• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Penelitian Terdahulu

31 menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu. Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) dari barang beserta pelayanannya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi.

Definisi di atas tersebut menjelaskan bahwa harga adalah unsur penting dalam sebuah perusahaan dimana dengan adanya harga maka perusahaan akan mendapatkan income bagi keberlangsungan perusahaan (Riyono, 2016).

32 menguji pengaruh harga dan nilai tukar (kurs) terhadap permintaan ekspor minyak sawit di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data runtun waktu (time series) dimulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2019. Adapun metode analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda (Ordinary Least Square).

Berdasarkan pada hasil analisis diperoleh informasi bahwa secara parsial diperoleh hasil yaitu untuk variabel harga berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap permintaan ekspor minyak sawit di Indonesia. Sedangkan, untuk variabel nilai tukar (kurs) berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan ekspor minyak sawit di Indonesia. (Wahyuni et al., 2021).

Menurut Mutia (2015) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kurs, PDB dan Tingkat Inflasi Terhadap Ekspor Indonesia ke negara Asean (studi pada negara Malaysia, Singapura, Filipina, Dan Thailand)”. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kurs, PDB dan tingkat inflasi terhadap ekspor Indonesia ke negara ASEAN (Studi pada negara Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand). Penelitian ini menggunakan data panel dengan Fixed Effect Model Least Square Dummy Variable (FEM LSDV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDB riil negara tujuan ekspor dan kurs berpengaruh positif terhadap ekspor Indonesia ke negara ASEAN (pada negara Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand). Sedangkan tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap ekspor Indonesia ke negara ASEAN (studi pada negara Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand) (Mutia, 2015).

Menurut Kumbawaya & Swara (2015) dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun 1992-2012”. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh jumlah produksi, harga ekspor dan kurs dollar Amerika Serikat terhadap volume ekspor batubara Indonesia tahun 1992- 2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa pengaruh jumlah produksi, harga ekspor dan kurs dollar Amerika Serikat secara simultan

33 berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor batu bara Indonesia tahun 1992-2012. Namun secara parsial, variabel jumlah produksi saja yang berpengaruh positif dan signifikan (Kumbayana & Swara, 2015).

Menurut Sidabalok (2017) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Komoditas Teh Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh harga ekspor teh Indonesia di luar negeri, nilai tukar rupiah, pendapatan negara, harga kopi terhadap volume ekspor teh Indonesia. Data yang digunakan adalah time series dari tahun 2002 sampai 2013 dan data cross section dari 5 negara pengimpor teh Indonesia yaitu Rusia, Pakistan, Malaysia, Jerman, dan AS. Metode analisis yang digunakan adalah model regresi Ordinary Least Square-Pooled. Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel nilai tukar (EX), harga ekspor teh (PL), pendapatan nasional negara pengimpor (PDB), dan harga kopi (PC) secara bersama-sama berpengaruh signifikan (Sidabalok, 2018).

Menurut Negari & Saskara (2018) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Essential Oil di Indonesia Tahun 2008-2018” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor essential oil Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasion partisipan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini Gross domestic product dan nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor minyak atsiri. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor minyak atsiri. (Ayu et al., 2022).

Menurut Oktaviani (2020) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kelapa Indonesia Periode 1986-2018 Pendekatan Error Correction Model (ECM)”. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produksi dunia, nilai tukar (kurs), harga kelapa dunia, dan Gross Domestic Product (GDP) Amerika Serikat terhadap ekspor kelapa Indonesia. Analisis yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil dalam jangka pendek variabel produksi dunia dan GDP (Gross Domestic Product) Amerika

34 Serikat memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap ekspor kelapa Indonesia, sedangkan variabel harga kelapa dunia memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ekspor kelapa Indonesia, nilai tukar (kurs) berpengaruh positif dan tidak signifikan. Dalam jangka panjang variabel produksi dunia, GDP (Gross Dometic Product) Amerika Serikat memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kelapa Indonesia, sedangkan harga kelapa dunia memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor kelapa Indonesia, nilai tukar (kurs) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ekspor kelapa Indonesia

Menurut Suparman (2014) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Faktor – Faktor yang Memepengaruhi Ekspor Karet Indonesia Tahun 1990-2012”.

Adapun faktor yang diamati dalam penelitian ini adalah Kurs (Dollar AS), harga karet, dan indeks harga perdagangan besar, inflasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yang berupa data time series tahun 1990 – 2012 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Ekspor Karet Indonesia tahun 1990 – 2012. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Hasil dari penelitian ini adalah harga perdagangan besar tadak berpengaruh terhadap ekspor karet Indonesia. Variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap ekspor karet Indonesia, tetapi pada tingkat signifikasi 10%

berpengaruh terhadap ekspor karet Indonesia (Suparman, 2014).

