• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PINANG DI PROVINSI JAMBI KE SINGAPURA DAN PAKISTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PINANG DI PROVINSI JAMBI KE SINGAPURA DAN PAKISTAN"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PINANG DI PROVINSI JAMBI KE SINGAPURA DAN PAKISTAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

DISUSUN OLEH :

RICA KATERINA SILITONGA C1A018221

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI

2023

(2)

ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rica Katerina Silitonga

NIM : C1A018221

Program Studi : Ekonomi Pembangunan Judul Skripsi :

Dengan ini menyatakan:

1. Skripsi ini adalah karya asli penulis, selama proses penulisan tidak melakukan kegiatan plagiat atas karya orang lain, semua petikan yang saya ajukan dalam skripsi ini sesungguhnya ada dan diarsipkan dengan kaidah ilmiah penulisan.

2. Bila dikemudian hari didapati ketidaksesuaian sebagaimana pada poin (1) maka saya siap menerima sanksi berupa pencabutan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, 10 Februari 2023 Yang membuat pernyataan

\

Rica Katerina Silitonga NIM.C1A018221

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Pinang Di Provinsi Jambi Ke Singapura Dan Pakistan

(3)

iii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Dengan ini Pembimbing Skripsi dan Ketua Program Studi menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh:

Nama : Rica Katerina Silitonga Nomor Mahasiswa : C1A018221

Program Studi : Ekonomi Pembangunan Judul Skripsi :

Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku untuk diujikan pada tanggal yang tertera dibawah ini.

Jambi, 10 Februari 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Haryadi, S.E., M.M.S Dr. Hj. Etik Umiyati, S.E., M.Si NIP.196504011990031002 NIP. 196807091993032002

Mengetahui

Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan

Dr. Hj. Etik Umiyati, S.E., M.Si.

NIP. 196807091993032002

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Pinang Di Provinsi Jambi Ke Singapura Dan Pakistan

(4)

iv TANDA PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Penguji Ujian Komprehensif dan Ujian Skripsi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi pada:

Hari : Jumat

Tanggal : 06 Februari 2023 Jam : 10:00 – s.d selesai WIB

Tempat : Ruang Ujian I, FEB Gedung Baru, Lantai II

PANITIA PENGUJI

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Dra. Rahma Nurjanah, M.E Penguji Utama Dr. Hj. Erni Achmad, S.E., M.Si Sekretaris Yohanes Vyn Amzar, S.E., M.Si Anggota Prof. Dr. H. Haryadi, S.E., M.M.S Anggota Dr. Hj. Etik Umiyati, S.E., M.Si

Disahkan Oleh,

Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. Drs. H. Zulgani, M.P Dr. H. Junaidi, S.E., M.Si

NIP.196205161987031018 NIP.196706021992031003

(5)

v KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Pinang ke Singapura dan Pakistan”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Program Studi Ekonomi Pembangunan, Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua terkasih yang sungguh luar biasa Bapak Kristian Lomo Silitonga dan Ibu Delta Romaida Siregar yang selalu mendoakan dan memberikan semangat dan dukungan baik materil maupun moril yang tak henti-hentinya kepada penulis, dan juga kepada adik-adik saya Melisa Teresita, Agatha Chloe, dan Caesar Daud. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik mengenai bimbingan, dorongan, semangat, saran dan kritik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Junaidi, S.E., M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

2. Bapak Dr. Drs. H. Zulgani, M.P selaku ketua jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

3. Ibu Dr. Hj. Etik Umiyati, S.E., M.Si selaku ketua program studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi dan pembimbing skripsi dua yang telah banyak membantu meluangkan waktunya memberikan bimbingan, pengarahan serta motivasi bagi penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Bapak Prof. Dr. H. Haryadi, S.E., M.M.S selaku dosen pembimbing skripsi satu yang telah banyak membantu meluangkan waktunya memberikan bimbingan, pengarahan serta motivasi bagi penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Dr. Dra. Heriberta, M.E dan bapak alm. Dr. M. Syurya Hidayat, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak

(6)

vi motivasi, nasihat, semangat serta arahan selama proses perkuliahan dan penulisan skripsi ini

6. Bapak dan Ibu dosen, staff, civitas akademik serta seluruh karyawan dan karyawati tata usaha di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi yang telah membantu dalam kelancaran proses administrasi selama menyelesaikan pendidikan di Universitas Jambi.

7. UKM PSM Pinang Masak UNJA yang telah menjadi tempat penulis belajar dan berproses dalam organisasi selama perkuliahan, semoga semakin jaya dan menghasilkan karya-karya yang luar biasa.

8. Support system saya Leonardo Purba yang telah yang selalu memberi dukungan dan masukan, bersabar dalam mendengarkan keluh kesah penulis, serta senantiasa selalu menemani juga memberikan perhatian lebih kepada penulis selama menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Teman sekost saya kost sharon yang telah banyak memberikan kenangan, berbagi suka maupun duka selama menjalani masa studi, semoga suatu saat kita dapat bertemu kembali di suasana yang lebih baik dengan cita-cita yang telah tercapai

10. Teman saya Grace Destasya Aritonang, S.E dan Weny Margaretta Panjaitan, S.E terimakasih sudah menjadi tempat saya berkeluh kesah, membantu saya bahkan memberikan saya motivasi selama dalam penulisan skripsi ini.

Semoga setelah studi kita selesai, kita dapat bertemu kembali dengan keadaan sehat dan sudah menjadi orang yang sukses.

11. Abang sepupu saya Wesli Sirait, S.H., M.H dan kakak-kakak sepupu saya Ns.

Mely Imelda Purba Girsang, S.Kep serta Sarma Onim Purba S.Kom yang ada dijambi saya juga berterimakasih sudah menjadi pengganti orang tua saya selama dijambi, yang memberikan nasihat, motivasi, serta dukungan kepada saya.

12. Semua orang baik yang telah memberikan banyak dukungan dan semangat serta bantuan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

13. Untuk diri sendiri yang telah bertahan dan berjuang sampai di tahap ini melalui setiap proses yang ada.

(7)

vii Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun dalam cara pengungkapannya. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, 10 Februari 2023

Penulis

(8)

viii ABSTRAK

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Ekspor merupakan salah satu cara untuk meningkatkan suatu perekonomian dan ekspor juga bisa dilakukan menjadi sarana menjalinnya suatu hubungan baik antar Negara. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui pengaruh dari dari jumlah produksi pinang, harga dan kurs terhadap nilai ekspor pinang Provinsi Jambi ke negara Singapura dan Pakistan. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear berganda dan uji t.

Analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pengaruh produksi pinang, harga, dan kurs terhadap ekspor di Provinsi Jambi ke negara Singapura dan Pakistan. Analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa pada negara Singapura produksi dan kurs memiliki pengaruh terhadap ekspor sedangkan pada negara Pakistan hanya harga yang memiliki pengaruh terhadap ekspor.

Kata Kunci : Ekspor, Produksi, Kurs, Harga Internasional, Regresi Linear Berganda

(9)

ix ABSTRACT

Export is the sale of goods abroad using a payment system, quality, quantity and other terms of sale that have been approved by the exporter and importer.

Exports are one way to improve an economy and exports can also be used as a means of establishing good relations between countries. This study aims to determine the effect of the amount of areca nut production, price and exchange rate on the value of areca nut exports from Jambi Province to Singapore and Pakistan. The data used is secondary data. The analytical method used is descriptive and quantitative analysis with multiple linear regression analysis techniques and the t test. Multiple linear regression analysis shows that there are differences in the results of the influence of areca nut production, prices, and exchange rates on exports in Jambi Province to Singapore and Pakistan. Multiple linear regression analysis shows that in Singapore, production and exchange rates have an effect on exports, while in Pakistan, only prices have an effect on exports.

Keyword : Export, Production, Exchange Rate, International Price, Multiple Linear Regression.

