• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1.2. Analisis Deskriptif Variabel

). Berikut merupakan tanggapan responden untuk pernyataan dari setiap variabel.

1. Variabel Konflik Kerja (X1

Distribusi jawaban responden terhadap 3 butir pernyataan mengenai variabel konflik kerja (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:

)

Tabel 4.6

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Konflik Kerja sebagai (X1

Butir Pertanyaan ) Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total F % F % F % F % F % F %

1. Karyawan merasa resah apabila terdapat

persaingan yang tidak sehat.

21 23.6 11 12.4 14 15.7 25 28.1 18 20.2 89 100

2. Karyawan menerima pekerjaan tidak sesuai latar pendidikan

0 0 9 10.1 35 39.3 40 44.9 5 5.6 89 100

3. Karyawan

mengharapkan terdapat kondisi lingkungan yang aman terhadap lingkungan kerja, terdapat suasana yang lebih harmonis diantara rekan kerja

0 0 0 0 2 2.2 32 36.0 55 61.8 89 100

Sumber : Data primer dengan pengolahan (2012)

Hasil jawaban kuesioner yang di peroleh dari 89 (delapan puluh satu) responden untuk variabel stres kerja pada Tabel 4.6 yaitu :

a. Pada butir pertanyaan pertama mengenai karyawan merasa resah apabila terdapat persaingan yang tidak sehat di antara rekan kerja, terdapat 23,6% menyatakan sangat tidak setuju, 12,4% menyatakan

tidak setuju, 15,7% menyatakan ragu-ragu, 28,1% menyatakan setuju dan 20,2 % menyatakan sangat setuju. Dengan demikian, karyawan menyatakan bahwa ada sebagian karyawan yang merasa resah dan tidak resah apabila terjadi persaingan yang tidak sehat. Alasan karyawan merasa resah adalah karyawan mengkhawatirkan persaingan tidak sehat akan menyebabkan pergeseran jabatan, menurunkan kompensasi yang diterima, tekanan mental dan lain sebagainya. Adapun karyawan yang tidak merasa resak disebabkan karena karyawan percaya akan kecil adanya kemungkinan dapat terjadinya persaingan yang tidak sehat. Karena selama ini penerimaan dan penyisihan karyawan yang dilakukan perusahaan memiliki prosedur yang jelas dan transparan.

b. Pada butir pertanyaan kedua mengenai karyawan menerima pekerjaan tidak sesuai latar pendidikan, terdapat tidak seorangpun sangat tidak setuju (nol persen), terdapat 9 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 10,1%, 35 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 39,3%, 40 orang setuju dengan presentase 44,9%, 5 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 5,6%. Karyawan menyatakan menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dikarenakan kebanyakan karyawan yang bekerja adalah karyawan lulusan SD, sementara pada era globalisasi saat ini karyawan dituntut untuk bekerja dengan terampil dan memiliki wawasan mengenai pekerjaannya. Namun demikian,

terdapat karyawan yang merasa setuju bahwa pekerjaan yang diterimanya sesuai pekerjaan dibandingkan dengan lulusan pendidikannya. Sementara 35 orang merasa ragu-ragu, hal ini disebabkan oleh konflik penggarapan areal HGU perusahaan, karyawan mendapatkan instruksi untuk turut memperhatikan keamanan lingkungan, fasilitas dan tempat tinggal walaupun tidak bekerja sebagai pihak keamanan kebun,

c. Pada buitr pertanyaan ketiga mengenai karyawan mengharapkan terdapat kondisi lingkungan yang aman terhadap lingkungan kerja, terdapat suasana yang lebih harmonis diantara rekan kerja, terdapat tidak seorangpun sangat tidak setuju (nol persen), tidak seorangpun menjawab tidak setuju (nol persen), 2 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 2,2%, 32 orang setuju dengan presentase sebesar 36,0%, dan 55 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 61,8%. Karyawan menyatakan bahwa diperlukannya rasa keamanan dalam lingkungan kerja. Oleh karena itu, Manajemen pimpinan menyadari akan hal ini sehingga melakukan penertiban dan pengaman bantuan dari pihak luar dalam menjaga keamanan lingkungan kerja.

