• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT Usaha Tani Kelapa Sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silang Kitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis SWOT Usaha Tani Kelapa Sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silang Kitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SWOT USAHATANI KELAPA SAWIT DI DESA ULUMAHUAM UJUNG PADANG A KECAMATAN SILANG KITANG

KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN SUMATERA UTARA

Diajukan Sebagai salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu (S1)Program Studi Ilmu Administratsi Niaga/Bisnis

Disusun Oleh: Dwi Yuda Syaputra

110907001

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin. Adapun skripsi ini berjudul “Analisis SWOT Usaha Tani Kelapa Sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silang Kitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui strategi pada Usaha Tani Kelapa Sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silang Kitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara dengan fokus SWOT sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana (S1) pada program studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini terkhusus saya persembahkan kepada orang tua saya Hj. Herni Praptini dan saudara saya Yulianda Riza S.Kom. Saya ucapkan banyak terimakasih atas doa, motivasi, cinta,dan pengertian yang telah diberikan kepada saya karena berkat semuanya saya dapat mengerjakan skripsi dan kuliah ini dengan baik. Selama proses pengerjaan sampai penyelesaian skripsi ini saya banyak dibantu, dibimbing dan diarahkan oleh beberapa pihak. Dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi saya mengucapkan terimakasih, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

(3)

Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis.

4. Ibu Dra. Nurlela Ketaren, M S.P, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mnengarahkan saya dari awal pengerjaan skripsi ini sampai selesai.

5. Seluruh Dosen-dosen pengajar Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

6. Pegawai administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

7. Terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. H. Bustami Syam, MSME yang telah memberi nasihat kepada penulis dan selaku “Sihan” atau pelatih karate penulis.

8. Terima kasih kepada teman-teman saya, Reza Pahlevi, Alvis Fikram, M. Ghofar, M. Ghofur, Jamaluddin Akbari, Sally Sisva, Indah Fahrunisa, Rini Ernita, Henny Damanik, dan Andres Fernando

9. Terima kasih kepada Bang Karjuli yang telah membantu dalam proses penelitian di desa Ujung Padang.

10.Terima kasih kepada Bang Sukilam yang membawa saya ke ladang

11.Terima kasih juga kepada keluarga Bapak Schoonhoven yang memberi motivasi kepada saya

(4)

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini memiliki banyak kelemahan serta masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dan membantu penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

(5)

ABSTRAK

ANALISIS SWOT USAHA TANI KELAPA SAWIT DI DESA ULUMAHUAM UJUNG PADANG A KECAMATAN SILANG KITANG

KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN SUMATERA UTARA

Nama : Dwi Yuda Syaputra

NIM : 110907001

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren, M.S.P

Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang adalah desa yang memiliki perkebunan kelapa sawit milik rakyat. Diketahui bahwa total luas lahan kelapa sawit rakyat yang ada di desa tersebut sebesar 222.50 ha. Pada tahun 2012 produksi meningkat sampai 308.294,4425 ton, namun di tahun berikutnya turun sampai di angka 251.684,435 ton pada tahun 2013 dan 245.528,75 ton pada tahun 2014. Dengan kondisi tersebut maka penulis melakukakan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk mengetahui strategi berkembangnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di usaha tani kelapa sawit desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara serta untuk dapat menentukan strategi untuk meningkatkan produksi kelapa sawit di desa tersebut.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di usaha tani kelapa sawit desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan usahatani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang berada pada diagram cartesius I atau berada pada strategi agresif. Strategi agresif yaitu strategi yang menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.. Alternatif strategi yang dapat digunakan adalah (1) Membangun hubungan baik dengan pelanggan agar mendapat kepercayaan penuh, (2) Mencari keuntungan lain selain dari hasil menjual buah sawit yaitu dengan membuat sapu lidi dari daun pelepah sawit, (3) Melakukan pengelolaan lahan yang baik sehingga hasil panen memuaskan dan dapat membantu program pemerintah sehingga munculnya hubungan timbal balik antara petani dan pemerintah.

(6)

ABSTRACT

SWOT ANALYSIS BUSINESS FARMER PALM OIL AT ULUMAHUAM VILLAGE OF UJUNG PADANG DISTRICT OF SILANGKITANG, SOUTH

LABUHAN BATU NORTH SUMATERA

Name : Dwi Yuda Syaputra

NIM : 110907001

Study of Program : Business Administration

Faculty : Social and Political Science

Leader : Dra. Nurlela Ketaren, M.S.P

Ulumahuam village of Ujung Padang District of Silangkitang is a village that has oil palm plantations owned by the people . It is known that the total land area of the palm of the people in the village of 222.50 ha. In 2012 production increased to 308,294.4425 tons, but in the following year the numbers dropped to 251,684.435 tonnes in 2013 and 245,528.75 tons in 2014. Under these conditions , the authors analyze the strengths , weaknesses , opportunities and threats for the determine the development strategy.

The purpose of this study was to determine the Strengths , weaknesses, opportunities , and threats that exist in the oil palm farming village of Ujung Padang Ulumahuam A Silangkitang District of South Labuhan Batu regency of North Sumatra as well as to be able to determine a strategy to increase the production of palm oil in the village.

The method used in this study used a qualitative approach to determine the strengths, weaknesses , opportunities, and threats that exist in the oil palm farming village of Ujung Padang Ulumahuam A Silangkitang District of South Labuhan Batu district of North Sumatra . Data collection techniques used in this study were interviews , observation , and documentation . The data analysis technique used is SWOT analysis .

The results showed palm farm in the village of Ujung Padang Ulumahuam A subdistrict Silangkitang located on the Cartesian diagram I or be on an aggressive strategy . Aggressive strategy is a strategy that uses all the strength to take advantage of opportunities that exist .. Alternative strategies can be used: ( 1 ) Build a good relationship with the customers in order to gain full trust , ( 2 ) for other benefits apart from selling palm fruit is to make brooms stick of palm leaf midrib , ( 3 ) Doing good land management that yields satisfactory and can assist government programs so that the emergence of a reciprocal relationship between farmers and the government .

