1
STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN DI LIHAT DARI PERSPEKTIF EKONOMI
ISLAM
(Studi Kasus : Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat)
SKRIPSI
“Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Ekonomi Islam”
Disusun Oleh :
MILA RESTI JUNIARTI “NIM” 3216. 093
Pembimbing : H. HARHANDI, SE. M.Si NIP.196211101999031001
“PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI”
TA. 2020 M / 1442 H Acc:
Skripsi Untuk Dimunaqasahkan Pembimbing
Tgl, 05 Juli 2020
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
“Strategi Keunggulan Bersaing dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Dilihat dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus : Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat)”.
Kemudian shalawat beserta salam senantiasa kita mohonkan kepada-Nya agar selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya kepada kita sehingga menjadikan kita menjadikan manusia yang beradab dan berilmu pengetahuan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan. Namun, penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dan bimbingan dengan penuh ketulusan dan keiklasan dari beberapa pihak. Maka, penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, pertama kali kepada kedua orang tua tercinta ayahanda Rinto Prakoso dan ibunda Nursusanti yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, penuh kesabaran dan penuh pengorbanan. Serta atas bantuan dan arahan yang diberikan, penulis juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Ridha ahida, M.Hum, Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Bapak Dr. Iiz Izmuddin,MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, serta Ibu Rini Elvira,SE.,M.Si, selaku Ketua Jurusa Ekonomi Islam yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk menuntut ilmu di IAIN Bukittinggi.
2. Ibuk H. Harfandi, SE, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu dan menyumbangkan buah pikirannya untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3
3. Bapak H. Harfandi, SE, M,Si selaku Pembimbing Akademi (PA) yang telah bersedia membantu memberikan bimbingan serta pengarahan dan nasehatnya demi kelancaran proses belajar penulis.
4. Bapak dan ibu Dosen IAIN Bukittinggi yang juga memberikan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
5. Bapak kepala beserta Staf Perpustakaan IAIN Bukittinggi yang telah yang telah menyediakan fasilitas peminjaman buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak pemilik dan karyawan mie ayam pelangi yang telah memberikan data yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Penulis berharap dan berdo’a kepada Allah SWT semoga amal dan kebaikan kita semua dirhai oleh Allah SWT dan bernilai ibadah dihadapannya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa didalamnya masih belum terlepas dari kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun penyampaiannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan masukan dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sajikan karya tulis dalam bentuk skripsi dengan harapan bisa bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan.
Bukittinggi, Juli 2020 Penulis,
Mila Resti Juniarti
Nim. 3216.093
4 DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL ...vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ...11
C. Batasan Masalah...11
D. Rumusan Masalah ...11
E. Tujuan Dan KegunaanPenelitian...12
F. Penjelasan Judul ...12
G. Sistematika Penulisan ...12
BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Bersaing ...15
1. Pengertian strategi ...15
2. Konsep Strategi ... 16
3. Strategi Persaingan ... 19
4. Peran Pemerintah dalam Persaingan Usaha ... 20
5. Konsep Mencapai Keunggulan Bersaing ... 20
6. Analisis Pesaing ... 22
5
7. Mengidentifikasi Strategi Pesaing ... 23
8. Menilai Kekuatan dan Kelemahan Pesaing ... 23
9. Menganalisis Reaksi Pesaing ... 24
10. Memilih Pesaing yang di Serang dan di Hindari... 24
11. Pesaing Baik atau Buruk ... 25
12. Landasan Syariah Tentang Persaingan Usaha ... 26
B. Loyalitas Pelanggan ...29
1. Pengertian Loyalitas Pelanggan ...29
2. Loyalitas Konsumen ... 30
3. Indikator Mengukur Loyalitas ... 32
C. Konsep Ekonomi Islam ...32
1. Pengertian Ekonomi Islam ...32
2. Konsep – Konsep Ekonomi Islam ... 33
3. Etika Bisnis dalam Islam ... 34
4. Landasan Hukum Etika Bisnis ... 35
D. Kajian Terdahulu ...40
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...43
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...43
C. Jenis Dan Sumber Data ...43
1. Data Primer ...43
2. Data Sekunder ...44
D. Teknik Pengumpulan Data ...44
1. Observasi ...44
2. Wawancara ...44
E. Teknik Analisis Data ...45
1. Analisis SWOT ...45
2. Analisa Matriks SWOT ...47
3. Analisis Tabel Bobot Skor ...48
6 BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur ...50
1. Sejarah perusahaan ...50
2. Visi Dan Misi Perusahaan ...52
3. Struktur Organisasi Usaha Mie Ayam Pelangi ...52
4. Kondisi Usaha Mie Ayam Pelangi Saat ini ...55
5. Tantangan yang di hadapi oleh Perusahaan ...57
B. Analisis Strategi Keunggulan Bersaing Usaha Mie Ayam Pelangi bude Nur Nagari Dusun Kecamatan Bandarejo ...50
1. Analisis Internal Faktor Evaluation ( IFE ) ... 58
2. Analisis Eksternal Faktor Evaluation ( EFE ) ... 66
3. Analisis Matrik IFE dan EFE ... 73
4. Matrik SWOT ... 75
5. Analisis Total Bobot Skor ... 85
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...91
B. Saran ...92 DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
7
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Survei Perbandingan Harga ... 6
Tabel 1.2 DataToko Usaha Mie Ayam dan Omset ... 8
Tabel 3.1 Matriks SWOT ... 48
Tabel 3.2 Total Total Bobot Skor ... 49
Tabel 4.1 Survie Perbandingan Harga ... 56
Tabel 4.2 Faktor -Faktor Internal Usaha Mie Ayam Pelangi ... 64
Tabel 4.3 Faktor -Faktor Eksternal Mie Ayam Pelangi ... 72
Tabel 4.4 Hasil Analisis IFE ... 75
Tabel 4.5 Hasil Analisis EFE ... 77
Tabel 4.6 Matrik SWOT Usaha Mie Ayam Pelangi ... 80
Tabel 4.7 Bobot Skor Pada Matrik SWOT ... 85
8 ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Strategi Keunggulan Bersaing dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Strategi di lihat dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus : Mie Ayam Pelangi Bude Nur Kabupaten Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat)” yang di susun oleh MILA RESTI JUNIARTI NIM 3216.093, Jurusan S1 Ekonomi Islam Fakultas Ekoomi dan bisnis Islam, Institut Agama islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Penelitian ini di latar belakangi oleh ketertarikan Penulis terhadap Usaha Mie Ayam Pelangi Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun disebabkan banyak nya pesaing yang menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah, masalah pada penetapan harga, promosi, dan distribusi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis Strategi Keunggulan Bersaing dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Strategi di lihat dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus : Mie Ayam Pelangi Bude Nur Kabupaten Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat, Khususnya pada cara menghadapi pesaing, dan masalah pada penetapan harga, promosi, dan distribusi.