(10)

x DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 2

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Landasan Teori... 13

2.1.1 Teori Perdagangan Internasional ... 13

2.1.2 Teori Penawaran ... 18

2.1.3 Konsep Dan Pengertian Ekspor ... 19

2.1.3.1 Ekspor ... 19

2.1.3.2 Teori Ekspor ... 19

2.1.3.3 Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Pada Ekspor ... 20

2.1.4 Teori Penawaran Ekspor ... 21

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor ... 22

2.1.6 Produksi ... 24

2.1.6.1 Teori Produksi ... 25

2.1.7 Konsep Dan Pengertian Kurs ... 26

2.1.7.2 Teori Kurs ... 27

2.1.8 Konsep Dan Pengertian Harga Internasional ... 28

(11)

xi

2.1.8.1 Konsep Dan Pengertian Harga Internasional ... 29

2.1.8.2 Teori Harga Internasional ... 30

2.2 Penelitian Terdahulu ... 31

2.3 Hubungan Masing-Masing Variabel ... 37

2.3.1 Hubungan Produksi Dengan Ekspor ... 37

2.3.2 Hubungan Kurs Dengan Ekspor ... 37

2.3.3 Hubungan Harga dengan Ekspor ... 38

2.4 Kerangka Pemikiran... 38

2.5 Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Jenis Dan Sumber Data ... 40

3.1.1 Jenis Data ... 40

3.1.2 Sumber Data ... 41

3.2 Metode Analisis ... 41

3.3 Alat Analisis... 41

3.4 Pengujian Hipotesis ... 44

3.4.1 Uji F ... 44

3.4.2 Uji t ... 45

3.5 Koefisien Determinasi ( ) ... 45

3.6 Uji Asumsi Klasik ... 45

3.7 Definisi Operasional Variabel ... 48

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 49

4.1 Tanaman Pinang... 49

4.2 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jambi ... 50

4.3 Perkembangan Jumlah Penduduk di Provinsi Jambi ... 52

4.4 Perkembangan Ketenaga Kerjaan di Provinsi Jambi ... 53

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56

5.1 Perkembangan Produksi, Kurs Dan Harga Internasional Pinang Terhadap Ekspor Pinang Jambi Ke Negara Singapura Dan Pakistan ... 56

5.1.1 Perkembangan Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Singapura ... 56

(12)

xii 5.1.2 Perkembangan Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara

Pakistan ... 58

5.1.3 Perkembangan Produksi Pinang Provinsi Jambi ... 60

5.1.4 Perkembangan Kurs Indonesia ... 61

5.1.5 Perkembangan Harga Internasional ... 63

5.2 Uji T-Test ... 64

5.3 Pengaruh Produksi Pinang, Kurs, Dan Harga Internasional Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Singapura Dan Pakistan. ... 67

5.4 Analisis Kuantitatif ... 67

5.4.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Keseluruhan ... 67

5.4.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Individual Singapura ... 68

5.4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 68

5.4.2.1.1 Uji Multikolinieritas ... 68

5.4.2.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 69

5.4.2.1.3 Uji Autokorelasi ... 70

5.4.2.1.4 Uji Normalitas ... 70

5.4.2.2 Uji Hipotesis ... 71

5.4.2.2.1 Uji Simultan (Uji F) ... 71

5.4.3 Pengujian Koefisien Regresi Secara Keseluruhan Pakistan .... 74

5.4.4 Pengujian Koefisien Regresi Secara Individual Pakistan ... 75

5.4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 75

5.4.4.1.1 Uji Multikolinieritas ... 75

5.4.4.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 75

5.4.4.1.3 Uji Autokorelasi ... 76

5.4.4.1.4 Uji Normalitas ... 76

5.4.4.2 Uji Hipotesis ... 77

5.4.4.2.1 Uji Simultan (Uji F) ... 77

5.4.4.2.2 Uji Parsial (Uji t) ... 78

5.4.4.2.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 79

5.5 Analisis Ekonomi Pengaruh Produksi, Kurs, Dan Harga Terhadap Volume Ekspor Pinang Di Provinsi Jambi ... 80

(13)

xiii 5.5.1 Analisis Ekonomi Pengaruh Produksi, Kurs, Dan Harga

Terhadap Volume Ekspor Pinang Di Provinsi Jambi Ke

Negara Singapura ... 80

5.5.1.1 Pengaruh Produksi Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Singapura... 80

5.5.1.2 Pengaruh Kurs Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Singapura ... 81

5.5.1.3 Pengaruh Harga Internasional Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Singapura ... 81

5.5.2 Analisis Ekonomi Pengaruh Produksi, Kurs, Dan Harga Terhadap Volume Ekspor Pinang Di Provinsi Jambi ke Negara singapura ... 82

5.5.2.1 Pengaruh Produksi Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Pakistan ... 82

5.5.2.2.Pengaruh Kurs Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Pakistan... 82

5.5.2.3 Pengaruh Harga Internasional Terhadap Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Pakistan ... 83

5.6 Implikasi Hasil Penelitian ... 83

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 86

6.2 Kesimpulan ... 86

6.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN ... 94

(14)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ... 51

Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia Periode 2000-2021 (Jiwa)52 Tabel 4. 3 Perkembangan Tenaga Kerja 2005-2020 ... 54

Tabel 5. 1 Perkembangan Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Singapura .. 57

Tabel 5.2 Perkembangan Ekspor Pinang Provinsi Jambi Ke Negara Pakistan Tahun 2005-2020 ... 59

Tabel 5.3 Perkembangan Produksi Pinang Provinsi Jambi Tahun 2005-2020 ... 61

Tabel 5. 4 Perkembangan Kurs Indonesia Tahun 2005-2020 ... 62

Tabel 5. 5 Perkembangan Harga Internasional Tahun 2005-2020 ... 64

Tabel 5. 6 Hasil Uji t Beda ... 65

Tabel 5. 7 Hasil Estimasi Regresi Linear Berganda Singapura ... 67

Tabel 5. 8 Hasil Uji Multikolinieritas Singapura ... 69

Tabel 5. 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Singapura ... 70

Tabel 5. 10 Uji Autokorelasi Singapura ... 70

Tabel 5. 11 Hasil Uji F Singapura ... 71

Tabel 5. 12 Hasil Uji t Statistik Singapura ... 72

Tabel 5. 13 Koefisien Determinasi (R2) Singapura ... 74

Tabel 5. 14 Hasil Estimasi Regresi Linear Berganda Pakistan ... 74

Tabel 5. 15 Hasil Uji Multikolineritas Pakistan ... 75

Tabel 5. 16 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pakistan ... 76

Tabel 5. 17 Uji Autokorelasi Pakistan ... 76

Tabel 5. 18 Hasil Uji F Pakistan ... 77

Tabel 5. 19 Hasil Uji t Statistik Pakistan ... 78

Tabel 5. 20 Koefisien Determinasi (R2) Pakistan ... 80

(15)

xv DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ... 39 Gambar 5. 1 Uji Normalitas Singapura ... 71 Gambar 5. 2 Uji Normalitas Pakistan ... 77

(16)

xvi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Regresi Linear Berganda Singapura ... 94

Lampiran 2. Hasil Regresi Linear Berganda Pakistan ... 94

Lampiran 3. Uji Normalitas Singapura ... 95

Lampiran 4. Uji Normalitas Pakistan ... 95

Lampiran 5. Uji Heteroskedastisitas Singapura ... 95

Lampiran 6. Uji Heteroskedastisitas Pakistan ... 96

Lampiran 7. Uji Multikolinearitas Singapura ... 96

Lampiran 8. Uji Multikolinearitas Pakistan ... 96

Lampiran 9. Uji Autokorelasi Singapura ... 96

Lampiran 10. Uji Autokorelasi Pakistan ... 97

Lampiran 11. Perkembangan Ekspor Pinang Singapura Pada Tahun 2005-2020 97 Lampiran 12. Perkembangan Ekspor Pakistan Tahun 2005-2020 ... 98

Lampiran 13. Perkembangan Produksi Tahun 2005-2020 ... 98

Lampiran 14. Perkembangan Kurs Tahun 2005-2020 ... 99

Lampiran 15. Perkembangan Harga Internasional Tahun 2005-2020 ... 99

(17)

2 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jambi adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak dipesisir timur, di bagian tengah pulau Sumatra, ibu kota nya berada di kota Jambi. Negara ini menganut sistem perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional yang mampu mengekspor dan mengimpor berupa barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain (Astuti & Ayuningtyas, 2018).

