• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Gaya Bahasa

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 49-74)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Analisis Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang ditemukan dalam iklan komersial dianalisis sebagai berikut.

a. Gaya Bahasa Personifikasi

Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan.

1) Esia max-d. Line, BBM, Path, gratis nggak makan kuota (Sindo, 24 Februari 2014, hlm. 8).

2) Berbagi kasih sayang bersama Chevrolet dengan penawaran spesial dan berbagai hadiah menarik (Sindo, 22 Februari 2014, hlm. 5).

3) Pixy mempersembahkan rangkaian tata rias dekoratif baru yang mengekspresikan kecantikan wanita Asia terkini (Sindo, 28 Februari 2014, hlm. 16).

4) Sharp Air Purifier + Humidifier. Dengan 3 kekuatan aksi yang dapat melindungi Anda dan keluarga. Murnikan udara di sekitar Anda dengan Sharp Plasmacluster (Sindo, 28 Februari 2014 hlm. 23).

5) Laser printer cerdas untuk produktivitas optimal. Begitu cerdas hingga tidak memerlukan tambahan memori (Sindo, 3 Maret 2014, hlm. 3).

6) Luxio, sahabat elegan bagi keluarga, hadir dengan berbagai fitur dan desain baru yang mewah (Sindo, 8 Maret 2014, hlm. 13).

Pada iklan (1) gaya bahasa terletak pada kalimat „gratis nggak makan kuota‟. Kegiatan makan dilakukan oleh makhluk hidup. Namun, dalam kalimat itu, kata „makan‟ dilekatkan pada benda mati. Iklan itu menggunakan gaya bahasa personifikasi supaya iklan lebih menarik dan tujuannya adalah mempengaruhi

pembaca untuk menggunakan kartu Esia Max-d. Penggunaaan gaya bahasa pada iklan itu mempengaruhi anggapan konsumen bahwa menggunakan kartu Esia Max-d tidak menghabiskan kuota internet dan dampaknya pembaca akan membeli dan menggunakan kartu Esia Max-d.

Pada iklan (2) gaya bahasa terletak pada kalimat „berbagi kasih sayang bersama Chevrolet‟. Berbagi kasih sayang hanya dapat dilakukan oleh manusia. Namun dalam kalimat itu, berbagi kasih sayang dilekatkan pada sebuah benda mati. Iklan itu menggunakan gaya bahasa personifikasi supaya lebih menarik. Berbagi kasih sayang artinya dengan penawaran spesial dan hadiah menarik, konsumen dapat berbagi kebahagian bersama anggota keluarga yang lain. Tujuannya adalah membuat konsumen tertarik untuk menggunakan mobil Chevrolet. Pengaruh dari penggunaan gaya bahasa itu, pembaca akan memiliki anggapan bahwa mobil dengan merek lain tidak berkualitas dan dampaknya yaitu pembaca akan membeli mobil bermerek Chevrolet.

Pada iklan (3) gaya bahasa terletak pada kalimat „Pixy mempersembahkan …‟. „Mempersembahkan‟ hanya dapat dilakukan oleh manusia. Dalam kalimat itu, kata „mempersembahkan‟ dilakukan oleh benda mati (bukan orang). Iklan itu menggunakan gaya bahasa personifikasi karena bermaksud menawarkan bedak wanita dengan menampilkan berbagai macam produk kecantikan bermerek Pixy. Tujuaannya adalah mempengaruhi pembaca untuk menggunakan produk Pixy. Pengaruh penggunaan bahasa itu, pembaca akan memiliki anggapan bahwa

menggunakan pixy akan terlihat lebih cantik dan dampaknya pembaca akan membeli produk Pixy yang ditawarkan.