2. Variabel Beban Kerja (X2

Tabel 4.7 )

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Beban Kerja sebagai (X2

Butir Pertanyaan ) Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu - Ragu Setuju Sangat Setuju Total F % F % F % F % F % F % 4. Karyawan merasa menerima pekerjaan yang dapat berpengaruh pada mental 0 0 9 10.1 36 40.4 43 48.3 1 1.1 89 100 5. Karyawan harus dituntut harus selesai bekerja sesuai target

0 0 0 0 26 27.0 59 66.3 6 6.7 89 100

6. Karyawan mendapat tugas dalam jumlah banyak

1 1.1 9 10.1 34 38.3 44 49.4 1 1.1 89 100

Sumber : Data primer dengan pengolahan (2012)

Hasil jawaban kuesioner yang di peroleh dari 89 (delapan puluh satu) responden untuk variabel stres kerja pada Tabel 4.7 yaitu :

a. Pada butir pertanyaan keempat mengenai karyawan merasa menerima pekerjaan yang dapat berpengaruh pada mental, tidak seorang pun menjawab sangat tidak setuju (nol persen), terdapat 9 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 10,1 %, 36 orang ragu- ragu dengan presentase sebesar 40,4%, 43 orang setuju dengan presesntase 48,3%, dan 1 orang sangat setuju dengan presentase 1,1%. Karyawan menyatakan bahwa pekerjaan yang diterima dapat berpengaruh pada mental dikarenakan selama ini konflik perbatasan areal HGU perusaahaan telah berlangsung sangat lama, di sisi

tetap berpengaruh pada mental, namun di sisi tuntutan dari perusahaan karyawan tetap harus memenuhi target kerja. Namun demikian, terdapat juga yang sangat tidak setuju dikarenakan karyawan tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan masalah target kerja dan konflik yang ada.

b. Pada butir kelima mengenai karyawan harus dituntut harus selesai bekerja sesuai target, tidak seorang pun menjawab sangat tidak setuju (nol persen), tidak seorang pun menjawab tidak setuju (nol persen), 24 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 27,0%, 59 orang setuju dengan presentase sebesar 66,3%, dan 6 orang sangat setuju dengan presentase 6,7%. Karyawan menyatakan dituntutnya selesai bekerja sesuai target dalam menjadi beban kerja menyebabkan stres kerja. Hal ini dikarenakan adanya ketakutan dan keharusan mencapai target yang beradu dalam pikiran karyawan. Sehingga apabila karyawan menunda pekerjaannya, karyawan harus tetap mengejar ketertinggalan pekerjaan dan berusaha memenuhi target kerjanya. Namun demikian pun target kerja dapat tidak terpenuhi karena faktor alam dan faktor konflik penggarapan perbatasan areal HGU di mana hal ini akan berdampak pada insentif yang akan diterima karyawan.

c. Pada buitr keenam mengenai karyawan mendapat tugas dalam jumlah banyak, terdapat 1 orang sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 1,1%, 9 orang tidak setuju dengan presentase

sebesar 10,1%, 34 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 38,2%, 44 orang setuju dengan presentase sebesar 49,4% dan 1 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 1,1%. Karyawan menyatakan tugas dalam jumlah banyak menjadi beban kerja yang dapat menyebabkan stres dalam bekerja. Hal ini masih berkaitan dengan poin sebelumnya, jika pekerjaan karyawan tertunda artinya ada pekerjaan yang menumpuk dan hal inilah yang dapat terus bertambah banyak jika terjadi demonstrasi di areal perbatasan HGU. Karena karyawan tidak bisa memanen dan melakukan pekerjaan yang seharusnya. Namun demikian, terdapat juga karyawan yang tidak setuju dan sangat tidak setuju dikarenakan karyawan tersebut tidak bekerja di dekat daerah konflik.

