• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.8. Teori-Teori Motivasi

Perkembangann teori manajemen juga mencakup teori-teori motivasi yang berbeda-beda. Ciri-ciri motivasi menurut Anoraga (2004 : 160) yaitu :

1. Majemuk.

2. Dapat berubah-ubah.

3. Berbeda-beda bagi tiap individu.

4. Ada beberapa motif yang tidak disadari oleh individu yang bersangkutan.

Menurut Gibson (dalam Anoraga, 2004 : 160-164) , ada 2 (dua) kelompok teori motivasi, yaitu :

1. Teori Kepuasan

Teori ini menitikberatkan pada faktor-faktor dalam diri orang, yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku. Yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah :

a. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow b. Teori Dua Faktor Herzberg. c. Teori ERG Alferder.

d. Teori Kebutuhan Mc Clelland.

a. Teori Hierarki Kebutuhan – Maslow

Abraham Maslow, penyusun teori ini, menghipotesiskan bahwa dalam diri setiap manusia terdapat lima tingkatan kebutuhan yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis, termasuk lapar, haus, tempat berteduh, seks, dan kebutuhan badaniah lainnya.

2. Kebutuhan akan rasa aman, termasuk keamanan dan perlindungan terhadap gangguan fisik serta emosional.

3. Kebutuhan sosial, termasuk kasih sayang, penerimaan oleh masyarakat, keanggotaan kelompok, dan kesetiakawanan.

4. Kebutuhan penghargaan, termasuk harga diri, kemandirian, keberhasilan, status, pengakuan, dan perhatian.

5. Kebutuhan akan aktualisasi, termasuk kemampuan berkembang, kemampuan mencapai sesuatu, kemampuan mencukupi diri sendiri.

Menurut Maslow, bila kebutuhan tingkat pertama terpenuhi, kebutuhan berikutnya menjadi dominan. Begitu seterusnya secara hierarki.

Maslow dalam Handoko (2003 : 256) mendasarkan “konsep hierarki kebutuhan pada dua prinsip. Pertama, kebutuhan-kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu hirarki dan kebutuhan terendah sampai yang tertinggi, seperti Gambar 2.1. Kedua, suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku”.

Gambar 2.1 Hirarki kebutuhan dari Maslow, dalam teori dan penerapannya sebagai motivasi manajerial. Handoko (2003 : 256)

Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self-actulization needs)

Kebutuhan harga diri (esteem needs) Kebutuhan social (social needs)

Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and security needs) Kebutuhan fisiologis (phisiologicsl needs)

b. Teori Dua Faktor –Herzberg

Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu faktor pemeliharaan dan faktor yang memotivasi orang. Faktor pemeliharaan merupakan kondisi ekstrinsik dari karyawan yang akan menimbulkan ketidakpuasan dan motivator merupakan faktor yang menggerakkan tingkat motivasi.

Adapun faktor intrinsik terdiri dari upah, keamanan kera, kondisi kerja, status prosedur perusahaan, dan lain-lain. Faktor ekstrinsik terdiri dari prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan pekerjaan itu sendiri, dan kemungkinan untuk berkembang.

Teori Motivasi – Pemeliharaan dari Herzberg dalam Handoko (2003 : 259) berdasarkan penelitiannya, yang dilakukannya dengan wawancara terhadap lebih dari dua ratus insinyur dan akuntan. “Hezberg menemukan dua kelompok faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi. Faktor penyebab kepuasan kerja (job satisfaction) mempunyai pengaruh pendorong bagi prestasi dan semangat kerja, dan faktor penyebab ketidakpuasan kerja (job dissatisfaction) mempunyai pengaruh negatif.”

Berikut teori motivasi-pemeliharaan atau teori motivasi-higienis atau teori dua faktor, yang sebenarnya pararel pada teori hirarki kebutuhannya Maslow.

