• Tidak ada hasil yang ditemukan

= varian total

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis secara deskriptif

variabel penelitian yang digunakan. Teknik analisis deksriptif dibagi menjadi dua tahap yaitu:

a. Deskripsi Responden

Deskripsi responden berisi tentang perhitungan yang menjadi klasifikasi kuesioner secara umum. Seperti jenis kelamin dan usia. Deskripsi responden dilakukan dengan pendekatan prosentase.

b. Deskripsi Variabel

Untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas merek, maka penulis akan menggunakan kuesioner pertama, kedua, ketiga dan keempat.

46 2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda dugunakan untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen yang menyangkut produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh terhadap loyalitas merek.

Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam analisis berganda yaitu: a. Uji Asumsi Klasik

1). Uji Normalitas

Uji Normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki residual yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas yang digunakan untuk penelitian ini adalah uji one sample Kolomogorov Smirnov, dalam hal ini untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. (Priyatno, 2012:144). 2). Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu analisis regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual adalah tetap, maka disebut homokedastisitas. Umumnya heterokedastisitas banyak ditemukan pada caracross-sectionalkarena pengamatan dilakukan pada individu yang berbeda pada saat yang sama. Untuk

47

mendeteksi heterokedastisitas, dapat dilihat pada grafik scatterplot diagram, dengan dasar mengambil keputusan adalah sebagai berikut: a. Apabila sebaran data berpencar di sekitar angka 0 (nol) pada

sumbu Y, baik di atas maupun di bawah, maka tidak terjadi heterokedastisititas

b. Apabila sebaran tersebut membentuk pola atau trend garis tertentu maka telah terjadi heterokedastisitas.

3). Uji Multikolineritas

Multikolineritas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna (Priyanto, 2010:62). Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terjadi atas dua atau lebih variabel bebas atau independen variabel (X1, X2, X3, X4...Xn), dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan multikolinearitas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3, dan X4, dan seterusnya) lebih besar dari 0,60. Dikatakan tidak terjadi multikolineatitas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60). Untuk menguji ada tidaknya multikolineatitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance

48

dan lawannya, yaitu dengan melihat varian inflation faktor. Dimana tolerance mengukur variabel- variabel bebas yang terpilih tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=I/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menjelaskan adanya multikolinearitas adalah nilai tolarance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali dalam Nugroho, 2011:102). Secara manual nilai VIF bisa dihitung dengan persamaan:

VIF= 1/((1-Ri²))

Tolerance = 1- R²

Dimana : R² = koefisien determinasi

normal, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. (Priyatno, 2012:144).

b. Membuat Persamaan Regresi

Untuk menguji hipotesis yaitu apakah pengaruh kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas merek, baik secara simultan maupun parsial, maka digunakan metode statistik, yaitu analisis regresi linier berganda dimana rumusnya adalah :

49 Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Keterangan :

Y : variabel terikat (loyalitas merek)

X1 : variabel bebas (kepuasan pada produk)

X2 : variabel bebas (kepuasan pada harga)

X3 : variabel bebas (kepuasan pada tempat)

X4 : variabel bebas (kepuasan pada promosi)

a : konstanta

b : koefisien regresi

c. Uji F

Menurut Kuncoro dan Ridwan (2007:82-83), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen yang menyangkut harga, produk, tempat/saluran distribusi dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas merek secara signifikan maka digunakan uji F.

50

Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut : 1. Rumusan Hipotesis

H0 : b1 = b2 = 0, kepuasan konsumen tidak berpengaruh secara

simultan terhadap loyalitas merek.

Ha : Paling sedikit satu nilai b tidak sama dengan 0, kepuasan konsumen berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas merek. 2. Level of significance

Probabilitas keyakinan yang digunakan adalah sebesar α = 5%.

a. Menghitung nilai F hitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

R² : koefisien determinasi k : jumlah variabel independen

n : banyaknya sampel

3. Menentukan Kriteria pengujian

H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel, sedangkan Ha diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel

51

Jika H0 diterima maka pengaruh kepuasan konsumen secara simultan tidak berpengaruh terhadap loyalitas merek. Jika Ha

diterima maka pengaruh kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas merek.

2). Uji t (Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial terdapat pengaruh idependen yang signifikan antara variabel idependen (kepuasan konsumen) terhadap variabel dependen (loyalitas merek). Maka perlu dilakukan uji t pada masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

b : Koefisien regresi seb : Standar eror dimana :

Se : kesalahan standar estimasi

Dalam penelitian ini akan diuji dua variabel independen yang akan diketahui pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel dependen yaitu :

52 a) Rumusan hipotesis

H0: b1 ; b2 = 0, kepuasan konsumen tidak berpengaruh terhadap

loyalitas merek.

Ha: b1 ; b2 ≠ 0, kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas merek.

b) Level of significance

Probabilitas keyakinan yang digunakan adalah sebesar α= 5%

c) Menghitung Nilai thitungdengan menggunakan rumus : Keterangan:

b1 : koefisien regresi sb1 :standard deviation n : jumlah sampel d) Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima apabila (-) ttabel≤ thitung ≤ (+) ttabel H0 ditolak apabila (-) ttabel> thitung> (+) ttabel e) Kesimpulan

Jika H0 diterima berarti kepuasan konsumen tidak berpengaruh

terhadap loyalitas merek.

Jika H0 ditolak berarti kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas merek.

53 d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi/sumbangan variabel independen (X1, X2, X3 dan X4) terhadap variabel dependen (Y). selain itu, koefisien determinasi digunakan untuk menngetahui sejauh mana variabel bebas kepuasan produk, kepuasan harga, kepuasan tempat, dan kepuasan promosi (X1, X2, X3 dan X4) menjelaskan variabel loyalitas merek (Y).

54

BAB IV

Dokumen terkait