Penelitian ini bersifat deskriptif Kualitatif dan metode pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang di gunakan peneliti adalah analisis SWOT. Tahap yang di lakukan dengan mengidentifikasi faktor – faktor dan di anlisis menggunakan Matrik IFE, Matrik EFE, Matriks SWOT, dan Analisis Tabel Bobor Skor.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat, maka dapat dikemukan dari Matriks IFE memiliki total nilai 2,9. Hal ini mengidentifikasi bahwa Usaha Mie Ayam pada posisi internal yang kuat, Selanjutnya dari matrik EFE memiliki 2,5. Hal ini mengidentifikasi bahwa Usaha Mie Ayam Pelangi Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat merespon peluang yang ada dengan cara yang baik dan mampu menghindari ancaman – ancaman. Berdasarkan Bobot Skor pada Matrik SWOT terdapat empat strategi utama dalam meningkatkan keunggulan keunggukan bersaing yaitu strategi SO, strategi WO, strategi WO, dan Strategi WT. Hasil penelitian menunjukan strategi SO mempunyai skor paling tinggi yaitu 3,4 diikuti oleh ST 2,9, kemudian WO 2,5, dan WT 2,0. Dari hasil penelitian maka strategi keunggulan bersaing yang dapat di terapkan oleh Usaha Mie Ayam Pelangi Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat yaitu dengan strategi Strength – Opportunities (SO) yaitu memanfaatkan daerah strategis sesuai tradisis masyarakat mengkonsumsi makanan cepat saji, meenggunakan sarana media online untuk mempromosikan produk, mengambil peluang dengan baik pemasok menawarkan harga bahan baku dengan leboh rendah, memperluar jalur distribusi, meningkatkan kualitas produk dan mempertahankan harga agar tetap terjangkau oleh konsumen.
Kata Kunci : Strategi Persaingan, Loyalitas Pelanggan, Ekonomi Islam
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan ekonomi tidak terlepas dari tiga hal, yaitu produksi/produsen, distribusi/pemasaran, dan konsumen yang melibatkan orang atau perusahaan aktivitas bisnis pada umumnya mempunyai tujuan menghasilkan laba, serta mengumpulkan cukup dana bagi kegiatan bisnis itu sendiri. Apapun, dimanapun dan siapapun dalam skala mikro maupun makro setiap pelaku ekonomi tidak pernah bisa lepas dari ketiga hal tersebut. Pelaku ekonomi/pengusaha dalam menjalankan usahanya dipastikan akan berhadapan dengan persaingan, apakah persaingan dalam pemasaran atau persaingan dalam mendapatkan pasar yang produktif.
Bisnis tidak akan berjalan baik jika tidak didukung dengan strategi bersaing dan pemasaran yang tepat. Keunggulan bersaing penting untuk diketahui dalam penyusunan perencanaan bisnis karena tidak lepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu bagaimana operasional perusahaan dapat berjalan lancar dengan meminimalkan seluruh biaya yang ditimbulkan dan memaksimalkan keuntungan.1
Persaingan usaha yang menunjukkan keunggulan dan kekuatan yang melibatkan individu atau kelompok yang saling berlomba untuk mencapai
1 M Fuad, Christine H, Pengantar Bisnis cet ke 3, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 4.
10
kemenangan tertentu. Dalam dunia usaha persaingan yang sering digunakan adalah persaingan sempurna dan persaingan monopoli.2
Persaingan akan mendorong inovasi dan pembaharuan yang terkait dengan yang misalnya pengurangan biaya produksi, pembukaan jalur-jalur distribusi dan pasar baru. Kata kunci persaingan usaha adalah inovasi dalam arti adanya persaingan usaha yang akan mendorong pelaku usaha untuk melakukan inovasi produk, barang atau jasanya akan tetap bertahan dalam persaingan usaha yang berlansung, inovasi yang sukses akan berujung pada penerimaan keuntungan yang diharapkan.3 Sebagaimana dalam firman Allah dalam surah Qs. An-Nisa ayat 29.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
Pada ayat 188 dalam surat Al-Baqarah sudah juga diterangkan tentang larangan memakan hartaorang lain dengan cara yang tidak halal. Pada ayat ini ditegaskan lagi larangan itu. Inilah salah satu diantara kaidah (norma) hukum yang umum untuk memelihara masyarakat dalam perkembangannya dengan sebaik-baiknya, supaya harta benda yang dikumpulkannya diperoleh dengan jalan halal, tidak dengan cara yang haram. Segala harta benda yang didapat dengantidak kerelaan orang yang mempunyainya atau didapat dengan tidak
2Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 4.
3Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia,....hlm. 18.
11
ada tukaran yang sah, haram hukumnya atau terlarang. Didalamnya termasuk segala macam tipu, kecoh, rampok, sogok, dan riba.
Demikian juga didapat dengan jalan judi dan penjualan benda-benda terlarang. Allah menghendaki supaya masyarakat itu suci dari usaha-usaha yang demikian dan mengetahui benar tentang keadaan harta kekayaan itu.