Tabel 2.1

Faktor-Faktor Pemuas dan Pemeliharaan dalam Kerja Faktor-Faktor Pemuas Faktor-Faktor Pemeliharaan

Prestasi Kebijaksanaan dan administrasi

perusahaan

Penghargaan Kualitas pengendalian teknik Pekerjaan kreatif dan menantang Kondisi kerja

Tanggung jawab Hubungan kerja

Kemajuan dan peningkatan Status pekerjaan Keamanan kerja Kehidupan pribadi Penggajian

c. Teori ERG – Alderfer

Menurut teori ini ada 3 (tiga) kebutuhan pokok manusia yaitu ERG (Existence, Relation Needs, dan Growth Needs).

Teori kebutuhan ERG mempunyai asumsi sebagai berikut :

1. Apabila kebutuhan keberadaan kurang terpenuhi, individu terdorong untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Apabila kebutuhan berhubungan dengan orang lain kurang terpenuhi maka individu terdorong untuk memenuhi kebetuhan keberadaan.

3. Apabila kebutuhan akan pertumbuhan kurang terpenuhi maka makin besar hasrat untuk memenuhi kebutuhan akan pertumbuhan tersebut.

d. Teori Kebutuhan – Mc Clelland

Menurut teori ini kebutuhan manusia ada tiga, yaitu kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan akan berafiliasi, dan kbutuhan akan berprestasi. Apabila orang kebutuhannya akan mendesak maka orang tersebut akan termotivasi untuk memenuhinya. Jika kebutuhan kekuasaan makin tinggi maka orang akan berusuha untuk bersikap: senang memberi perhatian untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain, mencari posisi pimpinan, dan berusaha tampil berbicara di muka umum.

Jika kebutuhan afiliasi mendesak, orang akan bersikap dan bertindak untuk membentuk orang lain yang membutuhkan, berusaha membina hubungan yang menyenangkan dan saling pengertian. Jika kebutuhan untuk berprestasi makin tinggi maka orang akan berusaha menetapkan suatu tujuan yang penuh tantangan namun masih mungkin dicapai, melakukan pendekatan yang realistis terhadap risiko, dan bertanggung jawab atas penyelesaiannya.

Teori prestasi dari McClelland dalam Handoko (2003 : 260) menyebutkan bahwa “Motivasi seorang pengusaha tidak semata-mata ingin mencapai keuntungan demi keuntungan itu sendiri, tetapi karena dia mempunyai keinginan yang kuat untuk berprestasi. Keuntungan laba hanyalah suatu ukuran sederhana yang menunjukkan seberapa baik pekerajaan telah dilakukan, tetapi tidak sepenting tujuan itu sendiri”.

2. Teori Proses

Teori ini menitikberatkan pada bagimana perilaku itu digerakkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan. Yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah :

a. Teori Vroom ; b. Teori Skinner ; c. Teori Adams ; d. Teori Locke.

Berikut ini akan dijelaskan teori-teori yang termasuk dalam kelompok teori proses.

a. Teori Vrooms

Menurut Vroom, perilaku kerja individu ditentukan dengan memperkirakan hasil alternatif yang akan diperoleh melalui perilaku tersebut. Menurutnya orang dapat dimotivasi untuk berprilaku kerja tertentu bila :

1. Ada harapan bahwa bila usaha ditingkatkan akan mendapatkan balas jasa.

2. Adanya prestasi dari orang yang bersangkutan bahwa ada kemungkinan tujuan akan tercapai dan ia akan menerima jasa.

Motivasi merupakan fungsi dari valensi dan ekspetasi. Valensi merupakan penilaian atas balas jasa yang diterima sebagai hasil usahanya. Ekspetasi merupakan harapan individu bahwa peningkatan usahanya akan mengarah pada peningkatan balas jasa.

b. Teori Skinner

Teorinya didasarkan pada hukum pengaruh, bahwa perilaku individu yang mempunyai konsekuensi negatif cenderung tidak diulang dan yang mempunyai konsekuensi positif cenderung diulang (menjelaskan penguatan berkenaan dengan pengetahuan yang terjadi, segala konsekuensi perilaku).

c. Teori Adams

Teori ini menjelaskan persamaan berdasarkan perbandingan yang dibuat individu.

d. Teori Locke

Berisikan kerangka tujuan bahwa tujuan yang disengaja atau dengan maksud adalah maksud determinan perilaku.

Dokumen terkait