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Batasan Masalah ... 5

1.4. Tujuan Penelitian ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 6

1.6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1. Analisis SWOT ... 7

2.1.1. Faktor Ekternal ... 7

2.1.2. Faktor internal ... 7

2.2. Pertanian ... 10

2.3. Usaha Tani ... 12

2.4. Penelitian Terdahulu ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 19

3.2. Kehadiran Penelitian ... 19

3.3. Objek dan Subjek Penelitian ... 20

3.4. Tempat/Lokasi Penelitian ... 22

3.5. Jenis dan Sumber Data ... 22

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.7. Teknik Anlisis Data ... 23

3.8. Pengecekan Keabsahan Data Temuan ... 31

3.9. Defenisi Konsep ... 31

3.10.Defenisi Operasional ... 33

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 35

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 35

4.1.1. Sejarah Singkat ... 35

4.1.2. Visi dan Misi ... 35

4.1.3. Struktur Organisasi ... 36

(8)

4.2.1. Penyajian Data wawancara SWOT di Usaha Tani Kelapa Sawit Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera

Utara ... 39

4.2.1.1.Penyajian Data Tentang Kekuatan ... 39

4.2.1.2.Penyajian Data Tentang Kelemahan ... 46

4.2.1.3.Penyajian Data Tentang Peluang ... 49

4.2.1.4.Penyajian Data Tentang Ancaman ... 54

4.3. Analisis Data ... 58

4.3.1. Masalah I ... 58

4.3.1.1.Analisis Faktor-Faktor Internal (IFAS) ... 62

4.3.1.2.Analisis Faktor-Faktor Eksternal (EFAS) ... 66

4.3.2. Masalah II ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

5.1. Kesimpulan ... 78

5.2. Saran ... 79

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data luas lahan kebun kelapa sawit masyarakat Dusun Ujung Padang-A Desa Ulumahuam Kec. Silangkitang-Kab.

Labuhan Batu Selatan-SUMUT Tahun 2015 ... 1

Tabel 1.2 Data Tahunan Produksi Sawit Dusun Ujung Padang-A Desa Ulumahuam Kec. Silangkitang-Kab. Labuhan Batu Selatan-SUMUT ... 2

Tabel 2.1: Theorerical Mapping Penelitian Terdahulu ... 13

Tabel 3.1 matriks Internal Factor Analisis Summary (IFAS) ... 25

Tabel 3.2 matriks eksternal Factor Analisis Summary (EFAS) ... 27

Tabel 3.3 Matriks Analisis SWOT ... 30

Tabel 4.1Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 37

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.3 Karakteristik Jabatan Responden ... 37

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ... 38

Tabel 4.5 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)... 64

Tabel 4.6 Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) ... 68

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 grafik garis produksi kelapa sawit masyarakat Dusun Ujung Padang-A Desa Ulumahuam Kec. Silangkitang-Kab.

Labuhan Batu Selatan-SUMUT ... 3 Gambar 2.1: Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan dalam

(11)

ABSTRAK

ANALISIS SWOT USAHA TANI KELAPA SAWIT DI DESA ULUMAHUAM UJUNG PADANG A KECAMATAN SILANG KITANG

KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN SUMATERA UTARA

Nama : Dwi Yuda Syaputra

NIM : 110907001

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren, M.S.P

Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang adalah desa yang memiliki perkebunan kelapa sawit milik rakyat. Diketahui bahwa total luas lahan kelapa sawit rakyat yang ada di desa tersebut sebesar 222.50 ha. Pada tahun 2012 produksi meningkat sampai 308.294,4425 ton, namun di tahun berikutnya turun sampai di angka 251.684,435 ton pada tahun 2013 dan 245.528,75 ton pada tahun 2014. Dengan kondisi tersebut maka penulis melakukakan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk mengetahui strategi berkembangnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di usaha tani kelapa sawit desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara serta untuk dapat menentukan strategi untuk meningkatkan produksi kelapa sawit di desa tersebut.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di usaha tani kelapa sawit desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan usahatani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang berada pada diagram cartesius I atau berada pada strategi agresif. Strategi agresif yaitu strategi yang menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.. Alternatif strategi yang dapat digunakan adalah (1) Membangun hubungan baik dengan pelanggan agar mendapat kepercayaan penuh, (2) Mencari keuntungan lain selain dari hasil menjual buah sawit yaitu dengan membuat sapu lidi dari daun pelepah sawit, (3) Melakukan pengelolaan lahan yang baik sehingga hasil panen memuaskan dan dapat membantu program pemerintah sehingga munculnya hubungan timbal balik antara petani dan pemerintah.

(12)

ABSTRACT

SWOT ANALYSIS BUSINESS FARMER PALM OIL AT ULUMAHUAM VILLAGE OF UJUNG PADANG DISTRICT OF SILANGKITANG, SOUTH

LABUHAN BATU NORTH SUMATERA

Name : Dwi Yuda Syaputra

NIM : 110907001

Study of Program : Business Administration

Faculty : Social and Political Science

Leader : Dra. Nurlela Ketaren, M.S.P

Ulumahuam village of Ujung Padang District of Silangkitang is a village that has oil palm plantations owned by the people . It is known that the total land area of the palm of the people in the village of 222.50 ha. In 2012 production increased to 308,294.4425 tons, but in the following year the numbers dropped to 251,684.435 tonnes in 2013 and 245,528.75 tons in 2014. Under these conditions , the authors analyze the strengths , weaknesses , opportunities and threats for the determine the development strategy.

The purpose of this study was to determine the Strengths , weaknesses, opportunities , and threats that exist in the oil palm farming village of Ujung Padang Ulumahuam A Silangkitang District of South Labuhan Batu regency of North Sumatra as well as to be able to determine a strategy to increase the production of palm oil in the village.

The method used in this study used a qualitative approach to determine the strengths, weaknesses , opportunities, and threats that exist in the oil palm farming village of Ujung Padang Ulumahuam A Silangkitang District of South Labuhan Batu district of North Sumatra . Data collection techniques used in this study were interviews , observation , and documentation . The data analysis technique used is SWOT analysis .

The results showed palm farm in the village of Ujung Padang Ulumahuam A subdistrict Silangkitang located on the Cartesian diagram I or be on an aggressive strategy . Aggressive strategy is a strategy that uses all the strength to take advantage of opportunities that exist .. Alternative strategies can be used: ( 1 ) Build a good relationship with the customers in order to gain full trust , ( 2 ) for other benefits apart from selling palm fruit is to make brooms stick of palm leaf midrib , ( 3 ) Doing good land management that yields satisfactory and can assist government programs so that the emergence of a reciprocal relationship between farmers and the government .

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.7. Latar Belakang

Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang adalah desa yang memiliki perkebunan kelapa sawit milik rakyat. Berdasarkan tabel berikut, dapat diketahui bahwa total luas lahan kelapa sawit rakyat yang ada di desa tersebut sebesar 222.50 ha.