Pada iklan (4) gaya bahasa terletak pada kata „melindungi‟. Kekuatan aksi merupakan sifat benda mati. Namun dalam kalimat itu, benda mati itu dilekatkan oleh sifat insani yaitu dapat melindungi. Iklan itu menggunakan gaya bahasa personifikasi supaya iklan lebih menarik dan unik. Tujuaannya supaya pembaca menggunakan AC rumah bermerek Sharp. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca akan memiliki anggapan bahwa ketika menggunakan AC bermerek Sharp, keluarga dapat telrindungi dari berbagai virus, bakteri, serta jamur. Dampaknya adalah pembaca akan segera membeli AC rumah itu.

Pada iklan (5) gaya bahasa terletak pada kalimat „Laser printer cerdas …‟. Cerdas merupakan sifat yang dimiliki oleh manusia. Namun, dalam kalimat itu, cerdas dilekatkan pada sebuah printer (benda mati). Iklan itu menggunakan gaya bahasa personifikasi agar lebih menarik dan unik. Tujuannya adalah menawarkan printer yang dapat mencetak kertas lebih cepat sehingga pembaca tertarik untuk membelinya. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca akan memiliki anggapan bahwa printer Laser lebih baik dibandingkan dengan printer merek lainnya dan dampaknya pembaca akan membeli Laser printer itu.

Pada iklan (6) gaya bahasa terletak pada kalimat „Luxio, sahabat elegan…‟. Kata „sahabat‟ merupakan sifat insani. Namun dalam kalimat itu, kata „sahabat‟ dilekatkan

pada benda mati. Iklan itu menggunakan gaya bahasa personifikasi agar lebih menarik dan unik. Tujuannya adalah mempengaruhi pembaca untuk membeli mobil

Luxio. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca akan memiliki anggapan

bahwa dengan menggunakan mobil Luxio, mereka dapat bepergian kemana pun bersama keluarga dan dampaknya pembaca akan tertarik untuk membelinya.

Kesimpulannya, penggunaan gaya bahasa personifkasi dalam iklan di atas bertujuan agar iklan yang disampaikan lebih menarik dan unik karena memberi sifat-sifat benda mati dengan sifat-sifat-sifat-sifat seperti manusia sehingga dapat bersikap dan bertingkah laku selayaknya manusia. Gaya bahasa personifikasi digunakan pada iklan

b. Gaya Bahasa Prolepsis

Prolepsis atau antisipasi adalah semacam gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.

7) Nissan. Rasakan kebahagiaan valentine, promo 0 % (Sindo, 7 Februari 2014, hlm. 7).

8) Lebih seru dengan desain kartu sesuai keinginanmu. BNI memberi lebih (Sindo, 12 Februari 2014, hlm. 12).

9) Saatnya usaha Anda menjadi besar bersama bjb Kredit Mikro Utama dengan bunga paling rendah dari bank bjb (Sindo, 18 Februari 2014, hlm. 8).

10) Sriwijaya Air. Dari Semarang Free bagasi untuk penumpang masing-masing 20 kg. dapatkan disc. 10% (Sindo, 18 Maret 2014, hlm. 13).

11) AXA memberikan jaminan untuk dana investasi Anda. Solusi yang memberikan proteksi investasi Anda sebesar 80% dari nilai tertinggi kinerja investasi (Sindo, 24 Maret 2014, hlm. 13).

12) Canon Double promo. Dapatkan keuntungan sekaligus untuk pembelian kamera atau lensa canon tipe tertentu (Sindo, 28 Maret 2014, hlm. 7).

Pada iklan (7) gaya bahasa terletak pada kata „kebahagiaan‟ yang digunakan sebelum peristiwa sebenarnya terjadi yaitu promo 0%. Iklan itu menggunakan gaya bahasa antisipasi agar pembaca tertarik untuk membeli mobil Nissan. pengiklan ingin pembaca mengetahui terlebih dahulu dampak yang timbul bila ada promo 0%. Tujuannya menawarkan mobil bermerek Nissan dengan promo dalam rangka valentine sebesar 0%. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca ingin segera memiliki mobil Nissan dan dampaknya yaitu pembaca akan membeli mobil itu.

