriteria aktivitas belajar yang telah di tetapkan oleh Yonni, dkk. (2010:176) yaitu dengan interval 75-100% (Baik), 50-74%

(cukup), 25-49% (kurang), dan 0-24% (tidak baik). Maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru selama pembelajaran pada pertemuan

pertama ke pertemuan kedua mengalami peningkatan dengan berada pada kategori baik yaitu pada interval 75%-100%. Ini berarti indikator aktivitas guru dalam pembelajaran tercapai.

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil analisis Observasi aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan mengimplementasikan video pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa selama pembelajaran yang berlangsung dari pertemuan pertama dengan presentasi keberhasilan 67,85% dan pertemuan kedua yaitu 89,28%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi dan Presentase Aktivitas Belajar Siswa Selama Penelitian Berlangsung

No Aspek yang Diamati

Frekuensi

I (Pre-test) II (Post-test) 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Siswa hadir dalam `kelas  

2 Siswa antusias dan aktif dalam

proses pembelajaran  

3 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran dan topik pembelajaran

 

4 Siswa fokus memperhatikan materi video pembelajaran keterampilan

 

5

Siswa mencatat poin penting materi keterampilan berbicara

Siswa mengerjakan tugas dari guru dan memberikan kesimpulan

Presentasi Keberhasilan 67, 85% 89, 28%

Kategori Cukup Baik

Sumber: Data Primer 2021, diolah dari lampiran Berdasarkan kriteria aktivitas belajar yang telah di tetapkan oleh Yonni, dkk. (2010:176) yaitu dengan interval 75-100% (Baik), 50-74%

(cukup), 25-49% (kurang), dan 0-24% (tidak baik). Maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa selama pembelajaran pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua mengalami peningkatan dengan

berada pada kategori baik yaitu pada interval 75%-100%. Ini berarti indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran tercapai.

b. Hasil Tes Keterampilan Berbicara Siswa

Hasil evaluasi keterampilan berbicara siswa menggunakan tes (Pre-test dan Post-(Pre-test) degan menggunakan alat evaluasi yang telah disusun oleh peneliti terhadap siswa kelas VII.5 SMP Negeri 1 Bontomarannu dapat diketahui sebagai berikut:

1) Pengolahan Pre-test a) Nilai Statistik Hasil Tes

Hasil tes keterampilan berbicara terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan diperoleh nilai tertinggi 71 dan nilai terendah 40. Rata-rata nilai hasil pretest siswa adalah 52,90 dan standar deviasi 8.283. Lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Nilai Statistik Hasil Tes Keterampilan Berbicara (Pre-test)

No. Kategori nilai statistik Nilai

1 Nilai Tertinggi 71

Hasil tes menunjukan bahwa nilai pre-test siswa pada saat sebelum adanya perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran di kelas VII.5 mata pelajaran bahasa Indonesia pada 31 siswa, terdapat 9,67%

pada kategori sangat rendah, 25,80% pada kategori rendah, 51.61%

pada kategori sedang, 0% pada kategori tinggi dan 12.90% pada kategori sangat tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Distribusi dan Frekuensi Kategori Hasil Tes Keterampilan Berbicara (Pri-test)

No. Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%)

Sumber: Data primer 2021, diolah dari lampiran c) Tingkat Ketuntasan Hasil Tes

Hasil tes keterampilan berbicara menunjukkan bahwa nilai pre-test siswa sebelum diberikannya perlakuan media pembelajaran di kelas VII.5 mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat 31 orang siswa dengan presentase sebesar 100% kategori tidak tuntas, dengan mengacu pada nilai KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Test Keterampilan Berbicara (Pre-test)

Skor Kategori Frekuensi Presentase (%)

< 75 Tidak Tuntas 31 100

>75 Tuntas 0 0

Jumlah 31 100

Sumber: Data primer 2021, diolah dari lampiran 2) Pengolahan Post-test

a) Nilai Statistik Hasil Tes

Hasil tes keterampilan berbicara terlihat bahwa sesudah diberikan perlakuan diperoleh nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 65. Rata-rata

nilai hasil post-test siswa adalah 80,51 dan standar deviasi 10,029. Lebih jelasnya dapat dilihat dari table sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Nilai Statistik Hasil Tes Keterampilan Berbicara (Post-test)

No. Kategori nilai statistic Nilai

1 Nilai Tertinggi 97

Hasil tes menunjukan bahwa nilai post-test siswa pada saat sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran di kelas VII.5 mata pelajaran bahasa Indonesia pada 31 siswa, terdapat 6.45%

pada kategori sangat rendah, 25.80% pada kategori rendah, 32.25%

pada kategori sedang, 32.25% pada kategori tinggi dan 3.22% pada kategori sangat tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Distribusi dan Frekuensi Kategori Hasil Tes Keterampilan Berbicara (Post-test)

No. Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%)

Sumber: Data primer 2021, diolah dari lampiran c) Tingkat Ketuntasan Hasil Tes

Hasil tes keterampilan berbicara menunjukkan bahwa nilai post-test siswa sesetelah diberikannya perlakuan media pembelajaran di

kelas VII.5 mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat 22 orang siswa dengan presentase sebesar 70,96% kategori tuntas, dan 9 orang siswa dengan presentase sebesar 29,09% kategori tidak tuntas, dengan mengacu pada nilai KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Tes Keterampilan Berbicara (Post-test)

Skor Kategori Frekuensi Presentase (%)

< 75 Tidak Tuntas 9 29,03

>75 Tuntas 22 70,96

Jumlah 31 100

Sumber: Data primer 2021, diolah dari lampiran 3) Perbandingan Tingkat Hasil Tes Keterampilan Berbicara Siswa antara

Pre-test dan Post-test

Apabila disajikan tingkat hasil tes keterampilan berbicara siswa antara sebelum diberikannya perlakuan (pre-test) dan setelah diberikannya Perlakuan (Post-test) menggunakan media pembelajaran untuk melatih keterampilan berbicara siswa maka dapat diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Hasil Tes Keterampilan Berbicara Siswa Pre-test dan Post-Pre-test

Kategori Nilai Statistik Nilai Statistik

Pre-test Post-Test

Jumlah Sampel 31 31

Nilai Tertinggi 71 97

Nilai Terendah 40 65

Nilai Rata-rata 52,90 80,51

Standar Deviasi 8.283 10,029

Sumber: Data Primer 2021, diolah dari lampiran Tabel 4.9 menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa sebelum diberikannya perlakuan (Pre-test) menggunakan media video

pembelajaran yaitu 52,90 dibandingkan dengan nilai rata-rata setelah adanya perlakuan (Post-test) yaitu 80,51. Berdasarkan hasil nilai tes keterampilan berbicara siswa tersebut maka terdapat peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah diberikannya perlakuan video pembelajaran pada kelas VII.5 mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dokumen terkait