Semua ingin sekali mengumpulkan dan memilikinya. Banyak benar orang yang terpengaruh olehnya, sampai mau berusaha siang dan malam petang dan pagi untuk mengumpulkanya.
Islam tidak melarang usaha dan kegiatan mencari dan mengumpulkan harta kekayaan itu, sekalipun sebanyak-banyaknya. Tetapi harus dijaga batas- batas dan cara-caranya,jangan melanggar batas-batas keridhaan Allah kedua belah pihak yang berkepentingan.
Tatkala berhasil usaha mengumpulkan harta kekayaan itu, dituntutlah membayar kewajiban-kewajibanya, seperti zakat, derma, sedekah bukti kewajiban untuk Ibu Bapak, anak-anak yatim, fakir miskin, kaum keluarga yang berhajat dan badan-badan amal.4
Dengan demikian, keberadaan strategi bersaing sebagai suatu sarana untuk memudahkan implementas iIslam dalam kegiatan bisnis tersebut.
Implementasi nilai-nilai Islam berwujud pada difungsikannya Islam sebagai kaidah berfikir dan kaidah amal dalam seluruh kegitan bisnis. Nilai nilai Islam inilah sesungguhnya nilai utama bisnis yang menjadi payung strategis hingga taktis seluruh aktifitas organisasi, sebagai kaidah berfikir, aqidah dan syariah
4 H. M. Nur Idris, Tafsir Al-Qur’anul Karim, (Jakarta: Perkumpulan Haji M Nur Idris.
2015), hlm. 403.
12
difungsikan sebagai asas atau landasan pola fikir dalam beraktifitas sedangkan kaidah amal, syariah difungsikansebagai tolak ukur syariah digunakan untuk membedakan aktifitas yang halal atau haram.
Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur merupakan usaha kuliner makanan yang di dirikan oleh Bapak sejak tahun 2013 sampai sekarang ini, dan sampai sekarang Mie Ayam Pelangi Bude Nur ini masih banyak disukai masyarakat.
Mie Ayam Pelangi Bude Nur merupakan makanan yang sangat di demari masyarakat dan terbuat dari bahan seperti tepung, telor, garam, tirisan daging ayam dan kerupuk kulit lumpia pangsit di atasanya dan serta bahan lainnya.
Warna warni dari mie ayam pelangi itu sendiri ada hijau merah keunguan dan putih kekuningan, dimana warna merah keunguan terbuat dari pewarna alami yang terdapat dari buah naga dan warna hijau terbuat dari bahan alami.
Tabel 1.1
Survie Perbandingan Harga Mie Ayam Pelangi Bude Nur dengan Pesaing pada Tahun 2019
No Produsen/ Merk Produk Harga/ Porsi
1 Mie Ayam Pelangi Bude Nur Rp. 18.000 2 Mie Ayam Pelangi Pak Doyok Rp. 16.000 3 Mie Ayam Pelangi Heriyono Rp. 15.000 4 Mie Ayam Pelangi Pakde Tolu Rp. 13.000
5 Mie Ayam Pelangi Kemong Rp. 11.000
Sumber : hasil survey harga competitor Home Industry Mie Ayam Pelangi Bude Nur 5
5 Wawancara dengan beberapa pemilik Usaha Mie Ayam Pelangi di Kecamatan Luhak Nan Duo, Tanggal 29 Oktober 2019.
13
Dari tabel 1.1 di atas dapat di kemukakan ada beberapa kompetitor yang bersaing dalam usaha mie ayam pelangi ini, yaitu mie ayam pelangi kemong yang menjual satu porsi mie ayam dengan harga Rp. 11.000,-. mie ayam pelangi pakde tolu yang menjual satu porsi mie ayam dengan harga Rp.
13.000,-. mie ayam pelangi heriyono yang menjual satu porsi mie ayam dengan harga Rp. 15.000,-. mie ayam pelangi pak doyok yang menjual satu porsi mie ayam dengan harga Rp. 16.000,-. mie ayam pelangi bude nur yang menjual satu porsi mie ayam dengan harga paling tinggi.
Jadi, mie ayam pelangi bude nur memiliki harga porsi tertinggi diantara pesaing lainnya, maka peneliti melihat adanya sebuah masalah yaitu banyak pesaing yang menawarkan produk yang sejenis dengan harga yang lebih murah sehingga sulit mempertahankan pelanggan karena cenderung konsumen beralih ke harga yang lebih murah.
Perbandingan harga Home Industry Mie Ayam Pelangi mengalami kalah bersaing dalam penetapan harga. Sedangkan target penjualan yang ditetapkan tidak terlalu tinggi ditambah lagi dengan harga yang ditawarkan cukup tinggi, sehingga menyebabkan harga penjualan Home Industri ini tidak tecapai. Keunggulan bersaing, penting untuk diketahui dalam penyusunan perencanaan bisnis karena tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi yaitu bagaimana operasional perusahaan dapat berjalan lancar dengan meminimalkan seluruh biaya yang ditimbulkan dan memaksimalkan keuntungan. Pelanggan sangat membutuhkan pelayanan yang bagus dan juga
14
pelanggan butuh tempat yang bagus dan nyaman, tempat yang bagus dan menarik akan tertarik sendiri bagi konsumen untuk datang.