Perdagangan internasional ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi dengan negara lain baik itu perseorangan, swasta ataupun pemerintahan. Kegiatan ekonomi tersebut bisa dalam bentuk perdagangan produk barang dan jasa, pertukaran teknologi, dan sebagainya.

Kegiatan ekonomi ekspor di Indonesia salah satunya adalah perdagangan produk pinang. Pinang merupakan tanaman monokotil yang tergolong kedalam palem-paleman dan masyarakat di Indonesia sudah lama mengenalnya sebagai obat alternatif atau herbal baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Pinang sendiri merupakan salah satu komoditas ekspor yang ada di Provinsi Jambi.

Komoditas tersebut mengalami perkembangan dan perubahan dari volume ekspor di setiap tahunnya. Kegiatan tersebut menjadikan pinang sebagai dominasi di Provinsi Jambi dengan adanya sekitar 60% lahan yang merupakan kawasan perkebunan dan kehutanan. Hadirnya pinang sebagai komoditas di Provinsi Jambi ini akan memberikan dampak perekonomian yang besar (Nurdiansyah & Yoga, 2019).

Tujuan terbesar ekspor di Provinsi Jambi salah satunya ialah Singapura. Hal itu dikarenakan Singapura memiliki sektor industri dan teknologi yang cukup maju dan memadai. Selain itu alasan mengapa banyaknya ekspor ke Singapura adalah karena posisi negara ini terletak pada posisi yang stategis. Tak hanya itu Singapura juga memiliki letak jalur pelayaran yang paling penting di dunia yaitu jalur Selat Malaka yang legendaris. Sedangkan Pakistan sendiri merupakan sebagai pasar perdagangan yang sedang berkembang dan negara Pakistan tidak

(18)

3 termasuk dalam negara tujuan ekspor terbesar di Provinsi Jambi karena sektor industri dan teknologinya baru saja berkembang. Sehingga pada penelitian ini akan membandingkan perkembangan dan pengaruh ekspor dari negara Singapura dan Pakistan (Cahyadi, 2017).

Negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara lainnya seperti India, Pakistan, Banghladesh, Thailand, Myanmar, Srilanka, Vietnam, Malaysia, Singapura serta Nepal juga menggunakan pinang sebagai bahan baku obat-obatan, permen herbal, hingga makanan kecil. Ekspor merupakan proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam melakukan proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain (Rejekiningsih, 2012)

Produk ekspor dari Indonesia adalah hasil pertanian, hasil hutan, hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil industri, dan jasa.

Kegiatan ekspor yaitu:

1. Modal yakni hal penting dalam rangka biaya pedagang bahan baku, biaya pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi dan biaya pengangkutan.

2. Barang yakni diekspor harus dijamin kualitasnya, mulai dari bahan baku yang dipilih, pengolahan yang dilakukan oleh tenaga profesional, sampai menjadi barang siap pakai dengan kemasan yang aman.

3. Peluang pasar yakni hal sangat penting dalam perdagangan. Keberhasilan ekspor sangat ditentukan oleh adanya kepercayaan pelanggan atau konsumen.

4. Peraturan yakni hal penting yang harus diperhatikan oleh eksportir, baik peraturan yang berlaku di Negara kita maupun yang berlaku dinegara tujuan ekspor.

Barang-barang yang di impor ke Indonesia antara lain beras, daging, besi, baja, kain, alat elektronik, kendaraan bermotor, sepeda, alat transportasi. Syarat melakukan kegiatan ekspor dan impor adalah harus memenuhi prosedur yang telah ditentukan, memiliki izin ekspor.

(19)

4 Ekspor memiliki surat izin usaha perdagangan, memiliki izin usaha dari Dept. Teknis/Lembaga Pemerintah, memiliki surat izin ekspor. Faktor pendorong kegiatan ekspor dan impor, untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri, keinginan memperoleh keuntungan dan maningkatkan pendapatan negara.

Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang, keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri, dll.

Ekspor adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri dan dijual di pasar internasional. Sedangkan impor adalah memasukkan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri yaitu barang dan jasa dari luar negeri yang mengalir masuk dari negara tersebut. Ekspor dan impor sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara karena ekspor dan impor merupakan salah satu kompenen yang diperhitungkan untuk menghitung produk (Ashard, 2018).

Dalam suatu negara produksi barang atau jasa sangat diperlukan karena jika produksi dalam suatu negara tidak ada, maka negara tersebut bisa kelaparan, tidak berkembang, bahkan negara itu bisa punah disebabkan produksi yang tidak ada sama sekali. Produksi adalah proses ekonomi untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output) atau produksi adalah suatu proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau menambah nilai suatu produk (barang dan jasa) agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (Muin, 2017)

Produksi dalam kegiatan ekonomi adalah setiap kegiatan atau usaha manusia untuk menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa. Manusia selalu membutuhkan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri. Tidak seorangpun mampu membuat semua barang yang dibutuhkan dalam kehidupannya. Oleh karena itu timbul kerja sama antara manusia satu dengan lainnya. Kerja sama ini memiliki sifat yang melengkapi.

Tujuan utama dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran (Batubara, 2002).

Faktor produksi yang biasa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Fungsi produksi

(20)

5 menunjukkan jumlah maksimum output yang dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu. Untuk mengkaji aspek-aspek produksi ahli ekonomi menggunakan fungsi produksi sebagai alat analisis.

Konsepsi abstrak fungsi produksi yang bersumber pada nilai memungkinkan para ahli ekonomi untuk mengadakan analisis berbagai masalah seperti penentuan sumbangan pendapatan faktor-faktor produksi, pengaruh faktor produksi terhadap pertumbuhan ekonomi, dan sifat-sifat pengangguran teknologi (Muin, 2017)

Produksi menciptakan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Kegiatan produksi membutuhkan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan teknologi. Pada hakekatnya produksi merupakan penciptaan atau penambahan faedah atau bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat dari kebutuhan manusia.

Produksi menitik beratkan pada usaha untuk menimbulkan kegunaan yang lebih banyak dari suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Pada umumnya tujuan perusahaan dengan produksi, yaitu memperoleh laba yang maksimal. Sehingga perlu merencanakan dan menghitung dengan cermat mutu dan kualitas hasil produksi.

Dalam kegiatan jual beli harga merupakan hal yang bukan asing lagi. Hal yang paling utama dalam kegiatan transaksi yaitu mengenai penentuan harga.

Dengan harga-harga yang telah ditentukan penjual dan pembeli dengan mudah melakukan transaksi didalamnya pengertian harga sendiri dapat didefiniskan sebagai berikut. Harga yaitu suatu nilai tukar dalam transaksi jual beli yang dimana bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu dan tempat tertentu. Harga juga dapat diartikan nilai suatu brang yang dihitung berdasarkan pembayaran faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan barang-barang tersebut. Istilah harga juga dapat digunakan untuk memberi harga finansial pada suatu produk barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi nilai juga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu barang sekaligus sebagai variabel (wahyuni et al., 2021).

(21)

6 Harga internasional merupakan salah satu faktor internasional yang mempengaruhi volume ekspor sebuah komoditas. Cateora dan Graham (2007) menjelaskan harga internasional pasar internasional. Menetapkan harga yang tepat merupakan kunci kesuksesan dan kegagalan bahkan ketika pemasar internasional memproduksi produk yang tepat, mempromosikannya dengan benar, dan ekspor pengiriman barang dan jasa yang dijual oleh penduduk negara lain untuk mendapatkan mata uang dari negara pembeli ketika sampai tingkat harga tertinggi, maka konsumen cenderung akan mengganti barang tersebut dengan barang lain yang mempunyai hubungan lebih dekat dan relatif lebih murah.

