• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4. Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

4.3. Analisis Data

4.3.1.1. Analisis Faktor-Faktor Internal (IFAS)

Untuk menganalisis faktor-faktor internal (IFAS) dengan melalui tahap atau kegiatan-kegiatan berikut yaitu mengevaluasi kinerja usaha. Langkah-langkah untuk memonitor faktor-faktor internal pada tabel Lembar Kerja Evaluasi Faktor Internal pada (Lampiran 5 ) adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi faktor-faktor kunci internal mana saja yang merupakan kekuatan dan beri tanda “K” pada kolom “Sifat” (kolom 2), dan fak tor-faktor mana saja yang merupakan kelemahan dan beri tanda “L” pada kolom tersebut.

2. Beri bobot untuk setiap faktor dari 0,00 (tidak penting) sampai dengan 1,00 (penting) pada kolom “Bobot” (kolom 6), bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi, agar organisasi bisa berhasil dalam industri organisasi tersebut. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik untuk faktor-faktor yang merupakan kekuatan maupun faktor-faktor yang merupakan kelemahan harus sama dengan 1,00. Untuk memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai dengan 4 pada kolom “Nilai” (kolom 5): 0 = tidak penting, 2 = agak penting, 3 = penting, 4 = sangat penting. Setelah semua faktor-faktor kunci internal diberi nilai, nilai tersebut dijumlah, dan bobot untuk suatu faktor kunci internal adalah nilai yang diberikan kepada faktor dibagi dengan jumlah nilai semua aktor. Dan apabila semua bobot faktor-faktor kunci internal dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu. Faktor-faktor yang diberi nilai lebih besar dari pada nol hendaknya faktor yang benar-benal memiliki pengaruh yang signifikan. Kalau ada dua faktor atau lebih yang mirip yang sama-sama merupakan kekuatan atau sama-sama merupakan kelemahan, yang diberi nilai lebih besar dari nol hanya salah satu saja.

3. Berikan peringkat 1 dan 2 pada kolom (9) untuk faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan guna menentukan apakah faktor tersebut merupakan kekuatan utama/ major (peringkat 2) dan kekuatan

sekunder/ minor (peringkat 1) pada kolom (12) untuk faktor-faktor kunci internal yang merupakan kelemahan untuk menetukan apakah kelemahan tersebut kelemahan utama/ mayor (peringkat 2) atau kelemahan sekunder. Hasil identifikasi faktor kunci internal yang merupakan peluang dan ancaman, pembobotan dan rating pada tabel lembar kerja evaluasi faktor-faktor internal yang dilampirkan dan dipindahkan ke tabel Matriks Internal Factor Analysis Summary untuk diberi skor: bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan yang merupakan kelemahan masing-masing dijumlahkan dan kemudian diperbandingkan.

Adapun matriks IFAS (Internal Faktor Analysis Summary) sebagai berikut:

Tabel 4.5 Matriks IFAS (Internal F aktor Analysis Summary)

No Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating

Skor (Bobot x

Rating)

Strength (S)

1

Status kepemilikan lahan adalah

sertifikat hak milik 0.10 1 0.10

2

Hasil panen/buah sawit berkualitas baik (Berat satu janjang 15-20 Kg) karena pada umumnya lahan yang terletak di tanah yang subur dan cara

pengelolaan oleh pemilik sudah baik.