3. Variabel Waktu Kerja (X3

Tabel 4.8 )

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Waktu Kerja sebagai (X3

Butir Pertanyaan ) Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu - ragu Setuju Sangat Setuju Total F % F % F % F % F % F % 7. Karyawan merasa mendapatkan waktu yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan 1 1.1 3 3.4 10 11.2 74 83.1 1 1.1 89 100 8. Karyawan tidak menunda pekerjaan 0 0 2 2.2 12 13.5 71 79.8 4 4.5 89 100 9. Karyawan menggunakan waktu kerja dengan baik

0 0 1 1.1 1 1.1 59 66.6 28 31.5 89 100

Hasil jawaban kuesioner yang di peroleh dari 89 (delapan puluh satu) responden untuk variabel stres kerja pada Tabel 4.8 yaitu :

a. Pada butir ketujuh mengenai karyawan merasa mendapatkan waktu yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan, terdapat 1 orang sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 1,1%, 3 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 3,4%m 10 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 11,2%, 74 orang setuju dengan presentase sebesar 83,1%, 1 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 1,1%, Karyawan menyatakan bahwa waktu dalam dalam menyelesaikan pekerjaan selama ini adalah cukup dikarenakan evaluasi penuh terhadap produksi dilakukan secara bulanan dan dihitung rata-rata pertahun dan dibandingkan dengan angka target yang ditetapkan, sehingga apabila ada pekerjaan yang tertunda karyawan bisa mengejar penyelesaian pekerjaanya segera. Namun demikian terdapat karyawan yang tidak setuju karena karyawan tersebut bekerja pada konflik perbatasan areal HGU.

b. Pada butir pertanyaan kedelapan mengenai karyawan tidak menunda pekerjaan, terdapat tidak seorangpun sangat tidak setuju (nol persen), 2 orang tidak setuju dengan presentase 2,2%, 12 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 13,5%, 71 orang setuju dengan presentase 79,8%, dan 4 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 4,5%. Karyawan dalam hal ini memiliki masalah yang timbul dari dalam diri dalam menunda-nunda penyelesaian pekerjaannya atau timbul

karena masalah eksternal perusahaan seperti demonstrasi terhadap wilayah garapan. Sehingga dapat menimbulkan stres dalam bekerja setelah pekerjaannya menumpuk dalam jumlah banyak dan dituntut dapat mencapai target. Namun demikian, terdapat juga karyawan yang tidak setuju karena karyawan tersebut tidak bekerja pada areal konflik sehingga karyawan tersebut tidak menunda pekerjaan yang harus diselesaikannya.

c. Pada butir pertanyaan kesembilan mengenai karyawan menggunakan waktu kerja dengan baik, terdapat tidak seorangpun menjawab sangat tidak setuju (nol persen), 1 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 1,1%, 1 orang ragu-ragu dengan presesntase sebesar 1,1%, 59 orang setuju dengan presentase sebesar 66,6% dan 28 orang dengan presentase sebesar 31,5%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan menggunakan kerjanya dengan baik karena karyawan harus mampu memberdayakan waktu aman di lapangan saat bekerja, dan mengejar pekerjaan yang tertunda akibat adanya konflik. Sehingga target pekerjaan tetap tercapai. Namun demikian, terdapat juga karyawan yang tidak setuju dan hal ini terjadi karena karyawan tersebut bekerja dekat areal perbatasan HGU.

4. Variabel Motivasi Kerja (Y1

Tabel 4.9 )

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja sebagai (Y1

Butir Pertanyaan ) Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu - ragu Setuju Sangat Setuju Total F % F % F % F % F % F %