Sebagian besar perusahaan memulai keterlibatan mereka dalam bisnis luar negeri dengan melakukan ekspor yaitu menjual beberapa produksi regular mereka ke luar negeri. Harga yang melekat pada setiap produk dapat mencerminkan kualitas produk itu sendiri. Dimana harga untuk jenis produk-produk tertentu bukan hanya besaran uang yang dikeluarkan, tetapi juga mencerminkan kualitas produk tersebut. Perdagangan akan terjadi pada suatu perbandingan harga tertentu.

Ekspor merupakan cara yang tepat untuk merasakan pengalaman bisnis internasional, tanpa memerlukan sumber daya manusia dan keuangan yang terlalu besar. Ekspor langsung ataupun ekspor tidak langsung memiliki persamaan yaitu metode yang paling mudah untuk memasuki pasar intenasional (Alamri et al., 2020).

Harga sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekspor, harga adalah sejumlah uang yang telah disepakati secara Internasional dan berlaku di perdagangan internasional. Perdagangan komoditi pinang biasanya mengunakan harga internasional dengan satuan US$/Kg. Ekspor pinang selain dipengaruhi oleh jumlah produksi pinang juga dipengaruhi oleh jumlah produksi pinang juga dipengaruhi oleh harga pinang itu sendiri, dimana harga yang berlaku adalah harga rata-rata pinang di pasaran dunia atau harga internasional.

Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing merupakan rasio nilai antara suatu mata uang dengan mata uang lainnya, dimana kurs membandingkan antara mata uang yang satu dengan mata uang lainnya. Kurs atau nilai tukar adalah catatan harga pasar dari mata uang asing dalam harga mata uang domestik yaitu

(22)

7 harga mata uang domestik dalam mata uang asing. Kurs juga sangat berpengaruh terhadap ekspor nilai tukar lainnya merupakan harga suatu mata uang dari suatu negara yang di ukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya.

Kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, maka akan dapat perbandingan nilai/harga antar kedua mata uang. Valuta asing atau mata uang asing adalah alat pembayaran luar negeri. Jika kita mengimpor pinang dari Singapura, kita dapat membayar dengan dollar. Dollar bagi kita merupakan valuta asing. Apabila kita membutuhkan valuta asing, kita harus menukarkan rupiah dengan uang asing yang kita butuhkan. Perbandingan nilai mata uang asing dengan dengan mata uang dalam negeri disebut kurs (Mokodongan et al., 2018)

Hubungan berlawanan antara nilai tukar atau kurs terhadap ekspor memiliki pengaruh besar dalam perdagangan internasional oleh suatu negara. Perubahan nilai tukar dapat mengubah tingkat ekspor komoditas pinang menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Sehingga nilai tukar terkadang digunakan sebagai alat untuk meningkatkan daya saing (mendorong ekspor). Perubahan posisi ekspor pinang di Indonesia yang mengalami peningkatan inilah yang kemudian berguna untuk memperbaiki keadaan neraca perdagangan, begitu pun dengan sebaliknya.

Pemahaman mengenai hubungan nilai tukar dengan ekspor merupakan hal yang penting bagi pengambil kebijakan ekonomi. Agar dapat mengarahkan tujuan perdagangan internasional suatu negara (Ramdani, 2016).

Nilai tukar (kurs) merupakan suatu mata uang terhadap mata uang asing lainnya yang memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional.

Dengan mengetahui kurs, memungkinkan kita untuk membandingkan harga-harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara. Bila nilai uang suatu negara melemah terhadap nilai uang lainnya (mengalami depresiasi), ekspornya bagi luar negeri akan menjadi murah, sedangkan impor bagi penduduk negara tersebut menjadi semakin mahal. Sebaliknya, bila nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (mengalami apresiasi) maka harga produk negara itu bagi pihak luar negeri makin mahal, sedangkan harga impor bagi penduduk domestik lebih murah.

(23)

8 Tinggi rendahnya dari nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lainnya, ditentukan oleh interaksi penjual dan pembeli valas di pasar valuta asing dari berbagai rumah tangga, perusahaan dan lembaga-lembaga keuangan guna keperluan pembayaran internasional. Kurs yang terlalu terdepresiasi atau terapresiasi akan memperburuk kondisi perekonomian khususnya dari sektor perdagangan internasional (Haura, 2018).

Pengaruhnya adalah nilai tukar yang terlalu melemah akan menimbulkan harga ekspor yang terlalu murah sedangkan harga impor tinggi yang akan mempengaruhi ketidakseimbangan neraca perdagangan. Sebaliknya, bila terlalu menguat harga ekspor diluar negeri menjadi mahal sehingga barang-barang ekspor kurang bersaing khususnya dari segi harga dipasar internasional. Oleh sebab itu, Pemerintah dan Bank Indonesia selaku merupakan otoritas moneter harus dapat mengendalikan nilai kurs melalui berbagai kebijakan moneter yang ada (Haura, 2018).

Tabel 1.1 Perkembangan Ekspor, Produksi, Kurs Dan Harga Pinang Tahun 2011-2015

Tahun

Ekspor Singapura

(kg)

Ekspor Pakistan

(kg)

Produksi (ton)

Kurs (rupiah)

Harga (US$) 2011 30.482.893 6.630.275 76,20 9.068 1.178

2012 32.707.080 2.220.800 42,00 9.670 730

2013 20.636.720 2.337.000 42,82 12.189 736 2014 17.132.560 7.387.100 47,00 12.440 1.214 2015 14.827.880 13.144.000 50,72 13.795 1.389 Sumber : Badan Pusat Statistik

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Provinsi Jambi mengalami fluktuasi dalam nilai ekspor, produksi, kurs dan harga karena dapat dilihat bahwa ditahun 2011 nilai eskpor Singapura memiliki nilai lebih rendah dibanding dengan tahun 2012 yaitu sebesar 2.224.187 kg dari tahun 2011-2015 sedangkan, pada tahun 2011 nilai ekspor ke Pakistan nilainya lebih besar daripada nilai ekspor di tahun 2012 dan 2013 yaitu sebesar 4.409.475 kg dan 4.293.275 kg. Pada tahun 2012 nilai ekspor ke Singapura memiliki nilai tertinggi dibanding dengan nilai 2011-

(24)

9 2015 yaitu dengan nilai 32.707.080 kg sedangkan pada tahun 2012 nilai ekspor ke Pakistan memilki nilai terendah dibanding tahun 2011-2015 yaitu dengan nilai 2.220.800 kg.

Pada tahun 2013 nilai ekspor ke Singapura mengalami penurunan sebesar 3.504.160 kg dari tahun sebelumnya sedangkan nilai ekspor ke Pakistan mengalami peningkatan sebesar 12.070.360 kg dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 nilai ekspor mengalami penurunan 3.504.160 kg dari tahun sebelumnya sedangkan pada tahun 2014 nilai ekspor ke Pakistan mengalami peningkatan sebesar 5.050.100 kg dari tahun sebelumnya. Dan pada tahun 2015 nilai ekspor ke Singapura mengalami penurunan sebesar 2.304.680 kg dari tahun sebelumnya sedangkan nilai ekspor ke Pakistan mengalami peningkatan sebesar 5.756.900 kg.

Jumlah produksi di tahun 2011 memiliki nilai yang cukup besar yaitu 76,20 ton dari tabel diatas. Pada tahun 2012 jumlah produksi memiliki nilai yang paling kecil yaitu 42,00 ton. Pada tahun 2013 jumlah produksi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 0,82 ton. Pada tahun 2014 jumlah produksi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 4,18 ton. Dan pada tahun 2015 jumlah produksi mengalami kenaikan sebesar 3,72 ton dari tahun sebelumnya.

Nilai kurs pada tabel di atas setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 nilai kurs sebesar 9.068 rupiah. Pada tahun 2012 nilai kurs mengalami kenaikan sebesar 602 rupiah dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 nilai kurs mengalami kenaikan sebesar 2.519 rupiah dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 nilai kurs mengalami kenaikan sebesar 1.606 rupiah dari tahun sebelumnya.

Dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan dari jumlah tahun sebelumnya serta memiliki nilai tertinggi dari nilai kurs pada tahun 2011-2014.