Dalam menganalisis terhadap pesaing harus menyiapkan strategi pemasaran yang yang efektif, perusahan memperhatikan pesaing selain juga pelanggan aktual dan potensinya. Perusahaan harus berusaha mengidentifikasi para pesaing dengan menggunakan baik analisis industrimaupun besar. Meski banyak pesaing Usaha Mie Ayam Bude Nur lainnya skala besar maupun skala kecil.Usaha Mie Ayam Pelangi bude Nur sempat mengalami penurunan penjualan selama satu tahun dalam lima tahun terakhir ini terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.2
Omset Penjualan Mie Ayam Bude Nur dari tahun 2014 – 2018 NO TAHUN
PENDAPATAN PENJUALAN Jumlah Porsi
Mie Ayam (mangkok)
Jumlah Pendapatan
(Rp)
Peningkatan / Penurunan
(%)
1 2015 9000 162.000.000
-
2 2016 9000 162.000.000
0
3 2017 7200 129.600.000
(20)
4 2018 12240 220.330.000
70
5 2019 14400 259.200.000
18
Sumber : Data Pemilik Mie Ayam Bude Nur September 20196
6 Wawancara dengan beberapa pemilik Usaha Mie Ayam Pelangi di Kecamatan Luhak Nan Duo, Tanggal 30 Oktober 2019.
15
Dari Tabel 1.2 di atas dapat di kemukakan pada tahun 2014 dan 2015 pendapatan penjualan pada Mie Ayam Pelangi Bude Nur sama yaitu sebesar Rp. 162.000.000,-, pendapatan mie ayam pelangi tetap. Kemudian pada tahun 2016 terjadi penurunan penjualan pada Mie Ayam Pelangi Bude Nur Sebesar Rp. 129.600.000,. atau 20%, Tahun 2017 terjadi peningkatan penjualan Mie Ayam Pelangi Bude Nur sebesar Rp. 220.330.000 70%, dan terakhir pada tahun 2018 terjadi peningkatan lagi pada usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur sebesar Rp. 259.000.000,- atau 18 %.
Terjadi fluktuasi terhadap pendapatan usaha mie ayam pelangi bude nur. Penurunan pendapatan mie ayam pelangi bude nur ini di akibatkan karena banyaknya mie ayam pelangi yang dikeluarkan oleh pesaing, harga yang ditawarkan oleh pesaing lebih murah. Mie ayam pelangi bude nur telah melakukan inovasi produk dengan cara memperbanyak varian rasa, mempercantik tampilan penyajian, memperbaiki kualitas produk dan meningkatkan layanan kepada konsumen, tetapi usaha mie ayam pelangi terkendala oleh banyaknya pesaing yang memproduksi barang sejenis.
Mie ayam pelangi bude nur harus memiliki strategi keunggulan bersaing yang bagusdalam memasarkan produknya di tengah banyaknya pesaing dan usaha yang lainya yang semakin berkembang, agar produk mie ayam pelangi bude nur tetap eksis dipasaran dan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Karena itu diperlukan strategi keunggulan bersaing dalam memasarkan mie ayam pelangi ini dilihat dari Perspektif Ekonomi Islam.
16
Mie Ayam Pelangi Bude Nur tidak menentukan berapa porsi dan jumlah seharusnya konsumen datang, namun usaha Mie Ayam Bude Nur ingin sebanyak banyaknya pelanggan yang datang, agar omset terus meninkat. Usaha Mie Ayam Pelangi ini buka yaitu dari jam 10.00 – jam 22.00 wib malam.
Jadi seorang pengusaha mengetahui bagaimana menggunakan strategi Yang tepat untuk menghadapi pesaing, berbagai strategi mereka lakukan untuk membuat konsumen tetap setia dengan produknya. Tujuan persaingan untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik, apa yang membuat Pelanggan lebih nyaman dan sesuai dengan selera pelanggan sehingga modal dan keuntungan berjalan dengan sendirinya.
Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, semua pembisnis dituntut dapat menentukan strategi yang tepat dalam mengalahkan pesaing, supaya usaha yang dijalankan dapat maju serta menjadi penguasa yang besar dan sukses.
Berdasarkan keterangan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian menuangkannya dalam skripsi yang berjudul : Strategi Keunggulan Bersaing Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Di Lihat Dari Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus : Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur Di Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat).
17 B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Banyak pesaing yang menawarkan produk yang sejenis dengan harga yang lebih murah sehingga sulit mempertahankan pelanggan karena cenderung konsumen beralih ke harga yang lebih murah.
2. Strategi yang harus dilakukan oleh Usaha Mie Ayam Pelangi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan dan menjaga eksistensi.
3. Usaha Mie Ayam Pelangi mengalami masalah di bidang persaingan pada pemasaran karena itu perlu marketing mix (produk harga, promosi, dan Distribusi).
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada Strategi Keunggulan Bersaing Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Di Lihat Dari Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus : Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur Di Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah pada penelitian adalah : Bagaimana Strategi Keunggulan Bersaing Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Di Lihat Dari Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus : Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur Di Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat).?
18 E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan menganalisis Strategi Keunggulan Bersaing Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Di Lihat Dari Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus : Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur Di Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat).
F. Manfaat penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
1. Secara akademik, penelitian ini merupakan prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada program studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Bukittinggi.
2. Manfaat Praktis, sebagai bahan masukan bagi pihak managemen usaha makanan “Mie Ayam Pelangi” dalam mengambil keputusan untuk mempertahankan pelanggannya.
3. Manfaat Teoritis, untuk memperluas kajian dibidang manajemen pemasaran dan khususnya dalam analisis strategi persaingan.
G. G. Penjelasan Judul
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,maka dapat di ambil judul penelitian yang akan adalah “Strategi Keunggulan Bersaing Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Di Lihat Dari Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus : Usaha Mie Ayam Pelangi Bude Nur Di Kecamatan Bandarejo Kabupaten Pasaman Barat).
19
Untuk mnghindari terjadinya kesalahpahaman dalam judul ini, maka penulis merasa perlu menjelaskan pengertian dari beberapa kata yang terdapat didalam judul sebagai berikut :
Strategi Persaingan :Rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusaahaan akan mencapai misi dan tujuanya atau suatu rencana yang cermat dan fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan.7
Mempertahankan : Mengusahakan supaya tetap tidak berubah dari keadaan semula.
Loyalitas :Komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa.
Yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.8
Pelanggan : Orang – orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus
7 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm.
1254.
8 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm.
1200.
20
menerus.9
Ekonomi Islam : Merupakan ilmu ekonomi yang bersumber dari ajaran Al-Quran dan sunnah. 10
Jadi, yang dimaksud dengan judul di atas secara keseluruhan adalah bagaimana cara dan strategi yang akan dilakukan dalam menghadapi keunggulan bersaing agar dapat meningkatkan loyalitas pelanggan di lihat dari perspektif ekonomi islam.