Pada iklan (8) gaya bahasa terletak pada kata „lebih seru‟ yang digunakan sebelum gagasan sebenarnya terjadi yaitu dapat mendesain kartu sesuai keinginan. Iklan itu menggunakan gaya bahasa antisipasi karena pengiklan ingin membuat pembaca tertarik dengan memaparkan terlebih dahulu kelebihan produk yang diiklankan. Iklan itu bertujuan menawarkan BNI tuplus yang hadir dengan makin banyak kebebasan. Bebas memilih foto kesukaan yang dapat dijadikan sebagai desain kartu. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca tertarik untuk mendesain kartu sesuai keinginan. Dampaknya yaitu pembaca akan memilih BNI untuk bertransaksi.

Pada iklan (9) gaya bahasa terletak pada pada kalimat „saatnya usaha Anda menjadi besar‟ digunakan sebelum gagasan sebenarnya terjadi yaitu kredit dengan bunga paling rendah. Iklan itu menggunakan gaya bahasa antisipasi karena pengiklan ingin memaparkan terlebih dahulu keunggulan bila menggunakan bjb kredit mikro. Tujuannya menawarkan kredit dengan bunga paling rendah. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca ingin usahanya menjadi besar dan dampaknya yaitu pembaca akan melakukan kredit di bjb.

Pada iklan (10) gaya bahasa terletak pada kalimat „Dari Semarang Free bagasi untuk penumpang masing-masing 20 kg‟ digunakan sebelum gagasan sebenarnya terjadi yaitu mendapat diskon 10%. Iklan itu menggunakan gaya bahasa antisipasi karena pengiklan ingin memaparkan terlebih dahulu bonus dari Sriwijaya Air. Tujuannya yaitu menawarkan tiket peasawat Sriwijaya Air dengan bebas bagasi seberat 20 kg dan mendapat diskon sebesar 10% sehingga pembaca tertarik untuk menggunakan Sriwijaya Air. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca akan memilih Sriwijaya Air untuk bepergian jauh dan dampaknya yaitu pembaca akan membeli tiket pesawat itu.

Pada iklan (11) gaya bahasa terletak pada kalimat „Axa memberikan jaminan untuk dana investasi Anda‟ digunakan sebelum gagasan sebenarnya terjadi yaitu memberikan proteksi invetasi sebesar 80%. Iklan itu menggunakan gaya bahasa antisipasi karena pengiklan ingin membuat pembaca tertarik dengan terlebih dahulu memaparkan keunggulan produk yang diiklankan. Tujuannya menawarkan produk

asuransi unit link Axa memberikan keuntungan yang tidak sekedar menyediakan manfaat asuransi jiwa dan kesehatan, tetapi juga jaminan akan investasi yang memastikan ketenangan dan ketentraman bagi nasabahnya. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca menjadi tertarik untuk menggunakan produk asuransi AXA dan dampaknya yaitu pembaca akan menggunakan produk asuransi itu.

Pada iklan (12) gaya bahasa terletak pada kalimat „dapatkan keuntungan sekaligus‟ digunakan sebelum gagasan sebenarnya terjadi yaitu pembelian kamera atau lensa cannon. Iklan itu menggunakan gaya bahasa antisipasi karena pengiklan ingin agar pembaca lebih tertarik dengan memaparkan terlebih dahulu keuntungan bila membeli kamre atau lensa Canon. Tujuannya menawarkan produk Canon dengan banyak promo. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca menjadi tertarik untuk menggunakan produk Canon dan dampaknya yaitu pembaca akan membeli produk Canon itu.

Kesimpulannya, pada kalimat (7) sampai (12) digunakan gaya bahasa prolepsis atau antisipasi karena pembuat iklan ingin pembaca mengetahui terlebih dahulu kelebihan atau keunggulan barang yang diiklankan. Sehingga pembaca menjadi lebih tertarik.

c. Gaya Bahasa Hiperbola

Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan suatu hal.