Tabel 1.1 Data luas lahan kebun kelapa sawit masyarakat Dusun Ujung Padang-A Desa Ulumahuam Kec. Silangkitang-Kab. Labuhan Batu

Selatan-SUMUT Tahun 2015

NO NAMA LUAS (Ha) KETERANGAN

1 Hj. Tumpek 5,00

2 Kaswadi 11,0

3 Adi Pangestu 3,00

4 Tumiran 3,50

5 H. Syamsul 3,00

6 Hj. Herni Praptini 8,00

7 Tukini 1,50

8 Muliono 1,50

9 Butet 2,50

10 Muhadam 1,00

11 Sumadi 8,50

12 Paerah 3,00

13 Mugiono 1,50

14 Sutekno 2,00

15 Tukiman 7,00

16 Suwadi 2,00

17 Ajet 2,00

18 Tompeng 2,00

19 H. Rambe 2,00

20 Husin T 6,00

21 Toko Mekar 27,00

22 Karjuli 5,00

23 Darmin 11,00

24 Hj. Anes 5,50

25 Jumani 2,00

(14)

27 Paino 2,50

(Sumber: Kelompok tani kelapa sawit dusun Ujung Padang A, 2015)

Usaha tani kelapa sawit disana mengalami penurunan pada produksi kelapa sawitnya, terbukti dari data berikut:

Tabel 1.2 Data Tahunan Produksi Sawit Dusun Ujung Padang-A Desa Ulumahuam Kec. Silangkitang-Kab. Labuhan Batu Selatan-SUMUT

TAHUN

2011 1.136,26 252.817,85 Ton

2012 1.385,593 308.294,4425 Ton

2013 1.131,166 251.684,435 Ton

2014 1.103,5 245.528,75 Ton

(15)

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Produksi (Ton)

Produksi (Ton)

Dari data di atas diketahui bahwa pada tahun 2012 produksi meningkat sampai 308.294,4425 ton, namun di tahun berikutnya turun sampai di angka 251.684,435 ton pada tahun 2013 dan 245.528,75 ton pada tahun 2014, dan jika dilihat dari gambar grafik garis akan terlihat penurunannya sebagai berikut:

Gambar 1.1 grafik garis produksi kelapa sawit masyarakat Dusun Ujung Padang-A Desa Ulumahuam Kec. Silangkitang-Kab. Labuhan Batu

Selatan-SUMUT

(Sumber: Kelompok tani kelapa sawit dusun Ujung Padang A, 2015)

Untuk mengatasi masalah penurunan produksi tersebut, maka diperlukan adanya analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threads atau Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman), yang mana dengan metode analisis SWOT tersebut akan tercipta langkah-langkah strategis yang terformulasi dari Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang ada di usahatani kelapa sawit desa tersebut sehingga munculah perencanaan-perencanaan strategis kedepan.

(16)

CPO (Crude Palm Oil) jika pemerintah Indonesia dalam menjalankan mandatori bahan bakar nabati (BBN) dilaksanakan dengan efektif. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 20 Tahun 2014, Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya mengurangi impor BBM, serta mengeluarkan kebijakan percepatan dan perluasan mandatori penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) pada tahun 2016. Mandatori penggunaan Bahan Bakar Nabati adalah kepercayaan yang diberikan kepada pemerintah untuk mengelola Bahan Bakar Nabati agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan Negara. Jika Mandatori BBN dilaksanakan dengan efektif dan percepatan peningkatan BBN dilaksanakan, maka secara otomotis industri kelapa sawit di dalam negeri akan meningkat, sebab seluruh produksi perkebunan baik perkebunan Negara, swasta ataupun perkebunan rakyat dipegang oleh pemerintah yg prosesnya berada pada satu garis lini perintah. (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia. Refleksi Industri Kelapa Sawit 2014 Dan Prospek 2015. 2015. Gapki.or.id/page/pressreleasedetail?guid=dd997bd-efbe-4ef7-aace192e71eac097)

Untuk itu, usaha tani kelapa sawit rakyat juga harus dapat berkontribusi dalam produksinya untuk menyumbang pasokan bahan mentah ke pabrik-pabrik. Sehingga butuh adanya peningkatan cara atau strategi untuk hasil produksi yang maksimal.

(17)

1.8. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang mana menurunnya produksi pada tahun 2013 dan 2014, maka dibutuhkan analisis SWOT untuk dapat mengetahui Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman. Sehingga akan muncul perencanaan-perencanaan strategis kedepan untuk dapat menaikkan produktifitas kelapa sawit di desa tersebut . Dengan demikian, yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apa-apa sajakah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di usaha tani kelapa sawit desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara?

2. Strategi apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kelapa sawit di desa tersebut?

1.9. Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan di perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silang Kitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti perkebunan milik rakyat yang ada di desa tersebut.

1.10. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di usaha tani kelapa sawit desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara

(18)

1.11. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.5.1. Manfaat teoritis

1. Memperkaya pengetahuan dalam mengelola dan mengembangkan pertanian kelapa sawit.

2. Sebagai referensi peneliti berikutnya dalam menulis skripsi mengenai strategi perkembangan usaha tani kelapa sawit.

1.5.2. Manfaat praktis

1. Sebagai informasi kepada petani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silang Kitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan untuk menyusun strategi yang tepat dan dapat diterapkan di perkebunannya sehingga produktifitas dapat maksimal.

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Analisis SWOT

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Menurut Irham Fahmi (2014:260), Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:

2.1.1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondis yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

2.1.2. Faktor Internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam

(20)

keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen,; dan budaya perusahaan.

Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :

1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)

(21)

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Gambar 2.1: Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan dalam Perspektif SWOT

(22)

berdasarkan pada gambar 2.1, maka ada 2 (dua) kesimpulan yang bisa diambil dan layak diterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu:

a. Sebuah perusahaan yang baik adalah jika opportunity (peluang) adalah lebih besar dibandingkan threats (ancaman), dan begitu pula sebaliknya

b. Sebuah perushaan yang baik adalah jika strenghs (kekuatan) adalah lebih besar dibandingkan weaknesses (kelemahan), dan begitu pula sebaliknya.

Jadi, Menurut Freddy Rangkuti (2014:197-203) Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan kelemahan. Analasis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

2.2. Pertanian

(23)

sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari alam dapat menghasilakn bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung.

Pertanian dalam arti luas , semua yang mencakup kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.pertanian dalam arti sempit, suatu budidaya tanaman ke dalam suatu lahan untuk mencukupi kebutuhan manusia.

Dalam proses perkembangan pertanian di Indonesia ada tiga pola pertanian yang saling berpengaruh, antara lain yaitu:

a. Pertanian konvensional: pertanian ini mengandalkan input dari luar system pertanian, berupa energi, pupuk, peptisida untuk mendapatkan hasil pertanian yang produktif dan bermutu tinggi.

b. Pertanian konservasi: pertanian yang mengandalkan dan berusaha mempertahankan kelestarian alam. Petani dalam pertanian konservasi biasanya lebih mengutamakan kelestarian dan biasanya produktifitas rendah.

c. Pertanian teknologi tinggi: pertanian ini memerlukan input tinggi, baik berupa teknologi, bahan-bahan kimia maupun energi. Pada pertanian teknologi tinggi ini dilakukan oleh pemodal besar karena biaya untuk pertanian cukup besar.