9 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm.
1256.
10 Idris, Hadist Ekonomi (Ekonomi dalam Perspektif Hadist Nabi), (Jakarta : Prenada Media Group, 2015), hlm. 330.
21 BAB II
LANDASAN TEORI A. Strategi Persaingan
1. Pengertian Strategi
Kata “Strategi” berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata stratos yang berarti militer dan ag berarti pemimpin. Strategi dalam konteks awal di artikan sebagai generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral dalam membuat rencana dalam menaklukan musuh dan memenangkan perang seiring dengan perkembangan zaman dan mengenai seluruh aspek kehidupan termasuk politik, ekonomi dan bisnis.11
Strategi menempatan parameter-parameter sebuah organisasi dalam pengertian menentukan tempat bisnis diantara bisnis untuk bersaing. Strategi menunjukan arah umum yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi (perusahaan) untuk mencapai tujuannya. Strategi ini merupakan rencana besar dan rencana penting. Setiap organisasi yang dikelolabaik memiliki strategi, walaupun tidak dinyatakan secara eksplinsit.12
Menurut Jact Trout dalam bukunya Trout On Strategi, inti dari strategi adalah bagaimana membuat persepsi yang baik dibenak konsumen menjadi berbeda mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing menjadi spesialisasi, menguasai suatu kata yang sederhana dikepala,
11 M.Suyanto, Marketing Strategi, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007) , hlm. 15.
12 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 338.
22
kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi yang pertamadari pada menjadi yang lebih baik.
Strategi dalam hal ini ialah merencanakan penjualan kepada pasar dengan perencanaan dan pelaksana pemasaran yang baik dan tepat untuk mencapai penjualan yang maksimal demi tercapai misi perusahaan untuk menguasai pasar.13Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Terdapat beberapa macam pengertian strategi menurut para ahli : a. Stephanie K Marrus, seperti yang dikutip Sekristono (1992).
Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.14
b. Learned, Christensen, Andrews dan Guth (1965).
Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing.
Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.15
2. Konsep Strategi
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep- konsep lain yang berkaitan sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsp-konsep tersebut adalah sebagai berikut:
13M.Suyanto, Marketing Strategi,... hlm. 16.
14Husein Umar, Strategic Management In Action, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm. 31.
15Freddy Rangkuti, Analisis Teknik Swot : Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT.
Grana Media Pustaka Umum, 1997) , hlm. 3-4.
23 a. Distinctive competence
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaing.Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki.
Distinctive Competence menjelaskan kemampuan spesifik suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley, identifikasi Distinvtive Competence dalam suatu organisasi meliputi : Keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya. Dua fakktor tersebut menyebabkan perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Keahlian sumberdaya manusia yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Misalnya, menghasilkan produk yang kualitasnya lebih baik dibandingkan produk pesaing dengan cara memahami produk secara detail keinginan konsumen, serta membuat program pemasaran lebih baik dari pada program pesaing.
Dengan memiliki kemampuan melakukan riset pemasaran yang lebih baik, Perusahaan dapat mengetahui secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun strategi-strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.
24 b. Competitif advance
Merupakan kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan pesaingnya.
Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk membuat peluang pasar. Menurut Pottter, ada tiga strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu :
1) Cost Leadership
Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah dari pada harga yang diberikan pesaingnya dengan nilai/kualitas produk yang sama. Namun harga rendah ini dapat dicapai jika ia dapat memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku dan sebagainya.
2) Diferensiasi
Diferensiasi dilakukan dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumenya misalnya persepsi terhadap keunggulan produk, pelayana yang lebih baik dan brand image yang lebih unggul.
25 3) Fokus
Strategi fokus dapat diterapkan untuk memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan.
3. Strategi Persaingan
Kompetisi mempunyai pengertian adanya persaingan antara perusahaan untuk mencapai mangsa pasar yang lebih besar. Kompetisi antara perusahaan dalam memperebutkan pelanggan akan menuju pada inovasi dan perbaikan produk dan yang pada akhirnya pada harga yang lebih rendah. Dalam pengertian sempit kompetisi adalah perusahaan- perusahaan-perusahaanberusaha sekuat tenaga untuk membuat pelanggan membeli produk mereka bukan produk pesaing.Oleh karena itu,akan terdapat pihak-pihak yang menang atau kalah.16
Kotler dan porter menyatakan bahwa persaingan dalam kontek pemasaran adalah keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasatertentu akan memperlihatkan keunggulanya masing-masing, dengan atau tanpa terikat peraturan tertentu dalam rangka meraih pelangganya.
Menurut porter,persaingan akan terjadi pada beberapa kelompok pesaing yang tidak hanya pada produk atau jasa sejenis, dapat pada produk atau jasa subsitusi maupun persaingan pada hulu dan hilir.17
16 Jhonatan Sarnawo, Marketing Intelegence, (Yogyakarta: Graha Imu, 2011), hlm. 125- 126.
17 Jhon Magetta, Understanding Michael Porter, (Yogyakarta : Andi Offset, 2014), hlm. 9.
26
Persaingan merupakan proses kerja tanpa henti terhadap kemampuan suatu perusahaan untuk mencari dan mempertahankan sebuah keunggulan.18
Strategi bersaing adalah mengembangkan rencana mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuanya dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Peran Pemerintah Dalam Persaingan Usaha
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak sehat.Disebutkan dalam Pasal 2 pemerintah menjamain pelaku usaha untuk menjalankan kegiatan usaha berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepetingan pelaku usaha dan kepentingan umum.
5. Konsep Mencapai Keunggulan Bersaing a) Pengertian keunggulan bersaing
Keunggulan bersaing adalah Suatu manfaat yang ada ketika suatu perusahan mempunyai dan menghasilkan produk dan jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik dari pada kompetitor terdekat.
18 Michael Porter, Strategi Bersaing, Teknik Menganalisis Industry dan Pesang, (Jakarta:
Erlangga, 2001), hlm. 35.
