• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Diksi

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 74-87)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

2. Analisis Diksi

Diksi yang dipakai dalam iklan komersial diklasifikasi menjadi kata abstrak dan kata konkret, kata umum dan kata khusus, kata kajian dan kata populer, sinonim dan antonim.

a. Kata Abstrak dan Kata Konkret

Kata abstrak dan kata konkret dapat dilihat secara jelas dalam setiap kalimat yang diteliti di bawah ini.

1) Bersama ALBIBET, dan keyakinan Anda pada Yang Kuasa, wujudkan harapan sembuh sejak botol pertama!! BUKTIKAN!! (Sindo, 21 Februari 2014, hlm. 17).

2) Kartu Halo Multi Line. Satu tagihan untuk semua nomor Anda. Lebih praktis, lebih terkendali, lebih hemat (Sindo, 25 Februari 2014, hlm. 3).

4) Kenapa mereka pilih Xenia? Xenia akses keluar masuknya gampang. Daihatsu Xenia cocok untuk kondisi Indonesia dengan banyak keunggulan (Sindo, 15 Maret 2014, hlm. 5).

5) BNI. Kini siapa saja punya masa depan cerah (Sindo, 24 Maret 2014, hlm. 10) Pada iklan (1) ditemukan kata abstrak „keyakinan‟. Kata konkretnya adalah doa. Iklan itu menggunakan kata „keyakinan‟ karena pengiklan ingin agar pembaca sungguh-sungguh percaya bahwa Albibet mampu menyembuhkan penyakit diabetes. Tujuaannya adalah untuk mempertegas kegunaan obat albibet. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi percaya bahwa albibet adalah obat paling manjur untuk menyembuhkan diabetes. Dampaknya, pembaca akan membeli obat itu.

Pada iklan (2) ditemukan kata abstrak yaitu „tagihan‟. Kata konkretnya yaitu „uang, sandang, papan‟. Iklan itu menggunakan kata „tagihan‟ karena memiliki konsep atau pengertian. Tujuaannya adalah untuk lebih mengaskan kualitas kartu Halo. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi tertarik menggunakan Kartu Halo. Dampaknya, pembaca akan segera membeli dan menggunakan kartu Halo untuk berkomunikasi.

Pada iklan (3) ditemukan kata abstrak yaitu „bisa‟, kata konkretnya adalah

menulis, mendengar, membaca, berbicara. Iklan itu menggunakan kata „bisa‟ karena

pengiklan ingin mempengaruhi pembaca bahwa Android mampu digunakan untuk mempermudah kerja penggunanya. Tujuaannya adalah mempertegas keunggulan produk Andoid. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca memiliki anggapan bahwa

Android memiliki banyak keunggulan dan dampaknya yaitu pembaca akan membeli produk itu.

Pada iklan (4), ditemukan kata abstrak yaitu „keunggulan‟, kata konkretnya adalah „cakap, baik, kuat‟. Iklan itu menggunakan kata „keunggulan‟ karena pengiklan ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa Xenia memiliki kebaikan yang lebih daripada yang lain. Tujuaanya adalah mempengaruhi pembaca untuk membeli

Xenia. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca akan memandang bahwa Xenia

merupakan produk yang lebih baik dibandingkan dengan mobil lainnya. Dampaknya, pembaca akan memilih membeli mobil Xenia.

Pada iklan (5), ditemukan kata abstrak yaitu „cerah‟, kata konkretnya adalah „warna, bulan, langit, wajah‟. Iklan itu menggunakan kata „cerah‟ karena memiliki konsep yang berarti terang. Tujuannya mempengaruhi pembaca untuk menabung di BNI agar memiliki masa depan yang menjanjikan. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca mengganggap bahwa Bank lain tidak dapat menjamin masa depan sesorang menjadi lebih baik. Dampaknya, pembaca akan memilih BNI untuk bertransaksi.

Kesimpulannya, penggunaan kata abstrak pada kelima iklan di atas bertujuan untuk mengemukakan gagasan atau simpulan umum dari suatu hal.

b. Kata Umum dan Kata Khusus

Berikut ini beberapa kata umum dan kata khusus yang ditemukan.

