• Tidak ada hasil yang ditemukan

kepada pelanggan atau tengkulak untuk dapat menjemput hasil panen langsung ke lahan sawit (W1 O1) 2. Mengumpulkan uang

dari hasil pemanfaatan daun pelepah sawit yang dijadikan sapu lidi untuk menambah

modal untuk

perawatan lahan ataupun untuk biaya hidup sehari-hari (W2 O2) 3. Mencari informasi pelatihan atau workshop yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta tentang pertanian kelapa sawit dan mengikutinya agar mendapat ilmu baru (W3,4 O3)

THREATS (T)

1. Tidak stabilnya harga

CPO sehingga

pendapatan petani tidak menentu

2. Adanya KKN dari pihak penyalur pupuk subsidi

3. Adanya maling yang mengambil buah sawit

STRATEGI ST 1. Melakukan

penghematan biaya pengelolaan lahan (S4

T1)

2. Mencari tahu regulasi dan aturan daripada pendistribusian

pupuk yang

sebenarnya dan meminta pembagian secara adil kepada

pihak yang berwenang (S4 T2) 3. Melakukan penjagaan dan membuat alternative penyimpanan hasil panen yang aman atau langsung

STRATEGI WT

1. Efisiensi biaya yang tidak diperlukan (w1,2

menjual kepada tengkulak agar hasil

panen tidak

bermalam (S3,4,5,6 T3) (Sumber: Penelitian 2015)

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.5 Matriks IFAS (Internal Faktor Analysis Summary), faktor kekuatan (strength) pada usahatani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang mempunyai sub total 2.36, sedangkan faktor kelemahan (weakness) mempunyai sub total 0.72. Sementara itu hasil dari analisis pada Tabel 4.6 Matriks EFAS (Eksternal Faktor Analysis Summary), faktor peluang (opportunity) mempunyai sub total 1.56, sedangkan faktor ancaman (threat) mempunya sub total 0.66. Dari hasil sub total tersebut dapat menunjukkan bahwa posisi dari usahatani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang berada pada kuadran 1, yaitu strategi agresif yang mendukung pertumbuhan.

Strategi agresif adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk mencapai peluang yang ada, sehingga strategi yang tepat untuk digunakan adalah strategi SO. Adapun alternative strategi SO yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Membangun hubungan baik dengan pelanggan agar mendapat kepercayaan penuh.

2. Mencari keuntungan lain selain dari hasil menjual buah sawit yaitu dengan membuat sapu lidi dari daun pelepah sawit.

3. Melakukan pengelolaan lahan yang baik sehingga hasil panen memuaskan dan dapat membantu program pemerintah sehingga munculnya hubungan timbal balik antara petani dan pemerintah.

Dari hasil penelitian, maka analisis SWOT dipergunakan untuk memperjelas semua kekuatan dan kelemahan yang dapat diidentifikasi guna memberikan suatu rekomendasi pengembangan berdasarkan potensi-potensi yang tersedia (Irham Fahmi, 2013:260). Jadi, dari kelemahan dan ancaman yang ada, dapat berpengaruh terhadap produktifitas kelapa sawit yang ada di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang, apabila tidak disikapi dengan baik seperti kelemahan sumber keuangan yang seadanya mengakibatkan pemilik lahan sawit tidak mampu memenuhi kebutuhan pupuk yang mana harga pupuk mahal. Jika pun ada pupuk bersubsidi, proses distribusinya tidak berjalan dengan baik. Sementara pupuk sangatlah penting bagi pohon sawit dan produktifitasnya. Menurut Yan Fauzi (2012:110) salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman adalah pemupukan. Pemupukan berpengaruh terhadap meningkatnya kesuburan tanah yang menyebabkan tingkat produksi tanaman menjadi relatif stabil serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit dan pengaruh iklim yang merugikan. Sedangkan dari ancaman tidak stabilnya harga CPO juga membuat pemilik lahan tidak dapat memproyeksikan atau meramalkan pembiyaan perawatan lahan dan biaya kehidupan sehari-hari, sehingga apabila harga CPO rendah maka pemilik lahan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pohon sawit akan pupuk dan dapat mengakibatkan produktifitas pohon sawitnya menurun.

Jelas bahwa penelitian ini dapat membantu pemilik lahan sawit untuk dapat memilih alternatif strategi yang telah dijelaskan sebelumnya agara produktifitas pohon sawitnya dapat terjaga bahkan meningkat.