Nilai harga di tahun 2011 memiliki nilai terbesar yaitu sebesar 1,2 US$.

Pada tahun 2012 nilai harga menurun sebesar 0,5 US$ dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 nilai harga tetap sama dengan nilai 0,7 US$ dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 nilai harga mengalami kenaikan sebesar 0,5 US$

dari tahun sebelumnya. Serta pada tahun 2015 nilai harga mengalami kenaikan sebesar 0,2 US$ dari tahun sebelumnya.

(25)

10 Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan maka penulis tertarik untuk mengkaji mengenai masalah tersebut dengan membahas tentang “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Pinang Ke Singapura Dan Pakistan”.

1.2 Rumusan Masalah

Ekspor memiliki peranan yang sangat besar dalam meingkatkan pertumbuhan suatu negara. Menurut David Ricardo dalam Malik, (2017) menyatakan bahwa setiap negara sebaiknya dapat menghasilkan beberapa produk yang lebih efisien sehingga produksi atas kebutuhan dapat diperdagangkan secara luas. Apabila suatu negara mampu memproduksi barang maupun jasa dengan jumlah yang banyak dengan biaya yang lebih murah daripada dengan negara lain maka dapat tercipta keunggulan komparatif. Menurut Amir (2004) Pengertian ekspor adalah upaya untuk menjual barang yang kita miliki kepada negara asing dengan menggunakan bahasa asing dan mengharapkan pembayaran dalam bentuk valuta asing (Syaifudin, 2020)

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Dalam menganalisa penawaran yang harus dilakukan dengan memisalkan faktor-faktor lain yang tidak berubah, untuk terlebih dahulu diperhatikan pengaruh dari perubahan harga terhadap penawaran barang oleh para penjual atau produsen. Hukum penawaran mengatakan bahwa:

semakin tinggi tingkat harga suatu barang semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual karena semakin menguntungkan bagi produsen, sabaliknya semakin rendah tingkat harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh para penjual karena kurang menguntungkan bagi produsen.

Menurut teori ekspor semakin tinggi aktivitas ekspor maka akan semakin banyak pendapatan Indonesia yang masuk maka akan semakin tinggi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Jika dilihat dari Tabel 1.1 jika melihat dari banyaknya jumlah produksi yang dilakukan maka itu sangat membantu meningkatkan perekonimian di Indonesia.

(26)

11 Berdasarkan teori tersebut tidak sejalan dengan fakta yang terjadi. Bahwa terlihat jumlah pinang di Provinsi Jambi yang diekspor dari tahun 2011-2015 mengalami naik dan turun pada jumlah produksi dan harga. Produksi sendiri tidak selalu memiliki pengaruh positif dan searah. Sedangkan kurs selama lima tahun terakhir memiliki pengaruh positif dan searah meskipun jumlah ekspor disetiap tahunnya mengalami kenaikan maupun penurunan.

Hukum penawaran mengatakan bahwa: semakin tinggi tingkat harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, begitu juga dengan sebaliknya. Yang berarti jika semakin tinggi harga pinang maka akan semakin banyak jumlah produksi pinang. Sedangkan didalam Tabel 1.1 terlihat bahwa pada tahun 2015 terjadi harga yang cukup tinggi dibanding dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 harga pinang tersebut lebih rendah daripada harga pinang ditahun 2015 walaupun seperti itu pada tahun 2011 jumlah produksi lebih banyak.

Hal ini berarti produksi dan harga tidak selalu memiliki hubungan yang positif dan searah, sedangkan yang diketahui bahwa kurs sangat mempengaruhi adanya ekspor. Dan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perkembangan jumlah produksi, harga, kurs pinang dan ekspor pinang di Provinsi Jambi ke negara Singapura dan Pakistan?

2. Apakah ada perbedaan ekspor pinang di Provinsi Jambi ke Negara Singapura dan Pakistan?

3. Bagaimanakah pengaruh produksi pinang, harga, dan kurs terhadap nilai ekspor pinang di Provinsi Jambi?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis perkembangan jumlah produksi pinang, harga, kurs dan nilai ekspor pinang Provinsi Jambi ke negara Singapura dan Pakistan

(27)

12 2. Untuk mengetahui dan menganalisis ada atau tidaknya perbedaan pada

ekspor pinang di Provinsi Jambi ke Negara Singapura dan Pakistan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari jumlah produksi pinang, harga dan kurs terhadap nilai ekspor pinang Provinsi Jambi ke negara Singapura dan Pakistan.

1.4 Manfaat

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi instansi dan akademis dan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan pihak pemerintah, swasta dan masyarakat dalam meningkatkan produktifitas komoditas pinang. Dan sebagai bahan penambah refensi/literatur bagi peneliti selanjutnya

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi bagi pemerintah Jambi maupun di Indonesia agar mampu mengoptimalkan ekspor sehingga Indonesia dapat memiliki pendapatan yang lebih besar lagi.

(28)

13 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional yaitu urusan dagang atau perniagaan yang menyangkut antar bangsa atau negeri seluruh dunia. Maka dapat disimpulkan bahwa perdagangan internasional adalah termasuk dalam kegiatan pertukaran barang dan jasa antar pelaku ekonomi yang berada pada negara yang berbeda untuk melakukan perpindahan barang dan jasa, perpindahan modal, perpindahan tenaga kerja, perpindahan teknologi (pabrik) dan perpindahan merek dagang.

Kegiatan perdagangan internasional dibagi menjadi dua, yaitu ekspor dan impor.

Perdagangan internasional terjadi jika dua atau lebih negara yang melakukan perdagangan bisa bisa mendapatkan manfaat dari perdagangan tersebut. Selain itu perdagangan internasional juga memberikan kesempatan bagi setiap negara yang memiliki kelimpahan sumber daya untuk melakukan ekspor baik ekspor barang maupun jasa. Dengan adanya perdagangan internasional negara-negara yang tidak mampu menghasilkan barang dan jasanya sendiri maka negara tersebut bisa melakukan ekspor (Dewi, 2020).

1) Teori Klasik

Dalam bukunya Adam Smith “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” dimana, dalam bukunya mengemukakan sebuah faktor-faktor yang menimbulkan pembangunan ekonomi. Menurut pandangan yang dikemukan oleh Adam Smith, kebijaksanaan Laissez-faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, dan perluasan pasar akan mendorong tingkat spesialisasi. Dengan adanya spesialisasi akan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi atau mempercepat proses pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan mendorong produktivitas tenaga kerja dan mendorong tingkat perkembangan teknologi.

Mengenai corak dan proses yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi, Adam Smith mengemukakan apabila pembangunan sudah terjadi maka proses tersebut

(29)

14 akan terus-menerus berlangsung secara kumulatif. Pandangan Smith yang optimis terhadap pola proses pembangunan di atas sangat bertentangan dengan pendapat David Ricardo dan Malthus, yang lebih pesimis terhadap proses pembangunan dalam jangka panjang (Breemer, 2019).

Jangka panjang menurut mereka perekonomian akan mencapai “stationary state”, yaitu suatu keadaan yang dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Sedangkan perkembangan penduduk menurut pendapat mereka, akan menurunkan kembali tingkat pembangunan ke tahap yang rendah. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi merupakan proses tarik menarik antara Law of Deminishing Return dengan kemajuan teknologi. David Richardo menerangkan perlunya perdagangan internasional dalam mengembangkan suatu perekonomian, serta mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari spesialisasi dan perdagangan antar negara.

Teori David Ricardo didasarkan pada nilai tenaga kerja atau theory of labor value yang menyatakan bahwa nilai atau harga suatu produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency) dan production comparative (labor productivity), suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut dapat berproduksi relatif kurang/tidak efisien (Ratna & Tety, 2017).

Dalam teori ini, setiap negara melakukan spesialisasi produk yang dapat diproduksi lebih efisien secara komparatif lalu melakukan perdagangan internasional tanpa hambatan. Maka akan tercapai efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi dan pada gilirannya produksi di dunia secara keseluruhannya akan mencapai nilai maksimum, sehingga semakin tinggi kemakmurannya yang diperoleh. Sedangkan menurut Thomas Robert Malthus, dalam pembangunan ekonomi diperlukan pembangunan yang berimbang antara sektor pertanian dan industri serta perlunya menaikkan permintaan efektif.