3

Pemilik kebun sawit memiliki pengetahuan dan mampu mengelola kebun sawit

0.13 2 0.26

4

Tersedia tenaga kerja yang ahli

dibidangnya 0.10 2 0.20

5

Topografi / bentuk permukaan

tanah tidak terlalu ekstrim 0.10 1 0.10 6

Adanya jalur transportasi/jalan

untuk distribusi yang baik 0.10 1 0.10 Sub Total Skor Kekuatan

0.96 Weakness (W)

1

Tingkat pendidikan pemilik lahan

di desa tersebut rendah 0.07

2

0.14

2

Tidak adanya fasilitas traktor dan

alat berat 0.07

1

0.07

3

Pada umumnya pemilik usahatani di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan

Silangkitang Tidak mengetahui tentang manajemen

0.10 2 0.20

4 Sumber keuangan yang seadanya

0.13 2 0.26

Sub Total Skor Kelemahan

Selisih Skor Kekuatan Dengan Skor

Kelemahan 0.29

(Sumber : Hasil Penelitian 2015)

Dari hasil penilitian pada tabel IFAS, sub total skor kekuatan yaitu 0.96 dimana faktor kekuatan yang paling menonjol adalah pemilik kebun sawit memiliki pengetahuan dan mampu mengelola kebun sawit. Sedangkan sub total skor kelemahan yaitu 0.67 dimana faktor yang dominan adalah sumber keuangan yang seadanya. hal ini menunjukkan bahwa kekuatan usaha lebih besar dari pada kelemahan. 4.3.1.2.Analisis Faktor-Faktor Eksternal (EFAS)

Untuk menganalisis faktor-faktor eksternal (EFAS) dengan melalui tahap atau kegiatan-kegiatan berikut yaitu mengevaluasi kinerja usaha. Langkah-langkah untuk memonitor faktor-faktor eksternal pada tabel Lembar Kerja Evaluasi Faktor eksternal pada (Lampiran 7 ) adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi faktor-faktor kunci eksternal mana saja yang merupakan peluang dan beri tanda “P” pada kolom “sifat” (kolom 2), dan faktor -faktor mana saja yang merupakan ancaman dan beri tanda “A” pada kolom tersebut.

2. Beri bobot untuk setiap faktor, yaitu faktor tidak penting diberi bobot 0,00 sampai dengan 1,00 untuk faktor penting, pada kolom “Bobot” (kolom 6). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi, agar organisasi bisa berhasil dalam industri organisasi. Jumlah seluruh bobot maupun faktor yang merupakan peluang maupun faktor-faktor yang merupakan ancaman harus sama dengan 1,00. Utnuk

memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai dengan 4 pada kolom “Nilai” (kolom 5): 0 = tidak penting; 2 = agak penting; 3 = penting; 4 = sangat penting. Setelah semua faktor-faktor kunci eksternal diberi nilai, nilai tersebut dijumlahkan, dan bobot untuk suatu faktor kunci eksternal adalah nilai yang diberikan kepada faktor dibagi dengan jumlah nilai semua faktor. Dan apabila semua bobot faktor-faktor kunci eksternal dijumlahkan, akan diperoleh nilai sutu. Faktor-faktor yang diberi nilai lebih besar dari pada nol (>0) hendaknya faktor yang benar-benar mempunyai pengaruh yang signifikan. Kalau ada dua faktor atau lebih yang mirip yang sama-sama merupakan peluang atau sama-sama merupakan ancaman atau kedua faktor itu mempunyai hubungan sebab- akibat, yang diberikan nilai lebih besar dari pada nol hanya salah satu saja. 3. Berikan peringkat 1 dan 2 pada kolom (9) untuk faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan peringkat 2 dan 1 pada kolom (12) untuk faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan ancaman untuk menentukan seberapa jauh strategi organisasi waktu ini dapat merespon (memanfaatkan untuk faktor-faktor peluang dan menghindari untuk factor-faktor yang merupakan ancaman). Untuk peluang: 1 = rendah (kurang efektif) dan 2 = tinggi (cukup efektif), sedangkan untuk ancaman 2 = rendah (kurang efektif) dan 1 = tinggi (cukup efektif).

Hasil identifikasi faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman,pembobotan dan rating pada tabel lembar kerja evaluasi faktor-faktor eksternal yang dilampirkan dan dipindahkan ke tabel Eksternal Faktor Analysis Summary untuk diberi skor: bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci

eksternal yang merupakan peluang dan yang merupakan ancaman masing-masing dijumlah dan kemudian diperbandingkan.

