• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

3.10. Teknik Analisis Data

4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian dan penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Kuesioner merupakan instrumen yang digunakan untuk menganalisis gambaran mengenai responden dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Adapun analisis deskriptif ini merupakan uraian mengenai gambaran umum hasil pengumpulan data primer (berupa kuisioner) yang telah diisi oleh responden. Analisis ini menunjukkan gambaran frekuensi data diri responden menurut jenis kelamin, usia, pekerjaan dan jumlah kunjungan dalam setahun dan analisa tabulasi silang data diri responden berdsarkan jumlah kunjungan.

1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.1

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia usia 12 14,8 14,8 14,8 23 28,4 28,4 43,2 29 35,8 35,8 79,0 13 16,0 16,0 95,1 4 4,9 4,9 100,0 81 100,0 100,0 18 19 20 21 22 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber : Data diolah (SPSS 19), September 2014

Pada Tabel 4.1 Menunjukkan bahwa responden berusia 20 tahun dan 19 tahun yang berjumlah 29 dan 23orang atau sebesar 35,8% dan 28,4% dari total responden secara berurutan menempati posisi sebagai pembeli Honda Scopy terbanyak. Hal ini menunjukkan bahwa remaja berusia 19 dan 20 tahun menjadi peminat tertinggi untuk membeli Honda Scoopy, sesuai dengan target pemasaran Honda untuk menjual Honda Scoopy di kalangan remaja dengan mempromosikan Honda Scoopy bersama Band Vierra yang juga di kagumi dikalangan remaja saat ini.

2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin gender 31 38,3 38,3 38,3 50 61,7 61,7 100,0 81 100,0 100,0 Laki-laki wanita Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber : Data diolah (SPSS 19), September 2014

Berdasarkan Tabel 4.2 responden wanita yang berjumlah 50 orang atau 61,7% menjadi pengguna dominan atau pembeli Honda Scoopy terbanyak. Sedangkan responden pria pengguna Honda Scoopy sebanyak 31 orang atau 38,3%. Hal ini menunjukkan bahwa wanita sangat tertarik menjadi pengguna sepeda motor Honda Scoopy dan Band Vierra merupakan Band yang terkenal di kalangan wanita. Meeka menganggap Band Vierra menjadi daya tarik dan menjadi lebih yakin untuk memilih Honda Scoopy.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk mendapatkan tanggapan dari pengunjung sebagai responden, dengan skala sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

Setuju (S) : diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Terdapat 19 butir pernyataan; 4 butir pernyataan untuk variabel Visibility (X1), 5 butir pernyataan untuk variabel Credibility (X2), 5 butir pernyataan untuk variabel Attraction (X3), dan 4 butir pernyataan untuk variabel Keputusan Pembelian (Y). Kuesioner disebarkan kepada 80 orang sampel.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik yang menyebar disekitar garis diagonal yakni distribusi data dalam bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak melenceng ke kanan atau ke kiri. Selain itu, Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05) maka jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) diatas nilai signifikansi 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

4.2.2.1.1 Pendekatan Histogram

Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.3

Regression Standardized Residual 3 2 1 0 -1 -2 -3 Freq uency 20 15 10 5 0 Histogram

Dependent Variable: kep.pembelian

Mean =3.8 Std. Dev. = N =8

Gambar 4.3 Histogram

Sumber : Data diolah (SPSS 19), September 2014

Berdasarkan Gambar 4.3 Dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kanan atau ke kiri.

4.2.2.1.2 Pendekatan Grafik

Regression Standardized Predicted Value

2 1 0 -1 -2 -3 R eg res si o n St ud en tize d R esid u al 3 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot

Dependent Variable: kep.pembelian

Gambar 4.4 Scatterplot

Sumber : Data diolah (SPSS 19), September 2014

Gambar 4.4 Menunjukkan bahwa padda scaterplot terlihat titik yang mengikiti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan data residual peneliti berdistribusi normal.

4.2.2.1.3 Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Analisi normalitas dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogrov-Smirnov (1 sample KS) dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak.

1. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal.

2. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal.

Tabel 4.3

Uji Kolmogrov-smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

81 ,0000000 1,25659661 ,071 ,049 -,071 ,643 ,803 N Mean Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Sumber : Data diolah (SPSS 19), September 2014

Berdasarkan Tabel 4.3 Dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,803 ini berarti diatas nilai signifikansi 0,05 atau 5%. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat perubahan situasi yang terjadi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka terjadi homokedastisitas. Jika berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Mlalui analisis gambar, suatu model

regresi dianggap yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemerikasaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual.

Hipotesis:

1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka model regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.

2. Jika diagram pencar tidak ada yang membentuk pola-pola tertentu yang teratur makamodel regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Exp ecte d Cum Pro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: kep.pembelian

Gambar 4.5 P plot

Sumber : Data diolah (SPSS 19), September 2014

Gambar 4.5 Memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola tertentu yang jelas diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga layak dipakai untuk memprediksi kepuasan dalam berkunjung, berdasarkan masukan variabel independennya.

4.2.2.3 Uji Multikolinearitas Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Coefficientsa 3,660 1,121 3,264 ,002 ,213 ,103 ,212 2,071 ,042 ,481 2,080 ,226 ,075 ,332 2,995 ,004 ,410 2,441 ,238 ,085 ,328 2,813 ,006 ,369 2,708 (Constant) visibility credibility attraction Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: kep.pembelian a.

Sumber : Data diolah (SPSS 19), September 2014

Dokumen terkait