(30)

15 Dalam analisis selanjutnya, John Stuart Mill mengemukakan bahwa dalam pembangunan ekonomi diperlukan tabungan, tingkat laba, kemajuan teknologi, distribusi yang adil, perluasan perdagangan luar negeri, dan perubahan kelembagaan (Yulianti & Silvy, 2013)

a. Teori Keunggulan Absolut (absolut advantage)

Menurut Adam Smith dalam Malik, (2017) menyatakan bahwa perbedaan biaya mutlak negara akan terjadi apabila adanya perdagangan antara dua negara (Idris, 2019). Perbedaan biaya mutlak terbentuk oleh beberapa faktor yang dimiliki negara tertentu maupun negara yang tidak memiliki faktor tertentu berdasarkan pada unsur keunggulan absolut dalam komoditas-komoditas yang dimiliki suatu negara.

Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi:

a) Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja.

b) Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.

c) Petukaran di lakukan secara barter atau tanpa uang.

d) Biaya transport di abaikan Perdagangan internasional akan terjadi dan menguntungkan kedua negara bila masing-masing negara memiliki keunggulan absolute yang berbeda.

Dengan demikian, bila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolute untuk kedua jenis produk, maka akan terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan. Hal ini merupakan kelemahan dari teori Absolute Advantage yang dikemukan oleh Adam Smith. Namun, kelemahan-kelemahan yang ada pada teori Adam Smith ini diperbaiki/disempurnakan oleh David Ricardo dengan teori Comparative Advantage (keunggulan komparatif), baik secara Cost Comparative (labor efficiency) maupun production comparative (labor productivity) yang dikemukakan oleh David Ricardo (Wahnidar, 2017).

b. Teori Keunggulan Komparatif (comparative cost)

Menurut David Ricardo dalam Malik, (2017: 22) menyatakan bahwa setiap negara sebaiknya dapat menghasilkan beberapa produk yang lebih efisien sehingga produksi atas kebutuhan dapat diperdagangkan secara luas. Apabila suatu negara mampu memproduksi barang maupun jasa dengan jumlah yang

(31)

16 banyak dengan biaya yang lebih murah daripada dengan negara lain maka dapat tercipta keunggulan komparatif (Andriyani, 2019)

Keunggulan komparatif dapat tetap melakukan perdagangan walaupun salah satu negara tidak memiliki keunggulan absolut atau memiliki kerugian absolut terhadap negara lain dalam memproduksi dua barang. Perdagangan akan tetap menguntungkan apabila negara yang mengalami kerugian absolut dapat menspesialisasikan produksinya pada barang yang memilki kerugian absolut yang lebih kecil. Asumsi teori yang diungkapkan yaitu terdapat dua negara dan dua barang, perdagangan bersifat bebas. Terdapat mobilitas tenaga kerja di dalam negeri dan tidak ada mobilitas tenaga kerja antara dua negara yaitu, biaya produksi konstan, tidak ada biaya transportasi, dan tidak ada perubahan teknologi.

Titik pangkal teori Ricardo tentang perdagangan internasional adalah teorinya tentang value/nilai. Menurut dia nilai suatu barang terantung dari banyaknya tenaga kerja yang di curahkan untuk memproduksi barang tersebut.

Perdagangan timbul apabila masing-masing negara memiliki comparative cost terkecil. Pada dasarnya teori comparative advantage dan comparative cost itu sama, hanya saja ada sedikit yang membedakan dikeduanya yaitu, comparative advantage untuk sejumlah tertentu tenaga kerja masing-masing negara outputnya berbeda. Sedangkan comparative cosh untuk sejumlah output tertentu, waktu yang di butuhkan berbeda antara satu negara dengan negara lain (Shopia &

Sulasmiyati, 2018).

c. Teori Keunggulan Kompetitif

Menurut M. Porter dan Malik (2017:52) suatu negara memilki keunggulan kompetitif yang dapat bersaing di pasar internasional apabila memiliki empat faktor penentu yaitu:

1. Faktor conditions adalah sumber daya yang dimilki oleh suatu negara berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan, dan prasarana infrastruktur.

2. Faktor strategi structure and rivalry merupakan strategi perusahaan, struktur organisasi, dan modal perusahaan. Serta kondisi persaingan di dalam negeri

(32)

17 sebagai penentu faktor-faktor yang akan memepengaruhi keunggulan kompetitif perusahaan.

3. Demand conditions sebagai penentu keuggulan daya saing negara atau perusahaan berupa produk atau jasa yang dihasilkan.

4. Related and supporting industry 2). Teori Modern

a. Teori Heckser-Ohlin

Menurut Heckser-Ohlin dalam malik, (2017) menyatakan bahwa pada teori Heckser Ohlin adanya perbedaan dalam produktivitas pada perdagangan internasional. Perbedaan dalam produktivitas terjadi karena faktor produksi yang dibutuhkan setiap negara dalam memproduksi barang tertentu tidak sama sehingga harga barang yang dihasilkan pun berbeda beda.

Negara yang memiliki faktor produksi dengan jumlah yang banyak dan harga murah dalam memproduksi barang dan jasa dapat melakukan aktivitas ekspor untuk spesialisasi produksi. Sebaliknya, apabila negara yang memiliki faktor produksi yang langka atau kurang dalam memenuhi kebutuhan negara dan harga yang mahal akan mengakibatkan negara melakukan aktivitas impor. Suatu negara akan memiliki keunggulan komparatif apabila dalam semua jenis barang (komoditas) yang dimiliki dapat diproduksi secara terstruktur dengan faktor- faktor produksi yang tersedia di negara tersebut (Darwanto, 2004).

Teori H-O juga sering disebut sebagai teori proporsi faktor produksi karena didalam teori ini disebutkan bahwa ketersediaan faktor produksi menjadi penyebab dari terjadinya perdagangan internasional. Di dalam teori ini di jelaskan bahwa perdagangan internasional tergantung oleh sumber daya yang berlebih di setiap negara.

3). Teori modern paradoks Leontief

Teori paradoks Leontief digagas oleh wassily Leontief merupakan seorang ekonom asal rusia-amerika. Beliau terkenal karena penelitian yang dilakukannya, teori paradoks berasal dari dua kata yaitu para yang berarti bertentangan dan dox yang berarti opini. Teori paradoks Leontief muncul karena teori H-O dianggap belum mampu menjelaskan apa faktor yang membuat suatu negara mempunyai

(33)

18 sumber daya modal yang berlebih, justru cenderung mengekspor barang capital- intensive

Penelitian ini dilakukan pada perdagangan Amerika pada tahun 1947 dengan tujuan melihat apakah perdagangan amerika sudah sesuai dengan karakteristik faktor modal yang ada di teori H-O. Setelah mengetahui hasil penelitiannya yaitu, barang ekspor amerika ternyata merupakan hasil produksi yang lebih padat dari pada barang yang diimpor amerika. Hasilnya tentu tidak sejalan dengan yang disampaikan oleh teori H-O (Abidin, 2022)

2.1.2 Teori Penawaran

Permintaan dan penawaran adalah dua kata yang senantiasa digunakan oleh para ahli ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena kekuatan permintaan dan penawaran yang membuat ekonomi dalam suatu pasar pasar berjalan baik.

Keduanya baik permintaan maupun penawaran menjadi penentu kuantitas dari barang yang diproduksi dan sekaligus menjadi penentu terhadap harga barang tersebut.

Suatu penawaran terjadi apabila ada penjual atau produsen dalam hal ini merupakan pihak yang menyediakan sejumlah barang atau jasa dalam suatu perekonomian. Dilihat dari sisi produsen, kuantitas barang yang ditawarkan atau dijual mempunyai hubungan positif terhadap harga barang itu. Dalam hal ini apabila harga barang tertentu meningkat, maka jumlah yang ditawarkan atau dijual oleh seorang produsen juga semakin banyak. Akan tetapi jika barang tertentu harganya mengalami penurunan, tentu kuantitas barang dan jasa yang ditawarkan penjual atau produsen menurun pula (Kelly, 2020).