10.Karyawan merasa puas terhadap gaji yang diterima

0 0 2 2.2 12 13.5 73 82.0 2 2.2 89 100

11.Karyawan mendapat pujian apabila dapat menyelesaikan tugas dengan baik

2 2.2 0 0 6 6.7 52 58.4 29 32.6 89 100

12.Karyawan mempunyai tanggung jawab yang

besar terhadap pekerjaannya

0 0 0 0 9 10.1 65 73.0 15 16.9 89 100

13.Karyawan mendapat

bantuan dari rekan kerja dalam bekerja

0 0 1 1.1 10 11.2 59 66.3 19 21.3 89 100

14.Karyawan mengharapkan suasana kerja yang harmonis

1 1.1 2 2.2 4 4.5 32 36 50 56.2 89 100

15.Karyawan mendapat

teguran dari atasan apabila

tidak tepat waktu/terlambat

1 1.1 1 1.1 22 24.7 63 70.8 2 2.2 89 100

16.Karyawan akan turun jabatan apabila melakukan kesalahan atau tidak dapat hadir tanpa alasan

4 4.5 9 10.1 20 22.5 52 58.4 4 4.5 89 100

Sumber : Data primer dengan pengolahan (2012)

a. Pada butir pertanyaan kesepuluh mengenai karyawan merasa puas terhadap gaji yang diterima, terdapat tidak seorangpun sangat tidak setuju (nol persen), 2 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 2,2%, 12 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 13,5%, 73

dengan presentase sebesar 2,2%. Karyawan menyatakan bahwa gaji yang diterima selama ini dalam bekerja adalah memuaskan dan menjadi motivasi kerja bagi karyawan. Karena selama ini karyawan mendapatkan gaji yang mencukupi kebutuhan karyawan selain itu gaji yang diterima karyawan didukung dengan bonus gaji yang besarnya dapat tiga kali lebih besar dari gaji pokok. Namun demikian, terdapat karyawan yang tidak setuju. Karena karyawan tersebut merupakan karyawan yang baru bekerja selama 2 tahun dengan lulusan pendidikan SMA. Karyawan tersebut masih bekerja sebagai karyawan lapangan penderes, sehingga mereka merasa tidak layak untuk bekerja sebagai karyawan lapangan dan mendapat gaji seperti yang mereka terima saat ini.

b. Pada butir pertanyaan kesebelas mengenai karyawan mendapat pujian apabila dapat menyelesaikan tugas dengan baik, terdapat 2 orang sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 2,2%, tidak seorangpun tidak setuju, 6 orang ragu-ragu dengan presentase 6,7%, 52 orang setuju dengan presentase 58,4%, dan 29 orang sangat setuju. Karyawan pada hal ini merasa pekerjaan mereka selama ini mendapatkan perhatian dan perhatian, di mana nilai pekerjaan mereka apabila tinggi akan mendapatkan pujian dan pertimbangan kenaikan jabatan. Namun demikian, terdapat karyawan yang merasa tidak setuju karena karyawan tersebut merasa tidak mendapatkan

atasan yang memperlakukan mereka dengan pujian apabila mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

c. Pada butir pertanyaan kedua belas mengenai tanggung jawab karyawan yang besar terhadap pekerjaan, terdapat tidak seorangpun sangat tidak setuju (nol persen), tidak seorangpun tidak setuju (nol persen), 9 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 10,1%, 65 orang setuju dengan presentasu 73,0%, 15 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 16,9%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan secara keseluruhan mengerti tanggung jawab mereka yang besar terhadap pekerjaan ditambah dengan adanya konflik areal perbatasan HGU yang berkaitan dengan keamanan lingkungan kerja, tempat tinggal dan diri sendiri. Sehingga pekerjaan menjadi tanggung jawab yang besar secara keseluruhan.

d. Pada butir pertanyaan ketiga belas mengenai karyawan mendapat bantuan dari rekan kerja dalam berkerja, terdapat tidak seorangpun sangat tidak setuju (nol persen), 1 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 1,1%, 10 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 11,2%, 59 orang setuju dengan presentase 66,3%, dan 19 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 21,3%. Karyawan menyatakan bahwa mereka mendapat bantuan dari rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan karena mereka menyadari perlunya bekerja dalam tim dan menjadikan pekerjaan lebih cepat selesai dalam mecapai target kerja. Namun demikian, terdapat karyawan yang

tidak setuju dikarenakan karyawan tersebut bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah karyawan pimpinan tanpa rekan kerja sama sekali saat melakukan pekerjaannya.