13) Max pic. Semua orang fotografer. Shoot, edit dan share dengan koneksi cepat esia max-d (Sindo, 5 Februari 2014, hlm. 5).

14) Temukan momen perjalanan keluarga yang lebih berkesan dalam kemewahan baru interior New Nissan Evalia (Sindo, 13 Februari 2014, hlm. 7).

15) SHARP. Dahsyatnya suara tv. Nikmati kesempurnaan suara dan design Sharp AQUOS dengan fitur IIOTO (Sindo, 15 Februari 2014, hlm. 3).

16) Melesat bersama Chevrolet Aveo. Kini tampil semakin dinamis dengan audio steering Switch, Integrated Audio Head Unit dan Turning Lamp baru yang memastikan semua mata mengarah pada setiap gerakanmu (Sindo, 13 Maret 2014, hlm. 3).

17) Honda mobilio. Banyak kelebihan, keunggulan. Apa saja bisa, kemana saja oke (Sindo, 6 Februari 2014, hlm.3).

Pada iklan (13) gaya bahasa terletak pada kalimat „semua orang fotografer‟. Dalam kalimat itu disebutkan bahwa semua orang adalah fotografer, padahal tidak semua orang fotografer. Iklan itu menggunakan gaya bahasa hiperbola karena ingin menegaskan kepada pembaca bahwa dengan menggunakan kartu Esia Max-d maka setiap orang dapat menjadi seorang fotografer. Tujuannya adalah meyakinkan pembaca bahwa kartu Esia Max-d lebih baik daripada kartu lainnya. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca akan memiliki anggapan bahwa kartu Esia

Max-d adalah yang terbaik dibandingkan dengan kartu lainnya dan dampaknya pembaca akan membeli kartu Esia Max-d.

Pada iklan (14) gaya bahasa terletak pada kata „kemewahan‟ yang artinya keadaan yang mewah (serba berlebih). Iklan itu menggunakan gaya bahasa hiperbola karena ingin menunjukkan kepada konsumen bahwa mobil Nissan Evalia akan memberikan kesan mewah pada pengguna. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca akan memiliki anggapan bahwa Nissan Evalia yang terbaik daripada mobil merek lainnya dan dampaknya pembaca akan segera membeli mobil Nissan itu.

Pada iklan (15) gaya bahasa terletak kata „dahsyat‟ yang maknanya mengerikan (menggentarkan), hal ini menyebabkan iklan tersebut melebih-lebihkan. Iklan itu menggunakan gaya bahasa hiperbola karena ingin menawarkan televisi dengan desain khusus yang dapat menciptakan suara yang mengagumkan. Tujuannya supaya pembaca membeli televisi bermerek Sharp. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca akan memiliki anggapan bahwa tv Sharp dapat memberikan suara yang lebih bagus dan jelas. Dampak dari penggunaan gaya bahasa itu, pembaca hanya akan membeli televisi bermerek Sharp.

Pada iklan (16) gaya bahasa terletak pada kalimat „semua mata mengarah pada gerakan‟ padahal tidak mungkin setiap mata mengarah pada setiap gerakan seseorang. Iklan itu menggunakan gaya bahasa hiperbola karena ingin menunjukkan keunggulan mobil Chevrolet Aveo. Tujuaannya adalah supaya pembaca tertarik untuk

membelinya. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca memiliki anggapan bahwa ketika menggunakan mobil Chevrolet Aveo, maka setiap orang akan tertuju pada bagusnya mobilnya itu dan dampaknya pembaca akan membeli Chevrolet Aveo. Pada iklan (17) gaya bahasa terletak pada kalimat “banyak kelebihan, keunggulan. Apa saja bisa”, kalimat itu seolah-olah mengandung makna bahwa Honda mobilio bisa melakukan apa saja tanpa terbatas. Iklan itu menggunakan gaya bahasa hiperbola karena ingin menunjukkan keunggulan Honda mobilio. Tujuannya adalah supaya pembaca terpengaruh untuk membeli Honda Mobilio. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca akan memiliki anggapan bahwa Honda mobilio adalah mobil terbaik dibanding dengan mobil merek lain dan dampaknya konsumen akan membeli Honda mobilio.

