• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.3 Analisis Dokumen

Selama kegiatan penelitian berlangsung peneliti berusaha mengumpulkan dokumen-dokumen yang bisa dianalisis yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Peneliti memperoleh beberapa dokumen, yakni surat pribadi dari salah satu binaan untuk murabbi, surat balasan untuk binaan tersebut dan tabel rekapitulasi ibadah.

a. Surat Pribadi

Peneliti berhasil mendapatkan satu surat pribadi yang diberikan oleh satu binaan kepada murabbi. Suatu kali terjadi kesalahpahaman antara binaan-binaan dengan murabbi sehingga menyebabkan dua pertemuan halaqoh tidak kondusif dan suasananya tidak nyaman dan beda dari biasanya.

Awal ketidaknyamanan ini dimulai dari perasaan-perasaan binaan yang merasa kehilangan sosok murabbinya karena beberapa pekan murabbi tersebut cukup sibuk sehingga komunikasi antara binaan-binaan dan murabbi agak terhambat. Pada saat itu binaan merasa ditinggalkan padahal mereka rata-rata sedang mengalami masalah yang menurut mereka cukup pelik.

Lalu seorang binaan sharing dengan teman satu fakultas yang juga seorang kader Jamaah Tarbiyah namun dari kelompok halaqoh yang berbeda, sebut saja namanya Tuti. Binaan tadi bercerita kepada Tuti tentang kondisi halaqoh yang menurutnya tidak lagi nyaman. Binaan-binaan merasa ditinggalkan oleh murabbi yang semakin sibuk. Tuti yang niatnya ingin membantu binaan tersebut,

mengkonsultasikan masalah ini dengan murabbinya. Ternyata murabbi Tuti adalah teman satu halaqoh murabbi binaan tadi. Murabbi Tuti pun menegur

murabbi binaan tadi.

Sang murabbi binaan merasa agak tersinggung. Ia menyayangkan sikap binaannya yang tidak terbuka langsung kepadanya. Sebagai seorang manusia biasa, karena tersinggung tanpa disadarinya sikapnya ke binaan menjadi berubah, agak lebih dingin. Sikap inilah yang membuat suasana halaqoh tidak nyaman. Binaan tadi menyadari bahwa perubahan sikap murabbinya ini adalah karena kesalahannya. Ia bukannya berbicara langsung dengan murabbi tetapi malah cerita dengan orang diluar kelompok halaqohnya. Ia telah melanggar norma tidak tertulis yang disepakati kelompok halaqohnya. Oleh sebab itu ia meminta maaf melalui surat. Berikut kutipan suratnya setelah beberapa kata diubah ke dalam Bahasa Indonesia dan nama yang terlibat diganti.

Assalamu’alaikum warahamtullahi wabarakatuh.

Semoga kakak saya tercinta selalu mendapat lindungan dari Allah.

Kak, langsung saja, saya menulis surat ini karena saya menyadari kesalahan saya. Saya telah melanggar kesepakatan kita. Tidak seharusnya saya cerita tentang masalah internal kelompok kita ke binaan lain. Saya salah kak, semoga kakak mau memaafkan saya. Seharusnya saya langsung cerita ke kakak tentang apa yang kami pikirkan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Saya bingung, kak. Maka dari itu saya cerita ke Tuti, karena ia juga teman dekat saya. Saya tidak menyangka ia menceritakan hal ini ke murabbinya yang ternyata teman kakak. Saya telah membuat kakak tersinggung. Maafkan saya, kak.

Jujur saja, saya merasa sangat kehilangan kakak belakangan ini karena kakak sibuk. Saya akui, mungkin ada yang lebih penting dari kami, tetapi kami masih terlalu rentan untuk ditinggalkan, kak. Kami merasa kakak berubah. Kakak kurang peduli dengan kami, padahal saat ini kami sedang dirundung banyak masalah. Kami sangat membutuhkan kakak.

Kami sangat berharap, kakak kembali seperti dulu, memiliki waktu juga untuk kami. Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya, kak. Semoga dengan surat ini kondisi kita kembali senyaman dulu. Persaudaraan kita makin erat, dan kakak tidak marah dengan kami, terutama saya.

Dengan rasa sayang yang dalam, Binaanmu, Rasty. Untuk mengatasi masalah tadi sang murabbi pun membalas surat binaan tadi. Berikut kutipan suratnya setelah beberapa kata diubah ke dalam bahasa Indonesia dan nama yang terlibat diganti.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Semoga Rasty selalu dilindungi Allah juga. Semoga Allah mengampuni kesalahan kita, terutama kakak.

Rasty sayang, kakak sangat menyayangi kalian. Kakak tidak marah kepada Rasty. Maaf kakak telah salah. Telah bersikap agak dingin kepada kalian waktu itu. Jujur juga, waktu itu kakak sangat sedih sekali. Kakak sedih kalian tidak mau terbuka langsung dengan kakak untuk membicarakan masalah kita jika memang kakak bersalah. Kakak kecewa harus ada campur tangan pihak lain dalam

kelompok halaqoh kita. Tetapi kakak juga telah introspeksi diri. Kakak memang telah bersalah, telah lalai terhadap binaan-binaan kakak.

Tetapi sungguh, kakak tidak bermaksud meninggalkan kalian. Kakak sedang disibukkan oleh pendidikan anak kakak. Waktu dan pikiran kakak sedang agak terkuras ke mereka. Maafkan kakak, ya. InsyaAllah kakak akan memperbaiki kesalahan kakak. Kakak akan selalu memiliki waktu untuk kalian.

Setelah ini kakak harap Rasty dan binaan lain terbuka dengan kakak, dan tidak lagi cerita ke pihak lain jika kakak ada salah ke kalian ini. Setelah ini juga, kita harus kembali kompak dan solid seperti dulu, ya. Tidak ada masalah lagi di antara kita.

Wasalam, Kak Khadijah. Dari surat dan deskripsi di atas terlihat bahwa tidak terbukanya binaan kepada murabbi dapat menyebabkan sedikit hambatan dalam komunikasi antara binaan dengan murabbi. Hambatan ini jika tidak segera diatasi tentunya akan menjadi penghambat pula dalam proses pembinaan seterusnya. Hambatan tidak hanya terjadi pada diri murabbi dan binaan yang bersangkutan, tetapi juga anggota kelompok yang lain.

Saat komunikasi berlangsung tidak efektif, dari hasil pengamatan peneliti, binaan menjadi menurun ketsiqahan atau ketaatannya. Ibadahnya agak menurun, dan kegiatan-kegiatan dakwah yang semestinya berjalan dengan lancar menjadi agak terganggu. Jadi komunikasi antarpribadi murabbi dan binaan juga berpengaruh terhadap kelompok dan dalam penanaman sikap tsiqah dan taat binaan itu sendiri.

b. Tabel Rekapitulasi Ibadah

Dari rekapitulasi ibadah (terlampir), terlihat bahwa Sally, salah seorang binaan yang komunikasinya dengan murabbi tidak efektif, ibadahnya juga tidak sebaik teman satu halaqoh lain yang komunikasinya efektif dengan murabbi. Sally sangat jarang mencapai target. Penanaman sikap taat dalam diri Sally belum maksimal. Dari hasil pengamatan peneliti, Sally merasa bahwa target ibadah tidak apa-apa jika tercapai. Ibadahnya yang kurang teratur dan tidak mencapai target ini diakui Sally sendiri yang menjadi penyebab ia masih suka melanggar beberapa aturan jama’ah.

Dokumen terkait