27
b) Dasar Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing
Untuk mencapai keunggulan bersaing, seorang wira usahawan harus mampu mengenali berbagai unsur dasar untuk mencapai keunggulan bersaing adalah sebagai berikut :
1. Harga atau Nilai
Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk dan jasa yang rendah biaya, sehingga strategi dalam penetapan harga (tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk dan jasa yang para pesaing). Jika mampu, dapat juga ditambahkan bahwa produk/jasa kita memiliki nilai lebih dibandingkan harga pesaing.
2. Menyenangkan Konsumen
Keunggulan kedua yang harus diupayakan agar produk/jasa dapat bersaing dengan para kompetitor adalah diupayakan agar produk/jasa dapat menyenangkan konsumen.
3. Pengalaman Konsumen
Pengalaman baik atau buruk yang kita sampaikan dan yang dialami oleh seorang konsumen umumnya akan menjadi catatan penting (sering kali melekat seumur hidup).
Untuk itu berikanlah pengalaman yang paling menyenangkan atau memuaskan bagi para pemangku
28
kepentingan lebih-lebih bagi para konsumen pelanggan.a) Atribut produk yang dapat dicatat.
c) Keistimewaan layanan yang unik
Jika keempat unsur telah mencapaiposisi unggul, hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana keistimewaan layanan yang unik dapat di tampilkan.19
6. Analisis Pesaing
Untuk merencanakan strategi pemasaran efektif, perusahaan harus mencari tahu tentang pesaing.Perusahaan harus terus membandingkan strategi pemasaran, produk harga saluran dan promosi dengan pesaing tedekat.
a. Mengidentifikasi pesaing
Perusahaan yang menawarkan produk dan layanan yang sama kepada pelanggan yang sama kepada pelanggan yang sama dan harga yang sama perusahaan sebenarnya menghadapi pesaing sebagai semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama dalam menilai Pesaing 20
b. Menentukan Tujuan Pesaing
Perusahaan ingin mengetahui arti penting relatif yang yang ditempatkan pesaing pada profitabilitas saat ini, pertumbuhan pangsa pasar, arus kepemimpinan jasadan tujuan lain. Dengan mengetahui bauran tujuan pesaing. Kepuasan pesaing atas situasi saat ini dan
19 Basrowi, Kewirausahaan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2007), hlm. 125-127.
20 Philip Kotler, Gery Amstrong, Prinsip- Prinsip Pemasaran Jilid 2 (Jakarta Erlangga, 2008), hlm. 127.
29
bagaimana pesaing bereaksi terhadap tindakan kompetitif akan terungkap.
7. Mengidetifikasi Strategi Pesaing
Semakin mirip strategi suatu perusahaan dengan perusahaan lain,semakin tajam persaingan kedua perusahaan itu. Dalam kebanyakan industri, pesaing dapat dipisahkan menjadi kelompok-kelompok yang mengejar strategi berbeda.
Kelompok strategi (strategi group) adalah kelompok perusahaan didalam industri yang mengikuti strategi yag sama atau mirip dalam pasar sasaran tertentu.21
8. Menilai Kekuatan dan Kelamahan Pesaing
Perusahaan biasanya mempelajari kekuatan dan kelemahan pesaing mereka melalui data sekunder, pengalama pribadi, dan berita mulut kemulut.Mereka juga dapat mengadakan riset pemasaran pemasaran primer dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur. Atau dapat menetapkan tolak ukur (bencmarking) terhadap perusahaan lain. Membandingkan produk dan proses perusahaan dengan pesaing atau perusahaan termuka dalam industri lain untuk menemukan cara meningkatkan kualitas dan kinerja. Tolak ukur telah menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
21 Philip Kotler, Gery Amstrong, Prinsip- Prinsip Pemasaran Jilid 2,....hlm. 7.
30 9. Memperkirakan Reaksi Pesaing
Tujuan pesaing strategi serta kekuatan dan kelemahan akan berguna untuk menjelaskan tindakan yang diambil perusahaan. Semua hal tersebut juga menunjukan reaksi perusahaan seperti pemotongan harga, peningkatan promosi, atau pengenalan produk baru.
Setiap pesaing mempunyai filosofi tertentu dalam menjalankan bisnis, budaya internal tertentu dan norma yang di anut manajer pemasaran memerlukan pemahaman mendalam tentang mentalitas pesaing.Pesaing memiliki beragam reaksi. Beberapa pesaing tidak bereaksi dengan cepat atau kuat terhadap gerakan pesaing lain, pesaing merasa bahwa pelanggan mereka kekuranggan dana untuk bereaksi.
10. Memilih Pesaing yang di Serang dan di Hindari
Perusahaan sudah memilih pesaing utamanya secara luas melui keputusan awal tentang sasaran pelanggan, saluran distribusi, dan strategi bauran pemasaran.Sekarang manajemen harus memutuskan mana yang harus dihadapi secara kuat.22
a. Pesaing kuat atau lemah
Perusahaan dapat memusatkan perhatian kepada salah satu dari beberapa kelas pesaing, Sebagian besar perusahaan lebih senang bersaing dengan pesaing yang lemah.Persaingan dengan pesaing lemah hanya memerlikan sedikit sumber daya dan waktu.
Tetapi dalam prosesnya, perusahaan juga bersaing dengan
22 Philip Kotler, Gery Amstrong, Prinsip- Prinsip Pemasaran Jilid 2,....hlm. 273.
31
perusahaan yang kuat untuk mempertajam kemampuanya.Pesaing kuatpun mempunyai beberapa kelemahan dan keberhasial menghadapi pesaing sering memberikan tingkat pengembalian yang besar.
b. Pesaing dekat atau jauh
Sebagian besar perusahaan akan bersaing dengan pesaing dekat pesaing yang paling mirip dengan perusahaan dari pada pesaing jauh.
11. Pesaing Baik atau Buruk
Sebuah berusahaan benar-benar membutuhkan dan memanfaatkan pesaing.Keberadaan pesaing menghasilkan beberapa manfaat strategis.