Kesimpulannya, penggunaan gaya bahasa hiperbola dalam iklan (13) sampai (17) bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa produk yang diiklankan merupakan produk paling berkualitas dibanding dengan produk yang lain. Agar konsumen tertarik dan mau membeli, pembuat iklan berusaha menujukkan kelebihan produknya dengan cara menggunakan sebuah kata atau kalimat yang bersifat melebih-lebihkan sehingga hal itu dirasa tidak mungkin terjadi.

d. Gaya Bahasa Ironi

Ironi atau sindiran adalah suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya.

18) CANON. Irit itu perlu asal tetap berkualitas. Mencetak sampai dengan 800 halaman per katrid (Sindo, 19 Maret 2014, hlm. 10).

19) BNI. Kini siapa saja punya masa depan cerah (Sindo, 24 Maret 2014, hlm. 10).

Pada iklan (18) gaya bahasa terletak pada kalimat „Irit itu perlu asal tetap berkualitas‟. Iklan itu menggunakan printer Canon yang terbaik. Tujuannya adalah menawarkan printer bermerek Canon yang dapat mencetak sampai 800 halaman per katrid dan pembaca tertarik untuk menggunakannya. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, konsumen memiliki anggapan bahwa printer bermerek lain lebih jelek kualitasnya dan dampaknya adalah pembaca hanya mau membeli printer Canon bukan yang lain.

Pada iklan (19) gaya bahasa terletak pada kalimat „kini siapa saja punya masa depan cerah‟. Iklan itu menggunakan gaya bahasa ironi karena pengiklan ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa BNI yang terbaik. Tujuannya adalah menawarkan BNI yang memberikan pelayanan keuangan dengan produk yang lengkap, mudah, dan terjangkau. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu adalah pembaca memiliki anggapan bahwa penggunaan selain BNI, tidak akan mempunyai

masa depan yang cerah dan dampaknya pembaca akan memilih bertransaksi melalui BNI.

Pada dasarnya, dua iklan di atas bermaksud untuk mengungkapkan bahwa produk yang diiklankan lebih baik daripada produk yang lain. Tetapi dengan menggunakan gaya bahasa ironi, iklan itu terkesan mengolok-olok produk lain.

e. Gaya Bahasa Metonimia

Metonimia adalah gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan sutau hal lain karena mempunyai pertalian yang sangat dekat.

20) EM kapsul, diformulasikan dari rempah-rempah alam membantu melancarkan haid (Sindo, 2 Februari 2014, hlm. 13).

21) Bahagiakan keluarga Anda di tahun baru imlek ini dengan udara sehat & limpahan hadiah-hadiah dari kami. Plasmacluster hanya dari sharp (Sindo, 7 Februari, hlm. 1).

22) ALL NEW COROLA ALTIS. Remarkable Revolution. Beli toyota, ambil 2 kali hadiah fantastisnya (Sindo, 10 Februari 2014, hlm. 4).

23) Saat sakit kepala menyerang, minum Pamol Forte. Dengan kandungan Paracetamol 650 mg, efektif redakan sakit kepala (Sindo, 17 Februari 2014, hlm. 5).

24) Bersama Albibet, dan keyakinan Anda pada Yang Kuasa, wujudkan harapan sembuh sejak botol pertama!! Buktikan!! (Sindo, 21 Februari 2014, hlm. 17). 25) Hemaviton Cardio. Multivitamin untuk membantu menurunkan kolesterol

Pada iklan (20) gaya bahasa terletak pada kata EM kapsul untuk menyebut obat. Iklan itu menggunakan gaya bahasa metonimia karena pengiklan ingin agar pembaca seolah-olah sudah menggunakan Em kapsul. Tujuannya adalah menawarkan kapsul untuk melancarkan haid. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca memiliki anggapan hanya Em kapsul yang dapat melancarkan haid dan dampaknya, pembaca yang mengalami permasalahn haid akan segera membeli Em kapsul.

