• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dimensi Win Base

ANALISIS PRODUK

3.1 ANALISIS DIMENSI PRODUK .1 Analisis Dimensi Eretan .1 Analisis Dimensi Eretan

3.1.2 Analisis Dimensi Win Base

Tabel 3. 2 Perbandingan Dimensi Design dan Aktual Win Base 1

Kode Desain Aktual

A 16 mm 17 mm B 44 mm 45 mm C 3 mm 3 mm D 60 mm 60 mm E 12 mm 13 mm F 4 mm 4 mm G 38 mm 38 mm H 45 mm 45 mm Analisis:

 Pada kode A dan B yang akual memiliki ukuran yang lebih besar dibanding dengan desain. Kedua kode terdapat perbedaan lebar pada aktual dan desain. Hal ini dikarenakan pada saat pengukuran allowance yang diberikan cukup banyak yaitu 2 mm. Setelah permukaan sisi benda kerja rata allowance yang dibuang hanya membutuhkan 1 mm sehingga hasil ukuran yang didapat melebihi ukuran desainnya.

 Pada kode C yang merupakan ukuran dari sisi miring dari benda kerja memuliki ukuran dimensi desain dan aktual yang sama. Hal ini dikarenakan pada operator lebih teliti melakukan pegukuran dan pemotongan benda kerja  Pada kode D, dimana panjang dari benda kerja plat L memiliki ukuran dimensi

desain dan aktual yang sama. Hal ini terjadi karena operator lebih teliti dalam pengukuran awal dengan memberikan sedikit allowance sebesar 1 mm dan pada saat pemotongan allowance yang diberikan telah berkurang untuk meratakan permukaan sisi dari benda kerja. Allowance yang diberikan berguna untuk menghindari ukuran yang kelonggaran yang diberikan untuk mendapatkan ukuran yang sama dengan desain dan meratakan sisi permukannya jika pada saat pemotongan tidak lurus.

95  Pada kode E tedapat perbedaan antara aktual dan desain. Hal ini dikarenakan pada saat pengukuran operator kurang teliti dan akhirnya pada kerja bangku yaitu pemotongan hasilnya tidak sesuai dengan ukuran dimensi desain.

 Pada kode F, G, dan H memiliki ukuran yang sama antara desain dan aktual. Hal ini dikarenakan pada saat pengukuran operator lebih teliti dan fokus pada pemotongan kerja bangku. Selain itu allowance yang diberikanb lebih sedikit sebanyak 1 mm.

Maka, produk yang kami hasilkan tidak sesuai dengan desain. Sudah terlihat pada setiap kode memiliki ukuran aktual berbeda dengan desain. Untuk mendapatkan ukuran yang sesuai, kami menyarankan agar dalam melakukan pengukuran lebih teliti, begitu juga pada saat melakukan pemotongan.

Tabel 3. 3Perbandingan Dimensi Design dan Aktual Win Base 2

Kode Desain Aktual

A 3 mm 3 mm B 16 mm 18 mm C 16 mm 18 mm D 38 mm 38 mm E 4 mm 4 mm F 60 mm 61 mm G 12 mm 14 mm H 45 mm 45 mm Analisis:

Dari Tabel diatas menunjukkan perbandingan dimensi desain dengan aktual pada prduk win base 2. Dari ukuran aktualnya didapat perbedaan dengan desain. Dengan mendapatkan ukuran aktual maka kia harus melihat apakah ukurannya sesuai dengan desain. Agar produk yang kita hasilkan pada part ini dapat di assembly. Oleh karena itu ukuran sangat menentukan hasil proses assembly dengan menggabungkan tiap-tiap part.

96 Berikut ini analisi dari tiap-tiap ukuran (kode) yang ada pada tabel diatas yaitu :

 Pada kode A memiliki nilai desain dan aktual sudah sama yang menandakan bahwa praktikan sudah cukup mengerti dan cukup teliti dalam melakukan pengukuran dan pemotongan pada saat kerja bangku.

 Pada kode B dan C memiliki ukuran desain dan aktual yang berbeda. Hal ini dikarenakan pemberian allowance yang cukup besar dan pada saat pemotongan melewati garis yang sudah diukur.

 Pada kode D yaitu panjang benda kerja plat L memiliki ukuran yang sama antara desain dan aktual. Dalam pengukuran operator memberikan allowance yang cukup kecil yaitu 1 mm, sehingga pada saat pemotongan dan pengelasan allowance yang diberikan sudah habis dan ukurannya sudah sesuai dengan desain.

 Pada kode E yang merupakan ketebalan dari benda kerja. Kedua kode ini memuliki ukuran dimensi desain dan aktual yang sama. Hal ini dikarenakan pada benda kerja yang sebanarnya tidak ada pengurangan lagi.

 Pada kode F dan G, dimana panjang dan lebar benda kerja plat L memiliki ukuran dimensi aktual dan desain yang berbeda. Hal ini dikarenakan allowance yang diberikan cukub besar yaitu 2 mm. Selain itu operator masih kurang menguasai teknik-teknik dari pemotongan pada kerja bangku sehingga pada saat pemotongan operator memotong benda kerja melewati garis ukur.

 Pada kode H memiliki ukuran yang sama antara desain dan aktual. Hal ini dikarenakan pada saat pengukuran operator lebih teliti dan juga operator lebih fokus pada saat melakukan pemotongan benda kerja. Selain itu allowance yang diberikan lebih sedikit.

Dengan produk yang kami hasilkan untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan desain maka diperlukan pengukuran yang teliti dan pemotongan dengan cara kerja bangku yang tepat. Fokus/ konsentrasi pada saat melakukan pemotongan agar pada saat menggergaji, gergaji tidak bergeser melewati garis.

97 3.1.3 Analisis Dimensi Bracket

Tabel 3. 4 Perbandingan Dimensi Design dan Aktual Bracket

Kode Desain Aktual

A 10 3 B 17 17 C 2 -D 45 -E 20 20,9 F 19 -Analisis:

Dari tabel diatas merupakan perbandingan ukuran antar desain dan aktual (yang dihasilkan). Dan dari tabel terlihat bahwa sebagian ukuran tidak dihasilkan. Dari tabel diatas juga menunjukkan perbedaan yang sangat jauh. Oleh karena itu produk bracket yang kami hasilkan tidak sesuai dengan yang ada pada desain.

 Kode A pada desain tertera diameter lubang lingkaran 10 mm dan diameter pada benda operator 3 mm. Terjadi perbedaan yang cukup besar dengan desain. Disebabkan karena pada saat melakukan drilling (pembuatan lubang) waktu yang diberikan masih kurang. Sehingga operator hanya mampu membuat diameter lubang sebesar 3 mm.

 Kode B ukuran desain yang ada 17 dan pada akutal juga 17. Jadi dalam pengukuran operator dapat menghasilkan pola dengan benar sehingga dalam penggergajian baik.

 Kode C dan D tidak menghasilkan ukuran aktual. Operator tidak menyelesaikan proses kerja dengan baik, hal ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan operator untuk menyelesaikan benda kerja dengan ukuran yang ditentukan pada desain masih kurang. Selain itu operator harus bekerja secara bergantian dengan operator yang lain karena mesin di laboratorium masih terbatas jumlahnya.

98  Kode E, ukuran desain dengan ukuran aktual tidak sama, dikarenakan adanya penggergajian yang kurang teliti dan pemberian allowancenya terlalu tinggi sedikit.

 Kode F tidak menghasilkan ukuran aktual. Hal ini dikarenakan operator tidak mempunyai cukup waktu untuk menyelasikan ukuran yang diinginkan pada desai.

Dokumen terkait