6) Membantu memelihara kesehatan kulit & tubuh ((iklan Mastin) Sindo, 5 Februari, hlm. 20).

7) New GT 125 EAGLE EYE. Gagah, mewah, nyaman, bertenaga (Sindo, 18 Februari 2014, hlm. 3).

8) Berbagi kasih sayang bersama Chevrolet dengan penawaran spesial dan berbagai hadiah menarik (Sindo, 22 Februari 2014, hlm. 5).

9) PIXY mempersembahkan rangkaian tata rias dekoratif baru yang

mengekspresikan kecantikan wanita Asia terkini (Sindo, 28 Februari 2014,

hlm. 16).

10) ANDROID di pergelangan tangan. Lebih mudah bagi developer untuk membuat aplikasi, dapat digunakan di layar bundar, memonitor lebih baik kebugaran dan kesehatan pengguna (Sindo, 26 Maret 2014, hlm. 15).

Pada iklan (6) ditemukan kata umum yaitu „memelihara‟, kata khususnya adalah „menjaga, merawat, melestarikan‟. Iklan itu menggunakan kata „memelihara‟ karena ingin memberi kesan pada pembaca bahwa Mastin dapat menjaga dan merawat baik-baik kesehatan kulit dan tubuh. Tujuaannya untuk mempengaruhi pembaca gara menggunakan Mastin. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi percaya bahwa Mastin adalah produk yang berkualitas. Dampaknya, pembaca akan membeli dan menggunakan produk itu.

Pada iklan (7) ditemukan kata khusus yaitu ‟Gagah, mewah, nyaman, bertenaga‟, kata umumnya adalah „bagus‟. Iklan itu menggunakan kata khusus karena pengiklan

ingin menunjukan secara detail keunggulan produk yang ditawarkan. Tujuannya agar citra pembaca iklan tidak samar. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi tertarik untuk memiliki motor yang diiklankan. Dampaknya, pembaca akan membeli motor GT 125 EAGLE EYE.

Pada iklan (8) ditemukan kata umum yaitu „menarik‟, kata khususnya adalah „bagus, unik, cantik‟. Kalimat itu menggunakan kata „menarik‟ supaya iklan yang disampaikan menimbulkan kesan menyenangkan pada pembaca. Tujuannya untuk mempengaruhi pembaca supaya membeli Chevrolet. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca ingin memiliki mobil Chevrolet dan memenangkan hadiah yang disediakan. Dampaknya, pembaca akan menjadi konsumtif.

Pada iklan (9) ditemukan kata umum yaitu „ekspresi‟, sedangkan kata khususnya adalah „gerak badan, mimik muka, kata-kata‟. Iklan itu menggunakan kata umum karena pengiklan ingin mengungkapkan/menunjukkan kecantikan wanita Asia dengan menggunakan produk Pixy. Tujuaannya mempengaruhi pembaca untuk membeli dan menggunakan Pixy. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan dan memiliki anggapan bahwa menggunakan

Pixy akan terlihat lebih cantik.. Dampaknya, pembaca akan segera membeli produk

yang diiklankan.

Pada iklan (10) ditemukan kata umum yaitu „kesehatan‟, kata khusus dari kata „kesehatan‟ adalah „jasmani, jiwa, masyarakat‟. Iklan itu menggunakan kata

„kesehatan‟ karena pengiklan ingin menujukkan kepada pembaca bahwa Android tidak memberi dampak negatif terhadap kesehatan pengguna. Tujuannya untuk mengungkapkan keadaan konsumen bila menggunakan produk Android. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca memiliki anggapan bahwa Android memang produk terbaik dibandingkan dengan produk lainnya. Dampaknya, pembaca akan membeli dan menggunakan Android untuk mempermudah kinerja.

Kesimpulannya, penggunaan kata umum pada iklan (6), (8),(9), dan (10) karena pebuat iklan ingin memberi makna yang luas pada pembaca. Penggunaan kata khusus pada iklan (7) bertujuan untuk memberi daya imajinasi pada pembaca.

c. Kata Kajian dan Kata Populer

Di bawah ini beberapa kata kajian dan kata populer yang ditemukan dalam iklan komersial koran Sindo.