Dapat disimpulkan bahwa penawaran (supply) merupakan suatu keadaan di mana sejumlah barang ataupun jasa yang nantinya akan ditawarkan (dijual) pada tingkatan harga yang berlaku saat itu. Dilihat dari sudut teori ekonomi, maka penawaran bisa didefinisikan sebagai semua kuantitas barang maupun jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada tingkat harga yang ada di pasar pada satu kurun waktu tertentu (Hidayati, 2019)

(34)

19 2.1.3 Konsep Dan Pengertian Ekspor

Ekspor merupakan produk yang dibuat atau di kembangkan di dalam negeri tetapi dikirim dan dijual ke luar negri atau total barang yang dijual oleh suatu negara ke negara lain (Griffin and Ebert, 2006). Ekspor merupakan salah satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting melalui perluasan pasar antara beberapa negara dimana, dapat mengadakan perluasan pasar dalam sektor industri. Hal ini mampu mendorong dalam sektor industri lain, selanjutnya mendorong sektor lainnya dan perekonomian (Purnomo, 2016).

2.1.3.1 Ekspor

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan (Mankiw, 2003).

Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Keuntungan melakukan kegiatan ekspor adalah dapat memperluas pasar, menambah cadangan devisa negara dan memperluas lapangan kerja. Ekspor merupakan kegiatan perdagangan yang dapat menumbuhkan permintaan dalam negeri. Tingkat output yang tinggi dapat meningkatkan penawaran tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan dapat dipatahkan serta pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Farina & Husaini, 2017).

2.1.3.2 Teori Ekspor

Ekspor adalah penjualan barang keluar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dengan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Permintaan ekspor adalah jumlah barang atau jasa yang diminta untuk di ekspor dari suatu Negara kenegara lain (Sukirno, 2010). Ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang

(35)

20 memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri besar, bersama dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang fleksibel (Mayadewi & Ayu, 2017)

Ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan antar bangsa yang dapat memberikan dorongan dalam dinamika pertumbuhan perdagangan internasional.

Sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setara dengan negara-negara yang lebih maju. Menurut Mankiv (2010) ekspor adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri lalu dijual di luar negeri. Menurut Amir (2004) Pengertian ekspor adalah upaya untuk menjual barang yang kita miliki kepada negara asing dengan menggunakan bahasa asing dan mengharapkan pembayaran dalam bentuk valuta asing (Risma et al., 2019)

2.1.3.3 Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Pada Ekspor

Kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan negara/pemeritah baik langsung ataupun tidak langsung untuk mempengaruhi struktur, arah, komposisi, serta bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Ada pun beberapa kebijakan pemeritah tersebut, yaitu:

1. Diversifikasi Ekspor

Diversifikasi ekspor merupakan penganekaragaman barang ekspor yang dilakukan dengan memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor.

Penambahan macam barang yang diekspor dengan menambah macam barang disebut juga dengan diversifikasi horizontal. Sedangkan penambahan variasi barang disebut sebagai diversifikasi vertikal.

2. Subsidi Ekspor

Subsidi ekspor dilakukan dengan memberikan subsidi pada eksportir dalam bentuk keringanan pajak, tarif angkutan murah, kemudahan mengurus ekspor, dan kemudahan mendapat kredit dengan bunga rendah.

3. Premi Ekspor

Premi atau insentif bisa dilakukan untuk mendorong para produsen dan eksportir. Contohnya penghargaan atas kualitas barang yang diekspor, pemberian

(36)

21 bantuan keuangan kepada pengusaha kecil dan menengah yang orientasi usahanya ekspor.

4. Devaluasi

Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Kebijakan ini akan mengakibatkan harga barang ekspor di luar negeri apabila diukur dengan mata uang asing, sehingga bisa meningkatkan ekspor dan bersaing di pasar internasional.

5. Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah

Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing menjadi hal yang penting. Apabila nilai kurs mata uang asing terlalu tinggi, maka para pengusaha yang bahan baku produksinya dari luar negeri akan kesulitan karena harus menyediakan dana lebih guna membayar pembelian barang dari luar negeri.

Alhasil, harga barang yang diproduksi oleh pengusaha menjadi mahal.

6. Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional

Perjanjian kerja sama ekonomi internasional dapat memperluas pasar untuk produk dalam negeri di luar negeri. Ini juga dapat menghasilkan kontrak pembelian produk dalam negeri oleh negara lain (Santosa, 2018).

2.1.4 Teori Penawaran Ekspor

Teori penawaran suatu komoditi baik berbentuk brang ataupun jasa adalah jumlah yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen dalam keadaan pasar pada tingkat harga dan waktu yang telah ditentukan. Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai suatu hubungan kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara satu dengan negara lain yang berkaitan dengan barang dan jasa sehingga mampu membawa suatu kemakmuran bagi suatu negara. Perdagangan internasional merupakan hubungan suatu kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar sukarela dan menguntungkan (Zahara & Anwar, 2021).

Dalam menganalisa penawaran yang harus dilakukan dengan memisalkan faktor-faktor lain yang tidak berubah, untuk terlebih dahulu diperhatikan pengaruh dari perubahan harga terhadap penawaran barang oleh para penjual atau produsen.

Hukum penawaran mengatakan bahwa: semakin tinggi tingkat harga suatu barang

(37)

22 semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual karena semakin menguntungkan bagi produsen, sabaliknya semakin rendah tingkat harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh para penjual karena kurang menguntungkan bagi produsen (Hidayah, 2020).

Penawaran suatu komoditas baik berupa barang maupun jasa adalah jumlah yang ditawarkan oleh produsen pada konsumen dalam suatu pasar pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran komoditas adalah harga komoditas tersebut, harga komoditas substitusi, harga faktor produksi, tingkat teknologi, pajak, subsidi, dan harapan yang akan datang (Lipsay, 1995).

1. Harga komoditas yang bersangkutan 2. Harga komoditas substitusi

3. Harga faktor produksi 4. Tingkat teknologi 5. Pajak

6. Subsidi

Untuk komoditas ekspor, penawaran komoditas bersangkutan akan dialokasikan untuk memenuhi permintaan masyarakat dalam negeri dan luar negeri. Apabila masih terdapat sisa yang belum terjual maka, sisa ini akan mejadi persediaan (stok) dan akan dijual pada tahun berikutnya. Untuk mengetahui bagaimana perubahan suatu variabel mempengaruhi variabel lain digunakan konsep elastisitas. Elastisitas penawaran adalah pesentasi perubahan Q (quantity) yang ditawarkan sebagai reaksi terhadap persentase perubahan P (price) yang bersaing. Penawaran bersifat elastis bila ES>1, bersifat inelastis bila ES<1, dan ES=1 bila perubahan Q dan P tidak mengubah total perubahan (Rahmawati, 2012).

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ekspor yaitu : 1. Selera Konsumen

Faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor adalah selera konsumen.

Beberapa tahun belakangan, banyak masyarakat yang tertarik dengan produk-

(38)

23 produk luar. Misalnya produk kosmetik asal Korea, atau tertarik tas-tas brand luar negeri.

Karena banyaknya peluang dan peminat tersebut, maka muncul pelaku ekspor dan impor memperluas jangkauan pasar mereka dengan melakukan ekspor impor barang. Jika tidak ada selera konsumen, pihak supplier atau perusahaan tidak akan menawarkan produk tersebut.

2. Kurs Nilai Tukar Mata Uang Domestik

Faktor umum yang mempengaruhi ekspor impor adalah masalah nilai tukar kurs terhadap mata uang domestik. Nilai tukar juga dapat menentukan jumlah mata uang domestik yang diperlukan untuk membeli sejumlah mata uang asing.

3. Tambahan Biaya Selama Proses Impor Ekspor

Jadi buat kamu yang mungkin pernah mendatangi di negara A yang menjual produk X dengan harga lebih murah, dan saat masuk ke Indonesia mengalami kenaikan harga, maka jangan heran. Karena produk yang sudah masuk ke Indonesia pun harus mengalami banyak proses dan banyak beban-beban biaya, yang akan mempengaruhi harga jual.