e. Pada butir pertanyaan keempat belas mengenai karyawan mengharapkan terdapat suasana kerja yang harmonis, terdapat 1 orang sangat tidak setuju dengan presentase 1,1%, 2 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 2,2%, 4 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 4,5%, 32 orang setuju dengan presentase sebesar 36,0% dan 50 orang sangat setuju dengan presentase 56,2%. Karyawan menyatakan adanya harapan suasana harmonis untuk mendukung pekerjaan dengan hasil yang baik karena dilihat dari sisi konflik perbatasan areal HGU yang tidak kunjung selesai, membuat suasana kerja tegang dan diliputi rasa khawatir jika sewaktu-waktu demonstrasi anarkis terjadi. Namun demikian, terdapat karyawan yang tidak setuju karena karyawan tersebut merasa suasana kerja telah cukup harmonis pada saat ini.

f. Pada butir pertanyaan kelima belas mengenai karyawan mendapat teguran oleh atasan apabila datang tidak tepat waktu/terlambat, terdapat 1 orang sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 1,1%, 1 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 1,1%, 22 orang ragu- ragu dengan presentse sebesar 24,7%, 63 orang setuju dengan presentase sebesar 70,8%, dan 2 orang sangat setuju dengan presentase 2,2%. Karyawan menyatakan setuju akan adanya teguran

atas keterlambatan atau ketidaktepatan waktu dalam bekerja. Sehingga adanya keadilan terhadap karyawan yang memiliki kehadiran yang baik dengan yang tidak. Namun demikian, terdapat karyawan yang tidak setuju karna karyawan tersebut memiliki tempat tinggal yang cukup jauh dari tempatnya bekerja.

g. Pada butir pertanyaan keenam belas mengenai karyawan akan turun jabatan jika melakukan kesalahan dan tidak hadir tanpa alasan, terdapat 4 orang sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 4,5%, 9 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 10,1%, 20 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 22,5%, 52 orang setuju dengan presentase sebesar 58,4%, dan 4 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 4,5%. Sama halnya dengan di atas, karyawan setuju dengan adanya sangsi atas kesalahan dan ketidakadaan alasan terhadap ketidakhadiran yang dilakukan dengan alasan keadilan. Namun demikian, terdapat karyawan yang tidak setuju karena karyawan tersebut merasa tidak bisa melakukan pekerjaannya tanpa kesalahan dan sangat membutuhkan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

5. Variabel Kinerja Karyawan (Y2

Tabel 4.10 )

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan sebagai (Y2

Butir Pertanyaan ) Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu - ragu Setuju Sangat Setuju Total F % F % F % F % F % F % 17.Karyawan melakukan pekerjaan dengan akurat dan jarang melakukan kesalahan sampai mencapai target

0 0 1 1.1 11 12.4 50 56.2 27 30.3 89 100

18. Karyawan mampu menjalin kerja sama

dengan karyawan yang lain utuk meningkatkan

produktivitas kerja

1 1.1 0 0 4 4.5 61 68.5 23 25.8 89 100

19.Banyaknya volume pekerjaan yang karyawan terima dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan dengan hasil yang diharapkan

0 0 0 0 14 15.7 73 82.0 2 2.2 89 100

20.Karyawan selalu

bersemangat bila mendapat pekerjaan baru

0 0 3 3.4 10 11.2 67 75.3 9 10.1 89 100 21.Karyawan sering mendapat

tambahan pekerjaan

sehingga pekerjaanya lebih banyak dari yang lain

7 7.9 15 16.9 48 55.1 17 19.1 1 1.1 89 100

22.Karyawan mampu meningkatkan prestasi kerja sesuai dengan harapan perusahaan

0 0 0 0 3 3.4 82 92.1 4 4.5 89 100

23.Karyawan memiliki integritas tinggi terhadap perusahaan

1 1.1 0 0 7 7.9 80 89.9 1 1.1 89 100 24.Karyawan tepat waktu

dalam menyelesaikan pekerjaan

0 0 2 2.2 4 4.5 81 91.0 2 2.2 89 100 Sumber : Data primer dengan pengolahan (2012)