Jika dilihat dari penelitian ini, penelitian yang menggunakan analisis SWOT memiliki masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berbeda-beda sesuai dengan objek yang diteliti, sehingga juga dapat menentukan strategi yang berbeda-beda pula, seperti pada penelitan Oleh Gede Sedana yang berjudul “ANALISIS SWOT SUBAK PADANGBULIA BERORIENTASI AGRIBISNIS”. Pada penelitian tersebut memiliki kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kekuatan Subak Padangbulia meliputi: (i) awig-awig; (ii) pertemuan-pertemuan rutin; (iii) iuran-iuran rutin; (iv) usaha simpan pinjam di subak; (v) usahatani yang terpola; (vi) terbentuknya Koperasi Tani Swakarsa; (vii) nilai religi; dan (vii) sikap petani. Sedangkan faktor kelemahannya meliputi: (i) penguasaan lahan sawah yang relatif sempit; (ii) status sebagai penyakap; (iii) terbatasnya permodalan; (iv) terbatasnya keterampilan manajemen administrasi; (v) rendahnya pengetahuan; (vi) tidak dimilikinya tempat penyimpanan gabah. Beberapa peluang adalah: (i) prasarana dan sarana transportasi yang relatif baik; (ii) tersedianya pasar; (iii) peningkatan program pemerintah di sektor pertanian; (iv) tersedianya lembaga keuangan; dan (v) adanya pengusaha-pengusaha yang bergerak dalam perpadian. Sedangkan faktor ancaman meliputi: (i) kenaikan harga sarana produksi; (ii) fluktuasi harga gabah; (iii) gagal panen; (iv) adanya beras impor; (v) kompleksitas birokrasi lembaga keuangan; (vi) terbukanya peluang kerja di luar sektor pertanian.

Sehingga dengan hasil tersebut diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kapasitas petani dan subak (capacity building) guna mengoptimalkan kekuatan dan peluang, serta untuk mengatasi kelemahan yang ada selain menghindarkan dari ancaman-ancamannya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dan berdasarkan penelitian terdahulu, maka analisis SWOT ini digunakan untuk melihat lingkungan internal dan eksternal pada suatu usaha. Sehingga dengan mengetahui apa-apa saja yang ada di lingkungan tersebut penulis dapat menentukan strategi yang tepat yaitu rencana terpadu baik rencana jangka panjang maupun jangka pendek untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan).

Selain itu dapat juga dibandingkan dengan penelitian yang berjudul “Analisis SWOT untuk Merumuskan Strategi Pengembangan Komoditas Karet di Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah” Oleh Sadik Ikhsan dengan hasil Hasil penelitian diperoleh beberapa pilihan strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan usahatani terpadu di Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah adalah; a) perluasan areal tanaman yang diusahakan, b) membangun sistem agroindustri, c) meningkatkan kualitas sumberdaya manusai (SDM), d) memberikan akses permodalan petani dan perluasan pasar, e) meningkatkan modal usahatani. Posisi yang sangat strategis untuk Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam mengembangkan usahatani terpadu berada pada kuadran I (pertama) atau tahap pertumbuhan yang agresif sehingga strategi pengembangan yang harus dilakukan adalah growth-oriented strategy atau menggunakan strategi SO, yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dan berdasarkan penelitian tersebut, kedua penelitian menghasilkan strategi yang sama yaitu berada pada kuadran I yaitu strategi agresif yang mana memanfaatkan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Dapat juga di bandingkan dengan penelitian yang berjudul “Analisis Strenght Weakness Opportunity Threats (SWOT) Pada Usaha Peternakan Ayam Broiler Pak Lagan di Lubuk Sakat, Pekanbaru” oleh Naomi Christy yang mana hasil penelitian menunjukkan bahwa Peternakan Ayam Broiler Pak Lagan sudah memiliki strategi pengembangannya sendiri. Strategi pengembangan pada Peternakan Ayam Broiler Pak Lagan adalah : a). Memanfaatkan perputaran modal yang cepat untuk pembangunan jangka panjang dan jangka pendek. b). Menggunakan pemasaran yang sudah pasti dalam menjual produk utama yang telah dipelihara dengan baik. c). Memiliki lokasi yang strategis yang mudah dijangkau dalam proses pemeliharaan. d). Memiliki lokasi yang jauh dari pemukiman warga untuk mengantisipasi penyebaran penyakit. e). Menggunakan perputaran modal yang cepat dalam mengantisipasi peningkatan harga bahan baku. Dari penelitian tersebut terdapat beberapa strategi yang dapat di ambil untuk mengembangkan usaha pada Peternakan Ayam Broiler Pak Lagan dimana strategi tersebut dapat dirumuskan berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan di usaha tersebut. Jika dibandingkan dengan penelitian penulis, penelitian ini tidak mencari strategi melalui diagram cartesius, namun hanya mengandalkan hasil dari analisis SWOT nya saja untuk menentukan strategi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait