HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Strategi Keunggulan Bersaing Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur Nagari Dusun Kecamatan Bandarejo Nur Nagari Dusun Kecamatan Bandarejo
2. Analisis Ekternal Faktor Evaluation (EFE)
External Factor Evaluation (EFE). Matriks yang berguna untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perusahaan dari luar perusahaan yang bisa di lihat dari peluang dan ancaman yang ada.
a. Peluang (Opportunities)
1) Tradisi masyarakat untuk mengkonsumsi makanan cepat saji pada setiap kesempatan.
Dalam pengembangannya, usaha mie ayam pelangi sangat memanfaatkan peluang yang ada dari kebiasaan masyarakat yang suka mengkonsumsi makanan dalam setiap kesempatan. Hal ini sangat memungkinkan besarnya peluang dalam menambah penjualan dan meningkatkan pendapatan bagi produk usaha mie ayam pelangi.
2) Banyaknya sarana komunikasi dalam menunjang perusahaan untuk mempromosikan produk.
Banyaknya sarana komunikasi yang tidak terbatas memberikan kesempatan pada perusahaan dalam mempermudah melakukan segala macam bentuk promosi, bahkan bisa membuat biaya promosi lebih efisien.
Perusahaan bisa menyadari dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, banyak media – media menawarkan biaya promosi yang murah bahkan sampai gratis. Peluang inilah yang harus di ambil dan di manfaatkan oleh perusahaan, agar
73
tujuan promosi bisa tercapai dengan baik dan memuaskan.
Contohnya usaha mie ayam pelangi mampu mempromosikan produk mie ayam pelangi melalui media sosial, internet, dan baleho yang di pasang di tempat umum.
3) Banyaknya pemasok yang bisa mengantarkan kebutuhan produksi setiap waktu.
Pasokan bahan baku ini memberikan sebuah peluang dalam memperlancar proses produksi mie ayam pelangi.
Usaha mie ayam pelangi juga sudah memiliki mitra yang memberikan pasokan bahan baku yang berkualitas, bahan – bahan yang di perlukan bisa di antar langsung ke tempat usaha. Contohnya usaha mie ayam pelangi membeli tepung dan sayur dari petani mengantarkan ketempat usaha.
4) Pendapatan rata- rata penduduk yang sering mengalami peningkatan.
Dilihat dari pendapatan rata – rata penduduk yang bisa di katakan cenderung meningkat, hal ini memungkinkan dapat menambah penjualan dan meningkatkan pendapatan pada produk usaha mie ayam pelangi.
5) Adanya pihak lain yang menawarkan untuk kerja sama.
Dengan adanya pihak lain yang menawarkan untuk kerja sama, maka hal ini dapat membuat peluang usaha mie ayam pelangi dapat berkembang pesat dan bisa membuka
74
cabang baru semakin tinggi. Dan pemerintah setempat bersedia untuk memberikan bantuan berupa dana uang tunai dan bantuan peralatan agar usaha ini semakin berkembang.
6) Mie merupakan makanan Cepat saji yang cukup banyak Peminatnya dikalangan Masyarakat
Mie merupakan makanan yang cukup banyak peminatnya di kalangan Masyarakat, mulai dari anak- anak, remaja, sampai orang dewasa, dan orang tua.
7) Mie Akan menjadi pilihan Makanan yang tidak membosankan bagi Pecinta Mie Ayam
Bagi masyarakat pencinta Mie ayam maka ia todak akan bosan untuk mengkonsumsi mie ayam pelangi secara ruti, para pecinta mie ayam pelangi inilah yang akan menjadi pelanggan tetap.
8) Anggapan Masyarakat cukup baik terhadap produk Mie Ayam Pelangi
Masyarakat memiliki pandangan yang cukuo baik, terhadap produk mie ayam pelangi ini, di karenakan masyarakat tau, mie ayam pelangi ini cukup sehat, dan menggunakan bahan bebas pengawet berbahaya dan menggunakan pewarna alami dalam proses peroduksinya.
75 b. Ancaman (Threat)
1) Pesaing mampu menyajikan dan memberikan pelayanan produk yang lebih menarik.
Inilah yang menjadi ancaman usaha mie ayam pelangi bude nur, dilihat dari cara penyajian dan pelayanan yang di berikan kepada konsumen masih rendah dan sederhana, yaitu penyajian mie ayam pelangi yang masih menggunakan mangkok dan sendok biasa, pakaian karyawan yang tidak seragam dan pelayanan yang kurang ramah, jika di bandingkan dengan pesaing yang sudah menyajikan produk dengan mangkok keramik dan sumpit, pakaian karyawan yang seragam dan pelayanan yang sangat baik dan ramah.
2) Fluktuasi harga pada bahan baku yang selalu mengalami perubahan
Dalam memproduksi mie ayam pelangi makan perusahaan memerlukan bahan baku yang benar -benar berkualitas untuk mendapatkan ayam, tepung, dan sayur yang berkualitas juga, sehingga untuk mendapatkan bahan baku tersebut di perlukan biaya yang cukup mahal, sementara tidak stabilnya harga bahan – bahan baku ini dapat di jadikan ancaman oleh perusahaan karena berpengaruh pada penetapan harga jual produk yang akan di tawarkan kepada konsumen nantinya. Contohnya jika ayam tidak langka dan
76
tidak mengalami masalah harganya Rp. 19.000.- per kg gram, sedangkan jika terjadi langka dan adanya masalah, maka harga ayam menjadi Rp. 29.000.- per kg gram nya.
3) Kurangnya Feedback dari konsumen terhadap promosi yang sudah dilakukan perusahaan.
Setelah promosi yang dilakukan oleh pihak dari pelaku usaha mie ayam pelangi ternyata hasil yang di dapatkan belum sesuai dengan yang di harapkan. Kurangnya respon balik dari konsumen menjadi salah satu ancaman bagi Home Industry ini untuk memperoduksi mie ayam pelangi.
4) Banyaknya Produk makanan pengganti cepat saji lainnya.
Banyaknya produk makanan pengganti cepat saji yang mendominasi pasar pada saat sekarang ini dapat terlihat bahwa banyak makanan cepat saji yang beredar di pasar dengan tawaran harga yang lebih murah dan diminati oleh banyak masyarakat. Contohnya : banyak makanan cepat saji seperti sate, sandwich, pisang keju, martbak mesir, masi goreng, yang di temukan ada di pasaran. Namun, walaupun demikian usaha mie ayam pelangi harus tetap bersaing dengan para pesaing dengan cara mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang ada.
5) Tingginya kecendrungan konsumen untuk membeli produk lain dengan harga yang lebih murah.
77
Adanya produk pesaing yang menawarkan produk yang lebih murah, cenderung konsumen beralih kepa da produsen yang menawarkan harga yang lebih murah. Contohnya : harga mie ayam pelangi bude nur Rp. 18.000 per porsi, sementara harga produk pesaing hanya berkisar Rp. 16.000,- s/d Rp. 12.000,- per posi. Hal ini bisa mengakibatkan penjualan pada produk mengalami penurunan. Pada tahun 2016 mengalami penurunan pendapatan Rp. 32.400.000,- atau 20%. Dari tahun 2015.
6) Promosi yang di lakukan Pesaing lebih menarik hati Konsumen
Konsumen kadang lebih tertarik dengan promosi yang dilakukan oleh pesaing, misalnya jika usaha ini melakukan promosi dengan diskon atau potongan harga, maka Pesaing akan melalukan promosi dengan membarikan teh es gratis.
7) Kurangnya Varian dan Kreasi pada Produk sehingga konsumen mudah bosan
Kadang konsumen yang tidak menyukai mie ayam kurang tertarik untuk membeli produk ini, karena kurangnya varian dan kreasi bahan baku pada mie ayam pelangi, usaha ini hanya menyediakan mie ayam pelangi dengan ayam potong, alangkah baiknya jika di tambah varian bahan baku dengan rasa ayam kampung, ikan, atau udang.
78
8) Tidak ada bahan baku pengganti jika terjadi kenaikan harga bahan baku
Bahan baku pengganti tidak tersedia dalam usaha ini, sehingga jika harga bahan baku naik secara lama maka usaha ini akan sedikit memproduksi, sebaiknya ada bahan baku sebagai pengganti misalnya jika harga ayam potong naik, maka bisa di ganting dengan ayam kampung, ikan, atau udang.
Tabel 4.3
Faktor - Faktor Eksternal Usaha Mie Ayam Pelangi Peluang (Opportunities) Ancaman (Threat)
▪ Tradisi masyarakat untuk penduduk yang sering mengalami peningkatan
▪ Pesaing mampu menyajikan dan memberikan pelayanan konsumen terhadap promosi yang sudah dilakukan perusahaan
▪ Banyaknya produk makanan pengganti cepat saji lainnya
▪ Tingginya kecendrungan konsumen untuk membeli produk lain dengan harga yang lebih murah.
79
▪ Adanya pihak lain yang menawarkan untuk kerja sama.
▪ Mie merupakan makanan cepat saji yang cukup banyak peminatnya di kalangan Masyarakat
▪ Mie akan menjadi pilihan makanan yang tidak
membosankan bagi Pecinta Mie ayamAnggapan Masyarakat cukup baik terhadap Mie Ayam pelangi
▪ Promosi yang di lakukan oleh pesaing lebih menarik hati Konsumen
▪ Kurangnya varian dan kreasi pada produk sehingga konsumen mudah bosan Tidak ada bahan baku pengganti jika terjadi kenaikan harga pada bahan baku
Sumber : Penelitian Lapangan (Data diolsh) 2020