a. Pada butir pertanyaan ketujuh belas mengenai karyawan melakukan pekerjaan dengan akurat dan jarang membuat kesalahan dan mencapai target, terdapat tidak seorang pun sangat tidak setuju (nol persen), 1 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 1,1%, 11 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 12,4%, 50 orang setuju dengan presentse sebesar 56,2%, dan 27 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 30,3%. Karyawan menyatakan bahwa mereka mampu bekerja secara akurat dan jarang membuat kesalahan dalam menghasilkan kinerja yang baik. Karena dalam bekerja karyawan mendapatkan pengawasan langsung dari Kepala bagian pekerjaannya. Selain itu, jika mereka melakukan kesalahan maka karyawan juga akan mendapatkan teguran dan peringatan. Sehingga hal ini memacu karyawan untuk bersikap teliti terhadap hasil kerjanya. Namun demikian, terdapat juga karyawan yang tidak setuju dan ragu-ragu dikarenakan karyawan tersebut masih baru bekerja selama 4 tahun masa kerja. Sehingga ada kemungkinan belum memahaminya deskripsi kerja yang diberikan.

b. Pada butir pertanyaan kedelapan belas mengenai karyawan mampu menjalin kerja sama dengan karyawan yang lain untuk meningkatkan produktivitas kerja, terdapat 1 orang sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 1,1%, tidak seorang pun tidak setuju (nol persen), 4 orang ragu-ragu dengan presentase 4,5%, 61 orang setuju dengan presentase sebesar 68,5%, 23 orang sangat setuju dengan presentase

sebesar 28,5%. Karyawan dalam hal ini menyatakan dalam menghasilkan kinerja yang baik karyawan mampu bersinergi dengan rekan kerjanya. Dalam tata nilai perusahaan pada poin keempat pun disebutkan bahwa perusahaan selalu mengutamakan kerjasama tim agar mampu menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan, yang artinya perusahaan juga sepenuhnya mendukung atas suasana kerja yang erat dalam tim. Sehingga dari sisi psikologisnya, karyawan akan merasa bekerja sama-sama dan tidak merasa pekerjaan yang ditanggungnya merupakan beban tersendiri yang lebih berat dari rekan kerjanya yang lain. Namun demikian, terdapat pula karyawan yang tidak setuju dan ragu-ragu berjumlah demikian. Hal ini dapat disebabkan karena karyawan tersebut merupakan karyawan yang bekerja sebagai centeng dan bekerja di malam hari. Karyawan dengan tugas centeng hanya berjumlah dua orang untuk setiap region

yang dibagi. Sehingga hal ini dari sisi psikologis dapat menjadi beban mental tersendiri melihat faktor keamanan dan kesehatan karyawan yang dapat terancam.

c. Pada butir pertanyaan kesembilan belas mengenai banyaknya volume pekerjaan yang karyawan terima dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan dengan hasil yang diharapkan, terdapat tidak seorangpun sangat tidak setuju (nol persen), tidak seorangpun tidak setuju (nol persen), 14 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 15,7%, 73 orang dengan presentase 82,0%, dan 2

orang dengan presentase 2,2%. Karyawan menyatakan karyawan mampu menerima banyak volume pekerjaan dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu dan hasil yang ditetapkan. Hal ini dipacu oleh kebijakan yang diambil oleh manajemen baru dalam perusahaan untuk menyiapkan perusahaan dalam persaingan globalisasi. Karyawan mendapatkan standar kedisiplinan baru dalam mencapai target dan dimotivasi oleh kompensasi tidak langsung berupa penghargaan karyawan teladan skala nasional dan unit kebun dan kenaikan jabatan dalam pekerjaannya. Langkah ini diambil karna mengingat selama ini perusahaan menghadapi manajemen lama yang tidak berubah dan karyawan merasa sudah terbiasa sehingga kurang bersemangat dan ditambah lagi konflik penggarapan areal HGU. Namun demikian, terdapat juga kar