Di Indonesia terdapat berbagai macam system pertanian. Dan dalam setiap system memiliki tingkat efisiensi teknologi yang berbedabeda yaitu:

(24)

b. System tegal pekarangan: di lahan kering, pengelolaannya masih rendah, terdapat tanaman campuran, baik tahunan maupun musiman.

c. System sawah: teknik budidaya tinggi, system pengelolaan yang sudah baik (tanah, air dan tanaman), stabilitas kesuburannya lebih baik.

d. System perkebunan: khusus tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat diekspor, tingkat manajemen sudah maju.

2.3.Usaha Tani

Menurut Kaslan (1991:12), usaha tani adalah usaha memperoleh bahan-bahan makanan dari alam yang disertai dengan usaha penanaman, pemeliharaan, pengembangbiakkan atau penjagaan kelestarian hidup dari tanaman.

Usahatani adalah kegiatan mengorganisasikan atau mengelola aset dan cara dalam pertanian. Usahatani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang menyangkut bidang pertanian (Moehar, 2001).

Ilmu usahatani juga didefinisikan sebagai ilmu mengenai cara petani mendapatkan kesejahteraan (keuntungan), menurut pengertian yang dimilikinya tentang kesejahteraan. Jadi ilmu usahatani mempelajari cara-cara petani menyelenggarakan pertanian (Tohir, 1991).

(25)

2.4.Penelitian Terdahulu

Penelitian membutuhkan penelitian terdahulu sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1: Theorerical Mapping Penelitian Terdahulu

No Nama/Tahun Judul Tujuan

Analisis Swot Subak

Padangbulia Berorientasi Agribisnis

Tujuan

penelitian ini adalah untuk

Padangbulia di dalam usahatani yang terpola; (vi) terbentuknya Koperasi Tani Swakarsa; (vii) nilai religi; dan (vii) sikap

Analisis SWOT untuk

(26)

utama di posisi strategis yang cukup kuat

(27)

summary).

Analisis Usaha Tani Kelapa Sawit di Desa Hampalit

Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan

Tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk

efisiensi usaha tani kelapa sawit.

(28)

efisien untuk

(29)

pemukiman

penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan

HTR di

Kabupaten Bone Bolango; (2) strategi prioritas pengembangan

HTR yang

direkomendasika

n untuk

dilaksanakan di Kabupaten Bone Bolango Provinsi langsung, hasil wawancara dan isu strategis baik

internal maupun

eksternal. Isu strategis

internal meliputi

kekuatan dan kelemahan, sedangkan isu strategis

eksternal meliputi

(30)
(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dikarenakan pada penelitian ini analisisnya pada proses penyimpulan pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Penekanannya tidak pada pengujian hipotesis, melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentative. (Made Wiranta 2006:134).

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di usaha tani kelapa sawit desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara sehingga dapat diformulasikan strategi seperti apa yang tepat dan dapat di terapkan pada usaha tani kelapa sawit berdasarkan pengamatan secara langsung dan penyimpulan secara deskriptif berdasarkan orientasi teoritik

3.2.Kehadiran Penelitian

(32)

3.3.Objek dan Subjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang dimaksud subjek penelitian adalah informan yang memberikan data penelitian melalui wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah pemilik dari usaha tani kelapa sawit, ketua kelompok tani, pengepull/tengkulak kelapa sawit yang ada di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara.

Informan dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara penentuan informan yang ditetapkan secara sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini , pemilihan informan didasarkan kriteria dengan urutan sebagai berikut:

1. Pemilik usaha tani kelapa sawit di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara.

2. Pemilik usaha tani kelapa sawit di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara yang tinggal di desa tersebut.

3. Pemilik usaha tani kelapa sawit di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara yang komunikatif.

(33)

5. Ketua kelompok tani kelapa sawit di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara.

6. Ketua kelompok tani kelapa sawit di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara yang tinggal di desa tersebut.

7. Ketua kelompok tani kelapa sawit di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara yang menjadi informan.

8. Pengepull/tengkulak kelapa sawit di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara.

9. Pengepull/tengkulak kelapa sawit di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara yang tinggal di desa tersebut.

10.Pengepull/tengkulak kelapa sawit di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara yang komunikatif.

(34)

3.4.Tempat/Lokasi Penelitian

Tempat penelitian berada di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara. Pemilihan tempat/lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa peneliti ingin mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Desa tersebut yang mana berdasarkan data pada table 1.2 di desa tersebut sedang mengalami penurunan produksi di tahun 2013 dan 2014. Peneleti dalam hal ini akan masuk ke lokasi penelitian dengan izin dari kepala lingkungan dan pihak-pihak terkait setempat agar proses penelitian berjalan dengan lancar.

3.5.Jenis dan Sumber Data

Dalam setiap penelitian, selain menggunakan metode yang tepat juga diperlukan kemampuan memilih metode pengumpulan data yang relevan. Data merupakan faktor penting dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder.

a. Data primer

(35)

b. Data Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca , mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literature . Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari berbagai literature yang berhubungan dengan usaha tani kelapa saawit yang ada di desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara.

3.6.Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi/pengamatan langsung, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data direncanakan akan dilakukan pada bulan Mei 2015.

3.7.Teknik Analisis data

Penelitian ini menggunakan analisis SWOT sebagai teknik analisis data yakni tentang pengklasifikasian faktor internal dan faktor eksternal untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan begitu juga peluang dan ancaman, lalu setelah itu akan dianalisis untuk mengetahui kondisi objek yang diteliti serta dapat merumuskan strategi yang akan digunakan.

(36)

Menurut Freddy Rangkuti (2013:27), Berikut ini adalah tahap-tahap penyusunan matriks Internal Faktor Analisis Summary (IFAS):

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,0).

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skor mulai dari 4 (outstandin) sampai dengan 1 (Poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variablel yang bersifat positif (semua variable yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari 1 sampai dengan 4 (sangat baik), sedangkan variable yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah, nilainya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,00 (outstanding) sampai 1,0 (poor).

5. Gunakan kolom untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

(37)

menunjukkan bagaimana perusahaan tertetu bereaksi terhadap faktorfaktor strategis internalnya.

Tabel 3.1 matriks Internal F aktor Analisis Summary (IFAS)

Faktor-faktor startegi internal

Bobot Rating

Skor (Bobot X

Rating)

Komentar

(1) (2) (3) (4) (5)

KEKUATAN

KELEMAHAN

TOTAL 1,00

(38)

Menurut Freddy Rangkuti (2013:25) Berikut ini adalah tahap-tahap penyusunan matriks Eksternal Faktor Analisis Summary (EFAS):

1. Susunlah dalam kolom 1 (sampai dengan 10 peluang dan ancaman). 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing factor dengan memberikan skor mulai dari 4 (outstandin) sampai dengan 1 (Poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk peluang yang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya sedikit, diberi rating 1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya, yaitu jika niai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1 tetapi jika ancamannya sedikit, ratingnya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing factor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,00 (outstanding) sampai 1,0 (poor).