11) EM kapsul, diformulasikan dari rempah-rempah alam membantu melancarkan haid (Sindo, 2 Februari 2014, hlm. 13).

12) Dengan herbal. Kulit mulus bebas jerawat ((iklan darsi) Sindo, 12 Februari 2014, hlm.16).

13) Batuk, pilek, alergi? Cepat minum: ALBIGURAA. Aman, Manjur, Multi Manfaat (Sindo, 11 Maret 2014, hlm. 4).

14) LG Hygienic Series. Inovasi mesin cuci Top Load Higienis pertama di Indonesia. LG selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik (Sindo, 14 Maret 2014, hlm. 21).

15) AXA memberikan jaminan untuk dana investasi Anda. Solusi yang memberikan proteksi investasi Anda sebesar 80% dari nilai tertinggi kinerja investasi (Sindo, 24 Maret 2014, hlm. 13).

Pada iklan (11) ditemukan kata kajian yaitu „formulasi‟, kata populernya adalah „olahan‟. Iklan itu menggunakan kata „formulasi‟ iklan karena pengiklan benar-benar ingin menunjukkan bahwa obat yang ditawarkan terjamin mutunya. Tujuannya adalah mempertegas bahwa EM kapsul berguna untuk kesehatan. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi percaya bahwa Em kapsul adalah obat yang baik untuk dikonsumsi. Dampaknya, pembaca akan menggunakan EM kapsul sebagai obat melnacarkan haid.

Pada iklan (12) ditemukan kata kajian yaitu „herbal‟, kata populernya yaitu ramuan alami. Iklan itu menggunakan kata „herbal‟ karena pengiklan benar-benar menunjukkan kesan bahwa bahan yang digunakan untuk mengolah obat itu aman. Tujuannya untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca bahwa obat darsi aman untuk digunakan. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi benar-benar percaya bahwa Darsi memang aman digunakan untuk menghilangkan jerawat. Dampaknya, pembaca akan membeli obat itu. Iklan di atas menawarkan obat kulit pasca banjir yang terbuat dari bahan alami.

Pada iklan (13) ditemukan kata populer yaitu „manjur‟, kata kajiannya adalah efektif. Iklan itu menggunakan kata „manjur‟ karena kata itu lebih sering digunakan di masyarakat. Tujuannya supaya pembaca lebih mengerti dan memahami khasiat

Albigura. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca percaya bahwa Albigura berguna

untuk menyembuhkan flu. Dampaknya adalah pembaca akan menggunakan obat

Albigura ketika flu.

Pada iklan (14) ditemukan kata kajian yaitu „inovasi dan komitmen‟, kata populer „inovasi‟ adalah „pembaharuan‟. Kata populer dari kata „komitmen‟ adalah „keterikatan‟. Iklan itu menggunakan kata „inovasi‟ dan „komitmen‟ karena mesin cuci yang ditawarkan merupakan hasil ciptaan dari para ilmuan. Tujuaannya meyakinkan pembaca bahwa mesin cuci yang ditawarkan memang berkualitas. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi percaya bahwa mesin cuci LG memiliki kualitas tinggi dibanding dengan mesin cuci lain. Dampaknya, pembaca akan memilih menggunakan mesin cuci bemerek LG.

Pada iklan (15) ditemukan kata kajian yaitu „investasi‟, kata populernya yaitu „modal‟. Iklan itu menggunakan kata „investasi‟ karena iklan lebih ditujukan kepada pengusaha. Tujuannya adalah meyakinkan pembaca bahwa AXA merupakan solusi terbaik yang dapat memberikan keuntungan. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi yakin bahwa AXA merupakan produk asuransi yang memastikan ketenangan dan ketentraman nasabahnya.

Penggunaan kata kajian pada iklan (11), (12), (14) dan (15) bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa barang yang diiklankan merupakan ciptaan ilmuan.