4. Harga Yang Ditawarkan Di Dalam Dan Di Luar Negeri

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa harga yang ditawarkan di dalam dan diluar negeri akan berbeda. Bagi pelaku ekspor dan impor ini sudah hal yang wajar dan lumrah terjadi.

5. Pendapatan Konsumen

Pendapatan konsumen juga menjadi faktor yang mempengaruhi impor dan ekspor. Jika suatu daerah berpenghasilan kecil, maka produk yang masuk pun juga produk-produk yang sesuai dengan penghasilan mereka. Berlaku juga sebaliknya.

6. Kebijakan Pemerintah Terhadap Perdagangan Internasional

Faktor yang tidak kalah mempengaruhi yang terakhir adalah masalah kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional. Ada banyak aturan saat kamu memutuskan menjalankan bisnis ekspor impor. Tidak hanya aturan dari dalam negeri, aturan dari negara tujuan pun juga perlu diperhatikan.

(39)

24 2.1.6 Produksi

Produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Proses produksi menunjukkan metode atau cara produksi. Suatu produksi dapat dihasilkan dari berbagai cara yang berbeda.

Metode yang digunakan dalam proses produksi sering disebut tingkat produksi.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output, untuk memproduksi output diperlukan sejumlah input.

Dalam uraian yang lengkap dapat diambil kesimpulan bahwa produksi adalah setiap kegiatan yang langsung maupun tidak langsung dapat menghasilkan barang atau jasa bagi kebutuhan manusia dengan menaikan nilai guna suatu barang atau jasa tersebut (Herawati & Mulyani, 2016).

Input sering kali disebut faktor produksi atau sumber daya, adalah bahan- bahan yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Input sendiri dapat didefinisikan secara luas maupun sempit. Definisi input secara luas merupakan klasifikasi semua input sebagai tenaga kerja, lahan, dan modal sedangkan, definisi input secara sempit adalah ditujukan atau digunakan untuk membedakan di antara input secara lebih spesifik, seperti air, jasa telepon, asuransi, mekanik, dan sebagainya. Untuk beberapa barang dan jasa, tingkat teknologi eksisting sangat menentukan jumlah output maksimum yang dapat diproduksi dengan kuantitas input spesifik. State of technology menunjukkan berbagai cara beberapa produk dapat diproduksi (Setiawati, 2006)

Ekspor atau barang sebenarnya merupakan produksi dikurangi konsumsi didalam negeri. Setiap fungsi mempunyai landasan matematis, dimana fungsi produksi merupakan persamaan matematis yang dapat dihasilkan dengan menggunakan kombinasi input-ouput tertentu pada tingkat teknologi tertentu.

Besar nilai ekspor ditentukan oleh sisi permintaan dan penawaran.

Sisi penawaran ekspor tergantung dari tingkat produksinya pada saat itu dengan tetap memperhatikan prasarana dan mekanisme yang ada. Saat ini sasaran produksi pinang ditujuan Indonesia ditujukan oleh pasar ekspor, karena pinang sebagian besar dari total produksi digunakan untuk ekspor.

(40)

25 Teori produksi dijelaskan, bahwa petani diasumsikan selalu berusaha untuk memproduksikan tingkat output maksimum. Dengan menggunakan suatu dosis input tertentu serta biaya yang paling rendah, yang selanjutnya petani dianggap berusaha memaksimumkan laba.

2.1.6.1 Teori Produksi

Produksi merupakan suatu proses dalam membuat atau menghasilkan output berupa barang atau jasa yang memiliki tujuan yang telah direncanakan. Menurut teori produksi yang meningkat akan berpengaruh positif terhadap penawaran ekspor. Proses produksi yaitu mentransformasikan input menjadi output, yang dimana input merupakan bahan-bahan yang diperlukan dalam kegiatan produksi sedangkan output berupa produk yang dibutuhkan oleh konsumen.

Produksi yaitu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi tidak hanya terbatas pada pembuatannya saja tetapi juga penyimpanan, distribusi, pengangkutan, pengeceran, dan pengemasan kembali atau yang lainnya.

Teori produksi merupakan suatu aktifitas yang memberikan nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Fungsi produksi berbentuk tabel atau matematis yang menunjukan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan berdasarkan suatu kelompok input yang dispesifikasikan dengan teknologi yang ada.

Dalam teori produksi, elemen input masih dapat diuraikan berdasarkan jenis atau karakteristik input. Secara umum input dari sistem produksi terdiri atas : 1. Tenaga kerja

2. Modal atau kapita 3. Bahan-bahan 4. Sumber energi 5. Tanah

6. Informasi 7. Teknologi

(41)

26 Keseluruhan dalam unsur-unsur elemen input selanjutnya diolah atau diproses sedemikian rupa untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.

Perubahan yang mempengaruhi permintaan hasil produksi, antara lain naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari industri yang bersangkutan.

Tercermin melalui besarnya volume produksi, dan harga barang-barang modal yaitu nilai mesin atau alat yang digunakan dalam proses produksi.

2.1.7 Konsep Dan Pengertian Kurs

Nilai tukar atau kurs (foreign exchange rate) antara lain dikemukakan oleh Abimanyu adalah harga mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain. Karena nilai tukar ini mencakup dua mata uang, maka titik keseimbanganya ditentukan oleh sisi penawaran dan permintaan dari kedua mata uang tersebut.

Pengertian lain dari nilai tukar ditulis oleh Olivier Blanchard dalam bukunya Macroeconomics adalah “Nominal exchange rate as the price of the domestic currency in term of foreign currency”. Frank J. Fabozzi dan Franco Modigliani memberikan definisi mengenai nilai tukar sebagai berikut “An exchange rate is defined as the amount of one currency that can be exchanged per unit of another currency, or the price of one currency in terms of another currency”. Dapat disimpulkan dari beberapa definisi di atas bahwa nilai tukar adalah sejumlah uang dari suatu mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu unit mata uang negara lain (Sudarsono & Sudiyatno, 2016)

2.1.7.1 Kurs

Nilai tukar mata uang antar dua negara adalah harga dari mata uang yang digunakan oleh penduduk negara tersebut untuk saling melakukan perdagangan antar satu sama lain. Nilai mata uang akan terbentuk dengan adanya permintaan dan penawaran pasar dari mata uang negara tersebut.

Perubahan dalam permintaan dan penawaran sesuatu valuta, yang selanjutnya menyebabkan oleh banyak faktor, antara lain : perubahan dalam cita rasa masyarakat, perubahan harga umum (inflasi), perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi, dan pertumbuhan ekonomi (Ginting, 2013).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis karakteristik mahasiswa berdasarkan kelompok mata kuliah dengan menggunakan analisis klaster K-Means pada alumni

7 orang (7%) mampu mengutarakan tentang kandungan atau bahan-bahan rokok yang berbahaya bagi tubuh, akibat-akibat, dari kebiasaan merokok, dan menyikapinya dengan menjauhi

1. Nabi Musa a.s menerima Taurat dari Allah di daerah .... Di dalam kitab Taurat terdapat 10 ajaran Tuhan, yaitu .... Nabi yang diangkat menjadi rasul pada usia 30 tahun, serta

· Jika nama pengarang atau pemilik tidak ditemukan, maka ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut · Jika ditemukan nama editor atau translator, mulailah sitasi dengan

Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan aset tersebut dan disajikan pada

Mantan Walikota Jakarta Utara ini menyampaikan, jumlah tenaga kerja kontrak yang akan direkrut di masing- masing kelurahan bervariasi antara 40-70 orang, tergantung dari luasan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Tabel 2 , terungkap bahwa kedua model pembelajaran, baik model pembelajaran discovery learning berbantuan video maupun pbl mampu

Peraturan Bupati Karawang yang selanjutnya disebut Peraturan Bupati ini adalah Peraturan Bupati Karawang tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Tugas Belajar Bagi Pegawai