5. Gunakan kolom untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

(39)

Tabel 3.2 Matriks Eksternal F aktor Analisis Summary (EFAS)

Faktor-faktor startegi eksternal

Bobot Rating Bobot Rating

(1) (2) (3) (4)

PELUANG

ANCAMAN

TOTAL 1,00

Sumber : Rangkuti (2013:25)

(40)

Gambar 3.1 Diagram Cartesius analisis SWOT

Sumber: Irham Fahmi (2013) Keterangan:

1. Kuadaran I : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

2. Kuadran II : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Startegi yang harus diterapkan adalah mengggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

3. Kuadran III : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran ini mirip dengan Question mark pada BCG

Peluang Bisnis

Ancaman Bisnis

Kekuatan Internal Substansial Kelemahan

Internal Kritis

kuadran 1: Strategi agresif Kuadran 3:

Strategi Penyehatan

Kuadran 2:

Strategi diversifikasi kuadran 4:

Strategi bertahan I III

(41)

Matriks. Fokus strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. 4. Kuadaran IV : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategi. (Rangkuti 2009:31)

(42)

Tabel 3.3 Matriks Analisis SWOT

Strengths (S) Daftar semua kekuatan yang dimiliki

Weaknesses (W)

Daftar semua

kelemahan yang dimiliki

Opportunies (O) Daftar semua peluang

yang dapat

diidentifikasi

Strategi SO Gunakan semua peluang yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada

Strategi WO

Atasi semua

kelemahan dengan memanfaatkan semua peluang yang ada Treaths (T)

Daftar semua peluang

yang dapat

diidentifikasi

Strategi ST Gunakan semua kekuatan untuk menghindari dari semua ancaman

Strategi WT

Tekan semua

kelemahan dan cegah semua ancaman

Sumber : Irham Fahmi (2013:265)

Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyusun matriks SWOT :

1. Tulis peluang eksternal kunci perusahaan 2. Tulis ancaman eksternal kunci perusahaan 3. Tulis kekuatan internal kunci perusahaan 4. Tulis kelemahan internal kunci perusahaan

(43)

3.8.Pengecekan Keabsahan Data Temuan

Menurut Imam Gunawan (2014:279) untuk memperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapanagan, observasi yang mendalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, dan teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif dan pelacakan kesesuaian.

Sehingga pada proses ini peran peneliti sangat penting untuk memperoleh temuan dan interpretasi (pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis) yang absah, sehingga perlu menggunakan teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan tersebut.

3.9. Definisi Konsep

Menurut Rusiadi dkk (2014:65), Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan suatu pengertian.

Dalam penelitian ini, penulis memberi batasan pada masing-masing konsep yang digunakan. Adapun batasan konsep tersebut adalah:

1. SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

(44)

Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

Faktor Internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen,; dan budaya perusahaan.

(45)

Ilmu usahatani juga didefinisikan sebagai ilmu mengenai cara petani mendapatkan kesejahteraan (keuntungan), menurut pengertian yang dimilikinya tentang kesejahteraan. Jadi ilmu usahatani mempelajari cara-cara petani menyelenggarakan pertanian (Tohir, 1991).

3. Salah satu sektor perekonomian adalah pertanian, yang merupakan penerapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuhan-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih bermanfaat bagi manusia. Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari alam dapat menghasilakn bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung.

Pertanian dalam arti luas , semua yang mencakup kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.pertanian dalam arti sempit, suatu budidaya tanaman ke dalam suatu lahan untuk mencukupi kebutuhan manusia.

3.10. Definisi Operasional

Menurut Rusiadi dkk (2014:88), Definisi operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan indikator pada penelitian.

Adapun definisi operasional penelitian ini adalah: 1. Kekuatan (Strenghts)

(46)

Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

(47)

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa yang terletak di Kabupaten Labuhan Batu Selatan Provinsi Sumatera Utara. Nama desa tersebut adalah Desa Ulumahuam Dusun Ujung Padang A. Desa tersebut dihapit dengan desa Rintis dan dusun ujung padang B.

Desa tersebut dapat ditempuh dari simpang Sigambal Rantau Prapat Selatan selama ±2 jam yaitu sejauh ±27 Km dengan menggunakan mobil ataupun sepeda motor.

4.1.1. Sejarah Singkat

Pertama sekali sawit di tanam di desa Ulumahuam Ujung Padang A pada tahun 1994. Awalnya, di desa tersebut hanya ditanami pohon karet, namun seorang petani bernama Musali mencoba untuk menanam sawit di lahannya yang terletak di desa Ulumahuam Ujung Padang A.

Beliau beranggapan bahwa pohon sawit memiliki prospek yang baik kedepannya sebab, pohon sawit risiko terkena hama sangat kecil, dan penjualannya dapat langsung ke pabrik. Sejak saat itulah masyarakat sekitar juga ikut menanam sawit, hingga sampai sekarang lahan sawit di desa ulumahuam ujung padang A mencapai 222.50 ha.

4.1.2. Visi dan Misi

(48)

cita-cita mereka adalah agar usaha taninya dapat menghasilkan buah sawit yang baik dan maksimal dalam produktifitasnya.

Sedangkan misi-misi yang dilakukan mereka adalah rutinitas mereka seperti biasa, yaitu:

1. Melakukan pembabatan rumput/lalang 2. Melakukan peracunan rumput/lalang 3. Melakukan pemupukan pohon sawit 4. Melakukan pendodosan/panen

4.1.3. Struktur organisasi

Usaha tani yang ada di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang tidak memiliki struktur organisasi tertulis, sebab setiap bidang kerjaan pada umumnya dikerjakan oleh pemilik usahataninya sendiri seperti pemupukan, pembabatan, peracunan. Adapun yang memakai tenaga orang lain adalah bagian pendodosan.

4.2. Penyajian data

(49)

Adapun karakteristik responden dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Usia Responden

Pada tabel berikut dapat dilihat hasil penelitian berdasarkan usia yaitu :

Tabel 4.1Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Jumlah Responden Persentase

29-39 1 Orang 17%

40-49 3 Orang 50%

>50 2 Orang 33%

Total 6 Orang 100 %

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden berusia 40-49 tahun sebanyak 3 orang (50%), kemudian diikuti dengan responden yang berusia >50 tahun dengan jumlah 2 orang (33%), dan yang terakhir responden berusia 29-39 tahun sebanyak 1 orang (17%).