Pada iklan (21) gaya bahasa terletak pada kata Plasmacluster untuk menyebut sebuah pendingin ruangan (AC). Iklan itu menggunakan gaya bahasa metonimia karena pengiklan ingin agar pembaca seolah-olah sudah menggunakan AC

Plasmacluster. Tujuannya adalah menawarkan AC rumah yang dapat membuat

keluarga merasa nyaman dengan udara yang sehat. Pengaruh penggunaan gaya bahasa metonimia yaitu pembaca memiliki anggapan bahwa menggunakan

Plasmacluster akan membuat suasana rumah menjadi nyaman dan segar sehingga

dampaknya adalah pembaca akan membeli AC rumah.

Pada iklan (22) Gaya bahasa terletak pada kata Toyota untuk menyebut mobil. Iklan itu menggunakan gaya bahasa metonimia karena pengiklan ingin pembaca seolah-olah memiliki mobil Toyota. Tujuannya adalah menawarkan produk mobil

Toyota kepada pembaca dengan hadiah fantastis. Pengaruh penggunaan gaya bahasa

itu, pembaca akan mendapatkan hadiah fantastis ketika membeli Toyota dan dampaknya adalah pembaca akan membeli mobil Toyota Corola.

Pada iklan (23) gaya bahasa terletak pada kata Pamol Forte untuk menyebut obat sakit kepala. iklan itu menggunakan gaya bahasa metonimia karena pengiklan ingin pembaca seolah-olah sudah menggunakan Pamol Forte untuk menyembuhkan sakit kepala. Tujuannya adalah menawarkan obat dewasa untuk meringankan rasa sakit kepala. pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca memiliki anggapan bahwa menggunakan Pamol Forte, sakit kepala langsung sembuh. Dampaknya, pembaca akan membeli obat sakit kepala Pamol Forte.

Pada iklan (24) gaya bahasa terletak pada kata Albibet untuk menyebut obat. Iklan itu menggunakan gaya bahasa metonimia karena pengiklan ingin pembaca seolah-olah sudah menggunakan obat albibet. Tujuannya adalah menawarkan obat dewasa untuk menyembuhkan diabetes. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca memiliki anggapan bahwa ketika sudah minum Albibet, penyakit diabetes sudah pasti sembuh dan dampaknya adalah pembaca hanya akan percaya bahwa hanya albibet yang manjur menyembuhkan penyakit diabetes.

Pada iklan (25) gaya bahasa terletak pada kata Hemaviton Cardio untuk menyebut vitamin. Iklan itu menggunakan gaya bahasa metonimia karena pengiklan ingin pembaca seolah-olah sudah menggunakan vitamin Hemaviton Cardio. Tujuannya adalah menawarkan vitamin untuk membantu menurunkan kolesterol. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca memiliki anggapan bahwa kolesterol bisa turun bila mengkonsumsi hemaviton cardio. Dampaknya yaitu pembaca akan membeli vitamin itu.

Pada iklan (20) sampai (25) gaya bahasa metonimia ditunjukkan dengan menyebut nama produknya. Penyebutan produk itu dilakukan agar pembaca mempunyai pertalian yang begitu dekat dengan barang yang diiklankan. Sehingga pembaca seolah-olah merasakan, menggunakan, atau dengan kata lain pembaca memiliki produk tersebut.

f. Gaya Bahasa Asindenton

Asindenton adalah gaya bahasa yang berupa acuan, yang bersifat padat dan mampat dimana beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung.

26) New GT 125 EAGLE EYE. Gagah, mewah, nyaman, bertenaga (Sindo, 18 Februari 2014, hlm. 3).

27) Sendi Cream membantu meredakan pegal, linu, nyeri otot pinggang dan

Encok (Sindo, 20 Februari 2014, hlm. 27).