Adapun matriks EFAS (Eksternal Faktor Analysis Summary) sebagai berikut: Tabel 4.6 Matriks EFAS (Eksternal F aktor Analysis Summary)

No Faktor-Faktor Strategi Ekternal Bobot Rating Skor (Bobot x Rating) Opportunity (O) 1

Adanya penggunaan teknologi informasi yaitu internet sebagai sumber informasi tentang pertanian kelapa sawit

0.13 2 0.26

2

Memiliki pelanggan tetap yaitu pengepull/tengkulak yang ada di desa tersebut

0.04 1 0.04

3

Adanya Peraturan Menteri ESDM No. 20 Tahun 2014 tentang mandatory bahan bakar nabati

0.13 2 0.26

4

Adanya pemanfaatan lain dari pohon sawit selain buahnya, yaitu daun yang dijadikan sapu lidi

0.17 2

0.34

Sub Total Skor Peluang 0.90

1

Tidak stabilnya harga CPO sehingga pendapatan petani tidak menentu

0.17 1

0.17

2

Adanya KKN dari pihak penyalur

pupuk subsidi 0.09 1 0.09

3

Adanya maling yang mengambil

buah sawit 0.09 2 0.18

4

Adanya binatang liar yang

menganggu 0.09 2 0.18

5 Harga pupuk yang mahal

0.13 1 0.13

Sub Total Skor Ancaman 0.75

Selisih Skor Peluang Dengan Skor Ancaman

0.07

Dari hasil penilitian pada tabel EFAS, sub total skor peluang yaitu 0.90, sedangkan sub total skor ancaman yaitu 0.75. Hal ini menunjukkan bahwa peluang usaha lebih besar dari pada ancaman.

4.3.2. Masalah II

Setelah mendapat selisih skor dari hasil analisis faktor-faktor internal dan eksternal dapat ditentukan strategi yang tepat untuk usahatani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang yang digambarkan dalam diagram analisis SWOT berikut ini:

Gambar 4.1 Diagram analisis SWOT

(Sumber : Hasil Penelitian 2015)

Dari diagram, selisih dari faktor internal yaitu kekuatan-kelemahan bernilai positif (0.96 – 0.67 = 0.29), begitu juga dengan selisih faktor eksternal bernilai positif (0.90 – 0.75 = 0.07). Keadaan ini menunjukkan bahwa usahatani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang berada

Sel 1: Strategi Agresif Sel 3: Strategi Diversifikasi Sel 2: Strategi Penyehatan Sel 4: Strategi Bertahan Peluang bisnis (0.90) Ancaman bisnis (0.75) Kekuatan (0.96) Kelemahan (0.67) 0.29 0.07

pada kuadran I, yang mana pada situasi ini sangat menguntungkan. Usaha tani tersebut memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan pada usahatani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang ialah strategi agresif untuk mendukung kebijakan pertumbuhan yaitu dengan menerapkan beberapa strategi alternatif dari strategi SO. Dapat dilihat melalui matriks SWOT berikut ini:

Tabel 4.7 Matriks Analisis SWOT STRENGHTS (S)

1. Status kepemilikan lahan adalah sertifikat hak milik

2. Hasil panen/buah sawit berkualitas baik (Berat satu janjang 15-20 Kg) karena pada umumnya lahan yang terletak di tanah yang subur dan cara pengelolaan oleh pemilik sudah baik. 3. Tersedia tenaga kerja

yang ahli

dibidangnya

4. Pemilik kebun sawit memiliki pengetahuan dan mampu mengelola kebun sawit 5. Topografi / bentuk permukaan tanah tidak terlalu ekstrim 6. Adanya jalur

transportasi/jalan untuk distribusi yang baik

WEAKNESSES (W)

Dokumen terkait