2. Jenis Kelamin

Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin akan dilihat jumlah responden laki-laki dan perempuan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-Laki 5 Orang 83%

Perempuan 1 Orang 17%

Total 6 Orang 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas responden memiliki jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 5 orang (83%) dibandingkan responden perempuan yang berjumlah 1 orang (17%).

(50)

Jabatan responden mempengaruhi setiap jawaban yang disampaikan oleh responden. Berikut jenis jabatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3 Karakteristik Jabatan Responden

Jenis Jabatan Jumlah responden Persentase

Pemilik Lahan 4 Orang 67%

Ketua Kelompok

Tani 1 Orang 17%

Pengepull/tengkulak 1 Orang 17%

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas responden adalah pemilik lahan yaitu sebanyak 4 orang (67%), lalu ketua kelompok tani 1 orang (17%) dan juga Pengepull/tengkulak 1 orang (17%).

4. Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

Berikut ini adalah tingkat pendidikan terakhir responden berdasarkan penelitian yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase

SLTP 1 Orang 17%

SLTA 4 orang 67%

Sarjana 1 Orang 17%

Total 6 Orang 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2015

(51)

4.2.1. Penyajian Data wawancara SWOT di Usaha Tani Kelapa Sawit Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara

Apa-apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di Usaha Tani Kelapa Sawit Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara?

4.2.1.1. Penyajian Data Tentang Kekuatan

Berikut ini adalah hasil wawancara kekuatan di usahatani kelapa sawit Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara:

1. Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai

sumberdaya yang ada di usaha tani anda? Baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya lainnya? Jawab : Saya memiliki lahan seluas 6 Ha yang terdiri dari 750

pohon sawit. Lahan saya memiliki sertifikat hak milik yang saya urus di dinas pertanahan Rantau Prapat. Pada saat itu sedang ada PRONA (Program Nasional) sehingga pengurusannya lebih murah, dan saya membayar pajak tiap bulannya Rp.600.000,-. Lahan saya letaknya berada pada tanah datar sehingga memudahkan proses pengelolaan lahan. Selain itu juga bibit yang saya miliki adalah bibit yang bersertifikat dan tanah yang ada di lahan saya tanah yang cukup subur yaitu sedikit mengandung pasir sehingga kualitas pohon dan buah yang dihasilkan memuaskan. Saya memiliki pegawai untuk mengelola lahan saya sebanyak 2 orang, yang mana keduanya ahli pada bidangnya seperti mendodos, ngeracun, dll. (Musali, Mei 2015)

2. Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai

(52)

Jawaban : Saya memiliki lahan sawit seluas 8 Ha. Lahan saya sudah bersertifikat hak milik. Saya memiliki 1 pegawai yang saya percayai untuk mengelola lahan saya, karena saya tidak selalu ada di desa Ujung Padang ini, namun saya tetap mengontrol tiap proses pengelolaannya. Keadaan lahan yang saya miliki tidak begitu bagus karena tanahnya kurang subur sebab banyak mengandung pasir. (Hj. Herni Praptini, Mei 2015)

3. Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai

sumberdaya yang ada di usaha tani anda? Baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya lainnya? Jawaban : Sumber daya yang saya miliki yaitu luas lahan saya

seluas 3 Ha. Tanah lahan saya cukup subur, namun lahan saya berbentuk lembah. Saya tidak memiliki pegawai, sebab saya mampu mengerjakan sendiri lahan saya. Lahan saya sudah memiliki sertifikat hak milik, sehingga kepemilikannya kuat. Namun setiap tahunnya saya membayar pajak sebesar Rp. 300.000,- (Miswan, Mei 2015)

4. Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai

sumberdaya yang ada di usaha tani anda? Baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya lainnya? Jawaban : Sumber daya yang ada di usaha tani saya adalah seperti

(53)

5. Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai keterampilan yang anda dan pegawai anda miliki? Jawab : Keterampilan yang saya miliki adalah keterampilan

otodidak, yaitu saya belajar-belajar sendiri dan langsung terjun ke lapangan, dan saya sudah terjun ke lahan sejak saya kecil. Begitu juga dengan pegawai saya. Namun, saya berharap ada pelatihan yang dapat membimbing kami bisa lebih baik lagi dalam pengelolaan lahan (Musali, Mei 2015)

6. Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai keterampilan yang anda dan pegawai anda miliki? Jawab : Keterampilan yang saya miliki hanyalah keterampilan

memanajemen untuk mengelola lahan yang saya miliki. Untuk pengelolaan langsung di lapangan saya percayakan kepada pegawai saya. Pegawai saya bisa melakukan semua proses pengelolaannya seperti pemupukan, pembabatan, peracunan, mendodos dll. (Hj. Herni Praptini, Mei 2015)

7. Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai keterampilan yang anda dan pegawai anda miliki? Jawab : Saya mampu mengerjakan semua proses pengelolaan

lahan mulai dari perawatan sampe pemanenan. Namun saya juga menggunakan jasa orang lain untuk mengangkut hasil panen saya untuk sampai ke tempat penimbangan. (Miswan, Mei 2015)

8. Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai keterampilan yang anda dan pegawai anda miliki? Jawab : Pegawai yang saya miliki sudah ahli di bidangnya

(54)

personalnya, namun jika ada pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill saya ingin mengikutinya (Kaswadi, Mei 2015)

9. Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai teknologi peralatan yang anda miliki untuk proses pengelolaan lahan anda?

Jawaban : Teknologi yang saya gunakan masi bersifat manual seperti pisau babat, parang, cangkul, angkong, dll. Yang menggunakan mesin seperti mesin babat rumput. (Musali, Mei 2015)

10.Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai teknologi peralatan yang anda miliki untuk proses pengelolaan lahan anda?

Jawaban : Peralatan yang saya miliki masi peralatan yang sederhana seperti semprot hama, Pisau parang dodos/egrek, angkong dan mesin babat rumput. (Hj. Herni Praptini, Mei 2015)

11.Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai teknologi peralatan yang anda miliki untuk proses pengelolaan lahan anda?

(55)

12.Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai teknologi peralatan yang anda miliki untuk proses pengelolaan lahan anda?

Jawaban : Saya masi menggunakan peralatan yang sederhana tidak menggunakan alat berat. Sebab lahan saya juga tidak terlalu luas dan kebutuhannya masi bisa menggunakan peralatan yang sederhana. (Kaswadi, Mei 2015)

13.Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai

letak/posisi lahan? Apakah dekat dengan jalur transportasi?

Jawab : Lahan saya sudah terfasilitasi jalur distribusi/ jalan yang saya buat bersama pemilik lahan lainnya, sehingga proses pengangkutan hasil panen tidak bermasalah dan proses distribusi pupuk, racun, dll berajalan dengan baik. (musali, Mei 2015)

14.Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai

letak/posisi lahan? Apakah dekat dengan jalur transportasi?