Penggunaan kata populer pada iklan (13) karena kata yang digunakan oleh pembuat iklan adalah kata yang dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat.

d. Kata Asli dan Kata Serapan

Di bawah ini beberapa kata asli dam kata serapan yang ditemukan dalam iklan komersial koran Sindo.

16) Ayo ke dealer Toyota terdekat sekarang juga dan menangkan hadiah fantastisnya (Sindo, 11 Februari 2014, hlm. 3).

17) Temukan momen perjalanan keluarga yang lebih berkesan dalam kemewahan baru interior New Nissan Evalia (Sindo, 13 Februari 2014, hlm. 7).

18) SHARP. Dahsyatnya suara tv. Nikmati kesempurnaan suara dan design Sharp AQUOS dengan fitur IIOTO (Sindo, 15 Februari 2014, hlm. 3).

19) Standard Chartered. Ikuti game belanja gratis hadiah hingga Rp 1,1 juta. 1 pengalaman belanja unik. Pakai kartu debit BTN. Belanja Rp 150.000 gratis minyak goreng tropical (Sindo, 7 Maret 2014, hlm. 1).

20) SIMPATI. Makin update. Internetan dengan blackberry pilihan. Kini dapatkan layanan ke Haneda. Lebih dekat, lebih nyaman (Sindo, 14 Maret 2014, hlm. 15).

Pada iklan (16) ditemukan kata serapan yaitu „dealer’, kata aslinya yaitu „penjual‟. Iklan itu menggunakan kata „dealer‟ karena lebih sering digunakan di masyarakat. Tujuannya adalah supaya pembaca lebih mengerti dan memahami iklan

yang disampaikan. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca konsumen terbujuk untuk datang ke dealer Toyota. Dampaknya, pembaca akan datang ke delaer Toyota.

Pada iklan (17) ditemukan kata serapan yaitu „momen‟, kata aslinya yaitu „saat‟. Iklan itu menggunakan kata „momen‟ karena kata itu lebih sering digunakan di masyarakat. Tujuannya supaya iklan yang disampaikan lebih memberi kesan pada pembaca. Pengaruhnya, pembaca menjadi penasaran pada produk yang ditawarkan. Dampaknya, pembaca akan membeli mobil Nissan yang ditawarkan.

Pada iklan (18) ditemukan kata serapan yaitu „design‟, kata aslinya adalah „rancangan‟. Iklan itu menggunakan kata „design‟ karena design merupakan kata yang sering digunakan oleh seorang perancang. Tujuannya adalah menunjukkan kepada pembaca bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk berkelas. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi yakin bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk berkualitas. Dampaknya, pembaca akan membeli dan menggunakan produk dari Sharp.

Pada iklan (19) ditemukan kata serapan yaitu „game‟, kata aslinya yaitu „permainan‟. Diksi kedua yang ditemukan pada iklan yang sama berupa kata asli yaitu „belanja‟, kata serapannya yaitu „shopping‟. Iklan itu menggunakan kata „game‟ dan „belanja‟ karena kedua kata itu merupakan kata yang sering digunakan di masyrakat. Tujuannya supaya pembaca mengerti dan memahami iklan yang disampaikan. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi tertarik untuk

menggunakan kartu debit Standard Chartered. Dampaknya, pembaca akan menggunakan kartu debit yang ditawarkan.

Pada iklan (20) ditemukan kata serapan yaitu „update‟, kata aslinya yaitu „terbaru‟. Iklan itu menggunakan diksi „update‟ karena kata itu lebih dikenal oleh kalangan pembaca yang menyukai gadget. Tujuannya mempengaruhi pembaca untuk menggunakan kartu simpati. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca tidak mau menggunakan kartu merek lain. Dampaknya, pembaca menjadi konsumtif.

Kesimpulannya, penggunaan kata serapan pada iklan (16) sampai (20) bertujuan agar iklan yang disampaikan terlihat lebih gaul sehingga menarik bagi pembaca. Penggunaan kata asli dalam iklan tentu saja dapat membuat sebuah iklan lebih mudah dipahami oleh orang banyak.

e. Sinonim dan Antonim

Di bawah ini beberapa kata sinonim dan antonim yang ditemukan dalam iklan komersial koran Sindo.