28) Lucido-L Triple Beauty Hair Vitamin, mengembalikan kilau rambutmu dalam satu tahap. Sunflower oil dan Moisturizing Agent-nya membuat rambut

lembut, lembab, dan berkilau (Sindo, 28 Februari 2014, hlm. 16).

29) Batuk, pilek, alergi? Cepat minum: ALBIGURAA. Aman, Manjur, Multi

Manfaat (Sindo, 1 Maret 2014, hlm. 19).

30) Android di pergelangan tangan. Lebih mudah bagi developer untuk membuat

aplikasi, dapat digunakan di layar bundar, memonitor lebih baik kebugaran dan kesehatan pengguna (Sindo, 26 Maret 2014, hlm. 15)

Pada iklan (26) gaya bahasa terletak pada kata „gagah, mewah, nyaman, bertenaga‟ yang tidak dihubungkan dengan satu kata penghubung. Iklan itu menggunakan gaya bahasa asindenton karena ingin memaparkan secara detail kualitas sebuah motor. Tujuaannya yaitu menawarkan motor Mio GT yang memiliki bodi gagah, mewah, nyaman, bertenaga. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca memiliki anggapan bahwa Mio GT memiliki banyak keunggulan dan dampaknya yaitu pembaca akan membeli motor Mio GT.

Pada iklan (27) gaya bahasa terletak pada kata „pegal, linu, nyeri otot pinggang, encok‟ yang hanya dihubungkan dengan satu kata penghubung yaitu „dan‟. Iklan itu menggunakan gaya bahasa asindenton karena pengiklan ingin memaparkan khasiat sebuah obat kepada pembaca. Tujuannya adalah menawarkan obat dewasa untuk meredakan penyakit sendi yang aman, manjur, multi manfaat. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca memiliki anggapan bahwa sendi Cream sangat efektif untuk meredakan penyakit sendi dan dampaknya yaitu pembaca akan membeli dan menggunakan sendi cream.

Pada iklan (28) gaya bahasa terletak pada kata „lembut, lembab, berkilau‟ yang hanya dihubungkan dengan satu kata penghubung yaitu „dan‟. Iklan itu menggunakan gaya bahasa asindenton karena pengiklan ingin memaparkan hasil dari penggunaan sebuah vitamin rambut. Tujuaannya adalah menawarkan iklan vitamin rambut wanita untuk mengembalikan kilau rambut. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca memiliki anggapan bahwa Lucido-L Triple Beauty Hair vitamin sangat efektif

digunakan sebagai vitamin rambut. Dalam satu tahap saja, rambut akan berkilau. Dampak yang ditimbulkan yaitu pembaca hanya percaya pada vitamin rambut yang ditawarkan daripada vitamin rambut lainnya.

Pada iklan (29) gaya bahasa terletak pada kata „aman, manjur, multi manfaat‟ yang tidak dihubungkan dengan kata penghubung. Iklan itu menggunakan gaya bahasa asindenton karena pengiklan ingin memaparkan khasiat sebuah obat batuk. Tujuannya adalah meanawarkan obat untuk menyembuhkan batuk, pilek, alergi. Pengaruh penggunaan gaya bahasa itu, pembaca memiliki anggapan bahwa albigura adalah obat paling manjur dan aman untuk menyembuhkan flu. Dampaknya adalah pembaca akan membeli dan menggunakan albigura.

Pada iklan (30) gaya bahasa terletak pada kalimat „Lebih mudah bagi developer untuk membuat aplikasi, dapat digunakan di layar bundar, memonitor lebih baik kebugaran dan kesehatan pengguna‟. Iklan itu menggunakan gaya bahasa asindenton karena pengiklan ingin memaparkan keunggulan sebuah produk android. Tujuannya menawarkan produk android yang lebih berkualitas dibanding produk lain. Pengaruh

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 49-74)

Dokumen terkait