Pesaing bisa membantu total permintaan.Bisa berbagi biaya pasar dan pengembangan produk serta membantu penerapan teknologi baru.Melayani segmen yang kurang menarik atau menghasilkan lebih banyak deferensiasi produk.Menurunkan resiko anti monopoli dan meningkatkan daya tawar terhadap buruh atau pembuat peraturan.
Industri yang berisikan pesaing baik atau buruk.Pesaing yang baik bermain sesuai aturan industri.Pesaing buruk sebaliknya, melanggar aturan itu, Mencoba membeli pasar dan tidak memperolehnya, mengambil resiko besar, dan bermain dengan aturan sendiri.
32 12. Merancang sistem intelijen kompetitif.
Jenis informasi utama yang diperlukan perusahaan tentang pesaing.
Informasi ini harus dikumpulkan, diterjemahkan, didistribusikan, dan digunakan. Biaya uang dan waktu dalam mengumpulkan intelijen kompetitif ini cukup tinggi, dan perusahaan harus merancang sistem intelijen kompetitif ini cukup tinggi, dan perusahaan harus merancang sistem intelijen, kompetitifnya dengan cara efektif biaya.23
13. Landasan Syariah Tentang Persaingan Usaha
Islam sebagai sebuah aturan hidup yang khas, telah memberikan aturan-aturan yang rinci untuk menghindarkan munculnya permasalahan akibat praktik persainganyang tidak sehat.Tiga unsur yang harus dicermati dalam persaingan bisnis adalah:
a. Pihak-pihak yang bersaing
Manusia merupakan perilaku dan pusat pengendalian bisnis, bagi seorang muslim, bisnis yang di lakukan adalah dalam rangka memperoleh dan mengembangkan harta yang dimilikinya.
Harta yang diperoleh dalah riziki yang diberikan allah SWT. Tugas manusia adalah berusaha sebaik-baiknya, salah satunya dengan jalan bisnis. Tidak ada anggapan rizki yang diberikan allah diambil oleh pesaing. Karena Allah telah mengatur hak masing-masing sesuai usahanya.
23 Philip Kotler, Gery Amstrong, Prinsip- Prinsip Pemasaran Jilid 2 (Jakarta Erlangga, 2008), hlm. 276.
33
Keyakinan ini dijadikan landasan sikap tawakal setelah manusia berusaha sekuat tenaga. Dalam hal kerja, islam memerintahkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Dengan landasan ini persaingan tidak lagi diartikan sebagai usaha yang memtikan pesaingnya. Tetapi memberikan sesuatu yang terbaik dari usaha bisnisnya.24
b. Segi cara bersaing
Berbisnis adalah bagian dari muamalah, karenanya bisnis tidak lepas dari hukum-hukum yang mengatur muamalah.
Karenanya, persaingan bebas yang menghalalkan segala cara merupakan praktik yang harus dihilangkan karena bertentanga dengan prinsip-prinsip islami.
c. Objek (barang atau jasa) yang dipersaingkan
Beberapa keunggulan yang dapat digunakan untuk meningkatakan daya saing adalah:
1. Produk
Produk yang dipersaingkan baik barang dan jasa harus halal. Spefikasinya harus sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen untuk menghindari penipuan, kualitasnya terjamin dan bersaing.
24 M. Ismail Yusanto dan M. Karebat Wijajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta : Gema Insani Press 2002), hlm. 92.
34 2. Harga
Bila ingin memenangkan persaingan, harga produk harus kompetitif. Dalam hal ini, tidak diperkenankan membanting harga untuk menjatuhkan pesaing.
3. Tempat
Tempat yang digunakan harus baik, sehat, dan bersih dan nyaman, dan harus dihindarkan dari hal-hal yang diharamkan seperti minuman keras dan sebagainya untuk sekedar menarik pembeli.
4. Pelayanan
Pelayanan harus diberikan dengan ramah, tapi tidak boleh dengan cara yang mendekati maksiat25.Strategi bersaing atau persaingan dalam pandangan syariah dibolehkan dengan kriteria bersaing secara baik. Salah satunya diperjelaskan dalam Al-Quran Surat Al-baqarah ayat 148 tentang anjuran berlomba dalam kebaikan.
اَم َنْيَأ ۚ ِتا َرْيَخْلا اوُقِبَتْساَف ۖ اَهيِ ل َوُم َوُه ٌةَهْجِو ٍّ لُكِل َو ُ هاللَّ ُمُكِب ِتْأَي اوُنوُكَت
ريِدَق ٍّءْيَش ِ لُك ٰىَلَع َ هاللَّ هنِإ اًعيِمَج
Artinya :
”Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan (pada hari kiamat)
25 M. Ismail Yusanto dan M. Karebat Wijajakusuma, Menggagas Bisnis Islami,....hlm. 93.
35
Sesungguhnya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.
(QS. Al- Bagarah:148).
Pada ayat ini Allah Swt. Menerangkan bahwa setiap umat telah mempunyai kiblat sendiri-sendiri. Maka wajiblah bagi mereka menerima ketentuan itu seperti yang diterangkan dalam wahyu dengan tidak melebihi dan menguranginya, meskipun belum nampak dalam pandangan mereka hikmat yang terkandung didalamnya, yang terutama didalam agama ialah berlomba-lomba dalam mengamalkan kebajikan setelah nyata suruhan Allah Swt kepadanya, dan menjauhkan diri dari segala kelalaian. Allah Swt telah berjanji akan membalas semua amal kebajikan dengan seadil-adilnya.
B. Loyalitas Pelanggan
1. Pengertian Loyalitas Pelanggan
Oliver (2010) menyatakan loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahanMsecara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten pada masa yang akan datang. Kotler dan Keller (2012) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakansituasi yang pelanggan secara konsisten membelanjakan seluruh anggaran yang ada untuk membeli produk suatu layanan jasadari penjual yang sama.
