• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ekonomi Pengaruh Produksi, Kurs, Dan Harga Terhadap

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.5 Analisis Ekonomi Pengaruh Produksi, Kurs, Dan Harga Terhadap

80 Tabel 5. 20 Koefisien Determinasi (R2) Pakistan

R-Squared Adjusted R-Squared

0.562115 0.452644

Sumber: Hasil Olah Data Eviews 12

Berdasarkan Tabel 5.19 menunjukkan bahwa pengujian koefisien determinasi (R2)pada negara Pakistan sebesar 0.562115. maka nilai koefisien tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh seluruh variabel independen produksi, kurs, dan harga internasional terhadap perubahan nilai variabel dependen yaitu volume ekspor pinang Provinsi Jambi adalah sebesar 56.21%, sedangkan sisanya sebesar 43.79% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

5.5 Analisis Ekonomi Pengaruh Produksi, Kurs, Dan Harga Terhadap

81 5.5.1.2 Pengaruh Kurs Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara

Singapura

Dari hasil regresi nilai koefisien kurs sebesar -3737.671 dengan nilai probabilita sebesar 0.00301. hasil menunjukkan bahwa variabel kurs memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ekspor pinang Provinsi Jambi ke negara Singapura. Hal ini berarti jika nilai kurs naik sebesar Rp.1, maka akan menyebabkan penurunan volume ekspor pinang sebesar -3737.67 Kg dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga dengan sebaliknya. Menurut teori nilai tukar, kuat lemahnya nilai tukar mata uang suatu negara akan berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang suatu negara akan berpengaruh terhadap nilai ekspor ke negara tersebut, dimana jika mata uang suatu negara mengalami penguatan atau apresiasi nilai tukar, maka nilai ekspor negara tersebut cenderung menurun, hal ini dikarenakan harga komoditi negara tersebut akan terlihat lebih mahal dimata uang luar negeri yang mengalami pelemahan, nilai tukar dari negara tersebut.

Ketika nilai kurs mata uang asing naik maka negara pengekspor akan rugi dikarenakan mereka akan mengimpor dengan harga yang cukup mahal dan dijualkan akan cukup mahal. Sedangkan hukum penawaran mengatakan bahwa

“semakin tinggi tingkat harga suatu barang semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual karena semakin mmenguntungkan bagi produsen, sebaliknya semakin rendah tingkat harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual karena kurang menguntungkan bagi produsen”. Maka dari itu ketika kurs turun maka tingkat harga akan turun, semakin sedikit barang yang ditawarkan dan kurang menguntungkan produsen.

5.5.1.3 Pengaruh Harga Internasional Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Singapura

Hasil regresi dari variabel harga internasional sebesar 5929.870 hasil menunjukkan bahwa variabel harga internasional memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap ekspor pinang di Provinsi Jambi ke negara Singapura. Hal ini berarti jika nilai harga internasional naik sebesar 1 US$, maka akan menyebabkan kenaikan volume ekspor pinang sebesar 5929.87 Kg dengan asumsi variabel lain

82 konstan, begitu juga dengan sebaliknya. Penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan, bahwa kenaikan harga tembaga menyebabkan pula kenaikan pada volume ekspor pinang diProvinsi Jambi. Hal ini disebabkan karena pada tahun-tahun tertentu pinang diProvinsi Jambi mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi sehingga hanya pinang-pinang yang terbaik lah yang di ekspor.

Karena harga sangat mempengaruh volume ekspor.

5.5.2 Analisis Ekonomi Pengaruh Produksi, Kurs, Dan Harga Terhadap Volume Ekspor Pinang Di Provinsi Jambi ke Negara singapura

5.5.2.1 Pengaruh Produksi Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Pakistan

Dari hasil regresi nilai koefisien produksi sebesar 11.37834 dengan nilai prob 0.9738 yang melebihi taraf signifikan yang ditentukan sebesar 0.05. hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel produksi berpengaruh signifikan secara simultan namun secara parsial variabel ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volume ekspor pinang di Provinsi Jambi. Hal ini berarti jika nilai produksi naik sebesar 1 Ton, maka akan menyebabkan kenaikan volume ekspor pinang sebesar 11.37 Kg dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga dengan sebaliknya.

Menurut teori produksi bahwa produksi yang meningkat akan berpengaruh positif terhadap penawaran ekspor. Dikarenakan tidak berpengaruh signifikan, hasil penelitian menunjukkan bahwa saat produksi meningkat tidak selalu volume ekspor juga meningkat karena penawaran yang banyak. Produksi pinang tidak selalu banyak dan saat berjumlah sedikit, banyak hasil produksi yang dipasarkan dipasar domestik. Dan ekspor ke negara Pakistan pun lebih sedikit karena permintaan ekspor pinang lebih sedikit dibanding dengan negara Singapura.

5.5.2.2.Pengaruh Kurs Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Pakistan

Dari hasil regresi nilai koefisien kurs sebesar -1652.720 hasil menunjukkan bahwa variabel kurs memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap ekspor pinang di Provinsi Jambi ke negara Pakistan. Hal ini berarti jika nilai produksi naik

83 sebesar Rp.1, maka akan menyebabkan kenaikan volume ekspor pinang sebesar -1652.72 Kg dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga dengan sebaliknya.

Penguatan rupiah menyebabkan harga barang ekspor turun, maka permintaan ekspor akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori kurs yang menjelaskan bahwa ketika harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta akan turun dan ketika harga turun, maka jumlah barang yang diminta akan naik.

5.5.2.3 Pengaruh Harga Internasional Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Pakistan

Hasil regresi dari variabel harga internasional sebesar 17200.68 hasil menunjukkan bahwa variabel harga internasional memiliki pengaruh positif signikan terhadap ekspor pinang di Provinsi Jambi ke negara Pakistan. Hal ini berarti jika nilai produksi naik sebesar 1 Ton, maka akan menyebabkan kenaikan volume ekspor pinang sebesar 17200.68 Kg dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga dengan sebaliknya. Menurut teori harga internasional bahwa depresiasi nilai tukar domestik menyebabkan nilai ekspor negara lain akan meningkat.

Hal ini disebabkan oleh barang eksportir dipandang murah oleh negara importir sebagai akibat dari menurunya harga relatif dari ekspor negara eksportir.

Sebaliknya, apresiasi nilai tukar domestik akan menurunkan nilai ekspor barang negara eksportir karena barang di negara eksportir dipandang menjadi lebih mahal dibanding dengan barang dengan negara importir.

Dokumen terkait