Menurut Aditya Fajariskieyanto Hadi dan Wahyu Agung Setyo dalam penelitian yang berjudul “Analysis Of Factors Affecting The Value Of Export Of Indonesian Cocoa Beans In 1996-2015”. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis nilai ekspor biji kakao Indonesia, menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai ekspor biji kakao Indonesia, variabel independennyaadalah harga internasional biji kakao, kurs rupiah terhadap US$, produksi domestik biji kakao Indonesia dan Gross Domestic Product (GDP) dunia dengan data time series 1996-2015. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel harga internasional dan produksi domestik, dan Gross Domestic Product (GDP) biji kakao berpengaruh positif dan signifikan

35 terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia. Kurs rupiah terhadap US$ berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia (Hadi & Setyo, 2019).

Menurut Naptania Ilmas, Mia Amalia, dan Rafli Risandi yang berjudul

“Analysis Of The Effect Of Inflation And Exchange Rate On Exports In 5-Year Asean Countries (Years 2010–2020)”. Penelitian ini dilakukan di 5 negara di ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina dengan masa uji coba selama 11 tahun-tahun dimulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 dengan 2 variabel independen yang diuji yaitu inflasi dan nilai tukar di 5 negara ASEAN dan variabel dependen yang diuji adalah Ekspor di 5 negara ASEAN. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa inflasi dan nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor di lima negara ASEAN (Ilmas et al., 2022).

Menurut Yulmi Nur Asrini, Siti Hodijah, dan Nurhayani yang berjudul

“Analisis ekspor kayu manis Indonesia ke Amerika Serikat”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan volume ekspor kayu manis Indonesia ke Amerika Serikat, harga kayu manis ekspor, nilai tukar dan produksi kayu manis domestik. Selain itu juga untuk menganalisis pengaruh harga kayu manis ekspor, nilai tukar dan produksi kayu manis domestik terhadap ekspor kayu manis Indonesia ke Amerika Serikat tahun 2000-2017. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh kesimpulan bahwa secara parsial nilai tukar dan produksi kayu manis domestik berpengaruh signifikan tetapi harga kayu manis ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor kayu manis Indonesia ke Amerika Serikat (Asrini et al., 2021).

Menurut Marizha Nurcahyani, Masyhuri, dan Slamet Hartono dalam penelitian yang berjudul “The Export Supply Of Indonesian Crude Palm Oil (Cpo) To India”. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa laju pertumbuhan ekspor CPO Indonesia ke India tahun 2003 sampai 2015 serta faktor-faktor yang

36 memengaruhi ekspor CPO Indonesia ke India tahun 1990 sampai 2015. Metode yang digunakan adalah analisis pangsa pasar dengan perhitungan pertumbuhan standar untuk mengukur laju pertumbuhan serta metode Error Correction Model (ECM) untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pada jangka pendek dan jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekspor CPO Indonesia ke India berfluktuatif serta volume ekspor CPO Indonesia oleh India dipengaruhi oleh bea ekspor CPO Indonesia secara negatif dan signifikan baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek (Nurcahyani et al., 2018).

Menurut Made Sugiarsana dan I Gusti Bagus Indrajaya dengan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Harga, Dan Investasi Terhadap Volume Ekspor Tembaga Indonesia Tahun 1995-2010”. Penelitian ini bertujuan meningkatkan produksi barang ekspor andalannya. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh jumlah produksi, harga, dan investasi terhadap volume ekspor tembaga Indonesia tahun 1995-2010. Teknik analisis yang digunakan adalah regeresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa jumlah produksi, harga dan investasi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor temba ga Indonesia tahun 1995-2010. Secara parsial hanya variabel jumlah produksi yang berpengaruh signifikan sedangkan variabel harga dan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor tembaga Indonesia tahun 1995-2010 (Sugiarsana & Indrajaya, 2019).

Menurut Lalan Gugus Aditama, Edi Yulianto, dan Wilopo dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Produksi Dan Nilai Tukar Terhadap Volume Ekspor”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh produksi dan nilai tukar secara simultan terhadap volume ekspor, pengaruh variabel produksi dan nilai tukar secara parsial terhadap volume ekspor. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan atau explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan secara parsial antara variabel produksi dengan volume ekspor jahe Indonesia ke Jepang dan terdapat pengaruh secara

37 parsial antara variabel nilai tukar dengan volume ekspor jahe Indonesia ke Jepang (Aditama et al., 2015).

2.3 Hubungan Masing-Masing Variabel

Dokumen terkait