36 2. Loyalitas konsumen
Loyalitas konsumen terjadi dalam beberapa fase. Menurut Oliver (2010), fasetersebut dimulai dari :
1. Loyalitas Kognitif
(Cognitive Loyalty) atau loyalitas yang didasarkan hanya pada keyakinan mereka.
2. Loyalitas Afektif
(Affective Loyalty) ataukesukaan atau sikap terhadap merek didasarkan pada kesempatan menggunakankepuasan secara kumulatif.
3. Loyalitaskonatif
(Conative Loyalty) yang menunjukkan sebuah kondisi loyalitas yang berisi apakah pada kemunculan pertama memperlihatkankomitmen mendalam untuk membeli.
4. Loyalitas tindakan (action loyalty), di mananiat dikonversi ke tindakan.
Griffn (2010) menyebutkan ada. empat karakteristik pelanggan yang loyal,yaitu: 26
a. Melakukan pembelian secara teratur (Makes regular repeat purchases).
b. Membeli di luar lini produk/jasa (Purchases across product and serviceslines).
26 Jurnal Manajamen Transportasi & Logistik (JMTTranslog) Vol 01 No 02 2014 hal. 128
37
c. Merekomendasikan produk lain (Refers other), dan 4) Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (Demonstrates an immunity tothe full of the competition)27
Istilah loyalitas sudah sering kita dengar. Seperti emosi dan kepuasan, loyalitas merupakan konsep lain yang nampak mudah dibicarakan dalam konteks sehari-hari, tetapi menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya.
Loyalitas dapat difahami sebagai sebuah konsep yang menekankan pada runtutan pembelian seperti yang dikutip oleh Dick dan Basu (1994) dari Day (1969). dan Jacoby dan Olson (1970). Jika pengertian loyalitas pelanggan menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembelian, atau dapat juga probabilitas pembelian, hal ini lebih bersifat operasional, bukannya teoritis.
Tentunya data panel diperlukan untuk mengukur konsep-konsep seperti itu. Untuk memperkuat pemahaman substansial tentang loyalitas diperlukan tinjauan secara teoritis tentang konsep itu yang juga ditujukan untuk memperkuat basis pemahaman dalam penelitian. Pengertian loyalitas pelanggan yang didasarkan pada pendekatan keperilakuan (behavioural approach) itu masih belum memadai untuk menjelaskan
27 Jurnal Manajamen Transportasi & Logistik (JMTTranslog) Vol 01 No 02 2014 hal. 129
38
bagaimana dan mengapa loyalitas merek dikembangkan dan/atau dimodifikasi.28
3. Indikator Mengukur Loyalitas
Tjiptono (2005) dalam Sangadji dan Sopiah (2013:115) mengemukakan enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas, yaitu :
1) Pembelian ulang
2) Kebiasaan mengonsumsi merek 3) Rasa suka yang besar pada merek 4) Ketetapan pada merek
5) Keyakinan bahwa merek tertentu merekyang terbaik 6) Perekomendasian merek kepada orang lain29
C. Konsep Ekonomi Islam 1. Pengertian Ekonomi Islam
Sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagian manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa ketidak keseimbangan lingkungan.
Ilmu ekonomi syariah adalah ilmu yang mempelajari aktivitas atau perilaku manusia secara aktual dan emrical, baik dalam produksi, distribusi, maupun konsumsi berdasarkan syariah islam yang bersumber
28 Jurnal Ekonomu dan Bisnis Indonesia Vol 14 No 3 Tahun 1999. hal. 80 29 Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 54 No. 1 Januari 2018. hal. 76
39
dari Al-Quran dan Asunnah dan Ijma para ulama dengan tujuan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.30
2. Konsep-Konsep Ekonomi Islam a. Konsep Tauhid
Konsep ini menjelaskan tentang keesaan Allah, yaitu bagaimana hubungan dengan Allah dan bagaimana hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam sekitarnya, semua harus serasi dengan nilai-nilai yang ditetapkan Allah.
b. Konsep Rububiyyah 2
Menjelaskan bahwa peraturan yang ditetapkan Allah bertujuan untuk memelihara dan menjaga kehidupan manusia kearah kesempurnaan dan kemakmuran.Karena itulah Allah memberi pedoman dan aturan untuk mencari dan memelihara rezeki yang diberikan Allah.
c. Konsep Khalifah
Konsep ini mengatur manusia dengan apa yang ditetapkan Allah.Untuk itu dalam pandangan islam, konsep khalifah merupakan akidah yang mesti diimani dan mesti tercermin dalam sikap seseorang.
30 Nurul Huda, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), hlm. 3.
40 d. Konsep Tazkiyah
Merupakan konsep yang membentuk kesucian jiwa dan ketinggian akhlak. Konsep ini sejalan dengan di utusnya Rasulullah SAW, yaitu untuk menyempurnakan, mensucikan akhlak dan budi pekerti manusia. Baik itu berhubungan dengan Allah, manusia dan alam sekitar.Konsep ini merupakan kunci kesuksesan bagi mereka di dunia dan di akhirat.31
3. Etika Bisnis dalam Islam
Etika adalah pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.Bisnis adalah semua aktifitas yang melibatkan penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan diinginkan oleh orang lain. Berdasarkan pengertian etika dan bisnis diatas, dapat dikatakan bahwa etika bisnis adalah seperangkat aturan dan moral yang berkaitan dengan baik dan buruk,benar dan salah, bohong dan jujur.
Etika ini dimaksudkan untuk mengendalikan perilaku manusia dalam menjalankan aktivitas bisnis yakni menjalankan pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian,etika bisnis adalah tuntukan etis nasehat manusia yang tidak bisa dipenggal atau ditunda untuk membenarkan tindakan yang tidak adil dan tidak bermoral.32
31 Hulwati, M.Hum, Ekonomi Islam, (Padang: Ciputat Press Group, 2006), hlm. 1-3.
32 Prof. Dr. H. Idri, M.Ag, Hadist Ekonomi (Ekonomi dalam Perspektif Hadist Nabi), (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), hlm. 324-326.