Jawab : Lahan saya dekat dengan jalan keluar masuknya

(56)

15.Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai

letak/posisi lahan? Apakah dekat dengan jalur transportasi?

Jawab : Lahan saya berbentuk lembah namun untuk jalur

tranportasi tidak bermasalah. Karena masi bisa di jangkau dengan menggunakan mobil truck pengangkut sawit. (Miswan, Mei 2015)

16.Pertanyaan : Bagaimana kekuatan usaha tani anda mengenai

letak/posisi lahan? Apakah dekat dengan jalur transportasi?

Jawab : Lahan saya sudah ada jalannya, yang di buat secara gotong royong sesama pemilik lahan yang lahannya ada di sekitar situ. Jadi proses pengangkutan hasil lahan ke tempat pengepull mudah. (Kaswadi, Mei 2015)

17.Pertanyaan : Apakah alat transportasi untuk distribusi hasil panen sudah memadai? Dan apakah selalu tepat waktu dalam prosesnya?

Jawab : Untuk alat transportasi menggunakan mobil truck milik pengepull/ toke sawit yang menjemput dan biasanya selalu tepat waktu. (Musali, Mei 2015)

(57)

Jawab : Untuk pengangkutan hasil panen, saya menggunakan mobil truck milik pengepull/toke yang membeli sawit saya. Untuk waktu prosesnya sudah tepat waktu, karena sudah rutin dilakukan setiap panen. (Hj. Herni Praptini, Mei 2015)

19.Pertanyaan : Apakah alat transportasi untuk distribusi hasil panen sudah memadai? Dan apakah selalu tepat waktu dalam prosesnya?

Jawab : Sudah, karena yang membutuhkan alat transport hanya pengangkutan panen dan pengangkutan pupuk saja. Untuk mengangkut sawit menggunakan mobil milik toke sawit. Untuk ketepatan waktu sudah baik. (Miswan, Mei 2015)

20.Pertanyaan : Apakah alat transportasi untuk distribusi hasil panen sudah memadai? Dan apakah selalu tepat waktu dalam prosesnya?

(58)

4.2.1.2.Penyajian Data Tentang Kelemahan

Berikut ini adalah hasil wawancara kelemahan di usahatani kelapa sawit Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara:

1. Pertanyaan : Bagaimana mengenai fasilitas yang anda miliki untuk mengelola lahan anda?

Jawaban : Saya belum memiliki traktor, dan mesin berat untuk mengangkut dodosan sawit di dataran rendah. Namun untuk sekarang belum terlalu penting. Masi bisa menggunakan jasa orang untuk mengangkutnya. Namun apabila sudah saya butuhkan fasilitas itu perlu agar menghemat waktu pengangkutan. (Musali, Mei 2015) 2. Pertanyaan : Bagaimana mengenai fasilitas yang anda miliki untuk

mengelola lahan anda?

Jawaban : Fasilitas yang ada di usahatani saya adalah fasilitas jalan masuk keluarnya kenderaan, fasilitas peralatan yang masi bersifat manual, fasilitas tempat penimbangan sawit, dan fasilitas internet milik pribadi saya. (Hj. Herni Praptini, Mei 2015)

3. Pertanyaan : Bagaimana mengenai fasilitas yang anda miliki untuk mengelola lahan anda?

(59)

4. Pertanyaan : Bagaimana mengenai fasilitas yang anda miliki untuk mengelola lahan anda?

Jawaban : Fasilitas yang ada di lahan saya yaitu TPS (Tempat Penimbangan Sawit), jalur jalan yang memadai untuk jalannya mobil dan peralatan-peralatan sederhana yang masi bersifat manual. (Kaswadi, Mei 2015)

5. Pertanyaan : Bagaimana mengenai sumber daya keuangan yang ada di usahatani anda?

Jawaban : Sumber keuangan yang saya miliki adalah berasal dari hasil panen lahan sawit dan dari hasil menabung. Sumber daya keuangan saya tersebut belum cukup jika ditambah untuk kehidupan sehari-hari biaya perawatan akan kurang, sebab harga pupuk juga mahal. Adapun sumber daya keuangan lain yang bisa saya gunakan adalah kredit dari bank, namun saya tidak berani karena bunganya sangat tinggi. Saya takut tidak mampu membayar cicilannya sebab biaya pengelolaan lahan dan kehidupan saya cukup besar. (Musali, Mei 2015)

6. Pertanyaan : Bagaimana mengenai sumber daya keuangan usahatani anda?

(60)

7. Pertanyaan : Bagaimana mengenai sumber daya keuangan usahatani anda??

Jawaban : Dari hasil penjualan buah sawit. Dari hasil penjualan tersebut masi tidak cukup sebab biaya untuk kehidupan sehari-hari juga banyak, sehingga membuat kebutuhan lahan terbengkalai. (Miswan, Mei 2015)

8. Pertanyaan : Bagaimana mengenai sumber daya keuangan usahatani anda??

Jawaban : Sumber keuangan saya selama ini adalah hasil dari usaha tani saya. Selain itu sumber keuangan saya berasal dari lahan karet yang saya miliki. Sehingga dengan kedua sumber keuangan tersebut saya dapat mengelola lahan saya, walau terkadang saya kesulitan dalam pembiayaan keduanya. (Kaswadi, Mei 2015)

9. Pertanyaan : Bagaimana menurut anda mengenai kemampuan manajemen yang anda miliki?

Jawaban : Saya mengerti sedikit mengenai manajemen, menurut saya menajeman adalah pengelolaan keuangan, pekerja dan perawatan. Bagi saya manajemen sangatlah perlu diterapkan di usaha tani saya agar prosesnya dapat berjalan lancar dan dapat menghasilkan hasil yang bagus. (Musali, Mei 2015)

(61)

Jawaban : Saya mengerti sedikit tentang manajemen, menurut saya menajemen itu adalah Pengaturan/pengelolaan pekerjaan. usahatani saya sudah saya terapkan menajemen walaupun sesuai dengan pengetahuan menajemen yang saya ketahui saja. (Hj. Herni Praptini, Mei 2015)

11.Pertanyaan : Bagaimana menurut anda mengenai kemampuan manajemen yang anda miliki?

Jawaban : Sedikit tahu, menurut saya manajemen adalah

pengeloalaan keuangan, kerja, perawatan. Saya tidak terlalu paham, namun saya mengelola lahan saya dengan cara-cara yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar. (Miswan, Mei 2015)

12.Pertanyaan : Bagaimana menurut anda mengenai kemampuan manajemen yang anda miliki?