21) Bahagiakan keluarga Anda di tahun baru Imlek ini dengan udara sehat & limpahan hadiah-hadiah dari kami. Plasmacluster hanya dari sharp (Sindo, 7 Februari 2014, hlm. 1).

22) Sendi Cream membantu meredakan pegal, linu, nyeri otot pinggang dan Encok (Sindo, 20 Februari 2014, hlm. 27).

23) ERTIGA JUARA, Hadiahnya terus berlimpah, kebahagiaan makin bertambah. Lebih dari 100.000 keluarga Indonesia telah memilih Suzuki Ertiga dan kini saatnya Anda pun menjadi bagian dari mereka (Sindo, 21 Februari 2014, hlm. 7).

24) Laser printer cerdas untuk produktivitas optimal. Begitu cerdas hingga tidak memerlukan tambahan memori (Sindo, 3 Maret 2014, hlm. 3).

25) CANON. Irit itu perlu asal tetap berkualitas. Mencetak sampai dengan 800 halaman per katrid (Sindo, 19 Maret 2014, hlm. 10).

Pada iklan (21) ditemukan sinonim kata „bahagia‟ yaitu „senang, gembira, sukacita‟, antonimnya adalah „sedih‟. Iklan itu menggunakan kata „bahagia‟ karena kata itu merupakan kata yang menunjukkan bebas dari segala yang menyusahkan. Tujuannya meyakinkan kepada pembaca bahwa tahun baru imlek bisa menjadikan keluarga bahagia. Pengaruhnya, pembaca akan berebut untuk mendapatkan hadiah yang ditawarkan. Dampaknya, pembaca akan membeli pendingin ruang bermerek

Sharp.

Pada iklan (22) ditemukan berupa sinonim kata „meredakan‟ yaitu „mengurangi, meredup, menyusut‟. Iklan itu menggunakan kata „meredakan‟ karena kata itu lebih tepat digunakan dalam iklan yang ditawarkan. Tujuannya supaya pembaca memahami iklan yang disampaikan. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca menjadi percaya bahwa sendi cream mampu menyembuhkan penyakit sendi. Dampaknya, pembaca akan membeli sendi cream.

Pada iklan (23) ditemukan sinonim kata „hadiah‟ yaitu „bonus, cendera mata, kado‟. Iklan itu menggunakan kata „hadiah‟ karena pengiklan ingin membuat

pembaca seolah-olah berlomba untuk membeli Ertiga. Tujuannya supaya iklan yang disampaikan dapat menarik bagi pembaca. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi ingin memiliki Ertiga dan berambisi untuk memenangkan hadiah yang disediakan. Dampaknya, pembaca akan berlomba-lomba untuk membeli mobil yang ditawarkan.

Pada iklan (24) ditemukan sinonim kata „cerdas‟ yaitu „genius, bijaksana, cerdik, cemerlang‟. Antonimnya adalah „bodoh‟. Iklan itu menggunakan kata „cerdas‟ karena cerdas memiliki makna bahwa laser printer merupakan pinter yang sempurna. Tujuannya yaitu meyakinkan pembaca bahwa printer yang ditawarkan merupakan printer yang berkualitas. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca menjadi yakin bahwa hanya laser printer yang paling sempurna. Dampaknya, pembaca akan membeli printer yang ditawarkan.

Pada iklan (25) ditemukan berupa sinonim kata „irit‟ yaitu „hemat, ekonomis, cermat‟. Antonimnya adalah „boros‟. Iklan itu menggunakan kata „irit‟ karena kata itu lebih sering digunakan di kalangan pembaca. Tujuannya supaya iklan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Pengaruh penggunaan diksi itu, pembaca memiliki anggapan bahwa printer bermerek lain boros. Dampaknya, pembaca akan membeli dan menggunakan printer bermerek Cannon.

Kesimpulannya, penggunaan sinomin dan antonim dalam lima iklan di atas bertujuan agar pembaca dapat menginterpretasi iklan yang disampaikan dengan makna yang lain.

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 74-87)

Dokumen terkait