d. Pada butir pertanyaan kedua puluh mengenai karyawan selalu bersemangat bila mendapatkan pekerjaan baru, terdapat tidak seorangpun sangat tidak setuju (nol persen), 3 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 3,4%, 10 orang dengan presentase sebesar 11,2%, 67 orang dengan presentase sebesar 75,3% dan 9 orang dengan presentase sebesar 10,1%. Hai ini menunjukkan bahwa karyawan menyatakan selalu bersemangat dalam mendapatkan pekerjaan baru dikarenakan adanya perlakuan karyawan sebagai aset yang strategis dan memberikan pelatihan dan pengembangan yang optimal serta adanya kenaikan jabatan untuk kinerja karyawan.

Selain itu perusahaan juga memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan komunitas yang berwawasan lingkungan. Namun demikian, terdapat juga karyawan yang tidak setuju sebab karyawan tersebut hamper terbiasa dengan pekerjaannya dan merasa jenuh. Karyawan tersebut juga berada pada usia lanjut sehingga dari sisi psikologisnya, mereka tidak memiliki motivasi pula untuk bekerja selain karna kompensasi yang akan diterima. e. Pada butir pertanyaan kedua puluh satu mengenai karyawan sering

mendapat tambahan pekerjaan sehingga pekerjaannya menjadi lebih banyak dibanding rekan-rekan yang lain, terdapat 7 orang sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 7,9%, 15 orang tidak setuju dengan presentase sebesar 16,9%, 48 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 55,1%, 17 orang setuju dengan presentase sebesar 19,1%, dan 1 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 1,1%. Karyawan menyatakan lebih kepada ragu-ragu dalam pengalaman pernah menerima penambahan pekerjaan sehingga pekerjaan lebih banyak dari pada rekan-rekan lainnya. Penyebab karyawan ragu-ragu terhadap apakah terdapat penambahan pekerjaan dan menjadi memiliki lebih banyak dibanding rekannya adalah adanya konflik areal HGU sehingga oleh perusahaan karyawan secara keseluruhan diminta untuk bersama-sama menjaga keamanan areal tanaman maupun keamanan diri sendiri dan tempat tinggal apabila penggarap melakukan demonstrasi yang anarkis. Untuk sebagian karyawan

merasa hal ini menjadi beban tersendiri di mana letak rumah mereka terletak dekat dengan areal HGU yang menjadi konflik.

f. Pada butir pertanyaan kedua puluh dua mengenai karyawan mampu meningkatkan prestasi kerja sesuai dengan harapan perusahaan, terdapat tidak seorangpun sangat tidak setuju (nol persen), tidak seorangpun tidak setuju (nol persen), 3 orang ragu-ragu dengan presentase sebesar 3,4%, 82 orang setuju dengan presentase sebesar 92,1%, dan 4 orang sangat setuju dengan presentase sebesar 4,5%. Karyawan menyatakan mampu meningkatkan prestasi sesuai dengan harapan perusahaan dalam berkinerja. Karena setiap ada target baru yang harus dicapai atau kebijakan baru yang bermaksud untuk menaikkan kinerja kebun, maka manajemen mampu untuk mensosialisasikannya agar karyawan mengerti harus melakukan pekerjaannya sesuai standar kerja yang ada. Namun demikian, terdapat tiga orang karyawan yang merasa ragu-ragu terhadap kemampuan mereka dalam meningkatkan prestasi sesuai harapan perusahaan, dikarenakan karyawan tersebun di areal perbatasan HGU, sehingga saat konflik dengan demonstrasi oleh penggarap terjadi, akan ada pekerjaan karyawan yang ditunda.

g. Pada butir pertanyaan kedua puluh tiga mengenai karyawan memiliki integritas tinggi terhadap perusahaan, terdapat 1 orang sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 1,1%, tidak

Dokumen terkait