Jawaban : Saya kurang mengerti apa itu manajemen, namun saya hanya tau kalau manajemen itu adalah proses pengelolaan lahan, pengaturan-pengaturan kerja dll.saya selama ini tidak menggunakan manajemen, namun hanya mengikuti kebiasaan yang ada di sini. Yang penting tau menghemat biaya dan tidak sembrono dalam kerja. (Kaswadi, Mei 2015)

4.2.1.3.Penyajian Data Tentang Peluang

(62)

1. Pertanyaan : Bagaimana menurut anda tentang perubahan teknologi yang ada?

Jawaban : Memang perubahan teknologi sudah ada untuk

pengelolaan lahan namun saya memilih teknologi manual sebab masi teknologi itulah yang saya butuhkan, adapun yang menggunakan mesin hanya mesin babat rumput. (Musali, Mei 2015)

2. Pertanyaan : Bagaimana menurut anda tentang perubahan teknologi yang ada?

Jawaban : Bagi saya perubahan teknologi yang ada yang bisa

diterapkan di usaha tani saya hanya perubahan teknologi informasi, seperti penggunaan internet untuk mencari artikel-artikel yang berhubungan dengan kelapa sawit. Kalau teknologi peralatan untuk sekarang masi cukup dengan menggunakan peralatan yang ada. (Hj. Herni Praptini, Mei 2015)

3. Pertanyaan : Bagaimana menurut anda tentang perubahan teknologi yang ada?

Jawaban : Perubahan teknologi yang ada tidak terlalu berpengaruh bagi saya, karena lahan saya belum perlu menggunakan teknologi canggih dalam pengelolaannya namun dengan perubahan teknologi televisi saya dapat mengetahui berita-berita yang ada tentang kelapa sawit. (Miswan, Mei 2015)

(63)

Jawaban : Menurut saya perubahan yang paling terasa adalah

perubahan teknologi Hp. Dengan menggunakan Hp sekarang saya bisa mencari informasi apa saja untuk kemajuan usahatani saya. Kalau untuk perubahan teknologi peralatan dan mesin yang digunakan untuk mengelola lahan saya tidak mengikuti sekali. Menurut saya dengan peralatan yang ada sekarang sudah cukup untuk mengelola lahan yang saya miliki. (Kaswadi, Mei 2015)

5. Pertanyaan : Bagaimana hubungan anda dengan pemasok? Jawaban : Hubungan saya dengan pemasok tercipta pada saat

pembelian pupuk, racun, bibit dll. Namun saya kecewa dengan ketersediaan pupuk karena untuk seluruh petani yang ada, stoknya tidak cukup. Selain itu juga harga yang terapkan bagi saya cukup mahal. Tidak sebanding dengan penghasilan saya. Dan juga untuk pembagian pupuk bersubsidi menurut saya tidak adil. Saya melihat ada praktik nepotisme yang terjadi. Pupuk-pupuk subsidi itu lebih banyak dinikmati oleh petani yang lahannya cukup luas, sehingga kami yang lahnnya hanya sedikit tidak kebagian. (Musali, Mei 2015)

6. Pertanyaan : Bagaimana hubungan anda dengan pemasok? Jawaban : Saya tidak langsung berhubungan dengan pemasok,

karena saya mempercayakannya kepada pegawai saya. Namun sesuai dengan laporan pegawai saya, pasokan pupuk subsidi, distribusinya tidak merata. Masi ada praktik kecurangan yang menguntungkan pihak-pihak tertentu. (Hj. Herni Praptini, Mei 2015)

7. Pertanyaan : Bagaimana hubungan anda dengan pemasok?

(64)

8. Pertanyaan : Bagaimana hubungan anda dengan pemasok?

Jawaban : Pemasok bahan-bahan seperti pupuk, racun, dll di desa saya ada beberapa. Namun saya membeli di tempat yang paling murah. Dan saya berhubungan baik dengan pemasoknya sehingga apabila pupuk masuk dia akan mengabari saya. (Kaswadi, Mei 2015)

9. Pertanyaan : Bagaimana hubungan anda dengan pembeli hasil panen anda?

Jawaban : Hubungan saya dengan pengepull sudah terjalin cukup lama, sebab setiap panen saya selalu menjual kepada satu pengepul saja. Kecuali di suatu saat terjadi selisih harga yang merugikan saya, maka saya akan pindah ke pengepul lain. Utnuk sekarang dan selama ini harga yang diterapkan sudah sesuai dengan saya. Dan proses pengambilan hasil panen juga langsung di ambil ke lahan saya dengan menggunakan mobil truck yang dimiliki oleh pengepull tersebut. (Musali, Mei 2015)

10.Pertanyaan : Bagaimana hubungan anda dengan pembeli hasil panen anda?

Jawaban : Begitu juga dengan hubungan saya dengan pembeli, saya hanya berhubungan melalui telepon. Namun masalah berat hasil panen dan harga saya control setiap periodenya. (Hj. Herni Praptini, Mei 2015)

Gambar

Tabel 1.2 Data Tahunan Produksi Sawit Dusun Ujung Padang-A Desa Ulumahuam Kec. Silangkitang-Kab
Gambar 1.1 grafik garis  produksi kelapa sawit masyarakat Dusun Ujung Padang-A Desa Ulumahuam Kec
Gambar 2.1: Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan  dalam Perspektif SWOT
Tabel 2.1: Theorerical Mapping Penelitian Terdahulu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal awal, modal dari bank dan luas lahan terhadap petani kelapa sawit di kecamatan sosa kabupaten padang lawas,

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Sejarah Awal Pembukaan Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Perkebunan Padang Halaban Kabupaten Labuhan Batu Tahun

atau tujuan, yaitu keputusan yang dijalankan dalam mengembangkan usaha beras hitam pada Asosiasi Tani Organik Sawangan; level kedua adalah kekuatan, kelemahan, peluang, dan

pemanfaatan serangga penyerbuk untuk meningkatkan produksi kelaa sawit. di perkebunan kelapa sawit, Desa Api-api, Kecamatan

Efisiensi tersebut membuktikan bahwa usaha tani kelapa sawit di Kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal sangat membantuk masyarakat yang menjalankan usaha tani

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan usaha petani kelapa sawit di Desa Batu Liman Kecamatan Candipuro, dengan titik kajian pada luas lahan garapan, biaya

Untuk menganalisis kelayakan finansial usaha pembibitan kelapa sawit pada UD.Jaya Tani di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang dari segi analisis

ANALISIS PENDAPATAN DAN RISIKO USAHA KELAPA SAWIT RAKYAT PADA KELOMPOK TANI SUKA MAJU DI DESA JATIMULYA KECAMATAN TILOAN KABUPATEN BUOL Ahmad Yusuf*1, Amir Halid2, Yanti Saleh3 104